Kelas
X
untuk SMA/MA Semester Gasal
Kurikulum
Merdeka
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada bab ini, diharapkan siswa mampu:
1. menggali ide pendiri bangsa mengenai dasar negara Pancasila;
2. mengidentifikasi penerapan Pancasila dalam berbagai konteks kehidupan;
3. memahami peluang dan tantangan penerapan Pancasila di era sekarang; serta
4. memahami gotong royong.
Peta Konsep
Pancasila
Pendalaman Materi
Dasar negara memiliki artian sebagai landasan dalam membentuk suatu negara atau sumber
dari segala sumber hukum yang ada di sebuah negara sekaligus sebagai pedoman cita-cita bangsa
suatu negara. Negara yang tidak memiliki dasar berarti negara tersebut tidak memiliki tujuan yang
jelas dalam membangun bangsanya. Seperti Negara Indonesia di mana memiliki dasar negara, yaitu
Pancasila yang berarti lima (panca) dan prinsip/sendi/dasar (sila).
1. Pokok-pokok Pikiran dalam BPUPKI
Sejarah kelahiran Pancasila diawali ketika Jepang kalah pada Perang Pasifik. Guna
menarik simpati masyarakat Indonesia, pihak Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk rakyat
Indonesia dengan cara membentuk lembaga untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan
dengan pembentukan NKRI. Lembaga tersebut diberi nama atau Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
a. Sejarah pembentukan BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia biasa disingkat
dengan BPUPKI atau disebut juga . Panglima tentara ke-16 Letnan
Jenderal Kumakichi mengumumkan terbentuknya BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945.
BPUPKI memiliki tujuan utama untuk mempelajari dan menyelidiki berbagai hal penting yang
memiliki hubungan dengan segi politik dan ekonomi pemerintahan untuk memperjuangkan
kemerdekaan bangsa Indonesia.
1) Tugas BPUPKI
Badan ini memiliki tugas utama, yaitu untuk mempelajari, menyelidiki, dan mempersiapkan
hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan
hal-hal penting yang diperlukan dalam usaha pembentukan Negara Indonesia merdeka.
2) Anggota BPUPKI
BPUPKI diketuai oleh dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dengan dibantu wakilnya,
yakni Ichibangase Yosio (Jepang) dan R.P. Soeroso. Anggota BPUPKI berjumlah 62
orang yang di dalamnya terdiri atas berbagai tokoh bangsa dan terdapat 7 anggota yang
merupakan wakil dari Jepang.
Berikut ini beberapa nama-nama anggota BPUPKI yang diketuai oleh K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat.
K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (ketua), R.P. Soeroso (wakil ketua), Ichibangse
Yoshio (wakil ketua), Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Mohammad Yamin, Prof.
Dr. Mr. Soepomo, K.H. Wachid Hasyim, Abdoel Kahar Muzakir, Mr. A.A. Maramis,
Abikoesno Tjokrosoejo, H. Agoes Salim, Mr. Achmad Soebardjo, Prof. Dr. P.A.A. Hoesein
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Apa yang dimaksud dasar negara?
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Tuliskan tugas BPUPKI!
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Uraikan sidang kedua BPUPKI!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Terangkan latar belakang pembentukan Panitia Sembilan!
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Sebutkan tugas Panitia Sembilan!
Jawab: .....................................................................................................................................
Pada dasarnya sebagai generasi muda kita harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
konteks berbangsa dan bernegara.
1. Mengenal Lambang Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki lambang yang terdapat dalam burung
Garuda. Berikut makna dalam lambang sila Pancasila.
a. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Sila pertama Pancasila memiliki lambang bintang lima yang berwarna emas. Lambang
ini memiliki makna, yaitu cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada
seluruh umat manusia. Jumlah bintang yang hanya satu atau tunggal ini juga melambangkan
keesaan Tuhan.
b. Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Sila ke-2 dalam Pancasila dilambangkan dengan rantai emas dengan latar belakang
berwarna merah. Rantai tersebut memiliki mata rantai yang berbentuk segi empat dan
lingkatan yang saling berkaitan. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan
lingkaran melambangkan perempuan. Simbol ini mengartikan antarkaum yang harus bersatu,
bekerja sama sehingga kuat seperti rantai.
c. Sila ketiga “Persatuan Indonesia”
Sila ini dilambangkan dengan pohon beringin. Jenis pohon beringin adalah spesies pohon
yang kuat, besar, dan berdaun rimbun. Pohon beringin diartikan sebagai tempat berteduh
sekaligus bentuk persatuan masyarakat Indonesia yang sangat beragam.
d. Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dan perwakilan”
Sila keempat dilambangkan dengan kepala banteng. Kepala banteng memiliki filosofi
sebagai hewan sosial yang suka berkumpul. Berkumpul di sini kemudian diartikan sebagai
kegiatan musyawarah antar orang-orang untuk melahirkan suatu keputusan. Pastinya, secara
adil dan atas keputusan bersama semua pihak.
e. Sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Sila kelima Pancasila dilambangkan dengan padi dan kapas. Hal ini melambangkan
kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu pangan dan sandang.
2. Nilai-nilai dalam Sila Pancasila
Pada dasarnya dalam setiap sila-sila Pancasila memiliki nilai-nilai luhur, berikut adalah
nilai-nilai tersebut.
a. Sila pertama Pancasila
Berikut nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila.
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Terangkan lambang sila pertama Pancasila!
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Sebutkan nilai-nilai dalam sila kedua Pancasila!
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Tuliskan penerapan sila “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan”!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Uraikan mengenai Pancasila sebagai dasar negara!
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Jelaskan Pancasila sebagai pandangan hidup!
Jawab: .....................................................................................................................................
Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut secara kelompok!
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3–4 siswa!
2. Bersama kelompok Anda lakukan kegiatan identifikasi dan analisis mengenai perwujudan
Pancasila dalam berbagai bidang (politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan)!
3. Tuliskan hasilnya pada selembar kertas!
Pada dasarya Pancasila sebagai dasar negara haruslah wajib diterapkan dalam setiap masa.
Di dalam menerapkan Pancasila tentunya ada tantangan tersendiri, hal tersebut karena adanya
perkembangan zaman yang makin maju, akan tetapi selain ada tantangan juga ada peluang dalam
menerapkan nilai Pancasila.
1. Peluang Penerapan Pancasila
Pada dasarnya dalam menerapkan Pancasila haruslah mampu melihat peluang yang ada,
peluang tersebut haruslah dimanfaatkan dan juga harus diterapkan dengan strategi atau cara
yang baik dalam menerapkan Pancasila di tengah-tengah perkembangan teknologi dan juga
moderenisasi global.
Maraknya penggunaan media sosial di kala ini, memberikan berbagai dampak bagi para
penggunannya baik dampak positif ataupun negatif. Sebagai generasi milenial kita tentunya harus
menyikapi hal tersebut dengan bijak. Di dalam memilih dan memilah berbagai informasi yang
beredar tentunya dapat memberikan dampak yang baik, hal tersebut dapat dilakukan dengan
menyaring berbagai informasi menggunakan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Selain itu, agar tidak mengikis rasa nasionalisme dan patriotisme generasi muda dengan
adanya perkembangan teknologi yang makin masif, maka diperlukan pendidikan agama dan juga
pengimplemtasian nilai-nilai Pancasila sehingga mampu menumbuhkan rasa kesadaran dalam
diri generasi muda Indonesia untuk membangkitkan semangat Pancasila, menanamkan dan
melaksanakan ajaran agama dan keyakinan dengan sebaik-baiknya, serta mampu menumbuhkan
semangat nasionalisme. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara seperti mencintai produk
sendiri, mempelajari budaya bangsa, dan kegiatan positif lainnya.
2. Tantangan Penerapan Pancasila
Maraknya penggunaan media sosial atau platform lainnya yang merupakan dampak dari
perkembangan teknologi dan komunikasi selain menimbulkan peluang juga dapat menimbulkan
tantangan dalam penerapan Pancasila.
Hal tersebut karena bertumbuhnya kasus penyalahgunaan media sosial yang terjadi, misalnya
sebagai berikut.
a. Hoaks
Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar
adanya. Hal ini tidak sama dengan rumor, ilmu semu, atau berita palsu. Tujuan dari berita
bohong adalah membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan. Di
dalam kebingungan, masyarakat akan mengambil keputusan yang lemah, tidak meyakinkan,
dan bahkan salah.
b. Ujaran kebencian
Ujaran kebencian adalah suatu tindakan dalam bentuk komunikasi yang dilakukan
oleh suatu individu atau kelompok dalam bentuk hasutan, provokasi, maupun hinaan yang
ditujukan baik kepada individu atau kelompok yang lain dalam berbagai aspek. Dengan kasus
tersebut, masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial dan juga menyaring
seluruh informasi yang ada di media sosial.
Selain tantangan di atas, terdapat tantangan dalam penerapan Pancasila yang harus
kita ketahui, yaitu sebagai berikut.
1) Tantangan penerapan Pancasila dari masyarakat
Munculnya kebebasan yang berada di masyarakat selain memberikan dampak positif
juga menimbulkan dampak buruk, seperti menimbulkan pula komunikasi yang kurang
memiliki etika. Hal tersebut berdampak pada timbulnya suatu perpecahan yang
bertentangan dengan nilai-nilai persatuan yang tertuang dalam sila ketiga Pancasila.
2) Tantangan penerapan Pancasila dari luar masyarakat
Sudah kita ketahui bersama jika bangsa Indonesia dihadapkan dengan adanya
perkembangsan zaman yang sangat cepat. Sampai kini dunia selalu bergerak terus
dalam mencari suatu tata hubungan yang baru, baik dalam bidang ekonomi, politik
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Jelaskan peluang penerapan Pancasila!
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Apa yang dimaksud hoaks?
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Uraikan mengenai tantangan penerapan Pancasila dari masyarakat!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Jabarkan tantangan penerapan Pancasila dari pengaruh globalisasi!
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Terangkan upaya sosialisasi Pancasila!
Jawab: .....................................................................................................................................
Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut secara kelompok!
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3–4 siswa!
2. Bersama kelompok Anda lakukan kegiatan identifikasi dan analisis mengenai peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila di era modern!
3. Tuliskan hasilnya pada selembar kertas!
Gotong royong merupakan suatu istilah yang sangat sering kita dengar dalam kehidupan sehari-
hari. Gotong royong adalah suatu bentuk kegiatan bekerja bersama-sama yang bertujuan untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Apa yang dimaksud gotong royong?
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Sebutkan tujuan gotong royong!
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Tuliskan karakteristik gotong royong!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Sebutkan faktor pendorong gotong royong!
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Jelaskan mengenai gugur gunung!
Jawab: .....................................................................................................................................
Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut secara kelompok!
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3–4 siswa!
2. Bersama kelompok Anda lakukan kegiatan pengamatan di sekitar tempat tinggal mengenai
contoh-contoh kegiatan gotong royong!
3. Sertakan foto kegiatan gotong royong dan sertakan juga penjelasannya!
4. Tuliskan hasilnya pada selembar kertas!
1. Sebutkan lima asas yang disampaikan oleh Mr. Prof. Mohammad Yamin S.H. dalam sidang
BPUPKI!
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Tuliskan lima asas yang disampaikan oleh Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI!
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Terangkan lambang sila kedua Pancasila!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Sebutkan nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila!
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Tuliskan penerapan sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab”!
Jawab: .....................................................................................................................................
Remedial
Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Kewajiban seorang siswa terhadap Pancasila, yaitu ....
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang tidak dapat diciptakan oleh negara, melainkan ....
Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
Penilaian
Skor Total Hasil Tindak Lanjut Catatan Guru Paraf
1. Ir. Soekarno berpidato dan mengajukan usul tentang konsepsi dasar negara Indonesia yang
diberi nama Pancasila dengan urutan ketiga ....
2. Sikap positif terhadap Pancasila, khususnya sila ketiga dalam kehidupan bermasyarakat dapat
ditunjukkan oleh warga negara Indonesia yaitu menjunjung semangat ... dan ....
3. Nilai luhur perumusan Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah ....
4. Tujuan dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah ....
5. Istilah Pancasila dikenal sejak zaman Majapahit yaitu salah satunya terdapat dalam buku Negara
Kertagama karangan ….
Penilaian
Skor Total Hasil Tindak Lanjut Catatan Guru Paraf
Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan
berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; peserta
didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis,
dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada bab ini, diharapkan siswa mampu:
1. memahami konstitusi di Indonesia
2. memahami norma-norma yang berlaku di masyarakat;
3. memahami hubungan erat Pancasila dan UUD NKRI Tahun 1945;
4. memahami kesepakatan bersama;
5. memahami produk dan hirearki peraturan perundang-undangan;
6. memahami hubungan antarperaturan perundang-undangan; serta
7. memahami peraturan perundang-undangan.
Peta Konsep
Pendalaman Materi
Pada dasarnya konstitusi dapat mengalami perubahan sesuai dengan adanya dinamika kehidupan
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Perubahan tersebut meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan
aturan tentang anatomi struktur kekuasaan, pembatasan kekuasaan, jaminan perlindungan hak asasi
manusia, kekuasaan kehakiman, dan pertanggungjawaban kekuasaan kepada rakyat, dan sebagainya.
1. Pengertian Konstitusi
Secara umum konstitusi merupakan suatu asas-asas dasar serta hukum suatu bangsa,
negara atau kelompok sosial. Di mana yang menentukan kekuasaan, tugas pemerintah dan juga
menjamin hak-hak tertentu bagi warganya. Bagi sebuah negara, konstitusi yaitu suatu kumpulan
doktrin dan praktik yang membentuk prinsip pengorganisasian yang bersifat fundamental.
Penjelasan konstitusi tersebut menjelaskan terkait apa yang bisa dilakukan oleh tiap cabang
pemerintah. Selain itu juga menjelaskan bagaimana tiap cabang pemerintah mampu mengontrol
cabang-cabang lainnya.
Selain itu konstitusi juga suatu agregat dari dasar prinsip-prinsip yang menjadi suatu dasar
negara hukum, organisasi atau dari entitas lain. Pada umumnya akan menentukan bagaimana
entitas tersebut akan diatur. Pada dasarnya hukum tersebut sebenarnya tidak mengatur hal-hal
yang terperinci. Akan tetapi hanya mengatur dan menjelaskan mengenai berbagai prinsip yang
menjadi dasar bagi sejumlah peraturan lainnya.
2. Macam-Macam Konstitusi
Berikut macam-macam konstitusi.
a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
Berikut adalah penjelasan mengenai konstitusi tertulis dan tidak tertulis.
1) Konstitusi tertulis
Konstitusi tertulis adalah konstitusi dalam bentuk dokumen yang memiliki “kesakralan
khusus” dalam proses perumusannya. Konstitusi tertulis yaitu suatu instrumen yang disusun
untuk segala kemungkinan yang dirasa terjadi dalam pelaksanaannya oleh penyusunnya.
2) Konstitusi tidak tertulis
Konstitusi tidak tertulis merupakan konstitusi yang berkembang didasarkan pada adat-
istiadat jika dibandingkan dengan hukum tertulis.
b. Fleksibel dan kaku
Berikut adalah penjelasan mengenai konstitusi fleksibel dan kaku.
1) Fleksibel
Konstitusi fleksibel adalah jenis konstitusi yang dapat diubah atau diamendemen tanpa
adanya prosedur khusus dinyatakan.
Tugas Mandiri
Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut secara kelompok!
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3–4 orang!
2. Bersama kelompok Anda lakukan kegiatan identifikasi dan analisis mengenai cara dan juga
contoh pengamalan melaksanakan konstitusi (UUD NRI Tahun 1945) dalam kehidupan sehari-
hari!
3. Tuliskan hasilnya dalam bentuk PowerPoint! Kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas
Anda!
Sebagai makhluk sosial manusia merupakan manusia yang diciptakan Tuhan sebagai individu.
Akan tetapi seiring dengan pertumbuhannya, kodrat manusia dapat bergeser atau berubah menjadi
makhluk sosial. Hal tersebut disebabkan oleh kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan mulai
dari lahir sampai meninggal pasti membutuhkan pertolongan ataupun bantuan dan orang lain. Di dalam
menjalankan kehidupan di maysyarakat terdapat suatu norma yang perlu ditaati dan di jalankan. Di
dalam menerapkan norma dalam kehidupan tidaklah mudah karena membutuhkan suatu kesadaran
dari masing-masing pribadi. Di dalam kehidupan sehari-hari norma terbagi menjadi beberapa macam
yaitu norma kesusilaan, norma kesopanan, norma agama, norma hukum, dan lain sebagainya.
1. Pengertian Norma
Norma adalah sesuatu yang memiliki wujud nyata yang diambil dari berbagai nilai sosial yang
ada dalam suatu masyarakat yang memiliki aturan, kaidah, dan budaya yang tertulis maupun yang
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Apa yang dimaksud norma?
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Sebut dan jelaskan nilai penting norma!
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Jelaskan mengenai norma tata cara (usage)!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Uraikan tentang norma agama!
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Jabarkan nilai kemanusiaan dalam norma!
Jawab: .....................................................................................................................................
Tugas Kelompok
Pada dasarnya Pancasila sebagai pandangan hidup dari bangsa Indonesia memiliki kedudukan
penting, yaitu sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga
Pancasila memiliki derajat paling tinggi dalam tata perundang-undangan yang ada di Indonesia.
Hukum di Indonesia adalah suatu bentuk perwujudan yang tidak boleh bertentangan dengan
berbagai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Apabila dilihat secara formal, falsafah Negara
Indonesia tercantum dalam alinea ke IV Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
1. Pancasila sebagai Ideologi Indonesia
Pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki arti bahwa Pancasila dijadikan sebagai pedoman
oleh seluruh komponen bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan. Nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila dijadikan sebagai landasan bagi seluruh masyarakat dalam
menjalani sosialisasi, hak asasi manusia, bekerjasama dan juga kehidupan beragama.
a. Pengertian ideologi
Secara estimologis ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari dua kata, idea
dan logos. Idea memiliki arti ide, gagasan, konsep atau buah pikir. Sementara kata logos
berarti hasil pemikiran. Pada dasarnya ideologi juga dapat disebut sebagai identitas dari
sebuah negara.
b. Fungsi ideologi
Pada dasarnya ideologi merupakan identitas suatu bangsa, selain itu ideologi juga dapat
digunakan sebagai tanda pengenal dari sebuah bangsa. Selain itu, ideologi juga mempunyai
fungsi lainnya, yaitu fungsi kognitif dan orientasi dasar. Sebagai fungsi kognitif berarti ideologi
dapat dijadikan sebuah landasan bagi suatu bangsa dalam berkehidupan dunia. Adapun
fungsi orientasi dasar ideologi yaitu suatu hal yang dapat dijadikan sumber wawasan dan
makna bagi rakyat, juga dapat menjadi pembimbing bagi rakyatnya dalam mencapai tujuan.
c. Peran Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila memiliki peranan sebagai ideologi negara yaitu memberi bimbingan pada
seluruh masyarakat Indonesia dalam mentukan tingkah laku dan sikap. Berbagai nilai yang
terkandung dalam lima sila dijadikan sebagai dasar patokan aturan oleh bangsa Indonesia
dalam menjalankan kehidupan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Pancasila sebagai Sumber Hukum
Pancasila selain sebagai dasar negara juga memiliki peranan penting yaitu sebagai sumber
hukum. Sumber hukum dapat dimaknai sebagai sumber dari suatu hukum. Hal tersebut terdiri atas
nilai-nilai, kaidah, ataupun norma hukum. Adapun Pancasila merupakan refleksi dari seluruh nilai
yang hidup, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
sehingga Pancasila sebagai sumber dari segala sumber diartikan sebagai norma dasar atau
fundamental sebagai dasar dari terbentuknya konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia
sehingga konsekuensi dari hal tersebut semua nilai-nilai dari sila Pancasila haruslah tercermin
dan dijadikan sebagai ruh dalam isi hukum atau Peraturan Perundang-undangan yang ada
di Indonesia. Atau dengan kata lain, seluruh konstitusi yang mengatur penyelenggaraan
pemerintahan di Indonesia harus tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dalam sila-sila
Pancasila.
Sebagai sumber hukum, secara konstitusional Pancasila mengatur tentang penyelenggaraan
Negara Republik Indonesia. Hal tersebut tidak terkecuali seluruh unsur-unsur Negara Indonesia,
yang meliputi rakyat, wilayah, serta pemerintah.
3. Hubungan Pancasila dengan UUD 1945
Secara yuridis formal Pancasila ditetapkan sebagai dasar Negara Republik Indonesia
bersamaan dengan ditetapkannya Pembukaan UUD 1945 dan UUD 1945 yang dilaksakan pada
sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sehari setelah proklamasi kemerdekaan
atau tepatnya tanggal 18 Agustus 1945.
a. Hubungan secara formal
Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, hal tersebut memiliki arti yaitu
Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut secara kelompok!
1. Kerjakan tugas berikut secara kelompok!
2. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3–4 orang!
3. Bersama kelompok Anda lakukan diskusi mengenai landasan Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum!
4. Tuliskan hasilnya dalam bentuk PowerPoint! Kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas
Anda!
Tentunya dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata sepakat atau kesepakatan,
kesepakatan merupakan suatu bentuk aturan ataupun perjanjian yang dibuat oleh dua pihak atau
lebih yang dilakukan secara sadar.
1. Memahami Kesepakatan Bersama
Kesepakatan merupakan suatu bentuk permufakatan bersama yang dicapai melalui
kedaulatan suara. Pada dasarnya kesepatan bersama dapat tercipta antara dua orang atau
lebih. Kesepakatan bersama dapat terjadi atau dilakukan dalam kesatuan sosial terkecil yaitu di
lingkup keluarga.
Pada dasarnya kesepakatan bersama dapat berupa tertulis ataupun tidak tertulis. Kesepatan
tertulis biasanya dibuat di lingkungan sekolah, masyarakat, lingkungan bangsa dan negara.
Adapun kesepakatan tidak tertulis biasnya dialakukan antarteman.
2. Kesepakatan Antara Pancasila dan UUD 1945
Pada dasarnya Pancasila dan UUD 1945 haruslah ditaati dan dilaksanakan, hal tersebut
karena sudah menjadi kesepakatan bersama sehingga apabila terjadi suatu pelanggaran dari
kesepakatan tersebut akan berdampak pada tatanan kehidupan bernegara yang tidak ideal
seperti yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, kesepakatan bersama
haruslah dilaksanakan dengan saksama sehingga mampu menciptakan kehidupan yang harmonis
di tengah-tengah masyarakat.
Norma yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat pada dasarnya dibuat oleh kesepakatan
bersama, dalam pembuatan kesepakatan bersama tidaklah mudah, karena setiap orang memiliki
cara pandang dan pemikiran yang berbeda-beda, serta kepentingan yang berbeda. Akan tetapi
dengan keberagaman tersebut haruslah mampu menciptakan suatu kesepakatan yang selaras
dan harmoni.
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Tuliskan contoh kesepakatan bersama di rumah!
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Sebutkan contoh kesepakatan bersama di kelas!
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Tuliskan contoh kesepakatan bersama di lingkungan masyarakat!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Jabarkan mengenai kesepakatan bersama!
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Jelaskan kesepakatan antara Pancasila dan UUD 1945!
Jawab: .....................................................................................................................................
Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut secara kelompok!
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3–4 orang!
2. Bersama kelompok Anda lakukan kegiatan diskusi mengenai peran dan contoh kesepakatan
bersama yang dibuat oleh para pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila dan UUD 1945!
3. Tuliskan hasilnya dalam bentuk PowerPoint! Kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas
Anda!
Peraturan perundang-undangan merupakan jenis peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga yang
memiliki kewenangan sehingga terdapat struktur atau tata perundang-undangan dalam sebuah negara.
Pasal 33
(1) Prolegda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 memuat program pembentukan
Peraturan Daerah Provinsi dengan judul Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, materi
yang diatur, dan keterkaitannya dengan Peraturan Perundang-undangan lainnya.
(2) Materi yang diatur serta keterkaitannya dengan Peraturan Perundang-undangan lainnya
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) merupakan keterangan mengenai konsepsi
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang meliputi:
a. latar belakang dan tujuan penyusunan;
b. sasaran yang ingin diwujudkan;
c. pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur; dan
d. jangkauan dan arah pengaturan.
(3) Materi yang diatur sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) yang telah melalui pengkajian
dan penyelarasan dituangkan dalam Naskah Akademik.
Pasal 34
(1) Penyusunan Prolegda Provinsi dilaksanakan oleh DPRD Provinsi dan Pemerintah
Daerah Provinsi.
(2) Prolegda Provinsi ditetapkan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berdasarkan skala
prioritas pembentukan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi.
(3) Penyusunan dan penetapan Prolegda Provinsi dilakukan setiap tahun sebelum
penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi.
Pasal 35
Dalam penyusunan Prolegda Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 Ayat (1),
penyusunan daftar rancangan peraturan daerah provinsi didasarkan atas:
a. perintah Peraturan Perundang-undangan lebih tinggi;
b. rencana pembangunan daerah;
c. penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan; dan
d. aspirasi masyarakat daerah.
Pasal 36
(1) Penyusunan Prolegda Provinsi antara DPRD Provinsi dan Pemerintah Daerah Provinsi
dikoordinasikan oleh DPRD Provinsi melalui alat kelengkapan DPRD Provinsi yang
khusus menangani bidang legislasi.
(2) Penyusunan Prolegda Provinsi di lingkungan DPRD Provinsi dikoordinasikan oleh alat
kelengkapan DPRD Provinsi yang khusus menangani bidang legislasi.
(3) Penyusunan Prolegda Provinsi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi dikoordinasikan
oleh biro hukum dan dapat mengikutsertakan instansi vertikal terkait.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan Prolegda Provinsi di lingkungan
DPRD Provinsi sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) diatur dengan Peraturan DPRD
Provinsi.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan Prolegda Provinsi di lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) diatur dengan
Peraturan Gubernur.
Pasal 37
(1) Hasil penyusunan Prolegda Provinsi antara DPRD Provinsi dan Pemerintah Daerah
Pasal 38
(1) Dalam Prolegda Provinsi dapat dimuat daftar kumulatif terbuka yang terdiri atas:
a. akibat putusan Mahkamah Agung; dan
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi.
(2) Dalam keadaan tertentu, DPRD Provinsi atau Gubernur dapat mengajukan Rancangan
Peraturan Daerah Provinsi di luar Prolegda Provinsi:
a. untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau bencana alam;
b. akibat kerja sama dengan pihak lain; dan
c. keadaan tertentu lainnya yang memastikan adanya urgensi atas suatu Rancangan
Peraturan.
Daerah Provinsi yang dapat disetujui bersama oleh alat kelengkapan DPRD Provinsi
yang khusus menangani bidang legislasi dan biro hukum.
f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Proses penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sesuai UU Nomor 12 Tahun
2011. Rancangan Perda kabupaten/kota dapat diusulkan oleh DPRD Kabupaten/Kota atau
Bupati/Wali kota.
1) Apabila rancangan diusulkan oleh DPRD Kabupaten/Kota maka proses penyusunan
yaitu sebagai berikut.
a) DPRD Kabupaten/Kota mengajukan rancangan perda kepada Bupati/Wali kota
secara tertulis.
b) DPRD Kabupaten/Kota bersama Bupati/Wali kota membahas rancangan perda
Kabupaten/Kota.
c) Apabila rancangan perda memperoleh persetujuan bersama, maka disahkan oleh
Bupati/Wali kota menjadi Perda Kabupaten/Kota.
2) Apabila rancangan diusulkan oleh Bupati/Wali kota maka proses penyusunan yaitu
sebagai berikut.
a) Bupati/Walikota mengajukan rancangan perda kepada DPRD Kabupaten/Kota
secara tertulis.
b) DPRD Kabupaten/Kota bersama Bupati/Wali kota membahas rancangan perda
Kabupaten/Kota.
c) Apabila rancangan perda memperoleh persetujuan bersama, maka disahkan oleh
Bupati/Wali kota menjadi Perda Kabupaten/Kota.
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Apa yang dimaksud dengan Peraturan Perundang-undangan?
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Sebut dan jelaskan asas pembentukan Peraturan Perundang-undangan!
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Terangkan mengenai landasan filosofis keberlakuan Peraturan Perundang-undangan!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Tuliskan prinsip-prinsip Peraturan Perundang-undangan!
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Jelaskan mengenai Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR)!
Jawab: .....................................................................................................................................
Tugas Mandiri
Tugas Kelompok
Tugas Kelompok
Remedial
Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. UUD 1945 memuat atau mengatur hal-hal pokok seperti jaminan terhadap ….
2. Apabila untuk perubahannya tidak memerlukan cara yang istimewa, maka konstitusi atau UUD
tersebut dikatakan bersifat ….
3. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) berlaku sejak tanggal ….
4. Lembaga negara yang dihapus setelah adanya amendemen adalah ….
5. Amendemen keempat dilakukan melalui mekanisme Sidang Tahunan MPR 2002 tanggal 1–11
Agustus 2002 dan ditetapkan pada tanggal ….
Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!
1. Tuliskan sifat konstitusi!
Jawab: .....................................................................................................................................
2. Terangkan isi Pasal 28G!
Jawab: .....................................................................................................................................
3. Jelaskan amendemen II UUD 1945!
Jawab: .....................................................................................................................................
4. Apa yang dimaksud dengan norma adat?
Jawab: .....................................................................................................................................
5. Uraikan tentang norma kesusilaan!
Jawab: .....................................................................................................................................
Penilaian
Skor Total Hasil Tindak Lanjut Catatan Guru Paraf
Penilaian
Skor Total Hasil Tindak Lanjut Catatan Guru Paraf
Daftar Pustaka
D