Muhammad Rizqy Nawwari - Teori Kebudayaan - 08
Muhammad Rizqy Nawwari - Teori Kebudayaan - 08
Teori Kebudayaan
Joseph J Hobbs. 2014. “Bedouin Place Names in The Eastern Desert Of Egypt”. Nomadic
Peoples, vol. 18, no. 2, 2014, pp. 123–146..
Didalam artikel ini pembahasan mengenai Toponomi Ma’aza Badui di utara gurun Timur
Mesir. Orang orang Ma’aza mulai memberi nama tempat yang mereka lalu ketika imigrasi dari
laut barat arabia. Objek tempat yang diutamakan adalah lembah, gunung sumber air, pohon, dan
jalna. Nama tempat itu membantu mereka untuk mengklaim atas tanah tersebut. Untuk kelompok
pengembala nomaden nama tempat itu membantu mereka dalam mengurangi resiko di lingkungan
yang tidak pasti, dan juga untuk melestarikan Sumber Daya yang mereka miliki.
Nama tempat yang mereka gunakan mewaklili pengetahuan lingkungan asli mereka. Nama
nama tersebut memeiliki cerita pengamatan orang berkaitan tentang asal usul tempat tersebut. Baik
adanya tumbuhan, artefak, hewan, material, persepsi, sensasi. Danjuga lingkungan fisik yang
mereka lalui, hal hal lain berkaian dengan kehidupan mereka, dengan tujuan agar orang orang
tersebut tidak tersesat.
Wadi Qattar attarfa yang merupakan cabang dari Wadi Qattar merupakan lembah yang
tinggi yang nama Al A’la dan Al Asfal dengan pengamatan lingkungan sekitar mereka secara
geofrafis. Penanaman pohon akasia menjadi komoditi yang mereka miliki untuk hewan ternak
mereka, bahkan untuk hewan liar yang ada, untuk dijadikan bahan baku bangunan, bahan bakar
dan lain sebagainya. Penduduk disekitarnya akan menjaga apa yang menjadi hasil dari lingkungan
tersebut. Pohon pohon tersebut diberi tanda, sebagai tanda penjagaan masyarakat terhadapnya.