Anda di halaman 1dari 12

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU

Dosen Pengampu : Maesaroh, M. Pd

Kelas : 4B
Kelompok : 7 (tujuh)
Disusun Oleh :
1. Maylawati Sari (1701125004)
2. Shafira Eltasari (1701125022)
3. Arjun Sriwijaya (1701125100)
4. Dini Nur Azizah (1701125085)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Permasalahan yang di Hadapi Oleh Guru”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 27 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Pengertian Problema Pendidikan Guru...................................................................................2
B. Masalah-masalah Umum yang Dihadapi Guru.......................................................................2
C. Masalah-masalah Khusus yang Dihadapi Guru......................................................................4
D. Solusi Penyelesaian Masalah Umum Yang Dihadapi Guru....................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu
faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar
mengajar, baik di jalur pendidikan formal, informal maupun nonformal. Oleh sebab itu,
dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, guru tidak dapat dilepaskan
dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi mereka.
Filosofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia, telah menempatkan fungsi dan
peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di Indonesia tidak jarang telah di posisikan
mempunyai peran ganda bahkan multi fungsi. Mereka di tuntut tidak hanya sebagai pendidik
yang harus mampu mentransformasikan nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai
penjaga moral bagi anak didik. Bahkan tidak jarang, para guru dianggap sebagai orang kedua,
setelah orang tua anak didik dalam proses pendidikan secara global.
Saat ini setidak-tidaknya ada empat hal yang berkaitan dengan permasalahan yang
dihadapi guru di Indonesia, yaitu : pertama, masalah kualitas/mutu guru, kedua, jumlah guru
yang dirasakan masih kurang, ketiga, masalah distribusi guru dan masalah kesejahteraan
guru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari problematika atau masalah yang dihadapi oleh guru?
2. Bagaimana permasalahan umum yang dihadapi guru?
3. Bagaimana permasalahan khusus yang dihadapi guru?
4. Bagaimana solusi penyelesaian malasah umum yang dihadapi guru?
5. Bagaimana solusi penyelesaian masalah khusus yang dihadapi guru?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari problematika yang dihadapi guru
2. Untuk menjelaskan permasalahan umum yang dihadapi guru
3. Untuk menjelaskan permasalahan khusus yang dihadapi guru
4. Untuk menjelaskan solusi penyelesaian malasah umum guru
5. Untuk menjelaskan solusi penyelesaian masalah khusus guru.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Problema Pendidikan Guru


Problema adalah perkara sulit (yang di hadapi); persoalan, masalah, perkara sulit.
Pendidikan adalah usaha membantu manusia menjadi manusia. Kata membantu disini
mempunyai arti agar manusia itu berhasil menjadi manusia. Manusia akan dikatakan
berhasil apabila memiliki nilai (sifat) kemanusiaan. Itu menujukkan bahwa tidaklah
mudah menjadi manusia.
Pendidikan menurut Hadi supeno adalah bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan tujuan pendidikan itu sendiri adalah mampu menolong atau membantu
proses peserta didik dalam menentukan jati dirinya. Pendidikan dalam hakikat
sebenarnya adalah penumpukan pengetahuan yang besar yang ditambahkan kedalam
warisan para pemikir dan praktis dari generasi ke generasi.
Guru adalah figur sumber manusia yang menempati posisi dan memegang peranan
penting dalam pendidikan. Problema pendidikan guru adalah permasalahan-
permasalahan yang harus dihadapi oleh seorang guru guna membantu proses peserta
didik dalam menentukan jati dirinya.

B. Masalah-masalah Umum yang Dihadapi Guru


1. Model rancangan proses belajar mengajar
Dalam bukunya Peter F. Olivia (1984: 84-87) mengemukakan beberapa
model rancangan proses mengajar antara lain:
Model ini sangat sederhana

a. Perencanaan. Isinya mengenai segala apa yang akan diajarkan


b. Pelaksanaan. Menetapkan bagaimana cara menyajikan pelajaran
c. Evaluasi. Menyusun evaluasi hasil belajar
2. Menyiapkan Bahan Pelajaran
Menyiapkan bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam
proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan
berjalan. Ada dua persoalan dalam menguasai bahan pelajaran ini, yakni,
penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap.

2
Menurut Dr. Suharsimi Arikunto (1990) bahwa pelajaran merupakan unsur inti
yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran
itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu, guru
khususnya atau pengembang kurikulum umumnya, harus memikirkan bahan-
bahan yang topiknya tertera dalam silabi berkaitan dengan kebutuhan anak didik
pada usia dan dalam lingkungan tertentu. Minat anak didik akan bangkit bila suatu
bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak didik.
3. Kegiatan Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah
interaksi dengan bahan pelajaran sebagai media umumnya. Dalam interaksi itulah
anak didik yang lebih aktif, bukan guru, guru hanya berperan sebagai motivator
dan fasilitator.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan
individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, inteleqtual dan psikologis.
Kerangka berfikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam melakukan
pendekatan kepada setiap anak didik secara individual. Pemahaman terhadap tiga
aspek tersebut akan merapatkan hubungan guru dengan anak didik, sehingga
memudahkan dalam melakukan pendekatan “Mastery Learning” dalam mengajar.
4. Metode Megajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan
menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang
bervariasi agar jalanya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian
anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan
menggantungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan
sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis anak
didik. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak
selamanya menguntungkan bila guru mengabaikan faktor-faktor yang
mempengaruhi pengunaannya.
5. Masalah Kesejahteraan Guru
Sudah bukan menjadi rahasia umum, bahwa tingkat kesejahteraan guru-
guru kita sangat memprihatinkan. Penghasilan para guru, dipandang masih jauh
dari mencukupi, apalagi bagi mereka yang masih berstatus sebagai guru bantu atau
guru honorer. Kondisi seperti ini, telah merangsang sebagian para guru untuk

3
mencari penghasilan tambahan, diluar dari tugas pokok mereka sebagai pengajar,
termasuk

3
berbisnis di lingkungan sekolah dimana mereka mengajar. Peningkatan
kesejahteaan guru yang wajar, dapat meningkatkan profesinalisme guru, termasuk
dapat mencegah para guru melakukan praktek bisnis di sekolah.

C. Masalah-masalah Khusus yang Dihadapi Guru


1. Latar belakang pendidikan
a) Banyaknya ijazah
b) Intelegensi dan scholarship
c) Kursus-kursus yang pernah diikuti
d) Orientasi profesi
2. Sifat-sifat pribadi
a) Kemampuan untuk self analysis
b) Kesehatan dan vitalitas
c) Penampilan pribadi
d) Kemampuan bekerja sama
3. Pengalaman
a) Pengalaman mengajar seluruhnya
b) Pengalaman dalam pekerjaan sekarang
c) Pengalaman lain
4. Kompetensi mengajar
a) Pengetahuan tentang murid-murid dan mata pelajaran
b) Keterampilan metodologis
c) Progresifitas
5. Sikap professional
a) Pelaksanaan etika jabatan
b) Aktivitas-aktivitas dalam jabatan
c) Sikap terhadap pengajaran, sekolah dan masyarakat
6. Guru yang belum berpengalaman
a) Belum banyak mempunyai pandangan, pengetahuan atau simpati terhadap
permasalahan
b) Minat terhadap pekerjaan kurang positif, dan oleh karena itu minat jabatan
dan moralnya perlu dikembangkan

4
c) Kesulitan dalam menjalankan tugasnya sebagai guru, misalnya: menstimulir
belajar anak, memelihara disiplin yang baik, mneyesuaikan pengajaran dengan
perbedaan individual dan memilih bahan kepustakaan

D. Solusi Penyelesaian Masalah Umum Yang Dihadapi Guru


1. Guru harus menyusun perencanaan pembelajaran secara benar.
Harus selalu diingat mengajar tanpa persiapan merupakan jalan pintas dan dapat merugikan
perkembangan peserta didik.

2. Pemilihan metode belajar yang harus disesuaikan dengan faktor-faktor yang


mempengaruhi pengunaannya.

3. Solusi Masalah Kesejahteraan Guru


Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen
(PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup.
Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang
pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada
gaji, tunjangan profesi, dan tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan
dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga
berhak atas rumah dinas.
Dalam pasal 14 UU Guru dan Dosen juga disebutkan bahwa guru itu berhak
memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan
sosial. Yang dimaksud dengan penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum adalah
pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup guru dan keluarganya
secara wajar, baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan,rekreasi, maupun
tunjangan di hari tua.
D. Solusi Penyelesaian Masalah Khusus Yang Dihadapi Guru
1. Guru perlu belajar untuk menangkap perilaku positif yang ditunjukan oleh para peserta
didik, lalu segera memberi hadiah atas perilaku tersebut dengan pujian dan perhatian, disisi
lain, guru harus memperhatikan perilaku-perilaku peserta didik yang negatif, dan meniadakan
perilaku-perilaku tersebut agar agar tidak terulang kembali.

5
2. Mendisiplinkan peserta didik ketika kondisi guru tenang, menggunakan disiplin waktu,
menghindari menghina peserta didik, memilih hukuman yang tepat, dan menggunakan
disiplin sebagai alat pembelajaran.

3. Guru seharusnya dapat mengidentifikasi perbedaan individual peserta didik, dan


menetapkan karakteristik umum yang menjadi cirri kelasnya, dari ciri-ciri individual yang
menjadi karakteristik umumlah seharusnya guru memulai pembelajaran.

4. Guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang senantiasa menyesuaikan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya dengan perkembangan yang terjadi dimasyarakat.

5. Guru harus bertindak adil terhadap peserta didik tanpa terkecuali, selalu bertindak objektif
untuk mengetahui benar kemampuan peserta didik tanpa ada kebohongan.

6. Guru hendaknya tidak mencampur masalah pribadi dengan masalah keprofesionalan guru
karena hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan hasil belajar peserta didik.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk
membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal, di
sekolah maupun di luar sekolah.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses interaksi edukatif. Sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat menciptakan
dan mempertahankan konsisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi
edukatif, misalnya penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan
perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak
didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif .
Mutu pendidikan adalah persoalan mikro di sekolah, bahkan perorangan. Hal
ini bisa terwujud jika proses pendidikan di sekolah benar-benar menjadikan siswa
belajar dan belajar sebanyak mungkin serta harus dilihat dari meningkatnya
kemampuan belajar siswa secara mandiri.
Ada beberapa hal yang perlu dihidupkan dalam proses belajar mengajar, yaitu
perkembangan anak didik, Kemandirian anak, vitalisasi model hubungan
demokratis, vitalisasi jiwa eksploratif, kebebasan, menghidupkan pengalaman
anak, kecerdasan emosional dan Spiritual, keseimbangan pengembangan aspek
personal dan sosial.

B. Saran
Dalam permasalahan yang dihadapi oleh guru maka harus ada solusi yang
tepat untuk menyelasaikan masalah ini baik dari pribadi guru sampai
pemerintahan turut membantu memberikan semangat juang untuk para pendidik
Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Rosdakarya, Bandung: 2005


Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, Remaja Rosdakarya, Bandung: 2006
http, // Filosouf Gaul, Wordpress. Com
Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Arkola, Surabaya: 1994
Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Bina
Aksara, Jakarta: 1988
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehknik Supervisi Pendidikan, Rineka Cipta,
Jakarta: 2008
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, Rineka Cipta, Jakarta: 2005

Anda mungkin juga menyukai