Anda di halaman 1dari 3

TUGAS HUMANIORA BAHASA INDONESIA

Nama : Ni Putu Tarisa Normalia Dewi


No Absen : 15
NPM : 2304742010042
Kelas/Jurusan : 1B Reguler (Pagi) / Hukum
Semester : 1 (Satu)
Mata Kuliah : Humaniora Bahasa Indonesia
Hari / Tanggal : Selasa, 28 November 2023

A. Penjelasan terkait Ejaan Van Ophuijsen, Ejaan Republik, Ejaan Melindo, dan
EYD beserta masing-masing 5 contoh kalimat :

1. Ejaan Van Ophuijsen


Ejaan Van Ophuijsen diperkenalkan oleh L.A.H van Ophuijsen, seorang Belanda, pada tahun
1901. Ejaan ini berdasarkan bahasa Melayu ragam baku dan banyak dipengaruhi sistem
penulisan bahasa Belanda.

Ciri-cirinya :
- Masih menggunakan huruf C, J, Y
- Huruf vokal panjang ditulis dengan huruf vokal rangkap, misalnya: amat, indah
- Konsonan rangkap seperti kh, sy, ny, ng masih ditulis terpisah, misalnya: ta na ah
- Huruf h, q, x, dan z masih sering digunakan
- Kata depan dan awalan sering ditulis terpisah dari kata dasarnya

Contoh Kalimat Ejaan Van Ophuijsen :


1. Anak itoe haroes disoeroeh membatja boekoe peladjarannja.
2. Agrep tiadalah goenanja bagimoe oentoek mendjadi kaja raja.
3. Ia mendjadi miskin sebab selaloe ingin berfoja-foja sadja.
4. Pergaoelan jang baik itoe amat berguna bagi pembentukan watak seseorang.
5. Gemetar tapak kaki beta akan mempergoenakan ilmoe jang fana ini.
2. Ejaan Republik
Ejaan Republik diperkenalkan pada tahun 1947 setelah Indonesia merdeka. Tujuannya untuk
menghilangkan unsur bahasa asing.

Ciri-cirinya :
- Sudah tidak menggunakan huruf C, J, Y
- Konsonan rangkap seperti kh, sy ditulis serangkai
- Awalan se- ditulis terpisah jika diikuti konsonan tunggal
- Semua huruf kapital, termasuk awal kalimat, nama diri dan singkatan

Contoh kalimat Ejaan Republik :


1. Anak itu harus disuruh membaca buku pelajarannya.
2. Agrep tidaklah gunanya bagimu untuk mendjadi kaya raya.
3. Ia mendjadi miskin sebab selalu ingin berfoya-foya saja.
4. Pergaulan yang baik itu amat berguna bagi pembentukan watak seseorang.
5. Gemetar tapak kaki saya akan mempergunakan ilmu yang fana ini.

3. Ejaan Melindo
Ejaan Melindo diperkenalkan oleh Tirto Adhi Soerjo pada 1908. Ejaan ini menggabungkan
ejaan Van Ophuijsen dengan ejaan bahasa Belanda.

Ciri-cirinya :
- Masih ada penggunaan huruf C, J, Y
- Huruf vokal panjang kadang ditulis dengan rangkap, kadang tidak
- Inkonsisten dalam penggunaan konsonan rangkap
- Masih banyak kata yang dieja menurut bahasa aslinya

Contoh kalimat Ejaan Melindo :


1. Anak itu harus disuruh membatja buku peladjarannja.
2. Agrep tidaklah gunanja bagimu untuk mendjadi kaja raja.
3. Ia mendjadi miskin sebab selalu ingin berfoja-foja sadja.
4. Pergaulan jang baik itu amat berguna bagi pembentukan watak seseorang.
5. Gemetar tapak kaki saja akan mempergunakan ilmu jang fana ini.

4. EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)


EYD diperkenalkan pada 1972 untuk menyempurnakan ejaan Republik.

Ciri-cirinya :
- Tidak lagi menggunakan huruf C, J, Y
- Lebih konsisten dan sederhana dalam penulisan kata
- Penggunaan huruf kapital lebih terbatas
- Penulisan gabungan kata lebih jelas dengan penggunaan tanda hubung

Contoh kalimat EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) :


1. Anak itu harus disuruh membaca buku pelajarannya.
2. Ambisi tidaklah gunanya bagimu untuk menjadi kaya raya.
3. Ia menjadi miskin karena selalu ingin berfoya-foya saja.
4. Pergaulan yang baik itu sangat berguna bagi pembentukan karakter seseorang.
5. Gemetar tapak kaki saya akan memanfaatkan ilmu yang fana ini.

Anda mungkin juga menyukai