Ganjil 2023/2024
LAPORAN TUTORIAL
METODE DAN PENGUKURAN KERJA
PENGUKURAN KERJA LANGSUNG
Anggota Kelompok
Muhammad Altariza Naswadya Rama Aisyah Nur Romadhon Sulistyo
(21522076) (21522157)
Muhammad Ichlasul Amal Mastur M. Haris Raehan Rahman
(21522368) (22522189)
BAB III
PENGUKURAN KERJA LANGSUNG
mortar, penanganan
batu bata dan
pekerjaan finishing
yang mana studi
gerak waktu
dilakukan untuk
mengamati
berbagai parameter
waktu di mana
beberapa
penundaan umum
diamati seperti,
manajemen lokasi
yang buruk,
lingkungan kerja
yang kurang sesuai
target, kekurangan
material,
miskomunikasi,
masalah yang
berkaitan dengan
listrik, kerusakan
peralatan, dll. Hal
ini berdampak
secara keseluruhan
pada efisiensi kerja
dan produktivitas
tenaga kerja
Reguler
Ganjil 2023/2024
3.4 Input
3.4.1 Data Operator
Pada penelitian Pengukuran Kerja Langsung Metode Stopwatch, terdapat 1 orang
operator yang terlibat dalam studi kasus ini. Berikut ini adalah deskripsi dari operator,
sebagai berikut:
Nama : Muhammad Altariza Naswadya Rama
Usia : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Dalam studi kasus ini, operator adalah seorang mahasiswa laki – laki berusia 20 tahun.
Operator akan diberi tugas, yaitu memasang rangka mobil mainan di mana akan dilakukan
pengambilan data pengukuran waktu sebanyak 15 kali dengan rincian 10 data wajib dan
5 data cadangan. Pengukuran waktu menggunakan bantuan stopwatch dan jenis
pengukuran yang digunakan adalah repetitive timing.
Operator akan melakukan tugas menggunakan tata letak pada layout awalan dan layout
usulan di mana terdapat 4 elemen kerja yang harus dilakukan secara berurutan sehingga
dapat diketahui perbandingan waktu pengerjaan antara layout awalan dan layout usulan.
Gambar 3. 1 Operator
Reguler
Ganjil 2023/2024
Rerata
Rating Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Factor Normal Baku
Elemen
Mengambil body mobil dan
1,545 1,869 2,225
1 melakukan assembly antara body 1,21
detik detik detik
mobil dengan kepala mobil.
Mengambil baut dan meletakkan
pada bagian bawah body mobil
7,709 8,788 10,461
2 untuk mengencangkan body mobil 1,14
detik detik detik
dengan kepala mobil menggunakan
obeng.
Mengambil muatan mobil dan
4,484 5,246 6,245
3 melakukan assembly antara body 1,17
detik detik detik
mobil dengan muatan mobil.
Mengambil baut dan meletakkan
7,636 9,239 10,998
4 pada bagian bawah body mobil 1,21
detik detik detik
untuk mengencangkan body mobil
Reguler
Ganjil 2023/2024
Rerata
Rating Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Factor Normal Baku
Elemen
dengan muatan mobil menggunakan
obeng.
Total Waktu (detik) 25,142 29,498
Rerata
Rating Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Factor Normal Baku
Elemen
Mengambil body mobil dan
1,366 1,707 2,032
1 melakukan assembly antara body 1,25
detik detik detik
mobil dengan kepala mobil.
Mengambil baut dan meletakkan
pada bagian bawah body mobil
6,136 7,301 8,691
2 untuk mengencangkan body mobil 1,19
detik detik detik
dengan kepala mobil menggunakan
obeng.
Reguler
Ganjil 2023/2024
Rerata
Rating Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Factor Normal Baku
Elemen
Mengambil muatan mobil dan
2,879 3,483 4,146
3 melakukan assembly antara body 1,21
detik detik detik
mobil dengan muatan mobil.
Mengambil baut dan meletakkan
pada bagian bawah body mobil
4,897 6,121 7,286
4 untuk mengencangkan body mobil 1,25
detik detik detik
dengan muatan mobil menggunakan
obeng.
Total Waktu (detik) 18,612 22,155
3.5 Output
3.5.1 Hasil
a. Perhitungan Uji Kecukupan dan Keseragaman Data
Berikut ini merupakan perhitungan dari uji kecukupan dan keseragaman data pada layout
awalan dan layout usulan:
1) Layout Awalan :
a. Uji Kecukupan Data :
a) Elemen Pekerjaan 1 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
′ 𝑠
N =( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 24,23) − (15,45)
N =( ) = 0,147
15,45
b) Elemen Pekerjaan 2 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 597,37) − (77,09)
N =( ) = 0,050
77,09
c) Elemen Pekerjaan 3 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 205,65) − (44,84)
N =( ) = 0,223
44,84
d) Elemen Pekerjaan 4 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
′ 𝑠
N =( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 590,34) − (76,36)
N =( ) = 0,121
76,36
Elemen Pekerjaan 1
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Elemen Pekerjaan 2
9
8.5
8
7.5
7
6.5
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Elemen Pekerjaan 3
6
5.5
5
4.5
4
3.5
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Elemen Pekerjaan 4
10
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2) Layout Usulan :
a) Uji Kecukupan Data
i) Elemen Pekerjaan 1 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
′ 𝑠
N =( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 19,08) − (13,66)
N =( ) = 0,220
13,66
j) Elemen Pekerjaan 2 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 379,19) − (61,36)
N =( ) = 0,069
61,36
k) Elemen Pekerjaan 3 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 84,52) − (28,79)
N =( ) = 0,192
28,79
l) Elemen Pekerjaan 4 :
𝑘⁄ √(𝑁Σ𝑋 2 ) − (Σ𝑋)2 2
𝑠
N′ = ( )
𝛴𝑋
2
1⁄ 2
′ 0,32 √(10 𝑥 244,57) − (48,97)
N =( ) = 0,194
48,97
Elemen Pekerjaan 1
2
1.5
0.5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Elemen Pekerjaan 2
8
7.5
7
6.5
6
5.5
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Elemen Pekerjaan 3
4
3.5
2.5
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Elemen Pekerjaan 4
7
6.5
6
5.5
5
4.5
4
3.5
3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a) Layout Awalan:
1. Elemen Pekerjaan 1 :
Tabel 3.6 Rating Factor Awalan Elemen Kerja 1
Skill Good C1 0,06
Effort Excellent B2 0,08
Condition Excellent B 0,04
Consistency Excellent B 0,03
Jumlah 0,21
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,21
2. Elemen Pekerjaan 2 :
Tabel 3.7 Rating Factor Awalan Elemen Kerja 2
Skill Good C1 0,06
Effort Good C1 0,05
Condition Good C 0,02
Consistency Good C 0,01
Jumlah 0,14
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,14
3. Elemen Pekerjaan 3 :
Tabel 3.8 Rating Factor Awalan Elemen Kerja 3
Skill Good C1 0,06
Effort Excellent B2 0,08
Condition Good C 0,02
Consistency Good C 0,01
Jumlah 0,17
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,17
Reguler
Ganjil 2023/2024
4. Elemen Pekerjaan 4 :
Tabel 3.9 Rating Factor Awalan Elemen Kerja 4
Skill Good C1 0,06
Effort Excellent B2 0,08
Condition Excellent B 0,04
Consistency Excellent B 0,03
Jumlah 0,21
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,21
b) Layout Usulan:
1. Elemen Pekerjaan 1 :
Tabel 3.10 Rating Factor Usulan Elemen Kerja 1
Skill Excellent B2 0,08
Effort Excellent B1 0,1
Condition Excellent B 0,04
Consistency Excellent B 0,03
Jumlah 0,25
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,25
2. Elemen Pekerjaan 2 :
Tabel 3.11 Rating Factor Usulan Elemen Kerja 2
Skill Excellent B2 0,08
Effort Excellent B2 0,08
Condition Good C 0,02
Consistency Good C 0,01
Jumlah 0,19
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,19
Reguler
Ganjil 2023/2024
3. Elemen Pekerjaan 3 :
Tabel 3.12 Rating Factor Usulan Elemen Kerja 3
Skill Excellent B2 0,08
Effort Excellent B1 0,1
Condition Good C 0,02
Consistency Good C 0,01
Jumlah 0,21
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,21
4. Elemen Pekerjaan 4 :
Tabel 3.13 Rating Factor Usulan Elemen Kerja 4
Skill Excellent B2 0,08
Effort Excellent B1 0,1
Condition Excellent B 0,04
Consistency Excellent B 0,03
Jumlah 0,25
Rating Factor = 𝐏 = 𝐏𝟎 + 𝐏𝟏 1,25
b) Allowance
Allowance adalah toleransi atau kelonggaran yang diberikan terhadap
kesalahan atau kegagalan tertentu dalam kinerja seorang pekerja. Berikut
ini adalah tabel nilai allowance unutk layout awalan dan layout usulan
yang didapatkan berdasarkan penilaian secara subjektif:
Tabel 3.14 Allowance Layout Awalan dan Usulan
Faktor Skor Kelonggaran (%)
Tenaga yang Dikeluarkan 3%
Sikap Kerja 0,5%
Gerakan Kerja 0%
Kelelahan Mata 6,75%
Keadaan Temperatur Tempat Kerja 2,5%
Keadaan Atmosfer 0%
Reguler
Ganjil 2023/2024
c. Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Layout Awalan
Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku
layout awalan:
1) Waktu Siklus
Waktu siklus adalah rata – rata waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu tugas atau elemen kerja. Berikut ini merupakan
perhitungan waktu siklus pada layout awalan:
- Elemen Kerja 1 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
15,45
𝑊𝑠 = = 1,545 detik
10
- Elemen Kerja 2 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
77,09
𝑊𝑠 = = 7,709 detik
10
- Elemen Kerja 3 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
44,84
𝑊𝑠 = = 4,484 detik
10
- Elemen Kerja 4 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
76,36
𝑊𝑠 = = 7,636 detik
10
Reguler
Ganjil 2023/2024
2) Waktu Normal
Waktu normal adalah keadaan waktu yang dianggap normal atau
standar. Waktu normal didapatkan dengan cara mengalikan waktu siklus
dengan rating factor. Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu
normal pada layout awalan:
- Elemen Kerja 1 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 1,545 𝑥 1,21 = 1,869 detik
- Elemen Kerja 2 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 7,709 𝑥 1,14 = 8,788 detik
- Elemen Kerja 3 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 4,484 𝑥 1,17 = 5,246 detik
- Elemen Kerja 4 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 7,636 𝑥 1,21 = 9,239 detik
- Σ𝑊𝑛 = 1,869 + 8,788 + 5,246 + 9,239 = 25,142 detik
3) Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang digunakan sebagai acuan karena waktu
baku digunakan sebagai patokan untuk mengukur kinerja aktual.
Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu baku pada layout awalan:
- Elemen Kerja 1 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 1,869 𝑥 = 2,225 detik
100 − 16
- Elemen Kerja 2 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 8,788 𝑥 = 10,461 detik
100 − 16
Reguler
Ganjil 2023/2024
- Elemen Kerja 3 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 5,246 𝑥 = 6,245 detik
100 − 16
- Elemen Kerja 4 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 9,239 𝑥 = 10,998 detik
100 − 16
- Σ𝑊𝑏 = 2,225 + 10,461 + 6,245 + 10,998 = 29,929 detik
d. Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Layout Usulan
Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku
layout usulan:
1) Waktu Siklus
Waktu siklus adalah rata – rata waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu tugas atau elemen kerja. Berikut ini merupakan
perhitungan waktu siklus pada layout usulan:
- Elemen Kerja 1 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
13,66
𝑊𝑠 = = 1,366 detik
10
- Elemen Kerja 2 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
61,36
𝑊𝑠 = = 6,136 detik
10
- Elemen Kerja 3 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
28,79
𝑊𝑠 = = 2,879 detik
10
Reguler
Ganjil 2023/2024
- Elemen Kerja 4 :
Σ𝑋
𝑊𝑠 =
𝑁
48,97
𝑊𝑠 = = 4,897 detik
10
2) Waktu Normal
Waktu normal adalah keadaan waktu yang dianggap normal atau
standar. Waktu normal didapatkan dengan cara mengalikan waktu siklus
dengan rating factor. Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu
normal pada layout usulan:
- Elemen Kerja 1 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 1,363 𝑥 1,25 = 1,707 detik
- Elemen Kerja 2 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 6,136 𝑥 1,19 = 7,301 detik
- Elemen Kerja 3 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 2,879 𝑥 1,21 = 3,483 detik
- Elemen Kerja 4 :
𝑊𝑛 = 𝑊𝑠 𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
𝑊𝑛 = 4,897 𝑥 1,25 = 7,289 detik
- Σ𝑊𝑛 = 1,707 + 7,301 + 3,483 + 6,121 = 18,612 detik
3) Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang digunakan sebagai acuan karena waktu
baku digunakan sebagai patokan untuk mengukur kinerja aktual.
Berikut ini merupakan perhitungan dari waktu baku pada layout awalan:
- Elemen Kerja 1 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 1,707 𝑥 = 2,032 detik
100 − 16
Reguler
Ganjil 2023/2024
- Elemen Kerja 2 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 7,301 𝑥 = 8,691 detik
100 − 16
- Elemen Kerja 3 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 3,483 𝑥 = 4,146 detik
100 − 16
- Elemen Kerja 4 :
100
𝑊𝑏 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑥
100 − 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒
100
𝑊𝑏 = 6,121 𝑥 = 7,286 detik
100 − 16
- Σ𝑊𝑏 = 2,032 + 8,691 + 4,146 + 7,286 = 22,155 detik
-
3.5.2 Analisis
a. Analisis Perhitungan Kecukupan dan Keseragaman Data
Berikut ini merupakan analisis dari perhitungan kecukupan dan keseragaman data
pada layout awalan dan layout usulan:
1. Analisis Perhitungan Uji Kecukupan Data
Dalam studi kasus pengukuran kerja langsung, perakitan mobil mainan
dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu dengan menggunakan layout awalan dan
layout usulan dan masing – masing layout melakukan pengambilan data
sebanyak 15 kali dengan rincian 10 data wajib dan 5 data cadangan.
Dalam perhitungan uji kecukupan data, baik layout awalan maupun layout
usulan masing – masing menggunakan tingkat kepercayaan dan tingkat
ketelitian yang sama, yaitu tingkat kepercayaan sebesar 68% dan tingkat
ketelitian (s) sebesar 32% atau 0,32 sehingga nilai k yang digunakan adalah 1.
Dengan tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian tersebut, maka sekurang –
kurangnya harus 68 dari 100 harga rata – rata dan dari data yang diukur
memiliki penyimpangan tidak lebih dari 32%.
Berdasarkan hasil perhitungan pada uji kecukupan data untuk layout awalan
dengan elemen kerja masing – masing yaitu elemen kerja 1, elemen kerja 2,
Reguler
Ganjil 2023/2024
(LCL) dengan waktu pengamatan 7,45 7,44 7,28 8,09 7,68 7,74 8,90 7,53
6,76 dan 8,22. Lalu, untuk elemen kerja 3 diperoleh nilai sebesar 5,194 (UCL)
dan 3,774 (LCL) dengan waktu pengamatan 4,65 3,73 5,19 5,12 4,89 5,15
5,14 3,67 3,7 dan 3,6. Terakhir, untuk elemen kerja 4 diperoleh nilai sebesar
8,536 (UCL) dan 6,736 (LCL) dengan waktu pengamatan 9,08 7,5 8,74 8,54
7,75 6,25 7,09 7,44 7 6,97. Dari perhitungan di atas serta data yang dimiliki,
maka dapat diketahui jika data tersebut telah seragam di mana data pada masing
– masing elemen kerja berada di antara UCL dan LCL atau dengan kata lain
data tersebut tidak ada yang berada di luar UCL dan LCL.
Selanjutnya, untuk layout usulan, berdasarkan hasil perhitungan uji
keseragaman pada layout awalan, maka diperoleh nilai masing – masing UCL
dan LCL pada elemen kerja 1 sebesar 1,586 (UCL) dan 1,146 (LCL) dengan
waktu pengamatan 1,57 1,22 1,55 1,7 1,6 1,23 1,2 1,24 1,05 dan 1,3.
Kemudian, untuk elemen kerja 2 diperoleh nilai sebesar 6,686 (UCL) dan
5,586(LCL) dengan waktu pengamatan 5,76 6,2 6,17 5,18 6,26 6,61 5,66
6,85 5,8 dan 6,87. Lalu, untuk elemen kerja 3 diperoleh nilai sebesar 3,299
(UCL) dan 2,459 (LCL) dengan waktu pengamatan 3,43 2,86 3,62 2,5 2,86
2,87 3,21 2,34 2,44 dan 2,66. Terakhir, untuk elemen kerja 4 diperoleh nilai
sebesar 5,617 (UCL) dan 4,177 (LCL) dengan waktu pengamatan 4,79 6,3
5,88 4,1 4,31 4,71 4,52 4,26 5,38 4,72. Dari perhitungan di atas serta data
yang dimiliki, maka dapat diketahui jika data tersebut telah seragam di mana
data pada masing – masing elemen kerja berada di antara UCL dan LCL atau
dengan kata lain data tersebut tidak ada yang berada di luar UCL dan LCL.
Reguler
Ganjil 2023/2024
Untuk rating factor elemen kerja 3 yaitu indikator skill termasuk dalam
kategori Good (C1) dengan skor +0,06 di mana operator melakukan perakitan
secara stabil dan pergerakan tangan terkoordinasi dengan baik. Indikator effort
termasuk dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kecepatan
operator dalam melakukan perakitan tinggi dan bekerja secara sistematis.
Indikator condition termasuk dalam kategori Good (C) dengan skor +0,02 di
mana operator saat melakukan pekerjaannya dalam kondisi cukup baik dan
kondisi lingkungan pekerjaan yang cukup baik. Indikator consistency termasuk
dalam kategori Good (C) dengan skor +0,01 di mana gerakan operator cukup
konsisten namun terkadang terdapat kendala dari pencarian benda kerja yang
membuat tidak sepenuh nya konsisten.
Untuk rating factor elemen kerja 4 yaitu indikator skill termasuk dalam
kategori Good (C1) dengan skor +0,06 di mana operator melakukan perakitan
secara stabil dan pergerakan tangan terkoordinasi dengan baik. Indikator effort
termasuk dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kecepatan
operator dalam melakukan perakitan tinggi dan bekerja secara sistematis.
Indikator condition termasuk dalam kategori Excellent (B) dengan skor +0,04
di mana operator saat melakukan pekerjaannya dalam kondisi prima dan
kondisi lingkungan pekerjaan yang baik dan mendukung. Indikator consistency
termasuk dalam kategori Excellent (B) dengan skor +0,03 di mana operator
melakukan pekerjaannya secara konsisten terhadap waktu pengukuran.
Untuk Layout usulan rating factor elemen kerja 1 yaitu indikator skill termasuk
dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kualitas kerja
operator terlihat terlatih baik, bekerjanya cepat tapi halus, tampak percaya pada
diri sendiri. Indikator effort termasuk dalam kategori Excellent (B1) dengan
skor +0,1 di mana operator terlihat kecepatan dalam melakukan perakitan
tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition termasuk dalam
kategori Excellent (B) dengan skor +0,04 di mana operator saat melakukan
pekerjaannya dalam kondisi prima dan kondisi lingkungan pekerjaan yang baik
dan mendukung. Indikator consistency termasuk dalam kategori Excellent (B)
dengan skor +0,03 di mana operator melakukan pekerjaannya secara konsisten
terhadap waktu pengukuran.
Reguler
Ganjil 2023/2024
Untuk rating factor layout usulan elemen kerja 2 yaitu indikator skill termasuk
dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kualitas kerja
operator terlihat terlatih baik, bekerjanya cepat tapi halus, tampak percaya pada
diri sendiri. Indikator effort termasuk dalam kategori Excellent (B2) dengan
skor +0,08 di mana operator terlihat kecepatan dalam melakukan perakitan
tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition termasuk dalam
kategori Good (C) dengan skor +0,02 di mana operator saat melakukan
pekerjaannya dalam kondisi cukup baik dan kondisi lingkungan pekerjaan
yang cukup baik. Indikator consistency termasuk dalam kategori Good (C)
dengan skor +0,01 di mana gerakan operator cukup konsisten namun terkadang
terdapat kendala dari pencarian benda kerja yang membuat tidak sepenuh nya
konsisten.
Untuk rating factor layout usulan elemen kerja 3 yaitu indikator skill termasuk
dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kualitas kerja
operator terlihat terlatih baik, bekerjanya cepat tapi halus, tampak percaya pada
diri sendiri. Indikator effort termasuk dalam kategori Excellent (B1) dengan
skor +0,1 di mana operator terlihat kecepatan dalam melakukan perakitan
tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition termasuk dalam
kategori Good (C) dengan skor +0,02 di mana operator saat melakukan
pekerjaannya dalam kondisi cukup baik dan kondisi lingkungan pekerjaan
yang cukup baik. Indikator consistency termasuk dalam kategori Good (C)
dengan skor +0,01 di mana gerakan operator cukup konsisten namun terkadang
terdapat kendala dari pencarian benda kerja yang membuat tidak sepenuh nya
konsisten.
Untuk rating factor layout usulan elemen kerja 4 yaitu indikator skill termasuk
dalam kategori Excellent (B2) dengan skor +0,08 di mana kualitas kerja
operator terlihat terlatih baik, bekerjanya cepat tapi halus, tampak percaya pada
diri sendiri. Indikator effort termasuk dalam kategori Excellent (B1) dengan
skor +0,1 di mana operator terlihat kecepatan dalam melakukan perakitan
tinggi dan bekerja secara sistematis. Indikator condition termasuk dalam
kategori Excellent (B) dengan skor +0,04 di mana operator saat melakukan
pekerjaannya dalam kondisi prima dan kondisi lingkungan pekerjaan yang baik
dan mendukung. Indikator consistency termasuk dalam kategori Excellent (B)
Reguler
Ganjil 2023/2024
c. Analisis Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Layout
Awalan
Waktu siklus merupakan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu
elemen kerja. Waktu normal merupakan rerata waktu siklus dikali rating factor.
Waktu baku (waktu standar) merupakan waktu yang dibutuhkan operator
terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas, bekerja pada kecepatan yang
berlanjut, dan menggunakan metode, mesin, peralatan serta pengaturan tempat
Reguler
Ganjil 2023/2024
kerja tertentu. Dalam penelitian kali ini dilakukan pengambilan data waktu
perakitan dengan merakit sebanyak 10 kali mobil mainan yaitu antara lain
waktu siklus yang didapatkan 1,545 detik pada elemen kerja 1 7,709 detik
pada elemen kerja 2 4,484 detik pada elemen kerja 3 dan 7,636 pada elemen
kerja 4. Waktu normal yang didapatkan 1,869 detik pada elemen kerja 1 8,788
detik pada elemen kerja 2 5,246 detik pada elemen kerja 3 dan 9,239 pada
elemen kerja 4. Sehingga didapatkan total waktu normal sebesar 25,142 detik.
Waktu baku yang didapatkan 2,225 detik pada elemen kerja 1 10,461 detik
pada elemen kerja 2 6,245 detik pada elemen kerja 3 dan 10,998 pada elemen
kerja 4 sehingga didapatkan total waktu baku yang dibutuhkan operator untuk
merakit satu mobil mainan adalah sebesar 29,929 detik dengan allowance
sebesar 16%.
Untuk data yang berada di atas waktu baku (2,225 detik) pada elemen kerja 1
tidak terdapat data yang di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang berada di
bawah waktu baku pada elemen kerja 1 terdapat 10 data, yaitu 1,18 1,77 1,64
1,47 1,64 1,42 1,52 1,42 1,49 dan 1,9. Untuk data yang berada di atas waktu
baku (10,461 detik) pada elemen kerja 2 tidak terdapat data yang di atas waktu
baku. Lalu, untuk data yang berada di bawah waktu baku pada elemen kerja 2
terdapat 10 data, yaitu 7,45 7,44 7,28 8,09 7,68 7,74 8,9 7,53 6,76 dan
8,22. Untuk data yang berada di atas waktu baku (6,245 detik) pada elemen
kerja 3 tidak terdapat data yang di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang
berada di bawah waktu baku pada elemen kerja 3 terdapat 10 data, yaitu 4,65
3,73 5,19 5,12 4,89 5,15 5,14 3,67 3,7 dan 3,6. Untuk data yang berada
di atas waktu baku (10,998 detik) pada elemen kerja 4 tidak terdapat data yang
di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang berada di bawah waktu baku pada
elemen kerja 4 terdapat 10 data, yaitu 9,08 7,5 8,74 8,54 7,75 6,25 7,09
7,44 7 dan 6,97. Dari analisi perhitungan di atas, maka dapat diketahui
mengapa data yang ada bisa lebih rendah dengan waktu baku yang didapat
karena ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, seperti proses
peningkatan efisiensi, pengalaman dan keterampilan dari operator atau pekerja
itu sendiri, optimalisasi proses kerja, dsb sehingga waktu baku bisa lebih tinggi
ketimbang data yang diperoleh.
Reguler
Ganjil 2023/2024
d. Analisis Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku Layout
Usulan
Waktu siklus merupakan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan satu
elemen kerja. Waktu normal merupakan rerata waktu siklus dikali rating factor.
Waktu baku (waktu standar) merupakan waktu yang dibutuhkan operator
terlatih untuk menyelesaikan suatu tugas, bekerja pada kecepatan yang
berlanjut, dan menggunakan metode, mesin, peralatan serta pengaturan tempat
kerja tertentu. Dalam penelitian kali ini dilakukan pengambilan data waktu
perakitan dengan merakit sebanyak 10 kali mobil mainan, yaitu antara lain
waktu siklus yang didapatkan 1,366 detik pada elemen kerja 1 6,136 detik
pada elemen kerja 2 2,879 detik pada elemen kerja 3 dan 4,897 pada elemen
kerja 4. Kemudian, untuk waktu normal yang didapatkan 1,707 detik pada
elemen kerja 1 7,301 detik pada elemen kerja 2 3,483 detik pada elemen kerja
3 dan 6,121 pada elemen kerja 4 sehingga didapatkan total waktu normal
sebesar 18,612 detik. Lalu, untuk waktu baku yang didapatkan 2,032 pada
elemen kerja 1 8,691 detik pada elemen kerja 2 4,146 detik pada elemen kerja
3 dan 7,286 pada elemen kerja 4 sehingga didapatkan total waktu baku yang
dibutuhkan operator untuk merakit satu mobil mainan adalah sebesar 22,155
detik dengan allowance sebesar 16%.
Untuk data yang berada di atas waktu baku (2,302 detik) pada elemen kerja 1
tidak terdapat data yang di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang berada di
bawah waktu baku pada elemen kerja 1 terdapat 10 data, yaitu 1,57 1,22 1,55
1,7 1,6 1,23 1,2 1,24 1,05 1,3. Untuk data yang berada di atas waktu baku
(8,691 detik) pada elemen kerja 2 tidak terdapat data yang di atas waktu baku.
Lalu, untuk data yang berada di bawah waktu baku pada elemen kerja 2 terdapat
10 data, yaitu 5,76 6,2 6,17 5,18 6,26 6,61 5,66 6,85 5,8 dan 6,87. Untuk
data yang berada di atas waktu baku (4,146 detik) pada elemen kerja 3 tidak
terdapat data yang di atas waktu baku. Lalu, untuk data yang berada di bawah
waktu baku pada elemen kerja 3 terdapat 10 data, yaitu 3,43 2,86 3,62 2,5
2,86 2,87 3,21 2,34 2,44 dan 2,66. Untuk data yang berada di atas waktu
baku (7,286 detik) pada elemen kerja 4 tidak terdapat data yang di atas waktu
baku. Lalu, untuk data yang berada di bawah waktu baku pada elemen kerja 4
terdapat 10 data, yaitu 4,79 6,3 5,88 4,1 4,31 4,71 4,52 4,26 5,38 dan
Reguler
Ganjil 2023/2024
4,72. Dari analisi perhitungan di atas, maka dapat diketahui mengapa data yang
ada bisa lebih rendah dengan waktu baku yang didapat karena ada beberapa
faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, seperti proses peningkatan efisiensi,
pengalaman dan keterampilan dari operator atau pekerja itu sendiri,
optimalisasi proses kerja, dsb sehingga waktu baku bisa lebih tinggi ketimbang
data yang diperoleh.
e. Analisis Keseluruhan
Berdasarkan pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dengan merakit mobil
mainan, maka diperoleh rekapitulasi perbandingan nilai antara waktu siklus, waktu
normal, dan waktu baku sebagai berikut:
Elemen Waktu Siklus Waktu Normal Waktu Baku
Kerja Layout Layout Layout Layout Layout Layout
Awalan Usulan Awalan Usulan Awalan Usulan
1. 1,545 1,366 1,869 1,707 2,225 2,032
detik detik detik detik detik detik
2. 7,709 6,136 8,788 7,301 10,461 8,691
detik detik detik detik detik detik
3. 4,484 2,879 5,246 3,483 6,245 4,146
detik detik detik detik detik detik
4. 7,636 4,897 9,239 7,289 10,929 7,286
detik detik detik detik detik detik
Reguler
Ganjil 2023/2024
10
0
Elemen Kerja 1 Elemen Kerja 2 Elemen Kerja 3 Elemen Kerja 4
3.5.3 Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian kali ini yang berdasarkan analisis waktu
siklus, waktu normal, dan waktu baku yaitu sebaiknya menggunakan jenis layout usulan
saat melakukan pekerjaan perakitan. Hal dikarenakan dari perhitungan yang diperoleh
nilai waktu siklus, normal dan baku yang didapatkan dari proses pengerjaan layout usulan
lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan layout awalan yaitu untuk total waktu
siklus sebesar 21,374 detik, untuk total waktu normal sebesar 13,61 detik, dan untuk
waktu baku sebesar 21,374 detik. Sedangkan, untuk layout usulan total waktu siklus
sebesar 15,278 detik, untuk total waktu normal sebesar 19,78 detik, dan untuk total
waktu baku sebesar 22,155 detik. Maka dengan menggunakan layout usulan pekerjaan
perakitan akan menjadi lebih efisien, efektif, dan penghematan waktu.
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, seperti
mengingat pentingnya menjaga dan meningkatkan produktivitas serta ketepatan waktu
dalam pemenuhan target sehingga diharapkan memperhatikan kondisi beban kerja waktu
dari setiap operator agar dapat terbagi secara merata sehingga terhindarkan dari
keterlambatan penyelesaian target. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya,
diharapkan dapat melakukan penelitian lebih dalam lagi terkait aspek-aspek yang dapat
meningkatkan produktivitas. Mengingat hampir keseluruhan proses produksi masih
dilakukan secara manual, maka tenaga kerja operator harus menjadi fokus utama dalam
perbaikan dan peningkatan produktivitas. Penelitian selanjutnya diharapkan pula dapat
melakukan penelitian lebih mendalam pada stasiun kerja perakitan produk.
Reguler
Ganjil 2023/2024
3.6 Kesimpulan
Dari studi kasus ini, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Metode yang digunakan dalam studi kasus pengukuran kerja langsung ini adalah
metode stopwatch di mana jenis pembacaan pengukuran pada stopwatch yang
digunakan adalah jenis pembacaan repetitive atau secara berulang – ulang. Dalam
studi kasus ini nantinya operator akan melakukan perakitan mobil mainan untuk
mengambil data secara berulang sebanyak 15 kali dalam 2 layout, yaitu awalan dan
usulan dengan rincian 10 data wajib dan 5 data cadangan kemudian data tersebut
dianalisis.
2. Dalam menghitung nilai waktu normal, dan waktu baku, dapat menggunakan rumus
yang ada dan melakukan perhitungannya. Didapatkan hasil perhitungan pada layout
awalan, yaitu nilai waktu siklus berturut – turut 1,545 detik 7,709 detik 4,484 detik,
dan 7,636 detik. Untuk nilai waktu normal berturut-turut sebesar 1,869 detik 8,788
detik, 5,246 detik, dan 9,239 detik. Lalu, untuk nilai waktu baku berturut-turut sebesar
2,225 detik, 10,461 detik, 6,245 detik, dan 10,929 detik. Untuk layout usulan, nilai
waktu siklus berturut-turut sebesar 1,366 detik, 6,136 detik, 2,879 detik, dan 4,897
detik. Untuk nilai waktu normal berturut-turut sebesar 1,707 detik, 7,301 detik, 3,483
detik, dan 7,289 detik. Lalu, untuk nilai waktu baku berturut-turut sebesar 2,032 detik,
10,891 detik, 4,146 detik, dan 7,286 detik.
3. Didapatkan hasil dari 10 data elemen kerja dari masing-masing elemen dengan
menguji kecukupan data dan didapati hasil 10 elemen kerja tersebut seragam karena
berada di dalam UCL dan LCL yang dihitung menggunakan uji keseragaman data
untuk layout awalan dan layout usulan. Pada grafik terlihat bahwa data ini seragam
karena hasilnya tidak melewati batas UCL dan LCL. Didapatkan hasil rating factor
untuk masing-masing elemen dengan menggunakan Westinghouse table. Sedangkan
untuk hasil dari allowance-nya dari pengamatan operator ini sendiri menggunakan
tabel allowance sehingga hasil allowance tersebut didapatkan total nilai akhir sebesar
16 % untuk masing-masing layout.
4. Rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian kali ini yang berdasarkan analisis
waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku yaitu sebaiknya menggunakan jenis
layout usulan saat melakukan pekerjaan perakitan mobil mainan. Hal tersebut
dikarenakan dari perhitungan yang diperoleh nilai waktu siklus, normal dan baku
yang didapatkan dari proses pengerjaan layout usulan lebih kecil dibandingkan
Reguler
Ganjil 2023/2024
DAFTAR PUSTAKA
Iriani, Y., & Ramli, L. (2021). Determination the Number of Packing Operators Using
Work Sampling Method. 1.
Manaruzzaki, A. (2022). Literature Review: The Importance of Working Time
Measurement in the Manufacturing Industry to Increase Company Productivity
(Case in Indonesia). 1.
Prakash, C., Rao, B. P., Shetty, D. V., & S, V. (2020). Application of Time and Motion
Study to Increase the Productivity and Efficiency. 1.
Rachman, T., Kumala Sriwana, I., & Liyanawati Zalukhu, S. (2020). Determination of
Standard Time and Output Production of Spring Frame Mattress Components
using Work Sampling Method. 1, 7, & 8.
Reddy, G. V., & Chambrelin, K. S. (2021). Application of Time and Motion study for
Brickwork activity in Residential building. 1.
Reguler
Ganjil 2023/2024
LAMPIRAN
1. Lembar pengamatan
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024
3. Screenshot stopwatch
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024