Anda di halaman 1dari 8

“Critical Appraical Jurnal”

PENTINGNYA TINGKAT KOHESIVITAS TERHADAP KINERJA


KELOMPOK FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA KESEJAHTERAAN
SOSIAL REGIONAL JAWA BARAT

Mata Kuliah: Dinamika Kelompok


Dosen Pengampu: Yuliani Winarti, M.PH

DISUSUN OLEH :
SUSILAWATI GUMBRIE
2211102413189

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala


kebaikan, Dia-lah pemilik segala anugerah dan keutamaan, Dia-lah pemilik
segala puji nan baik dan indah, tak seorangpun mampu menghitung pujian
yang layak diberikan pada-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, pemilik segala
keagungan dan kemuliaan, pemilik segala keutamaan dan kenikmatan. Dan
Nabi Muhammad adalah hamba- Nya dan utusan-Nya, yang diutus dengan
membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk menyempurnakan
bangunan yang kokoh yaitu bangunan risalah sehingga dapat mengeluarkan
manusia dari kegelapan kepada cahaya dengan izin Allah menuju jalan yang
lurus. Dengannya Allah memberi petunjuk orang yang sesat, mengajar orang
yang bodoh, dan dengannya Allah menunjukkan kepada jalan yang benar dan
lurus. Alhamdulillah atas izin Allah, kami dapat menyelesaikan tugas critical
appraisal terhadap jurnal yang membahas tentang “Pentingnya Tingkat
Kohesivitas Terhadap Kinerja Kelompok Forum Komunikasi Mahasiswa
Kesejahteraan Sosial Regional Jawa Barat” yang diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas makalah yang diberikan oleh Ibu Yuliani Winarti, M. PH
selaku dosen mata kuliah Dinamika Kelompok di Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur. Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, begitu pula
dengan penyusunan makalah ini, masih banyak kesalahan dan kekurangan
didalamnya. Oleh karena itu, kami meminta bantuan kepada pembaca untuk
memberikan kritik maupun saran yang membangun guna memperbaiki
kesalahan, sehingga kami dapat menyempurnakan lagi pada makalah-
makalah berikutnya.

Samarinda, 14 Desember 2023

Penyusun
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan jurnal tersebut forkomkasi Jabar adalah forum formal
mahasiswa Kesejahteraan Sosial di Jawa Barat, bertujuan menjalin relasi,
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan meningkatkan eksistensi jurusan.
Struktur keanggotaan mencakup Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara,
dan 5 divisi. Distribusi tugas disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan
anggota divisi, dengan diskusi jika ada keberatan. Kepemimpinan demokratis,
penyelesaian masalah melalui komunikasi dan musyawarah. Komunikasi
internal dihadapi hambatan dalam kondisi online, tetapi anggota berupaya
bertemu untuk menjaga hubungan dan silaturahmi. Konflik internal umum
terjadi, diatasi dengan meningkatkan komitmen dan komunikasi antar
anggota. Kohesivitas kelompok dijaga melalui tugas menantang dan
pertemuan langsung, penting untuk mempengaruhi kinerja anggota dalam
mencapai tujuan kelompok. Upaya meningkatkan kohesivitas melibatkan
komunikasi, pertemuan langsung, dan menjalin relasi.

2. METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mencapai tujuan
penelitian. Dalam metode ini, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk
mengumpulkan data. Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa
pertanyaan yang sudah disiapkan kepada informan. Namun, selama proses
wawancara, terdapat juga beberapa pertanyaan tambahan yang bersifat
spontan. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pengurus inti dari
organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Regional
Jawa Barat (FORKOMKASI JABAR). Proses wawancara dilakukan secara
daring menggunakan layanan zoom meeting.
Untuk melakukan critical appraisal pada penjelasan di atas, kita dapat melihat
beberapa poin penting:
 Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mencapai tujuan
penelitian. Metode ini melibatkan penggunaan teknik wawancara untuk
mengumpulkan data.
 Wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang sudah
disiapkan kepada informan. Namun, selama proses wawancara,
terdapat juga pertanyaan tambahan yang bersifat spontan.
 Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pengurus inti dari
organisasi FORKOMKASI JABAR.
 Proses wawancara dilakukan secara daring menggunakan layanan
zoom meeting. Dengan mempertimbangkan poin-poin di atas,
penjelasan tersebut dapat dianggap cukup jelas dan relevan dengan
topik penelitian yang dilakukan. Namun, penting untuk dicatat bahwa
penjelasan di atas tidak memberikan informasi tentang langkah-
langkah yang harus dilalui dalam wawancara atau teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


 Definisi Kohesi Kelompok: Penjelasan mengenai kohesi kelompok
cukup jelas, mencakup keterikatan, perasaan positif, dan kesatuan
anggota dalam kelompok.
 Pentingnya Kesamaan: Ditekankan bahwa kesamaan latar belakang
dan minat di antara anggota Forum Komunikasi Jawa Barat menjadi
faktor penting dalam membangun kohesi.
 Pengaruh Lingkungan Kerja: Keterkaitan antara kohesi kelompok
dengan lingkungan kerja yang kondusif dijelaskan dengan baik,
menekankan bahwa suasana yang baik dapat meningkatkan kinerja.
 Efek Positif dan Negatif: Penjelasan efek positif dan negatif kohesi
kelompok memberikan gambaran yang seimbang tentang dampaknya,
termasuk kemampuan kelompok untuk bertumbuh dan potensi
penurunan motivasi.
 Hubungan Kohesi dengan Kinerja: Terdapat hubungan yang jelas
antara kohesi kelompok dan kinerja individu, dengan penekanan pada
komitmen anggota terhadap tujuan kelompok.
 Cara Membangun Kohesivitas: Faktor-faktor seperti ketertarikan
interpersonal, stabilitas keanggotaan, ukuran kelompok, fitur struktural,
dan permulaan kelompok diuraikan sebagai strategi untuk membangun
kohesi.
 Analisis Terhadap Forum Komunikasi Jawa Barat: Menyajikan contoh
konkret dari kelompok tersebut, seperti kegiatan bersama dan
pengelolaan keanggotaan, untuk menggambarkan implementasi
konsep kohesi.

4. MANFAAT DAN KEUNTUNGAN TEKHNIK DISKUSI DALAM


JURNAL TERSEBUT
Teknik diskusi memiliki manfaat dan keuntungan yang relevan dalam
konteks penelitian mengenai kohesivitas dan kinerja kelompok. Berikut adalah
beberapa manfaat dan keuntungan teknik diskusi yang dapat diidentifikasi
dari jurnal tersebut:
 Meningkatkan Kohesivitas Kelompok
Teknik diskusi dapat membantu dalam memperkuat kohesivitas kelompok.
Dalam konteks penelitian ini, diskusi dapat menjadi sarana untuk mempererat
hubungan antaranggota kelompok, membangun saling pengertian, dan
meningkatkan rasa kebersamaan. Diskusi yang dilakukan secara terbuka dan
kolaboratif dapat membantu anggota kelompok untuk saling memahami dan
merasa menjadi bagian integral dari kelompok tersebut.
 Memfasilitasi Komunikasi dan Musyawarah
Dalam konteks Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Regional
Jawa Barat, teknik diskusi dapat memfasilitasi komunikasi dan musyawarah
antaranggota kelompok. Diskusi memungkinkan anggota kelompok untuk
secara terbuka menyampaikan pendapat, mendiskusikan permasalahan, dan
mencari solusi secara bersama-sama. Hal ini dapat membantu dalam
membangun hubungan yang inklusif dan demokratis di dalam kelompok.
 Memungkinkan Adanya Pertanyaan Spontan
Dalam metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat
pertanyaan tambahan yang bersifat spontan. Teknik diskusi dapat
memberikan kesempatan bagi anggota kelompok untuk secara spontan
mengajukan pertanyaan, berbagi ide, dan merespons secara langsung
terhadap topik-topik yang dibahas. Hal ini dapat memperkaya proses
pengumpulan data dan memungkinkan adanya pemahaman yang lebih
mendalam.
 Mendorong Keterlibatan Aktif
Teknik diskusi dapat mendorong keterlibatan aktif dari setiap anggota
kelompok. Dalam konteks penelitian ini, keterlibatan aktif anggota kelompok
dalam diskusi dapat membantu dalam membangun rasa kepemilikan
terhadap tujuan kelompok dan meningkatkan motivasi untuk memberikan
kontribusi yang maksimal.

5. MANFAAT YANG DAPAT DIAMBIL TERKAIT PROBLEM SOLVING


DI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DI MASYARAKAT
Problem solving atau pemecahan masalah adalah suatu keterampilan yang
sangat penting dalam kehidupan sosial di masyarakat. Berikut adalah
beberapa manfaat yang dapat diambil terkait problem solving di dalam
kehidupan sosial di masyarakat:
 Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dalam proses problem solving, seseorang diharuskan untuk mengumpulkan
informasi, menganalisis situasi, dan mengevaluasi solusi yang mungkin. Hal
ini dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
analitis, yang sangat penting dalam menghadapi berbagai masalah di
kehidupan sosial.
 Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Proses problem solving juga melibatkan keterampilan komunikasi yang baik.
Dalam menghadapi masalah, seseorang perlu mampu menyampaikan
pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, dan mencari solusi bersama-
sama. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan keterampilan komunikasi
yang efektif dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
 Meningkatkan Kreativitas
Dalam proses problem solving, seseorang diharuskan untuk berpikir out of the
box dan mencari solusi yang kreatif. Hal ini dapat membantu dalam
meningkatkan kreativitas dan kemampuan untuk berpikir inovatif dalam
menghadapi masalah di kehidupan sosial.
 Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Dalam menghadapi masalah, seseorang perlu mampu mengambil keputusan
yang tepat dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut. Proses problem
solving dapat membantu dalam meningkatkan rasa percaya diri dan
kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat.
 Meningkatkan Efektivitas dalam Menghadapi Masalah
Dengan menguasai keterampilan problem solving, seseorang dapat menjadi
lebih efektif dalam menghadapi masalah di kehidupan sosial. Proses problem
solving dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah dengan lebih jelas,
mencari solusi yang tepat, dan mengimplementasikan solusi tersebut dengan
efektif.

6. KESIMPULAN
Menyoroti pentingnya kohesivitas dalam memengaruhi kinerja kelompok.
Dalam jurnal tersebut, ditemukan bahwa kohesivitas yang tinggi dapat
berkontribusi positif terhadap pencapaian tujuan kelompok. Selain itu,
komitmen dan kinerja yang baik dari individu dalam kelompok sangat penting
untuk menciptakan suasana yang nyaman dan solid di dalam kelompok.
Jurnal tersebut juga menekankan peran pendekatan komunikasi yang inklusif
dalam menciptakan suasana yang nyaman dan solid di dalam kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Latief, I. (2015). Hubungan Antara Kelekatan Kelompok Dengan


Tingkat Kohesivitas Pada Penggemar Idol Group Di Kota Surakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Amalia, P. A. (2012). Hubungan antara kohesivitas kelompok dengan


komitmen organisasi pada karyawan.

Faudilah, N. S. (2013). Pengaruh Kohesivitas Kelompok Terhadap Motivasi


Kerja Pegawai (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Herlianto, P. (2012). Hubungan Kohesivitas Dengan Dinamika Kelompok


Dalam Bimbingan Kelompok Pada Siswa SMP Negeri 13 Semarang.
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application,
1(2).

Indra, D., Iskandar, Y., & Faruk, M. (2019).Pengaruh Keterlibatan Kerja Dan
Kohesivitas Dalam Kelompok Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Studi
pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-B Ciamis). Business Management
and Entrepreneurship Journal, 1(4), 193-205.

Riadi, Muchlisin. (2020). Kohesivitas Kelompok (Pengertian, Aspek, Faktor


dan Cara Meningkatkannya). Diakses pada 6/27/2022, dari
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/kohesivitas-kelompok.html

Qomaria, N., Musadieq, M., & Susilo, H. (2015). Peranan kohesivitas


kelompok untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif (studi pada PT.
Panca Mitra Multi Perdana Situbondo). Brawijaya University.

Anda mungkin juga menyukai