Essai Sosial Profetik (Syalida Azahra) Pid&dam
Essai Sosial Profetik (Syalida Azahra) Pid&dam
NO HP/WA : 0812-3822-9687
PIMPINAN CABANG
KOTA KUPANG
2023
LATAR BELAKANG
Ilmu sosial profetik dalam pemikiran Kuntowijoyo ini adalah suatu disiplin
ilmu sosial yang menjadikan dimensi transendental sebagai landasannya. Ia
merupakan alternatif ditengah-tengah perkembangan berbagai ilmu pengetahuan
yang cenderung bersifat positivis. Selain itu, nilai-nilai transendental dalam ilmu
sosial profetik Kuntowijoyo ini mengadopsi suatu ajaran yang bersumber dari eks
keagamaan otorotatif (yakni al-Quran dan Hadis) yang dijadikan sebagai dasar
pijakan proses transformasi humanisasi, liberasi. Sehingga ia menjadi suatu
pengetahuan yang memiliki nilai-nilai keilahian, yang pada dasarnya keimanan
dan tauhid kepada Allah SWT.
SOSIAL
Kata sosial adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu ‘socius’ yang
berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan
bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosial adalah berkenan
dengan masyarakat. Istilah lainnya dari sosial adalah suka memeperhatikan
kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya).
Secara luas definisi sosial adalah memiliki acuan pada hubungan yang ada
antara orang-orang yang memiliki interaksi berulang yang dirasakan oleh peserta
memiliki makna pribadi. Interaksi sosial biasanya dibatasi dan diatur oleh norma
sosial dan budaya, antara dua orang atau lebih, dengan masing-masing memiliki
posisi sosial dan menjalankan peran sosial. Interaksi sosial dapat dipelajari anatara
kelompok dua (diad), tiga (triad) atau kelompok sosial yang lebih besar.
Arti kata profetik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
“profetik”mengandung arti sebagai kata sifat yang berkenan dengan kenabian atau
ramalan. Profetik adalah kenabian atau suatu sifat, prilaku dan ucapan yang ada
pada diri Nabi. Bahwasannya Nabi memiliki sifat yang mulia dalam berperilaku
maupun berucap. Selain itu Nabi merupakan tokoh pembebas dari segala hal,
seperti kekerasan, kebodohan, kemiskinan dll. Dengan perilaku yang dimiliki
seorang Nabi, dapat menjadi contoh dalam menumbuhkan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai Islam.
SOSIAL PROFETIK
ُك نُتْم َخْيَر ُأَّمٍة ُأْخ ِر َج ْت ِللَّناِس َتْأُم ُروَن ِبٱْلَم ْعُروِف َو َتْنَهْو َن َع ِن ٱْلُم نَك ِر َو ُتْؤ ِم ُنوَن ِبٱِهَّللۗ َو َلْو َء اَم َن َأْهُل ٱْلِكَٰت ِب َلَك اَن
َخْيًرا َّلُهمۚ ِّم ْنُهُم ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن َو َأْكَثُر ُهُم ٱْلَٰف ِس ُقوَن
Artinya: kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
diantara mereka ada yang beriman, dan kebanayakan mereka adalah orang-orang
yang fasik.
SARAN
https://repository.radenfatah.ac.id/id/eprint/6308
https://id.m.wikipedia.org/wiki/ilmu-sosial-profetik
https://sagasitas.org/prof-kuntowijoyo-ilmu-sosial-profetik