Paper Hukum Azan Menggunakan Audio (Rekaman Menurut Pandangan Ulama)
Paper Hukum Azan Menggunakan Audio (Rekaman Menurut Pandangan Ulama)
PAPER
Disusun Oleh:
BUKITTINGGI - AGAM
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Ucapan terimakasih yang sebesar besarnya kepada kedua orangtua, papa dan
mama yang telah mendoakan, membimbing dan memberikan semangat kepada
ananda. Terimakasih kepada ustad dan ustadzah yang selalu memberikan
bimbingan dan arahan kepada ananda, Terkhusus untuk ustadzah Dra.Bisdawati
yang membimbing kami dalam penulisan peper ini dan ustadzah Sri Hartati SPd
selaku wali kelas kami, beserta seluruh ustad dan ustadzah yang mendidik kami
selama menuntut ilmu di Pondok Pesantren Sumatra Thawalib Parabek.
Ananda sangat menyadari paper ini jauh dari kata sempurna, akan tetapi
dari penulisan paper ini anada telah belajar tentang hukum mengumandangkan
azan menggunakan audio dari ulama ulama yang menjadi rujukan.
Jika sebelum nya pernah terjadi di masyarakat, maka dengan diketahui hukum
azan menggunakan audio dari para ulama yang menjadi rujukan yang menjelaskan
bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan. Jika untuk melaksanakan shalat
berjamaah di masjid seharusnya azan dikumandangkan oleh muadzin agar tercapai
ii
sunah azan. Terkecuali azan hanya sebagai penanda masuknya waktu shalat
seperti yang ada di radio,televisi dan handphone itu tidak diperbolehkan
menjawabnya.
Semoga dari penulisan paper ini, menjadi langkah awal ananda belajar
untuk menuangakan pikiran pikiran ananda dalam bentuk tulisan yang nantinya
dijadikan buku.
Penulis
iii
Daftar Isi
COVER.....................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................3
C. BATASAN MASALAH..............................................................................3
D. PENJELASAN JUDUL...............................................................................3
E. TUJUAN PENULISAN...............................................................................3
F. METODE PENULISAN..............................................................................4
G. SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AZAN.................................................................................6
B. DALIL AZAN..............................................................................................7
C. SEJARAH AZAN........................................................................................8
D. HUKUM AZAN.........................................................................................11
E. SYARAT AZAN........................................................................................13
F. RUKUN AZAN.........................................................................................14
G. SUNNAH AZAN.......................................................................................14
H. KEUTAMAAN AZAN..............................................................................15
I. PENGERTIAN AUDIO.............................................................................20
J. MACAM MACAM AUDIO......................................................................20
K. MACAM MACAM FORMAT AUDIO....................................................20
L. FUNGSI AUDIO.......................................................................................21
BAB 3
A. PANDANGAN PARA ULAMA...............................................................22
B. ANALIS PENULIS....................................................................................29
BAB 4
A. KESIMPULAN..........................................................................................33
B. SARAN......................................................................................................33
Bidata Penulis ………………………………………………………………..34
Daftar Pustaka ………………...……………………………………………..34
iv
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Shalat adalah ibadah yang wajib dilakasanakan lima kali sehari. Hukum shalat
adalah wajib sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al baqarah ayat 43
Dan dirikanlah shalat dan bayarlah zakat dan rukuklah bersama orang orang yang
ruku’
1
Tetapi semakin berkembang zaman dan teknologi, muncullah orang orang
yang melakukan perbuatan yang tidak ada pada zaman dahulu salah satunya
mengumandangkan azan melalui audio/rekaman.di dalam masjid hanya terdengar
suaranya saja suara yang dihasilkan oleh audio/rekaman,tape recorder,dan
kaset.Biasanya pemutaran audio itu dilakukan sebelum masuknya waktu shalat
seperti lantunan suci ayat alquran yang dibawakan oleh qori terkenal yang diputar
audio.Tetapi beberapa daerah di indonesia dan sebagian negara islam lainnya
mereka menggumandangkan azan dengan menggunakan audio.
Kejadian ini pernah terjadi di kepulauan riau di kota tanjung pinang dan di
daerah karatau tahun 1992 menurut penuturan warga setempat.Atas masalah ini
penulis mencoba mendalami masalah ini dan meneliti masalah ini karena itu
lenulis mengangkat judul “Tinjauan hukum islam terhadap azan menggunakan
audio di masjid.
a. Rumusan masalah
2
b.Batasan masalah
Masalah yang penulis titik beratkan pada saat penulisan paper ini adalah
“Tinjauan hukum islam terhadap rekaman azan dengan mengguanakan audio di
masjid”.
C. Penjelasan judul
Supaya tak terjadi kesalahan pemahaman dalam membaca karya tulis ini,maka
penulis mencantumkan berbagai penjelasan dari judul.
• Tinjauan
Melihat sesuatu yang ada di tempat yang jauh (dari tempat yang tinggi)
dating atau pergi melihat-lihat, mengintai, menyelidiki, melihat,
memeriksa, menilik, mempertimbangkan kembali, mempelajari dengan
cermat1
• Hukum islam
Peraturan atau ketentuan berdasarkan ketentuan ketentuan berdasarkan
syariat2
• Azan
Seruan untuk mengajak orang untuk shalat3
• Audio
Alat peraga yang bersifat dapat didengar4
D. Tujuan penulisan
Dalam menuliskan tujuan penulis membaginya menjadi 2 hal yakni, tujuan
umun dan khusus
3
• Tujuan umum
1. Agar lebih mendalami pengetahuan terhadap hukum azan
dengan rekaman
2. Melatih diri penulis agar bisa berfikir lebih kritis
3. Melatih kemampuan penulisan karya ilmiah
4. Mengetahui kemampuan penulis dari ilmu ilmu yang telah
dipelajari dan sejauh mana yang dipahami penulis dan dikuasai
penulis
5. Agar memperjelas hukum azan dengan audio yang saat ini di
masyarakat masih samar samar
• Tujuan khusus
Melengkapi persyaratan mengikuti asesmen madrasah akhir pondok
pesantren sumatera thawalib parabek
E. Metode penulisan
Dalam menuliskan karya ilmiah ini penulis menempuh beberapa metide
penulisan diantaranya library research (penulis meneliti buku buku pribadi
milik penulis dan penulis juga meneliti lewat buku buku yang ada di
perpustakan) dan web serching (penulis mencari website yang sesuai
dengan masalah yang dibahas oleh penulis
a) Metode pengumpulan data
1. Library research
Penulis meneliti buku pribadi milik penulis dan juga meneliti
lewat buku buku yang ada di perpustakan
2. Web searching
Penulis mencari lewat web web yang ada di internet yang sesuai
dengan permasalahan yang dibahas oleh penulis
4
b) Metode pengolahan data
1) Deduktif
Mendahulukan peryataan umum,teori,atau kaidah sebuah
perkara untuk kemudian dijelaskan argumentasi detail
penjelasan nya.
2) Induktif
Metode yang bertolak belakang dengan kaidah (hal hal atau
peristiwa) khusus untuk menetukan hukum (kaidah)
umum.penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan khusus
yang diberlakukan secara umum.
3) Komparatif
Metode yang sifatnya perbandingan yang dilakukan untuk
membandingkan persamaan,2 perbedaan atau lebih sifat sifat
dari fakta objek yang diteliti berdasarkan suatu kerangka
pemikiran tersebut.
F. Sistematika penulisan
• Bab I
Latar belakang masalah,batasan masalah,rumusan masalah,tujuan
penulisan,penjelesan judul,metode penulisan,sistematika penulisan.
• Bab II
Pembahasan tentang azan (pengertian azan,dalil azan,sejarah munculnya
azan,hukum azan,syarat azan,rukun azan,sunnah azan,keutamaan azan)
dan pembahasan tentang audio (pengertian audio,macam macam
audio,macam macam format audio, fungsi audio).
• Bab III
Pandangan para ulama terhadap azan menggunakan audio dan analisa
penulis
• Bab IV
Penutup (kesimpulan dan saran)
5
II BAB
A. Pengertian azan
6
Maka dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa azan adalah
panggilan yang berbahsa arab yang digunakan untu memanggil shalat
untuk kaum muslimin
َص َٰلَوةِّ ٱتَّخَذوهَا هز ًوا َولَ ِّعبًا ۚ َٰذَلِّكَ بِّأَنَّهم قَوم َّل يَعقِّلون
َّ َوإِّذَا نَادَيتم إِّلَى ٱل
"Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (melaksanakan) sholat,
mereka menjadikannya bahan ejekan dan permainan (Q.S Al maidah ayat
58)
ِّ َّ ص َٰلَوةِّ مِّن يَو ِّم ٱلجمعَ ِّة فَٱسعَوا إِّلَ َٰى ذِّك ِّر ٱ
ّلل َوذَروا ٱلبَي َع ۚ َٰذَلِّكم خَير لَّكم َ َٰيَأَيُّ َها ٱلَّذِّينَ َءا َمنوا إِّذَا نود
َّ ِّي لِّل
َإِّن كنتم تَعلَمون
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk
melaksanakan sholat pada hari Jum'at, maka segeralah kamu mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui."
(QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 9)
عن المالك بن الحويرث ان النبي صلى هللا عليه وسلم قال إذا حضرة الصالة فليؤذن لكم احدكم
وليؤمكم أكبركم
Artinya:Apabila tiba waktu shalat maka hendaklah azan salah serang
daripada kamu dan hendaklah yang tertua diantara kamu menjadi imam
(Bukhari Muslim)
7
قال النبي الصلله عليه وسلم؛إذا كنت في غنمك أو في باديتك فأذن ت بالصالة فارفع صوتك
باالنداء فإنه ل يسمع مدى صوت المؤذن جن ول إنس ول شيء ال شهد له يوم القيامة
Artinya: Apabila engkau sedang mengurus kambing atau di tengah padang
maka azanlah untuk (menyerukan) shalat,dan keraskan suara mu dengan
seruan itu.karena sesungguhnya jin, manusia, dan apa pun yang
mendengar selama suara orang adzan itu, pada hari kiamat nanti akan
menjadi sanksi baginya”(Riwayat Bukhari)
كان المسلمون حين قديو المدينة يجتمعون فيتحينون الصالة ليس ينادى لها فتكلموايوما قدفي ذلك
فقال عمر؛ أول٠فقال بعضهم بل بوقا مثل ناقوس النصارى وقال بعضهم بل بوقا مثل قرن يهود
رواه٠فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يا بالل قم فنادي بالصالة٠تبعثون رجال ينادى باالصالة
البخاري مسلم
Artinya: “Adalah orang muslimin pada sampai di madinah berkumpul
untuk menantikan waktu shalat,mereka tidak tahu cara-cara memanggil
orang shalat.Pada suatu hari mereka bermusyawarah.Sebagian dari mereka
mengusulkan agar dipakai saja naqus (lonceng) seperti lonceng
nashara,sebagian mereka mengusulkan supaya memakai bouq,serupa
tanduk yang dipakai oleh orang yahudi,maka Saidina Umar mengusulkan
agar ditunjuk saja satu orang untuk memanggil shalat.maka Nabi berkata
kepada Bilal : Hai Bilal ! Bangunlah dan panggillah orang shalat
“(H.Riwayat Imam bukhari dan Muslim)
8
أشهد ان ل اله ال هللا٠ هللا اكبر٠ هللا اكبر٠ هللا اكبر٠قلت وما هو؟ قال؛ تقول أهلل أكبر
حي٠ أشهد أن محمد رسول هللا٠ أشهد أن محمدا رسول هللا٠ أشهد أن ل إله ال هللا٠
هللا اكبر هللا٠ حي على فالح٠ حي على فالح٠ حي على الصالة٠ على الصالة
ل اله ال هللا٠اكبر
عبد هللا بن زيد حتى أتى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فأخبره بما رادأى فقال؛٠فخر
يا رسول هللا رأيت رجال عليه ثوبان أهضران يحمل ناقوسا فقص عليه الخبر فقال
رسول هللا صلى هللا عليه وسلم؛ إن صاحبكم قد رأى رؤيا فاخرج مع بالل إلى المسجد
فألقها عليه وليناد بالل فإنه أندى صوتا منك قال فخرجت مع بالل الى المسجد فجعلت
ألقيها عليه وهو ينادى بها فسمع عمر ابن الخطاب با الصوت فخرج فقال يا رسول هللا
وهللا لقد رأيت مثل الذى رأى رواه ابن الماجه
Artinya: “Adalah Rasulullah shalllahu alaihi wasallam bercita cita
membunyikan bouq (sebagsa tanduk yang berbunyi kalau ditup) dan telah
pernah beliau menyuruh memakai naqus (sebagsa lonceng) untuk dipakai
pemanggil orang sembahyang. Tiba tiba seorang sahabat bernama
abdullah bin zaid bermimpi.Abdullah bin zaid mengabarkan mimpinya itu
: saya melihat seorang laki laki memakai pakaian hijau sedang memukul
lonceng, maka saya bertanya kepadanya : bisakah engkau menjual naqus
ini?
Ia bertanya kepada ku : Buat apa naqus ini bagimu? Saya menjawab :
Untuk memanggil orang shalat. Laki laki itu berkata : Maukah engakau
saya tunjukkan yang lebih baik dari ini untuk memanggil shalat ? Apa itu,
tanya saya.
Jawab nya Allahu akbar, Alllahu akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Asyahadu an la ilahaa illallah, Asyahadu an la ilaha illallah, Asyahadu
anna muhammadan Rasulullah, Asyahadu annna muhammadan rasulullah,
hayya alas shallah, hayya alas shalah, hayya alal falah, hayya alal falah,
Allahu Akbar Allahu Akbar lailaha ilaaha illallah
Maka keluar abdullah bin zaid dan ia mengabarkan kepada rasulullah
sekalian mimpinya.
Maka rasululllah shallahu alaihi wasallam bersabda kepada orang banyak :
Ini saudara mu bermimpi, hai bilal pergilah ke masjid adzan. Maka saya,
9
kata Abdullah bin zaid mengajarkan kepada Bilal kalimat azan itu kalimat
per kalimat dan Bilal mengazankan kalimat itu.
Kemudian Saidina Umar bin Khattab mendengar suara azan itu keluar
kepada Rasulullah dan lantas berkata bahwa beliau bermimpi pula serupa
mimpinya Abdulllah bin zaid (H. Riwayat ibnu Majah)
Kisah adzan ini didasarkan dari atas diceritakan ada seorang sahabat nabi,
Abdullah bin zaid mengatakan bahwa Nabi muhammmad berkeinginan
untuk mencari cara dalam memberitahukan waktu shalat namun, Nabi
belum juga menemukannya.
Sahabat nabi yang lain mengusulkan bahwa tanda waktu shalat tiba
dengan lonceng seperti nasrani atau terompet seperti yahudi. Beberapa
sahabat lain mengusulkan dengan menyalakan api sehingga umat islam
yang jauh dari masjid bisa melihat nya. Namun, semua usulan itu ditolak
nabi.
Abdulllah bin zaid bermimpi melihat seruan azan.Ia didatangi oleh
seseorang yang berjubah hijau dengan membawa loceng.Awalnya
Abdullah bin zaid akan membeli lonceng tersebut untuk untuk memanggil
orang shalat namun sosok yang berjubah hijau itu menyarankan
mengucapkan kalimat untuk menyerukan umat islam saat akan memanggil
untuk shalat
Ternyata kalimat tersebut adalah azan sebagai penanda waktu shalat
sekaligus memanggil umat islam melaksanakan shalat.kalimat tersebut
berbunyi: Allahu Akbar, Allahu akbar, Asyahadu anla ilaha illalah,
Asyahadu anna muhammadan rasulullah, Hayya ala shalah, hayya ala
shalah, Hayya alal falah, Hayya alal falah, Allahu akbar Allahu
Akbar,Lailahaillah
Nabi kemudian meminta Abdullah untuk mengajari Bilal bin Rabbah azan,
Umar bin Khattab juga tengah berada di rumah nya mendegar. Ia segera
menghadap mengumandangakan Nabi Muhammad dan menceritakan bahwasanya
10
dirinya juga bermimpi tentang hal yang sama dengan Abdullah bin Zaid. Yakni
azan sebagai tanda masuk waktu shalat 10
D. Hukum Azan
Para ulama banyak berbeda pendapar tentang hukum adzan ini
a) Menurut Prof.Dr.Abdul Aziz dan Prof.Dr.Abdul Wahab
1. Wajib
Yang mengatakan wajib ini karena mereka berpegangan
pada kaidah ini أصل في األمرللوجوبdikuatkan dengan
kebiasaan nabi saat berpergian atau tidak berpergian
2. Sunnah muakad
Memberi penekanan tujuan azan untuk mengumpulkan
orang dalm rangka shalat jamaah dan mengumpulkan orang
orang dari muzdalifah
3. Pendapat rajih
Hukum sunnah muakad,karena Nabi pernah tinggalkan dan
tidak mengumandangkan azan 11
10Islam.nu.or.id.
11 Fiqh ibadah karya Prof.Dr.Abdul Aziz dan Prof.Dr.Abdul wahab.
11
Artinya; Dari malik binhuwairis bahwa rasulullah صلى هللا عليه وسلم
bersabda: Apabila datang waktu shalat,Hendaklah azan salah
seorang diantara kamu,dan hendaklah yang tertua diantara kamu
menjadi imam (Riwayat Bukhari dan muslim)
Azan dan iqamah hanya disyariatkan untuk shalat fardu saja,baik
shalat berjamaah ataupun shalat sendiri.
Sabda rasulullah صلى هللا عليه وسلم
أذا كنت في غنمك أو في باديتك فأذنت با الصالة فارفع صوتك بالنداء فأنه ال يسمع مدى
رواه البخار.صوت المؤذن جن وال إنس وال شيء ّاال شهد له يوم القيا مة
Artinya: Apabila engkau sedang mengurus kambing atau di tengah
padang, maka adzanlah untuk (menyerukan) shalat,dan keraskanlah
suaramu dengan seruan itu karena sesungguhnya jin,manusia,dan
apapun yang mendengar selama suara azan orang itu, pada hari
kiamat nanti akan menjadi saksi baginya.”(Riwayat Bukhari)
وقد يسن األذان لغير الصالة كما في أذن المهموم والمصروع والغضبان ومن ساء خلقه
من أنسان أو بهيمة وعند الحريق وعند تغول الغيالن أي تمرد الجن وهو واالقا مة في
أذنى المولود و خلف المسافر( يسن ) على الكفاية ويحصل بفعل العض ( أذان واإلقامة
) لخبر الصحيحين إذا حضرت الصالة فليؤذن لكم احدكم (لذكر لو ) صبيا و ( منفردا
وإن سمع األذانا) من غيره على المعتمد خالفا لما في شرح المسلم
Azan dan iqamah hukum nya adalah sunnah kifayah
kesunnahannya dapat dihasilkan oleh sebagian orang saja.
12
Kesunahannya ini sebab hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari
muslim
إذا حضرات الصالة فليؤذن احدكم
Ketika waktu shalat telah tiba maka azanlah salah seorang diantara
kalian (Bukhari Muslim) kesunahan azan diperuntukan bagi
seorang laki laki maupu. Anak kecil,orang shalat sendiri walaupun
telah mendengar azan dari selain dirinya menurut pendapat yang
mu’tamad,berbeda dengan keterangan syarh muslim 13
عن جبير بن سمرة قال؛ كان بالل يؤذن إذا زالت الشمس ال يخرم ثم ال يقيم حتى يخرج الى النبي
صلى هللا عليه وسلم فإذا خرج أقان حين يراه رواه أحمد و مسلم
Dari jabir bin samurah, ia bercerita.”Bilal azan apabila matahari telah
terbenam, tidak dikuranginya lafaz azan itu, kemudian ia belum iqamah
13 Kitab fathul muin karya syekh zainudin bin abdul aziz al malibari maktabah imarah surabaya hal
29
14 K.H Siradjudin Abbas .2020.40 masalah agama jilid II.Jakarta: Tarbiyah baru hal 197
13
sehingga nabi keluar.Apabila beliau telah keluar, barulah bilal iqamat,
yaitu setelah melihat beliau (H Riwayat Ahmad dan muslim)
عن إبن مسعود انّ النبي صلى هللا عليه وسلم قال؛ ال يمنعن احدكم أذان بالل من سحوره فإنه
يؤذن ليرجع قاءمكم ويوقظ ناءمكم رواه الجماعة اال الترمذي
Dari ibnu mas’ud, sesungguhnya nabi صلى هللا عليه وسلمtelah bersabda
janganlah salah seorang diantara kamu dari makan sahur karena azannya
bilal, sesungguhnya bilal itu azan agar orang yang sedang beramal kembali
beristirahat dan orang yang tidur agar bangun bersiap siap untuk shalat (
Riwayat jamaah kecuali Tirmidzi) 15
F.Rukun Azan
a. Berniat yaitu memasang niat dalam hati, bahwa ia akan azan karena Allah
semata kali
b. Membaca Allahu Akbar 4 kali
c. Membaca Asyahadualla ilahaa illah 2 kali
d. Membaca asyahadu anna muhammadan rasulallah 2 kali
e. Membaca Hayya alas shalah 2 kali
f. Membaca Hayya Alal Falah 2 kali
g. Membaca Allahu akbar 2 kali
16
h. Membaca Lailaha illallah
G. Sunnah Azan
1) Irja dan tartil,yaitu bacaan yang dilambatkan membacanya dan ada yang
dicepat kan.
2) Tarji yaitu membaca 2 kalimat syahadat secara sir sebelum dijaharkan
3) Membaca “صالة الخير من النوم
ّ ”ال2 kali dalam azan subuh
14
4) Menghadap kiblat dan memalingkan muka kanan dan ke kiri
5) Adzan itu berdiri, bukan duduk.
6) Adzan itu di tempat tinggi.
7) Bilal harus bersuara baik.
8) Harus dalam keadaan berwudu
9) Menaruh 2 anak jari di telinga
10) Berdoa sesudah azan dengan doa tertentu 17
H. Keutamaan Azan
Diriwayatkan dari Sa’d bin abu waqqash ra.dari Khaulah binti Al hakam as
Salamiyah, dimana ia berkata : Rasulullah صلى هللا عليه وسلمbersabda:
المريض صف هللا تعالى مادم في مرضه يرفع كل يوم عمل سبعين شهيدا فإن عافاه من مرضه خرج من
ذنو به كيوم ولدته أمه فإن قضى عليه باالموت أدخله الجنّة بغير الحساب والمؤذن هو حاجب هللا تعالى
يعطيه بكل أذان ثواب ألف نبي واإلمام وزير هللا تعالى يعطيه بكل الصالة ثواب ألف صديق والعالم وكيل
هللا تعالى يعطيه بكل حديث نورا يوم القيامة وكتب هللا له بكل حديث عبادة ألف سنة والمتعلمونمن الرجال و
النساء هم خدم هللا فما جزاءهم االالجنة
“Orang yang sakit adalah tamu Allah,dimana selama dia sakit setiap hari
dianaikkan untuknya amal 70 orang mati syahid, dan apabila ia sembuh dari
sakitnya, maka ia keluar dari dosa dosanya seperti hari dilahirkan oleh ibunya, dan
bila ditakdir mati, maka Allah memasukkanya kedalam surga tanpa hisab. Orang
yang beradzan itu adalah penjaga pintu Allah, dimana setiap azan ia diberi pahala
17 K.H Sirajudin Abbas.2020.40 masalah agama jilid II.Jakarta. tarbiyah baru hal 203
15
seribu nabi. Imam adalah menteri Allah, dimana setiap shalat diberi pahala seribu
orang yang selalu berkata benar. Orang Alim adalah wakil Allah, dimana pada
setiap perkataan diberi cahaya, nanti di hari kiamat. Dan Allah mencatat setiap
perkatan sebagai ibadah dari seribu tahun. Dan orang yang belajar baik laki laki
maupun perempuan adalah pelayan pelayan Allah dimana tidak ada balasan selain
surga.”
Dari Abu said al khudri ra. Dimana ia berkata : “ Apabila kamu berada di ladang,
maka kumandangkanlah azan dan kerskanlah suara mu, karena sesungguh nya
saya mendengar nabi shallahu alaihi wasallam bersabda:
ال يسمع صوت المؤذن شجر وال حجر وال مدر وال إنس وال جان اال شهد له يوم القيامة عند هللا
Tiadalah pohon,batu,pasur,manusia, dan jin yang mendengar suara azan,
melainkan nanti pada hari kiamat menjadi saksi baginya di hadapan Allah taala
16
Diriwayatkan dari Abu hurairah, dari Nabi sallahu alaihi wasallam bersabda:
االمام ضامن و المؤذن المؤتمن الّلهم أرشظ األءمة واغفر للمؤذن
“Imam adalah orang yang memberi jaminan dan orang yang beradzan adalah
orang yang dipercaya . Wahai Allah, berilah petunjuk para imam , dan ampunilah
dosa orang orang yang beradzan.
“Ada tiga kelompok yang nanti pada hari kiamat, akan berdiri di atas bukit
kasturi, dimana mereka tidak risau terhadap hisab dan tidak akan merasa sedih
dengan adanya kengerian yang dahsyat yaitu : seseorang yang menjadi imam bagi
kaumnya dan mereka senang kepadanya, seorang yang adzan untuk shalat lima
waktu hanya mengharapkan ridha Allah, dan seorang budak yang taat kepada
Tuhan dan majikannya”.
Dari Abu shallh dari Abu hurairah ra, bahwasanya ia berkata Rasulullah Shallahu
alaihi wasallam bersabda:
لو يعلم الناس مافي النداء و الصف االول ال استسهموا عليهما ولو يعلمون في التهجير ال ستبقو إليه ولو
.يعلمون ما في شهود العتمة والصبح ألتوهما ولو حبوا
“Seandainya orang orang tahu keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf
pertama, niscaya mereka akan mengundi keduanya itu, dan mereka mengetahui
keutamaan yang terdapat pada datang lebih dulu, niscaya mereka akan berlomba
lomba untuknya, dan seandainya mereka mengetahui keutamaan isya dan subuh
dengan berjamaah, niscaya mereka akan mendatangi keduanya walaupun
merangkak.”
17
Juwaibir meriwayatkan dari ad dhahak dimana ia berkata: ketika Abdullah bin
zaid bermimpi tentang adzan dan mengajarkannya kepada bilal, kemudian nabi
shallahu alihi wasallam memerintahkan untuk naik ke atas bangunan dan
mengumandangkan adzan. Setelah adzan dimulai, maka terdengarlah suara
gemuruh di Madinah , Lalu Nabi shalllahu alaihi wasallam bertanya pada sahabat
nya
أتدرون ما هذه المدة قالو أهلل و رسوله أعلم قال إنّ ربكم أمر بأبواب السماء ففتحت العرش ألذن بالل فقال
أبو بكر رضي هللا عنه هذا بالل خاصة أو للمؤذنين عامة ؟ قال بل للمؤذنين عامة و إنّ أرواح المؤذنين مع
أرواح الشهداء فإذا كان يوم القيامة نادى مناد أبن المؤذنون فيقومون على كتبان المسك والكفور
“ Tahukah kamu , gemuruh apa itu? Mereka menjawab: “Allah dan rasulnya lebih
mengetahui “ Beliau bersabda : “ Sesunggunhnya Tuhan menyuruh supaya pintu
pintu langit dibuka sampai ke arsy , karena azan oleh Bilal. Abu bakar As Shiddiq
lalu bertanya : “ Apakah ini khusus untuk bilal atai untuk orang khusus secara
umum ? Beliau menjawab : “ Bahkan untuk orang orang azan secara umum.”
Sesungguhnya roh orang orang yang azan itu bersama dengan roh orang yang
mati syahid . Dan apabika kiamat datang ada seruan yang memanggil “
Dimanakah orang orang yang azan? Maka berdirilah mereka diatas bukit kasturi
dan kapur barus
Jabir bin Abdullah ra. Meriwayatkan dari Rasulullah shallahu alaihi wasallam
bahwasanya beliau bersabda:
المؤذنون المحتسبون يخرجهم يوم القيامة من قبورهم وهم يؤذنون فاالمؤذنون يشهد له كل شيء يسمع
صوته من حجر أو سجر أو مدر أو بشر أو رطب أو يابس و يغفر هللا له مدّ صوته ويكتب له من األجر
بعدد من يصلى بأذانه ويعطيه هللا ما يسأءل بين األذان و األقامة إما أن يعجله فى الدنيا أويدخره في األخرة
وإما أن يصرف عنه السوء وأول من يكس يوم اقيامة من كسوة الجنت إبراهيم ثم محمد عليهما الصالة و
المؤذنون المحتسبون و تتلقا هم المالءكة السّالم ثم يكسى الرسل واألنبياء عليهم الصالة و السّالم ثم
.المحشر بنجاءب من يقوت أحمر يشيع كل رجل منهم سبعون ألف مالك من قبرع إلى
“Orang orang yang beradzan dengan iklas nanti di hari kiamat akan kelaur dari
kubur sambil beradzan.Dan orang yang beradzan itu disaksikan oleh segala
18
sesuatu yang mendengar suaranya baik itu berupa batu,pohon,pasir,manusia,benda
basah,dan benda kering dan Allah mengampuni dosanya sejauh mana suaranya
dapat didengar. Dicatatkan baginya pahala orang yang shalat karena azanya dan
Allah memberinya apa yang dimintanya antara azan dan iqamah, baik digunakan
di dunia atau disimpan nanti di akhirat, dan dihindarkan dari bahaya .Orang yang
pertama kali mendapat pakaian surga nantj pada hari kiamat ibrahim alaihi salam,
kemudian Nabi muhammmad shallalhu alaihi wasallam, lalu para rasul dan Nabi
alaihi salam lantas para muadzin yang ikhlas dan mereka disambut oleh para
malaikat dengan kendaraan dari yaqut merah yang masing masing diantara
mereka diiringi oleh 70.000 malaikat dari kuburnya hingga mahsyar.”
Dari Ibnu Mas’ud berkata: “Seandainya aku menjadi muadzin, niscaya tidak apa
apa meskipun tidak ikut apa apa.
Dari Sa’ad bin Abu Waqqas bahwasanya ia berkata : “Seandainya aku menjadi
muadzin, niscaya tidak apa apa meskipun tidak berjihad.”
18Semua hadist tentang keutamaan azan dikutip dari buku terjemahan Tanbihul Ghafilin karya Al
Faqih Abu laits as samarqandi terbitan karya thoha semarang
19
Dari Umar bin Khattab bahwasanya ia berkata : “Seandainya aku menjadi
muadzin, niscaya tidak apa apa jika tidak mengerjakan haji dan umrah selain haji
wajib.”
Ibnu Abbas berkata : “ Ada tiga kelompok manusia yang akan dilindungi oleh
Allah ta’ala dari siksaan kubur, yaitu: orang yang mengumandangkan adzan,
orang yang mati syahid, orang yang mati pada hari Jumat atau malam jumat 19
I.Pengertian Audio
Audio merupakan sinyal elektrik yang digunakan untuk membawa unsur
bunyi, sehingga audio dalam komunikasi bercirikan suara. Istilah audio juga
seringkali diartikan dengan sistem yang berhubungan dengan proses perekaman
dan transmisi sistem pengambilan atau penangkapan suara,amplifier,sambungan
transmisi pembawa bunyi20
19 Dikutip dari buku terjemah kitab tanbihul ghafilin karya Abu laits As samarqandi hal 464
20 Gramedia.com
21 Gramedia.com
20
c. Waviform
d. Real audio
e. Advanced audio coding
f. Ogg vorbir
g. Midi22
L.Fungsi Audio
Terdapat beberapa fungsi media audio, khususnya sebagai sarana
komunikasi, anatara lain:
• Fungsi sosial
Media audio visual ini bisa berfungsi untuk menyampaikan informasi
dalam berbagai bidang, sekaligus konsep untuk semua orang, sehingga
bisa memperluas pergaulannya.
• Fungsi edukasi
Fungsi edukasi ini berjalan dengan cara memberikan pengalaman
yang bermakna dan memperluas pengetahuan untuk setiap orang.
• Fungsi budaya
Melalui media audiovisual ini, berbagai unsur khususnya di bidang
budaya dan juga seni yang ada di dalam masyarakat, dapat diwariskan
turun temurun
• Fungsi ekonomis
Tujuan dapat dicapai secara lebih efektif dengan menggunakan audio
visual sebab, penyampaian materi ataupun informasi bisa dilakukan
dengan tenaga, biaya , dan waktu seminimal mungkin23
22 Gramedia.com
23 Gramedia.com
21
BAB III
22
Dalam hadist ini terang , bahwa yang diperintah untuk azan
ialah Bilal bin Rabbah, dan beliau adalah manusia, bukan benda
mati bukan gong, bukan kecapi, bukan pula piring hitam, atau tape
recorder atau tambur atau terompet
Kesimpulannya
1) Adzam dengan piring hitam atau tape recorder tidak sah,
tidak dapat dijadikan pengganti Bilal
2) Adzan dengan pirung hitam atau tape recorder adalah
perbuatan bida’h dhalalah, bid’ah lagi menyesatkan.
Nabi kita telah bersabda
)من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد (رواه المسلم
“Barang siapa yang mengadakan suatu ibadat ( agama )
yang tidak ada dalam agama kami ini, maka pekerjaan itu
ditolak24
23
3) Niat merupakan syarat utama dalam azan. Oleh karena itu
tidak sah azan orang gila,mabuk,dan sejenisnya karena
tidak ada niat begitu juga kaset rekaman
4) Azan merupakan ibadah badan.Ibnu qudamah berkata : “
Tidak boleh bagi seseorang untuk mencukupkan azan pada
orang lain, karena adzan adalah ibadah badan, maka tidak
sah doa orang, seperti halnya dengan shalat
5) Azan dengan rekaman meniadakan sunnah sunnah dan adab
adab azan
6) Membuka pintu main main dengan agama dan membuka
pintu kesesatan dalam ibadah dan syiar syiar islam, serta
mencukupkannya hanya dengan kaset rekaman. 25
25 Muhammad Hafil, “Adzan dengan Kaset Rekaman dalam Pandangan Ulama,”diakses 20 Mei
2023, https://islamdigest.republika.co.id/berita/rfdcex430/adzan-dengan-kaset-rekaman-dalam-
pandangan-ulama
26 Fiqih Rahmawati, “Azan Menggunakan Kaset atau Rekaman Bagaimana Hukumnya ?,”
24
d) Menurut Syekh Muhammad bin shalih Al utsaimin
Mengatakan bahwa, “Sesungguhnya mengumandangkan
azan melalui suara rekaman tidak termasuk dari bagian dari azan
syari terkandung zikir dan pujian kepada Allah Azza wajalla, maka
harus ada nilai tindakan atau perbuatannya.”
Dalam Majmu fatawa ar rasail, Beliau juga menjelaskan
bahwa azan menggunakan kaset rekaman tidak sah karena azan
dinilai sebagai bentuk ibadah yang harus menghadirkan niat
didalamnya.
Hal tersebut senada dengan hadist Nabi صلى هللا عليه وسلم
) لكل امرئ ما نوى (رواه بخاري مسلم،إ نما االعمال باالنية و
Sesungguhnya amalan amalan itu tergantung pada niatnya. Dan
amalan amalan akan diganjar sesuai dengan apa yanv diniatkan (
H.R Bukhari Muslim ).
Seorang muadzin yang berkewajiban mengumandangkan
azan juga harus melewati beberapa adab dalam azan sepertu harus
dalam keadaan suci, menghadap kiblat, menoleh kekiri dan
kekanan dan beragama islam. Hal tersebut membuat azan dengan
audio tidak sah apabila dikumandangkan dengan hasil rekaman 27
27Fiqih Rahmawati, “Azan Menggunakan Kaset atau Rekaman Bagaimana Hukumnya ?,”
diakses 20 Mei 2023, https://akurat.co/azan- menggunakan-kaset-atau-rekaman-bagaimana-
hukumnya.
25
Berdasarkan uraian terhadap masalah ini jelas sudah bahwa
mencukupkan azan dengan memperdengarkannya melalui rekaman
suara tidaklah cukup, karena keterbatasan tidak adanya niat yang
itu merupakan fondasi sebuah amal. Sebagaimana dalam shahih
Bukhari dan Muslim
إنما االعمال باالنياة:عن عمر رضي هللا أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال
Artinya: dari Umar radiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallaulahu
alaihi wasallam bersabda : “ Sesungguhnya amal itu tergantung
pada niatnya.
Juga disebabkan melalu rekaman itu ,tidak adanya kesibukan para
hamba untuk melakukan sesuatu yang dituntut dari mereka , berupa
zikir kepada Allah Taala dengan hati mereka.Karena Nabi
shalllaulahu alaihi wasallam bersabda “ Apabila kamu telah masuk
waktu shalat hendaknya salah seorang diantara kamu
mengumandangkan azan (H.R Bukhari no 819, dan muslim no 674,
dari Malik bin Al huwairis radiyallahu anhu).
Berdasarkan hal ini , maka seluruh hukum yang terkait
dengan seruan azan berupa menjawab azan, memenuhi seruan itu ,
mendatanginya dab lain sebagainya tidaj bisa dilakukan melalui
azan rekaman ini,dan tidak masuk kategori yang disebutkan nabi
shallahu alaihi wasallam dalam sabdanya “Apabila kalian
mendengaf seruan azan, maka ucapkanlah seperti ucapan dengan
makna ( H.R. Bukhari no 611, dan muslim no 383 l, dari Abu said
Al khudri Radiyallahu anhu
Dengan demikian, menjawab azan disyariatkan pada azan
yang disyariatkan langsung,akan tetapi apabila ada orang yang
menjawab azan rekaman maka ia mendapatkan pahala karena zikir
kepada Allah taala, bukan mendapatkan pahala menjawab azan
rekaman azan tersebut.
26
Adapun menggunakan rekaman suara para muadzin sebagai
pengingat tanpa meninggalkan azan yang disyariatkan, seperti
rekaman yang terdapat di beberapa yayasan dan lembaga, maka ini
tidak mengapa, karena hanya sekedar mengingatkan, wallahu
a’lam. 28
28 https://www.almosleh.com
29 Dari dalamislam.com
27
melaksanakan ibadah inu, serta tidak mendapatkan azan yang
disyariatkan .seharusnya bagi umat islam (menunaikan ) azan pada
setiap waktu diantara waktu waktu shalat pada setiap masjid
sebagaimana ( telah ) diwariskan umat islam sejak zaman zaman
Nabi dan Rasul kita muhammad shallahu alaihi wasallam sampai
sekarang.” 30
30 Dari dalamislam.com
31 Dari dalamislam.com
28
hasil rekaman , maka tidak sunnah untuk menjawabnya karena
kaset hanyalah menceritakan tidak diceritai 32
B.Analisis penulis
Kasus azan menggunakan audio itu merupakan kasus kontenporer dimana,
tidak pernah terjadi di masa Nabi,sahabat,dan tabiin dan generasi ulama salaf,
akan tetapi kasus ini terjadi pada masa kini yakni di zaman modern yang biasa
dikenal dengan kasus kontenporer. Kasus ini pernah terjadi di daerah Kepulauan
riau yakni tanjung pinang dan pernah juga terjadi didaerah Banuhampu tepatnya
di daerah karatau.
32 Ismail zain Al Yamani Al maki, Qurratu ain bin fatawa ismail az zain,(Sarang:Maktabah Al
Barakah), hal 65 islam.nu.or.id
33 Muhammad bi Ahmad binUmar Asy Syathari,Syarhul Yaqutun Nafis fi madzhab ibn idris,
29
Maka untuk mengetahui hukum dari kasus ini, para ulama sudah ada yang
berpendapat. Dari beberapa paparan pendapat ulama disini kebanyakan dari dari
mereka berpendapat bahwa azan menggunakan audio itu tidak sah, karena azan
menggunakan audio itu bisa menghilangkan sunnah sunnah yang terdapat didalam
azan seperti menjawab azan,muadzin harus membaca azan secara
tartil,menghadap kiblat,azan itu berdiri,bilal harus dalam keadaan
berwudhu,muadzin harus menaruh 2 anak jarinya pada telinganya,dan berdoa
sesudah azan. Tentu saja azan dengan menggunakan rekaman audio sudah tentu
tak terdapat hal ini.
Bahkan ada yang mengecap kalau azan menggunakan audio (rekaman)
itu bisa membuka pintu main main dengan agama, dan menyelisihi sejarah yang
berjalan sejak lama. Karena Nabi shallaulahu alaihi wasallam memerintahkan
mengumandangkan azan kepada Bilal dan Bilal tentunya adalah seorang manusia
bukan rekaman
Ada juga yang berpendapat kalau azan menggunakan audio itu adalah
perbuatan bid’ah sesat lagi menyesatkan karena Nabi shallahu alaihi wasallam
bersabda:
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد رواه مسلم
“Barang siapa yang mengada adakan suatu ibadah yang tidak ada didalam agama
30
bukanlah suara bilal yang sedang mengumandangkan azannya secara
kangsung,melainkan hasil rekaman itu adalah suara muadzin yang telah terdahulu
mengumandangkan azan dan itu tentu saja tidak berlaku, seperti yang dinyatakan
dalam kaidah ushul berikut:
األمر باالشيء األمر بوساءله
Artinya “Perintah terhadap sesuatu perintah juga terhadap cara caranya.
Maka dari kaidah ini dapat dipahami bahwa perintah terhadap azan itu, juga
perntah terhadap cara cara bagaiman mengumandangkan azan tersebut,maka azan
dengan audiou itu tidaklah terpenuhi, adzan tersebut merupakan penanda shalat
berjamaah jadi azan dengan rekaman itu tidak sah kesunahanya karena tidaklah
sesuai antara perintah dengan wasilah untuk melaksanakan azan tersebut.
Dalam kaidah ushul disebutkan:
إذا فعل المأمور به على وجهه يخرج المأمور عن عهدة األمر
Kalau suatu perintah telah dikerjakan sesuai dengan yang diperintahkan maka
terlepaslah ikatan dari melaksanakan perintah tersebut.
Dari kaidah ushul diatas dapat dipahami kalau azan menggunakan audio
menggunakan audio,tentunya tidak terlaksana, karena perintah azan itu ditujukan
untuk manusia bukan kepada rekaman tentunya perintah tersebut tak terrpenuhi.
Maka dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa azan menggunakan
audio itu ridak sah kesunahanya tersebut , tetapu apabila rekaman itu hanya
sebagai pengingat saja seperti yang ada pada radio,televisi,dan handphone maka
itu boleh bileh saja.
Tetapi kalau rekamn itu digunakan untuk shalat 5 waktu dan shalat jumat
maka hukumnya adalah tidak sah,dan tidak sepatutnya hal ini dilakukan oleh
kaum muslimin. Kareba azan menggunakan rekaman itu tidak memenuhi syarat
syarat azan diantara syarat yang tak terpenuhi adalah mempunyai akal,rekaman
tentu saja hanyalah sebuah benda mati dan bukan makhluk hidup dan rekaman
tentu saja tidak berakal. Dan syarat azan yang kedua adalah telah masuk waktu,
jika menggunakan azan dengan rekaman maka tidaklah terpenuhi syarat tersebut
karena suara yang dihasilkan dari rekaman itu hanyalah suara yang telah lampau
31
sedangkan azan itu harus dilakukan ketika masuk waktu ,bukan memutarkan suara
muadzin yang telah lampau. Dari penjelasan ini sesuai dengan kaidah ushul
) الشرط ( هو ما كان عدامه يستلزم عدام الحكم
Syarat : kalau syarat itu tidak ada melazimkan tidak ada hukum.
Apabila syarat azan tidak terpenuhi maka tidaklah berkalaku kesunahan azan
tersebut dan tidaklah dapat pahala jika menjawab azan tersebut. Adzan dengan
rekaman diperbolehkan hanya untuk menjadi tanda saja seperti beduk, dan tidak
sah jika dikumandangkan di masjid untuk shalat lima waktu dan shalat yang lain.
32
BAB IV
A.Kesimpulan
B.Saran
33
BIODATA PENULIS
34
Daftar Pustaka
35
DAFTAR KONSULTASI
1 ACC BAB I
2 ACC BAB II
4 ACC BAB IV
5 ACC KESELURUHAN
Penulis
36