Anda di halaman 1dari 41

HUKUM AZAN DENGAN MENGGUNAKAN AUDIO

PAPER

Diajukan kepada Madrasah Sumatera Thawalib Parabek untuk Memenuhi

Persyaratan Kelulusan Tahun Ajaran 2023/2024

Disusun Oleh:

MUHAMMAD FARHAN ASSIDIQIE

No. BP: 18118

PONDOK PESANTREN SUMATERA THAWALIB PARABEK

BUKITTINGGI - AGAM

2023/2024
i
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Segenap puji hanya bagi Allah azza wajalla, Dzat yang maha memberikan
petunjuk dari kesesatan, dzat yang mengajarkan pengetahuan dari kebodohan,
Dzat yang memberikan kenikmatan setelah kekurangan, dan dzat yang
meninggikan setelah kehinaan. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan
kepada nabi muhammad shalllahu alaihi wasallam yang dengan nya Allah
menyelamatkan kita dari kesesatan, mengajari kita dari kebodohan, membimbing
kita dari kebutaan,menunjukkan kita dari kesesatan, dan membawa kita keluar
dari kegelapan menuji cahaya.

Ucapan terimakasih yang sebesar besarnya kepada kedua orangtua, papa dan
mama yang telah mendoakan, membimbing dan memberikan semangat kepada
ananda. Terimakasih kepada ustad dan ustadzah yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan kepada ananda, Terkhusus untuk ustadzah Dra.Bisdawati
yang membimbing kami dalam penulisan peper ini dan ustadzah Sri Hartati SPd
selaku wali kelas kami, beserta seluruh ustad dan ustadzah yang mendidik kami
selama menuntut ilmu di Pondok Pesantren Sumatra Thawalib Parabek.

Alhamdulillah, ananda telah merampungkan paper yang diberi judul


“Hukum azan menggunakan audio.”

Sebagai syarat yang ditetapkan Pondok Pesantren Sumatra Thawalib Parabek


untuk menyelesaikan pendidikan akhir.

Ananda sangat menyadari paper ini jauh dari kata sempurna, akan tetapi
dari penulisan paper ini anada telah belajar tentang hukum mengumandangkan
azan menggunakan audio dari ulama ulama yang menjadi rujukan.

Jika sebelum nya pernah terjadi di masyarakat, maka dengan diketahui hukum
azan menggunakan audio dari para ulama yang menjadi rujukan yang menjelaskan
bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan. Jika untuk melaksanakan shalat
berjamaah di masjid seharusnya azan dikumandangkan oleh muadzin agar tercapai

ii
sunah azan. Terkecuali azan hanya sebagai penanda masuknya waktu shalat
seperti yang ada di radio,televisi dan handphone itu tidak diperbolehkan
menjawabnya.

Semoga dari penulisan paper ini, menjadi langkah awal ananda belajar
untuk menuangakan pikiran pikiran ananda dalam bentuk tulisan yang nantinya
dijadikan buku.

Penulis

Muhammad Farhan Assidiqie

iii
Daftar Isi

COVER.....................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................3
C. BATASAN MASALAH..............................................................................3
D. PENJELASAN JUDUL...............................................................................3
E. TUJUAN PENULISAN...............................................................................3
F. METODE PENULISAN..............................................................................4
G. SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AZAN.................................................................................6
B. DALIL AZAN..............................................................................................7
C. SEJARAH AZAN........................................................................................8
D. HUKUM AZAN.........................................................................................11
E. SYARAT AZAN........................................................................................13
F. RUKUN AZAN.........................................................................................14
G. SUNNAH AZAN.......................................................................................14
H. KEUTAMAAN AZAN..............................................................................15
I. PENGERTIAN AUDIO.............................................................................20
J. MACAM MACAM AUDIO......................................................................20
K. MACAM MACAM FORMAT AUDIO....................................................20
L. FUNGSI AUDIO.......................................................................................21

BAB 3
A. PANDANGAN PARA ULAMA...............................................................22
B. ANALIS PENULIS....................................................................................29
BAB 4
A. KESIMPULAN..........................................................................................33
B. SARAN......................................................................................................33
Bidata Penulis ………………………………………………………………..34
Daftar Pustaka ………………...……………………………………………..34

iv
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Shalat adalah ibadah yang wajib dilakasanakan lima kali sehari. Hukum shalat
adalah wajib sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al baqarah ayat 43

‫وأقيم الصالة واتوالزكاة و الركعومع الركعين‬

Dan dirikanlah shalat dan bayarlah zakat dan rukuklah bersama orang orang yang
ruku’

Untuk memberitahukan waktu shalat dikumandangkanlah azan.Azan


merupakan seruan yang dilaksanakan oleh seorang muadzin yang berbahasa arab
yang bertujuan untuk mengajak orang shalat atau memberi tahu waktu.Azan
pertama kali dikumandangkan di masa Rasulullah saw melalui saran sahabat nabi
yang bernama Abdullah bin zaid.Nabipun menyetujuinya dan ditunjuklah Bilal
bin Rabbah sebagai muadzin pertama dalam sejarah dan dilakukan juga oleh
orang islam di daerah lain.

Dahulu sebelum adanya kemunculan teknologi dan berbagai alat pendukung


azan biasanya dilakukan di tempat tempat yang tinggi seperti di tebing,diatas
menara,diatas gunung karena tidak ada alat pengeras suara seperti yang kita
dengar sekarang.Bahkan jam pun belum ada orang orang biasanya hanya melihat
matahari sebagai penentu waktu.Di zaman sekarang dimana sudah banyak
teknologi yang bermunculan berkembanglah semua aspek dengan dukungan
teknologi terutama sekali perangkat perangkat yang berkaitan dengan azan.Pada
zaman sekarang orang orang sudah biasa mengumandangkan azan dengan
mic,speaker,dan toa.Menggunakan alat seperti ini sangat efisien karena jangkauan
suara menjadi lebih luas daripada azan yang dikumandangkan di tempat tinggi
tanpa disertai pengeras suara

1
Tetapi semakin berkembang zaman dan teknologi, muncullah orang orang
yang melakukan perbuatan yang tidak ada pada zaman dahulu salah satunya
mengumandangkan azan melalui audio/rekaman.di dalam masjid hanya terdengar
suaranya saja suara yang dihasilkan oleh audio/rekaman,tape recorder,dan
kaset.Biasanya pemutaran audio itu dilakukan sebelum masuknya waktu shalat
seperti lantunan suci ayat alquran yang dibawakan oleh qori terkenal yang diputar
audio.Tetapi beberapa daerah di indonesia dan sebagian negara islam lainnya
mereka menggumandangkan azan dengan menggunakan audio.

Masalah ini tak pernah ditemukan pada masa nabi,sahabat,tabiin dan


beberapa generasi setelah masa sahabat dan tabiin dalam kurun waktu ratusan
tahun.kasus ini hanya terjadi sekarang dalam abad 21 dimana teknologi telah
berkembang denagan pesat.sebagian orang islam yang melakukan perbuatan ini
beralasan suara dalam audio itu indah sehingga setelah selesai memutar ayat suci
al quran mereka lanjutkan dengan memutar suara azan ketika telah masuk waktu
shalat.

Kejadian ini pernah terjadi di kepulauan riau di kota tanjung pinang dan di
daerah karatau tahun 1992 menurut penuturan warga setempat.Atas masalah ini
penulis mencoba mendalami masalah ini dan meneliti masalah ini karena itu
lenulis mengangkat judul “Tinjauan hukum islam terhadap azan menggunakan
audio di masjid.

B. Rumusan dan batasan masalah

a. Rumusan masalah

1. Bagaimana pandangan islam terhadapa azan menggunakan audio di


masjid?
2. Apakah diperbolehkan memutar azan dengan audio jika hanya sebagai
pengingat waktu sholat seperti radio televisi dan handphone

2
b.Batasan masalah
Masalah yang penulis titik beratkan pada saat penulisan paper ini adalah
“Tinjauan hukum islam terhadap rekaman azan dengan mengguanakan audio di
masjid”.

C. Penjelasan judul

Supaya tak terjadi kesalahan pemahaman dalam membaca karya tulis ini,maka
penulis mencantumkan berbagai penjelasan dari judul.

• Tinjauan
Melihat sesuatu yang ada di tempat yang jauh (dari tempat yang tinggi)
dating atau pergi melihat-lihat, mengintai, menyelidiki, melihat,
memeriksa, menilik, mempertimbangkan kembali, mempelajari dengan
cermat1

• Hukum islam
Peraturan atau ketentuan berdasarkan ketentuan ketentuan berdasarkan
syariat2

• Azan
Seruan untuk mengajak orang untuk shalat3

• Audio
Alat peraga yang bersifat dapat didengar4

D. Tujuan penulisan
Dalam menuliskan tujuan penulis membaginya menjadi 2 hal yakni, tujuan
umun dan khusus

1 Kbbi halaman 762 edisi terbaru tim prima pustaka


2 Kbbi halaman 332
3 Kbbi edisi 3 halaman 81
4 Kbbi halaman 79 terbitan gramedia press

3
• Tujuan umum
1. Agar lebih mendalami pengetahuan terhadap hukum azan
dengan rekaman
2. Melatih diri penulis agar bisa berfikir lebih kritis
3. Melatih kemampuan penulisan karya ilmiah
4. Mengetahui kemampuan penulis dari ilmu ilmu yang telah
dipelajari dan sejauh mana yang dipahami penulis dan dikuasai
penulis
5. Agar memperjelas hukum azan dengan audio yang saat ini di
masyarakat masih samar samar

• Tujuan khusus
Melengkapi persyaratan mengikuti asesmen madrasah akhir pondok
pesantren sumatera thawalib parabek

E. Metode penulisan
Dalam menuliskan karya ilmiah ini penulis menempuh beberapa metide
penulisan diantaranya library research (penulis meneliti buku buku pribadi
milik penulis dan penulis juga meneliti lewat buku buku yang ada di
perpustakan) dan web serching (penulis mencari website yang sesuai
dengan masalah yang dibahas oleh penulis
a) Metode pengumpulan data
1. Library research
Penulis meneliti buku pribadi milik penulis dan juga meneliti
lewat buku buku yang ada di perpustakan
2. Web searching
Penulis mencari lewat web web yang ada di internet yang sesuai
dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis

4
b) Metode pengolahan data
1) Deduktif
Mendahulukan peryataan umum,teori,atau kaidah sebuah
perkara untuk kemudian dijelaskan argumentasi detail
penjelasan nya.
2) Induktif
Metode yang bertolak belakang dengan kaidah (hal hal atau
peristiwa) khusus untuk menetukan hukum (kaidah)
umum.penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan khusus
yang diberlakukan secara umum.
3) Komparatif
Metode yang sifatnya perbandingan yang dilakukan untuk
membandingkan persamaan,2 perbedaan atau lebih sifat sifat
dari fakta objek yang diteliti berdasarkan suatu kerangka
pemikiran tersebut.

F. Sistematika penulisan
• Bab I
Latar belakang masalah,batasan masalah,rumusan masalah,tujuan
penulisan,penjelesan judul,metode penulisan,sistematika penulisan.
• Bab II
Pembahasan tentang azan (pengertian azan,dalil azan,sejarah munculnya
azan,hukum azan,syarat azan,rukun azan,sunnah azan,keutamaan azan)
dan pembahasan tentang audio (pengertian audio,macam macam
audio,macam macam format audio, fungsi audio).
• Bab III
Pandangan para ulama terhadap azan menggunakan audio dan analisa
penulis
• Bab IV
Penutup (kesimpulan dan saran)

5
II BAB

PEMBAHASAN AZAN DAN AUDIO

A. Pengertian azan

• Menurut ustadz Sulaiman ar rasyid


Asal makna azan adalah memberitahukan.Yang dimaksud disini adalah
memberitahukan bahwa waktu shalat telah tiba dengan lafaz yang
ditentukan oleh syara5
• Menurut syekh zainudin al malibari didalam kitab nya
‫في األذان واإلقامة*هما لغة االعالم و شرعا ما عرفا من األلفاظ المشهورة فيهما‬
Artinya: secara bahasa adalah pemberitahuan sedang secara syara adalah
lafadz lafadz yang telah masyhur pada azan iqamah 6
• Menurut syekh said bin ali wahf al qathani
Azan menurut bahasa berarti memberitahukan sesuatu.menurut syara
berarti pemberitahuan waktu shalat dengan menggunakan lafal lafal
tertentu yang telah disyariatkan sebagaimana yang telah diketahui 7
• Menurut Prof Dr Abdul Azis dan Prof Dr Abdul Wahab
Azan menurut bahsa adalah pemberitahuan.sedang secara syara
pemberitahuan khusus yang bertujuan untuk melakukan shalat,baik pada
waktunya atau waktu telah lewat dengan kalimat tertentu,dengan cara
tertentu,dilakukan di tempat yang tinggi dengan suara keras 8
• Menurut Prof.Dr.Abdul mu’ti Med
Azan adalah ibadah sebagai pemberitahuan masuknya waktu shalat serta
seruan untuk menunaikan shalat berjamaah 9

5 Ustadz sulaiman rasyid,Fiqh islam (Bandung:Sinar Baru Al Gesindo,April 2019


6 Syekh zainudin bin abdil aziz al malibari, kitab fathul muin (Surabaya:maktabah imaratullah)
7 Syaik Said bin Ali bin Wahf Al qathani,Rahasia Azan dan shalat (Yogyakarta:maktabah Al

hanif,2006,tt,6) tugas fiqh 4A Ridwan


8 Dikutip dari buku fiqh ibadah karya Prof.Dr.Abdul wahab & Prof.Dr.Abdul Aziz
9 Republika,7 maret 2022

6
Maka dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa azan adalah
panggilan yang berbahsa arab yang digunakan untu memanggil shalat
untuk kaum muslimin

B.Dalil dalil tentang azan

َ َٰ ‫ّلل َوعَمِّ َل‬


َ‫ص ِّلحًا َوقَا َل إِّنَّنِّي مِّنَ ٱلمسلِّمِّ ين‬ َ َ‫َو َمن أَح َسن قَو ًل ِّم َّمن د‬
ِّ َّ ‫عا إِّلَى ٱ‬
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku
termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?""
(QS. Fussilat 41: Ayat 33)

َ‫ص َٰلَوةِّ ٱتَّخَذوهَا هز ًوا َولَ ِّعبًا ۚ َٰذَلِّكَ بِّأَنَّهم قَوم َّل يَعقِّلون‬
َّ ‫َوإِّذَا نَادَيتم إِّلَى ٱل‬
"Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (melaksanakan) sholat,
mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan (Q.S Al maidah ayat
58)

ِّ َّ ‫ص َٰلَوةِّ مِّن يَو ِّم ٱلجمعَ ِّة فَٱسعَوا إِّلَ َٰى ذِّك ِّر ٱ‬
‫ّلل َوذَروا ٱلبَي َع ۚ َٰذَلِّكم خَير لَّكم‬ َ ‫َٰيَأَيُّ َها ٱلَّذِّينَ َءا َمنوا إِّذَا نود‬
َّ ‫ِّي لِّل‬
َ‫إِّن كنتم تَعلَمون‬
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk
melaksanakan sholat pada hari Jum'at, maka segeralah kamu mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui."
(QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 9)

‫عن المالك بن الحويرث ان النبي صلى هللا عليه وسلم قال إذا حضرة الصالة فليؤذن لكم احدكم‬
‫وليؤمكم أكبركم‬
Artinya:Apabila tiba waktu shalat maka hendaklah azan salah serang
daripada kamu dan hendaklah yang tertua diantara kamu menjadi imam
(Bukhari Muslim)

7
‫قال النبي الصلله عليه وسلم؛إذا كنت في غنمك أو في باديتك فأذن ت بالصالة فارفع صوتك‬
‫باالنداء فإنه ل يسمع مدى صوت المؤذن جن ول إنس ول شيء ال شهد له يوم القيامة‬
Artinya: Apabila engkau sedang mengurus kambing atau di tengah padang
maka azanlah untuk (menyerukan) shalat,dan keraskan suara mu dengan
seruan itu.karena sesungguhnya jin, manusia, dan apa pun yang
mendengar selama suara orang adzan itu, pada hari kiamat nanti akan
menjadi sanksi baginya”(Riwayat Bukhari)

‫كان المسلمون حين قديو المدينة يجتمعون فيتحينون الصالة ليس ينادى لها فتكلموايوما قدفي ذلك‬
‫فقال عمر؛ أول‬٠‫فقال بعضهم بل بوقا مثل ناقوس النصارى وقال بعضهم بل بوقا مثل قرن يهود‬
‫رواه‬٠‫فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يا بالل قم فنادي بالصالة‬٠‫تبعثون رجال ينادى باالصالة‬
‫البخاري مسلم‬
Artinya: “Adalah orang muslimin pada sampai di madinah berkumpul
untuk menantikan waktu shalat,mereka tidak tahu cara-cara memanggil
orang shalat.Pada suatu hari mereka bermusyawarah.Sebagian dari mereka
mengusulkan agar dipakai saja naqus (lonceng) seperti lonceng
nashara,sebagian mereka mengusulkan supaya memakai bouq,serupa
tanduk yang dipakai oleh orang yahudi,maka Saidina Umar mengusulkan
agar ditunjuk saja satu orang untuk memanggil shalat.maka Nabi berkata
kepada Bilal : Hai Bilal ! Bangunlah dan panggillah orang shalat
“(H.Riwayat Imam bukhari dan Muslim)

C. Sejarah munculnya azan


Diceritakan dalm hadist Nabi bahwa adzan itu muncul pertama kali dari
mimpi seorang sahabat yang bernama Abdullah bin zaid,lalu setelah
mendengat mimpi Abdullah bin zaid Nabi memerintahkan kepada
bilal,untuk mengumandangkan azan
Dalam sunan ibnu majah diceritakan begini
‫كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قد هم بالبوق وأمر بالناقوس فنحت فأرى عبد هللا بن‬
‫زيد في المنام قال؛ رأيت رجال عليه ثوبان أخضران يحمل ناقوسا فقلت له؛ يا عبد هللا‬
‫تبيع النقوس؟ قال وما تصنع به فقلت أنادي إلى الصالة قال؛ أفال أدلك على خير من ذالك‬

8
‫ أشهد ان ل اله ال هللا‬٠‫ هللا اكبر‬٠‫ هللا اكبر‬٠‫ هللا اكبر‬٠‫قلت وما هو؟ قال؛ تقول أهلل أكبر‬
‫ حي‬٠ ‫أشهد أن محمد رسول هللا‬٠‫ أشهد أن محمدا رسول هللا‬٠‫ أشهد أن ل إله ال هللا‬٠
‫ هللا اكبر هللا‬٠ ‫ حي على فالح‬٠ ‫ حي على فالح‬٠ ‫ حي على الصالة‬٠ ‫على الصالة‬
‫ل اله ال هللا‬٠‫اكبر‬
‫ عبد هللا بن زيد حتى أتى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فأخبره بما رادأى فقال؛‬٠‫فخر‬
‫يا رسول هللا رأيت رجال عليه ثوبان أهضران يحمل ناقوسا فقص عليه الخبر فقال‬
‫رسول هللا صلى هللا عليه وسلم؛ إن صاحبكم قد رأى رؤيا فاخرج مع بالل إلى المسجد‬
‫فألقها عليه وليناد بالل فإنه أندى صوتا منك قال فخرجت مع بالل الى المسجد فجعلت‬
‫ألقيها عليه وهو ينادى بها فسمع عمر ابن الخطاب با الصوت فخرج فقال يا رسول هللا‬
‫وهللا لقد رأيت مثل الذى رأى رواه ابن الماجه‬
Artinya: “Adalah Rasulullah shalllahu alaihi wasallam bercita cita
membunyikan bouq (sebagsa tanduk yang berbunyi kalau ditup) dan telah
pernah beliau menyuruh memakai naqus (sebagsa lonceng) untuk dipakai
pemanggil orang sembahyang. Tiba tiba seorang sahabat bernama
abdullah bin zaid bermimpi.Abdullah bin zaid mengabarkan mimpinya itu
: saya melihat seorang laki laki memakai pakaian hijau sedang memukul
lonceng, maka saya bertanya kepadanya : bisakah engkau menjual naqus
ini?
Ia bertanya kepada ku : Buat apa naqus ini bagimu? Saya menjawab :
Untuk memanggil orang shalat. Laki laki itu berkata : Maukah engakau
saya tunjukkan yang lebih baik dari ini untuk memanggil shalat ? Apa itu,
tanya saya.
Jawab nya Allahu akbar, Alllahu akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Asyahadu an la ilahaa illallah, Asyahadu an la ilaha illallah, Asyahadu
anna muhammadan Rasulullah, Asyahadu annna muhammadan rasulullah,
hayya alas shallah, hayya alas shalah, hayya alal falah, hayya alal falah,
Allahu Akbar Allahu Akbar lailaha ilaaha illallah
Maka keluar abdullah bin zaid dan ia mengabarkan kepada rasulullah
sekalian mimpinya.
Maka rasululllah shallahu alaihi wasallam bersabda kepada orang banyak :
Ini saudara mu bermimpi, hai bilal pergilah ke masjid adzan. Maka saya,

9
kata Abdullah bin zaid mengajarkan kepada Bilal kalimat azan itu kalimat
per kalimat dan Bilal mengazankan kalimat itu.
Kemudian Saidina Umar bin Khattab mendengar suara azan itu keluar
kepada Rasulullah dan lantas berkata bahwa beliau bermimpi pula serupa
mimpinya Abdulllah bin zaid (H. Riwayat ibnu Majah)
Kisah adzan ini didasarkan dari atas diceritakan ada seorang sahabat nabi,
Abdullah bin zaid mengatakan bahwa Nabi muhammmad berkeinginan
untuk mencari cara dalam memberitahukan waktu shalat namun, Nabi
belum juga menemukannya.
Sahabat nabi yang lain mengusulkan bahwa tanda waktu shalat tiba
dengan lonceng seperti nasrani atau terompet seperti yahudi. Beberapa
sahabat lain mengusulkan dengan menyalakan api sehingga umat islam
yang jauh dari masjid bisa melihat nya. Namun, semua usulan itu ditolak
nabi.
Abdulllah bin zaid bermimpi melihat seruan azan.Ia didatangi oleh
seseorang yang berjubah hijau dengan membawa loceng.Awalnya
Abdullah bin zaid akan membeli lonceng tersebut untuk untuk memanggil
orang shalat namun sosok yang berjubah hijau itu menyarankan
mengucapkan kalimat untuk menyerukan umat islam saat akan memanggil
untuk shalat
Ternyata kalimat tersebut adalah azan sebagai penanda waktu shalat
sekaligus memanggil umat islam melaksanakan shalat.kalimat tersebut
berbunyi: Allahu Akbar, Allahu akbar, Asyahadu anla ilaha illalah,
Asyahadu anna muhammadan rasulullah, Hayya ala shalah, hayya ala
shalah, Hayya alal falah, Hayya alal falah, Allahu akbar Allahu
Akbar,Lailahaillah
Nabi kemudian meminta Abdullah untuk mengajari Bilal bin Rabbah azan,
Umar bin Khattab juga tengah berada di rumah nya mendegar. Ia segera
menghadap mengumandangakan Nabi Muhammad dan menceritakan bahwasanya

10
dirinya juga bermimpi tentang hal yang sama dengan Abdullah bin Zaid. Yakni
azan sebagai tanda masuk waktu shalat 10

D. Hukum Azan
Para ulama banyak berbeda pendapar tentang hukum adzan ini
a) Menurut Prof.Dr.Abdul Aziz dan Prof.Dr.Abdul Wahab
1. Wajib
Yang mengatakan wajib ini karena mereka berpegangan
pada kaidah ini ‫ أصل في األمرللوجوب‬dikuatkan dengan
kebiasaan nabi saat berpergian atau tidak berpergian

2. Sunnah muakad
Memberi penekanan tujuan azan untuk mengumpulkan
orang dalm rangka shalat jamaah dan mengumpulkan orang
orang dari muzdalifah

3. Pendapat rajih
Hukum sunnah muakad,karena Nabi pernah tinggalkan dan
tidak mengumandangkan azan 11

b) Menurut Ustadz H. Sulaiman Rasyid


Azan dan iqamah hukumnya sunnah menurut kebanyakan pendapat
para ulama.tetapi sebagian ulama berpendapat bahwa azan dan
iqamah itu adalah fardu kifayah karena keduanya menjadi syiar
islam.
Sabda Rasulullah
‫عن مالك بن الحويرث أنّ النبي الصلى هللا عليه وسلم قال؛ إذا حضرات الصالة فليؤذن‬
‫احدكم وليؤمكم أكبركم‬

10Islam.nu.or.id.
11 Fiqh ibadah karya Prof.Dr.Abdul Aziz dan Prof.Dr.Abdul wahab.

11
Artinya; Dari malik binhuwairis bahwa rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬
bersabda: Apabila datang waktu shalat,Hendaklah azan salah
seorang diantara kamu,dan hendaklah yang tertua diantara kamu
menjadi imam (Riwayat Bukhari dan muslim)
Azan dan iqamah hanya disyariatkan untuk shalat fardu saja,baik
shalat berjamaah ataupun shalat sendiri.
Sabda rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫أذا كنت في غنمك أو في باديتك فأذنت با الصالة فارفع صوتك بالنداء فأنه ال يسمع مدى‬
‫ رواه البخار‬.‫صوت المؤذن جن وال إنس وال شيء ّاال شهد له يوم القيا مة‬
Artinya: Apabila engkau sedang mengurus kambing atau di tengah
padang, maka adzanlah untuk (menyerukan) shalat,dan keraskanlah
suaramu dengan seruan itu karena sesungguhnya jin,manusia,dan
apapun yang mendengar selama suara azan orang itu, pada hari
kiamat nanti akan menjadi saksi baginya.”(Riwayat Bukhari)

Adapaun untuk shalat shalat sunat seperti shalat jenazah,shalay


nazar,dan sebagainya tidak disunatkan azan dan iqamah. Hanya
bagi shalat shalat tersebut kalau dilakukan dengan berjamah
disyariatkan hendaklah diserukan “assalatu jamiah”(marilah shalat
jamah)12

c) Menurut syaik zainudin al malibari

‫وقد يسن األذان لغير الصالة كما في أذن المهموم والمصروع والغضبان ومن ساء خلقه‬
‫من أنسان أو بهيمة وعند الحريق وعند تغول الغيالن أي تمرد الجن وهو واالقا مة في‬
‫أذنى المولود و خلف المسافر( يسن ) على الكفاية ويحصل بفعل العض ( أذان واإلقامة‬
‫) لخبر الصحيحين إذا حضرت الصالة فليؤذن لكم احدكم (لذكر لو ) صبيا و ( منفردا‬
‫وإن سمع األذانا) من غيره على المعتمد خالفا لما في شرح المسلم‬
Azan dan iqamah hukum nya adalah sunnah kifayah
kesunnahannya dapat dihasilkan oleh sebagian orang saja.

12 Sulaiman Rasyid Fiqh islam terbitan algesindo 2019

12
Kesunahannya ini sebab hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari
muslim
‫إذا حضرات الصالة فليؤذن احدكم‬
Ketika waktu shalat telah tiba maka azanlah salah seorang diantara
kalian (Bukhari Muslim) kesunahan azan diperuntukan bagi
seorang laki laki maupu. Anak kecil,orang shalat sendiri walaupun
telah mendengar azan dari selain dirinya menurut pendapat yang
mu’tamad,berbeda dengan keterangan syarh muslim 13

d) Menurut K.H Siradjudin Abbas


Didalam madzhab syafii azan dan iqamat adalah sunnat hukumnya
untuk shalat wajib. Terutama lagi untuk shalat berjamaah. Kalau
shalat berjamaah cukuplah seseorang bilal untuk azan dan qomat,
bagi satu shalat14

E.Syarat syarat azan


1) Orang yang azan itu hendaklah orang islam orang kafir tak boleh azan.
2) Orang yang menyerukan azan atau iqamah itu hendaklah orang yang sudah
mumayiz ( berakal, walaupun sedikit )
3) Mempunyai akal dan tidak gila.
4) Laki laki bukan wanita
5) Telah masuk waktu shalat,bukan diluar waktu, kecuali azan pertama
subuh, boleh dikumandangkan tengah malam.

‫عن جبير بن سمرة قال؛ كان بالل يؤذن إذا زالت الشمس ال يخرم ثم ال يقيم حتى يخرج الى النبي‬
‫صلى هللا عليه وسلم فإذا خرج أقان حين يراه رواه أحمد و مسلم‬
Dari jabir bin samurah, ia bercerita.”Bilal azan apabila matahari telah
terbenam, tidak dikuranginya lafaz azan itu, kemudian ia belum iqamah

13 Kitab fathul muin karya syekh zainudin bin abdul aziz al malibari maktabah imarah surabaya hal
29
14 K.H Siradjudin Abbas .2020.40 masalah agama jilid II.Jakarta: Tarbiyah baru hal 197

13
sehingga nabi keluar.Apabila beliau telah keluar, barulah bilal iqamat,
yaitu setelah melihat beliau (H Riwayat Ahmad dan muslim)

‫عن إبن مسعود انّ النبي صلى هللا عليه وسلم قال؛ ال يمنعن احدكم أذان بالل من سحوره فإنه‬
‫يؤذن ليرجع قاءمكم ويوقظ ناءمكم رواه الجماعة اال الترمذي‬
Dari ibnu mas’ud, sesungguhnya nabi ‫ صلى هللا عليه وسلم‬telah bersabda
janganlah salah seorang diantara kamu dari makan sahur karena azannya
bilal, sesungguhnya bilal itu azan agar orang yang sedang beramal kembali
beristirahat dan orang yang tidur agar bangun bersiap siap untuk shalat (
Riwayat jamaah kecuali Tirmidzi) 15

F.Rukun Azan

a. Berniat yaitu memasang niat dalam hati, bahwa ia akan azan karena Allah
semata kali
b. Membaca Allahu Akbar 4 kali
c. Membaca Asyahadualla ilahaa illah 2 kali
d. Membaca asyahadu anna muhammadan rasulallah 2 kali
e. Membaca Hayya alas shalah 2 kali
f. Membaca Hayya Alal Falah 2 kali
g. Membaca Allahu akbar 2 kali
16
h. Membaca Lailaha illallah

G. Sunnah Azan

1) Irja dan tartil,yaitu bacaan yang dilambatkan membacanya dan ada yang
dicepat kan.
2) Tarji yaitu membaca 2 kalimat syahadat secara sir sebelum dijaharkan
3) Membaca “‫صالة الخير من النوم‬
ّ ‫ ”ال‬2 kali dalam azan subuh

15 Ustadz Sulaiman rasyid.2019.fiqh islam.Bandung:Sinar baru algesindo hal 57-58


16 K.H Sirajudin Abbas.2020.40 masalah agama jilid II.Jakarta. tarbiyah baru hal 202

14
4) Menghadap kiblat dan memalingkan muka kanan dan ke kiri
5) Adzan itu berdiri, bukan duduk.
6) Adzan itu di tempat tinggi.
7) Bilal harus bersuara baik.
8) Harus dalam keadaan berwudu
9) Menaruh 2 anak jari di telinga
10) Berdoa sesudah azan dengan doa tertentu 17

H. Keutamaan Azan

Al qasim meriwayatkan dari abu umamah al Bahili ra.Bahwasanya nabi


Saw.Bersabda
‫يغفر للمؤذن مدّ الصوته وله مثل أجر من صلّى معه من غير أن ينقص من أجورهم‬
‫شيء‬
Artinya: Bagi orang yang beradzan diampuni dosanya sepanjang suaranya (
terdengar) dan ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang shalat
bersamanya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.

Diriwayatkan dari Sa’d bin abu waqqash ra.dari Khaulah binti Al hakam as
Salamiyah, dimana ia berkata : Rasulullah ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersabda:
‫المريض صف هللا تعالى مادم في مرضه يرفع كل يوم عمل سبعين شهيدا فإن عافاه من مرضه خرج من‬
‫ذنو به كيوم ولدته أمه فإن قضى عليه باالموت أدخله الجنّة بغير الحساب والمؤذن هو حاجب هللا تعالى‬
‫يعطيه بكل أذان ثواب ألف نبي واإلمام وزير هللا تعالى يعطيه بكل الصالة ثواب ألف صديق والعالم وكيل‬
‫هللا تعالى يعطيه بكل حديث نورا يوم القيامة وكتب هللا له بكل حديث عبادة ألف سنة والمتعلمونمن الرجال و‬
‫النساء هم خدم هللا فما جزاءهم االالجنة‬
“Orang yang sakit adalah tamu Allah,dimana selama dia sakit setiap hari
dianaikkan untuknya amal 70 orang mati syahid, dan apabila ia sembuh dari
sakitnya, maka ia keluar dari dosa dosanya seperti hari dilahirkan oleh ibunya, dan
bila ditakdir mati, maka Allah memasukkanya kedalam surga tanpa hisab. Orang
yang beradzan itu adalah penjaga pintu Allah, dimana setiap azan ia diberi pahala
17 K.H Sirajudin Abbas.2020.40 masalah agama jilid II.Jakarta. tarbiyah baru hal 203

15
seribu nabi. Imam adalah menteri Allah, dimana setiap shalat diberi pahala seribu
orang yang selalu berkata benar. Orang Alim adalah wakil Allah, dimana pada
setiap perkataan diberi cahaya, nanti di hari kiamat. Dan Allah mencatat setiap
perkatan sebagai ibadah dari seribu tahun. Dan orang yang belajar baik laki laki
maupun perempuan adalah pelayan pelayan Allah dimana tidak ada balasan selain
surga.”

Dari Nabi ‫ صلى هللا عليه وسلم‬bersabda:


‫من أذن سبع السنين أعتقه هللا دركات من النار بعد أن يحسن نيته‬
“Barang siapa yang berdzan selama tujuh tahun, maka Allah memerdekakannya
dari tujuh tingkatan neraka, setelah ia membaguskan niatnya.”

Dari Atha bin yasar, bahwasanya beliau bersabda :


‫يغفر للمؤذن مدّ صوته ويصدقه كل ما سمعه من رطب ويا بس‬
Bagi orang yang beradzan diampuni dosanya sepanjang suaranya terdengar dan
dibenarkan oleh semua apa yang mendengarnya baik yang basag ataupun yang
kering

Dari Abu said al khudri ra. Dimana ia berkata : “ Apabila kamu berada di ladang,
maka kumandangkanlah azan dan kerskanlah suara mu, karena sesungguh nya
saya mendengar nabi shallahu alaihi wasallam bersabda:
‫ال يسمع صوت المؤذن شجر وال حجر وال مدر وال إنس وال جان اال شهد له يوم القيامة عند هللا‬
Tiadalah pohon,batu,pasur,manusia, dan jin yang mendengar suara azan,
melainkan nanti pada hari kiamat menjadi saksi baginya di hadapan Allah taala

Diriwayatkan dari Nabi shallallahu alihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda:


‫ما من مدينة المؤذنون بااالذان هرب الشيطان حت يكون باروحاء‬
Artinya : Apabila orang yang beradzan mengumandangkan azannya,maka setan
lari sampai ke rauha

16
Diriwayatkan dari Abu hurairah, dari Nabi sallahu alaihi wasallam bersabda:
‫االمام ضامن و المؤذن المؤتمن الّلهم أرشظ األءمة واغفر للمؤذن‬
“Imam adalah orang yang memberi jaminan dan orang yang beradzan adalah
orang yang dipercaya . Wahai Allah, berilah petunjuk para imam , dan ampunilah
dosa orang orang yang beradzan.

Al Faqih Abu laits at samarqandi berkata : Abdul Wahab memberitahukan kepada


ku dari Muhammad Al Fadhlani di samarkand dengan sanadnya dari Anas bin
Malik ra,bahwasanya Rasulullah shallaulahu alaihi wasallam bersabda:
‫ثالثة يقومون يوم القيامة على كثبان المسك اليهولهم الحساب وال يحزنهم الفزع الكبر رجل أما قوما وهم له‬
.‫راضون و رجل أذّن الخمس إبتغاء وجه هللا وعبد أطاع ربّه وسيده‬

“Ada tiga kelompok yang nanti pada hari kiamat, akan berdiri di atas bukit
kasturi, dimana mereka tidak risau terhadap hisab dan tidak akan merasa sedih
dengan adanya kengerian yang dahsyat yaitu : seseorang yang menjadi imam bagi
kaumnya dan mereka senang kepadanya, seorang yang adzan untuk shalat lima
waktu hanya mengharapkan ridha Allah, dan seorang budak yang taat kepada
Tuhan dan majikannya”.

Dari Abu shallh dari Abu hurairah ra, bahwasanya ia berkata Rasulullah Shallahu
alaihi wasallam bersabda:
‫لو يعلم الناس مافي النداء و الصف االول ال استسهموا عليهما ولو يعلمون في التهجير ال ستبقو إليه ولو‬
.‫يعلمون ما في شهود العتمة والصبح ألتوهما ولو حبوا‬

“Seandainya orang orang tahu keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf
pertama, niscaya mereka akan mengundi keduanya itu, dan mereka mengetahui
keutamaan yang terdapat pada datang lebih dulu, niscaya mereka akan berlomba
lomba untuknya, dan seandainya mereka mengetahui keutamaan isya dan subuh
dengan berjamaah, niscaya mereka akan mendatangi keduanya walaupun
merangkak.”

17
Juwaibir meriwayatkan dari ad dhahak dimana ia berkata: ketika Abdullah bin
zaid bermimpi tentang adzan dan mengajarkannya kepada bilal, kemudian nabi
shallahu alihi wasallam memerintahkan untuk naik ke atas bangunan dan
mengumandangkan adzan. Setelah adzan dimulai, maka terdengarlah suara
gemuruh di Madinah , Lalu Nabi shalllahu alaihi wasallam bertanya pada sahabat
nya
‫أتدرون ما هذه المدة قالو أهلل و رسوله أعلم قال إنّ ربكم أمر بأبواب السماء ففتحت العرش ألذن بالل فقال‬
‫أبو بكر رضي هللا عنه هذا بالل خاصة أو للمؤذنين عامة ؟ قال بل للمؤذنين عامة و إنّ أرواح المؤذنين مع‬
‫أرواح الشهداء فإذا كان يوم القيامة نادى مناد أبن المؤذنون فيقومون على كتبان المسك والكفور‬

“ Tahukah kamu , gemuruh apa itu? Mereka menjawab: “Allah dan rasulnya lebih
mengetahui “ Beliau bersabda : “ Sesunggunhnya Tuhan menyuruh supaya pintu
pintu langit dibuka sampai ke arsy , karena azan oleh Bilal. Abu bakar As Shiddiq
lalu bertanya : “ Apakah ini khusus untuk bilal atai untuk orang khusus secara
umum ? Beliau menjawab : “ Bahkan untuk orang orang azan secara umum.”
Sesungguhnya roh orang orang yang azan itu bersama dengan roh orang yang
mati syahid . Dan apabika kiamat datang ada seruan yang memanggil “
Dimanakah orang orang yang azan? Maka berdirilah mereka diatas bukit kasturi
dan kapur barus

Jabir bin Abdullah ra. Meriwayatkan dari Rasulullah shallahu alaihi wasallam
bahwasanya beliau bersabda:
‫المؤذنون المحتسبون يخرجهم يوم القيامة من قبورهم وهم يؤذنون فاالمؤذنون يشهد له كل شيء يسمع‬
‫صوته من حجر أو سجر أو مدر أو بشر أو رطب أو يابس و يغفر هللا له مدّ صوته ويكتب له من األجر‬
‫بعدد من يصلى بأذانه ويعطيه هللا ما يسأءل بين األذان و األقامة إما أن يعجله فى الدنيا أويدخره في األخرة‬
‫وإما أن يصرف عنه السوء وأول من يكس يوم اقيامة من كسوة الجنت إبراهيم ثم محمد عليهما الصالة و‬
‫المؤذنون المحتسبون و تتلقا هم المالءكة‬ ‫السّالم ثم يكسى الرسل واألنبياء عليهم الصالة و السّالم ثم‬
.‫المحشر‬ ‫بنجاءب من يقوت أحمر يشيع كل رجل منهم سبعون ألف مالك من قبرع إلى‬

“Orang orang yang beradzan dengan iklas nanti di hari kiamat akan kelaur dari
kubur sambil beradzan.Dan orang yang beradzan itu disaksikan oleh segala

18
sesuatu yang mendengar suaranya baik itu berupa batu,pohon,pasir,manusia,benda
basah,dan benda kering dan Allah mengampuni dosanya sejauh mana suaranya
dapat didengar. Dicatatkan baginya pahala orang yang shalat karena azanya dan
Allah memberinya apa yang dimintanya antara azan dan iqamah, baik digunakan
di dunia atau disimpan nanti di akhirat, dan dihindarkan dari bahaya .Orang yang
pertama kali mendapat pakaian surga nantj pada hari kiamat ibrahim alaihi salam,
kemudian Nabi muhammmad shallalhu alaihi wasallam, lalu para rasul dan Nabi
alaihi salam lantas para muadzin yang ikhlas dan mereka disambut oleh para
malaikat dengan kendaraan dari yaqut merah yang masing masing diantara
mereka diiringi oleh 70.000 malaikat dari kuburnya hingga mahsyar.”

Diriwayatkan dari Nabi shallahu alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda :


‫من قال مثل ما يقول المؤذو كان له مثل أجره‬
“Barang siapa yang mengucapkan seperti apa yang diucapkan oleh orang adzan ,
maka ia mendapatkan pahala seperti pahala yang azan18

Qatadah berkata : Diceritakan kepada kami, Bahwasanya Abu hurairah berkata:


orang orang yang beradzan itu adalah orang yang paling panjang lehernya nanti
pada hari kiamat nanti pada hari kiamat. Dan orang yabg pertama kali diputuskan
oleh Allah, nanti pada hari kiamat adalah para nabi, orang orang yang mati syahid,
lalu orang orang yang beradzan, lalu dipanggillah muadzin ka’bah lantas muadzin
baitul maqdis, kemudian muadzin muadzin lain

Dari Ibnu Mas’ud berkata: “Seandainya aku menjadi muadzin, niscaya tidak apa
apa meskipun tidak ikut apa apa.

Dari Sa’ad bin Abu Waqqas bahwasanya ia berkata : “Seandainya aku menjadi
muadzin, niscaya tidak apa apa meskipun tidak berjihad.”

18Semua hadist tentang keutamaan azan dikutip dari buku terjemahan Tanbihul Ghafilin karya Al
Faqih Abu laits as samarqandi terbitan karya thoha semarang

19
Dari Umar bin Khattab bahwasanya ia berkata : “Seandainya aku menjadi
muadzin, niscaya tidak apa apa jika tidak mengerjakan haji dan umrah selain haji
wajib.”

Ibnu Abbas berkata : “ Ada tiga kelompok manusia yang akan dilindungi oleh
Allah ta’ala dari siksaan kubur, yaitu: orang yang mengumandangkan adzan,
orang yang mati syahid, orang yang mati pada hari Jumat atau malam jumat 19

I.Pengertian Audio
Audio merupakan sinyal elektrik yang digunakan untuk membawa unsur
bunyi, sehingga audio dalam komunikasi bercirikan suara. Istilah audio juga
seringkali diartikan dengan sistem yang berhubungan dengan proses perekaman
dan transmisi sistem pengambilan atau penangkapan suara,amplifier,sambungan
transmisi pembawa bunyi20

J.Macam Macam Audio


1) Audio visual
Perangkat sondsisten yabg digunakan untuk presentasi, atau acara
acara seperti home teather
2) Audio streaming
Winamp ( mp3 ) , real audio ( ram ), dan liquid radio.
3) Audio modern riser
Perangkat untuk mother board intel yang memuat sirkuit audio dan
sirquit modern21

K.Macam Macam Format Audio


a. Mp3
b. Windows media auto

19 Dikutip dari buku terjemah kitab tanbihul ghafilin karya Abu laits As samarqandi hal 464
20 Gramedia.com
21 Gramedia.com

20
c. Waviform
d. Real audio
e. Advanced audio coding
f. Ogg vorbir
g. Midi22

L.Fungsi Audio
Terdapat beberapa fungsi media audio, khususnya sebagai sarana
komunikasi, anatara lain:
• Fungsi sosial
Media audio visual ini bisa berfungsi untuk menyampaikan informasi
dalam berbagai bidang, sekaligus konsep untuk semua orang, sehingga
bisa memperluas pergaulannya.
• Fungsi edukasi
Fungsi edukasi ini berjalan dengan cara memberikan pengalaman
yang bermakna dan memperluas pengetahuan untuk setiap orang.
• Fungsi budaya
Melalui media audiovisual ini, berbagai unsur khususnya di bidang
budaya dan juga seni yang ada di dalam masyarakat, dapat diwariskan
turun temurun
• Fungsi ekonomis
Tujuan dapat dicapai secara lebih efektif dengan menggunakan audio
visual sebab, penyampaian materi ataupun informasi bisa dilakukan
dengan tenaga, biaya , dan waktu seminimal mungkin23

22 Gramedia.com
23 Gramedia.com

21
BAB III

Pandangan Para Ulama Terhadap Azan Menggunakan Audio

dan Analisis Penulis

A.Pandangan Para Ulama

a) Menurut K.H Sirajuddin Abbas


Nabi muhammad shallalaulahu alaihi wasallam bersabda :
‫اذا حضرات الصالة فليؤذن لكم أحدكم رواه البخاري‬
Artinya: Apabila tiba waktu shalat maka hendaklah azan salah
seorang diantara kamu (H.R. Al Bukhari)
Hadist diatas, telah dinyatakan dengan jelaa bahwa yang
diperintahkan azan itu manusia yang akan shalat, bukan
diperintahkan kepada benda mati, gong, dan tape recorder

Hal yang sama tersebut dalam Bukhari dan Muslim


‫كان المسلمون حين قديمو فيتحينو الصالة ليس ينادي لها فتكلّم يوما في ذلك‬
‫وقال بعضهم بل بوقا مثل‬،‫فقال بعضهم إتخذو ناقوسا مثل ناقوس النصارى‬
‫ فقال رسول هللا‬،‫ فقال عمر ؛ أوال تبعثون الرجال ينادي با الصالة‬،‫قرن اليهود‬
)‫صلى هللا عليه وسلم يا بالل قم فناد با الصالة (رواه البخاري مسلم‬
Artinya : Adalah seorang muslimin pada ketika sampai di Madinah
berkumpul untuk menunggu waktu shalat, mereka tidak tahu cara
memanggil orang shalat pada suatu hari mereka bermusyawarah
sebahagian mereka mengusulkan supaya memakai naqus
(lonceng), sebahagian lain mereka mengusulkan bouq, serupa
tanduk yang dipakai oleh orang yahudi, maka Saidina umar
mengusulkan agar ditunjuk saja satu orang untuk memanggil
shalat. Maka Nabi bersabda kepada Bilal: hai Bilal ! Bangunlah
dan panggilah orang orang untuk shalat. ( H.R. Bukhari ).

22
Dalam hadist ini terang , bahwa yang diperintah untuk azan
ialah Bilal bin Rabbah, dan beliau adalah manusia, bukan benda
mati bukan gong, bukan kecapi, bukan pula piring hitam, atau tape
recorder atau tambur atau terompet
Kesimpulannya
1) Adzam dengan piring hitam atau tape recorder tidak sah,
tidak dapat dijadikan pengganti Bilal
2) Adzan dengan pirung hitam atau tape recorder adalah
perbuatan bida’h dhalalah, bid’ah lagi menyesatkan.
Nabi kita telah bersabda
)‫من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد (رواه المسلم‬
“Barang siapa yang mengadakan suatu ibadat ( agama )
yang tidak ada dalam agama kami ini, maka pekerjaan itu
ditolak24

b) Menurut Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar


Dikutip dari buku fiqh kontemporer karya Abu ubaidah
Yusuf bin Mukhtar Adanya fenomena azan dengan kaset audio
diduga kuat karena kegemaran manusia untuk mendengar suara
suara azan yang memiliki lagu indah dari para muadzin ternama,
padahal hal tersebut membawa dampak negatif apabila azan
menggunakan audio:
1) Menghilangkan pahala azan bagi para muadzin dan
mencukupkannya pada muadzin asli saja
2) Menyelisihi hal hal yang telah berjalan sepanjang sejarah
islam semenjak disyariatkan azan hingga sekarang dimana
azan terus dikumandangkan pada setiap shalat lima watu di
setiap masjid.

24 K.H Sirajuddin Abbas.2020.40 Masalah Agama jilid II.jakarta.Tarbiyah baru

23
3) Niat merupakan syarat utama dalam azan. Oleh karena itu
tidak sah azan orang gila,mabuk,dan sejenisnya karena
tidak ada niat begitu juga kaset rekaman
4) Azan merupakan ibadah badan.Ibnu qudamah berkata : “
Tidak boleh bagi seseorang untuk mencukupkan azan pada
orang lain, karena adzan adalah ibadah badan, maka tidak
sah doa orang, seperti halnya dengan shalat
5) Azan dengan rekaman meniadakan sunnah sunnah dan adab
adab azan
6) Membuka pintu main main dengan agama dan membuka
pintu kesesatan dalam ibadah dan syiar syiar islam, serta
mencukupkannya hanya dengan kaset rekaman. 25

c) Menurut Ulama lajnah daimah


Ulama lajnah daimah pernah ditanya mengenai hukum azan
saat shalat wajib dan hukum menggunakan rekaman jika muadzin
tak bagus azannya.
Beliau menjawab “ hukum azan adalah fardu kifayah, tambahan
dari itu azan adalah pemberitahuan akan masuknya waktu shalat
dan seruan ( menunaikan shalat ) . Maka tidak cukup dilaksanakan
ketika masuk waktu shalat ( dengan ) mengiklankan apa yang telah
direkam sebelumnya. Dan bagi umat islam pada setiap ( intitusi )
yang ditunaikan shalat ( didalamnya ) ( hendaklah ) memilih
diantara mereka yang bagus dalam melaksanakan tugasnya ketika
masuk waktu shalat26

25 Muhammad Hafil, “Adzan dengan Kaset Rekaman dalam Pandangan Ulama,”diakses 20 Mei
2023, https://islamdigest.republika.co.id/berita/rfdcex430/adzan-dengan-kaset-rekaman-dalam-
pandangan-ulama
26 Fiqih Rahmawati, “Azan Menggunakan Kaset atau Rekaman Bagaimana Hukumnya ?,”

diakses 20 Mei 2023, https://akurat.co/azan-menggunakan-kaset-atau-rekaman-bagaimana-


hukumnya.

24
d) Menurut Syekh Muhammad bin shalih Al utsaimin
Mengatakan bahwa, “Sesungguhnya mengumandangkan
azan melalui suara rekaman tidak termasuk dari bagian dari azan
syari terkandung zikir dan pujian kepada Allah Azza wajalla, maka
harus ada nilai tindakan atau perbuatannya.”
Dalam Majmu fatawa ar rasail, Beliau juga menjelaskan
bahwa azan menggunakan kaset rekaman tidak sah karena azan
dinilai sebagai bentuk ibadah yang harus menghadirkan niat
didalamnya.
Hal tersebut senada dengan hadist Nabi ‫صلى هللا عليه وسلم‬
)‫ لكل امرئ ما نوى (رواه بخاري مسلم‬،‫إ نما االعمال باالنية و‬
Sesungguhnya amalan amalan itu tergantung pada niatnya. Dan
amalan amalan akan diganjar sesuai dengan apa yanv diniatkan (
H.R Bukhari Muslim ).
Seorang muadzin yang berkewajiban mengumandangkan
azan juga harus melewati beberapa adab dalam azan sepertu harus
dalam keadaan suci, menghadap kiblat, menoleh kekiri dan
kekanan dan beragama islam. Hal tersebut membuat azan dengan
audio tidak sah apabila dikumandangkan dengan hasil rekaman 27

e) Menurut Syekh KhalaId bi Abdullah bin Muslih


Rekaman suara pada hakikatnya adalah bentuk suara dari
orang yang memilki suara tersebut di waktu yang telah berlalu,
berdasarkan kenyataan ini maka rekaman suara bukan seperti suara
yang dikeluarkan pada waktu yang sedang berlangsung. Tidak dari
aspek maksud dan niat , begitu pula dari aspek yang sedang terjadi
dan hakikatnya .

27Fiqih Rahmawati, “Azan Menggunakan Kaset atau Rekaman Bagaimana Hukumnya ?,”
diakses 20 Mei 2023, https://akurat.co/azan- menggunakan-kaset-atau-rekaman-bagaimana-
hukumnya.

25
Berdasarkan uraian terhadap masalah ini jelas sudah bahwa
mencukupkan azan dengan memperdengarkannya melalui rekaman
suara tidaklah cukup, karena keterbatasan tidak adanya niat yang
itu merupakan fondasi sebuah amal. Sebagaimana dalam shahih
Bukhari dan Muslim
‫ إنما االعمال باالنياة‬:‫عن عمر رضي هللا أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬
Artinya: dari Umar radiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallaulahu
alaihi wasallam bersabda : “ Sesungguhnya amal itu tergantung
pada niatnya.
Juga disebabkan melalu rekaman itu ,tidak adanya kesibukan para
hamba untuk melakukan sesuatu yang dituntut dari mereka , berupa
zikir kepada Allah Taala dengan hati mereka.Karena Nabi
shalllaulahu alaihi wasallam bersabda “ Apabila kamu telah masuk
waktu shalat hendaknya salah seorang diantara kamu
mengumandangkan azan (H.R Bukhari no 819, dan muslim no 674,
dari Malik bin Al huwairis radiyallahu anhu).
Berdasarkan hal ini , maka seluruh hukum yang terkait
dengan seruan azan berupa menjawab azan, memenuhi seruan itu ,
mendatanginya dab lain sebagainya tidaj bisa dilakukan melalui
azan rekaman ini,dan tidak masuk kategori yang disebutkan nabi
shallahu alaihi wasallam dalam sabdanya “Apabila kalian
mendengaf seruan azan, maka ucapkanlah seperti ucapan dengan
makna ( H.R. Bukhari no 611, dan muslim no 383 l, dari Abu said
Al khudri Radiyallahu anhu
Dengan demikian, menjawab azan disyariatkan pada azan
yang disyariatkan langsung,akan tetapi apabila ada orang yang
menjawab azan rekaman maka ia mendapatkan pahala karena zikir
kepada Allah taala, bukan mendapatkan pahala menjawab azan
rekaman azan tersebut.

26
Adapun menggunakan rekaman suara para muadzin sebagai
pengingat tanpa meninggalkan azan yang disyariatkan, seperti
rekaman yang terdapat di beberapa yayasan dan lembaga, maka ini
tidak mengapa, karena hanya sekedar mengingatkan, wallahu
a’lam. 28

f) Menurut Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz


Ada seorang penanya yang bertanya kepada syekh : “Sungguh
saya telah mendengar dari sebagian orang di negara islam ( bahwa
) meraka merekam di kaset radio (suara) azan haramai syarifain (
makkah dan madinah ) dan menaruh radio di depan pengeras suara
dan mengumandangkan azan sdbagai pengganti muadzin. Apakah
diperboleh kan shalat? Disertai dalil dari kitab dan sunnah dengan
komentar sedikit?
Syekh menjawabnya: “ Sssingguhnya tidak cukup azan
disyariatkan untuk shalat wajib (dengan mengumandangakan) azan
dari kast rekaman azan. Bahkan seharusnya muadzin
mengumandangakn azan sendiri untuk menunaikan shalat
.sebagaimana (ada) ketentuan dari perintah nabi shalaulahu alaihi
wasallam untum azan.dan asal dari perintah itu adalah hukumnya
wajib.29

g) Ketetapan Majlis Alfiqhi al islami


Telah menetapkan majilis fiqh al islamy pada daerah
kesembilan di Makkah hari sabtu tahub 1406 H.Berikut ini:
“Sesungguhnya mencukupkan diri dengan azan di masjid masjid
ketika memasuki waktu shalat dengan perantara alat rekam ( tape )
atau semisalnya adalah tidak diterima. Dan tidak diperkenankan

28 https://www.almosleh.com
29 Dari dalamislam.com

27
melaksanakan ibadah inu, serta tidak mendapatkan azan yang
disyariatkan .seharusnya bagi umat islam (menunaikan ) azan pada
setiap waktu diantara waktu waktu shalat pada setiap masjid
sebagaimana ( telah ) diwariskan umat islam sejak zaman zaman
Nabi dan Rasul kita muhammad shallahu alaihi wasallam sampai
sekarang.” 30

h) Keputusan Majelis Ulama indonesia


Adzani itu dilakukan oleh seorang muslim yang hadir di
tempat (masjid atau mushalla) dimana shalat akan dilakukan. Azan
yang dilakukan seperti di televisi dan radio sebagai petunjuk waktu
shalat ( seperti kebiasaan memukul bedug) boleh saja,tetapi tidak
sah untuk shalat lima waktu atau shalat jumat. 31

Menurut Syekh ismail Zain Al Yamani


‫سؤل هل يسن جواب االذان من مكبر الصوت إذا كان المرذن بعيدا عنه بحيث ال‬
‫سيسمع أذانه بواسطة مكبر الصوت أو ال بينو لنا لذلك؟ الجواب نعم يسن إجابة المؤذن‬
‫المذكور و المكبر غاية ما فيه أنه يقوي الصوت ويبلغه إلى مدى بعيد هذا إذا كان‬
‫االذان منقوال بواسطة المكبر عن مؤذن با الفعل أما إذا كان االذان في الشرط المسجل‬
‫فال تسن إجابته النه حاك والحاكي ال يحاكى وهللا أعلم‬
Pertanyaan : apakah disunnahkan menjawab azan yang
dikumandangakan melalui pengeras suara ,jika muadzin berada di
kejauhan sekira suara adzan nya tidak terdengar kecuali dengan
perantara pengeras suara? ( jawaban ) Ya,tetapi
disunnahkanmenjawab azan tersebut .kesunahan tadi berlaku
apabila azan yang terdengar dari pengeras suara dilerdengarkan
oleh muadzin secara langsung. Apabila azan yang terdengar dari

30 Dari dalamislam.com
31 Dari dalamislam.com

28
hasil rekaman , maka tidak sunnah untuk menjawabnya karena
kaset hanyalah menceritakan tidak diceritai 32

Menurut Syekh Al Habib Muhammad bin Ahmad As Syathari


Jawaban syekh saat menjelaskan perihal hukum menjawab
azan ayat sajdah yang dulantunkan melalui radio maupun
televisi.dalam kitabnya ia menyatakan
‫و مثله األذان عند ما نستمعه من هذه األجهزاة يقراب أنه يندب إجابته وخصوصا إذا‬
‫كان نقال حيا مبا شرة كما نسمع كل يوم عندما ينقلونه من مكة فإذا كان بعد دخول‬
‫الوقت حسب ما ظهر لي يستحب إجابته ألنه خصص لالعالم فال يبعد أن يكون مجزيا‬
.‫وتسن إجا بته‬
“Demikian pula azan, ketika kita mendengarnya melalui perangkat
ini (radio) maka menurutku yang lebih mendekati ialah
disunnahkan untuk menjawabnya.terutama,apabila azan tersebut
disiarkan dengan langsung (live) seperti yang kita dengarkan setiap
hari dari kota makkah, jika sudah masuk waktu shalat. Sehingga
menurut pandanganku disunnahkan untuk menjawabnya sebab
perangkat tersebut berfungzi untuk menginformasikan.Maka,hal
tersebut bermanfaat dan disunnahkan untuk menjawabnya.”33

B.Analisis penulis
Kasus azan menggunakan audio itu merupakan kasus kontenporer dimana,
tidak pernah terjadi di masa Nabi,sahabat,dan tabiin dan generasi ulama salaf,
akan tetapi kasus ini terjadi pada masa kini yakni di zaman modern yang biasa
dikenal dengan kasus kontenporer. Kasus ini pernah terjadi di daerah Kepulauan
riau yakni tanjung pinang dan pernah juga terjadi didaerah Banuhampu tepatnya
di daerah karatau.

32 Ismail zain Al Yamani Al maki, Qurratu ain bin fatawa ismail az zain,(Sarang:Maktabah Al
Barakah), hal 65 islam.nu.or.id
33 Muhammad bi Ahmad binUmar Asy Syathari,Syarhul Yaqutun Nafis fi madzhab ibn idris,

(jeddah darul minhaj) halaman 170 islam.nu.or.id.

29
Maka untuk mengetahui hukum dari kasus ini, para ulama sudah ada yang
berpendapat. Dari beberapa paparan pendapat ulama disini kebanyakan dari dari
mereka berpendapat bahwa azan menggunakan audio itu tidak sah, karena azan
menggunakan audio itu bisa menghilangkan sunnah sunnah yang terdapat didalam
azan seperti menjawab azan,muadzin harus membaca azan secara
tartil,menghadap kiblat,azan itu berdiri,bilal harus dalam keadaan
berwudhu,muadzin harus menaruh 2 anak jarinya pada telinganya,dan berdoa
sesudah azan. Tentu saja azan dengan menggunakan rekaman audio sudah tentu
tak terdapat hal ini.
Bahkan ada yang mengecap kalau azan menggunakan audio (rekaman)
itu bisa membuka pintu main main dengan agama, dan menyelisihi sejarah yang
berjalan sejak lama. Karena Nabi shallaulahu alaihi wasallam memerintahkan
mengumandangkan azan kepada Bilal dan Bilal tentunya adalah seorang manusia
bukan rekaman
Ada juga yang berpendapat kalau azan menggunakan audio itu adalah
perbuatan bid’ah sesat lagi menyesatkan karena Nabi shallahu alaihi wasallam
bersabda:
‫من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد رواه مسلم‬
“Barang siapa yang mengada adakan suatu ibadah yang tidak ada didalam agama

kami ini, maka pekerjaan nya itu ditolak.”( H.R Muslim )


Tetapi ada juga ulama yang mengatakan mendengar azan melalui audio itu
disunnahkan menjawabnya,kalau audio itu menyiarakan secara langsung,tetapi
kalau hasil rekaman menurut mereka tidak sunnah untuk menjawabnya,karena
hasil rekaman merupakan suara muadzin yang telah berlalu bukan suara muadzin
secara langsung.
Kebanyakan dari pendapat ulama diatas telah menyatakan bahwa azan
dengan menggunakan audio itu tidak sah jika suara dari audio itu merupakan
rekaman.
Maka dari pada itu penulis menganalisa bahwa azan menggunakan audio
rekamn itu tidak sah karena suara yang dihasilkan dari audio rekaman itu

30
bukanlah suara bilal yang sedang mengumandangkan azannya secara
kangsung,melainkan hasil rekaman itu adalah suara muadzin yang telah terdahulu
mengumandangkan azan dan itu tentu saja tidak berlaku, seperti yang dinyatakan
dalam kaidah ushul berikut:
‫األمر باالشيء األمر بوساءله‬
Artinya “Perintah terhadap sesuatu perintah juga terhadap cara caranya.
Maka dari kaidah ini dapat dipahami bahwa perintah terhadap azan itu, juga
perntah terhadap cara cara bagaiman mengumandangkan azan tersebut,maka azan
dengan audiou itu tidaklah terpenuhi, adzan tersebut merupakan penanda shalat
berjamaah jadi azan dengan rekaman itu tidak sah kesunahanya karena tidaklah
sesuai antara perintah dengan wasilah untuk melaksanakan azan tersebut.
Dalam kaidah ushul disebutkan:
‫إذا فعل المأمور به على وجهه يخرج المأمور عن عهدة األمر‬
Kalau suatu perintah telah dikerjakan sesuai dengan yang diperintahkan maka
terlepaslah ikatan dari melaksanakan perintah tersebut.
Dari kaidah ushul diatas dapat dipahami kalau azan menggunakan audio
menggunakan audio,tentunya tidak terlaksana, karena perintah azan itu ditujukan
untuk manusia bukan kepada rekaman tentunya perintah tersebut tak terrpenuhi.
Maka dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa azan menggunakan
audio itu ridak sah kesunahanya tersebut , tetapu apabila rekaman itu hanya
sebagai pengingat saja seperti yang ada pada radio,televisi,dan handphone maka
itu boleh bileh saja.
Tetapi kalau rekamn itu digunakan untuk shalat 5 waktu dan shalat jumat
maka hukumnya adalah tidak sah,dan tidak sepatutnya hal ini dilakukan oleh
kaum muslimin. Kareba azan menggunakan rekaman itu tidak memenuhi syarat
syarat azan diantara syarat yang tak terpenuhi adalah mempunyai akal,rekaman
tentu saja hanyalah sebuah benda mati dan bukan makhluk hidup dan rekaman
tentu saja tidak berakal. Dan syarat azan yang kedua adalah telah masuk waktu,
jika menggunakan azan dengan rekaman maka tidaklah terpenuhi syarat tersebut
karena suara yang dihasilkan dari rekaman itu hanyalah suara yang telah lampau

31
sedangkan azan itu harus dilakukan ketika masuk waktu ,bukan memutarkan suara
muadzin yang telah lampau. Dari penjelasan ini sesuai dengan kaidah ushul
) ‫الشرط ( هو ما كان عدامه يستلزم عدام الحكم‬
Syarat : kalau syarat itu tidak ada melazimkan tidak ada hukum.
Apabila syarat azan tidak terpenuhi maka tidaklah berkalaku kesunahan azan
tersebut dan tidaklah dapat pahala jika menjawab azan tersebut. Adzan dengan
rekaman diperbolehkan hanya untuk menjadi tanda saja seperti beduk, dan tidak
sah jika dikumandangkan di masjid untuk shalat lima waktu dan shalat yang lain.

32
BAB IV

Kesimpulan dan saran

A.Kesimpulan

Dari pemaparan penulis diatas, maka dapat diambil bebrapa kesimpulan


yakni :

1) Adzan yang dikumandangakan dengan audio didalam masjid yang


menggunakan rekaman hukumnya tak sah yang mengakibatkan hilangnya
kesunahan azan tersebut dan tidak memenuhi syarat muadzin.
2) Azan menggunakan rekaman hukumnya tidak sah dan harus mengulangi
lagi dengan azan yang dikumandangakan oleh muadzin.
3) Menjawab azan yang terindikasi menggunakan rekaman juga
mendapatkan pahala karena zikir kepada Allah, bukan mendapat pahala
karena mendapat kesunahan dari menjawab azan

B.Saran

Sebalknya setiap masjid harus memiliki muadzin tambajan yang dapat


menggantikan muadzin utama jika muazin utama berhalangan. Hendaknya
pengurus masjid mealkuakan kaderisasi terhadap warga setempat agar azan bisa
terus berjalan walaupun muadzin tidak ada di tempat., sehingga tidak dibutuhkan
lagi azan dengan rekaman, karena azan yang dikumandangakan oleh muadzin bisa
mendapatkan pahala sunnah untuk muadzinnya dan pahala bagi orang yang
mendengarkannya.

33
BIODATA PENULIS

Muhammad Farhan Assidiqie merupakan nama dari penulis paper ini.


Penulis dilahirkan dari orang tua yang sangat bersahaja. Ayah yang bernama
Sudarman A.md dan ibu yang bernama misra yenti. Penulis memulai pendidikan
nya di tk nabilah kota batam dan melanjutkan studi sekolah dasar disekolah yang
sama di lembaga tersebut yakni Sd islam nabilah Batam kota. Selama 6 tahun
bersekolah disana penulis menyelesaikan sd selama 6 tahun pada tahun 2018.
Setelah tamat dari sd penulis berkeinginan untuk mempelajari agama dengan
memasuki Pondok Pesantren sumatra thawalib parabek hingga masa kini.

34
Daftar Pustaka

1. Kbbi edisi terbaru tim prima pustaka


2. Kbbi.terbitan gramedia press
3. K.H Sirajuddin Abbas. 2020.40 masalah agama jilid 2 .Jakarta:. Tarbiyah
baru
4. Prof.Dr. Abdul. Wahab. Prof.Dr. Abdul Azis. Fiqh ibadah.
5. Islam.nu.or.id
6. Sulaiman Rasyid.2019.fiqh islam.Bandung: Sinar baru al gesindo
7. Kitab fathul muin.Zainudin bin Abdul Aziz Al Malibari.maktabah
imaratullah.
8. Abu laits As samarqandi.2005.Terjemahan Tambihul Ghafilin.Semarang:
PT Karya Toha Semarang.
9. Gramedia.com
10. Tugas Fiqih kontenporer Ridwan4A
11. Muhammad Hafil, “Adzan dengan Kaset Rekaman dalam Pandangan
Ulama,” diakses 20
12. Mei 2023, https://islamdigest.republika.co.id/berita/rfdcex430/adzan-
dengan-kaset-rekaman-dalampandangan-ulama.
13. Fiqih Rahmawati, “Azan Menggunakan Kaset atau Rekaman Bagaimana
Hukumnya ?,”
14. diakses 20 Mei 2023, https://akurat.co/azan-menggunakan-kaset-atau-
rekaman-bagaimana-hukumnya.
15. Dari dalamislam.com
16. https//www.almosleh.com
17. Syaikh Said bin Ali bin Wahf Alqahthani, Rahasia Adzan dan Shalat
(Yogyakarta: maktabah Al hanif.2006.tt.6) tugas ridwan 4A
18. Republika,7 Maret 2022
.

35
DAFTAR KONSULTASI

NO TANGGAL PEMBAHASAN TTD

1 ACC BAB I

2 ACC BAB II

3 ACC BAB III

4 ACC BAB IV

5 ACC KESELURUHAN

Parabek, ….... November 2023

Penulis

Muhammad Farhan Assidiqie

36

Anda mungkin juga menyukai