Anda di halaman 1dari 47

Reguler

Ganjil 2023/2024

LAPORAN TUTORIAL
METODE DAN PENGUKURAN KERJA
PENGUKURAN KERJA LANGSUNG

Anggota Kelompok
Muhammad Altariza Naswadya Rama Aisyah Nur Romadhon Sulistyo
(21522076) (21522157)
Muhammad Ichlasul Amal Mastur M. Haris Raehan Rahman
(21522368) (22522189)

Kode Asisten : E - 155 Hari Tutorial : Selasa


Kode Kelompok : C-8 Tgl. Tutorial : 21 November 2023
Kelas Tutorial : C Tgl. Pengumpulan : 27 November 2023
Yogyakarta, 27 November 2023

(Ade Irawan Said)

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2023
Reguler
Ganjil 2023/2024

BAB III
PENGUKURAN KERJA LANGSUNG

3.1 Tujuan Tutorial


Berikut ini merupakan tujuan dari tutorial Pengukuran Kerja Langsung Metode
Stopwatch:
1. Praktikan mampu dalam mengaplikasian cara kerja dari metode stopwatch dalam aplikasi
pengukuran waktu kerja langsung.
2. Praktikan mampu menentukan rating factor serta allowance seorang operator dengan
menganalisis performansi kerja dan keadaan lingkungan sekitar operator.
3. Praktikan mampu menghitung waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku suatu
pekerjaan dengan cara mengindetifikasi serta mengukur elemen – elemen pekerjaannya
dan menganalisis hasil dari perhitungan.
4. Praktikan mampu memberikan rekomendasi terbaik bagi pekerja atau operator sesuai
dengan hasil dari studi kasus sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaannya menjadi
lebih efektif dan efisien.

3.2 Tugas Tutorial


Berikut ini merupakan tugas dari tutorial Pengukuran Kerja Langsung Metode Stopwatch:
1. Melakukan perakitan terhadap mobil mainan sesuai dengan ketentuan studi kasus.
2. Praktikan menentukan tata letak pada layout awalan dan usulan.
3. Melakukan perakitan mobil mainan dengan urutan elemen kerja sebagai berikut:
a. Praktikan melakukan perakitan sebanyak 15 kali berdasarkan layout awalan dan
layout usulan dengan catatan 10 data merupakan data wajib dan 5 data lainnya sebagai
data cadangan.
b. Praktikan melakukan pengukuran waktu untuk setiap elemennya menggunakan
stopwatch dan pengukuran dilakukan dengan jenis pengukuran stopwatch repetitive.
c. Data pengamatan stopwatch wajib lolos uji kecukupan dan keseragaman data
(untuk menghindari pengambilan ulang data stopwatch, dan diperbolehkan kepada
praktikan untuk melakukan pengambilan data lebih dari 15 kali).
4. Melakukan pengambilan foto tata letak pada layout awalan dan layout usulan.
5. Melakukan pengambilan foto operator saat melakukan perakitan Mobil Mainan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

6. Melakukan screen capture pengukuran waktu menggunakan stopwatch masing-


masing 1 kali pada layout awalan dan layout usulan disetiap elemen kerja.
7. Mencatat waktu yang tertera pada stopwatch pada lembar pengamatan.
3.3 Kajian Literatur
Berikut ini merupakan jurnal internasional yang berhubungan dengan materi Pengukuran
Kerja Langsung:
Tabel 3. 1 Review Jurnal Internasional
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

1 Application of Metode yang Kurangnya target Kinerja yang efisien


Time and Motion digunakan dalam kerja untuk secara konseptual
study for penelitian ini menyelesaikan tidak dapat dicapai
Brickwork activity adalah time and tugas, perencanaan sesuai jadwal yang
in Residential motion study kerja yang buruk, direncanakan
building (Reddy & pengawasan yang karena tidak
Chambrelin, 2021) tidak tepat terhadap produktif waktu dan
pekerja, kurangnya metode kerja yang
kontrol yang tepat tidak produktif.
dan akurat atas Penelitian ini
tugas-tugas menyajikan studi
ketenagakerjaan, kasus waktu nyata
dll. Selain itu, dari tujuh
kurangnya tenaga konstruksi
kerja terampil dan konstruksi dengan
pelatihan bagi mempertimbangkan
pekerja, kurangnya aktivitas
pengalaman kerja, pemasangan batu
konflik dan bata. Berbagai tugas
kesalahpahaman yang terlibat dalam
yaitu tidak adanya aktivitas
etos kerja, serta pemasangan batu
kurangan bahan dan bata dikategorikan
peralatan. menjadi pekerjaan
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

mortar, penanganan
batu bata dan
pekerjaan finishing
yang mana studi
gerak waktu
dilakukan untuk
mengamati
berbagai parameter
waktu di mana
beberapa
penundaan umum
diamati seperti,
manajemen lokasi
yang buruk,
lingkungan kerja
yang kurang sesuai
target, kekurangan
material,
miskomunikasi,
masalah yang
berkaitan dengan
listrik, kerusakan
peralatan, dll. Hal
ini berdampak
secara keseluruhan
pada efisiensi kerja
dan produktivitas
tenaga kerja
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

2 Literature Review: Metode yang Review yang Dengan waktu


The Importance of digunakan adalah dilakukan standar, perusahaan
Working Time time study menunjukkan dapat menentukan
Measurement in bahwa lebih dari waktu yang
the Manufacturing 50% digunakan dibutuhkan untuk
Industry to untuk menentukan menyelesaikan
Increase Company waktu standar atau suatu proses
Productivity (Case waktu baku. produksi, jumlah
in Indonesia) pekerja dan jadwal
(Manaruzzaki, kerja yang optimal
2022) serta mengurangi
beban kerja
sekaligus
menghemat biaya
karena produksi
selesai tepat waktu,
dan lain-lain.
3 Determination the Melakukan Dari hasil Bagi perusahaan,
Number of pengukuran kerja pengolahan data, melihat kondisi
Packing Operators dengan waktu standar untuk seperti ini sangat
Using Work menggunakan operator A adalah diperlukan
Sampling Method metode Work 0,25 menit, waktu penambahan
(Iriani & Ramli, Sampling standar untuk operator di
2021) operator B adalah Departemen
0,28 menit, dan Packing.
waktu standar untuk Penambahan
operator adalah operator tersebut
0,25 menit. akan sangat
Berdasarkan waktu membantu dalam
standar, kapasitas meningkatkan
operator saat ini pencapaian target
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


hanya mampu produksi serta
mengerjakan 1.890 menyeimbangkan
batako per hari dari beban kerja para
3.780 batako yang operator.
ditargetkan Penambahan
perusahaan. operator yang dapat
dilakukan
perusahaan dapat
menggunakan
beberapa alternatif
pilihan.
4 Determination of Metode yang Hasil yang Berdasarkan
Standard Time and digunakan dalam diperoleh dari rendahnya
Output Production penelitian ini penelitian ini bahwa pencapaian target
of Spring Frame adalah metode waktu standar untuk produksi komponen
Mattress work sampling proses komponen spring frame
Components using yang diawali spring frame matras dibandingkan
Work Sampling dengan di PT.CMAP yang dengan produksi
Method (Rachman, pengambilan terdiri dari proses komponen lainnya
Kumala Sriwana, sampel spring round adalah dalam pembuatan
& Liyanawati pendahuluan, uji 5,04 menit dengan matras di PT.
Zalukhu, 2020) keseragaman data, output harian CMAP Persentase
uji kecukupan adalah 90 pcs, aktivitas produktif
data, menghitung proses spring frame untuk proses
waktu siklus, setengah jadi adalah komponen spring
menghitung waktu 10,99 menit dengan frame mattress di
normal dengan output harian CMAP yang terdiri
memasukkan adalah 41 pcs, dari proses spring
faktor proses list frame round adalah
performansi, adalah 14,81 menit 92,1%, proses
menghitung waktu dengan output
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


baku dengan harian adalah 31 spring frame
memasukkan pcs dan proses setengah jadi adalah
faktor kelonggaran spring frame 93,7%, proses list
dan menghitung shooting CL adalah frame sebesar
output harian. 13,40 menit dengan 77,5% dan proses
output harian penembakan spring
adalah 34 pcs. frame CL sebesar
86,6%. PT. CMAP
harus meninjau
kembali target yang
ditetapkan dalam
proses produksi
komponen spring
frame, karena
berdasarkan
perhitungan waktu
standar dan output
harian terdapat dua
proses yang
tidak dapat
memenuhi target
yang telah
ditetapkan.
5 Application of time Metode time and Setelah minggu Hasilnya sangat
and motion study motion study pertama menjanjikan dan
to increase the digunakan untuk pengamatan dan karenanya
productiv ity and mengukur kemudian manajemen
efficiency produktivitas menggunakan konstruksi
(Prakash, Rao, berbagai kegiatan koreksi studi waktu industri perlu
Shetty, & S, 2020) konstruksi dan dan gerakan, terjadi mempertimbangkan
makalah ini penerapan studi
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


membahas peningkatan waktu dan gerakan
penerapannya sebesar 37,95%. tidak hanya dari
berbagai fase diamati dalam hal sudut pandang
pemasangan efisiensi, meningkatkan
struktur baja peningkatan efisiensi dan
seperti 218,03% diamati penggunaan sumber
pemasangan dalam hal daya, tetapi juga
purlins, produktivitas harus membahas
pemasangan dan peningkatan sisi lunak dari
balok primer dan sebesar 93,25% psikologi karyawan.
pemasangan balok diamati dalam hal
sekunder pada waktu alat. Waktu
pelat kedatangan menganggur
bandara. menunjukkan
penurunan
sebesar 40,24%.
Reguler
Ganjil 2023/2024

3.4 Input
3.4.1 Data Operator
Pada penelitian Pengukuran Kerja Langsung Metode Stopwatch, terdapat 1 orang
operator yang terlibat dalam studi kasus ini. Berikut ini adalah deskripsi dari operator,
sebagai berikut:
Nama : Muhammad Altariza Naswadya Rama
Usia : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Pekerjaan : Mahasiswa

Dalam studi kasus ini, operator adalah seorang mahasiswa laki – laki berusia 20 tahun.
Operator akan diberi tugas, yaitu memasang rangka mobil mainan di mana akan dilakukan
pengambilan data pengukuran waktu sebanyak 15 kali dengan rincian 10 data wajib dan
5 data cadangan. Pengukuran waktu menggunakan bantuan stopwatch dan jenis
pengukuran yang digunakan adalah repetitive timing.
Operator akan melakukan tugas menggunakan tata letak pada layout awalan dan layout
usulan di mana terdapat 4 elemen kerja yang harus dilakukan secara berurutan sehingga
dapat diketahui perbandingan waktu pengerjaan antara layout awalan dan layout usulan.

Gambar 3. 1 Operator
Reguler
Ganjil 2023/2024

3.4.2 Data Pengamatan


a. Layout
Berikut ini adalah foto dari tata letak pada layout awalan dan layout usulan:

Gambar 3.2 Layout Awalan

Gambar 3.3 Layout Usulan


Dari gambar di atas, maka dapat dilihat dari tata letak pada layout awalan dan layout
usulan bahwa pada layout awalan, tata letak rangkaian mobil mainan tidak tersusun rapi.
Sedangkan, pada layout usulan, tata letak rangkain tersusun lebih rapi.
Reguler
Ganjil 2023/2024

b. Data Waktu Elemen Kerja


Berikut ini merupakan tabel dari hasil rekap data pengamatan, pembagian elemen kerja,
serta waktu tiap elemen pekerjaan pada layout awalan dan layout usulan:
Tabel 3.2 Data Pengamatan Layout Awalan
Waktu Pengamatan ke-
Elemen
(Detik)
Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1,18 1,77 1,64 1,47 1,64 1,42 1,52 1,42 1,49 1,9
2 7,45 7,44 7,28 8,09 7,68 7,74 8,90 7,53 6,76 8,22
3 4,65 3,73 5,19 5,12 4,89 5,15 5,14 3,67 3,7 3,6
4 9,08 7,5 8,74 8,54 7,75 6,25 7,09 7,44 7 6,97

Tabel 3.3 Elemen Kerja Awalan

Rerata
Rating Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Factor Normal Baku
Elemen
Mengambil body mobil dan
1,545 1,869 2,225
1 melakukan assembly antara body 1,21
detik detik detik
mobil dengan kepala mobil.
Mengambil baut dan meletakkan
pada bagian bawah body mobil
7,709 8,788 10,461
2 untuk mengencangkan body mobil 1,14
detik detik detik
dengan kepala mobil menggunakan
obeng.
Mengambil muatan mobil dan
4,484 5,246 6,245
3 melakukan assembly antara body 1,17
detik detik detik
mobil dengan muatan mobil.
Mengambil baut dan meletakkan
7,636 9,239 10,998
4 pada bagian bawah body mobil 1,21
detik detik detik
untuk mengencangkan body mobil
Reguler
Ganjil 2023/2024

Rerata
Rating Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Factor Normal Baku
Elemen
dengan muatan mobil menggunakan
obeng.
Total Waktu (detik) 25,142 29,498

Tabel 3.4 Data Pengamatan Layout Usulan

Waktu Pengamatan ke-


Elemen
(Detik)
Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1,57 1,22 1,55 1,7 1,6 1,23 1,2 1,24 1,05 1,3
2 5,76 6,2 6,17 5,18 6,26 6,61 5,66 6,85 5,8 6,87
3 3,43 2,86 3,62 2,5 2,86 2,87 3,21 2,34 2,44 2,66
4 4,79 6,3 5,88 4,1 4,31 4,71 4,52 4,26 5,38 4,72

Tabel 3.5 Elemen Kerja Usulan

Rerata
Rating Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Factor Normal Baku
Elemen
Mengambil body mobil dan
1,366 1,707 2,032
1 melakukan assembly antara body 1,25
detik detik detik
mobil dengan kepala mobil.
Mengambil baut dan meletakkan
pada bagian bawah body mobil
6,136 7,301 8,691
2 untuk mengencangkan body mobil 1,19
detik detik detik
dengan kepala mobil menggunakan
obeng.
Reguler
Ganjil 2023/2024

Rerata
Rating Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Factor Normal Baku
Elemen
Mengambil muatan mobil dan
2,879 3,483 4,146
3 melakukan assembly antara body 1,21
detik detik detik
mobil dengan muatan mobil.
Mengambil baut dan meletakkan
pada bagian bawah body mobil
4,897 6,121 7,286
4 untuk mengencangkan body mobil 1,25
detik detik detik
dengan muatan mobil menggunakan
obeng.
Total Waktu (detik) 18,612 22,155

3.5 Output
3.5.1 Hasil
a. Perhitungan Uji Kecukupan dan Keseragaman Data
Berikut ini merupakan perhitungan dari uji kecukupan dan keseragaman data pada layout
awalan dan layout usulan:
1) Layout Awalan :
a. Uji Kecukupan Data :
a) Elemen Pekerjaan 1 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
′ 𝑠
N =( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 24,23) − (15,45)
N =( ) = 0,147
15,45

N′ ≤ N = 0,147 ≤ 10 , maka dapat dinyatakan jika data telah


mencukupi dengan tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang
diinginkan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

b) Elemen Pekerjaan 2 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 597,37) − (77,09)
N =( ) = 0,050
77,09

N′ ≤ N = 0,050 ≤ 10 , maka dapat dinyatakan jika data telah


mencukupi dengan tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang
diinginkan.

c) Elemen Pekerjaan 3 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 205,65) − (44,84)
N =( ) = 0,223
44,84

N′ ≤ N = 0,229 ≤ 10 , maka dapat dinyatakan jika data telah


mencukupi dengan tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang
diinginkan.

d) Elemen Pekerjaan 4 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
′ 𝑠
N =( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 590,34) − (76,36)
N =( ) = 0,121
76,36

N′ ≤ N = 0,121 ≤ 10 , maka dapat dinyatakan jika data telah


mencukupi dengan tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang
diinginkan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

b. Uji Keseragaman Data :


e) Elemen Pekerjaan 1 : UCL/LCL = 𝑋̅ ± 𝑘𝜎
UCL = 1,545 + (1 𝑥 0,20) = 1,745
LCL = 1,545 − (1 𝑥 0,20) = 1,345

Elemen Pekerjaan 1
2

1.8

1.6

1.4

1.2

1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Operator UCL LCL

Gambar 3.4 Grafik Layout Awalan Elemen Pekerjaan 1


Dari grafik uji keseragaman di atas, maka dapat dilihat bahwa data telah seragam karena
tidak melewati batas UCL dan LCL sehingga data dapat digunakan.

f) Elemen Pekerjaan 2 : UCL/LCL = 𝑋̅ ± 𝑘𝜎


UCL = 7,715 + (1 𝑥 0,60) = 8,315
LCL = 7,715 − (1 𝑥 0,60) = 7,115

Elemen Pekerjaan 2
9
8.5
8
7.5
7
6.5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Operator UCL LCL

Gambar 3.5 Grafik La yout Awalan Elemen Pekerjaan 2


Dari grafik uji keseragaman di atas, maka dapat dilihat bahwa data telah seragam karena
tidak melewati batas UCL dan LCL sehingga data dapat digunakan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

g) Elemen Pekerjaan 3 : UCL/LCL = 𝑋̅ ± 𝑘𝜎


UCL = 4,484 + (1 𝑥 0,71) = 5,194
LCL = 4,484 − (1 𝑥 0,71) = 3,774

Elemen Pekerjaan 3
6
5.5
5
4.5
4
3.5
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Operator UCL LCL

Gambar 3.6 Grafik Layout Awalan Elemen Pekerjaan 3


Dari grafik uji keseragaman di atas, maka dapat dilihat bahwa data telah seragam karena
tidak melewati batas UCL dan LCL sehingga data dapat digunakan.

h) Elemen Pekerjaan 4 : UCL/LCL = 𝑋̅ ± 𝑘𝜎


UCL = 7,636 + (2 𝑥 0,9) = 8,536
LCL = 7,636 − (2 𝑥 0,9) = 6,736

Elemen Pekerjaan 4
10

5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Operator UCL LCL

Gambar 3.7 Grafik Layout Awalan Elemen Pekerjaan 4


Dari grafik uji keseragaman di atas, maka dapat dilihat bahwa data telah seragam karena
tidak melewati batas UCL dan LCL sehingga data dapat digunakan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

2) Layout Usulan :
a) Uji Kecukupan Data
i) Elemen Pekerjaan 1 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
′ 𝑠
N =( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 19,08) − (13,66)
N =( ) = 0,220
13,66

N′ ≤ N = 0,220 ≤ 10 , maka dapat dinyatakan jika data telah


mencukupi dengan tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang
diinginkan.

j) Elemen Pekerjaan 2 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 379,19) − (61,36)
N =( ) = 0,069
61,36

N′ ≤ N = 0,069 ≤ 10 , maka dapat dinyatakan jika data telah


mencukupi dengan tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang
diinginkan.

k) Elemen Pekerjaan 3 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 84,52) − (28,79)
N =( ) = 0,192
28,79

N′ ≤ N = 0,192 ≤ 10 , maka dapat dinyatakan jika data telah


mencukupi dengan tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang
diinginkan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

l) Elemen Pekerjaan 4 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 244,57) − (48,97)
N =( ) = 0,194
48,97

N′ ≤ N = 0,121 ≤ 10 , maka dapat dinyatakan jika data telah


mencukupi dengan tingkat keyakinan dan derajat ketelitian yang
diinginkan.

b) Uji Keseragaman Data


m) Elemen Pekerjaan 1 : UCL/LCL = 𝑋̅ ± 𝑘𝜎
UCL = 1,366 + (1 𝑥 0,22) = 1,586
LCL = 1,366 − (1 𝑥 0,22) = 1,146

Elemen Pekerjaan 1
2

1.5

0.5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Operator UCL LCL

Gambar 3.8 Grafik Layout Usulan Elemen Pekerjaan 1


Dari grafik uji keseragaman di atas, maka dapat dilihat bahwa data telah seragam karena
tidak melewati batas UCL dan LCL sehingga data dapat digunakan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

n) Elemen Pekerjaan 2 : UCL/LCL = 𝑋̅ ± 𝑘𝜎


UCL = 6,136 + (1 𝑥 0,55) = 6,686
LCL = 6,136 − (1 𝑥 0,55) = 5,586

Elemen Pekerjaan 2
8
7.5
7
6.5
6
5.5
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Operator UCL LCL

Gambar 3.9 Grafik La yout Usulan Elemen Pekerjaan 2


Dari grafik uji keseragaman di atas, maka dapat dilihat bahwa data telah seragam karena
tidak melewati batas UCL dan LCL sehingga data dapat digunakan.

o) Elemen Pekerjaan 3 : UCL/LCL = 𝑋̅ ± 𝑘𝜎


UCL = 2,879 + (1 𝑥 0,42) = 3,299
LCL = 2,879 − (1 𝑥 0,42) = 2,459

Elemen Pekerjaan 3
4

3.5

2.5

2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Operator UCL LCL

Gambar 3.10 Grafik Layout Usulan Elemen Pekerjaan 3


Dari grafik uji keseragaman di atas, maka dapat dilihat bahwa data telah seragam karena
tidak melewati batas UCL dan LCL sehingga data dapat digunakan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

p) Elemen Pekerjaan 4 : UCL/LCL = 𝑋̅ ± 𝑘𝜎


UCL = 4,897 + (1 𝑥 0,72) = 5,617
LCL = 4,897 − (1 𝑥 0,72) = 4,177

Elemen Pekerjaan 4
7
6.5
6
5.5
5
4.5
4
3.5
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Operator UCL LCL

Gambar 3.11 Grafik Layout Usulan Elemen Pekerjaan 4


Dari grafik uji keseragaman di atas, maka dapat dilihat bahwa data telah seragam karena
tidak melewati batas UCL dan LCL sehingga data dapat digunakan.

b. Perhitungan Rating Factor dan Allowance


Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan rating factor dan allowance pada layout
awalan dan layout usulan:
a) Rating Factor
Rating Factor adalah pengukuran yang merujuk pada faktor – faktor atau
kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan menggunakan
tabel Westinghouse. Berikut ini adalah hasil dari perhitungan rating factor
pada layout awalan dan layout usulan:
Reguler
Ganjil 2023/2024

a) Layout Awalan:
1. Elemen Pekerjaan 1 :
Tabel 3.6 Rating Factor Awalan Elemen Kerja 1
Skill Good C1 0,06
Effort Excellent B2 0,08
Condition Excellent B 0,04
Consistency Excellent B 0,03
Jumlah 0,21
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,21

2. Elemen Pekerjaan 2 :
Tabel 3.7 Rating Factor Awalan Elemen Kerja 2
Skill Good C1 0,06
Effort Good C1 0,05
Condition Good C 0,02
Consistency Good C 0,01
Jumlah 0,14
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,14

3. Elemen Pekerjaan 3 :
Tabel 3.8 Rating Factor Awalan Elemen Kerja 3
Skill Good C1 0,06
Effort Excellent B2 0,08
Condition Good C 0,02
Consistency Good C 0,01
Jumlah 0,17
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,17
Reguler
Ganjil 2023/2024

4. Elemen Pekerjaan 4 :
Tabel 3.9 Rating Factor Awalan Elemen Kerja 4
Skill Good C1 0,06
Effort Excellent B2 0,08
Condition Excellent B 0,04
Consistency Excellent B 0,03
Jumlah 0,21
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,21

b) Layout Usulan:
1. Elemen Pekerjaan 1 :
Tabel 3.10 Rating Factor Usulan Elemen Kerja 1
Skill Excellent B2 0,08
Effort Excellent B1 0,1
Condition Excellent B 0,04
Consistency Excellent B 0,03
Jumlah 0,25
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,25

2. Elemen Pekerjaan 2 :
Tabel 3.11 Rating Factor Usulan Elemen Kerja 2
Skill Excellent B2 0,08
Effort Excellent B2 0,08
Condition Good C 0,02
Consistency Good C 0,01
Jumlah 0,19
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,19
Reguler
Ganjil 2023/2024

3. Elemen Pekerjaan 3 :
Tabel 3.12 Rating Factor Usulan Elemen Kerja 3
Skill Excellent B2 0,08
Effort Excellent B1 0,1
Condition Good C 0,02
Consistency Good C 0,01
Jumlah 0,21
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,21

4. Elemen Pekerjaan 4 :
Tabel 3.13 Rating Factor Usulan Elemen Kerja 4
Skill Excellent B2 0,08
Effort Excellent B1 0,1
Condition Excellent B 0,04
Consistency Excellent B 0,03
Jumlah 0,25
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,25

b) Allowance
Allowance adalah toleransi atau kelonggaran yang diberikan terhadap
kesalahan atau kegagalan tertentu dalam kinerja seorang pekerja. Berikut
ini adalah tabel nilai allowance unutk layout awalan dan layout usulan
yang didapatkan berdasarkan penilaian secara subjektif:
Tabel 3.14 Allowance Layout Awalan dan Usulan
Faktor Skor Kelonggaran (%)
Tenaga yang Dikeluarkan 3%
Sikap Kerja 0,5%
Gerakan Kerja 0%
Kelelahan Mata 6,75%
Keadaan Temperatur Tempat Kerja 2,5%
Keadaan Atmosfer 0%
Reguler
Ganjil 2023/2024

Faktor Skor Kelonggaran (%)


Keadaan Lingkungan yang Baik 2%
Catatan Pelengkap (Pria) 1,25%
Total 16%

c. Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Layout Awalan
Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku
layout awalan:
1) Waktu Siklus
Waktu siklus adalah rata – rata waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu tugas atau elemen kerja. Berikut ini merupakan
perhitungan waktu siklus pada layout awalan:
- Elemen Kerja 1 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
15,45
𝑊𝑠 = = 1,545 detik
10
- Elemen Kerja 2 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
77,09
𝑊𝑠 = = 7,709 detik
10
- Elemen Kerja 3 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
44,84
𝑊𝑠 = = 4,484 detik
10
- Elemen Kerja 4 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
76,36
𝑊𝑠 = = 7,636 detik
10
Reguler
Ganjil 2023/2024

2) Waktu Normal
Waktu normal adalah keadaan waktu yang dianggap normal atau
standar. Waktu normal didapatkan dengan cara mengalikan waktu siklus
dengan rating factor. Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu
normal pada layout awalan:
- Elemen Kerja 1 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 1,545 𝑥 1,21 = 1,869 detik
- Elemen Kerja 2 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 7,709 𝑥 1,14 = 8,788 detik
- Elemen Kerja 3 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 4,484 𝑥 1,17 = 5,246 detik
- Elemen Kerja 4 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 7,636 𝑥 1,21 = 9,239 detik
- Σ𝑊𝑛 = 1,869 + 8,788 + 5,246 + 9,239 = 25,142 detik

3) Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang digunakan sebagai acuan karena waktu
baku digunakan sebagai patokan untuk mengukur kinerja aktual.
Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu baku pada layout awalan:
- Elemen Kerja 1 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 1,869 𝑥 = 2,225 detik
100 − 16
- Elemen Kerja 2 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 8,788 𝑥 = 10,461 detik
100 − 16
Reguler
Ganjil 2023/2024

- Elemen Kerja 3 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 5,246 𝑥 = 6,245 detik
100 − 16
- Elemen Kerja 4 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 9,239 𝑥 = 10,998 detik
100 − 16
- Σ𝑊𝑏 = 2,225 + 10,461 + 6,245 + 10,998 = 29,929 detik

d. Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Layout Usulan
Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku
layout usulan:
1) Waktu Siklus
Waktu siklus adalah rata – rata waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu tugas atau elemen kerja. Berikut ini merupakan
perhitungan waktu siklus pada layout usulan:
- Elemen Kerja 1 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
13,66
𝑊𝑠 = = 1,366 detik
10
- Elemen Kerja 2 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
61,36
𝑊𝑠 = = 6,136 detik
10
- Elemen Kerja 3 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
28,79
𝑊𝑠 = = 2,879 detik
10
Reguler
Ganjil 2023/2024

- Elemen Kerja 4 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
48,97
𝑊𝑠 = = 4,897 detik
10

2) Waktu Normal
Waktu normal adalah keadaan waktu yang dianggap normal atau
standar. Waktu normal didapatkan dengan cara mengalikan waktu siklus
dengan rating factor. Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu
normal pada layout usulan:
- Elemen Kerja 1 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 1,363 𝑥 1,25 = 1,707 detik
- Elemen Kerja 2 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 6,136 𝑥 1,19 = 7,301 detik
- Elemen Kerja 3 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 2,879 𝑥 1,21 = 3,483 detik
- Elemen Kerja 4 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 4,897 𝑥 1,25 = 7,289 detik
- Σ𝑊𝑛 = 1,707 + 7,301 + 3,483 + 6,121 = 18,612 detik

3) Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang digunakan sebagai acuan karena waktu
baku digunakan sebagai patokan untuk mengukur kinerja aktual.
Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu baku pada layout awalan:
- Elemen Kerja 1 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 1,707 𝑥 = 2,032 detik
100 − 16
Reguler
Ganjil 2023/2024

- Elemen Kerja 2 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 7,301 𝑥 = 8,691 detik
100 − 16
- Elemen Kerja 3 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 3,483 𝑥 = 4,146 detik
100 − 16
- Elemen Kerja 4 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 6,121 𝑥 = 7,286 detik
100 − 16
- Σ𝑊𝑏 = 2,032 + 8,691 + 4,146 + 7,286 = 22,155 detik
-
3.5.2 Analisis
a. Analisis Perhitungan Kecukupan dan Keseragaman Data
Berikut ini merupakan analisis dari perhitungan kecukupan dan keseragaman data
pada layout awalan dan layout usulan:
1. Analisis Perhitungan Uji Kecukupan Data
Dalam studi kasus pengukuran kerja langsung, perakitan mobil mainan
dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu dengan menggunakan layout awalan dan
layout usulan dan masing – masing layout melakukan pengambilan data
sebanyak 15 kali dengan rincian 10 data wajib dan 5 data cadangan.
Dalam perhitungan uji kecukupan data, baik layout awalan maupun layout
usulan masing – masing menggunakan tingkat kepercayaan dan tingkat
ketelitian yang sama, yaitu tingkat kepercayaan sebesar 68% dan tingkat
ketelitian (s) sebesar 32% atau 0,32 sehingga nilai k yang digunakan adalah 1.
Dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian tersebut, maka sekurang –
kurangnya harus 68 dari 100 harga rata – rata dan dari data yang diukur
memiliki penyimpangan tidak lebih dari 32%.
Berdasarkan hasil perhitungan pada uji kecukupan data untuk layout awalan
dengan elemen kerja masing – masing yaitu elemen kerja 1, elemen kerja 2,
Reguler
Ganjil 2023/2024

elemen kerja 3, dan elemen kerja 4 memperoleh hasil sebesar 0,127 ≤ 10


0,050 ≤ 10 0,229 ≤ 10 dan 0,121 ≤ 10. Dari hasil perhitungan tersebut
menunjukkan jika N′ ≤ N yang artinya data dinyatakan telah mencukupi serta
telah sesuai dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian yang diinginkan.
Selanjutnya, untuk layout usulan. Berdasarkan hasil perhitungan pada uji
kecukupan data untuk layout usulan dengan elemen kerja masing – masing
yaitu elemen kerja 1, elemen kerja 2, elemen kerja 3, dan elemen kerja 4
memperoleh hasil sebesar 0,220 ≤ 10 0,069 ≤ 10 0,192 ≤ 10 dan
0,194 ≤ 10. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan jika N′ ≤ N yang
artinya data dinyatakan telah mencukupi dan sesuai dengan tingkat
kepercayaan dan tingkat ketelitian yang diinginkan.
2. Analisis Uji Keseragaman Data
Setelah memastikan data yang akan digunakan telah mencukupi dan sesuai
dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian yang diinginkan, maka tahap
selanjutnya adalah melakukan perhitungan pada uji keseragaman data yang
telah diperoleh. Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh sudah seragam atau belum seragam. Untuk mengetahui apakah
data tersebut telah seragam, maka dilakukan perhitungan terhadap UCL dan
LCL di mana nantinya UCL dan LCL akan berperan sebagai pembatas bagi
data. Ketika data yang dimasukkan berada diantara UCL dan LCL, maka data
tersebut dikatan seragam yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan.
Namun, apabila data di luar UCL dan LCL, maka data tersebut tidak seragam
yang artinya terdapat perbedaan data yang signifikan sehingga data perlu
diganti agar seragam. Untuk mempermudah dalam menyimpulkan apakah data
telah seragam atau belum dapat menggunakan bantuan grafik garis. Dalam
studi kasus ini, perhitungan keseragaman data menggunakan tingkat keyakinan
sebesar 68% yang artinya nilai k adalah 1 dan tingkat keyakinan ini digunakan
pada layout awalan maupun layout usulan. Berdasarkan hasil perhitungan uji
keseragaman pada layout awalan, maka diperoleh nilai masing – masing UCL
dan LCL pada elemen kerja 1 sebesar 1,745 (UCL) dan 1,345 (LCL) dengan
waktu pengamatan 1,18 1,77 1,64 1,47 1,64 1,42 1,52 1,42 1,49 dan 1,9.
Kemudian, untuk elemen kerja 2 diperoleh nilai sebesar 8,315 (UCL) dan 7,115
Reguler
Ganjil 2023/2024

(LCL) dengan waktu pengamatan 7,45 7,44 7,28 8,09 7,68 7,74 8,90 7,53
6,76 dan 8,22. Lalu, untuk elemen kerja 3 diperoleh nilai sebesar 5,194 (UCL)
dan 3,774 (LCL) dengan waktu pengamatan 4,65 3,73 5,19 5,12 4,89 5,15
5,14 3,67 3,7 dan 3,6. Terakhir, untuk elemen kerja 4 diperoleh nilai sebesar
8,536 (UCL) dan 6,736 (LCL) dengan waktu pengamatan 9,08 7,5 8,74 8,54
7,75 6,25 7,09 7,44 7 6,97. Dari perhitungan di atas serta data yang dimiliki,
maka dapat diketahui jika data tersebut telah seragam di mana data pada masing
– masing elemen kerja berada di antara UCL dan LCL atau dengan kata lain
data tersebut tidak ada yang berada di luar UCL dan LCL.
Selanjutnya, untuk layout usulan, berdasarkan hasil perhitungan uji
keseragaman pada layout awalan, maka diperoleh nilai masing – masing UCL
dan LCL pada elemen kerja 1 sebesar 1,586 (UCL) dan 1,146 (LCL) dengan
waktu pengamatan 1,57 1,22 1,55 1,7 1,6 1,23 1,2 1,24 1,05 dan 1,3.
Kemudian, untuk elemen kerja 2 diperoleh nilai sebesar 6,686 (UCL) dan
5,586(LCL) dengan waktu pengamatan 5,76 6,2 6,17 5,18 6,26 6,61 5,66
6,85 5,8 dan 6,87. Lalu, untuk elemen kerja 3 diperoleh nilai sebesar 3,299
(UCL) dan 2,459 (LCL) dengan waktu pengamatan 3,43 2,86 3,62 2,5 2,86
2,87 3,21 2,34 2,44 dan 2,66. Terakhir, untuk elemen kerja 4 diperoleh nilai
sebesar 5,617 (UCL) dan 4,177 (LCL) dengan waktu pengamatan 4,79 6,3
5,88 4,1 4,31 4,71 4,52 4,26 5,38 4,72. Dari perhitungan di atas serta data
yang dimiliki, maka dapat diketahui jika data tersebut telah seragam di mana
data pada masing – masing elemen kerja berada di antara UCL dan LCL atau
dengan kata lain data tersebut tidak ada yang berada di luar UCL dan LCL.
Reguler
Ganjil 2023/2024

b. Analisis Perhitungan Rating Factor dan Allowance


Rating factor digunakan untuk mengetahui kemahiran operator dalam
melakukan suatu pekerjaan disetiap elemen kerja. Rating factor dapat dilihat
berdasarkan westinghouse table yang meliputi beberapa indikator didalam nya,
indikator tersebut yaitu skill, effort, condition, dan consistency. Indikator skill
dapat diamati sesuai dengan kemampuan operator dalam melakukan
pekerjaannya. Indikator effort dapat diamati dari banyaknya usaha atau upaya
yang dilakukan oleh operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Indikator
condition dapat diamati dari suatu kondisi baik kondisi operator maupun
kondisi lingkungan pekerjaan. Indikator consistency dapat diamati dari hasil
pengukuran waktu kerja yang menunjukkan hasil yang berbeda.
Pada penelitian kali ini rating factor layout awalan untuk elemen kerja 1 yaitu
indikator skill termasuk dalam kategori Good (C1) dengan skor +0,06 di mana
operator melakukan perakitan secara stabil dan pergerakan tangan
terkoordinasi dengan baik. Indikator effort termasuk dalam kategori
Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana operator terlihat kecepatan dalam
melakukan perakitan tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition
termasuk dalam kategori Excellent (B) dengan skor +0,04 di mana operator
saat melakukan pekerjaannya dalam kondisi prima dan kondisi lingkungan
pekerjaan yang baik dan mendukung. Indikator consistency termasuk dalam
kategori Excellent (B) dengan skor +0,03 di mana operator melakukan
pekerjaannya secara konsisten terhadap waktu pengukuran.
Untuk rating factor elemen kerja 2 yaitu indikator skill termasuk dalam
kategori Good (C1) dengan skor +0,06 di mana operator melakukan perakitan
secara stabil dan pergerakan tangan terkoordinasi dengan baik. Indikator effort
termasuk dalam kategori Good (C1) dengan skor +0,05 di mana operator
melakukan pekerjaan secara berirama dan waktu meganggur sangat sedikit.
Indikator condition termasuk dalam kategori Good (C) dengan skor +0,02 di
mana operator saat melakukan pekerjaannya dalam kondisi cukup baik dan
kondisi lingkungan pekerjaan yang cukup baik. Indikator consistency termasuk
dalam kategori Good (C) dengan skor +0,01 di mana gerakan operator cukup
konsisten namun terkadang terdapat kendala dari pencarian benda kerja yang
membuat tidak sepenuh nya konsisten.
Reguler
Ganjil 2023/2024

Untuk rating factor elemen kerja 3 yaitu indikator skill termasuk dalam
kategori Good (C1) dengan skor +0,06 di mana operator melakukan perakitan
secara stabil dan pergerakan tangan terkoordinasi dengan baik. Indikator effort
termasuk dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kecepatan
operator dalam melakukan perakitan tinggi dan bekerja secara sistematis.
Indikator condition termasuk dalam kategori Good (C) dengan skor +0,02 di
mana operator saat melakukan pekerjaannya dalam kondisi cukup baik dan
kondisi lingkungan pekerjaan yang cukup baik. Indikator consistency termasuk
dalam kategori Good (C) dengan skor +0,01 di mana gerakan operator cukup
konsisten namun terkadang terdapat kendala dari pencarian benda kerja yang
membuat tidak sepenuh nya konsisten.
Untuk rating factor elemen kerja 4 yaitu indikator skill termasuk dalam
kategori Good (C1) dengan skor +0,06 di mana operator melakukan perakitan
secara stabil dan pergerakan tangan terkoordinasi dengan baik. Indikator effort
termasuk dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kecepatan
operator dalam melakukan perakitan tinggi dan bekerja secara sistematis.
Indikator condition termasuk dalam kategori Excellent (B) dengan skor +0,04
di mana operator saat melakukan pekerjaannya dalam kondisi prima dan
kondisi lingkungan pekerjaan yang baik dan mendukung. Indikator consistency
termasuk dalam kategori Excellent (B) dengan skor +0,03 di mana operator
melakukan pekerjaannya secara konsisten terhadap waktu pengukuran.
Untuk Layout usulan rating factor elemen kerja 1 yaitu indikator skill termasuk
dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kualitas kerja
operator terlihat terlatih baik, bekerjanya cepat tapi halus, tampak percaya pada
diri sendiri. Indikator effort termasuk dalam kategori Excellent (B1) dengan
skor +0,1 di mana operator terlihat kecepatan dalam melakukan perakitan
tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition termasuk dalam
kategori Excellent (B) dengan skor +0,04 di mana operator saat melakukan
pekerjaannya dalam kondisi prima dan kondisi lingkungan pekerjaan yang baik
dan mendukung. Indikator consistency termasuk dalam kategori Excellent (B)
dengan skor +0,03 di mana operator melakukan pekerjaannya secara konsisten
terhadap waktu pengukuran.
Reguler
Ganjil 2023/2024

Untuk rating factor layout usulan elemen kerja 2 yaitu indikator skill termasuk
dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kualitas kerja
operator terlihat terlatih baik, bekerjanya cepat tapi halus, tampak percaya pada
diri sendiri. Indikator effort termasuk dalam kategori Excellent (B2) dengan
skor +0,08 di mana operator terlihat kecepatan dalam melakukan perakitan
tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition termasuk dalam
kategori Good (C) dengan skor +0,02 di mana operator saat melakukan
pekerjaannya dalam kondisi cukup baik dan kondisi lingkungan pekerjaan
yang cukup baik. Indikator consistency termasuk dalam kategori Good (C)
dengan skor +0,01 di mana gerakan operator cukup konsisten namun terkadang
terdapat kendala dari pencarian benda kerja yang membuat tidak sepenuh nya
konsisten.
Untuk rating factor layout usulan elemen kerja 3 yaitu indikator skill termasuk
dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kualitas kerja
operator terlihat terlatih baik, bekerjanya cepat tapi halus, tampak percaya pada
diri sendiri. Indikator effort termasuk dalam kategori Excellent (B1) dengan
skor +0,1 di mana operator terlihat kecepatan dalam melakukan perakitan
tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition termasuk dalam
kategori Good (C) dengan skor +0,02 di mana operator saat melakukan
pekerjaannya dalam kondisi cukup baik dan kondisi lingkungan pekerjaan
yang cukup baik. Indikator consistency termasuk dalam kategori Good (C)
dengan skor +0,01 di mana gerakan operator cukup konsisten namun terkadang
terdapat kendala dari pencarian benda kerja yang membuat tidak sepenuh nya
konsisten.
Untuk rating factor layout usulan elemen kerja 4 yaitu indikator skill termasuk
dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kualitas kerja
operator terlihat terlatih baik, bekerjanya cepat tapi halus, tampak percaya pada
diri sendiri. Indikator effort termasuk dalam kategori Excellent (B1) dengan
skor +0,1 di mana operator terlihat kecepatan dalam melakukan perakitan
tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition termasuk dalam
kategori Excellent (B) dengan skor +0,04 di mana operator saat melakukan
pekerjaannya dalam kondisi prima dan kondisi lingkungan pekerjaan yang baik
dan mendukung. Indikator consistency termasuk dalam kategori Excellent (B)
Reguler
Ganjil 2023/2024

dengan skor +0,03 di mana operator melakukan pekerjaannya secara konsisten


terhadap waktu pengukuran.
Berdasarkan hasil pengamatan operator secara subjektif terhadap nilai
persentase allowance layout awalan dan usulan, maka diperoleh nilai
persentase allowance sebesar 16%. Berdasarkan nilai persentase yang didapat
pada tenaga yang dikeluarkan adalah sebesar 3%, dengan sikap kerja sebesar
0,5%, gerakan kerja sebesar 0%, dan terjadi kelelahan mata pada operator
dikarenakan banyaknya percobaan yang dilakukan maka mendapat skor 6,75%.
kemudian, untuk keadaan temperatur pada tempat kerja sebesar 2,5%, keadaan
atmosfer yang terbilang cukup baik dengan nilai 0%, keadaan lingkungan yang
baik sebesar 2% dan catatan perlengkapan pria dengan nilai 1,25%.
Nilai allowance memiliki pengaruh yang cukup penting dalam mengukur
efektivitas dan efisiensi suatu pekerjaan di mana nilai allowance dapat menjadi
acuan terhadap kualitas seorang pekerja. Nilai allowance diperoleh
berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan secara subjektif terhadap
pekerja di mana dalam studi kasus ini operator akan melakukan sebuah tugas,
yaitu merakit mobil mainan. Dapat dilihat dari nilai persentase allowance yang
Operator dapat melakukan tugas dengan baik meskipun ada faktor-faktor yang
mempengaruhi, seperti kelelahan mata akibat percobaan dengan ketelitian
tinggi. Nilai allowance memengaruhi efektivitas dan efisiensi pekerjaan,
berkontribusi pada pemeliharaan pekerjaan atau peningkatan performa.
Selain itu, untuk faktor eksternal dalam studi kasus ini tidak terlalu
mempengaruhi pekerjaan karena operator bekerja di dalam ruangan yang cukup
tenang sehingga tidak banyak faktor eksternal yang memberikan pengaruh
terhadap pekerjaan.

c. Analisis Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Layout
Awalan
Waktu siklus merupakan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu
elemen kerja. Waktu normal merupakan rerata waktu siklus dikali rating factor.
Waktu baku (waktu standar) merupakan waktu yang dibutuhkan operator
terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas, bekerja pada kecepatan yang
berlanjut, dan menggunakan metode, mesin, peralatan serta pengaturan tempat
Reguler
Ganjil 2023/2024

kerja tertentu. Dalam penelitian kali ini dilakukan pengambilan data waktu
perakitan dengan merakit sebanyak 10 kali mobil mainan yaitu antara lain
waktu siklus yang didapatkan 1,545 detik pada elemen kerja 1 7,709 detik
pada elemen kerja 2 4,484 detik pada elemen kerja 3 dan 7,636 pada elemen
kerja 4. Waktu normal yang didapatkan 1,869 detik pada elemen kerja 1 8,788
detik pada elemen kerja 2 5,246 detik pada elemen kerja 3 dan 9,239 pada
elemen kerja 4. Sehingga didapatkan total waktu normal sebesar 25,142 detik.
Waktu baku yang didapatkan 2,225 detik pada elemen kerja 1 10,461 detik
pada elemen kerja 2 6,245 detik pada elemen kerja 3 dan 10,998 pada elemen
kerja 4 sehingga didapatkan total waktu baku yang dibutuhkan operator untuk
merakit satu mobil mainan adalah sebesar 29,929 detik dengan allowance
sebesar 16%.
Untuk data yang berada di atas waktu baku (2,225 detik) pada elemen kerja 1
tidak terdapat data yang di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang berada di
bawah waktu baku pada elemen kerja 1 terdapat 10 data, yaitu 1,18 1,77 1,64
1,47 1,64 1,42 1,52 1,42 1,49 dan 1,9. Untuk data yang berada di atas waktu
baku (10,461 detik) pada elemen kerja 2 tidak terdapat data yang di atas waktu
baku. Lalu, untuk data yang berada di bawah waktu baku pada elemen kerja 2
terdapat 10 data, yaitu 7,45 7,44 7,28 8,09 7,68 7,74 8,9 7,53 6,76 dan
8,22. Untuk data yang berada di atas waktu baku (6,245 detik) pada elemen
kerja 3 tidak terdapat data yang di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang
berada di bawah waktu baku pada elemen kerja 3 terdapat 10 data, yaitu 4,65
3,73 5,19 5,12 4,89 5,15 5,14 3,67 3,7 dan 3,6. Untuk data yang berada
di atas waktu baku (10,998 detik) pada elemen kerja 4 tidak terdapat data yang
di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang berada di bawah waktu baku pada
elemen kerja 4 terdapat 10 data, yaitu 9,08 7,5 8,74 8,54 7,75 6,25 7,09
7,44 7 dan 6,97. Dari analisi perhitungan di atas, maka dapat diketahui
mengapa data yang ada bisa lebih rendah dengan waktu baku yang didapat
karena ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, seperti proses
peningkatan efisiensi, pengalaman dan keterampilan dari operator atau pekerja
itu sendiri, optimalisasi proses kerja, dsb sehingga waktu baku bisa lebih tinggi
ketimbang data yang diperoleh.
Reguler
Ganjil 2023/2024

d. Analisis Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Layout
Usulan
Waktu siklus merupakan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu
elemen kerja. Waktu normal merupakan rerata waktu siklus dikali rating factor.
Waktu baku (waktu standar) merupakan waktu yang dibutuhkan operator
terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas, bekerja pada kecepatan yang
berlanjut, dan menggunakan metode, mesin, peralatan serta pengaturan tempat
kerja tertentu. Dalam penelitian kali ini dilakukan pengambilan data waktu
perakitan dengan merakit sebanyak 10 kali mobil mainan, yaitu antara lain
waktu siklus yang didapatkan 1,366 detik pada elemen kerja 1 6,136 detik
pada elemen kerja 2 2,879 detik pada elemen kerja 3 dan 4,897 pada elemen
kerja 4. Kemudian, untuk waktu normal yang didapatkan 1,707 detik pada
elemen kerja 1 7,301 detik pada elemen kerja 2 3,483 detik pada elemen kerja
3 dan 6,121 pada elemen kerja 4 sehingga didapatkan total waktu normal
sebesar 18,612 detik. Lalu, untuk waktu baku yang didapatkan 2,032 pada
elemen kerja 1 8,691 detik pada elemen kerja 2 4,146 detik pada elemen kerja
3 dan 7,286 pada elemen kerja 4 sehingga didapatkan total waktu baku yang
dibutuhkan operator untuk merakit satu mobil mainan adalah sebesar 22,155
detik dengan allowance sebesar 16%.
Untuk data yang berada di atas waktu baku (2,302 detik) pada elemen kerja 1
tidak terdapat data yang di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang berada di
bawah waktu baku pada elemen kerja 1 terdapat 10 data, yaitu 1,57 1,22 1,55
1,7 1,6 1,23 1,2 1,24 1,05 1,3. Untuk data yang berada di atas waktu baku
(8,691 detik) pada elemen kerja 2 tidak terdapat data yang di atas waktu baku.
Lalu, untuk data yang berada di bawah waktu baku pada elemen kerja 2 terdapat
10 data, yaitu 5,76 6,2 6,17 5,18 6,26 6,61 5,66 6,85 5,8 dan 6,87. Untuk
data yang berada di atas waktu baku (4,146 detik) pada elemen kerja 3 tidak
terdapat data yang di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang berada di bawah
waktu baku pada elemen kerja 3 terdapat 10 data, yaitu 3,43 2,86 3,62 2,5
2,86 2,87 3,21 2,34 2,44 dan 2,66. Untuk data yang berada di atas waktu
baku (7,286 detik) pada elemen kerja 4 tidak terdapat data yang di atas waktu
baku. Lalu, untuk data yang berada di bawah waktu baku pada elemen kerja 4
terdapat 10 data, yaitu 4,79 6,3 5,88 4,1 4,31 4,71 4,52 4,26 5,38 dan
Reguler
Ganjil 2023/2024

4,72. Dari analisi perhitungan di atas, maka dapat diketahui mengapa data yang
ada bisa lebih rendah dengan waktu baku yang didapat karena ada beberapa
faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, seperti proses peningkatan efisiensi,
pengalaman dan keterampilan dari operator atau pekerja itu sendiri,
optimalisasi proses kerja, dsb sehingga waktu baku bisa lebih tinggi ketimbang
data yang diperoleh.

e. Analisis Keseluruhan
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan merakit mobil
mainan, maka diperoleh rekapitulasi perbandingan nilai antara waktu siklus, waktu
normal, dan waktu baku sebagai berikut:
Elemen Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku
Kerja Layout Layout Layout Layout Layout Layout
Awalan Usulan Awalan Usulan Awalan Usulan
1. 1,545 1,366 1,869 1,707 2,225 2,032
detik detik detik detik detik detik
2. 7,709 6,136 8,788 7,301 10,461 8,691
detik detik detik detik detik detik
3. 4,484 2,879 5,246 3,483 6,245 4,146
detik detik detik detik detik detik
4. 7,636 4,897 9,239 7,289 10,929 7,286
detik detik detik detik detik detik
Reguler
Ganjil 2023/2024

Perbandingan Waktu Baku


12

10

0
Elemen Kerja 1 Elemen Kerja 2 Elemen Kerja 3 Elemen Kerja 4

Layout Awalan Layout Usulan

Gambar 3. Perbandingan Waktu Baku Layout Awalan dan Layout Usulan


Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa dari elemen kerja 1 sampai elemen kerja
4 untuk layout awalan memiliki waktu baku yang lebih lambat karena susunan komponen
masih berantakan atau acak. Sedangkan, untuk elemen kerja 1 sampai elemen kerja 4
untuk layout usulan memiliki waktu baku yang lebih cepat karena susunan komponen
telah rapi. Susunan layout dengan waktu baku dapat tercermin dalam efisiensi dan
produktivitas suatu proses atau kegiatan. Sebuah layout yang disusun dengan baik dapat
mengoptimalkan penggunaan waktu baku atau waktu standar yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu tugas atau produksi. Dengan susunan layout yang efisien, pekerja
dapat bekerja lebih lancar tanpa terhambat oleh hambatan fisik atau logistik di mana
hambatan fisik mengacu pada rintangan atau halangan yang dihadapi langsung dan
menghalangi proses perakitan. Sedangkan, hambatan logistik mengacu kepada aspek
yang terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang. Pemilihan dan
penempatan peralatan, mesin, dan sumber daya lainnya dapat meminimalkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika susunan layout tidak efisien,
waktu baku dapat meningkat karena adanya kendala atau perjalanan yang tidak perlu.
Dengan demikian, desain layout yang baik dapat berkontribusi secara positif terhadap
waktu baku, meningkatkan produktivitas, dan mengoptimalkan proses kerja.
Reguler
Ganjil 2023/2024

3.5.3 Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian kali ini yang berdasarkan analisis waktu
siklus, waktu normal, dan waktu baku yaitu sebaiknya menggunakan jenis layout usulan
saat melakukan pekerjaan perakitan. Hal dikarenakan dari perhitungan yang diperoleh
nilai waktu siklus, normal dan baku yang didapatkan dari proses pengerjaan layout usulan
lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan layout awalan yaitu untuk total waktu
siklus sebesar 21,374 detik, untuk total waktu normal sebesar 13,61 detik, dan untuk
waktu baku sebesar 21,374 detik. Sedangkan, untuk layout usulan total waktu siklus
sebesar 15,278 detik, untuk total waktu normal sebesar 19,78 detik, dan untuk total
waktu baku sebesar 22,155 detik. Maka dengan menggunakan layout usulan pekerjaan
perakitan akan menjadi lebih efisien, efektif, dan penghematan waktu.
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, seperti
mengingat pentingnya menjaga dan meningkatkan produktivitas serta ketepatan waktu
dalam pemenuhan target sehingga diharapkan memperhatikan kondisi beban kerja waktu
dari setiap operator agar dapat terbagi secara merata sehingga terhindarkan dari
keterlambatan penyelesaian target. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya,
diharapkan dapat melakukan penelitian lebih dalam lagi terkait aspek-aspek yang dapat
meningkatkan produktivitas. Mengingat hampir keseluruhan proses produksi masih
dilakukan secara manual, maka tenaga kerja operator harus menjadi fokus utama dalam
perbaikan dan peningkatan produktivitas. Penelitian selanjutnya diharapkan pula dapat
melakukan penelitian lebih mendalam pada stasiun kerja perakitan produk.
Reguler
Ganjil 2023/2024

3.6 Kesimpulan
Dari studi kasus ini, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Metode yang digunakan dalam studi kasus pengukuran kerja langsung ini adalah
metode stopwatch di mana jenis pembacaan pengukuran pada stopwatch yang
digunakan adalah jenis pembacaan repetitive atau secara berulang – ulang. Dalam
studi kasus ini nantinya operator akan melakukan perakitan mobil mainan untuk
mengambil data secara berulang sebanyak 15 kali dalam 2 layout, yaitu awalan dan
usulan dengan rincian 10 data wajib dan 5 data cadangan kemudian data tersebut
dianalisis.
2. Dalam menghitung nilai waktu normal, dan waktu baku, dapat menggunakan rumus
yang ada dan melakukan perhitungannya. Didapatkan hasil perhitungan pada layout
awalan, yaitu nilai waktu siklus berturut – turut 1,545 detik 7,709 detik 4,484 detik,
dan 7,636 detik. Untuk nilai waktu normal berturut-turut sebesar 1,869 detik 8,788
detik, 5,246 detik, dan 9,239 detik. Lalu, untuk nilai waktu baku berturut-turut sebesar
2,225 detik, 10,461 detik, 6,245 detik, dan 10,929 detik. Untuk layout usulan, nilai
waktu siklus berturut-turut sebesar 1,366 detik, 6,136 detik, 2,879 detik, dan 4,897
detik. Untuk nilai waktu normal berturut-turut sebesar 1,707 detik, 7,301 detik, 3,483
detik, dan 7,289 detik. Lalu, untuk nilai waktu baku berturut-turut sebesar 2,032 detik,
10,891 detik, 4,146 detik, dan 7,286 detik.
3. Didapatkan hasil dari 10 data elemen kerja dari masing-masing elemen dengan
menguji kecukupan data dan didapati hasil 10 elemen kerja tersebut seragam karena
berada di dalam UCL dan LCL yang dihitung menggunakan uji keseragaman data
untuk layout awalan dan layout usulan. Pada grafik terlihat bahwa data ini seragam
karena hasilnya tidak melewati batas UCL dan LCL. Didapatkan hasil rating factor
untuk masing-masing elemen dengan menggunakan Westinghouse table. Sedangkan
untuk hasil dari allowance-nya dari pengamatan operator ini sendiri menggunakan
tabel allowance sehingga hasil allowance tersebut didapatkan total nilai akhir sebesar
16 % untuk masing-masing layout.
4. Rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian kali ini yang berdasarkan analisis
waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku yaitu sebaiknya menggunakan jenis
layout usulan saat melakukan pekerjaan perakitan mobil mainan. Hal tersebut
dikarenakan dari perhitungan yang diperoleh nilai waktu siklus, normal dan baku
yang didapatkan dari proses pengerjaan layout usulan lebih kecil dibandingkan
Reguler
Ganjil 2023/2024

dengan menggunakan layout awalan. Rekomendasi selanjutnya, yaitu mengingat


pentingnya perusahaan dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas serta
ketepatan waktu dalam pemenuhan target sehingga diharapkan perusahaan
memperhatikan kondisi beban kerja waktu dari setiap operator agar dapat terbagi
secara merata sehingga terhindarkan dari keterlambatan penyelesaian target produksi.
Reguler
Ganjil 2023/2024

DAFTAR PUSTAKA
Iriani, Y., & Ramli, L. (2021). Determination the Number of Packing Operators Using
Work Sampling Method. 1.
Manaruzzaki, A. (2022). Literature Review: The Importance of Working Time
Measurement in the Manufacturing Industry to Increase Company Productivity
(Case in Indonesia). 1.
Prakash, C., Rao, B. P., Shetty, D. V., & S, V. (2020). Application of Time and Motion
Study to Increase the Productivity and Efficiency. 1.
Rachman, T., Kumala Sriwana, I., & Liyanawati Zalukhu, S. (2020). Determination of
Standard Time and Output Production of Spring Frame Mattress Components
using Work Sampling Method. 1, 7, & 8.
Reddy, G. V., & Chambrelin, K. S. (2021). Application of Time and Motion study for
Brickwork activity in Residential building. 1.
Reguler
Ganjil 2023/2024

LAMPIRAN
1. Lembar pengamatan
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024

2. Foto layout awalan dan layout usulan

3. Screenshot stopwatch
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024

4. Foto operator saat perakitan

Anda mungkin juga menyukai