Anda di halaman 1dari 47

Similarity Report ID: oid:29615:31145301

PAPER NAME AUTHOR

Draf Adila (2).docx Adila

WORD COUNT CHARACTER COUNT

6459 Words 42107 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

35 Pages 319.1KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Feb 14, 2023 11:33 PM GMT+8 Feb 14, 2023 11:34 PM GMT+8

44% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
44% Internet database 14% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
25% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Cited material Small Matches (Less then 8 words)
Manually excluded text blocks

Summary
KONSEP KELUARGA SAKINAH TERHADAP MAHASISWA YANG
SUDAH MENIKAH MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
(Studi Kasus Mahasiswa STAI DDI Mangkoso)

DRAF SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
(S.H) pada Jurusan Syariah Program Studi Ahwal Syakhsiyah di Sekolah Tinggi
Agama Islam Darud Da’wah Wal Irsyad (STAI DDI)
Mangkoso Kabupaten Barru

Oleh:

ADILA
NIM. 19031047

PRODI AHWAL SYAKHSIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD
(STAI DDI) MANGKOSO KABUPATEN BARRU
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

KOMPOSISI BAB ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus .................................... 4

C. Rumusan Masalah ................................................................... 6

D. Kajian Pustaka ......................................................................... 6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................. 7

BAB II TINJAUAN TEORETIS ................................................................ 9

A. Konsep Keluarga Dalam Hukum Islam .................................. 9

B. Keluarga Sakinah ..................................................................... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 23

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ......................................................... 23

B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 23

C. Sumber Data ............................................................................... 24

D. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 24

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 27

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 28

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 31

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


2
Melaksanakan pernikahan dan perkawinan merupakan salah satu hal

terpenting dari siklus kehidupan yang dijalani oleh manusia. Karena pernikahan

adalah peristiwa penting dan sakral bagi kehidupan manusia, terlebih mereka yang

menjadi masyarakat di Indonesia. Karena di Indonesia, pernikahan memiliki nilai

adat dan budaya tersendiri bagi mereka yang melaksanakannya.

Menikah muda sekarang menjadi pilihan banyak mahasiswa, tidak terlepas

mahasiswa STAI DDI Mangkoso. Mereka memiliki banyak alasan, terlepas dari

alasan yang mereka ambil, pilihan yamg diambil pleh mahasiswa tersebut tentunya

memiliki konsekuensi dan problematika di dalamnya. Dan juga ketika mereka

menikah pada saat kuliah mereka masih aktif, tentunya hal tersebut membuat

mereka memiliki tambahan kewajiban yang harus mereka tunaikan, yakni sebagai

mahasiswa STAI DDI Mangkoso dan sebagai suami/istri. Ditambah lagi ketika

mereka memutuskan untuk berkeluarga, mereka menginginkan keluarga mereka

menjadi keluarga yang sakinah, tetapi apakah mereka memahami bagaimana

keluarga yang sakinah atau tidak.


2
Pernikahan yang di dalamnya termasuk perkawinan merupakan sunnatullah

untuk manusia sebagai sarana melanjutkan garis keturunan selain itu perkawinan

atau pernikahan adalah sunnah nabi Muhammad saw. Seperti dalam salah satu hadis

Nabi yang berbunyi:

1
2

ُ ‫ال َرس‬
‫ول‬ َُ َ‫ت ق‬
ُ‫يسى بمنُ َمميمونُ َع مُن الم َقاسمُ َع مُن َعائ َش ُةَ قَالَ م‬ َ ‫آدمُ َحدَّثَنَا ع‬ َ ‫َْحَدُ بمنُ ماْل مَزَهرُ َحدَّثَنَا‬ ‫َّدثَنَا أ م‬
‫س منُ َوتَ َزَّوجوا فَإنُ م َُكاثرُ بك مُم‬ َُ ‫اّلل َعلَميهُ َو َسلَّ َُم الن َكاحُ م مُن سنَّتُ فَ َم مُن َُلم يَ مع َم مُل بسنَّتُ فَلَمي‬
َُّ ‫صلَّى‬ َ ‫اّلل‬َُّ
1
َّ ‫ماْل َم َُم َوَم مُن َكا َُن َذا طَمولُ فَ مليَ منك مُح َوَم مُن َُلم ََي مُد فَ َعلَميهُ ِبلصيَامُ فَإ َُّن‬
‫الص موَُم لَهُ و َجاء‬
Artinya:
Menikah adalah sunnahku. Barang siapa tidak mengamalkan sunnahku,
berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah, sungguh aku
bangga akan banyaknya umat dengan jumlah kalian. Barang siapa yang telah
sanggup dan berkecukupan, hendaklah segera menikah. Dan barang siapa
yang belum berkecukupan, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu
merupakan perisai baginya. (HR. Ibnu Majah: 1846)
17
Pendapat al-Thabari, perempuan diciptakan dari tulang rusuk,
sebagai Melanjutkan penciptaan Adam dari tanah, maka ini dijadikan

dasar membangun rumah dengan pernikahan. Sehingga pernikahan dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan ketenangan (litaskunu), mawaddah, dan

rahmah.2 Para ulama berbeda pendapat dalam memahami kata mawaddah dan

rahmah. Pendapat Ibnu Abbas dan Mujahid, Mawaddah adalah hubungan antara

laki-laki dengan perempuan atau dalam bahasa Arab disebut al-Jima dan rahmah
2
adalah cinta. Pendapat al-Hasan, al-mawaddah al-Rahmah adalah hati yang terikat.
2
Meskipun al-Saudi berpendapat bahwa al-Mawaddah adalah cinta (al-mahabbah)

sedangkan al-Rahma adalah al-Syafaqah (sangat peduli). Berdasarkan salah satu

riwayat Ibnu Abbas, beliau mengatakan bahwa al-mawadda artinya cinta seorang

laki-laki kepada istrinya adalah dosa persetubuhan, sedangkan al-Rahmah artinya

saling mencintai dan melahirkan anak.3

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa tujuan pernikahan yang

diinginkan oleh al-Qur'an adalah kehidupan yang damai setelah menikah. Dan salah

satu kunci pernikahan yang menciptakan kedamaian dalam hidup adalah cinta,

1
Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah Al Quzwaini, Sunan Ibn
Majah no. 1486 (Jakarta: Gema Insani, 2016), h. 39.
2
Thobibatussaadah, Tafsir Ayat Hukum Keluarga 1, h. 16-17
3
Enizar, Hadis Hukum Keluarga 1 (Lampung: STAIN Press Metro, 2014), h. 13
3

perhatian dan pengertian satu sama lain. Dan salah satu bentuk ketentraman dalam

rumah tangga adalah kehadiran seorang bayi, yang dapat mempererat ikatan suami

istri. Hal lain yang memiliki aspek berbeda untuk memahami tujuan pernikahan

dalam al-Qur'an di atas adalah bahwa pernikahan harus dilakukan sesuai dengan
2
syarat dan rukun pernikahan. Jelas bahwa rukun nikah adalah calon pasangan, dua

orang saksi, adanya wali nikah dan ijab qabul. Pilar perkawinan ini diharapkan

dapat menjamin sahnya perkawinan. Selain itu, legalitas perkawinan harus dijamin

oleh undang-undang dengan disetujui negara.

Di Indonesia, pernikahan dianggap sah ketika tidak hanya dilakukan secara

hukum agama tetapi juga di dalam hukum negara. Maksudnya adalah pernikahan

tersebut terjadi secara sah sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia syakni
2
sesuai hukum serta legal dan tercatat oleh negara. Karena pernikahan yang sah

dapat memberikan rasa tenang dan tentram bagi siapa saja yang menjalaninya. Dan

ketenangan dalam pernikahan tersebut dapat dirasakan oleh suami istri tanpa harus

mengkhawatirkan apakah pernikahan mereka diakui secara hukum negara atau


44
tidak, selain itu jika pernikahan diakui secara hukum negara, maka anak-anak yang

lahir dari penrikahan tersebut juga akan diakui secara hukum negara.

Terciptanya rumah tangga karena sebab dilangsungkannya pernikahan, dan

setiap dari mereka yang menikah dan membangun rumah tangga menginginkan

agar rumah tangga mereka bahagia.4 Tidak hanya rumah tangga yang bahagia,

tetapi semua orang, terutama umat Islam menginginkan jika keluarga yang mereka

bangun menjadi keluarga yang sakinah, keluarga yang memiliki ketenangan dan

4
Maryani, “Implementasi Syariat Islam Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah” (Studi
Kasus Masyarakat Di Kecamatan Danau Teluk Seberang Kota Jambi): Kajian Hukum Islam Dan
Sosial Kemasyarakatan, Skripsi (Jambi:IAIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi dan penerbit Al-
Risalah), 2011, h. 66.
4

kedamaian, dalam berbagai aspek, terutama ketenangan dan kedamaian bagi hati

mereka.

Keluarga sakinah adalah keluarga yang dipenuhi dengan keharmonisan dan


49
diisi dengan nilai-nilai keIslaman di dalamnya, di mana keluarga tersebut saling

menyayangi dan mengasihi serta saling menghormati hak dan kewajiban antar satu

sama lain. Mereka yang menginginkan keluarga sakinah haruslah mereka yang

mampu menahan diri dari emosi negatif dan mau menyelesaikan segala
2
permasalahan dengan baik dan kepala dingin di antara mereka.5 Keharmonisan dan
pengertian adalah prinsip kehidupan keluarga yang bahagia. Setiap rumah yang

kehilangan kedua unsur ini jauh dari jalan Allah. Tanah airnya menjadi sarang laba-

laba, mudah tertiup angin, rusak oleh rintik hujan, dan ditembus belalang.

Di zaman sekarang ini banyak dari mereka para generasi muda, utamanya

mereka yang masih berstatus mahasiswa sudah banyak yang menikah, dan ingin

membangun keluarga sakinah sejak dini. Tentunya dengan usia mereka yang
16
terbilang masih muda akan memiliki banyak kendala saat mengarungi bahtera

rumah tangga dan ingin menjadikan keluarga mereka keluarga yang sakinah.

Hal ini terlihat pada mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Darud

Da’wah wal Irsyad Mangkoso yang tekah menikah. Mereka menikah di usia yang

masih muda dan menginginkan menjadi keluarga yang sakinah. Tetapi yang perlu

digaris bawahi adalah apakah mereka mengerti mengenai konsep keluarga sakinah

atau belum. Hal inilah yang membuat penulis mengangkat judul “Konsep Keluarga

Sakinah terhadap Mahasiswa yang Sudah Menikah menurut Perspektif Hukum

Islam (Studi Kasus Mahasiswa STAI DDI Mangkoso)”.

5
Abdul Lathif Al-Brigawi, Fiqih Keluarga Muslim Rahasia Mengawetkan Bahtera Rumah
Tangga, h.10.
5

12
Al-Qur’an membangun keluarga yang sakinah dan kuat untuk membentuk

tatanan sosial yang mendukung aturan Allah dalam kehidupan. Aturan Islam

menjamin keluarga bahagia karena nilai kebenaran yang diakandunginya, serta

keselarasanya yang ada dalam fitrah manusia. Hal demikianlah yang mendasari

kami menulis makalah ini. Pada makalah ini akan diuraikan tentang keluarga

sakinah, dan konsep-konsep cara membangun keluarga sakinah berdasarkan al-

Qurán.
19
Untuk mencapai suatu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah
seperti yang diharapkan Nabi dan Rasul mungkin tidaklah mudah tetapi jika ada

kemauan untuk memperbaikinya bisa di mulai dari sekarang karena bagi Allah swt.

tidak ada kata terlambat untuk merubah ke jalan yang benar.

B. Fokus penelitian dan Deskripsi Fokus

1. Fokus Penelitian

Ada beberapa fokus penelitian yang akan penulis jelaskan di bawah ini:
47
a. Penelitian ini berfokus pada konsep keluarga sakinah.

b. Penelitian ini berfokus pada konsep keluarga sakinah terhadap mahasiswa STAI

DDI Mangkoso yang sudah menikah menurut perspektif Islam.

c. Penelitian ini berfokus pada mahasiswa STAI DDI Mangkoso yang telah

menikah.

d. Penelitian ini berfokus hanya di STAI DDI Mangkoso.

2. Deskripsi Fokus

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul ini, maka

penulis akan menguraikan kata-kata yang dianggap penting dalam judul " Konsep

Keluarga Sakinah Terhadap Mahasiswa Yang Sudah Menikah Menurut

Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Mahsiswa STAI DDI Mangkoso".


6

a. Konsep.

Dalam KBBI konsep diartikan sebagai rancangan.6

b. Keluarga.
24
Keluarga adalah sekelompok atau kumpulan orang yang hidup

bersama-sama sebagai satu unit atau unit terkecil dari masyarakat dan biasanya

selalu hadir dalam hubungan darah, perkawinan atau ikatan lainnya hidup dalam

satu rumah yang di kepalai oleh anggota keluarga dan makan dalam satu periuk.

c. Sakinah.

Dalam Kamus KBBI diartikan sebagai kedamaian, ketentraman,


ketenangan, kebahagiaan.7

d. Mahasiswa.
51
Dalam Kamus KBBI diartikan sebagai orang yang belajar di perguruan

tinggi.8

e. Menikah.

Dalam Kamus KBBI diartikan sebagai melakukan nikah.9

f. Perspektif.

Dalam Kamus KBBI diartikan sebagai sudut pandang.10

g. Hukum Islam.
46
Dalam Kamus KBBI diartikan sebagai hukum yang mengandung tuntutan

untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh seorang mukalaf.11

h. Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Mangkoso.

6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. III, (Cet. II;
Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 588.
7
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. III, h. 980.
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. III, h. 696.
9
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. III, h. 782.
10
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. III, h. 864.
11
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. III, h. 411.
7

STAI DDI Mangkoso adalah salah satu perguruan tinggi yang berada di

Sulawesi Selatan, tepatnya di Kelurahan Mangkoso, Kabupaten Barru dengan

ketuanya yang bernama Dr. Muhammad Agus, S.Th.I., M.Th.I. Perguruan tinggi

ini memiliki dua jurusan,yaitu Tarbiyah dengan program studi pendidikan agama

Islam dan Syariah dengan program studi Ahwal Syakhsiyah.12


52
C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep keluarga sakinah menurut mahasiswa STAI DDI

Mangkoso yang telah menikah?


22
2. Bagaimana perspektif hukum Islam terhadap konsep keluarga sakinah pada
mahasiswa STAI DDI Mangkoso?

D. Kajian Pustaka
28
Pada dasarnya, kajian pustaka digunakan untuk mendapatkan hubungan

gambaran topik yang akan diteliti penulis dengan penelitian sejenisnya yang

sebelumnya pernah dilakukan oleh peneliti lain, sehingga diharapkan tidak ada

pengulangan materi penelitian secara mutlak. Sejauh ini penulis menemukan

beberapa karya ilmiah yang relevan dengan materi pembahasan skipsi ini, berikut

akan dipaparkan:

1. Skripsi yang ditulis oleh Akbar Ahmed Fadhl tahun 2019 dengan judul

“Analisis Hukum Islam Terhadap Konsep Keluarga Sakinah Dalam Buku

Fondasi Keluarga Sakinah, Bacaan Mandiri Calon Pengantin”. Berdasarkan


22
analisis pembahasan, hasil penelitian tersebut adalah konsep Keluarga

Sakinah adalah pondasi keluarga Sakinah dengan agama yang

kuat, merencanakan pernikahan yang kuat dengan keluarga sakinah

Rahima Kumullah, “Metode Mengajar Dr. Muhammad Agus, S.Th.I., M.Th.I. Dalam
12

Meningkatkan Minat dan Pemahaman Belajar Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam DDI
Mangkoso”. Skripsi (Barru: Jurusan Tarbiyah Prodi PAI STAI DDI Mangkoso, 2022), h. 6-7.
8

menikah di usia dewasa, mengelola konflik keluarga dengan memahami

cara pandang terhadap konflik dan prinsip penyelesaian masalah.13

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan penulis


22
adalah penelitian diatas membahas mengenai analisis hukum islam terhadap konsep

keluarga sakinah yang terdapat pada buku pondasi keluarga sakinah sedangkan

penelitian penulis membahas mengenai konsep keluarga sakinah terhadap

mahasiswa yang sudah menikah menurut perspektif hukum islam.

2. Skripsi yang ditulis oleh Indah Rahmawati tahun 2021 dengan judul

“Konsep Keluarga Sakinah dalam Perspektif Keluarga Penghafal al-


Qur’an”. Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian tersebut adalah
1
keluarga yang mengandung ketentraman jiwa yang dilandasi jiwa dengan

nilai-nilai kehidupan yang al-Qur'an. Tentang pembentukan keluarga

sakinah dari sudut pandang keluarga penghafal al-Qur'an di Desa Joresan

Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo pendiriannya mengikuti pedoman


1
al-Qur'an dan Hadits tentang amalan keluarga yang baik menurut

Islam. Mereka juga meniru kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad.

Serta melakukan tata cara pembentukan keluarga sakinah menurut Nahdatul

Ulama'.14
42
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan penulis

terletak pada perspektif yang digunakan penelitian diatas membahas mengenai


38
konsep keluarga sakinah dalam perspektif keluarga penghafal al-Qur’an sedangkan

penelitian penulis membahas mengenai konsep keluarga sakinah menurut

perspektif hukum islam.

13
Akbar Ahmed Fadhl, Analisis Hukum Islam Terhadap Konsep Keluarga Sakinah Dalam
Buku Fondasi Keluarga Sakinah, Bacaan Mandiri Calon Pengantin. Skripsi (Jurusan Hukum
Perdata Islam, surabaya, 2019), h. 104.
14
Indah Rahmawati, “Konsep Keluarga Sakinah Dalam Perspektif Keluarga Penghafal al-
Qur’an (Studi Kasus di Desa Joresan Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo)”. Skripsi (Ponorogo:
Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam, IAIN Ponorogo, 2021), h. 103.
9

3. Skripsi yang ditulis oleh Deby Dwi Andriani tahun 2018 dengan judul
11
“Konstruksi Keluarga Sakinah Perspektif Hukum Islam”. Konsep keluarga

sakinah perspektif hukum islam adalah keluarga yang dibina atas

perkawinan yang sah. Selanjutnya, mampu memenuhi hajat hidup spiritual

dan material secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antar

anggota keluarga dan lingkungannya dengan selaras, serasi, serta mampu

mengamalkan, menghayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan,

ketaqwaan dan akhlak mulia.15


32
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini, penelitian diatas
membahas mengenai konstruksi keluarga sakinah perspektif hukum islam

sedangkan penelitian ini membahas mengenai konsep keluarga sakinah menurut

perspektif hukum Islam, terhadap mahasiswa yang sudah menikah dan penlitian di

atas tidak membahas secara spesifik siapa yang diteliti.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana konsep keluarga sakinah terhadap mahasiswa

STAI DDI Mangkoso yang sudah menikah menurut perspektif hukum Islam.
7
b. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan pendukung konsep keluarga

sakinah terhadap mahasiswa STAI DDI Mangkoso menurut perspektif hukum

Islam.
21
2. Kegunaan Penelitian

Peneliti membagi kegunaan penelitian menjadi dua bagian sebagai berikut:

a. Secara Ilmiah

1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi Sekolah Tinggi Agama Islam

Darud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Mangkoso dijadikan sebagai

Deby Dwi Andriani, “Konstruksi Keluarga Sakinah Perspektif Hukum Islam (Studi KUA
15

Parepare)”. Skripsi (Pare-Pare: Fak. Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Parepare, 2018), h. 65.
10

6
wawasan, pengetahuan, referensi, dan motivasi bagi perkembangan

keilmuan dalam menerapkan konsep sakinah mawaddah warahmah oleh

mahasiswa khususnya STAI DDI Mangkoso.


21
2) Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu pendidikan, yaitu membuat

inovasi penggunaan metode mengajar dosen dalam peningkatan minat dan

pemahaman belajar mahasiswa.


14
3) Sebagai pijakan dan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan minat dan pemahaman belajar mahasiswa serta

menjadi bahan kajian lebih lanjut.


b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan motivasi lebih

dalam tentang menerapkan konsep sakinah mawaddah warahmah bagi para

mahasiswa yang telah menikah serta dapat bermanfaat bagi agama, bangsa negara,

masyarakat serta pihak-pihak lain yang membutuhkannya.


BAB II

A. Konsep Keluarga Dalam Hukum Islam.

Islam sangat menganjurkan orang untuk memulai keluarga. Islam

mendorong pembentukan keluarga sebagai tempat untuk memenuhi keinginan

seseorang tetapi juga untuk mengurus kebutuhan mereka. Keluarga merupakan


2
wadah kodrat yang telah sesuai dengan kehendak Allah swt. bagi kehidupan

manusia sejak adanya Khalifah.1

Menurut Islam, konsep keluarga pada hakikatnya berarti membentuk


7
keluarga berdasarkan agama Islam yang terkandung di dalamnya yaitu menjadi

keluarga yang sakina (damai), mawadah (damai) dan rahma (cinta). Karena setiap

orang menginginkan keluarga yang harmonis dan bahagia berdasarkan hukum

Allah swt.

Konsep keluarga dalam Islam pada hakikatnya adalah berdirinya sebuah


2
rumah tangga yang bernafaskan Islam, yaitu sakinah (kedamaian), mawaddah

(ketenangan), warahmah (cinta). Tujuan inilah yang ingin anda cari dalam sebuah

rumah rumah tangga, ketika konsep ini diwujudkan, rumah tangga akan harmonis

dan senang berlandaskan syariat Allah akan mudah di jalani.

Hanya untuk ditekankan lebih dalam di tempat-tempat tertentu

hal-hal yang berkaitan dengan penegakan hukum, seperti hak dan kewajiban

atau peran laki-laki dan perempuan di rumah. Islam mewajibkan seorang laki-laki
1
kepada istrinya memberikan hak yang harus dipenuhi sebagai hak istri.2

Menurut Islam, hak seorang laki-laki terhadap istrinya adalah wajib

memberdayakan perempuan untuk melakukan tugas-tugas pokok mereka dalam

1
Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam (Jakarta:
Amzah, 2012), h. 24.
2
Ali Y usuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam., h.143.

11
12

2
rumah dan masyarakat. Memberi kemampuan bagi laki-laki untuk membangun

rumahnya dan keluarganya. Di antara hak-hak dan kewajiban-kewajiban suami

adalah sebagi berikut:

1. Mahar dan Nafkah.

2. Pendidikan dan pengajaran.

3. Adil dalam berinteraksi .

4. Kesenangan yang bebas

5. Tidak cemburu berlebihan.

6. Berprasangka baik pada istri.3


Orang yang mempertimbangkan kemajuan Islam dalam pemahaman dan

keinginan keluarga, memberikan perhatian penuh dan tanpa lelah membimbing

mereka ke tugas dan tujuan terpenting pembentukan keluarga menurut

Islam, sebagai berikut:


3
1. Kemuliaan Keturunan. Berketerunan merupakan hal pokok. Oleh karena itu

pernikahan dilakukan. Yang dimaksudkan adalah menjaga keturunan dan

melestarikan jenis manusia di dunia. Dengan perantara anak, akan

mendekatkan seseorang pada empat macam. Keempat macam tersebut

merupakan pokok yang diinginkan ketika merasa aman dari keburukan

syahwat, sehingga salah satunya tidak mengingin berjumpa kepada Allah

dalam keadaaan membujang:

a. Mengikuti kecintaan Allah swt. dengan berusaha memperoleh anak agar jenis

menusia terpelihara.

b. Mengharap cinta Rasulullah saw. dalam memperbanyak keturunan sebagai

kebanggan Nabi.

c. Mengharap keberkahan dengan doa anak shaleh setelah kematiaannya.

3
Ali Y usuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam., h. 173.
13

2
d. Mencari syafaat dengan meninggalnya anak kecil jika ia meninggal

sebelumnya.4

2. Lindungi diri Anda dari Setan. Hubungan seksual antara pria dan wanita

dapat melindungi dari tipu muslihat iblis, melemahkan amarah, mencegah

kejahatan nafsu, menjaga penglihatan dan melindungi seksualitas. Dalam


2
hal ini, Nabi saw. mengisyaratkan dengan sabdanya: Barang siapa yang

menikah sungguh ia telah menjaga setengah agamanya, maka bertakwalah

kepada Allah swt.5

3. Bekerja sama menghadapi kesulitan hidup. Pernikahan adalah perjanjian


yang kekal. Itulah sebabnya pernikahan tidak dibatasi karena ada yang
1
berhenti, karena pernikahan membentuk keluarga yang kekal. Tujuan

keluarga adalah stabilitas dan ketenangan. Seorang pria yang bekerja keras,

bepergian, kembali, berjuang dan hidup dalam damai. Tidak mungkin

baginya untuk melakukan hal-hal ini dalam pandangan yang benar, tanpa

memiliki seorang istri yang saleh, yang akan membuatnya bahagia,


2
meringankan kesedihannya, mengurus rumah istri dan anak-anaknya. Nabi

saw. bersabda: Sesungguhnya dunia hanyalah perhiasan, sebaik-baik

perhiasan adalah wanita yang saleh. Oleh karena itu, salah satu tujuan

keluarga dalam Islam adalah bekerja sama memikul beban hidup yang

berbeda antara suami dan istri.6


2
4. Menghibur Jiwa dan Menenengkannya Dengan Bersama-sama.

Sesungguhnya kenyamanan jiwa dan ketenangan dengan bersamasama,

memandang dan bermain-main, menyegarkan hati, dan menguatkannya

4
Ali Y usuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam., h. 25.
5
Muhammad Saifullah, Mohammad Arifin, dkk, Hukum Islam Solusi Permasalahan
Keluarga (Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2005), h. 156.
6
Muhammad Saifullah, Mohammad Arifin, dkk, Hukum Islam Solusi Permasalahan
Keluarga, h. 157.
14

3
untuk beribadah sebagai sesuatu yang diperintahkan. Jiwa yang gelisah

menjadi enggan pada kebenaran karena kebenaran bersebrangan dengan

tabiat nafsu. Jika nafsu dibebani secara terus menerus dengan paksaan pada

sesuatu yang bersebrangan dengannya maka ia menadi keras kepala dan

kokoh. Jika nafsu disegerakan dengan kenikmatan pada waktu tertentu maka

ia menjadi kuat dan bergairah. Bersahabat dengan perempuan termasuk

istirahat yang menghilangkan kesempitan dan menyegarkan hati.

Sepantasnya bagi jiwa orang-orang yang bertakwa untuk menyegarkannya

dengan hal-hal mubah.7


2
5. Pelaksanaan Hak Keluarga. Perangi hawa nafsu, didik mereka dengan

tanggung jawab, kewibawaan, amalkan hak-hak keluarga, sabar dengan

akhlak, tahan keburukan mereka, berusaha perbaiki, tunjukkan jalan agama,

rajin bekerja halal, didik dia dan anak-anaknya. Semua ini adalah perbuatan
2
mulia yang penting. Tindakan tersebut meliputi perlindungan dan

perwalian, Keluarga dan anak-anak dilindungi. Proeritas

perlindungan sangat besar. Orang yang peduli terhadap perlindungan adalah

orang yang berhati-hati karena takut tidak dapat memenuhi hak-haknya.8

6. Pengalihan warisan. Mustahil mewariskan kekayaan dari satu generasi ke

generasi berikutnya tanpa memiliki ruang untuk mengurus garis keturunan,


41
kerabat dan keturunan. Wadah ini adalah keluarga. Al-Qur'an yang Mulia

menjelaskan aturan pewarisan antara kerabat. Tanpa hubungan kekerabatan

yang jelas dan batas-batas tertentu, tidak sepenuhnya terjalin.

7. Masalah lain. Keluarga memiliki banyak tujuan yang tidak terdefinisi,

seperti:

7
Boedi Abdullah, Beni Ahmad Saebani, Perkswinan Dan Perceraian Keluarga Muslim
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h.31.
8
Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam (Jakarta:
Amzah, 2012), h. 29.
15

Larangan zina merupakan suatu perbuatan yang kita ketahui merupakan

kekejian yang besar dan diharamkan oleh Allah swt. Bahkan mendekatinya

dan segala hal yang mengarah pada zina.9

Menurut peneliti, kehidupan keluarga harus selalu dilandasi oleh ajaran


27
Islam, sehingga cahaya Islam menjadi pedoman dalam kehidupan keluarga yang

mengarah pada hal-hal yang positif dan menjauhi hal-hal yang negatif. Dalam Islam

kita mengenal konsep pernikahan sebagai sakinah (damai), mawaddah (damai),

warahmah (cinta). Tujuan ini harus dibahas dalam anggaran. Begitu konsep ini
2
diwujudkan, mudah untuk hidup dalam rumah tangga yang harmonis dan bahagia
berdasarkan syariat Allah akan mudah dijalani.

Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat, bila tidak ada keluarga,

dengan kata lain, masyarakat merupakan kumpulan keluarga-keluarga. Ini berarti,

baik buruknya suatu masyarakat tergantung pada masyarakat kecil itu (keluarga).

Dari sinilah lahir kebahagiaan masyarakat dalam komunitas atau keluarga

terkecil.10
2
Dalam keluarga, penting bagi setiap pasangan untuk menjadikan keluarga

sebagai tempat berkumpulnya cinta, kasih sayang, persahabatan dan ketakwaan

kepada Allah swt. Hal ini terkait dengan konsep keluarga yang terkait dengan

sumpah suci pernikahan kepada Allah swt. dan pasangan seseorang. Maka dari

pernikahan lahirlah cinta sejati, berakar pada hati yang kokoh dan kuat serta

memiliki cabang yang kokoh, serta menghasilkan kesetiaan dan keharmonisan.

9
Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Husein Muhammad, dkk, Wajah Baru Relasi Suami
Istri (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2003), h. 122.
10
Boedi Abdullah, Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Dan Perceraian Keluarga Muslim
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h. 17.
16

2
Dalam istilah agama disebut pernikahan yang mawaddah warahmah atau keluarga

sakinah.11

Mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah merupakan

kemaslahatan bagi setiap pasangan yang berumah tangga. Allah pun telah berfirman

dalam kitabnya dalam Q.S al-Rum/30: 21.

َُ ‫ف ُ ٰذل‬
ُ‫ك‬ ً ‫﴿وم من ُاٰيٰتهُاَ مُن ُ َخلَ َُق ُلَك مُم ُم مُن ُاَنمفسك مُم ُاَمزَو‬
ُ‫اجا ُلتَ مسكن موا ُالَمي َها ُ َو َج َع َُل ُبَمي نَك مُم ُ َّم َوَّدةًُ ُ َّوَر مْحَُةً ُا َُّن ُ م‬ َ
ُ ﴾ُ٢١ُ‫َ َٰليٰتُُل َق مومُُيَّتَ َف َّكرمو َُن‬
Terjemahnya:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
4kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara mu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir.12

Menurut Al-Tabari, ayat di atas menjelaskan penciptaan wanita dari tulang

rusuk setelah penciptaan Adam dari bumi. Kemudian ayat ini dijadikan landasan

untuk membangun rumah tangga melalui pernikahan. Jadi perkawinan dilakukan

dengan tujuan untuk mencapai kedamaian (litaskunu), mawaddah dan

rahma. Berdasarkan salah satu riwayat Ibnu Abba, beliau mengatakan bahwa al-

Mawaddah berarti cinta seorang laki-laki terhadap istrinya merupakan kinayah dari

jima’ (bersetubuh), sedangkan al-rahmah adalah saling menyayangi atau memiliki

anak.13

Keluarga Sakinah adalah keluarga yang dibangun di atas perkawinan yang

sah, mampu memenuhi kebutuhan rohani dan materi secara bermartabat dan

seimbang, dilingkupi suasana kasih sayang antara anggota keluarga dengan orang-

Asmaya, Enung, “Implementasi Agama Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah”: Kajian


11

Hukum Islam Dan Sosial Kemasyarakatan (Purwokerto:IAIN Purwokerto dan penerbit Komunika)
2012, h. 6.
Departteman Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya (Jakarta: CV Pustaka Agung
12

Harapan, 2006), h. 572.


13
Tobibatussaadah, Tafsir Ayat Hukum Keluarga 1 (Yogyakarta: Idea Press, 2013), h. 16-
17.
17

orang di sekitarnya, rukun dan dalam keikhlasan menghargai


4
dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.14

Keluarga Sakinah erat kaitannya dengan hubungan keluarga yang tenang,


33
riang, damai, bahagia dan harmonis. Suatu keluarga disebut Sakina apabila suasana

dalam keluarga itu tenteram dan bahagia, serta ketaatan dan kepatuhan antar

anggota keluarga untuk menjaga keutuhan dan persatuan satu sama lain, sehingga
35
menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dalam keluarga tersebut karena Allah

swt.15

Tidak mudah untuk menentukan apakah sebuah keluarga dapat disebut


sebagai Sakina. Itu karena setiap orang memiliki gagasan berbeda tentang apa yang
5
dimaksud dengan kebahagiaan. Aisjah Dachlan memberikan kriteria mengenai

sebuah keluarga yang sakinah, sebagai berikut:

1. Saling pengertian antara suami istri.

2. Setia dan cinta mencintai.

3. Mampu menghadapi persoalan dan kesukaran.

4. Percaya mempercayai dan saling bentu membantu.

5. Dapat memahami kelemahan dan kekurangan masing-masing.

6. Lapang dada dan terbuka.

7. Selalu konsultasi dan musyawarah.

8. Hormat menghormati keluarga masing-masing.

9. Dapat mengusahakan sumber kehidupan yang layak, dan

10. Mampu mendidik anak dan anggota keluarga lain.16

14
Abduttawab Haikal, Rahasia Perkawinan Rasulullah SAW (Jakarta: CV Pedoman Ilmu
Jaya, 1993), h. 56.
15
Mahmudah, Siti, “Peran Wanita Karir Dalam Menciptakan Keluarga Sakinah” Dalam
PSIKOISLAMIA Jurnal Psikologi Islam (Malang: Fak. Psikologi UIN Maliki Malang), Vol.5, No.
2/juni 2011, h. 217.
16
Mahmudah, Siti, “Peran Wanita Karir Dalam Menciptakan Keluarga Sakinah” Dalam
PSIKOISLAMIA Jurnal Psikologi Islam, juni 2011.
18

5
Rumah tangga Sakinah juga karena lahirnya keturunan. Suami istri sangat

mendambakan anak lahir dalam keluarga, karena belum lengkap kebahagiaan

rumah tangganya jika perkawinan tersebut tidak menghasilkan anak, karena istri

atau suami mandul, atau karena suatu penyakit yang membuat istri tidak mampu
2
memberi, melahirkan keturunan, anak adalah keturunan dan pewaris keluarga.

Tanpa anak tidak ada kelangsungan hidup dan tidak ada jeda dalam sejarah

kelahiran manusia.17
2
Untuk membina keluarga sakinah, Hal itu sangat mungkin jika orang yang

berumah tangga menerapkan beberapa cara membina keluarga sakinah berikut ini:
1. Memilih pasangan dengan kriteria yang tepat.

2. Memenuhi syarat yang utama dalam berumah tangga.

3. Memelihara saling pengertian.

4. Landasi rumah tangga dengan ajaran agama.

5. Mengisi rumah tangga dengan kasih sayang.

6. Tidak lupa bersyukur dan Saling menghargai.

7. Menjalankan kewajiban masing-masing dengan baik.

8. Menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.

9. Memelihara kepercayaan terhadap pasangan dan setia.

Menurut peneliti, pernikahan merupakan tujuan hidup setiap orang. Dan


2
tentunya bagi yang ingin menikah harus memahami terlebih dahulu konsep

pernikahan yang sebenarnya. Agar rumah tangga tetap harmonis dan menjauhi hal-

hal buruk dan negatif. Pernikahan yang dirancang secara konseptual tentu menjadi

keluarga yang harmonis dan dambaan setiap orang yang menikah di dunia ini.

17
Boedi Abdullah, Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Dan Perceraian Keluarga Muslim
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), h.27.
19

B. Keluarga Sakinah
1
1. Pengertian Keluarga Sakinah

Sakiinah dalam kamus bahasa Arab memiliki arti damai, terhormat, aman,

untuk merasa terlindungi, penuh kasih sayang, baik dan memperoleh pembelaan.

Namun setelah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, kata sakiinah

diadopsi kedalam Bahasa Indonesia dalam ejaan yang disesuaikan dengan KBBI

menjadi kata sakinah dalam satu huruf “i” yang memiliki arti kedamaian,

ketenangan, damai dan kebahagiaan.


45
Keluarga Sakinah dapat diartikan menjadi sistem keluarga yang
berlandaskan keimanan dan penuh ketaqwaan kepada Allah swt. Pencipta langit

dan bumi dan seisinya berusaha untuk menerapkan perbuatan baik dalam kehidupan

sehari-hari, yang dapat digunakan sebagai wadah untuk memperluas seluruh

potensi anggota keluarga, dan juga untuk berbuat baik kepada keluarga lain di

sekitarnya, termasuk tetangga, kerabat, dan cara mengetahui kebenaran penuh

kesabaran dan penuh cinta dan kasih sayang.18


1
Keluarga Sakinah dapat diartikan terpenuhi apabila terdapat keluarga yang
1
tenteram dan harmonis sekurang-kurangnya pada suami, istri dan anak-anak,

namun sebaliknya tidak dapat disebut keluarga Sakina apabila ketentraman dan

ketentraman hanya dimiliki oleh satu keluarga saja. Sementara seorang anggota

keluarga lainnya menderita penderitaan dan kesedihan.19

Dalam keluarga harus ada campuran yang seimbang

serta berusaha meningkatkan kerjasama untuk mengatasi setiap


21
masalah atau problematika yang sedang dihadapi keluarga atau salah satu

anggota keluarganya. Dalam keluarga, kebahagiaan tidak melebihi penderitaan

18
Lutfi Kusuma Dewi, Penerapan Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan
Kursus Pra Nikah Untuk Mewujudkan Keluarga Sakinah. Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 2
No. 2019. h. 34.
19
Fatih Syuhud. Keluarga Sakinah. (Malang: Pustaka al-Khoirot. 2013). h. 12.
20

1
orang lain karena seyogyanya sesama anggota keluarga harus bersatu dengan
1
semboyan satu rasa sama rata sehingga tidak ada pihak yang diuntungkan dan pihak

yang dirugikan dalam keluarga.

2. Kriteria Keluarga Sakinah

Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada banyak penafsiran untuk

memahami keluarga sakinah, salah satunya adalah pengertian dengan memahami


1
organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdatul Ulama'. Di sini mereka

menyebut keluarga Sakinah sebagai keluarga Maslahah (masalihul usrah) yaitu

sebuah keluarga dimana mereka menerapkan dalam hubungan suami istri dan orang
tua-anak berbagai prinsip keadilan, keseimbangan, moderat, toleran dan amar

ma’ruf nahi munkar, berakhlak mulia, sakinah mawaddah warahmah, sejahtera

lahir batin, serta berperan aktif menjaga kemaslahatan lingkungan sosial dan alam

sebagai perwujudan Islam rahmatan lil’alamin.

Kriteria sebuah keluarga temasuk dalam keluarga maslahah yaitu dipicu

oleh Nahdatul Ulama’ yakni sebagai berikut ini:


1
a) mempunyai pasangan suami dan istri yang saleh, yaitu mereka yang berguna

bagi orang disekitarnya dan bagi dirinya sendiri. Dapat membesarkan anak-anak

dan keluarganya menjadi keluarga yang beradab dan berpartisipasi dalam


1
kehidupan masyarakat, mereka mempunyai akhlak yang mencerminkan umat

Nabi Muhammad. Sehingga bisa menjadi contoh bagi masyarakat sekitar.

b) mempunyai keturunan yang baik, mempunyai kualitas yang kompeten, moral

yang baik, mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi

mereka, tubuh dan pikiran yang kuat, sehingga mereka dapat meningkatkan

produktivitas dan kreativitas mereka yang mereka lakukan secara mandiri dari

orang-orang di sekelilingnya.
21

c) mempunyai pergaulan yang baik dalam arti memiliki teman-teman sosial yang

selalu menyebarkan agama, memimpin masyarakat dan mampu berhubungan

baik dengan masyarakat tanpa membahayakan pembentukan keluarga.


1
d) Jika Anda berkecukupan untuk hidup sandang, pangan dan papan, tidak perlu

kaya, tapi tidak juga miskin, tapi bisa menetap dan mampu memenuhi kebutuhan

semua anggota keluarga, termasuk makanan, ibadah, pendidikan, dan rumah di

mana semua anggota dapat merasa nyaman.20

3. Cara Membentuk Keluarga Sakinah

Jalan untuk memulai keluarga sakinah sebenarnya berbeda untuk setiap


1
orang masing-masing secara terpisah, namun kali ini penulis menjelaskan sedikit

trik membentuk dasar dari keluarga sakinah:


1
a) Yang pertama adalah memilih kriteria pasangan yang tepat, yaitu tepat sesuai

kriteria yang kita inginkan dan tepat sesuai agama, adat dan keluarga. Tentunya
1
untuk membangun keluarga sakinah tidak bisa main-main, kita harus

memikirkan jalan ke depan, jika kita tidak tahu bagaimana memilih kriteria

pasangan yang tepat, maka akan sulit untuk mencapai tujuan memulai keluarga
1
sakinah. Syarat utama membangun rumah tangga di sini adalah Mawaddah dan

Rahmah, Mawadda diartikan sebagai orang yang memiliki cinta yang besar dan

menggebu-gebu dari lubuk hatinya sedangkan Rahmah diartikan sebagai cinta

yang tulus, rela mengorbankan diri untuk orang yang dicintainya dan
1
memperlakukannya dengan cinta ketika syarat tersebut terpenuhi maka Sakinah

mudah didapat oleh pasangan suami istri.

b) Saling menjaga dan saling memerhatikan satu sama lain, sebagai sebuah

keluarga tentunya sudah kewajiban untuk saling menjaga satu sama lain dan

20
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah. Fondasi Keluarga Sakinah, Bacaan Mandiri
Untuk Calon Pengantin ( Jakarta : Subdit Bina Keluarga Sakinah Direktorat Bina KUA & Keluarga
Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 2017). h. 14.
22

1
memperhatikan kondisi masing-masing anggota keluarga tanpa melebih-

lebihkan antara anggota satu dengan anggota keluarga yang lain. Terlebih lagi

dalam hubungan kekeluargaan, anggota keluarga harus menghilangkan rasa

egois dan kesombongan yang akan menjadi boomerang bagi kekompakan dan

keharmonisan keluarga.21

c) Dengan menciptakan landasan yang kuat bagi rumah tangga yang religius, maka

keluarga tanpa landasan atau pondasi sedikit melengkung ke kiri dan ke kanan
1
serta mudah terombang-ambing oleh omongan orang lain, yang bisa berakibat

fatal bagi keharmonisan keluarga. Hal ini dengan harus dihindari membiarkan
keluarga memegang ilmu agama dasar. Ketika keluarga berlandaskan agama,

maka keluarga memiliki kekuatan jasmani dan rohani untuk mempertahankan

kekuatan mewujudkan keluarga Sakina.


1
d) Melalui pelaksanaan hak dan tanggung jawab yang seimbang, setiap anggota

keluarga memiliki hak yang harus dipenuhi dan dihormati oleh anggota keluarga

lainnya, namun selain hak anggota keluarga, mereka juga memiliki tanggung

jawab yang harus mereka penuhi dengan tulus. Tentunya dalam menjalankan

hak dan kewajiban harus seimbang agar tidak sepihak dan tidak membangkitkan

rasa iri di antara anggota keluarga lainnya yang akan menjadi sumber konflik

keluarga.
1
e) Keluarga harus diajarkan nilai bersyukur dan kejujuran, nilai syukur dan

kejujuran merupakan nilai yang sangat penting yang harus dijunjung tinggi oleh

keluarga. Dengan mengikuti kedua nilai tersebut maka keluarga dapat terhindar

dari hal-hal yang tidak diinginkan.22

21
Abu Ubaidah Yusuf bin Muhtar Assidawi. Kunci-kunci Sukses Rumah Tangga Bahagia.
(Gresik:Ma’had Al-Furqon Al-Islami. 2010). h. 4-14.
22
Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Al-Jawas. Kiat-kiat Menuju Keluarga Sakinah. (Indonesia Terj:
IslamHouse.com. 2015). h. 9-10.
23

1
f) Menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing individu, perlu kami

ingatkan kembali bahwa setiap individu itu unik dan berbeda serta memiliki

kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang harus dihargai oleh orang

lain. Begitu juga tidak ada yang sempurna dalam sebuah keluarga, tentunya pasti
1
ada satu atau dua kekurangan yang dimiliki pasangan. Namun jangan hanya

melihat kekurangannya saja, karena pasti memiliki kelebihan yang bisa

dibanggakan juga. Daripada memikirkan kekurangan dan kelebihan pasangan,

lebih baik kita menerima kedua hal tersebut sebagai keajaiban dan berkah bagi

kita saat bertemu dengan pasangan.


g) Anggota keluarga harus saling percaya satu sama lain, disini peran keterbukaan
1
dan kejujuran memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai tingkat

kepercayaan satu sama lain. Daripada terjerumus pada penipuan dan rumor yang

tidak benar, lebih baik kita mempercayai keluarga kita terlebih dahulu.
1
Dan pada akhirnya, kesetiaan sangat penting untuk menciptakan keluarga

yang bahagia, tenteram, dan sakinah. Pada dasarnya membangun keluarga Sakinah
1
Mawaddah Warahmah tergantung dari bagaimana suami istri menerapkan nilai-

nilai agama di rumahnya. Jika keduanya sepakat menerapkan nilai-nilai Islam

sebagai pedoman dalam rumah tangga, maka tujuan untuk mendapatkan rumah

tangga yang sakinah tercapai. Jika rumah tangga berhasil berjalan dengan sakinah,

mawaddah dan warahmah bahagia di dunia dan di akhirat, hal itu akan memberikan

kebaikan bagi semua orang yang terlibat didalamnya berjalan dengan sakinah,

mawaddah dan warahmah bahagia di dunia dan di akhirat, semua orang yang

terlibat akan mendapatkan keuntungan.23

23
Abu Hafidz Irfan. Mewujudkan Keluarga Sakinah. (Jember: Pustaka Al-Bayyinah. 2018).
h. 6.
6
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penilitian

Berdasarkan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi lapangan (Field Research), yang

mana penelitian ini membahas fenomena dalam lingkungan yang alamiah yang juga

menggunakan pengamatan studi kasus yang tidak memerlukan metode perhitungan.

Kemudian penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif


Pendekatan deskriptif kualitatif adalah suatu jenis pendekatan yang menganalisis,

menggambarkan, dan juga meringkas berbagai situasi dan kondisi dari beberapa

data yang didapatkan dari hasil observasi, maupun wawancara yang diteliti di

lapangan.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di STAI DDI Mangkoso, Kelurahan. Mangkoso,

Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru.


40
B. Pendekatan Penelitian

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan


16
metode deskriptif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif dapat berupa kata-kata tertulis maupun tidak tertulis

(lisan) dari orang-orang atau kejadian yang diamati.1 Penelitian kualitatif

merupakan suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu

dengan cara mendeskripsikan kenyataan secara benar, kemudian di bentuk oleh

kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan dengan

situasi yang alamiah. Penelitian ini dilakukan guna mempelajari secara intensif

1
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2015), h. 37.

24
25

34
tentang interaksi lingkungan, posisi, serta keadaan lapangan suatu unit penelitian

(misalnya: unit sosial atau unit pendidikan) secara apa adanya.


29
C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang otentik dan valid atau data

yang bersumber secara langsung dari lapangan dan dari informan/narasumber.


7
Data primer didapatkan dari lokasi penelitian melalui wawancara terhadap semua

informan yang berkompeten dan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang


masalah yang sedang diteliti, dalam hal ini ialah mahasiswa/mahasiswi yang sudah

menikah di STAI DDI Mangkoso.


4
2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang didapatkan melalui sumber

yang secara tidak langsung berhubungan dengan topik yang sedang diteliti.2 Data

tidak langsung yang dimaksud diperoleh melalui penelusuran dari berbagai sumber

lain, baik dari pihak yang tidak terjun langsung dalam proses penelitian, baik dari

literatur-literatur lain yang dianggap dapat membantu dalam proses pengumpulan

data penelitian.
7
D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan seluruh data


30
yang dibutuhkan dalam mencari suatu informasi yang berguna untuk bahan
30
pemecahan masalah yang ditemukan dalam penelitian tersebut. Untuk memperoleh

data dari penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa:

2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, h. 226.
26

31
1. Observasi

Observasi adalah suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta

merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi yang
36
dimaksudkan adalah observasi partisipatif pasif, yakni peneliti datang ke tempat

kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.3

Jadi, observasi yang dimaksud peneliti disini adalah peneliti datang langsung ke

STAI DDI Mangkoso untuk mendata mahasiswa yang telah menikah.


14
2. Wawancara

Wawancara atau interview adalah sebuah percakapan yang dilakukan oleh


peneliti untuk memperoleh informasi dari narasumber atau informan. Wawancara

dilakukan menggunakan instrumen yang berisi pertanyaan-pertanyaan secara lisan


10
yang relevan dengan fokus penelitian.4

Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara semiterstruktur

(semistructure interview). Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-

dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan

dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak

wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara,

peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh

informan.5
11
Cara ini digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi secara

langsung dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber. Dalam

hal ini adalah kepada para mahasiswa yang telah menikah.

3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , h. 227.
4
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h.165.
5
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, h. 233.
27

3. Dokumen
5
Metode pengumpulan data menggunakan dokumen adalah cara

mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk

juga tentang buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan

dengan masalah penelitian.6 Dokumentasi juga dapat berupa pengambilan gambar


54
atau video yang dilakukan oleh peneliti dalam proses penelitian yang dilakukan.
13
4. Triangulasi

Triangulasi dalam teknik pengumpulan data diartikan sebagai teknik


pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggabungkan berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan

data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data

dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Peneliti
43
menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk

sumber data yang sarna secara serempak.7

6
Abdullah Alamudi Mizan, Teknik Melakukan dan Melayani Wawancara (Jakarta: Gudang
Penerbit, 2017), h. 125.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, h. 241.
28

18
E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dari penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri.

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus

penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,

menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas

temuannya.8 Tetapi peneliti tentunya membutuhkan alat bantu dalam melakukan

penelitiannya, alat bantu instrumen penelitian dapat berupa:

1. Pedoman Wawancara
7
Pedoman wawancara adalah suatu alat bantu yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data dan informasi mengenai permasalahan yang sedang


50
diteliti.9 Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan

kepada informan/narasumber.
7
2. Alat Tulis

Alat tulis dalam sebuah penelitian sangat diperlukan dalam proses

penelitian, hal ini guna mempermudahkan dalam proses pengumpulan data

sementara dalam bentuk tulisan untuk selanjutnya diolah. Alat tulis ini dapat
7
berupa buku catatan dan pena.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


25
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.10 Penelitian ini digunakan untuk

8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, h. 222.
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kulaitatif, h. 239.
10
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. XX; Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004), h. 6.
29

mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana konsep

keluarga sakinah terhadap mahasiswa STAI DDI Mangkoso yang sudah menikah

menurut perspektif hukum Islam dan apa faktor penghambat dan pendukung

konsep keluarga sakinah.


20
Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, memilih dan memilah data menjadi satuan yang dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan.11
53
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif
yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman. Adapun komponen dalam analisis

model Miles dan Huberman yaitu:


39
1. Reduksi Data

Data perlu dicatat secara rinci dan teliti, karena data yang didapatkan dari
8
lapangan jumlahnya jumlahnya cukup banyak. Seperti telah dikemukakan, semakin

lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan

rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila


26
diperlukan.12 Reduksi data dimaksudkan untuk menentukan data ulang sesuai

dengan permasalahan yang akan penulis teliti. Mereduksi data dapat dilakukan

dengan jalan abstraksi, yaitu usaha membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan

yang perlu. Data mengenai implementasi konsep keluarga sakinah, dalam

11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 248.
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 338.
30

23
menerapkan konsep keluarga sakinah diperoleh dan terkumpul, baik dari hasil

penelitian lapangan atau kepustakaan kemudian dibuat rangkuman.


15
2. Penyajian Data (Display Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data

tersebut. Dalam penelitian kualitatif, ada berbagai bentuk penyajian data yang dapat

dilakukan yaitu bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart

dan sejenisnya.13 Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam peneltiian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dimaksudkan untuk memilih data
yang sesuai dengan kebutuhan penelitian tentang konsep keluarga sakinah terhadap

mahasiswa STAI DDI Mangkoso yang sudah menikah menurut perspektif hukum
23
Islam. Artinya data yang telah dirangkum kemudian dipilih antara data mana yang

diperlukan atau tidak untuk penulisan laporan penelitian.


9
3. Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman yaitu verifikasi atau penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kredibel.14
37
Verifikasi data dilakukan untuk menentukan data akhir dari keseluruhan

proses tahapan analisis. sehingga keseluruhan permasalahan mengenai bagaimana

konsep keluarga sakinah terhadap mahasiswa STAI DDI Mangkoso yang sudah

13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 341.
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, h. 252.
31

7
menikah menurut perspektif hukum Islam dan Apa faktor pendukung dan

penghambat implementasi konsep keluarga sakinah pada mahasiswa STAI DDI


48
Mangkoso yang sudah menikah. Jadi langkah terakhir ini digunakan untuk

membuat kesimpulan mengenai keseluruhan hasil penelitian penulis.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim
Abdullah Boedi, Beni Ahmad Saebani. Perkawinan Dan Perceraian Keluarga
Muslim Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.
Al-Brigawi, Abdul Lathif. Fiqih Keluarga Muslim Rahasia Mengawetkan Bahtera
Rumah Tangga Jakarta: Amzah, 2012.
Al-Brigawi, Ali Yusuf. Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam
Jakarta: Amzah, 2012.
Al-Jawas , Ustadz Yazid bin Abdul Qodir. Kiat-kiat Menuju Keluarga Sakinah.
Indonesia Terj: IslamHouse.com. 2015.
Assidawi, Abu Ubaidah Yusuf bin Muhtar. Kunci- kunci Sukses Rumah Tangga
Bahagia. Gresik:Ma’had Al-Furqon Al-Islami. 2010.
As-Subki, Ali Yusuf. Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam Jakarta:
Amzah, 2012.
Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif Jakarta: Kencana Prenada Media, 2015.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. III. Cet. II;
Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Dewi, Lutfi Kusuma. Penerapan Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan
Kursus Pra Nikah Untuk Mewujudkan Keluarga Sakinah. Jurnal
Pendidikan Agama Islam Vol. 2 No. 2019.
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah. Fondasi Keluarga Sakinah, Bacaan
Mandiri Untuk Calon Pengantin. Jakarta : Subdit Bina Keluarga Sakinah
Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag
RI, 2017.
Enizar. Hadis Hukum Keluarga 1 (Metro: STAIN Press Metro, 2014.
Enung, Asmaya. “Implementasi Agama Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah”:
Kajian Hukum Islam Dan Sosial Kemasyarakatan Purwokerto:IAIN
Purwokerto dan penerbit Komunika 2012.
Haikal, Abduttawab. Rahasia Perkawinan Rasulullah SAW Jakarta: CV Pedoman
Ilmu Jaya, 1993.
Irfan, Abu Hafidz. Mewujudkan Keluarga Sakinah. Jember: Pustaka Al-Bayyinah.
2018.
Kumullah, Rahima. Metode Mengajar Dr. Muhammad Agus, s.Th.I.,M, Th,I.
Dalam Meningkatkan Minat dan Pemahaman Belajar Mahasiswa Sekolah
Tinggi Agama Islam DDI Mangkoso. Skripsi Jurusan Tarbiyah Prodi PAI
STAI DDI Mangkoso, 2022.
Lexy J, Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Cet. XX; Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004.
Margono, S. Metode Penelitian Pendidikan Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004.
Maryani. “Implementasi Syariat Islam Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah”
(Studi Kasus Masyarakat Di Kecamatan Danau Teluk Seberang Kota

32
33

Jambi): Kajian Hukum Islam Dan Sosial Kemasyarakatan, Skripsi


Jambi:IAIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi dan penerbit Al-Risalah. 2011.
Mizan, Abdullah Alamudi. Teknik Melakukan dan Melayani Wawancara Jakarta:
Gudang Penerbit, 2017.
Saifullah, Muhammad Mohammad Arifin, dkk. Hukum Islam Solusi Permasalahan
Keluarga Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2005.
Siti, Mahmudah. “Peran Wanita Karir Dalam Menciptakan Keluarga Sakinah”
Dalam PSIKOISLAMIA Jurnal Psikologi Islam (Malang: Fak. Psikologi
UIN Maliki Malang), Vol.5, No. 2/juni 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Syuhud, Fatih. Keluarga Sakinah. Malang: Pustaka Al-khoirot. 2013.
Thobibatussaadah. Tafsir Ayat Hukum Keluarga 1. Yogyakarta: Idea Press, 2013.
Wahid, Sinta Nuriyah Abdurrahman Husein Muhammad, dkk. Wajah Baru Relasi
Suami Istri Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2003.
Fadhl, Akbar Ahmed. Analisis Hukum Islam Terhadap Konsep Keluarga Sakinah
Dalam Buku Fondasi Keluarga Sakinah, Bacaan Mandiri Calon Pengantin.
Skripsi Jurusan Hukum Perdata Islam, surabaya, 2019.
Rahmawati, Indah. Konsep Keluarga Sakinah Dalam Perspektif Keluarga
Penghafal al-Qur’an (Studi Kasus di Desa Joresan Kecamatan Mlarak
Kabupaten Ponorogo). Skripsi Bimbingan Penyuluhan Islam, Ponorogo,
2021.
Andriani, Deby Dwi. Konstruksi Keluarga Sakinah Perspektif Hukum Islam (Studi
KUA Parepare). Skripsi Syariah dan Ekonomi Islam, Parepare, 2018.
Al Quzwaini, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah
Sunan Ibn Majah Jakarta: Gema Insani, 2016.
Similarity Report ID: oid:29615:31145301

44% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
44% Internet database 14% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
25% Submitted Works database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

etheses.iainponorogo.ac.id
1 9%
Internet

repository.metrouniv.ac.id
2 8%
Internet

jiip.stkipyapisdompu.ac.id
3 2%
Internet

e-campus.iainbukittinggi.ac.id
4 2%
Internet

repository.ar-raniry.ac.id
5 2%
Internet

digilib.uinkhas.ac.id
6 1%
Internet

repositori.uin-alauddin.ac.id
7 1%
Internet

repository.iain-manado.ac.id
8 1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:29615:31145301

repositori.umrah.ac.id
9 <1%
Internet

id.123dok.com
10 <1%
Internet

repository.iainpare.ac.id
11 <1%
Internet

graphermuda.blogspot.com
12 <1%
Internet

scribd.com
13 <1%
Internet

digilib.uin-suka.ac.id
14 <1%
Internet

repository.stkippacitan.ac.id
15 <1%
Internet

repository.radenintan.ac.id
16 <1%
Internet

ojs.staituankutambusai.ac.id
17 <1%
Internet

lib.uin-malang.ac.id
18 <1%
Internet

repository.uinib.ac.id
19 <1%
Internet

Farisa Khalidia, Rohita Rohita. "PENUMBUHAN MINAT BACA ANAK USI...


20 <1%
Crossref

Sources overview
Similarity Report ID: oid:29615:31145301

core.ac.uk
21 <1%
Internet

digilib.uinsby.ac.id
22 <1%
Internet

Sultan Agung Islamic University on 2018-09-18


23 <1%
Submitted works

Admin Admin, Noor Amirudin, Aslich Maulana. "PROFIL MAHASISWA U...


24 <1%
Crossref

adoc.pub
25 <1%
Internet

IAIN Pekalongan on 2021-08-07


26 <1%
Submitted works

Sogang University on 2020-05-21


27 <1%
Submitted works

manusiayangdimanusiakan.blogspot.com
28 <1%
Internet

adoc.tips
29 <1%
Internet

repo.iain-tulungagung.ac.id
30 <1%
Internet

repository.syekhnurjati.ac.id
31 <1%
Internet

IAIN Pekalongan on 2021-04-20


32 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report ID: oid:29615:31145301

etheses.iainkediri.ac.id
33 <1%
Internet

jurnal.pancabudi.ac.id
34 <1%
Internet

ejournal.uin-malang.ac.id
35 <1%
Internet

Universitas Pendidikan Indonesia on 2014-06-03


36 <1%
Submitted works

e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id
37 <1%
Internet

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang on 2019-02-06


38 <1%
Submitted works

Institut Pemerintahan Dalam Negeri on 2020-11-06


39 <1%
Submitted works

docplayer.info
40 <1%
Internet

etd.uum.edu.my
41 <1%
Internet

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidika...


42 <1%
Submitted works

Universitas Muhammadiyah Surakarta on 2014-05-05


43 <1%
Submitted works

jurnal.iain-bone.ac.id
44 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:29615:31145301

repository.uinsaizu.ac.id
45 <1%
Internet

kbbi.web.id
46 <1%
Internet

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin on 2022-10-05


47 <1%
Submitted works

wahanaislamika.ac.id
48 <1%
Internet

State Islamic University of Alauddin Makassar on 2018-05-25


49 <1%
Submitted works

Universitas Muria Kudus on 2016-04-04


50 <1%
Submitted works

pt.scribd.com
51 <1%
Internet

slideshare.net
52 <1%
Internet

Universitas Merdeka Malang on 2021-12-10


53 <1%
Submitted works

Universitas Negeri Surabaya The State University of Surabaya on 2021-...


54 <1%
Submitted works

Sources overview
Similarity Report ID: oid:29615:31145301

Excluded from Similarity Report


Bibliographic material Quoted material
Cited material Small Matches (Less then 8 words)
Manually excluded text blocks

EXCLUDED TEXT BLOCKS

SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi


repositori.iain-bone.ac.id

di Sekolah TinggiAgama Islam Darud Da’wah Wal Irsyad (STAI DDI)Mangkoso


repository.iainpare.ac.id

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD(STAI DDI) MANG...


repository.iainpare.ac.id

KOMPOSISI BAB ...........................................................................................BAB IPE...


State Islamic University of Alauddin Makassar on 2018-05-14

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah


docplayer.info

Abdullah Muhammad bin Yazid bin Abdullah bin Majah Al Quzwaini, Sunan IbnMajah
UIN Sunan Gunung DJati Bandung on 2022-01-31

Hadis Hukum Keluarga 1


repository.metrouniv.ac.id

StudiKasus Masyarakat Di Kecamatan Danau Teluk Seberang Kota Jambi): Kajian ...
repository.metrouniv.ac.id

Lathif Al-Brigawi, Fiqih Keluarga Muslim Rahasia Mengawetkan Bahtera RumahTa...


repository.metrouniv.ac.id

Excluded from Similarity Report


Similarity Report ID: oid:29615:31145301

Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. III, (Cet. II;Jakarta: Balai ...
core.ac.uk

Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Mangkoso
repository.iainpare.ac.id

Dr. Muhammad Agus, S.Th.I., M.Th.I


staisddimangkoso.ac.id

Ahmed Fadhl, Analisis Hukum Islam Terhadap Konsep Keluarga Sakinah DalamBu...
digilib.uin-suka.ac.id

Skripsi (Pare-Pare: Fak. Syariah dan Ekonomi Islam


repositori.uin-alauddin.ac.id

Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam (Jakarta:Amza...


repository.metrouniv.ac.id

Y usuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam., h.143


repository.metrouniv.ac.id

Y usuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam., h. 173


repository.metrouniv.ac.id

Y usuf As-Subki, Fiqih Keluarga Pedoman Berkeluarga Dalam Islam., h


repository.metrouniv.ac.id

Saifullah, Mohammad Arifin, dkk, Hukum Islam Solusi PermasalahanKeluarga (Yog...


repository.metrouniv.ac.id

Saifullah, Mohammad Arifin, dkk, Hukum Islam Solusi PermasalahanKeluarga


repository.metrouniv.ac.id

Abdullah, Beni Ahmad Saebani, Perkswinan Dan Perceraian Keluarga Muslim(Band...


repository.metrouniv.ac.id

Excluded from Similarity Report


Similarity Report ID: oid:29615:31145301

Nuriyah Abdurrahman Wahid, Husein Muhammad, dkk, Wajah Baru Relasi SuamiIst...
repository.metrouniv.ac.id

Q.S
Konsorsium PTS Indonesia - Small Campus on 2021-01-01

Enung
e-campus.iainbukittinggi.ac.id

2012, h. 6
repository.metrouniv.ac.id

Tafsir Ayat Hukum Keluarga 1 (Yogyakarta: Idea Press, 2013), h. 16-17


repository.metrouniv.ac.id

Siti
repository.metrouniv.ac.id

Abdullah, Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Dan Perceraian Keluarga Muslim(Band...


repository.metrouniv.ac.id

Kusuma Dewi, Penerapan Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam PelaksanaanKursus P...


media.neliti.com

Syuhud
repository.uin-suska.ac.id

Bina KUA dan Keluarga Sakinah. Fondasi Keluarga Sakinah, Bacaan MandiriUntuk ...
etheses.iainponorogo.ac.id

Ubaidah Yusuf bin Muhtar Assidawi. Kunci-kunci Sukses Rumah Tangga Bahagia.(...
media.neliti.com

Yazid bin Abdul Qodir Al-Jawas. Kiat-kiat Menuju Keluarga Sakinah. (Indonesia Ter...
media.neliti.com

Excluded from Similarity Report


Similarity Report ID: oid:29615:31145301

Hafidz Irfan. Mewujudkan Keluarga Sakinah. (Jember: Pustaka Al-Bayyinah. 2018


etheses.iainponorogo.ac.id

DDI Mangkoso, Kelurahan. Mangkoso,Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru


makassar.terkini.id

Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media


repository.uin-suska.ac.id

J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif


eprints.walisongo.ac.id

13Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h


Universitas Negeri Surabaya The State University of Surabaya on 2020-04-04

antaralaki-laki
State Islamic University of Alauddin Makassar on 2018-05-28

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa


State Islamic University of Alauddin Makassar on 2020-07-11

secara sah sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia


repo.iainbatusangkar.ac.id

Keluarga sakinah adalah keluarga yang


digilib.uinsby.ac.id

di Sekolah Tinggi Agama Islam DarudDa’wah wal Irsyad Mangkoso


repository.iainpare.ac.id

B. Fokus penelitian dan Deskripsi Fokus1. Fokus Penelitian


docplayer.info

2. Deskripsi FokusUntuk
docobook.com

Excluded from Similarity Report


Similarity Report ID: oid:29615:31145301

salah satu perguruan tinggi


State Islamic University of Alauddin Makassar on 2021-07-14

dua jurusan,yaitu Tarbiyah


Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama on 2019-08-20

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian1. Tujuan penelitiana. Untuk mengetahui


repository.radenintan.ac.id

Sekolah Tinggi Agama IslamDarud Da’wah wal Irsyad (STAI DDI) Mangkoso
repository.iainpare.ac.id

A. Konsep Keluarga Dalam Hukum Islam.Islam


repository.metrouniv.ac.id

hal-hal yang berkaitan dengan penegakan hukum, seperti


www.daftarinformasi.com

dalam kehidupansehari-hari, yang dapat digunakan sebagai


etheses.iainponorogo.ac.id

sakinah
repository.uinjambi.ac.id

tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana


repository.radenintan.ac.id

keluarga yang sakinah, keluarga yang memiliki ketenangan dan


digilib.uin-suka.ac.id

Skripsi yang ditulis oleh


eprints.walisongo.ac.id

menurut perspektif hukum islam.2. Skripsi yang


digilib.uinsby.ac.id

Excluded from Similarity Report


Similarity Report ID: oid:29615:31145301

hak dan kewajiban


repository.uin-suska.ac.id

hubungan kekerabatanyang jelas dan batas-batas tertentu


repository.ar-raniry.ac.id

yang kokoh dan kuat


e-campus.iainbukittinggi.ac.id

Excluded from Similarity Report

Anda mungkin juga menyukai