01 Fakultas
Umum
Sistem Transportasi Perkotaan dan
Fakultas Teknologi Angkutan Umum
Teknik
Program Studi
Teknik Sipil
Yosie Malinda, ST, MT
<
← MENU AKHIRI >
→
Perkembangan Perangkutan
Perangkutan berumur setua manusia. Perbedaan dengan pada masyarakat modern
terletak pada perlengkapan yang digunakan; dengan kata lain ada ada perbedaan
teknologi.
Pada masyarakat yang sudah lebih maju, kebutuhan perangkutan dipenuhi tidak
sekedar mengandalkan kekuatan jasmani saja, tetapi dengan juga memanfaatkan
hewan.
Kini, di akhir abad 20, wajah perangkutan sudah semakin berubah. Kendaraan
bermotor banyak menggeser peranan kuda bagi keperluan angkutan sehari – hari.
<
← MENU AKHIRI >
→
Sistem Transportasi Perkotaan
<
← MENU AKHIRI >
→
Sistem Transportasi Perkotaan
<
← MENU AKHIRI >
→
Perangkutan Umum
Apa yang
dimaksud dengan
angkutan umum ?
<
← MENU AKHIRI >
→
Perangkutan Umum
Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan barang dari
satu tempat ke tempat lain.
Tujuan diselenggarakannya angkutan umum adalah memberikan pelayanan angkutan
yang baik dan layak bagi masyarakat.
Angkutan Barang
Berbeda dengan perjalanan orang, barang umumnya diangkut untuk jarak
yang lebih jauh, lebih sedikit pelanggan, dan lebih beragam.
Secara umum barang dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam yaitu
Barang Kering, Cairan dan Barang Umum (Stewart. D & David 1980) :
<
← MENU AKHIRI >
→
Pembagian Kategori Angkutan Umum
Secara umum, kota-kota dibagi menurut jenis angkutannya berupa angkutan individu dan angkutan
massal, memiliki ciri operasi angkutan umum.
Kota Kecil :
- Angkutan umum terdiri dari : Angkutan Kota (Angkot) dan Bus
Sedang.
- Angkutan Individu : becak dan ojek.
Kota Menengah :
- Angkutan umum terdiri dari : Bus Besar, Bus Angkutan kota
(Angkot) dan bus sedang.
- Angkutan Individu : becak dan ojek.
Kota Metropolitan :
- Angkutan Massal, terdiri dari : Mass Rapid Transit (MRT), Bus
Besar, Bus Sedang, Angkutan Kota (Angkot) dan Bus Sedang.
- Angkutan Individu : becak dan ojek.
<
← MENU AKHIRI >
→
Pembagian Kategori Angkutan Umum
• Tahap-1 : Tahap pada kondisi eksisting angkutan bis kota dan angkutan kota yang masih rendah dalam
penerapan SPM angkutan umum, dimiliki oleh individu dan belum terorganisasi yang disebut dengan paratransit
/ angkot.
• Tahap-2 : Tahap awal reformasi,dengan pembenahan angkutan umum sebagai moda mayoritas terpilih, memiliki
kapasitas lebih besar dari paratransit, terorganisasi, belum memiliki lajur khusus dengan penerapan SPM
sedang yang disebut dengan system transit.
• Tahap-3 : Tahap pengembangan dari system transit dengan penerapan SPM dengan kategori baik, melalui
pembuatan lajur khusus, feeder bus guna meningkatkan kecepatan / travel time yang di sebut dengan BRT.
• Tahap-4 : Reformasi angkutan umum berbasis jalan, dengan penerapan SPM dengan kategori sangat baik,dengan
kapasitas lebih besar dari system BRT yang disebut dengan sistem Full BRT.
< MENU AKHIRI →
← >
Mass Rapid Transit (MRT)
<
← MENU AKHIRI >
→
MRT di Singapura
Jaringan MRT yang pertama adalah dari stasiun Yio Chu Kang ke stasiun Toa Payoh, yang
dioperasikan pada tahun 1987 sebagai sistem Metro yang tertua kedua di Asia Tenggara
setelah sistem Manila LRT.
<
← MENU AKHIRI >
→
Jakarta Mass Rapid Transit
Rencana pembangunan Jakarta MRT dimulai dengan jalur MRT 14,5 km dari Terminal Lebak
Bulus - stasiun Dukuh Atas, yang akan menjadi awal pengembangan jaringan terpadu dari
sistem Jakarta MRT (disebut jalur Utara - Selatan, yang akan diteruskan untuk jalur Timur -
Barat diharapkan akan sejajar dengan sistem MRT di kota-kota besar di Asia, seperti
Singapura, Hongkong, Bangkok, New Delhi, Seoul dan Tokyo.
<
← MENU AKHIRI >
→
Jakarta Mass Rapid Transit
<
← MENU AKHIRI >
→
Bus Rapid Transit (BRT)
Penyelenggaraan moda bus kota yang konvensional di banyak negara di dunia pada
saat sekarang ini sudah kurang diminati pelanggan/pengguna jasa transportasi
perkotaan karena layanan yang diberikan tidak memenuhi standar, tidak dapat
diandalkan, tidak nyaman dan tidak terjamin keamanannya bagi penumpang.
Bagi para perencana dan pengelola transportasi perkotaan dalam merancang
alternatif moda transportasi perkotaan yang mampu memberikan layanan yang lebih
cepat, yang mampu mengangkut sejumlah besar penumpang dalam waktu tertentu
dan memberlakukan tarif angkutan yang rendah
<
← MENU AKHIRI >
→
Karakteristik Utama BRT
Integrasi moda di stasiun/halte/terminal dan Layanan Kepada penumpang yang lebih baik..
<
← MENU AKHIRI >
→
ANGKUTAN UMUM
LAINNYA
<
← MENU AKHIRI >
→
Light Rail Transit (LRT)
Perbedaan elevated LRT dengan LRT standar adalah elevated LRT berjalan pada jalur
layang yang didukung oleh struktur baja atau beton; biasanya konstruksinya 16 - 20
feet di atas jalan tetapi bisa mencapai 35 feet di atas jalan apabila memotong jalan
atau jembatan; tidak menyatu dengan lalu lintas lain dan pejalan kaki sehingga
kecepatannya tinggi dan operasi yang lebih handal; lebih mahal dalam biaya
konstruksi dibandingkan dengan LRT standar.
<
← MENU AKHIRI >
→
Karakteristik LRT
<
← MENU AKHIRI >
→
Perbedaan LRT dan MRT
<
← MENU AKHIRI >
→
Perbedaan LRT dan MRT
<
← MENU AKHIRI >
→
Monorail
Monorail adalah salah satu moda transportasi publik yang dioperasikan relatif untuk
jarak pendek (5 mil atau kurang) dan diarahkan lebih kepada angkutan CBD (Central
bisnis District) dan angkutan ke dan dari Bandar Udara - Pusat Kota.
Monorail dan elevated LRT adalah serupa bahwa angkutan tersebut beroperasi pada
jalur yang ditinggikan, tetapi monorail hanya dioperasikan untuk jalur tunggal saja.
Manfaat monorail bila dibandingkan dengan elevated LRT adalah lebih tenang dan
pengerjaannya lebih baik.
<
← MENU AKHIRI >
→
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Adisasmita, Adji Sakti. 2015. Perencanaan Sistem Transportasi Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Ahmad Munawar. 2004. Manajemen Lalu Lintas Perkotaan. Beta Offset. Yogyakarta.
Edward K. Morloc. 1978. (Alih bahasa : Ir. Johan Kelana Putra Hainim). 1988. Pengantar Teknik dan
Perencanaan Transportasi. Erlangga. Jakarta.
Kamarwan, S. S. 1997. Sistem Transportasi, Gunadarma. Jakarta.
Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan. ITB. Bandung.
<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih
Yosie Malinda, ST, MT