Anda di halaman 1dari 14

Profesi Komunikasi Strategis

D
I
S
U
S
U
N
Oleh
Sofiah Nuraduza (2230200036)
Nina Imriani (2230200007)

DOSEN PENGAMPU
Sahata Simanjuntak M,sos

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH
ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSIDIMPUAN
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang dimana
telah memberikan kita nikmat berupa kesehatan dan kesempatan sehingga
kita masih dapat melaksanakan kegiatan kita sehari hari yaitu dalam
melaksanakan pembelajaran pada hari ini, dan tidak lupa kita sholawat
beriringankan salam kita hadiahkan kepada baginda nabi Muhammar SAW
yang dimana telah membawa kita, menuntun kita dari alam yang penuh
kejahiliyahan hingga ke zaman yang penuh tekhnologi ini.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada Bapak Sahata Simanjuntak M,sos


selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Ilmu Komunikasi yang telah
mengarahkan kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini.Kamisebagai
pemakalah mengharapkan kepada para saudara-saudari agar isi dari makalah
kami dapat di cermati dan di pahamidenganbenar.

Padangsidimpuan, 06 Desember 2023

Hormat Kami

KELOMPOK

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Profesi komunikasi strategis 3
B. Tujuan strategis komunikasi 5
C. Jenis-jenis strategis komunikasi 6
D. Membangun strategi komunikasi yang efektif 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 9

DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan
berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu
juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang
baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil.
Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan
sosial (social relationship). Paling sedikit terdiri dari dua orang yang
saling berhubungan satu sama lain. Yang karena berhubungan tersebut
menimbulkan interaksi sosial (social interactions). Komunikasi
berlangsung apabila antara orang - orang yang terlibat, terdapat
kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya,
jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain
kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan kata lain, hubungan
antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya, jika seseorang tidak
mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya, maka
komunikasi tidak berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara
orang - orang tersebut tidak komunikatif.
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara komunikator
dengan komunikan maka komunikator terlebih dahulu harus
mengetahui unsur komunikasi. Hal yang penting dalam mempengaruhi
proses komunikasi komunikator perlu membuat perencanaan dan
menejemen komunikasi antara komunikator dengan komunikan. Proses
komunikasi untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
komunikan dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan
adanya perubahan pada tingkah laku. Dengan demikian maka perlu
strategi dalam komunikasi.
Dari hubungan dan interaksi – interaksi tersebut maka akan
menghasilkan yang namanya kerjasama. Kerjasama ini bisa terjadi

1
antar dua 2 orang atau lebih dan bisa juga terjadi antar organisasi.
Salah satu hal yang sangat di perlukan dalam menyelenggarakan
sebuah acara itu adalah adanya kerjasama yang baik antar orang atau
tim.
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud profesi komunikasi strategis?
2. Apa saja tujuan strategis komunikasi?
3. Apa saja jenis-jenis strategis komunikasi?
4. Bagaimana membangun strategi komunikasi yang efektif?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui yang dimaksud profesi komunikasi strategis
2. Untuk Mengetahui tujuan strategis komunikasi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis strategis komunikasi
4. Untuk mengetahui membangun strategi komunikasi yang efektif

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesi Komunikasi Strategis

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan


manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi,
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta
jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu
menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi berasal dari
bahasa Yunani strategia yang berarti “keahlian militer”. Dalam
lingkungan militer, “strategi” menjelaskan maneuver pasukan kesuatu
posisi sebelum musuh berada di posisi ini.1

Komunikasi adalah bentuk apa saja dari interaksi kata-kata,


senyuman, anggukan kepala, gerakan tangan, sikap badan , gerakan
mata yang berakibat diterimanya arti, sikap, atau perasaan yang sama.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui
media)

Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan


komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi
(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan
bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti
kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
bergantung pada situasi dan kondisi.

Strategi komunikasi selalu berhubungan dengan :

1) Dengan siapa saya berbicara

1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi,(Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2004) hal 32

3
2) Maksud apa saya berbicara

3) Pesan apa yang harus disampaikan

4) Bagaimana cara saya menyampaikan pesan

5) Bagaimana mengukur dampak pesan tersebut

Strategi komunikasi dipahami sebagai aktifitas yang dilakukan


komunikator dalam menyampaikan pesan kepada komunikan dengan
tujuan tertentu, dengan media apa, pesan yang bagaimana dan efek
yang akan dicapai, yang akhirnya apa yang diinginkan sesuai dengan
tujuannya.

Strategi komunikasi secara makro (planned multimedia


strategy) maupun secara mikro (single communication medium
strategy) mempunyai fungsi ganda. Yaitu :

1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,


persuasif, dan instruktif dengan cara sistematis kepada sasaran
untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap), yaitu kondisi


yang mudah didapat dan kemudahan media yang begitu ampuh,
yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai yang dibangun.

Strategi komunikasi sangat menentukan keberhasilan dalam


komunikasi. Dalam menyusun strategi komunikasi seorang pemimpin
harus memahami fungsi strategi komunikasi baik secara makro
maupun mikro. Dengan pendekatan makro berarti organisasi
dipandang struktur global yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Sedangkan dengan pendekatan mikro lebih memfokuskan kepada
komunikasi dalam unit dan sub unit pada suatu organisasi.
Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi
antara anggota kelompok, komunikasi untuk memberi orientasi dan

4
latihan, komunikasi untuk menjaga iklim, dan pengarahan pekerjaan
dan komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan dalam bekerja.2

Dalam sebuah profesi komunikasi yang strategis dan selalu


dituntut mengkontekstualisasikan up to date, sangat penting
sebenarnya untuk mengkontekstualisasikan komunikasi sebagai
sebuah ekosistem ( pusat interaksi) di mana sebuah brand atau merk
dapat memperluas target audiens mereka melalui jejaring sosial atau
komunitas untuk membuat lebih banyak kesadaran dan relevansi
masa khususnya generasi milenial dan generasi z untuk terlibat
langsung dalam perkembangan media dan literasi digital di Indonesia
khususnya media-media yang menggunakan teknologi sebagai
penyebaran.

B. Tujuan Strategi Komunikasi

Ketika membayangkan strategi komunikasi maka pikirkanlah


tentang tujuan yang ingin dicapai dan jenis materiil apa saja yang kita
pandang dapat memberikan kontribusi bagi tercapainya suatu tujuan.
Khusus untuk setiap tujuan tertentu yang berkaitan dengan aktifitas
maka tujuan komunikasi menjadi sangat penting karena meliputi:3

a) Memberitahu (announcing)

tujuan pertama dari strategi adalah announcing yaitu


pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi. Oleh
karena itu, informasi yang akan dipromosikan sedapat mungkin
berkaitan dengan informasi utama dari seluruh informasi yang
demikian penting.

2
Tita Melian Milyani, dkk, Ilmu Komunikasi, ( Bandung: Midina Media Utama,
2020), hlm 117
3
Effendi Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi. (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2006), hlm 32

5
b) Memotivasi (motivating)

Dalam penyebaran informasi, maka kita diusahakan agar


informasi yang disebarkan dapat memotivasi bagi masyarakat.

c) Mendidik (educating)

tiap informasi dalam tujuan komunikasi harus mengandung


unsure yang bersifat mendidik

d) Menyebarkan Informasi (Informing)

menyebarkan informasi kepada masyarkat menjadi tujuan


yang utama sehingga dapat digunakan oleh konsumen.

e) Mendukung Pembuatan Keputusan (supporting decision making)

dalam rangka pembuatan keputusan, maka informasi yang


dikumpulkan, dikategorikan, dianalisis sedemikian rupa hingga
dijadikan informasi utama bagi pembuatan keputusan.

C. Jenis-Jenis Stategi Komunikasi

Beberapa jenis strategi komunikasi antara lain:

a) Strategi komunikasi organisasi dari pimpinan keanggota

b) Strategi komunikasi dari anggota kepemimpin

c) Strategi komunikasi yang efektif

Ruang lingkup strategi komunikasi Strategi komunikasi


terdiri dari dua aspek, yaitu: secara makro dan mikro. Kedua aspek
tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu:

a. Menyebarluaskan pesan komunikas yang bersifat


informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis
kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.

6
b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh
dan dioperasionalkan media massa yang begitu ampuh,
yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.4

D. Membangun Strategi Komunikasi yang Efektif

3. Inovasi yang Adaptif (adaptive innovation)

Inovasi adalah salah satu bentuk perubahan untuk


meningkatkan kualitas komunikasi. Oleh karena itu, inovasi yang
disarankan adalah bentuk materiil dan nonmaterial perubahan
yang dapat diadaptasikan

4. Manajemen Kewirausahaan (entreprenuenrial)

Menggambarkan suatu bisnis yang mengorientasikan pada


kekuatan diri untuk mencapai keuntungan

5. One Voice

Strategi komunikasi mengandalkan semua orang yang


terlibat didalamnya supaya dalam satu suara untuk mencapai
kesepakatan.

6. Sesuaikan Waktu (Showtime)

Istilah yang digunakan oleh banyak orang untuk


menggambarkan komunikasi yang berada tepat diatas on stage.5

7. Strategi Mempercepat (Strategic Speed)

Istilah yang berkaitan dengan bekerja cepat dan cerdas


(working fast and smart), merupakan usaha untuk mengisi
peluang.

4
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002) Cet. Ke-6, h.28
5
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta : Prenada Media
Group, 2017) hal 256-257

7
8. Disiplin Berdialog

Istilah berkaitan dengan pengawasan terhadap kata yang


diucapkan maupun dipresentasikan dalam suatu pertemuan.

Perumusan Strategi Komunikasi

Menurut Anwar Arifin dalam bukunya yang berjudul “Ilmu


Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas” Ada empat faktor penting
yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi komunikasi,
yaitu:29

a) Mengenal Khalayak

Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan


kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna
mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi
komunikasi kita harus memperhitungkan suatu kondisi dan
situasi khalayak. Itulah sebabnya maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah mengenal khalayak.

b) Menentukan Pesan

Setelah khalayak dan situasinya diketahui dengan


jelas, selanjutnya langkah perumusan strategi komunikasi
ialah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi
dengan orientasi agar mampu membangkitkan perhatian.
Syarat-syarat perlu diperhatikan dalam menyusun pesan
yaitu menentukan tema dan materi.

c) Menetapkan Metode

Setelah menentukan khalayak dengan cara


mengidentifikasi situasi serta kondisi khalayak dan telah

8
menyusun pesan yang ingin 33 disampaikan, maka tahap
selanjutnya adalah menentukan metode penyampaian yang
sesuai. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan bentuk
pesan, keadaan khalayak, fasilitas dan biaya.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komonikasi dapat bermanfaat apabila dipandang sebagai


fungsional dan memiliki strategi tertentu, dalam melayani tujuan individu
atau maksud tertentu, dan konsekuensinya ada keberlanjutan penciptaan
dan pengelolaan realisasi budaya. Komunikasi merupakan suatu proses
yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut : pengirim pesan ,
penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan proses
komunikasi. Proses komunikasi dimulai dengan adanya pengirim pesan
yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang agar dapat
dipahami sesuai apa yang ia sampaikan. Kemudian pesan (informasi)
tersebut disampaikan melalui isyarat (simbol), baik verbal (kata-kata)
maupun non verbal (bahasa tubuh) melalui media komunikasi langsung
(tatap muka), TV, Radio, internet, dll. Setelah pesan diterima melalui indera,
maka si penerima mengartikan, atau menterjemahkan agar dapat
dipahami olehnya. Setelah pesan tersebut dimengerti, maka ada
tanggapan atau isyarat yang berisi pesan dari penerima agar pengirim
pesan tahu dampak pesannya terhadap penerima pesan (balikan).
Disamping proses komunikasi diatas, juga ada gangguan yang
menghalangi suatu proses komunikasi yang akibatnya penerima salah
mentafsirkan pesan/isyarat tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi,Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2004

Tita Melian Milyani, dkk, Ilmu Komunikasi, Bandung: Midina Media Utama,
2020

Effendi Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi. (Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2006

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2002

Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta : Prenada Media
Group, 2017

11

Anda mungkin juga menyukai