AKUNTASI MANAJEMEN
“ANALISIS USAHA ABINZA PIZZA AND BAKERY ”
DISUSUN OLEH :
MANAJEMEN 03
1. FERDI SUTIADI (1861 2011 398)
2. M. ARIF HERMAWAN (1861 2011 329)
3. MANSUR SAMSUDIN (1861 2011 422)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA PANGKALAN BUN
TAHUN AKADEMIK 2020
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat allah SWT,
atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Adapun tujuan disusunnya laporan ini ialah sebagai salah satu agenda
kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi
dalam menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester V (lima), adapun
judul dalam makalah ini adalah mengenai “Analisis usaha Abinza Pizza And
Bakery”. Dalam proses penyusunan laporan ini, kami banyak mendapatkan
bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah
didalam kesempatan ini kami menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa
hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada:
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................3
1.4. Manfaat Penelitian...............................................................................3
iii
BAB III HASIL dan PEMBAHASAN
3.1.......................................................................................................Profil
.............................................................................................................17
3.2...........................................Deskripsi usaha Abinzza pizza And Bakery
.............................................................................................................17
3.3............................................................................................Tenaga kerja
.............................................................................................................18
3.4.......................................................................................Proses produksi
.............................................................................................................18
3.5....................................................................................Proses pemasaran
.............................................................................................................23
3.6..............................................................................................Bahan baku
.............................................................................................................24
3.7.........................................................Analisis Abinzza pizza And Bakery
.............................................................................................................25
3.8................................................................ Analisis harga pokok produksi
.............................................................................................................27
3.9........................................................................Analisis laporan laba rugi
.............................................................................................................30
3.10. Analisis break event point .................................................................30
BAB IV
4.1 Kesimpulan.........................................................................................32
4.2 Saran ...................................................................................................32
LAMPIRAN....................................................................................................33
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
Sayangnya, orang pada umumnya tidak mengetahui kandungan bahan-bahan yang dapat
merugikan tubuh yang terkandung dalam pizza. Ada pula orang yang cenderung acuh tak
acuh akan hal tersebut dan terus mengonsumsi pizza. Mereka hanya mementingkan
kenikmatan dilidah tanpa mempedulikan kesehatan tubuh mereka. Terlebih anak-anak
yang sering diberi pizza oleh orang tua mereka, karena memang orang tua mereka tidak
mengetahui kandungan nutrisi pizza sebenarnya, serta anak-anak mereka yang sangat
begitu menyukainya, sehingga tidak ada pilihan untuk tidak membelikan pizza agar
mereka merasa senang. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab sangat tingginya
penyuka pizza di Indonesia karena kebanyakan dari mereka sudah merasakan kenikmatan
pizza sejak kecil sehingga kebiasaan tersebut terbawa hingga dewasa. Berdasarkan
kenyataan yang terjadi seperti diatas, yaitu masih sangat tingginya peminat pizza dari
berbagai kalangan di Indonesia mulai dari anak-anak hingga dewasa yang harganya
relatif mahal dengan tidak disertainya nilai kandungan nutrisi yang baik, maka melalui
bisnis ini kami ingin mengenalkan produk inovasi dari pizza. Kami ingin mengenalkan
varian pizza baru yang lebih bergizi dan sehat dengan nutrisi yang seimbang serta
harganya yang relatif terjangkau dengan rasa yang tidak kalah nikmat dengan pizza pada
umumnya. Karena topping yang digunakan berupa macam-macam buah segar, maka akan
memberi efek positif bagi tubuh dibandingkan menggunakan topping yang umum
digunakan. Seperti yang kita tahu bahwa buah merupakan sumber mineral dan vitamin
yang baik, bahkan sebagian buah mengandung antioksidan yang sangat baik untuk tubuh.
Dengan demikian, melalui bisnis ini dapat mengubah kebiasaan masyarakat yang sering
mengonsumsi pizza junk food beralih ke mengonsumsi fruity pizza yang sehat dan baik
bagi kesehatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diangkat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis biaya produksi dari usaha Abinza Pizza And Bakery ?
2. Bagaimana laporan Laba / Rugi dari usaha Abinza Pizza And Bakery?
3. Bagaimana analisis BEP dari usaha Abinza Pizza And Bakery?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
6
1. Mahasiswa/i mampu memahami dan mengerti bagaimana analisis biaya produksi
dari usaha Abinza Pizza And Bakery.
2. Mahasiswa/i mampu memahami dan mengerti bagaimana laporan laba/rugi dari
usaha Abinza Pizza And Bakery.
3. Mahasiswa/i mampu memahami dan mengerti bagaimana analisis BEP dari usaha
Abinza Pizza And Bakery.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi akuntasi manajemen
Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan menyajikan
laporan-laporan untuk tujuan dan kepentingan pihak internal perusahaan dalam melaksankan
suatu proses manajemen yang terdiri atas sebuah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
serta pengendalian. Dan akuntasi manajemen adalah sebuah sistem akuntasi yang memiliki
kaitan dengan penggunaan informasi akuntasi oleh tingkat manajerial suatu organisasi.
Manfaat akuntansi manajemen ini akan memberikan dasar pembuatan keputusan bisnis
sehingga manajemen bisa lebih siap untuk mengelola dan melakukan fungsi pengontrolan.
Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), akuntasi manajemen
adalah proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interprestasi, dan
komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi,
dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastiakn sesuai dan akuntabilitas
penggunaan sumber daya tersebut. Akuntasi manajemen juga meliputi penyusunan laporan
keuangan untuk kelompok non manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan
pengatur dan otoritas pajak.
Dan menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) menyatakan
bahwa seorang akuntan manajemen harus mampu menerapkan pengetahuan profesional dan
keterampilannya dalam penyusunan dan penyajian informasi keputusan keuangan dan
lainnya yang berorientasi sedemikian rupa untuk dapat membantu manajemen dalam
merumuskan kebijakan, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pengoperasian
perusahaan. Akuntan manajemen oleh karena itu dilihat sebagai “pencipta nilai” diantara
para akuntan. Mereka jauh lebih tertarik melihat kedepan dan mengambil keputusan yang
akan mempengaruhi masa depan organisasi, dari para rekaman sejarah dan kepatuhan dalam
menjaga nilai standar profesi. Pengetahuan dan pengalaman akuntasi manajemen dapat
diperoleh dari berbagai bidang dan fungsi dalam suatu organisasi seperti manajemen
informasi, perbendaharaan, audit efesiensi, pemasaran, penilaian, penetapan harga, logistik,
dan lainnya.
8
Menurut Halim dan supomo (2003:3), akuntansi manajemen merupakan kegiatan yang
menghasilkan informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam menjalankan fungsi manajemen.
Menurut Mulyadi (2001:2), akuntansi manajemen merupakan informasi keuangan
dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai intern entitas.
2.2 Biaya bahan baku
bahan baku adalah bahan membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang
diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, atau dari
pengolahan sendiri. Timbul masalah berkaitan dengan biaya apa saja yang diperhitungkan
sebagai harga pokok bahan baku yang dibeli. Bahan baku adalah bahan yang digunakan
dalam proses produksi untuk membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk
jadi dan sebagai unsur yang diolah dengan menggunakan biaya tenaga kerja dan biaya
overhead pabrik.
Sedangkan biaya bahan baku adalah suatu biaya yang ditanggung atau dikeluarkan untuk
mendaptkan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Perlu diketahui bahwa harga
pokok bahan baku ini terdiri dari:
Harga beli
Biaya angkut
Dan berbagai biaya lainnya yang dikeluarkan dalam memprsiapkan bahan baku
untuk siap digunakan dalam proses produksi.
Sehingga harga pokok bahan baku bukan hanya harga yang terdapat didalam faktur
ppembelian atau harga beli saja.berbagai biaya lainnya yang pada umumnya ikut dalam
perhitungan sebagai bahan baku selain harga beli dan biaya angkut adalah sebagai berikut:
Biaya pesan
Biaya penerimaan
Biaya pembongkaran
Biaya pemeriksaan
Biaya asuransi
Dan biaya pergudangan
9
Biaya bahan baku dicatat hanya sebesar harga beli berdasarkan faktur pembelian. Hal
tersebut dikarenakan berbagai biaya lainnya yang terjadi selain harga beli sulituntuk dapat
diperhitungkan kepada harga pokok bahan baku yang dibeli. Berbagai biaya lainnya tersebut
diperhitungkan sebagai biaya overhead pabrik. Berbagai biaya lainnya tersebut disebut juga
biaya bahan pembantu atau sebagai bahan penolong.
10
Tenaga kerja bagian produksi
Tenaga kerja bagian pemasaran
Tenaga kerja bagian umum dan administrasi
2) Berdasrkan hubungannya dengan produk
Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja tidak langsung
3) Berdasrkan kegiatan departemen
Tenaga kerja departemen produksi
Tenaga kerja departemen non produksi
4) Berdasrkan pendidikan atau kemampuannya
Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih
Pengawasan biaya tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur, biaya tenaga kerja adalah
suatu elemen dari biaya produksi yang dapat dibilang cukup besar, oleh karena itu harus
dilakukan suatu pengawasan. Tujuan utama dilakukannya pengawasan terhadap biaya tenaga
kerja oleh pihak manajemen perusahaan adalah untuk dapat mencapai efisiensi tenaga kerja,
termasuk dalam
Dalam melakukan pengawasan terhadap biaya tenaga kerja membutuhkan suatu alat
pengukur prestasi kerja yang tepat. Misalnya seperti dalam bentuk standar prestasi, supaya
bisa dipakai sebagai alat pengukur produktivitas dan juga efesiensi prestasi kerja dan untuk
menilai perbedaan anatar yang diharapkan dengan yang dicapai. Pengawasan terhadap biaya
tenaga kerja bisa dilakukan dengan menggunakan beberapa cara sebagai berikut:
11
Process engineering (teknik produksi)
Perencanaan, rute, dan jadwal produksi
2. Pembagian tugas fungsional dalam organisasi
Bagian personalia
Bagian kesehatan
Bagian penelitian
Bagian perencanaan produksi
Bagian produksi
Bagian pencatat waktu kerja
Bagian gaji dan upah
Bagian akuntasi biaya
Menentukan besar biaya tenaga kerja pada perusahaan yang masih berskala kecil, dimana
jumlah tenaga kerjanya relatif sedikit biasanya menggunakan 2 (dua) sistem pengajian,
yaitu:
Pada perusahaan yang berskala cukup besar, sifat produksinya sama, dan mempunyai
jumlah tenaga kerja yang banyak, biasanya menggunakan sistem pengajian atas dasar
kontrak perjanjian kerja. Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam
sistem pengajian pada perusahaan berskala besar, yaitu sebagai berikut :
Akuntasi biaya tenaga kerja pada umum nya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) hal,
yaitu sebagai berikut:
12
2.4 Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang tidak bisa dikaitkan langsung dengan
produksi suatu produk maupun jasa. Biaya overhead merupakan jenis pengeluaran yang pada
semua jenis perusahaan. Biaya ini memiliki peran yang sangat penting pada kelangsungan
hidup bisnis maupun golongan. Apabila perusahaan mempunyai departemen selain produksi,
maka biaya yang terjadi di dalam departemen pembantu akan dikelompokkan dalam biaya
overhead pabrik atau BOP. Umunya BOP muncul dari biaya-biaya untuk tenaga kerja tidak
langsung, penggunaan bahan temabahan, pajak, pengawasan mesin produksi, pajak,
pengawasan mesin produksi, asuransi, dan juga beragam fasilitas tambahan dalam proses
produksi.
Biaya overhead juga bisa diartikan sebagai biaya yang ada pada laporan laba rugi
perusahaan yang ada diluar aktivitas produksi perusahaan. Gambaran sederhananya,
pembelian persediaan tidak masuk pada biaya overhead. Sebab, biaya ini berkaitan pada
kegiatan produksi perusahaan secara langsung.
Jenis biaya overhead pabrik sebelum menentukan anggaran biaya, terlebih dahulu dan
harus melakukan penggolongan, dengan begitu maka besaran anggaran akan lebih mudah
untuk ditentukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berikut 3 bagian dari BOP yaitu:
a. Biaya overhead pabrik menurut sifatnya terbagi menjadi 3 (tiga) yang meliputi:
Biaya bahan penolong yakni bahan yang bukan menjadi bagian hasil produksi
maupun bahan yang memiliki nilai lebih kecil ketimbang harga produk secara
keseluruhan.
Biaya tenaga kerja tidak langsung yakni tenaga kerja perusahaan yang upahnya
tidak bisa diperhitungakan langssung pada produk.
Biaya pemeliharaan yang meliputi biaya bahan habis pakai, biaya suku cadang,
serta harga jasa yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk perbaikan kendaraan,
mesin produksi, serta perlaatan lain.
b. Biaya overhead pabrik menurut perilaku terkait perbuahan volume produksi terbagi
dalam 3 (tiga) golongan yang meliputi:
Biaya overhead pabrik tetap yakni biaya yang tidak berubah meski volume
produksi terdapat perubahan. Contohnya pembayaran sewa dan hipotek,
13
depresiasi aset tetap, biaya tenaga kerja, asuransi, iuran keanggotan, biaya jasa
hukum dan kunsultan akuntasi.
Biaya overhead pabrik variabel yakni biaya yang berubah sebanding dengan
perubahan pada volume produksi. Contohnya biaya pemasaran, perlengkapan
kantor, dsn biaya telepon.
Biaya overhead pabrik semi variabel yakni biaya yang berubah tetapi tidak
sebanding dengan perubahan volmue produksi. Terkandang dikurun waktu
tertentu, biaya overhead bisa terjadi secara tetap. Contohnya dari biayaa semi
variabel adalah biaya tinta printer.
14
2.6 Neraca
Neraca adalah salah satu bagian dari laporan keuangan suataau entitas bisnis atau
perusahaan yang di dalamnya terdapat informasi mengenai aktiva, kewajiban, serta ekuitas
pemegang saham pada akhir periode akuntasi perusahaan tersebut. Laporan posisi keuangan
(balance sheet atau statment of financial position) atau neraca adalah suatu laporan yang
wajib dibuat oleh sebuah perusahaan. Laporan tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi
suatu entitas binis atau perusahaan dalam membuat keputusan binis.
Perusahaan yang tidak dapat membuat laporan neraca akan dianggap gagal karena tidak
mampu memberikan informasi penting kepada stakeholder, pemerintah, akademisi, dan
pihak-pihak lain yang berperan dalaam membuat kebiajakan.
Mengacu pada pengertian neraca tersebut terdapat 3 (tiga) unsur penting di dalam neraca
keuangan, yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas . berikut penjelasannya
a. Aktiva (aset)
Aktiva atau aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis yang
diharapkan memberikan manfaat usaha di masa depan, aktiva dibedakan menjadi 2
(dua) :
Aktiva lancar adalah aset yang umur kegunaanya untuk jangka pendek. Proses
pencairan aktiva lancar ini kurang dari atau maksimal 1 (satu) tahun. Beberapa
yang termasuk didalam aktiva lacar adalah kas, piutang, perlengkapan,
persediaan, biaya dibayar dimuka
Aktiva tetap adalah aset yang umur kegunaannya untuk digunakan dalam
jhangka waktu yang panjang, lebih dari setahun. Aset ini umumnya digunakan
untuk kepentingaanoperasional perusahaan. Beberapa yang termasuk dalam
aktiva tetap adalah tanah, gedung, mesin, dan peralatan. Aset jenis ini
mengalami penyusutan karena penggunaan dan berkurangnya masa pakai. Selain
itu juga, aktiva tetap juga memiliki bentuk lain yaitu aktiva tetap tak berwujud.
Beberapa yang termasuk aktiva tetap tak berwujud adalah hak paten, hak cipta,
merk dagang, dan hak sewa.
b. Pasiva (liability)
Pasiva adalah kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh suatu entitas bisnis
kepada pihak lain, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Beberapa yang
15
termasuk dalam pasiva adalah utang, pendapatan dibayar dimuka, dan akrual (biaya
yang akan jatuh tempo). Pasiva atau kewajiban dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
a. Utang jangka panjang adalah setiap utang yang periode pembayarannya relatif lama.
Beberapa yang termasuk utang jangka panjang adalah utang obligasi, utang hipotek,
dan lain-lain.
b. Utang jangka pendek adalah semua utang yang harus dibayarkan dalam waktu
relatif lama, paling lambat satu tahun, beberapa yang termasuk di dalam utang
jangka pendek adalah utang wesel, utang dagang, dan biaya yang harus dibayar.
c. Modal (equity)
Modal adalah uang atau barang yang dipakai sebagai dasar untuk melakukan suatu
pekerjaan. Dalam hal ini modal dalam neraca adalah ssaldo dari modal akhir sebuah
perusahaan dalam satu periode akuntasi.
2.7 Harga pokok produksi
Harga pokok produksi adalah unsur yang harus dicatat di dalam sebuah laporan
keuangan. Karena didalamnya terdapat berbagai macam daftar biaya yang bisa menjadi tolak
ukur penjualan produk perusahaan. Harga pokok produksi adalah daftar baiaya produksi yang
harus dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu. Di dalamnya terkait dengan biaya
pengadaan bahaan baku, alat produksi, bahan pendukung produksi dan lain sebagainya.Jika
harga pokok ini sudah ketemu, pihak perusahaan akan lebih mudah untuk menentukan harga
produk. Paling tidak, harga produk yaang akan dijual sudah diperhitungkan secara cermat
antara laba dan rugi yang bakal muncul dari penjualan yang dilakukan.
Menurut susilowati (2009), harga pokok produksi adalah seluruh pembiayaan yang
dibebankan pada produk dan jasa yang dapat diukur dalam bentuk uang yang akan
diserahkan.
Menurut supriyono (2013), yang menyatakan kalau harga pokok produksi merupakan
jumlah uang yang akan dibayarkan dalam rangka untuk memiliki perusahaan sebagai saranaa
untuk menghasilkan keuntungan.Jadi harga pokok produksi jika disimpulkan adalah
akumulasi dari biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalaam rangka
menghasilkan produk atau jasa yang aakan dijual.
Salah satu metode akuntasi standar untuk menghitung harga pokok produksi yang akurat
adalah penggunaan 3 (tiga) unsur dalam menentukannya. Unsur biaya utama yang termasuk
16
dalam jadwal adalah Biaya bahan baku langsung, Biaya tenaga kerja dan Biaya tidak
langsung atau overhead manufaktur. Persamaan standar untuk menghitung HPP langkahnya
adalah seperti berikut :
Barang-barang manufaktur dalam proses pada tanggal mulai.
Ditambah biaya langsung (bahan + tenaga kerja)
Ditambah overhead produksi
Kurangi barang yang sedang berlangsug pada tanggal akhir perhitungan.
2.8 Full costing
Full costing atau penetapan biaya penuh adalah teknik akuntansi biaya yang
memperhitungkan semua biaya yang memperhitungkan semua biaya untuk menghasilkan
satu unit produk, baik overhead tetap maupun variabel. Biaya tersebut termasuk biaya bahan
baku langsung, dan semua biaya overhead.
Metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang membebankan
seluruh biaya produksi kepada produk. Dalam metode full costing, semua unsur biaya
produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel dihitung sebagai harga pokok produksi.
Dengan demikian biaya produksi menurut full costing terdiri dari unsur-unsur biaya sebagai
berikut:
Biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung
Biaya overhead tetap
Biaya overhead variabel
Dalam akuntansi penetapan biaya penuh, berbagai pengeluaran ini bergerak bersama produk
tersebut terjual. Perusahaan kemudian mengakuinya dalam laporan laba rugi sebagai beban
pokok penjualan (cost of good sold atau COGS).
17
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya komisi
Biaya upah lembur
Biaya kebutuhan alat-alat produksi
Pada saat mengambil keputusan dalam jangka pendek, adanya variabel costing merupakan
penentuan harga pokok produksi dengan memenuhi keinginan manajemen ketika ingin
mendapatkan suatu informasi. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Dalam segi pihak manajemen, berguna dalam mengetahui adanya kontribusi dengan
menentukan besarnya laba pada rencana yang dilalui dan analisa sebagai hubungan
cost volume profit dengan adanya pengambilan keputusan bagi pihak manajemen
dengan jangka pendek.
Dapat memudahkan dan dapat mengendalikan kegiatan operasional uyang sudah
berjalan. Sehingga bisa menetapkan dan bertanggung jawab kepada departemen lain
pada suatu perusahaan.
Break event point adalah titik tertentu dimana pengeluaran atau pendapatan dan
pendapatan berada dalam posisi seimbang (impas) sehingga tidak ada kkerugian atau laba.
Pendapat lain menyatakan bahwa BEP adalah situasi dimana kegiatan operasi perusahaan
tidak mengalami kerugian dan juga tidak mendapat untung atau laba (impas) karena jumlah
biaya yang dikeluarkan sama dengan jumlah pendapatan.Teknik analisis break event point
digunakan oleh perusahaan untuk menganalisis pr oyeksi berapa banyak unit yang diproduksi
atau berapa banyak uang yang harus diterima sehingga perusahaan berada pada titik impas
atau pengembalian modal.
18
Menurut henry simamora (2012:170), BEP adalah volume jumlah pendapatan dan jumlah
bebannya sama, tidak ada laba atau rugi bersih. Rumus BEP ada dua jenis yang dapat
digunakan untuk analisis break event point yaitu:
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Profil
Dibawah ini adalah profil dari Usaha warung makan jawa indah :
Nama : Ronal Dakadir
Pekerjaan : Pemilik Usaha Abinza Pizza And Bakery
TTL : Jl. A Yani km 6 pelingkau, 28 mei 1975
Umur : 45 - th
Alamat : Jl. A Yani km 6 pelingkau kel baru arsel
Jenis usaha : Perusahaan perorangan
19
Nama Usaha : Abinza Pizza And Bakery
Bidang Usaha : Kuliner
Alamat Usaha : Jl. A Yani km 6 pelingkau (100 m sebelum Simpang SMPN 6 arsel)
Karena pizza dijual dengan harga mahal banyak pengusaha kecil yang membuat pizza dengan
ukuran kecil dan harga yang terjangkau seperti pengusaha pizza mini mania. Sebut saja pak
ronal, dia adalah seoranng pengusaha pizza di pangkalanbun. Dia melakukan usahanya
dibantu oleh instrinya dan satu karyawan . Usahanya telah berjalan sekitar 3 tahun, yang
dimulai pada tanggal 20 November 2017.
Membuka usaha Abinzza pizza and Bakery ini memang peluang usaha yang menjanjikan
untuk bisa mendapatkan keuntungan yang besar, karena di pangkalanbun, jarang bahkan tidak
ada restoran yang menjual pizza, sehingga pizza mini mania ini disukai oleh masyarakat
terutama anak-anak dan kaum remaja, karena harganya yang terjangkau hanya
Rp.70.000.-/biji pizza ini menjadi makanan yang selalu dicari. Keuntungan bersihnya tidak
tetap, tapi kurang lebih Rp.500.000,-/hari. Keuntungan dari memproduksi pizza mini ini bisa
membantu meningkatkan perkonomian keluarga, Strategi pemasaran dilakukan dengan cara
promosi di Media Sosial, sehingga permintaannya semakin bertambah.
Karyawan yang bekerja di Abinza Pizza and Bakery ini berjumlah 3 (tiga) orang. Berikut
daftar riwayat dan jejang pendidikan terkahirnya.
No Nama Jabatan
1. Ronal Owner
2. Bu Ronal karyawan
20
3. M. arif hermawan Karyawan
Jika kita amati dari tahun ke tahun perkembangan bisnis kuliner telah berkembang secara pesat,
banyak diantara mereka pengusaha yang menjalankan usaha pizza dengan cara franchise namun tak
sedikit pula yang mencoba membuat inovasi dan kreasi untuk membuat pizza dengan tampilan yang
unik yang pastinya akan menarik konsumsen juga. Semakin berkembangnya bisnis kuliner di
Indonesia, maka tidak heran lagi hal ini dimanfaatkan oleh mereka yang memiliki jiwa wirausaha
untuk meraup untung dengan bisnis kuliner. Dari beberapa produk makanan yang ditawarkan, pizza
juga menjadi salah satu makanan yang masuk dalam katagori yang banyak dinikmati oleh banyak
orang.
Alat produksi ini berhubungan langsung dengan proses pembuatan pizza. Alat produksi
tersebut adalah :
No Keterangan
2 loyang
4 etalase
5 Meja kursi
6 Wajan
7 Pisau
8 Talenan
21
10 Saringan
11 Wadah bumbu
No Keterangan
1 ruko
2 Rak piring
3 Lap
4 Meja
5 Kursi
6 Mangkok
7 Sendok
8 Garpu
9 Tempat Sendok
22
10 Gelas
11 Wadah tisu
12 Dispenser
13 Asbak
Penyusutan**)
Harga Total Masa
Banya
No Keterangan pakai* per bulan per hari
k (Rp) (Rp) )
(Rp) (Rp)
12.501.00
3 Gas oven pizza 1 0 12.501.000 5 208.350 6.945
23
Keterangan :
Adapun proses produksi usaha Abinza pizza and Bakery meliputi : peyedia bahan baku,
pembuatan adonan, penguji rasa, pematangan, penyajian, dan pengemasan.
24
Proses yang menganilis peluang pemasaran memilih pasar sasaran yang mengembangkan
bauran pemasaran dan mengelola usaha pemasaran. Konsumen yang menjadi target.
25
1.4 Bahan baku
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh pruduk jadi. Bahan
baku yang diolah perusahaan manufaktur dapat diproleh dari pembelian local, impor, atau dari
pengelolaan sendiri. Di dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya
mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-
biaya pembelian, pergudangan, dan biaya-biaya perolehan lain.
Biaya bahan baku merupakan komponen biaya yang terbesar dalam pembuatan produk
jadi. Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku diolah menjadi produk jadi dengan
mengeluarkan biaya konversi. Bahan yang digunakan untuk produksi diklasifikasikan menjadi
bahan baku/langsung dan bahan pembantu/tidak langsung.Bahan baku/langsung
merupakan bahan yang digunakan untuk produksi yang dapat diidentifikasikan ke produk
sedangkan bahan pembantu/tidak langsung adalah semua bahan yang bukan termasuk bahan
baku
2 sosis Rp 510,000
3 daging Rp 460,000
4 telur Rp 240,000
5 sayuran Rp 24,000
6 saus Rp 50,000
7 lain-lain Rp 81,000
Total Rp 1,878,000
26
1.5 Analisis Abinzar Pizza and Bakery
1 etalase Rp 1,900,000 Asumsi
- 2 meja kursi Rp 810,000 Masa
penggunaan
3 gas pizza oven maksindo Rp 12,501,000
gerobak
4 loyang Rp 42,000
selama 3
5 wadah atau baskom Rp 14,000 tahun.
- 6 lain-lain Rp 46,000 Masa
penggunaan
TOTAL Rp 15,313,000
alat masak
(oven kompor gas dan lain sebagainya) selama 3 tahun.
- Masa penggunaan alat makan serta peralatan lainnya selama 3 tahun.
No Keterangan Harga
27
1 tepung terigu Rp 513,000
2 sosis Rp 510,000
3 daging Rp 460,000
4 telur Rp 240,000
5 sayuran Rp 24,000
6 saus Rp 50,000
7 lain-lain Rp 81,000
TOTAL Rp 1,878,000
No Keterangan Harga
TOTAL Rp 773,000
Dari contoh perhitungan di atas untuk mengetahui jumlah modal yang bisa Anda gunakan untuk
menjalankan usaha pizza adalah (Rp 15,313,000 + Rp 1,878,000 + Rp 773,000) = Rp 17,964,000
28
Harga Pokok Produksi :
BOP Rp 523,000
Jika diasumsikan dalam satu hari pizza yang terjual adalah sebagai berikut :
Asumsi kedua :
Jika diasumsikan dalam satu bulan tinggal mengalikan 30 saja dari total penjualan dalam satu
hari : 30 x Rp 510.000 = Rp 15.300.000
Keuntungan kotor
Total penjualan –total HPP = (Rp 15.300.000 – Rp 2,651,000) = Rp 15.039.000
Keuntungan bersih
Total keuntungan kotor-BOP = ( Rp 15.039.000 – Rp 523,000 ) = Rp 14.516.000
29
1.6 Analisis laporan laba rugi
Berikut laporan laba rugi Usaha Warung Makan Jawa Indah :
pembelian Rp 2,651,000
Biaya Usaha
30
Biaya Variabel per Unit sebulan sebesar Rp 70.000, dengan rincian :
- Transportasi bensin 2 liter Rp 20.000
- Harga satu pizza Rp 70.000
Harga jual per porsi pizza adalah Rp 70.000
Perhitungan :
14.266 .000
BEP unit (box) = ¿ 203 box
70.000
Jadi, usaha warung makan jawa indah ini bisa balik modal jika mampu menjual 203
box pizza per bulannya
14.266 .000 14.266 .000
BEP rupiah = = ¿ 21.292 .537
70.000 0 , 67
Jadi, usaha warung Abinza Pizza and Bakery ini mengalami Break Even Point
(BEP) ketika angka penjualan sudah mencapai Rp 21.292 .537dalam sebulan dan
setelah melewati jumlah penjualan tersebut bapak Sugiyanto mendapatkan laba.
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa dalam berwirausaha itu
harus memiliki kemauan yang tinggi dan tetap fokus supaya bisa mencapai keberhasilan yang
diinginkan. Selain itu, kita juga harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk
konsumen dan tentunya tidak mengecewakan konsumen. Sebenarnya menjadi pengusaha itu
memiliki peluang yang besar dan mendapatkan laba yang lumayan bahkan maksimal.
Menjadi seorang wirausaha itu tidaklah sulit jika kita memiliki semangat untuk berkarya,
kemauan yang kuat, doa, dan juga usaha tanpa putus asa demi mencapai keberhasilan. Dan
juga kita bisa mendapat banyak teman, kenalan, lebih tepatnya mempererat hubungan
dengan orang-orang baru. Ketika kita mau bekerja keras pasti akan mendapatkan hasil yang
memuaskan. Dan juga dalam berusaha kita harus sabar dan jangan takut rugi.
4.2 Saran
Sebaiknya pemilik terus konsisten menjaga mutu dan kualitas rasanya atau bahkan
meningkatkan. Perluasan pasar juga sebaiknya dilakukan tidak terbatas. Dan ada baiknya
untuk usaha Abianza Pizza And Bakery untuk membuka cabang baru agar semakin terkenal
lebih luas lagi.
32
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-akuntansi-manajemen-pengertian-fungsi-dan-penerapannya-
dalam-perusahaan/ diakses 02 november 2020
33
http://nichonotes.blogspot.com/2014/11/pengertian-akuntansi-manajemen.html?m=1 diakses 02
november 2020
https://www.ekonomi-holic.com/2015/11/definisi-akuntansi-manajemen-management.html
diakses 02 november 2020
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-dam-menghitung-biaya-overhead-pabrik/ diakses 02
november 2020
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-neraca.html diakses 02
november 2020
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-harga-pokok-produksi/ diakses 02
november 2020
https://www.harmony.co.id/blog/variable-costing-pengertian-tujuan-serta-kelebihan-dan-
kekurangannya diakses 02 november 2020
34
BIODATA PENELITI
Nim : 18612011398
Prodi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Nim : 18612011329
Prodi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Nim : 18612011244
Prodi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
35
36