Anda di halaman 1dari 6

MISS KOMUNIKASI PENYEBAB KONFLIK TIM

Aprilia Nur Alifah1


Aprilianur.2021@student.uny.ac.id
Eka Liviana Oktaviani2
ekaliviana.2021@student.uny.ac.id
Sri Emy Yuli Suprihatin3
emy@uny.ac.id

Fakultas Teknik Pendidikan Teknik Busana Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK
Mis komunikasi adalah kegagalan dalam menyampaikan pesan yang dapat
menyebabkan kesalahpahaman, salah interpretasi, dan konflik. Penelitian ini
mengkaji lebih dalam dampak miskomunikasi terhadap tim dan bagaimana
hal ini dapat diatasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskomunikasi
dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik secara verbal maupun nonverbal.
Perbedaan persepsi antara pengirim dan penerima pesan juga dapat menjadi
penyebab miskomunikasi. Selain itu, teknologi komunikasi modern juga
dapat memicu terjadinya miskomunikasi. Mis komunikasi dapat berdampak
negatif terhadap tim, seperti: konflik, penurunan produktivitas,
ketidakpuasan kerja, dan kerusakan kepercayaan. Untuk mengatasi
miskomunikasi, diperlukan upaya-upaya dari berbagai pihak, baik dari
individu, tim, maupun organisasi. Upaya-upaya tersebut antara lain:
meningkatkan keterampilan komunikasi, membangun pemahaman yang
sama tentang tujuan dan nilai-nilai tim, serta menggunakan teknologi
komunikasi secara efektif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan dan solusi konstruktif bagi organisasi dan individu dalam
mengelola dan meminimalkan risiko konflik yang muncul akibat komunikasi
yang buruk.
Kata kunci: komunikasi,konflik,miss komunikasi
PENDAHULUAN

Dalam dunia kerja yang dinamis dan kompetitif, keberhasilan sebuah tim sangat
bergantung pada kemampuan anggota tim untuk berkomunikasi secara efektif.
Komunikasi yang kurang efektif dapat menjadi penyebab munculnya berbagai konflik
di dalam tim. Salah satu fenomena yang sering terjadi adalah "MISS KOMUNIKASI" atau
kekeliruan dalam proses berkomunikasi yang dapat mengakibatkan ketidakpahaman,
salah interpretasi, dan akhirnya berujung pada konflik di antara anggota tim.
Mengidentifikasi dan memahami penyebab konflik tim yang disebabkan oleh miss
komunikasi menjadi hal yang krusial untuk meningkatkan kinerja dan harmoni di
lingkungan kerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam
dampak miss komunikasi terhadap dinamika tim dan bagaimana hal ini dapat diatasi
untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Pentingnya pendekatan proaktif terhadap masalah miss komunikasi dalam tim menjadi
landasan utama untuk menghindari konflik yang berpotensi merugikan produktivitas
dan keberlanjutan kerja sama tim. Dengan merinci berbagai aspek dan dampak miss
komunikasi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan solusi
konstruktif bagi organisasi dan individu dalam mengelola dan meminimalkan risiko
konflik yang muncul akibat kekurangan komunikasi di dalam tim.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja bentuk-bentuk miss komunikasi yang mungkin terjadi dalam tim kerja
dan sejauh mana peran masing-masing bentuk dalam menciptakan konflik di
antara anggota tim?
2. Sejauh mana perbedaan persepsi antara pengirim dan penerima pesan
berkontribusi terhadap kejadian miss komunikasi di dalam tim?
3. Bagaimana peran teknologi komunikasi modern, seperti email, pesan instan, dan
konferensi video, dalam memicu miss komunikasi dan mengarah pada konflik
tim?
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan maupun pengaruh
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi. Menurut
Singarimbun dan Effendy (2007;3) bahwa penelitian eksplanasi adalah suatu
penelitian yang menjelaskan hubungan maupun pengaruh antara variabel-
variabel bebas dengan variabel terikat dengan cara mengajukan hipotesis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Komunikasi adalah saling mengirim dan menerima pesan atau informasi
secara fleksibel antara dua pihak. Jika komunikasi tidak lancar atau tidak efektif,
pesan atau informasi tersebut tidak akan sampai, bahkan bisa diterima secara
salah. Inilah awal mula terjadinya miskomunikasi. Pesan tidak tersampaikan
dengan baik sehingga menyebabkan masalah.
Komunikasi verbal adalah komunikasi menggunakan kata-kata, baik secara
lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal juga bisa dilakukan secara online,
misalnya dengan chatting di Whatsapp. Sementara itu, komunikasi nonverbal
adalah berkomunikasi melalui ekspresi wajah, gestur tubuh, dan kontak mata.
Bentuk komunikasi ini agak sulit dilakukan secara online.
Misskomunikasi adalah kegagalan proses dalam berkomunikasi.
Miskomunikasi dapat menyebabkan kesalahpamanan karna suatu pesan atau
informasi yang disampaikan tidak dapat diterima oleh informan.
1. Bentuk misskomunikasi
Sedangkan apa saja bentuk-bentuk miss komunikasi yang mungkin terjadi
dalam tim kerja dan sejauh mana peran masing-masing bentuk dalam
menciptakan konflik di antara anggota tim. Salah satu factor penyebab karena
komunikasi verbal yang tidak didukung oleh komunikasi nonverbal. Hal ini
umumnya terjadi dalam percakapan yang dilakukan secara tertulis. Saat chatting,
misalnya, kamu tidak dapat melihat ekspresi muka lawan bicara. Ekspresi muka
dapat membantu menjelaskan pesan yang disampaikan.
Komunikasi dapat juga terganggu karena munculnya masalah penyampaian
pesan dari pengirim ke penerima. Masalah yang paling jelas di sini adalah faktor
fisik. Misalnya, terdapat sambungan kabel yang kurang baik pada sound
systemnnya (antara tersambung dan tidak, sehingga muncul bunyibunyi aneh),
kualitas suara yang kurang baik, serta salinan surat yang tak terbaca. Masalah lain
yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang
disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna ganda. Bila
dua buah pesan disampaikan.
2. perbedaan persepsi antara pengirim dan penerima pesan

komunikasi adalah orang atau pihak yang menerima pesan atau message yang
dating dari si pengirim pesan atau komunikator. Dalam hal ini si penerima pesan
akan melakukan proses penangkapan dan kemudian mentafsir serta menguraikan
berita atau pesan yang diterima nya sesuai dengan persepsi yang dimiliki nya.
Persepsi tersebut akan sangat tergantung dari daya tangkap, daya piker, serta
pengalaman yang dimiliki oleh komunikan tersebut.
Perbedaan persepsi dan Bahasa yaitu persepsi merupakan interpretasi pribadi
atas suatu hal. Definisi seseorang mengenai suatu kata mungkin berbeda dengan
orang lain Gangguan semantik merupakan gangguan komunikasi yang terjadi
karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Gangguan psikologis terjadi
karena adanya persoalan pada diri individu baik pengirim pesan maupun
penerima pesan. Rintangan fisik dan organik merupakan rintangan yang
disebabkan oleh kondisi fisik penerima atau pengirim (contoh : cacat pada salah
satu pancaindera) atau juga pada lokasi proses komunikasi terjadi (contoh : pada
tempat yang terpencil, atau gangguan signal pada suatu tempat). Rintangan status
terjadi karena jarak sosial antara peserta komunikasi. Biasanya terjadi pada
komunikasi atasan dan bawahan, atau senior dan junior. Rintangan kerangka
berpikir merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan persepsi antara
pengirim pesan dengan penerima pesan. Rintangan budaya disebabkan karena
adanya perbedaan norma, nilai dan kebiasaan yang dianut oleh pihak yang
melakukan proses komunikasi. Dan Rintangan Birokrasi merupakan gangguan
yang terjadi karena struktur organisasi, biasanya terjadi pada organisasi
pemerintahan (contoh : informasi yang disampaikan oleh pemimpin tidak sampai
pada karyawan tingkat paling bawah karena melalui proses yang panjang).

3. peran teknologi komunikasi modern


Peran teknologi mempunyai kaitan yang erat dalam bidang informasi dan
komunikasi. Dalam teknologi informasi yang banyak digunakan adalah
komputer. Dalam makalah ini tidak dibahas tentang pengertian teknologi
informasi dan komunikasi serta kemampuan komputer. Dan akan pula dibahas
tentang teknologi internet yang banyak mempermudah manusia dalam mencari
sumber informasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Melalui sarana – sarana
yang ada dalam internet kita dapat memperoleh informasi dengan mudah, praktis
dan cepat sehingga tidak membuang waktu.Peranan teknologi informasi dalam
bidang komunikasi sangatlah besar, karena dalam adanya informasi yang
mendukung, akan terciptalahkomunikasi yang efektif, dan dengan adanya
kemajuan dari kedua bidang tersebut maka akan majulah suatu pembangunan.
Teknologi informasi dan komunikasi banyak mempengaruhi setiap unsur
rantai nilai, mengubah cara melaksanakan kegiatan bernilai, serta mengubah
hubungan antar kegiatan tersebut.Teknolgi informasi menyebabkan komunikasi
jarak jauh dapat dilakukan dengan mudah. Dan juga menyebabkan informasi
tentang keadaan konsumen, harga bahan mentah dan keadaan pasar di semua
negara dapat diketahui dengan mudah dan cepat. Hal ini membantu pembukaan
cabang perusahaan menjadi mudah, bukan hanya di dalam negeri tetapi juga luar
negeri.
Demikianlah teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan perubahan
bekerja, memperluas daerah kompetisi dan pada cara membuat suatu produk.
Tehnologi informasi yang menunjang adanya komunikasi. Contohnya yaitu
Telepon, Telegram, Telex, Faximile, Surat Kabar, Majalah, dan sebagainya. Suatu
teknologi komunikasi yang banyak dipergunakan dan besar dukungannya
terhadap revolusi teknologi informasi adalah komputer dapat digunakan sebagai
mesin ketik yang istimewa yang dapat digunakan untuk mengolah kata,
membentu berpikir, termasuk simulasi, selain itu komputer juga dapat digunakan
untuk merancang informasi, termasuk desain dan lukisannya.
KESIMPULAN

Miskomunikasi adalah kegagalan dalam proses komunikasi yang dapat


menyebabkan kesalahpahaman, salah interpretasi, dan konflik. Dalam dunia kerja
yang dinamis dan kompetitif, miskomunikasi dapat menjadi ancaman serius bagi
keberhasilan tim.Penelitian ini menemukan bahwa miskomunikasi dapat terjadi
dalam berbagai bentuk, baik secara verbal maupun nonverbal. Perbedaan persepsi
antara pengirim dan penerima pesan juga dapat menjadi penyebab
miskomunikasi. Selain itu, teknologi komunikasi modern juga dapat memicu
terjadinya miskomunikasi.Miskomunikasi dapat berdampak negatif terhadap tim,
seperti:

Konflik antar anggota tim

Penurunan produktivitas

Ketidakpuasan kerja

Kerusakan kepercayaan

Untuk mengatasi miskomunikasi, diperlukan upaya-upaya dari berbagai pihak,


baik dari individu, tim, maupun organisasi. Upaya-upaya tersebut antara lain:
Meningkatkan keterampilan komunikasi

Membangun pemahaman yang sama tentang tujuan dan nilai-nilai tim

Menggunakan teknologi komunikasi secara efektif

Dengan menerapkan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat mengurangi risiko


terjadinya miskomunikasi dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan
produktif.

DAFTAR PUSTAKA
Fai. “Metode Kuantitatif". Internet: https://umsu.ac.id/metode-kuantitatif-adalah/, 8
November, 2022 [Des. 19, 2023].Sudrajat, Sugito, “Sistem Informasi
Manajemen”, Semarang. 1998. Tung, Khoe

Yao Tung Khoe, “Pemasaran dan Bisnis di Internet“, Jakarta. 1996. Gramedia

Kesumadewi, E. S. (2018). Perbedaan model komunikasi kepala sekolah menurut persepsi siswa
ditinjau dari perspektif gender. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara, 9(2),
75-84.
Iswahyudi, T. S. (1997). Persepsi Komunikasi Non-verbal Masyarakat Jawa dan Madura. ANIMA
Indonesian Psychological Journal, 12(48), 342-368.
Juariyah, J. (2014). Miskomunikasi antarbudaya mahasiswa pendatang di kabupaten
jember. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(3), 251-261.

Anda mungkin juga menyukai