OLEH :
Mengetahui: Disetujui
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 BATANG KUIS Guru Pamong
Mengetahui
Dosen Pembimbing Lapangan
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan limpahan rahmat
yang diberikan Kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Pelaksanaan PLP II di SMA Negeri 1 Batang Kuis.
Tujuan dari Pembuatan Laporan ini adalah untuk memberikan rincian kegiatan dan hasil dari
pengamatan yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Batang Kuis selama 15 Kali Pertemuan.
Kami Menyadari bahwa Laporan Akhir PLP II ini tidak akan selesai jika tidak adanya bantuan dari
berbagai pihak, sehingga kami ingin mengucapkan terimakasih Kepada Dosen Pembimbing Lapangan Kami
Bapak Miswanto, S.Pd, M.Pd; Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Batang Kuis Bapak Adi Sumarno, S.Pd; Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Bapak Muhammad Gunawan, S.Pd; Guru Pamong Kami selama melakukan
Kegiatan Di Sekolah yaitu Bapak M.DADANG SUGANDA. S,Pd serta Bapak Ibu Guru SMA Negeri 1 Batang
Kuis dan Pihak lainnya yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Kami sadar bahwa dalam penyelesaian laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaa,
maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar kami dapat membuat Laporan lebih baik
lagi kedepannya. Mungkin itu saja yang bisa kami sampaikan, Terima Kasih dan Salam Sejahtera bagi Kita
Semua
Medan,..............................2023
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................................
Halaman Pengesahan...........................................................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
3
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Daftar Tabel.........................................................................................................................iii
Daftar Gambar.....................................................................................................................iv
Daftar Lampiran..................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................5
A. Latar Belakang..........................................................................................................5
B. Tujuan PLP II............................................................................................................7
BAB II INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA PLP II..........................................8
A. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah..................................................................................8
B. Organisasi Sekolah....................................................................................................8
C. Sumber Daya Manusia di Sekolah(Guru, siswa, dan tenaga kependidikan..............9
D. Sarana dan prasarana ................................................................................................9
E. Prestasi sekolah dan kegiatan pendukung.................................................................11
BAB III HASIL KEGIATAN PLP II..............................................................................13
A. Analisis kurikulum, penyususnan perangkat pembelajaran(RPP, Bahan ajar, Media, LKPD,
Perangkat Penilaian) sesuai dengan maple dengan bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong
.......................................................................................................................................13
B. Mengajar terbimbing dengan bimbingan dosen dan guru pamong...........................14
C. Kegiatan kokurikulr dan ekstrakurikuler..................................................................15
D. Kegiatan administrasi guru.......................................................................................15
E. Refleksi.....................................................................................................................17
BAB IV PENUTUP............................................................................................................18
A. Simpulan...................................................................................................................18
B. Saran.........................................................................................................................18
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................
DAFTAR DOKUMENTASI.............................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (1)
menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada Pasal 8
menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Berdasarkan
amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen maka penyiapan calon
pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu).
5
menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan
ilmu kependidikan dan nonkependidikan.
Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru dan pendidikan, hal
yang paling mendasar adalah perubahan, pengembangan, dan penyesuaian adalah kurikulum untuk
penyiapan guru profesional, khususnya kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan.
Kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon
pendidik yang bermutu. Calon pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti Program PPG dengan
baik, dan akhirnya akan dihasilkan luaran sebagai guru profesional. Menyikapi berbagai perundangan
di atas, maka model pengembangan kurikulum pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip berikut: Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan akademik
kependidikan dan akademik bidang studi. Dan jika memungkinkan keutuhan untuk pendidikan
akademik dan pendidikan profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan akademik, dan pendidikan
profesi. Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi antara pendidikan akademik dan pendidikan
profesi, maka keutuhan antara akademik kependidikan dan akademik bidang studi adalah mutlak.
Kedua,
Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana cara guru
mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana peserta didik sebenarnya belajar
dalam lingkungannya. Dengan demikian penguasaan teori, metode, strategi pembelajaran yang
mendidik dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta didik
belajar di sekolah dengan segenap latar belakang sosial-kulturalnya. Oleh karena itu, pada struktur
kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early
exposure), yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan Pengenalan
Lapangan Persekolahan (PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang. Ketiga, adanya
koherensi antar konten kurikulum. Koherensi mengandung arti keterpaduan (integrated), keterkaitan
(connectedness), dan relevansi (relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru
bermakna adanya keterkaitan di antara kelompok
matakuliah bidang studi (content knowledge), kelompok matakuliah yang berkaitan dengan
pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum (general pedagogical knowledge) yang
berlaku untuk semua bidang studi tertentu (content specific pedagogical knowledge), pengetahuan dan
keterampilan dalam pengembangan kurikulum (curricular knowledge), pengetahuan dan keterampilan
dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian (assesment and evaluation), pengetahuan tentang
konteks pendidikan (knowledge of educational context), serta didukung dengan pengetahuan dan
keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran (information
6
technology).
Selain koherensi internal, kurikulum untuk Program Sarjana Pendidikan harus memperhatikan pula
keterkaitan antar konten, baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun konten matakuliah keahlian
dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di kelas sehingga terbangun keterkaitan kurikulum
program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah (university-school
curriculum linkage). Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru profesional
harus disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tataran akademik di kampus maupun
pengenalan lapangan sedini mungkin pada seting nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami,
mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap profesinya
kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan
pemagangan penyiapan calon guru profesional melalui PLP.
B. Tujuan PLP II
1. menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru pamong; menelaah
strategi pembelajaran yang digunakan guru pamong;
7
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA PLP II
Misi Sekolah:
1. Menanamkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang maha esa melalui
pelajaran agama serta mampu mengamalkannya.
B. ORGANISASI SEKOLAH
8
C. Nama Guru Keterangan
N
3. Guru PNS 42
4. Guru Honor 23
2. Peserta Didik
9. X- I = 36 XI-IS 4 = 34 XII-IS 4 = 31
10
322 318 305
Dalam pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena dibutuhkan. Sarana dan
prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik
secara lansung maupun tidak lansung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
Sarana dan prasarana di SMAN 1 Batang Kuis dapat dikatakan cukup lengkap, terdapat beberapa
sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut seperti:
1. Sarana Sekolah
No. Keterangan Jumlah
2. Ruang Wakasek 1
4. Ruang Guru 1
6. Ruang Kelas 27
7. Ruang BK 1
8. Lab Komputer 1
9. Lab Kimia 1
12. Kantin 3
11
14. Musholla 1
17. Perpustakaan 1
22. Gudang 1
1. Prasarana Sekolah
1. Komputer PC 90
2. Laptop 5
3. Infocus 19
4. Printer 6
12
14. Kursi Lipat 60
15. Filing Cabinet 1
16. Lemari 11
17. Kursi Putar 3
18. Meja Biro 41
19. Wastafel 53
13
12. Alya Ardhana H Bahasa Inggris Medali Perunggu
Selain kegiatan diatas, siswa/i SMA N 1 Batang kuis juga terdapat banyak
kegiatan lainnya yang diikuti dan berhasil mengharumkan nama sekolah yang menjadi
tempat mereka menuntut ilmu. Kegiatan tersebut antara lain seperti keikutsertaan dalam
kegiatan paskib, Lomba Paskibraka, Pencak Silat, Tarian Tradisional, kegiatan
perlombaan keagamaan seperti Hafizh Quran. Dan masih banyak lagi.
BAB III
HASIL KEGIATAN PLP II
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan di
SMA Negeri 1 Batang Kuis, kurikulum yang digunakan di sekolah ini adalah Kurikulum 2013 (K-13)
bagi kelas XII dan Kurikulum Merdeka bagi kelas X dan XI. Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum
14
yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia, kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan
oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan atau KTSP yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk
dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah
rintisan. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di
mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi.
Banyak terdapat perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Perbedaan tersebut
mengikuti satuan mata pelajaran, jam pembelajaran, implementasi pembelajaran, strategi pembelajaran
serta proses penilaian standar kompetensi kelulusan dsb. Kurikulum 13 mempunyai suatu tujuan yang
jelas untuk membentuk karakter bangsa sedangkan tujuan pelajaran kurikulum merdeka di sajikan dalam
capaian pembelajaran (CP). Kurikulum merdeka juga memiliki penilaian assesmen yaitu non kognitif
dan kognitif yang mana non kognitif ditunjukan untuk penilaian diluar pembelajaran sedangkan kognitif
yaitu penilain dari segi pengetahuanya
Guru pamong telah menjelaskan bagaimana cara menyusun perangkat pembelajaran dengan baik
dan benar. Guru pamong juga memberikan tips-tips mengajar yang baik sesuai dengan RPP yang telah
disusun. Guru juga memberikan bimbingan agar mahasiswa dapat menulis perangkat pembelajaran yang
relevan agar bisa digunakan sesuai dengan materi pembelajaran di buku dan guru pamong memberikan
tips-tips mengajar yang baik agar siswa di SMA Negeri 1 Sunggal dapat mengikuti pelajaran.
B. Mengajar Terbimbing Dengan Bimbingan Dosen Dan Guru Pamong
15
Berdasarkan keadaan ini mahasiswa beserta guru pamong harus melakukan pembelajaran daring
dari pertemuan pertama PLP sampai pada minggu kedua PLP, lalu pada minggu ketiga dan keempat
mahasiswa dengan bimbingan dan arahan dari guru membimbing siswa didalam kelas dalam proses
pembelajaran yang baru saja dimasuki mereka.
b. Menyiapkan Refrensi Materi
Refrensi materi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti PPT, Buku Paket, internet, maupun
sumber lain yang mendukung.
c. Menyusun RPP
Berbagai kompenen yang terdapat di dalam RPP Kurikulum 2013 adalah nama satuan
pendidikan, kelas, semester, tema, subtema, alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
tujuan, materi pembelajaran, pendekatan, strategi, metode, langkah-langkah pembelajaran, media, ala,
sumber belajar, serta prosedur dan instrumen penilaian. Dalam penyusunan RPP mahasiswa praktikan
berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru pembimbing, terutama tentang materi yang akan di
sampaikan. Dengan adanya pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat menyampaikan materi
dengan lebih teratah dan sistematis, mempersiapkan media yang cocok, serta sesuai dengan kompetensi
yang di harapkan .
d. Penguasaan Materi
Penguasaan materi merupakan hal pokok yang harus dipersiapkan sebelum mengajar. Untuk itu
harus menguasai materi dengan mempelajari terlebih dahulu materi yang akan di sampaikan di kelas
sehingga transfer ilmu yang di sampaikan dapat berjalan dengan lancar.
e. Persiapan Fisik dan Mental
Perlu mempersiapkan fisik dan mental sebelum mengajar agar dapat tampil secara optimal,
percaya diri, dan berwibawa di depan kelas.
a. PRAMUKA
b. PADUAN SUARA
c. KARATE
d. PENCAK SILAT
e. PASKIBRA
16
f. PMR
g. TARI
h. NASYID
i. FUTSAL
Hasil Observasi
1. Kegiatan Pembelajaran
RPP
: XI / (genap)
Kelas/Semester
Waktu : 3 x 40 menit
17
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang 1.1 Menghayati dan mengamalkan
dianutnya. nilai-nilai agama yang dianut
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, dalam melakukan aktivitas
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotongroyong), jasmani, permainan, dan
santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif olahraga.
dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan 2.1.Berperilaku sportif dalam
pergaulan dan keberadaannya. bermain.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan 3.5 Memahami pengetahuan teknik
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang dasar atletik tolak peluru
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait 4.3.Mempraktikkan variasi dan
fenomena dan kejadian tampak mata. kombinasi teknik dasar atletik
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret tolak peluru
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
danmembuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
18
B. Indikator
1. Berdoa sebelum dan sesudah proses pembelajaran Penjas.
2. Mengakui kelebihan orang lain.
3. Melaksanakan sesuai dengan aturan Permainan.
4. Mengakui kekalahan dan kemenangan.
5. Mempraktikkan kebiasaan baik dalam berolahraga dan latihan
6. Menghargai lawan dan kawan saat kegiatan pembelajaran dan permainan.
7. Menjelaskan teknik dasar memegang bola,posisi badan, c a r a
m e n o l a k k a n b o l a , awalan tolak peluru dan posisi badan setelah
melakukan tolakan
8. Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar tolak peluru
19
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengetahui manfaat dari tolak peluru
2. Siswa mampu mengetahui macam – macam gaya melakukan tolak
peluru
3. Siswa mampu melakukan tolakan sesuai dengan target yang telah
di tentukan
4. Siswa mampu mempraktikkan tolak peluru denan benar
D. Materi Pembelajaran
Atletik tolak peluru gaya menyamping/Ortodoks (meteri terlampir – lampiran
1)
E. Metode Pembelajaran
- Pendekatan Scientific
Media :
1. Video Pembelajaran tolak peluru gaya menyamping
https://youtu.be/3a6LNGsvNQo
2. Lembar Kerja dan Penilaian teknik tolak peluru gaya menyamping
Alat :
3. Peluru Modifikasi
4. Bola ayun
5. Lapangan datar atau lapangan sejenisnya
6. Kardus
7. Peluit
8. Botol bekas di isi air (cone)
sumber Pembelajaran :
9. Sumber dari Internet https://youtu.be/3a6LNGsvNQo
a. Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang
dekat dengan jari-jari tangan.
b. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk)
dipergunakan untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
c. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/menahan peluru bagian samping,
yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
d. Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan
menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
e. Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan
seluruh badan dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas
(rileks). Tangan dan lengan yang lain membantu menjaga keseimbangan.
2. Awalan atau posisi badan saat akan menolak
21
➢ Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang).
➢ Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak
serong ke samping kanan.
➢ Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan
kanan memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan
berada di depan sedikit agak serong ke atas lemas. ➢ Tangan kiri berfungsi untuk
membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan tertuju ke arah tolakan
✓ Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke
belakang (ke arah samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut di dorong ke depan
agak ke atas hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan.
Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan tertuju ke arah tolakan.
✓ Saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru tersebut
ditolakkan sekuat- kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan
dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong
ke depan.
4. Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru
▪ Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan, secepatnya
kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-
kira menempati tempat bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
▪ Kaki kiri (kaki depan) diangkat ke belakang lurus dan lemas untuk membantu menjaga
keseimbangan
▪ Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan
ke arah jatuhnya peluru.tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan
sedikit agak di bawah badan, tangan/lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk
membantu menjaga keseimbangan.
Kesalahan yang sering dilakukan pada sikapa awal dan setalah menolak peluru di
antaranya, sikap bada kaku, langkah kaki /footwork kurang pas, memegang peluru dengan
kurang hati-hati, masih ada gerakan melempar peluru, tergesa-gesa dan kaki, badan kurang
seimbang atau rileks dan tidak diikuti gerak lanjuta
1. Inti ( 80 menit )
- Peserta didik yang terbagi dalam kelompok kerja membagi peran sebagi pengamat dan pelaku untuk
menyelesaikan lembar kerja siswa secara bergantian
- Peserta didik melakukan kegiatan unjuk kerja berupa praktik sesuai indicator gerak yang ada dalam lembar
kerja siswa diantaranya :
- Peserta didik melakukan pemanasan statsis dan dinamis
- Guru memberikan game yang mengarah ke materi
- mempraktikan tolak peluru tanpa peluru
- Mempraktikan tolak peluru dengan peluru dimodifikasi,
- Mempraktikan variasi variasi pembelajaran tolak peluru
23
3. Penutup ( 10 menit )
H.Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
24
UNJUK KERJA/KETERAMPILAN TEKNIK LARI JARAK MENENGAH
2) Posisi jari
3) Posisi peluru
4) Posisi badan
Memegang Peluru
1) Posisi kaki
2) Posisi Tangan
3) Pandangan
4) Posisi kaki
Awalan
1) Posisi badan
2) Posisi Tangan
3) Tolakan
4) Pandangan mata
Tolakan
1. Posisi Badan
2. Posisi tangan
3. Posisi Kaki
4. Sikap Akhir
Sikap Akhir
25
KRITERIA PENILAIAN SCORE INDIKATOR
Memegang peluru
Score Maksimal 4 4 Menunjukkan contoh gerakan memegang peluru dilakukan dengan sangat
baik
3 Menunjukkan contoh gerakan memegang peluru dilakukan dengan baik
2 Menunjukkan contoh gerakan memegang peluru dilakukan dngan cukup
baik
1 Menunjukkan contoh gerakan memegang peluru dengan teknik yang salah
Awalan
Score Maksimal 4 4 Gerakan awalan dilakukan dengan sangat baik
3 Gerakan awalan dilakukan dengan baik
2 Gerakan awalan dilakukan dengan cukup baik
1 Gerakan awalan dilakukan dengan teknik salah
Tolakan
Score Maksimal 4 4 Gerakan tolakan dilakukan dengan sangat baik
3 Gerakan tolakan dilakukan dengan baik
2 Gerakan Tolakan dilakukan dengan cukup baik
1 Gerakan tolakan dilakukan dengan salah
Sikap akhir
Score Maksimal 4 4 Sikap akhir dilakukan dengan sangat baik
3 Sikap akhir dilakukan dengan baik
2 Sikap akhir dilakukan dengan biasa
1 Sikap akhir dilakukan dengan teknik salah
SKOR MAKSIMAL
26
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pengamatan mahasiswa selama 2 bulan (21 pertemuan) di sekolah SMA Negeri 1 Batang Kuis,
mahasiswa mendapat pengalaman baik menerima dan memberikan ilmu-ilmu. Ilmu-ilmu yang didapat bukan hanya
secara teoritis tetapi pengalaman yang tidak ketahui di dalam perkuliahan. Selain itu di dalam sekolah terdapat
hubungan yang baik antara Kepala sekolah , guru, pegawai dan siswa. Ketika proses belajar berlangsung mengajar
terjadi guru sangat antusias dalam menjalankan tugas masing-masing serta siswa yang aktif dalam menerima
pelajaran yang diajarkan. Guru- guru serta staff lainnya memiliki hubungan yang harmonis antar sesama begitu
juga kepada mahasiswa magang (PLP). Di sekolah ini mahasiswa magang tidak hanya diajarkan mengenai proses
belajar mengajar tetapi juga memeriksa kelengkapan administrasi sekolah yang di atur dengan baik, lingkungan
sekolah yang indah dan tertata dengan rapi serta sarana dan prasarana yang memadai membuat nyaman kegiatan
belajar mengajar. Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih
mengenai pengembangan perangkat pembelajaran di sekolah. Maka dari itu mahasiswa berharap semoga hasil dari
kegiatan PLP 2 ini memberikan dampak baik kepada mahasiswa dan rekan – rekan mahasiswa yang melaksanakan
juga dapat mengamalkannya ketika berada di lingkungan sekolah dan masyarakat langsung nantinya.
B. Saran
Setelah membahas laporan ini semoga kita semua kelak menjadi guru yang professional dibidangnya, serta
mematuhi kode etik yang telah ditetapkan. Karena keberhasilan seorang tenaga didik dalam melahirkan generasi
bangsa tergantung pada pendidiknya. Jadi, sebaiknya kita beretika baik di depan maupun di belakang siswa,
terutama di depan siswa.
27
DOKUMENTASI FOTO