PROPOSAL TESIS
Oleh :
NPM : 2211322026115
BANJARMASIN
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................11
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................................12
1.4. Kegunaan Penelitian.........................................................................13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................15
2.1. Landasan Teori.................................................................................15
2.1.1. Manajemen Sumber Daya Manusia........................................15
2.1.2 Kinerja......................................................................................29
2.1.3.Budaya Kerja............................................................................36
2.1.4. Kompetensi..............................................................................44
2.1.5. Pendidikan..............................................................................46
2.1.6.Pelatihan...................................................................................58
2.2 Penelitian Terdahulu..........................................................................67
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS.......................................71
3.1. Kerangka Konseptual........................................................................71
3.2. Hipotesis............................................................................................72
BAB IV METODE PENELITIAN...........................................................................75
4.1. Rancangan Penelitian.......................................................................75
4.2. Definisi Operasional Variabel............................................................76
4.3. Jenis dan Sumber Data.....................................................................77
4.4. Populasi dan Sampel.........................................................................78
4.5. Teknik Pengumpulan Data................................................................79
4.6. Teknik Analisis Data..........................................................................80
4.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian............................................................88
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................89
i
DAFTAR TABEL
Tabel 1 1 Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel Nilai Perilaku Kerja
Anggota Tahun 2021 - 2022..................................................................................3
Tabel 1 2 Ditreskrimsus Polda Kalsel Data Pendidikan anggota...........................7
Tabel 1 3 Ditreskrimsus Polda Kalsel Data Kompetensi Penyidik.........................7
Tabel 2 1 Penelitian Terdahulu
Tabel 4 1 Definisi Operasional Variabel
Tabel 4 2 Skala Likert
Tabel 4 3 Jadwal Penelitian
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
hukum legal atau formal. Beberapa motif kejahatan bisa jadi dikarenakan
lain tindak pidana ekonomi, korupsi, dan tindak pidana tertentu di daerah
mengedepankan
tindak kejahatan, seorang polisi juga harus dituntut memiliki kinerja yang
anggota yang dinilai. Kinerja seorang polisi harus dinilai setiap semester,
Manajemen Kinerja, atau sering disebut SMK. SMK ini memiliki indikator
v
Berdasarkan hasil penilaian kinerja yang dimiliki masing-masing
Tabel 1.1
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel
Nilai Perilaku Kerja Anggota Tahun 2021 - 2022
A. FAKTOR SPESIFIK :
1 Kontrak kerja 96 98
2 Tugas tambahan 87 82
RATA - RATA NILAI 91,5 90
B. FAKTOR GENERIK :
1 Kepemimpinan 90 90
2 Orientasi pelayanan 86 71
3 Komunikasi 88 79
4 Pengendalian Emosi 87 85
5 Integritas 90 89
6 Empati 97 98
7 Komitmen terhadap organisasi 86 67
8 Insiatif 89 90
9 Disiplin 80 76
10 Kerjasama 90 90
RATA - RATA NILAI 88,3 83,5
Sumber : Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel, 2023
Tabel 1 1 Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel Nilai Perilaku Kerja Anggota Tahun 2021 - 2022
kerja yang menurun pada tahun 2022 ialah tugas tambahan, biasanya lebih
kompetensi atas ilmu yang mereka miliki tentang integritas dan komitmen
kunjung selesai.
vii
pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
kinerja Anggota.
viii
Sedangkan faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja anggota
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan
Tbk Witel Bandung, dan sesuai dengan penelitian Made Bintang, (2019),
pegawai
ix
Pentingnya suatu Pendidikan ialah apabila anggota Direktorat
tinggi maka setiap tugas yang diberikan akan cepat dilaksanakan dan
sarjana.
Dari data pada tabel 1.2 dibawah maka dapat diketahui bahwa
Tabel 1.2
Ditreskrimsus Polda Kalsel
Data Pendidikan anggota
No Pendidikan Umum Pendidikan Polri
Jenis JML Jenis JML
1 S2 1 AKPOL/SPISS 4
2 S1 50 SIP
3 DIII 4 SAG PA 1
4 SMU 25 BRIGADIR 75
POLRI
JUMLAH 80 80
Sumber : Sumda Polda Kalsel, 2023
Tabel 1 2 Ditreskrimsus Polda Kalsel Data Pendidikan anggota
Tabel 1.3
Ditreskrimsus Polda Kalsel
Data Kompetensi Penyidik
No Jenis Sertifikasi Jumlah
1 PENYIDIK 9
2 PENYIDIK PEMBANTU 21
3 TANPA SKEP 50
TOTAL 80
Sumber : Sumda Polda Kalsel, 2023
Tabel 1 3 Ditreskrimsus Polda Kalsel Data Kompetensi Penyidik
x
Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah penyidik hanya 9
anggota atau 24,7% dan anggota yang tidak memiliki sertifikat penyidik
sebanyak 50 anggota.
Reskrim.
reserse kriminal
dokter; dan
xi
ditunda untuk sementara waktu, pelatihan hanya akan dilakukan secara
daring maka ilmu yang ada pada pelatihan tersebut agak sulit dipahami
berbeda, tidak harus bekerja dibidang yang sesuai dengan bidang yang
dimiliki namun dapat memahami apa yang dilakukan teman dari unit lain,
apabila hal tersebut terjadi terus menerus maka kinerja dari anggota
tahunnya.
Khusus Polda Kalsel dapat terjadi dikarenakan faktor budaya kerja yang
xii
budaya kerja pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel yang
Budaya kerja adalah suatu hal yang penting bagi suatu instansi
nantinya hasil ini akan diimplementasikan dengan keadaan real yang ada
yang berbudaya kerja yang baik maka akan memiliki kompetensi yang
dimilikinya, maka daripada itu motivasi dari pimpinan dan Instansi sangat
xiii
kompetensi ini sebelumnya pernah dilakukan juga oleh Reza Alfadihin,
perbedaan yang paling menarik dalam penelitian ini ialah, dimana peneliti
xiv
penelitian lebih dalam mengenai tata cara membangun kinerja Anggota
dari segi Pendidikan dan Latihan dan Kompetensi. Untuk itu judul
Polda Kalsel”.
masalh berikut :
Polda Kalsel?
1. Aspek Akademis
penelitian selanjutnya.
3. Aspek Praktis
xvii
a. Dapat di jadikan sebagai sumber informasi bagi Direktorat
datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
xix
sumber lain seperti teknologi dan modal tetapi tidak untuk sumber
xx
perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian
daya manusia.
xxi
menurut Sutrisno (2019), manajemen sumber daya manusia
suatu kegiatan
menurut para ahli, maka teori yang diambil dalam penelitian ini
xxii
b. Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan
(pimpinan).
xxiii
1. Fungsi Manajerial, meliputi :
kerja.
sebagai berikut:
xxiv
melalui pendidikan, pelatihan. Pendidikan, pelatihan yang
xxv
1. Tujuan Sosial Agar organisasi atau perusahaan bertanggung
negatifnya
Fauzi (2015:8):
perusahaan
datang
xxvi
6. Senantiasa memantau perkembangan undang-undang
pegawai
xxvii
manusianya. Perencanaan sumber daya manusia yang baik
perusahaan.
pengangkatan terakhir
xxviii
faktor penting untuk dapat memelihara dan mempertahankan
sehat
organisasi.
a. Perubahan ekonomi
b. Perubahan teknologi
xxix
c. Budaya nasional
d. Industri/Sektor karakteristik
e. Legislasi/Peraturan
1. Ukuran organisasi
2. Struktur organizational
3. Strategi bisnis
6. Manajemen puncak
7. Manajemen lini
xxx
Pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya
xxxi
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan, maka dapat
efisien.
xxxii
diinginkan ataupun tujuan organisasi. Efisien maksudnya
xxxiii
untuk mencapai suatu pengembangan, baik pengembangan
2.1.2 Kinerja
1. Pengertian Kinerja
xxxiv
diharapkan dapat merupakan tuntutan dari individu itu sendiri
Suprayetno,2020:128)
xxxv
kepuasan kepada karyawan, kerja dengan memberikan
keahliannya.
xxxvi
pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi
P = M x A Keterangan:
P = Performance (kinerja)
A = Ability (kemampuan)
M = Motivation (motivasi)
xxxvii
4. Kinerja Menurut Perkap Nomor 02 Tahun 2018
negeri pada Polri agar selaras dengan visi dan misi organisasi.
kinerja anggota Polri agar selaras dengan visi dan misi organisasi.
dinilai.
xxxviii
AYD adalah anggota Polri yang diidentifikasi, diukur, dan dinilai
kinerjanya.
pekerjaan .
setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh anggota
xxxix
jawab dan kualifikasi untuk pekerjaan tertentu, berdasarkan analisis
pekerjaan
hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi Polri dan tidak ada
Target adalah jumlah hasil kerja yang akan dicapai dari setiap
xl
mengirim, menyimpan, mengolah, dan menyajikan data dan
data dan informasi tentang pegawai negeri pada Polri secara online
a. Faktor Spesifik :
1. Kontrak Kerja
2. Tugas Tambahan.
b. Faktor Generik :
1. Kepemimpinan
2. Orientasi Pelayanan
3. Komunikasi
4. Pengendalian Emosi
5. Integritas
6. Empati,
8. Inisiatif
9. Disiplin
10. Kerjasama.
2.1.3.Budaya Kerja
xli
1. Pengertian dan Fungsi Budaya Kerja
hidup sebagai nilai nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga
integrasi internal.
bermula dari adat istiadat, agama, norma dan kaidah yang menjadi
xlii
bagaimana perilaku setiap orang akan dapat mempengaruhi kerja
xliii
individu; Budaya itu mengingatkan kemantapan sistem sosial; dan
xliv
dalam menerapkan nilai-nilai dalam proses seleksi. Namun secara
xlv
karyawan, pelanggan, dan pemegang saham; Rules of the Game,
bangunan, lay out ruang kerjadan materi artifact lainnya. Hal ini
anggota organisasi.
xlvi
direalisasikan. Nilai-nilai yang terbentuk didalam suatu organisasi
organisasi.
nilai dan norma yang berlaku di suatu organisasi dan dianut oleh
xlvii
Proaktif adalah kemampuan untuk membuat keputusan tentang
apa yang harus dikerjakan pada situasi dan kondisi yang kritis,
berarti lebih tinggi, lebih baik atau lebih cakap. Ungggul bisa juga
yang berbeda dan hasilnya lebih dari sekedar. Hasil kerja kolektif
xlviii
Menurut Triguno, dkk (2018:8) indikator budaya kerja dapat
dibagi menjadi:
2.1.4. Kompetensi
1. Pengertian Kompetensi
lebih banyak situasi dengan hasil yang lebih baik, daripada apa
xlix
yang dilakukan para average performers. (Zainal, Veithzal Rivai,
yaitu:
tujuan tertentu.
orang.
3. Indikator Kompetensi
l
Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi
2.1.5. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
li
terprogram , terintegrasi, sistematis dan berkelanjutan, Pendidikan
jenjang kepangkatan.
a. formal; dan
b. nonformal.
lii
a. pendidikan akademik;
c. pendidikan profesi.
ilmu kepolisian dan magister kajian ilmu kepolisian; dan doktor ilmu
kepolisian.
ketentuan:
dengan ketentuan:
liii
Dikbangpim Sespim mentanpa melalui Dikbangpim
Sespimma; dan
Kepolisian di STIK.
(Dr); dan
a. Diktuk;
b. Diploma;
c. Dikbangspes;
d. DikbangAgol;
e. Dikbangpim;
f. Diklatpim; dan
g. Pelatihan.
meliputi;
a. Tamtama;
b. Bintara;
liv
(1) Diktuk Tamtama Polri sebagaimana dimaksud diselenggarakan
Dua.
Bintara Polri.
Kepolisian.
Kapolri.
(c) Lulusan Diktuk Bintara Polri diberi pangkat Brigadir Dua dan
(d) Bintara Polri dapat mengikuti Dikbang Agol Perwira Pertama Polri,
sebagai berikut;
a. lulusan Akpol diberikan pangkat Inspek tur Polisi Dua, dengan gelar
lv
b. lulusan Akpol dapat diberikan gelar Sarjana Ilmu Kepolisian setelah
dan Dikbangpim
Tinggi Polri;
meliputi:
a. Tamtama Polri;
lvi
d. Perwira Menengah Polri/PNS Gol IV.
a. operasional;
b. pembinaan; dan
meliputi:
Bintara Polri.
memenuhi persyaratan.
Polri.
lvii
Dikbang Agol Perwira Pertama Polri, diselenggarakan di Satuan
meliputi:
profesional;
lviii
negeri. Selain Sespimti Polri untuk memenuhi kompetensi sebagai
meliputi:
IV;
III;
Tk. III atau Sespimma untuk jabatan struktural Eselon II; dan
bagi PNS Polri, Perwira Lulusan SIPSS dan Dikbang Agol Perwira
lix
SIPSS merupakan merupakan pendidikan untuk mem bentuk
Dikbangspes.
b. standarisi;
c. standar proses;
f. standar pengelolaan;
h. standarpenilaian.
lx
2. Standar pendidikan Polri wajib ditingkatkan kualitas dan
berkompeten.
(1) Kurikulum terdiri dari lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
lxi
a. kurikulum pendidikan; dan
b. kurikulum pelatihan.
c. silabus.
Tenaga Ahli.
keputusan Kalemdikpol.
a. agama;
b. pancasila;
c. pendidikan kewarganegaraan;
e. pembentukan karakter.
peraturan perundangan-undangan
lxii
pendidikan Polri memuat beban belajar dan masa studi. Beban belajar
dengar (audio) dalam bentuk kaset dan compact disk; Hanjar pandang
web.
b. melaksanakan pembelajaran;
efektif d an efisien.
lxiii
Proses pembelajaran dirancang berbasis Teknologi Informasi
Elibrary.
Bhayangkara.
1) Perbaikan kinerja,
2) Kemajuan teknologi,
3) Waktu pembelajaran,
lxiv
2.1.6.Pelatihan
pelatihan;
lxv
Direktif pelatihan adalah kebijakan pelatihan yang dikeluarkan
oleh Polri bersama instansi di luar Polri baik di dalam maupun di luar
bersama.
lxvi
membentuk kemampuan dan keterampilan perorangan yang harus
Polri.
lxvii
b. akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
maksimal;
3. Jenis Pelatihan
terdiri dari:
b. pelatihan khusus.
a. pelatihan perorangan;
c. pelatihan fungsi.
lxviii
Pelatihan perorangan sebagaimana dimaksud, bertujuan untuk
a. dasar; dan
b. lanjutan.
a. dasar; dan
b. lanjutan.
lxix
oleh masing-masing fungsi pada tingkat pusat maupun wilayah
sesuai kebutuhan.
a. operasional Kepolisian;
c. pendukung.
b. reserse kriminal;
c. samapta;
d. lalu lintas;
f. narkoba.
a. personel;
b. logistik;
c. keuangan;
d. hukum; dan
e. humas
lxx
kemampuan pendukung lain di luar fungsi operasional dan
a. identifikasi;
b. laboratorium forensik;
d. psikologi.
d. pelatihan bersama.
tahap:
a. perencanaan;
b. pengorganisasian;
c. pelaksanaan; dan
d. pengendalian.
a. pusat; dan
b. kewilayahan.
a. Polda;
lxxi
b. Polwil/tabes; dan
c. Polres/ta/Poltabes/Metro.
a. direktif;
b. RGB;
c. renlat; dan
peraturan
meliputi:
lxxii
c. pelatihan kesatuan , yaitu pelatihan yang dilaksanakan oleh
perundangundangan.
a. latar belakang;
b. tujuan;
c. urgensi; dan
e. jaring komunikasi.
a. peserta;
b. pelatih;
c. kurikukum;
d. hanjar/latih;
f. anggaran.
lxxiii
2.2 Penelitian Terdahulu
saat ini dapat terbantu dalam penulisan penelitian yang akan dihadapi.
lxxiv
75
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul penelitin Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
1 Reina Sampel pada penelitian ini Pelatihan berpengaruh positif dan Tidak meneliti Menelliti tentang variabel
Yunidasari PENGARUH ialah sebanyak 39 orang, signifikan terhadap Kinerja Karyawan variabel intervening pendidikan dan pelatihan
(2020) PELATIHAN DAN teknik analisis data yaitu sebesar 28,7%. Kompetensi terhadap kinerja karyawan
KOMPETENSI menggunakan Teknik analisis berpengaruh positif dan signifikan
TERHADAP regresi berganda dan menguji terhadap Kinerja Karyawan yaitu
KINERJA hipotesis UJI F, UJI T dan sebesar 80,6%. Pelatihan dan
KARYAWAN PT. Dominan Kompetensi berpengaruh positif dan
ASIA RENT signifikan terhadap prestasi kerja
JAKARTA karyawan yaitu sebesar 85%. pelatihan
dan kompetensi secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah terdapat pengaruh pelatihan
dan kompetensi terhadap kinerja
karyawan.
2 Fansyuri Ilham, Pengaruh Jenis penelitian ini adalah berdasarkan hasil penelitian, secara Menggunakan Teknik Menelliti tentang variabel
2019 Kompetensi, explanatory research. Populasi simultan kompetensi, kompensasi, dan analisis yang berbeda pendidikan dan pelatihan
Kompensasi, dan yang digunakan adalah seluruh tempat kerja berpengaruh signifikan dan objek yang dan motivasi kerja
Lingkungan Kerja PT. Karyawan Sai Apparel terhadap kinerja karyawan dengan F- berbeda
terhadap Kinerja Industries yang terdiri dari hitung > F-tabel (52.087 > 2.703).
Karyawan melalui 2630 orang dengan jumlah Kemudian pada analisis jalur, terdapat
Budaya Kerja sampel 96 responden pengaruh mediasi/intervensi Budaya
Sebagai Variabel ditentukan dengan Kerja kerja antara kompetensi dan
Intervening (Studi menggunakan rumus slovin. kompensasi terhadap kinerja pegawai.
Kasus pada Teknik pengambilan sampel Namun, tidak ada pengaruh
Karyawan Bagian yang digunakan adalah mediasi/intervensi dalam hubungan
Produksi PT. Sai Purposive Non-probality antara tempat kerja dengan kinerja
Apparel Industries Sampling yang juga dikenal karyawan sehingga mengakibatkan
Semarang) sebagai jenis pengambilan proses trimming. Kesimpulannya,
sampel dengan kasus-kasus ketika kompetensi karyawan, jumlah
tertentu. Akumulasi tata kompensasi, dan tempat kerja yang
menggunakan teknik kondusif ditingkatkan pada tingkat yang
wawancara yang didukung tinggi, maka kinerja karyawan akan
dengan instrumen kuesioner lebih baik dengan meningkatnya
76
No Nama Judul penelitin Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
dengan skala likert. Data motivasi kerja.
dianalisis dengan
menggunakan uji koefisien
determinasi, analisis regresi
sederhana dan berganda, uji
signifikansi, dan analisis jalur,
serta proses trimming dengan
mengoperasikan software
komputer SPSS 20.0
3 Sultan Pengaruh Sampel pada penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Tidak meneliti Menelliti tentang variabel
azlansya pelatihan dan ialah sebanyak 67 orang, (1) secara parsial variabel pelatihan variabel intervening pendidikan dan pelatihan
(2019) kompetensi teknik analisis data mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada terhadap kinerja karyawan
Terhadap Kinerja menggunakan Teknik analisis PT.Huki Cabang Medan.(2) secara
Karyawan Pada data kuantitatif, regresi linear parsial variabel kompetensi
PT.Huki Cabang berganda, dengan menguji mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada
Medan hipotesis serta, asumsi klasik Pada PT.Huki Cabang Medan.(3)
secara simultan terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara
variabel pelatihan dan kompetensi
mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada
PT.Huki Cabang Medan.
4 Nano Ismanto PENGARUH Sampel pada penelitian ini Persamaan ini mempunyai makna Tidak meneliti Menelliti tentang variabel
(2016) PELATIHAN DAN ialah sebanyak 98 orang, bilamana pelatihan meningkat satu- variabel intervening pendidikan dan pelatihan
KOMPETENSI teknik analisis data satuan variabel tetap, maka akan dapat terhadap kinerja karyawan
TERHADAP menggunakan Teknik analisis pengaruh pada pelatihan 26,30%.
KINERJA data kuantitatif, regresi linear Bilamana kompetensi meningkat satu-
KARYAWAN berganda, dengan menguji satuan variabel tetap , maka akan
PADA PT. INDO hipotesis serta, asumsi klasik dapat pengaruh kepada kompetensi
MAKMUR 75,70%. Variabel yang paling
SENTOSA memberikan kontribusi terbesar
terhadap kinerja karyawan adalah
variabel kompetensi sebesar 0,757.
5 Hadi (2016) Analisis Pengaruh Sampel pada penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tidak meneliti Menelliti tentang variabel
pendidikan, upah ialah sebanyak 232 orang, variabel upah, pengalaman kerja, jenis variabel intervening pendidikan dan pelatihan
pengalaman kerja, teknik analisis data kelamin dan jumlah tanggungan terhadap kinerja karyawan
jenis kelamin menggunakan Teknik analisis berpengaruh positif terhadap
77
No Nama Judul penelitin Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
terhadap data kuantitatif, regresi linear produktivitas tenaga kerja industri
produktivitas berganda, dengan menguji shuttlecock Tegal. Sedangkan variabel
tenaga kerja hipotesis serta, asumsi klasik pendidikan tidak berpengaruh
industri shutllock signifikan terhadap produktivitas
kota tegal tenaga kerja di industri shuttlecock
Tegal
Sumber : Data Diolah, 2022
BAB III
bahwa seseorang yang berbudaya kerja yang baik maka akan memiliki
Pendidikan/
pelatihan
Kejuruan (X1)
H3
H1
H6
Budaya H5
kerja Kerja Kinerja
(Z) Anggota (Y)
H7
H2
H4
Kompetensi
(X2)
Keterangan :
Pengaruh Langsung
Gambar 3. 1. Kerangka Konseptual
Pengaruh Tidak Langsung
Sumber : Data Diolah, 2023
3.2. Hipotesis
budaya kerja dan kinerja Anggota Salah satu benefit yang dapat diperoleh
budaya kerja dan kinerja Anggota Telah diuraikan bahwa secara sendiri-
akan diperoleh dampak yang lebih tinggi. Dimana jika pelatihan sering
meningkat.
Polda Kalsel
Polda Kalsel
Polda Kalsel
BAB IV
METODE PENELITIAN
penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis
itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel; untuk
satu variabel terhadap veriabel yang lain. Oleh karena itu, dalam format
akibat dari dua atau lebih variabel dengan menggunakan analisis statistik
inferensial (induktif).
Kompetensi (X2)
Tabel 4.1.
Definisi Operasional Variabel
Skala
No Variabel Definisi Variabel Indikator
Penelitian
1 Pendidikan Menurut Peraturan Kepala Kepolisian a. peserta;
pelatihan Negara Repulik Indonesia Nomor 19 Tahun b. pelatih;
Kejuruan 2015 Pelatihan adalah suatu upaya atau c. kurikukum;
(X1) proses, cara perbuatan, kegiatan untuk d. hanjar/latih;
memberikan, memelihara, meningkatkan e. sarana prasarana; dan
Skala
kemampuan dan keterampilan dengan metode f. anggaran.
Likert
yang lebih mengutamakan praktek agar mahir
atau terbiasa untuk melakukan sesuatu tugas
atau pekerjaan. Maka indikator pelatihan
ialah :
3 Budaya Budaya kerja adalah suatu falsafah didasari a. Sikap Terhadap Pekerjaan
Kerja (Z) pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang b. Perilaku Pada Waktu
menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong Bekerja
yang dibudayakan dalam suatu kelompok dam c. Disiplin Kerja
tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-
cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang Skala
terwujud sebagai bekerja. “Suatu sistem Likert
pengertian bersama yang dipegang oleh
anggota suatu organisasi yang membedakan
organisasi tersebut dari organisasi
lainnya”Menurut Triguno, dkk (2018:8) indikator
budaya kerja dapat dibagi menjadi:
4 Kinerja Menurut Perkap No. 02 Tahun 2018 a.Faktor Spesifik : Skala
84
Skala
No Variabel Definisi Variabel Indikator
Penelitian
Anggota kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan 1. Kontrak Kerja
(Y) kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang 2. Tugas Tambahan.
pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan b. Faktor Generik :
fungsinya sebagai pegawai sesuai dengan 1. Kepemimpinan
tanggung jawab yang dibebankan atau 2. Orientasi Pelayanan
diberikan kepadanya. indikator dalam penilaian 3. Komunikasi
kinerja ialah sebagai berikut : 4. Pengendalian Emosi
5. Integritas Likert
6. Empati,
7. KomitmenTerhadap
Organisasi
8. Inisiatif
9. Disiplin
10. Kerjasama.
1. Jenis Data
yang bersumber dari data primer dan data sekunder, yaitu data
2. Sumber Data
a. Data Primer
kuantitatif
b. Data Sekunder
Polda Kalsel
1. Populasi
anggota.
2. Sampel
86
sebagai berikut:
a. Wawancara (Interview)
b. Kuisioner
Tabel 4.2
Skala Likert
No. Pertanyaan/Pernyataan Jawaban
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral (N) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Data diolah, 2023
Tabel 4 2 Skala Likert
mengisi.
perantara lainnya.
deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
sulit bagi kita untuk menarik kesimpulan yang berarti. Data mentah
dirumuskan.
89
(CBSEM) dan Variance Based SEM atau Partial Least Square (PLS).
akan menjadi masalah bagi (Partial Least Square) PLS. Selain itu
oleh karena itu dalam permodelan PLS tidak diperlukan data dengan
indikatornya.
90
indikator:
dikutip oleh Imam Ghozali, nilai outer loading antara 0,5 – 0,6
alpha > 0,7.25 Uji yang dilakukan diatas merupakan uji pada
1988),
signifikansi hubungan.
Ukuran pengaruh f2
tataran struktural,
tataran struktural,
tataran struktural.
94
3. Pengujian Hipotesa
maka nilai P-Value akan berwarna Hijau hal tersebut artinya nilai
ditolak dan nilai P-Value lebih dari 0,05, pembuktian hipotesis ini
lainnya.
Tabel 4.3.
Jadwal Penelitian
Tahun 2023 - 2024
Kegiatan Yang
No. Oktober November Desember Januari Februari
Dilakukan
1. Penyusunan Proposal X X
2. Ujian Proposal X
3. Pengolahan Data X
4. Penyajian Data X
5. Analisis Data X
6. Penyusunan Data X
7. Uraian Hasil X
8. Ujian Thesis X
Sumber : Data Diolah, 2023
DAFTAR PUSTAKA
A.Dale Timpe. (20189). Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis “Kinerja”.Jakarta
Davis, Keith dan Newstrom, 2016, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi ketujuh
Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jilid
Satu. Jakarta Barat : PT. Indeks.
Hasibuan, Malayu Sp. 2020. Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke.
Tigabelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Nor Hadi. 2016. Pasar Modal : Acuan Teoretis dan Praktis Investasi di
Instrument. Keuangan Pasar Modal, Graha Ilmu, Yogyakarta.Sugiyono.
(2020). Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung : ALFABETA Sinambela:
2020
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015