A. Secara garis besar dengan membaca abstrak apakah Anda sudah merasa
paham dengan isi artikel? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
√
Paham. Bingung
4. Metode/pendekatan Penelitian
✓ Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen, serta mengumpulkan data melalui pengukuran respons
fisiologis partisipan terhadap rangsangan ketakutan yang diberikan dalam
bentuk klip film traumatis. Data dianalisis menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian.
✓ Penelitian "Fear learning and generalization during pandemic fear: How COVID-19-related
anxiety affects classical fear conditioning with traumatic film clips" menunjukkan bahwa
kecemasan terkait COVID-19 dapat mempengaruhi pembelajaran dan generalisasi ketakutan
klasik pada manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang memiliki tingkat
kecemasan terkait COVID-19 yang lebih tinggi cenderung memiliki respons fisiologis yang
lebih kuat terhadap rangsangan ketakutan yang diberikan dalam bentuk klip film traumatis.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa partisipan yang mengalami pembelajaran
ketakutan klasik yang lebih kuat cenderung memiliki respons fisiologis yang lebih kuat
terhadap rangsangan ketakutan yang berbeda. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi kesehatan
mental manusia dan dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi yang lebih efektif
untuk mengatasi kecemasan terkait pandemi., dan CSY.
Langkah 2 Reviu Artikel Jurnal
Mengetahui singkatan
4 STAI–T The trait version of the State– Versi sifat dari Inventarisasi
Trait Anxiety Inventory Kecemasan Sifat-Negara
A. Pendahuluan
✓ Penelitian "Fear learning and generalization during pandemic fear: How COVID-19-related
anxiety affects classical fear conditioning with traumatic film clips" dilakukan untuk
memahami bagaimana pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi pembelajaran dan
generalisasi ketakutan klasik pada manusia. Sebagai pengalaman yang menakutkan,
pandemi COVID-19 dapat memicu kecemasan dan stres pada individu, yang dapat
mempengaruhi respons mereka terhadap rangsangan ketakutan. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji hubungan antara kecemasan terkait COVID-19 dan respons fisiologis
partisipan terhadap rangsangan ketakutan yang diberikan dalam bentuk klip film traumatis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi kesehatan mental manusia dan dapat digunakan
untuk mengembangkan intervensi yang lebih efektif untuk mengatasi kecemasan terkait
pandemi. terhadap kesejahteraan dan kesehatan.
B. Metode
✓ Penelitian ini mengunakan metode Kuantitatif
Sebelum penelitian dimulai, persetujuan tertulis dari orang tua telah diterima
Pesertanya adalah 65 siswa kelas tiga dan empat (42% perempuan) yang terdaftar di
salah satu dari empat lokasi lokal HCAP yang menawarkan pelatihan berbicara di
depan umum. Anak-anak tersebut memiliki usia rata-rata 8,74 tahun (SD = 0,58).
Ratarata kecerdasan cair (lihat bagian Pengukuran) adalah 118,71 (SD = 15,10).
Dengan demikian, sampel tersebut membentuk kelompok tertentu yang terdiri dari
anak-anak berbakat yang memiliki IQ sedikit lebih dari satu standar deviasi di atas
rata-rata IQ pada populasi normal.
C. Analisis Data dan Hasinya
✓ Semua analisis statistik dilakukan menggunakan IBM SPSS (versi 26; IBM Corp,
2019), dengan tingkat signifikansi ditetapkan ke ÿ = 0,05. Jumlah skor dihitung
untuk menganalisis COVID-Anx. Semua kuesioner lainnya diberi skor sesuai
dengan pedoman mereka. Hubungan korelasi non-parametrik (Spearman's Rho)
dihitung antara COVID-Anx dan kuesioner lainnya. Untuk perbandingan antar
kelompok, kami membagi peserta per median (Median = 17) menjadi kelompok
Kecemasan COVID rendah dan tinggi. Kelompok dengan Kecemasan COVID
rendah terdiri dari 115 peserta (63 perempuan), sedangkan kelompok Kecemasan
COVID tinggi terdiri dari 105 peserta (78 perempuan).
D. Diskusi/pembahasan
✓ Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah kecemasan tinggi yang terkait
dengan pandemi COVID-19 berdampak negatif pada proses pembelajaran rasa takut
dan generalisasi. Untuk tujuan ini, paradigma pengkondisian ketakutan diferensial
dilakukan, di mana satu stimulus digunakan sebagai isyarat ketakutan yang
terkondisi dan yang lainnya sebagai isyarat keamanan yang terkondisi. Kami
menemukan bukti bahwa Kecemasan akibat COVID dikaitkan dengan gangguan
pembelajaran rasa takut dan generalisasi rasa takut, serta peningkatan tingkat
kecemasan saat ini.
✓ Berdasarkan jurnal "Fear learning and generalization during pandemic fear: How
COVID-19-related anxiety affects classical fear conditioning with traumatic film
clips", saya berpendapat bahwa pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi kesehatan
mental manusia, terutama dalam hal kecemasan dan stres. Penelitian ini
menunjukkan bahwa kecemasan terkait COVID-19 dapat mempengaruhi
pembelajaran dan generalisasi ketakutan klasik pada manusia, yang dapat
memperburuk kondisi kesehatan mental mereka.
✓ Saya juga berpendapat bahwa penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang bagaimana pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi kesehatan mental
manusia dan dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi yang lebih efektif
untuk mengatasi kecemasan terkait pandemi. Namun, saya juga berharap bahwa
penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperdalam pemahaman tentang
bagaimana pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi kesehatan mental manusia dan
bagaimana intervensi yang tepat dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah ini.
Langkah I Review Artikel Jurnal
Jurnal Internasional 2
A. Secara garis besar dengan membaca abstrak apakah Anda sudah merasa paham
dengan isi artikel? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
√
Paham. Bingung
2. - - -
3. - - -
G. Pendahuluan
✓ Pendahuluan dari penelitian "Imprecise Visual Feedback About Hand Location Increases a
Classically Conditioned Pain Expectancy Effect" tidak disebutkan secara eksplisit dalam
hasil pencarian yang tersedia. Namun, terdapat beberapa artikel yang membahas mengenai
pengaruh visual feedback terhadap persepsi lokasi tangan dan interaksi antara rangsangan
nociceptive dan visual. Artikel-artikel tersebut membahas mengenai pentingnya visual
feedback dalam menentukan pemetaan spasial antara rangsangan nociceptive dan visual
untuk interaksi crossmodal. Selain itu, terdapat artikel yang membahas mengenai teknologi
virtual reality (VR) dan penggunaannya dalam memberikan ilusi Mirror Visual Feedback
(MVF) pada pasien pada kemungkinan tersebut bahwa pembelajaran asosiatif juga dapat
berkontribusi pada ketekunan nyeri.
H. Metode
✓ Desain penelitian: eksperimen laboratorium
✓ Partisipan: 40 orang dewasa sehat
✓ Manipulasi variabel independen: visual feedback tentang lokasi tangan (presence vs.
absence)
✓ Pengukuran variabel dependen: kondisi klasik yang dikondisikan (pain expectancy
effect)
✓ nalisis data: uji-t dan analisis varian (ANOVA)
I. Analisis Data dan Hasinya
✓ Analisis data yang digunakan dalam penelitian "Imprecise Visual Feedback About Hand
Location Increases a Classically Conditioned Pain Expectancy Effect" adalah uji-t dan
analisis varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa visual feedback yang tidak
akurat tentang lokasi tangan dapat meningkatkan kondisi klasik yang dikondisikan (pain
expectancy effect) Partisipan melakukan penilaian harapan rasa sakit setelah menerima
rangsangan nociceptive dan visual, dengan manipulasi variabel independen berupa visual
feedback tentang lokasi tangan (presence vs. absence). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kondisi klasik yang dikondisikan lebih kuat pada kondisi ketika visual feedback
tentang lokasi tangan tidak akurat atau tidak tersedia. Urutan pengacakan telah ditentukan
sebelumnya menggunakan pengacak studi online.
J. Diskusi/pembahasan
✓ Hasil dari diskusi/pembahasan penelitian "Imprecise Visual Feedback About Hand Location
Increases a Classically Conditioned Pain Expectancy Effect" menunjukkan bahwa visual
feedback yang tidak akurat tentang lokasi tangan dapat meningkatkan kondisi klasik yang
dikondisikan (pain expectancy effect), Penelitian ini memberikan kontribusi pada
pemahaman mengenai interaksi crossmodal antara rangsangan nociceptive dan visual, serta
pentingnya visual feedback dalam menentukan pemetaan spasial antara rangsangan
nociceptive dan visual untuk interaksi crossmodal. Studi-studi lain yang terkait dengan
pengaruh visual feedback terhadap persepsi lokasi tangan dan interaksi antara rangsangan
nociceptive dan visual juga dibahas dalam artikel-artikel yang terkait bahwa proses serupa
dengan itu diinterogasi dalam penelitian tersebut juga berperan di sini.
Membaca Abstrak
C. Secara garis besar dengan membaca abstrak apakah Anda sudah merasa paham
dengan isi artikel? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
√
Paham. Bingung
4. Metode/pendekatan Penelitian
Eksperimen
Meskipun banyak ruang untuk pemahaman yang lebih baik tentang peran menginginkan dan
memiliki popularitas tinggi, studi saat ini untuk saat ini sudah memberikan wawasan baru yang berharga.
Ini termasuk tujuan popularitas yang sudah terkait dengan perilaku sosial di sekolah dasar dan popularitas
yang diinginkan dan aktual menjadi prediktif tidak hanya perilaku seperti yang dirasakan oleh teman
sebaya tetapi juga perilaku yang diamati selama interaksi kelompok. Lebih khusus lagi, di sekolah dasar
Belanda, profil perilaku yang terkait dengan popularitas adalah salah satu agresi strategis di seluruh
reporter dan pengaturan dan perilaku prososial strategis tambahan dalam pengaturan kooperatif.
Sebaliknya, profil perilaku menginginkan popularitas adalah salah satu agresi menurut teman sebaya
(hanya untuk anak laki-laki) dan rendahnya tingkat perilaku prososial di seluruh wartawan dan
pengaturan.
Langkah 2 Reviu Artikel Jurnal
Mengetahui singkatan
3. - - -
M. Pendahuluan
Perspektif tugas sosial (Erdley & Asher, 1999) mengasumsikan bahwa kesuksesan dalam
hubungan dengan teman sebaya adalah hasil dari strategi khusus konteks yang digunakan remaja
untuk mencapai tujuan sosial mereka. Salah satu tujuan sosial terpenting selama masa remaja adalah
menjadi populer. Remaja populer memiliki posisi sentral dalam kelompok, berpengaruh dan terlihat,
dan memiliki kekuatan (Cillessen & Marks, 2011). Teori kontrol sumber daya mengusulkan bahwa
strategi kontrol sumber daya koersif dan prososial dapat membawa dominasi sosial dan popularitas
(Hawley, 1999). Sejumlah penelitian telah mendukung teori ini dengan menunjukkan bahwa
popularitas dikaitkan dengan perilaku agresif dan prososial (misalnya, LaFontana & Cillessen, 2002;
Lease et al., 2002; Luthar & McMahon, 1996; Mayeux et al., 2012; Olthof et al. ., 2011; Puckett et
al., 2008; Rose et al., 2004). Terutama kaum muda yang menggunakan strategi agresif dan prososial
(yaitu, pengontrol bistrategis) sangat populer (Hawley, 2003; Reijntjes et al., 2018). Penting untuk
memahami bagaimana status dan tujuan popularitas berhubungan dengan perilaku agresif dan
prososial selama 2 tahun terakhir sekolah dasar, karena popularitas di antara teman sebaya menjadi
lebih kuat terkait dengan perilaku agresif strategis seperti intimidasi (Pouwels et al., 2018) dan
menjadi semakin penting (LaFontana & Cillessen, 2010) dari masa kanak-kanak hingga remaja. Jika
profesional pendidikan ingin mencegah agresi atau mengintervensi remaja yang berperilaku agresif
terhadap teman sebaya dengan cara yang strategis, penting untuk memahami strategi perilaku yang
terkait dengan popularitas dan motivasi popularitas.
N. Metode
Eksperimen
E. Secara garis besar dengan membaca abstrak apakah Anda sudah merasa paham
dengan isi artikel? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
√
Paham. Bingung
4. Metode/pendekatan Penelitian
✓ pendekatan kuantitatif dengan metode survei atau observasi untuk mengumpulkan
data mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan psikologi anak.
5. Siapakah responden/informannya dan berapakah N yang diteliti?
siswa MI Riyadlotul Athfal Hulaan Tahun Pelajaran 2021/2022 pada 30 responden.
2. - - -
3. - - -
1. Pendahuluan
✓ Menjelaskan bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dihadapi
oleh individu sejak lahir ke dunia. Hubungan dengan kedua orang tua memiliki interaksi
atau saling ketergantungan, tentunya orang tua ingin yang terbaik untuk perkembangan
anak-anak mereka. Gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua dapat
mempengaruhi karakteristik anak, namun kesadaran orang tua mengenai hal ini masih
kurang. Ketiadaan kesadaran ini dapat menimbulkan berbagai penyimpangan dan
kelalaian dalam pengasuhan lingkungan keluarga yang berdampak pada perkembangan
psikologi anak seseorang.
2. Metode
✓ Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei atau observasi untuk
mengumpulkan data mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan psikologi
anak di MI Riyadlatul Atfal Hulaan Menganti Gresik
3. Analisis Data dan Hasinya
✓ Meringkas atau menggambarkan berbagai situasi, kondisi, fenomena atau berbagai
macam variabel penelitian menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat melalui
angket, dan observasi, Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa pengaruh pola
asuh orang tua di MI Riyadlotul Athfal Hulaan berada pada kategori tinggi karena 90%
berada pada kategori tinggi. Dan sebanyak 10% berada pada kategori sedang. Dari
uraian data diatas menunjukkan bahwa pola asuh orang tua juga sangat mempengaruhi
perkembangan psikologi dan kepribadian anak, jika anak tidak mendapatkan
peengasuhan dari orang tua maka anak akan mengalami kesusahan dalam belajar di
kehidupan sehari-hari. Perkembangan psikologi anak sangat dipengaruhi oleh
bagaimana cara orang tua mendidik anaknya. Orang tua yang mendidik dengan penuh
kehangatan dan kasih sayang akan berdampak positif terhadap perkembangan psikilogi
anaknya. Anak akan merasa bahagia, dapat mengontrol emosinya, memupuk rasa
percaya diri, dan dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain maupun
sesamanya. Pola asuh orang tua yang baik juga berdampak dalam kenyamanan belajar
anak. Orang tua dapat membantu mengetahui minat dan bakat anak.
4. Diskusi/pembahasan
✓ Pola asuh orang tua dapat dikatakan positif apabila orang tua mampu bersikap positif
kepada anak yang akan menumbuhkan pemikiran yang positif serta sikap yang
menghargai diri sendiri, dan jika pola asuh dikatakan negatif apabla orang tua sering
melkukan hal-hal yang negatif seperti suka memukul, mengabaikan perhatian,
menghina, melecehkan, bersikap tidak adil kepada anak, tidak pernah memuji dan sering
marah-marah terhadap anak. Sikap negatif yang telah dilakukan orang tua tersebut
mengundang suatu pertanyaan pada anak, dan menimbulkan suatu asumsi bahwa dirinya
tidak cukup berharga untuk dikasihi, disayangi, dan dihargai, dan semua itu akibat dari
kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga orang tua tidak memberikan kasih dan
sayang. Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa pengaruh pola asuh orang tua
di MI Riyadlotul Athfal Hulaan berada pada kategori tinggi karena 90% berada pada
kategori tinggi. Dan sebanyak 10% berada pada kategori sedang. Dari uraian data diatas
menunjukkan bahwa pola asuh orang tua juga sangat mempengaruhi perkembangan
psikologi dan kepribadian anak, jika anak tidak mendapatkan peengasuhan dari orang
tua maka anak akan mengalami kesusahan dalam belajar di kehidupan sehari-hari.
✓ Perkembangan psikologi anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara orang tua
mendidik anaknya. Orang tua yang mendidik dengan penuh kehangatan dan kasih
sayang akan berdampak positif terhadap perkembangan psikilogi anaknya. Anak akan
merasa bahagia, dapat mengontrol emosinya, memupuk rasa percaya diri, dan dapat
berkomunikasi dengan baik kepada orang lain maupun sesamanya. Pola asuh orang tua
yang baik juga berdampak dalam kenyamanan belajar anak. Orang tua dapat membantu
mengetahui minat dan bakat anak.
G. Secara garis besar dengan membaca abstrak apakah Anda sudah merasa paham
dengan isi artikel? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
√
Paham. Bingung
✓ Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk menganalisis sikap merek pada kondisi
klasik melalui kombinasi dari tiga prosedur pengkondisian (pengkondisian tertunda
pendek-SDC, mundur pengkondisian-BC, prosedur kendali acak-RC), dan jumlah
percobaan pengkondisian (6 dan 12 pengkondisian)..
4. Metode/pendekatan Penelitian
3. - - -
7. Pendahuluan
Fenomena dewasa ini menunjukkan konsumen terlalu banyak disuguhi iklan,
bahkan dapat dikatakan informasi produk dan jasa yang diterima konsumen sangat
membludak. Berbagai macam konsep dan kreativitas iklan disuguhkan diantaranya untuk
mencuri kesadaran konsumen atas. dengan prosedur kontrol, salah satunya adalah prosedur
kontrol secara random (Domjan, 2003). Salah satu jenis pembelajaran yang menjadi
alternatif penyampaian iklan dan pembentukan sikap konsumen adalah prosedur
pengkondisian klasik (classical conditioning). Teori pengkondisian klasik sudah digunakan
untuk menjelaskan efek iklan pada berbagai studi (Grossman & Brian, 1998). Penelitian
pengkondisian klasik pada iklan yang sudah dilakukan selama ini yaitu melakukan
pengujian efek iklan yang dirancang.
8. Metode
✓ Jenis penelitian ini yaitu jenis penelitian kualitatif dalam bentuk kepustakaan
(library research). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan
intertektualitas dengan menekankan metode meaning of creatifity. Analisis yang
dipakai adalah hermeneutik phenomenologik. Sumber data dalam penelitian ini
dari hasil-hasil penelitian maupun dengan menggunakan buku yang relevan yang
sesuai dengan tema penelitian