BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH :
EMERIO KEVIN ARYAPUTRA
24060121120012/B
1. Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah
diterima dan difungsikan atau dipakai sebagai model atau acuan oleh masyarakat Indonesia
secara luas.
Bahasa Indonesia baku diperlukan agar keberagaman bahasa Indonesia dari Sabang sampai
Merauke memiliki satu model bahasa Indonesia yang digunakan sebagai acuan.
Acuan yang digunakan bagi bahasa Indonesia baku adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan
Pedoman Pembentukan Istilah Bahasa Indonesia.
3. “saya mau nyalonkan diri menjadi direktur selanjutnya, pak, mumpung saya masih bisa!”,
kata Jerry.
4. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-
bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan
tanda baca, artinya ejaan adalah kaidah bunyi-bunyi dalam bentuk tulisan yang hanya terkait
dengan tata tulis yang meliputi pemakaian huruf, penulisan kata (termasuk kata atau ejaan
serapan), dan pemakaian tanda baca.
Ejaan baku diperlukan agar keberagaman ejaan dari berbagai daerah dan suku bangsa
memiliki satu model ejaan yang digunakan sebagai acuan, sehingga tidak ada tafsiran yang
berbeda-beda .
Ejaan meliputi pemakaian huruf (huruf kapital, huruf abjad, huruf vokal, dll.), penulisan kata
(kata dasar, kata berimbuhan, gabungan kata, partikel, dll.), pemakaian tanda baca, dan
penulisan unsur serapan.
6. Bahasa Indonesia memiliki banyak kata serapan karena pada awalnya bahasa Indonesia
adalah bahasa ciptaan yang berdasarkan bahasa Melayu, bukan bahasa yang terbentuk secara
alami. Karena bahasa Melayu adalah bahasa daerah, maka bahasa Melayu memiliki
keterbatasan kosakata dan harus distandardisasi. Lewat proses standardisasi inilah kata-kata
bahasa asing dan daerah diserap dan diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia untuk
melengkapi perbendaharaan kata. Selain itu, sejak zaman dahulu penduduk Nusantara
melakukan banyak interaksi dengan bangsa lain lewat perdagangan, penjajahan, maupun
perkembangan ilmu pengetahuan, dan pengaruh media modern.
7. Kaidah dalam penyerapan kata dalam bahasa Indonesia dibagi dua berdasarkan taraf
integrasinya, yaitu :
- Unsur serapan/pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia.
Contoh: reshuffle, do I’homme par I’homme, dan shuttle cock.
- Unsur serapan/pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia. Kata diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya atau
disesuaikan dengan Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga, sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.
8. Dampak yang ditimbulkan dari masuknya kata serapan dalam bahasa Indonesia adalah :
- Pengguna lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern
- Pengguna dianggap gaul
- Terkadang kata serapan lebih singkat dari pada kata dalam bahasa Indonesia asli.
- Bahasa Indonesia bisa dianggap lebih rendah di mata masyarakat karena penggunaan
kata serapan yang maknanya sudah ada pada bahasa Indonesia.
9. Terdapat 4 cara penyerapan Bahasa asing ke dalam Bahasa Indonesia yang lazim, yaitu :
- Cara adopsi, yaitu bentuk dan makna kata asing diserap secara keseluruhan, contoh :
supermarket, plaza.
- Cara adaptasi, yaitu hanya makna kata asing yang diserap dan ejaan atau cara
penulisannya disesuaikan ejaan bahasa Indonesia, contoh : pluralization pluralisasi,
maximaal maksimal.
- Cara penerjemahan, yaitu konsep yang terkandung dalam kata bahasa asing diambil
kemudian dicari padanannya dalam bahasa Indonesia, contoh : overlap tumpang-
tindih, try out uji coba.
- Cara kreasi, yaitu konsep dasar dalam kata bahasa asing diambil kemudian dicari
padanannya dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, tetapi
cara kreasi tidak menuntut fisik yang mirip seperti penerjemahan, contoh : effective
berhasil guna, shuttle ulang alik.
DAFTAR PUSAKA
Admin SMT. 2010. Proses Penyerapan Istilah dalam Bahasa Indonesia. Diakses pada 8 Maret
2022, dari https://balaibahasajateng.kemdikbud.go.id/2010/07/proses-penyerapan-istilah-
dalam-bahasa-indonesia/.
Ambarita, Goki Riauli. 2020. Analisis Kosa Kata Serapan Kosakata Serapan Bahasa Inggris
dalam Koran Waspada Mei 2020. Diakses 8 Maret 2022, dari Universitas HKBP
Nommensen.
Ardianto, Elif. 2019. Jawaban pada Mengapa bahasa Indonesia banyak sekali menggunakan
kata serapan?. Diakses pada 8 Maret 2022, dari https://id.quora.com/Mengapa-bahasa-
Indonesia-banyak-sekali-menggunakan-kata-serapan/answer/Elif-Ardianto?
ch=10&oid=127518304&share=29b12374&srid=kuIY3&target_type=answer
Ejaan Bahasa Indonesia. 2021. Diakses pada 8 Maret 2022, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Bahasa_Indonesia.
Hidayat, Rahmat. “RAGAM BAHASA INDONESIA BAKU | BAHASA BAKU | MATERI
MATA KULIAH UMUM BAHASA INDONESIA” YouTube, diunggah oleh Linguistic
Addict, 8 September 2021, https://youtu.be/O3d4Glkcfm4. Diakses pada 6 Maret 2022.
Kata serapan. 2021. Diakses pada 8 Maret 2022, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Kata_serapan.
Sriyanto. 2014. Ejaan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Tim Penulis. 2015. Cendekia Bahasa : Pengantar Penulisan Ilmiah. Bogor: Penerbit IPB Press.
Waridah. 2002. Ragam Bahasa Baku dan Non Baku Bahasa Indonesia. Medan: KI.