NOMOR ABSEN : 00
NAMA : Song Joong Ki
NIM : T2020XXXX
KELOMPOK :1
KELAS : E2
NO. WA : 085XXXXX
1
Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemah Edisi Penyempurnaan 2019, (Jakarta: Kementerian Agama,
2019), 47.
2
Abdullah Yusuf Ali, The Holy Quran Arabic Text with English Translation and Commentary 3 Volumes Edition,
(Lahore: Syaikh Muhammad Ashraf, 1937), 88.
223. Garwa siro koyo sawah siro, mongko tekanana sawah siro kapan lan kepriye siro karep.
Utamaake gawe siro. Takwao siro marang Allah lan weruho yen siro bakal ngadep marang
Allah. Sampekno kabar bungah marang wong-wong kang iman.
2. STATISTIK AYAT
Quran Surat Al Baqarah ayat 223 merupakan surat ke-2 dan terletak di juz 1. Terdiri dari 3
kalimat, 30 kata, 80 huruf, dan sebanyak 2 baris. Surat ini diturunkan di Madinah sehingga
merupakan surat Madaniyah dan merupakan ayat muhkamat karena jelas maknanya tidak
ambigu atau penafsiran lain.
3. ASBABUN NUZUL
Menurut Kemenag RI, Ayat ini turun sebagai sanggahan atas keyakinan kaum Yahudi bahwa
jika suami mencampuri istrinya di farji dari arah belakang maka anak yang lahir dari
hubungan itu akan bermata juling. Dari kemenag RI hanya memberikan 1 hadits yaitu: Dari
Jàbir bin Abdullàh berkata, “Kaum Yahudi meyakini bahwa jika seorang suami mencampuri
istrinya di lubang farjinya dari arah belakang maka akan lahir anak yang bermata juling.
Berkaitan dengan hal itu turunlah firman Allah, nisà’ukum haršun lakum fa’tù ëaršakum
annà syi’tum.”3
Sedangkan Imam Suyuthi meriwayatkan 7 hadits tentang turunnya ayat ini yaitu dari 7 rawi
Imam Bukhari (2 hadits), Imam Muslim, Ibnu Jarir Imam Ahmad, Imam Tirmidzi, Imam Ath-
Thabrani (2 hadits), dan Imam Abu Dawud ditambah dengan pendapat Ibnu Hajar dalam
syarah bukhari tentang kesahihan hadits tersebut. Kesimpulannya, 2 hadits membahas
tentang pendapat orang yahudi bahwa mencampuri istri dari belakang akan membuat anak
juling lalu turun ayat ini, sedangkan 3 hadits lain tentang orang yang mengadu kepada Nabi
bahwa ia merasa celaka telah mencampuri istrinya dari belakang lalu turun ayat ini, dan 2
hadits yang menyatakan bahwa turunnya ayat ini berkaitan dengan keringanan dalam
mendatangi wanita dari arah belakang.4
Sementara Imam Al Wahidi mengutip 6 hadits yang kesimpulannya:
3 hadits yang membahas tentang pendapat orang yang yahudi tentang mencampuri istri dari
belakang akan berakibat juling lalu turunlah ayat ini (Imam Bukhari, Imam Muslim dan Al-
Kalbi) lalu 1 hadits tentang orang yang mengadu pada nabi dan merasa celaka telah
mencampuri istrinya dari belakang lalu turun ayat ini (Imam Al Muthowwi’i) kemudian 1
hadits tentang kebiasaan seorang di perkampungan Quraisy hingga sampai kepada Nabi lalu
turunlah ayat ini, dan terakhir hadits dari Imam Al Ashfahani yang meriwayatkan bahwa
hadits ini berkaitan dengan Azl.5
Secara pribadi, jika dibandingkan antara 2 kitab tafsir lama (tafsir jalalain dan ibnu katsir),
saya cenderung memilih tafsir ibnu katsir dalam menjelaskan tafsir ayat diselingi hadits-
hadits pendukung yang membantu memahamkan ayat tersebut. Sedangkan untuk tiga tafsir
baru (kemenag, al mishbah dan al azhar), maka tafsir al mishbah lebih luas dan lebih halus
dalam menjelaskan makna ayat tersebut secara konstektual.