Lukman Azis Komponen Pangan Zat Anti Gizi • Suatu senyawa yang dapat mengakibatkan gangguan metabolism dan/atau tidak tersedianya unsur gizi pada tubuh ketika dikonsumsi secara langsung/tidak langsung
• Contoh: Antivitamin, Antiprotein,
Antimineral Anti Vitamin • Senyawa yang dapat menghambat vitamin/menghancurkan molekul vitamin sehingga tidak lagi berfungsi Thiaminase • Thiaminase à enzim yang berhubungan dengan vitamin B1 • Kekurangan vitamin B1 dapat membahayakan • Menimbukkan gejala avitaminosis thiamin • Jenis gangguan convulsion (uncontrolled movement of body’s muscle), gangguan akan hilang secara cepat setelah mendapatkan injeksi vitamin B1 Thiaminase • Dipengaruhi oleh suhu dan pH medium • Rusak karena panas • Aktivitas optimum thiaminase pada pH 6.6 - 7.0 dengan suhu antara 30 – 40ºC • Suhu 65 - 70ºC aktivitasnya menurun 50% Thiaminase • Terdapat pada tubuh beberapa binatang air seperti ikan dan molusca • Contoh: siput, kerang, cumi • Terdapat pada beberapa tanaman • Contoh pteridophyte à group of tumbuhan paku • Terdapat pada beberapa bakterti tertentu Cara mengurangi thiaminase • Mengurangi konsumsi makanan laut mentah • Melibatkan proses thermal dalam mengolah produk makanan laut • Menggunakan suhu pemanasan 100ºC selama 20 menit --> inaktivasi thiaminase Anti Protein Tripsin Inhibitor (Anti Tripsin) • Merupakan kelompok penghambat enzim à menurunkan aktivitas enzim • Banyak terdapat pada kacang-kacangan • Dapat mempengaruhui penggunaan protein dan metabolism tubuh • Percobaan pada ayam à anti tripsin dapat menghambat proteolysis dalam usus • Percobaan pada tikus à anti tripsin dapat meningkatkan kebutuhan asam amino yang mengandung sulfur Cara Inaktivasi Anti Tripsin • Menggunakan panas • Pemanasan 121ºC selama 30 menit dapat menurunkan aktivitas anti tripsin pada kacang tanah menjadi se-per lima • Menaikkan pH dari 6.8 menjadi 9.9 dan pemanasan 98ºC pada susu kedelai dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk inaktivasi anti tripsin dari 76 menjadi 11 menit • Dengan menggunakan NaOh à inaktivasi anti tripsin membutuhkan waktu 15 menit dengan suhu 195ºF dan jika tanpa NaOH memerlukan suhu 215ºF Anti Mineral Fitat • Banyak terdapat pada legume (polong-polongan, kacang-kacangan) dan biji-bijian • Bersifat anti gizi karena adanya fitat mineral esensial tidak tercerna dan terserap dengan baik • Fitat menyusun ~1-2% berat serealia dan biji-bijian penghasil minyak Fungsi Fitat dalam Tanaman • Sebagai sumber energy untuk proses perkecambahan • Sebagai sumber fosfor/sebagai penyimpan unsur P (53% dari total P yang dikandung biji gandum) • Garam fitat (Ca-Mg-fitat atau Na-K-fitat) berfungsi sebagai sumber kation untuk proses perkecambahan • Pada serealia, 60-80% jumlah P yang dikandung berada dalam bentuk asam fitat • Pada kacang-kacangan, P fitat 78-89% Senyawa Fitat-Mineral dan Sifatnya • Asam fitat dapat berikatan dengan ion logam misal Zn2+, Cu2+, Mn2+, Mg2+, Fe2+ dan Ca2+ • Manusia dan hewan tidak mempunyai sistem enzim endogen yang dapat menghidrolisis molekul fitat à ion logam tidak dapat dicerna atau diserap • Asam fitat menunjukkan sifat rakhitogenik à dapat menimbulkan penyakit tulang karena kekurangan kalsium (Ca) • Asam fitat mengikat mineral sehingga membentuk garam dan tidak terlarut Perlakuan untuk Mengurangi Asam Fitat • Perendaman dan perkecambahan • Perebusan dan pemasakan • Fermentasi • Pengolahan produk baru Perendaman dan Perkecambahan • Perendaman suhu 60ºC selama 3 jam à penurunan kandungan asam fitat maksimal, ~60% • Perendaman pada pH 5.5 menurunkan maksimal 61% • Kelemahan: proses perendaman juga menurunkan nutrisi lain karena difusi (fosfor anorganik, gula dan protein) • Perkecambahan kacang hijau pada suhu 25ºC selama 3, 5 dan 10 hari menurunkan P fitat sebesar 17.07, 24.39 dan 51.22%, masing-masing • Perkecambahan selama 5 hari kacang Panjang, kacang merah dan kacang hijau adalah 77.44, 35.9 dan 30.24% • Proses perendaman kedelai menyebabkan terjadinya penyerapan air sehingga enzim fitase menjadi aktif • Aktivitas optimum enzim fitase adalaha pada pH 5.0 - 5.2 dan suhu 50 - 52ºC Perubahan Fitat karena Perendaman • Asam fitat dan senyawa fitat yang mudah larut air akan mengalami difusi ke dalam air rendaman à berkurang karena terlarut • Asam fitat dalam biji kedelai sebelum sempat mengalami difusi ke dalam air rendaman akan berikatan dengan mineral yang terdapat dalam biji àtidak berubah • Asam fitat dan senyawa fitat dalam biji akan terhidrolisis oleh enzim fitase à jumlah menurun Perebusan dan Pemasakan • Perebusan biji kacang hijau dengan autoklaf dengan suhu 161ºC selama 5 menit dapat menurunkan asam fitat dari 0.54% menjadi 0.42% • Perebusan pada jangka waktu lama tidak menurunkan asam fitat lagi karena enzim fitase inaktif • Hidrolisis asam fitat selama pemasakan tergantung pada aktivitas enzim fitase, pH dan kandungan ion kalsium Fermentasi • Rhizopus oligosporus NRRL 2710 selama proses pembuatan tempe mengurangi kandungan fitat 33% • Neurospora sitophila ATCC 14151 untuk membuat oncom mengurangi fitat 9.33% Pengolahan Produk Baru • Konsentrat protein kedelai (pemisahan fitat selama proses ekstraksi) • Isolat protein kedelai (ultrafiltasi) Goitrogenik • Terdiri dari dua/tiga gugus asam amino yang menimbulkan pembengkakan kelenjar gondok • Goitrogen adalah zat yang menghambat sintesis hormone tiroid (tiroksi dan triiodotironin) • Penghambatan menyebabkan peningkatan tyrotropsin (thyroid stimulating hormone) • Peningkatan tyrotropsin merangsang sekresi kelebihan hormone tiroid dan pertumbuhan berlebih dari sel-sel tiroid sehingga menyebabkan perbesaran kelenjar tiroid (goiter) ß kekurangan yodium kronis Goitrogenik • Beberapa goitrogen (misalnya, tiosianat) menurangai/menghambat penyerapan iodide • Beberapa makanan seperti singkong, padi-padian, ubi jalar, kacang- kacangan tertentu dan kelompok kubis mengandung goitrogens • Goitrgents dapat dihancurkan dengan cara memasak Faktor Flatulensi • Legume merupakan sumber protein dan karbohidrat tinggi • Kelemahan: menimbulkan gangguan gastrointestinal yang dapat menyebabkan flatus, sakit kepala, pusing, perut berbunyi, kejang, mual dan diare • Penyebab flatus à microflora usus menggunakan substrat yang masuk didalam usus besar dan menghasilkan gas CO2, H2 dan sedikit CH4 • Senyawa KH yang menyebabkan flatus à raffinose, stakiosa, verbaskosa (KH tidak tercerna) Fakror Toksik pada Pangan Nabati • Solanin • Kafein • Sianida (HCN) Solanin • Famili Solanaceae terdiri dari banyak tanaman penting bagi manusia, mengandung glikoalkoloid yang bersifat racun bagi hewan/manusia • Konsentrasi tinggi pada kentang berwarna hijau dan tomat yang masih muda • Kentang yang baru dipanen dan belum terkena sinar matahari mengandung glikoalkoloid • Kadar glikoalkoloid awal dan rendah ~50 mcg/g pada kentang berperan sebagai komponen flavor • Konsentrasi glikoalkoloid tertinggi ditemukan pada kulit kentang Solanin • Konsentrasi yang lebih tinggi dari terdapat pada umbi ditemukan pada tunas, daun dan biji kentang • Bila terkena sinar matahari, maka kentang akan berubah warna menjadi hijau, diikuti dengan peningkatan kadar glikoalkoloid • Kadar awal glikoalkoloid bervariasi antara 10 – 150 mcg/g, bila terkena sinar matahari akan meningkat 2 – 5 kali Solanin Kadar glikoalkoloid pada kentang hijau dipengaruhi oleh beberapa faktor: • Kadar awal pada umbi • Kematangan umbi • Intensitas penyiraman • Mutu sinar • Suhu ruangan Solanin • Glikoalkoloid dapat disintesa oleh kentang akibat tekanan fisik: Ø Penghancuran Ø Pemotongan Ø Pengirisan • Glikoalkoloid tidak dapat dihancurkan dengan mudah oleh pemanasan, pemanggangan dan perebusan • Kentang yang sudah diiris sebaiknya disimpan ditempat yang dingin dan diolah sesegera mungkin Kafein (Purin Alkoloid) • Ditemukan pada teh, kopi, coklat dan minuman soda • Dikenal sebagai stimulant yang dapat memberikan efek keterganungan dan bukan zat gizi • Biji kopi panggang mengandung 1 – 2% kafein dan 50 – 125mg kafein setiap gelas kopi • Teh hitam mengandung 3 – 4% kafein (50mg per gelas) Efek Kafein • Efek kafein dapat merangsang sekresi hormone katekolamin epinefrin dan norepinefrin (a.k. adrenalin dan noradrenalin) à meningkatkan kadar glukosa, trigliserid dan kolesterol dalam darah) • Kafein dapat memberikan efek uresis • Uresis adalah naiknya laju urinisasi Sianida (HCN) • Sianida dalam jumlah sedikit dan tesebar luas di tanaman, dalam bentuk sianogenik glukosida • Konsentrasi relative tinggi ditemukan pada kacang-kacangan, umbi- umbian dan biji buah Bahan Pangan Mengandung HCN • Daftar sianogenik glukosida yang tercatat mengandung toksis pada manusia: Ø Amigladin à almon [ahit Ø Dhurrin à shorgum dan rumput-rumputan Ø Linamarin à kacang-kacangan dan umbi kayu Ø Lotaustralin à kacang-kacangan dan umbi kayu Sianida • Beberapa nama sumber sianogenik glikosida yang bisa dikonsumsi manusia: ubi kayu, ubi jalar dan rebung • Umumnya sianida yang dihasilkan oleh bahan-bahan nabati antara 10 - 180g bahan Sianida • Sianida yang terakumulasi dengan cepat akan terabsorbsi dari alat pencernaan bagian atas • Sianida dapat menembus kulit dan gas HCN dengan cepat terabsorbsi oleh paru-paru • Manusia secara terus menerus berhadapan dengan sianida dari makanan, polusi dan asap rokok Pencegahan Sianida Pencegahan keracunan sianida dapat dilakukan dengan cara: • Menghilangkan HCN yang terbentuk selama pengupasan/penghancuran bahan misalnya pencucian/perebusan serta penghilangan air rebusan • Menghindari mengkonsumsi bahan-bahan hasil pertanian yang banyak mengandung siaonogenik glikosida Fakror Toksik pada Pangan Hewani • Nitrat/Nitrit • Tetrodotoksin • Saxitoxin • Histamin • Ovomukoida Daging • Beberapa faktor toksik yang terdapat pada daging umumnya tidak diproduksi oleh hewan penghasil daging, tetapi terdapat dalam daging akibat penambahan sewaktu pengolahan misalnya nitrit/nitrat dan sebagai kontaminan contohnya antibiotika pada hewan • Nitrat/Nitrit Ø Digunakan sebagai bahan curing untuk membuat warna gading menjadi lebih menarik à nitrat dan nitrit dapat berinteraksi dengan pigmen heme dalam daging Ø Nitrit dapat bertindak sebagai bahan anti bakteri Daging • Nitrit dan nitrat dapat membentuk senyawa nitrosiamin yang bersifat karsinogenik • Nitrosamida yang terbentuk dalam lambung manusia dapat menimbulkan kanker lambung • Steak, barbeque, ikan asap yang dibuat diatas api dapat terkontainasi karsinogen dari jelaga dan permukaan yang hangus Udan dan Ikan • Tetrodotoksin à udang-udangan (crustaceae) dam puffer fish • Effek kesehatan dapat menghambat masuknya Na dalam membrane sel pada serabut syaraf à pusing, lumpuh dan tidak bisa bernafas • Saxitoxin à menyebabkan PSP (paralisis shellfish poisoning) • Pada tahun 1968, sebanyak 78 orang keracunan makanan setelah mengkonsumsi mussels di pantai utara inggris Udan dan Ikan • Histamin à dibentuk dari histadin di oto saat ikan dibiarkan beberapa jam pada suhu > 10ºC • Dikatalis oleh enzim dekarboksinasi yang dihasilkan oleh bakteri Proteus morganii • Terdapat pada ikan mackerel, tuna dan sardines Telur Mentah • Putih telur mentah banyak mengandung zat anti gizi berupa avidin dan ovomukoida • Menimbulkan efek negative pada kesehatan terutama pada bayi dan anak-anak à menghambat absorbs biotin • Resiko lain jika mengkonsumsi telur mentah à keracunan Salmonella Alergen Pangan • Reaksi allergen pangan à sistem kekebalan tubuh à tubuh mengenali allergen (protein biasanya sebagai benda asing) dan membentuk antibody • Hanya ~2% orang dewasa dan 2 – 8% anak-anak alergi terhadap makanan tertentu • Bahan makanan yang dapat menimbulkan alegri: peanuts, soybean, milk, eggs, fish, crustcea wheat • Pencegahan: food biotechnology, pelabelan pada produk jadi Gejala Reaksi Alergi • Gejala muncul pada menit pertama hingga dua jam setelah seseorang mengkonsumsi makanan yang membuat alergi • Bengkak pada lidah dan leher • Sulit bernafas • Mual dan muntah • Abdominal cramps • Diare • Tekanan darah turun • Kehilangan keseimbanagan dan kematian