1. Jumlah maksimal muatan kapal terhadap keefektifan peforma kapal
Jumlah muatan kapal dapat mempengaruhi kinerja atau performa kapal dalam berbagai aspek. Jumlah muatan yang tidak seimbang atau terlalu tinggi dapat mempengaruhi stabilitas kapal. Kapal yang terlalu tinggi atau tidak seimbang bisa lebih rentan terhadap keseimbangan dan dapat mempengaruhi kemampuan kapal untuk bergerak dengan aman di laut (Purwo, 2019) Setiap kapal memiliki pusat berat (CG - Center of Gravity) dan pusat angkat (CB - Center of Buoyancy). Stabilitas statis kapal tergantung pada posisi relatif dari CG dan CB. Jika CG terlalu tinggi atau dekat dengan permukaan air, dan CB terlalu rendah, maka kapal bisa menjadi tidak stabil dan rentan terhadap kemiringan yang berlebihan. Jika kapal terlalu dimuati di satu sisi atau bagian tertentu, maka akan terjadi kemiringan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan yang dapat mempengaruhi stabilitas. Kapal yang terlalu dimuati di bagian depan atau belakang juga dapat mengalami masalah stabilitas (Syamsuar, 2019) Kapal dengan muatan berlebih atau tidak seimbang dapat mengalami masalah dalam melakukan manuver, seperti belok atau berbelok. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan kapal untuk menghindari rintangan atau mengikuti rute yang diinginkan. Jumlah muatan mempengaruhi daya tolak kapal, yaitu kemampuan untuk mendorong dirinya sendiri melalui air (Yuska, 2017). Kapal yang membawa muatan berat membutuhkan lebih banyak daya untuk mencapai kecepatan tertentu. Ini bisa mempengaruhi kemampuan kapal untuk merespon dengan cepat terhadap perintah manuver. Kapal dengan muatan berat mungkin memiliki draft (kedalaman selam) yang lebih besar. Hal ini bisa mempengaruhi kemampuan kapal untuk berlayar di perairan dangkal atau memasuki pelabuhan dengan kedalaman terbatas (Budianto, 2016). Purwo, J. R. (2019). Pengaruh Pengaturan Muatan Terhadap Stabilitas Kapal Pada Pelayaran Laut Ke Sungai Di Km Niaga 56 Pt Surya Nusantara Samudra Lines. Karya Tulis. Syamsuar, S. (2015). Perbandingan Gaya Propulsi Terhadap Berat Pada Prototipe Kapal Bersayap A2c Tipe B Konfigurasi Lippisch Saat Hydro Planing. Warta Penelitian Perhubungan, 27(1), 11-18. Yuska, A. H., Priyono, B., & Hidayat, S. (2021). Strategi Pt. Jemla Ferry Untuk Menstabilkan Muatan Kmp. Gilimanuk Ii Dimasa Pandemi Covid- 19. Indonesia Scientific Journal Publication, 1(1), 21-29. Budianto, B. (2016). Basic Design Kapal Pengangkut Batubara 200 Ton Sebagai Jalur Alternatif Rute Sungai Lematang. Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Kelautan, 13(2), 84-91.
2. Perencanaan pelayaran kapal yg baik berpengaruh dalam peforma kapal
Perencanaan pelayaran kapal yang baik memiliki dampak besar terhadap kinerja atau performa kapal. Dengan perencanaan pelayaran yang baik, kapten kapal dapat memilih rute yang paling efisien dan aman untuk mencapai tujuan akhir. Hal ini dapat mengurangi jarak yang harus ditempuh, menghemat bahan bakar, dan mengoptimalkan waktu perjalanan. Perencanaan pelayaran kapal yang baik dapat mengoptimalkan rute dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting. Sebelum pelayaran, kapten harus memantau perkiraan cuaca untuk rute yang akan diambil. Informasi tentang angin, gelombang, arus laut, dan kondisi cuaca lainnya sangat penting. Dengan memahami kondisi cuaca yang diharapkan, kapten dapat memilih rute yang aman dan efisien. Berdasarkan informasi cuaca, kapten dapat mempertimbangkan rute alternatif yang lebih aman atau lebih cepat. Misalnya, jika ada badai atau cuaca buruk di rute yang awalnya direncanakan, kapten mungkin memutuskan untuk mengambil jalur lain (Agung, 2021). Kapten dapat memutuskan kecepatan dan putaran mesin yang optimal untuk mencapai efisiensi bahan bakar terbaik. Hal ini penting untuk memaksimalkan kinerja kapal dan mengurangi konsumsi bahan bakar. Dalam perencanaan pelayaran kapal, pemilihan kecepatan dan RPM (Revolutions Per Minute atau Putaran Mesin per Menit) merupakan faktor kunci yang mempengaruhi kinerja kapal. Pemilihan kecepatan yang tepat penting untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar. Kapten harus mempertimbangkan faktor waktu dalam perjalanan. Kecepatan juga harus disesuaikan dengan kondisi cuaca. Misalnya, dalam cuaca buruk atau laut bergelombang tinggi, seringkali lebih bijak untuk berlayar dengan kecepatan yang lebih rendah untuk memastikan keselamatan kapal dan kru. Kecepatan yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi stabilitas kapal, terutama dalam kondisi cuaca buruk. Kapten harus mempertimbangkan keseimbangan antara kecepatan dan stabilitas kapal (Budiyanto, 2022). Agung, W. (2021). Prosedur Optimalisasi Pembuatan Passage Plan Pada Alur Pelayaran Sempit Dan Pengaruhnya Terhadap Bahaya Navigasi Di Kapal Mt. Project Link. Karya Tulis. Budiyanto, M. A., & Dawangi, I. (2022). Studi Literatur Pengoperasian Hemat Bahan Bakar Untuk Rencana Pengelolaan Kapal Hemat Energi.
3. Kondisi kapal yg baik berpengauh dlam peforma kapal
Kondisi kapal yang baik memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja atau performa kapal. Mesin yang terawat dengan baik cenderung lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, menghasilkan kinerja yang lebih baik, dan menghemat biaya operasional. Kondisi kapal yang baik dapat berkontribusi besar terhadap efisiensi penggunaan bahan bakar. Kapal yang terawat dengan baik memiliki mesin yang berfungsi optimal. Ini termasuk komponen mesin seperti injektor, klep, piston, dan sistem pembakaran. Mesin yang bersih dan bekerja dengan baik cenderung lebih efisien dalam memanfaatkan bahan bakar. Sistem bahan bakar yang bersih dan bebas dari kerak atau kotoran dapat membantu memastikan suplai bahan bakar yang lancar dan kualitas pembakaran yang baik. Filter bahan bakar yang terawat dengan baik juga penting untuk memastikan bahwa bahan bakar yang masuk ke mesin bersih dan bebas dari kontaminan (Fitria, 2022). Kapal yang terawat dengan baik memiliki tingkat keandalan yang lebih tinggi. Ini berarti kurangnya potensi kegagalan atau kerusakan yang dapat mengancam keamanan kapal, kru, dan muatan. Sistem keamanan kapal, seperti peralatan keselamatan dan sistem pemadam kebakaran, harus berfungsi dengan baik untuk mengatasi situasi darurat yang mungkin terjadi. Dengan merawat dan memelihara kapal dengan baik, pemilik atau operator kapal dapat memastikan bahwa kapal dapat beroperasi dengan kinerja optimal dan dalam kondisi yang aman. Pemeliharaan yang tepat waktu dan perawatan yang berkualitas tinggi merupakan investasi yang penting untuk memastikan kelangsungan operasi kapal yang lancar dan efisien (Sareati, 2019). Fitria, D. M., Wahyudi, S., & Utomo, D. B. (2022). Optimasi Biaya Operasional Kapal Menggunakan Metode Pemrograman Dinamis. Jurnal Sains Dan Seni Its, 11(2), A85-A91. Sereati, H., & Iskandar, I. (2019). Rancang Bangun Purwarupa Sistim Monitoring Alat Keselamatan Dan Alat Pemadam Kebakaran. Jurnal 7 Samudra, 4(1), 16-32.
4. Kinerja Operasional kapal yg baik berpengauh dalam peforma kapal
Kinerja operasional kapal yang baik memiliki dampak besar terhadap performa kapal secara keseluruhan. Kapal yang dioperasikan dengan baik harus mematuhi semua peraturan dan standar keselamatan, perlindungan lingkungan, dan keamanan pelayaran yang berlaku (Prayoga, 2017). Kinerja operasional yang baik mencakup kepatuhan terhadap peraturan ini. Kinerja operasional yang baik dapat membantu sebuah kapal mematuhi peraturan yang berlaku dengan berbagai cara. Kru kapal yang terlatih dengan baik dan memiliki keterampilan operasional yang tinggi adalah aset berharga dalam memastikan bahwa kapal mematuhi peraturan (Rachman, 2023). Mereka memahami dan mematuhi prosedur operasional standar dan memiliki pengetahuan tentang regulasi yang berlaku. Otoritas peraturan maritim biasanya mewajibkan kru untuk memiliki sertifikasi dan lisensi yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka. Pemilihan, pengaturan, dan distribusi muatan yang baik adalah bagian penting dari kinerja operasional yang optimal. Kapal harus memuat muatan secara seimbang dan sesuai dengan batas kapasitasnya untuk memastikan stabilitas dan keamanan. Kinerja operasional yang baik mencakup pemantauan terus-menerus terhadap muatan selama perjalanan (Jukrisno, 2023). Ini termasuk memeriksa kestabilan muatan dan memastikan bahwa tidak ada shift muatan yang tidak diinginkan. Pemantauan ini dapat membantu dalam mengambil tindakan korektif yang diperlukan jika ada masalah dengan manajemen muatan. Kapal yang dalam kondisi operasional yang baik dapat lebih efektif dalam menangani situasi darurat atau cuaca buruk yang dapat mempengaruhi manajemen muatan. Hal ini termasuk kemampuan untuk mempertahankan stabilitas dan keamanan muatan dalam kondisi yang tidak ideal. Prayoga, A., & Susilowati, I. F. (2017). Perlindungan Hukum Atas Keselamatan Penumpang Km. Kirana Ix Dalam Hal Terjadi Kecelakaan Kapal (Studi Di Pt Dharma Lautan Utama Surabaya). Novum: Jurnal Hukum, 4(4), 146-158. Rachman, C. A. N., Latiep, I. F., & Herison, R. (2023). Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengelolaan Sdm Pada Pelayaran. Nas Media Pustaka. Jukrisno, J., Nofrizal, R., & Simatupang, B. (2023). Analisis Yuridis Pengawasan Manifes Penumpang Untuk Mewujudkan Kelaiklautan Kapal (Studi Penelitian Di Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam). Wajah Hukum, 7(1), 230-238. 5. Pelaporan kapal ke kantor yg baik berpengauh dlam peforma kapal Pelaporan kapal yang baik ke kantor berpengaruh besar terhadap performa kapal dan efisiensi operasionalnya. Dengan melaporkan secara akurat dan tepat waktu ke kantor terkait, kapal dapat memastikan bahwa mereka mematuhi semua regulasi dan hukum yang berlaku. Ini termasuk pelaporan dokumen dan informasi yang diperlukan oleh otoritas maritim dan badan pengawas. Pelaporan kapal yang baik terkait dengan kepatuhan regulasi dan hukum merupakan hal yang sangat penting dalam industri maritim. Kapal harus memiliki dokumen dan lisensi yang lengkap dan sah, termasuk dokumen kapal, sertifikat pelayaran, dan lisensi kru. Melalui pelaporan yang tepat, kantor dapat memastikan bahwa kapal memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk beroperasi secara legal. Kapal harus mematuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh badan pengawas maritim dan otoritas peraturan pelayaran. Ini mencakup peralatan keselamatan, prosedur evakuasi, dan persyaratan lain untuk memastikan keselamatan kapal, kru, dan muatan. (Pranyoto, 2022) Pelaporan ke kantor termasuk memberikan informasi tentang status keselamatan kapal, termasuk kondisi mesin, sistem keselamatan, dan peralatan keamanan. Dengan memberikan informasi yang akurat, kapal dapat memastikan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik dan kapal dalam keadaan siap untuk berlayar. Pelaporan kapal yang baik ke kantor memiliki dampak besar terhadap keamanan dan keselamatan kapal. Melalui pelaporan yang tepat, kapten dan awak kapal dapat memastikan bahwa semua sistem kapal terjaga dengan baik. Informasi tentang keadaan mesin, peralatan keselamatan, dan komponen kritis lainnya dapat membantu kantor dalam memutuskan apakah perawatan tambahan diperlukan sebelum kapal berlayar. Melalui pelaporan yang baik, kapten dapat memberikan informasi tentang kondisi cuaca saat ini dan perkiraan cuaca selama perjalanan. Hal ini memungkinkan kantor untuk memberikan saran atau rekomendasi terkait rute pelayaran yang aman dan efisien (Dubai, 2022).
Pranyoto, P., & Kundori, K. (2022). Optimalisasi Penerapan Isps Code
Berdasarkan Tingkat Keamanan Dalam Menunjang Keamanan Kapal Dan Pelabuhan. Majalah Ilmiah Gema Maritim, 24(1), 1-7. Dubai, I. M. (2022). Optimalisasi Perawatan Alat Pemadam Api Ringan Di Atas Kapal Tunda Milik Pt. Kartika Samudra Adijaya (Doctoral Dissertation, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang).