Anda di halaman 1dari 8

NARASI

KONSEP VIDEO PERAWATAN LUKA BAKAR


OLEH KELOMPOK 5

ALAT YANG DIBUTUHKAN


- Handscoon bersih
- Handscoon steril
- Kasa bersih
- Kasa steril
- Underpad / perlak
- Kasa gulung 10 cm
- Spuit 5 cc
- Nacl 0,9 %
- Kapas alkohol / alkohol swab
- Salep luka bakar / salep antibiotik
- Plaster / Hypavix
- Gunting plaster
- Gunting jaringan
- Klem
- Pinset anatomis
- Pinset cirugis
- Bengkok
- Kom kecil
- Kom besar
- Bak instrument
- Handscrub
- Handwash
- Lap tangan
- Tempat sampah medis
PERAN
- Arifin : greeting opening, closing dan narator pembuka
- Sirat : Pasien dan narator penutup
- Didit : Tahap pre interaksi , videografer dan narasi penutup
- Ajeng : Tahap Orientasi
- Resti : Tahap Kerja
- Sheilla : Tahap Terminasi dan narator penutup
- Efflin : Tahap Dokumentasi dan narator penutup

GREETING OPENING

- Arifin : Assalamu’alaikum Wr Wb
- Team : Assalamu’alaikum wr wb (baris dengan posisi cowo disisi kanan kiri )
- Arifin : Kami dari kelompok 5 MK Keperawatan dewasa, saya arifin
- Personal : saya didit , saya ajeng, saya resti, saya sheila, saya eflin dan saya sirat
( video sendiri sendiri saat perkenalan nama, dengan gaya dan latar
masing”)
- Arifin : pada video kali ini kami akan mempraktekkan mengenai Perawatan
pada luka bakar
- Team : SEMANGAT BELAJAR DAN SELAMAT MENYAKSIKAN ........ !!
(baris dengan posisi cowo disisi kanan kiri )

NARASI PEMBUKA

- Arifin :
Luka bakar merupakan kerusakan kulit tubuh yang disebabkan karena trauma panas
ataupun trauma dingin ( frost bite ). Penyebabnya adalah api, air panas, listrik, kimia, radiasi
dan trauma dingin (frost bite).
Derajat luka bakar ditentukan berdasarkan kedalaman kerusakan jaringan, derajat
memiliki tingkat keparahan, risiko, dan gejala yang berbeda. Oleh karena itu, penentuan
derajat luka bakar penting dilakukan agar kondisi ini dapat ditangani dengan tepat. Secara
umum, Luka bakar itu sendiri terbagi menjadi beberapa bagian menurut derajat keparahannya
:
 Luka bakar derajat 1 (superficial burn)

Mengenai epidermis atau lapisan luar kulit ditandai kemerahan, bengkak, dan nyeri.
Luka bakar ini tidak terlalu mengkhawatirkan dan bisa sembuh dengan sendirinya.
 Luka bakar derajat 2 (superficial partial-thickness burn)
Mengenai epidermis dan sebagian atau seluruh dermis atau lapisan dalam kulit yang
berada di bawah epidermis. Ditandai kulit tampak kemerahan atau putih, melepuh atau
ada buli bula, bengkak, dan nyeri.
Luka bakar ini bisa ditangani dengan beberapa metode pengobatan tanpa operasi atau
bedah, termasuk mengoleskan salep luka bakar dan antibiotik sesuai anjuran dokter.
 Luka bakar derajat 3 (full thickness burn)
Mengenai epidermis, dermis, dan jaringan lemak di bawah kulit. Bagian yang terbakar
bisa berwarna hitam atau putih, pada beberapa kasus bahkan bisa merusak saraf tubuh
dan menyebabkan rasa baal. Pada derajat ini, penanganan luka biasanaya di lakukan
dengan tindakan operasi atau pembedahan. Dibandingkan dengan luka bakar tingkat 1
dan 2, derajat luka bakar tingkat 3 lebih berisiko menimbulkan komplikasi, seperti
infeksi, kehilangan darah, syok, bahkan menyebabkan kematian.

Agar derajat luka bakar yang dialami tidak semakin parah, pastikan Anda tidak
mengobati luka bakar dengan obat rumahan, seperti es, pasta gigi, mentega, bensin, minyak
sayur dll.
Tujuan perawatan adalah mengontrol rasa sakit, menyingkirkan jaringan mati pada
permukaan luka bakar, mencegah infeksi, dan mencegah risiko yang lebih parah.
Luka bakar yang tidak ditangani dengan benar dapat meninggalkan bekas luka yang pada
akhirnya bisa menurunkan rasa percaya diri. Pada kasus yang lebih serius, luka mungkin juga
memengaruhi fungsi organ.

TINDAKAN

- Didit : Sebelum melakukan perawatan luka bakar kepada pasien, ada beberapa tahap yang
harus dilakukan. Yang pertama yaitu tahap pre interaksi, pada tahap ini perawat
mempersiapkan diri sebelum bertemu pasien, kemudian menyiapkan alat dan bahan
apa yang akan digunakan.

Untuk melakukan perawatan pada luka bakar, alat dan bahan yang akan kita
gunakan
adalah ....... ( sebutkan dan tunjukkan satu persatu peralatan yang akan digunakan )

- Ajeng : (Ajeng masuk keruang pasien) berikutnya adalah tahap orientasi, perawat
melakukan komunikasi kepada pasien untuk mengkonfirmasi nama, tanggal lahir,
informasi terkait luka nya dll. Kemudian menjelaskan prosedur, melakukan kontrak
waktu dan meminta persetujuan pasien.

Selamat siang bapak, perkenalkan saya Ajeng , perawat yang dinas pada siang hari
ini pak, maaf sebelumnya dengan bapak siapa ? (pasien menjawab) oh iya pak sirat
tanggal lahirnya berapa ya pak? (pasien menjawab) (perawat sambil acting melihat
gelang pasien). Baiklah pak untuk luka bakar di kaki kanan bapak hari ini sudah
hari ketiga ya pak, dan sudah jadwalnya kita ganti balutan, jadi pada siang hari ini
kita akan melakukan perawatan pada luka bakar di kaki bapak, adapun tujuannya
adalah supaya luka bapak tidak terjadi infeksi, lebih bersih dan tidak berbau serta
mempercepat proses penyembuhan, untuk waktu perawatan nya kurang lebih 20
menit, apakah bapak bersedia ? (pasien menjawab)

- Resti : selanjutnya adalah tahap kerja, yaitu melakukan perawatan luka dan penggantian
balutan. Sebelumnya perawat mendekatkan alat ke pasien, kemudian mencuci
tangan, mengatur posisi pasien senyaman mungkin lalu pasang perlak atau underpad
dibawah posisi lukaa pasien.

(Resti masuk dengan membawa peralatan dan diletakkan disebelah pasien)


 Baiklah pak sirat, sebelum perawatan luka nya kita mulai, sebelumnya saya
siapkan alat sebentar ya pak
 Cuci tangan 6 langkah dengan sabun di wastafle
 Keringkan dengan lap tangan
 Memakai handscoon bersih
 Menyiapkan alat seperti menyiapkan kasa steril, handscoon steril,
mengisi nacl pada kom kasa, dll
 Maaf pak sebelumnya apakah bapak nyaman dengan posisi seperti ini ?
(Pasien menjawab)
 Baik pak jika sudah nyaman seperti ini, saya izin memasangkan alas dibawah
luka bapak ya, permisi pak ( resti memasangkan perlak)
 Oke sekarang kita mulai ya pak, jika selama proses perawatan bapak
merasakan sakit atau tidak nyaman silahkan disampaikan ke saya ya pak
 Basahi plaster balutan luka dengan kapas alkohol supaya tidak sakit
saat dibuka
 Buka plaster secara perlahan dengan menggunakan pinset
 Setelah balutan terbuka, resti melepas handscoon bersih, cuci tangan
dengan handscrub, kemudian memakai handscoon steril
 Lalu mulai bersihkan permukaan luka dan area sekitar luka
menggunakan kasa yang dibasahi nacl dengan klem atu pinset
 Lakukan debridement jika ada jaringan nekrosis
 Jika terdapat buli atau gelembung, sedot dengan spuit 5 cc
 Kemudian keringkan luka dengan kasa
 Pakaikan salep luka / salep antibiotik
 Setelah itu pasangkan kasa steril , lalu balut dengan kasa guluung 10
cm, gunakan plaster jika diperlukan
 Kemudian bereskan alat, buang sampah ke kotak sampah medis
 Cuci tangan

(selama proses tindakan, resti tetap mengkomunikasikan tindakan apa yang


dilakukan)

- Sheilla : ( masuk keruang pasien)


Berikutnya adalah tahap terminasi, pada tahap ini perawat mengevaluasi perasaan
pasien setelah dilakukan tindakan, dan mengucapkan salam penutup

Baiklah pak, untuk tindakan perawatan nya sudah selesai kita lakukan, terima kasih
atas kerjasama dan kesediaan waktu nya, terima kasih juga sudah menyampaikan
kepada kami apa yang bapak keluhkan. Bagaimana perasaan bapak setelah kita
lakukan perawatan luka ? (pasien menjawab)
apakah masih ada yang ingin ditanyakan pak ? (pasien menjawab)

Baik jika tidak ada yang ditanyakan, besok kita akan ketemu lagi untuk perawatan
luka berikutnya ya pak, saya do’akan semoga kondisi bapak semakin membaik dan
segera pulih luka nya. Jika ada yang dikeluhkan segera hubungi kami di nurse station
ya pak. Kalau begitu saya pamit dulu ya pak, marii.... assalamu’alaikum.

- Eflin : ( eflin memegang map )


Yang terakhir adalah tahap dokumentasi, pada tahap ini perawat mendokumentasikan
tindakan apa saja yang telah dilakukan berikut waktu pelaksanaan tindakan yang
meliputi hari, tanggal dan jam pelaksaan. Kemudian mencatat bagaimana respon
pasien setelah dilakukan tindakan perawatan luka, lalu mencatat data Objektif dan
data Subjektif.

Data Objektif adalah data yang berasal dari pengamatan perawat saat melakukan
pengkajian luka, seperti misalanya berapa derajat luka, bagaimana kondisi luka dll

Data subjektif adalah data yang bersumber dari apa yang disampaikan oleh pasien itu
sendiri, misal pasien mengatakan masih ada nyeri pada lukanya, pasien mengatakan
tidak nyaman pada balutan luka nya. dll

NARASI PENUTUP

- Sirat : Pemilihan balutan luka (Dressing) harus menyerupai fungsi normal kulit,
yaitu
sebagai proteksi, menghidari eksudat, menghindari nyeri lokal, respon
psikologi baik, mempertahankan kelembapan dan menghangatkan guna
mempercepat proses penyembuhan.
Pada video yang kami peragakan ini kami menggunakan teknik balutan
tradisional yaitu dengan menggunakan kasa berparafin / vaseline sebagai
dressing primer atau bersentuhan langsung dengan luka. adapun kekurangan
pada balutan jenis ini adalah adhesi dan oklusi, sakit saat ganti balutan karna
dressing langsung bersentuhan dengan luka dan resiko pertumbuhan bakteri.
- Efflin : Menurut Ilmu Modern wound care terdapat beberapa jenis balutan yang
dirasa
lebih efektif untuk perawatan terhadap luka bakar, seperti transparant film
dressing, foam dressing, hydrogel dan yang terbaru adalah nano crystaline
silver yang memiliki kelebihan mudah dipakai, tidak nyeri saat diganti,
bacterial barrier, lembab dan hangat serta membantu mempercepat
pertumbuhan luka.

- Didit : sedangkan menurut international society for burn injuries ( ISBI ) Guidline,
pemilihan dressing pada luka bakar harus memenuhi kriteria :
 Mampu memberikan lingkungan yang optimal untuk penyembuhan luka
yang moist
 Memungkinkan pertukaran gas O2 , CO2 dan uap air
 Menyediakan isolasi termal
 Kedap mikroorganisme
 Bebas dari partikel
 Non adhereent
 Aman untuk digunakan
 Dapat diterima oleh pasien
 Bersifat absorben
 Cost effective
 Memungkinkan pemantauan luka
 Memberikan perlindungan mekanik
 Nonflammable
 Steril
 Mudah didapat
 Membutuhkan pergantian yang jarang dan dapat digunakan untuk
mengurangi waktu dressing.

- Sheilla : Kriteria penggantian balutan pada luka menurut modern wound care adalah :
 Dressing terlepas dengan sendirinya
 Kebocoran eksudat
 Cairan tembus pada balutan
 Pireksia atau demam
 Bau busuk dan pembengkakan pada jaringan perifer

GREETING CLOSING

- Arifin : Demikian tadi video peragaan mengenai perawatan luka bakar dari
kelompok 5, semoga dapat menjadi media pembelajaran dan review
pengetahuan kita masing masing. Poin terpenting adalah tepat
pengkajian supaya tepat pula perawatan. Terima kasih dan
wassalamu’alaikum wr.wb
- Team : Jangan lupa like, comment dan subscribe ( memakai ekspresi dan
setelahnya lambaikan tangan kepada pemirsa )

NOTE

Besok pada kaki pasien dibuat luka buatan pake spidol yahhh ... biar totalitas.
Kemudian di kaki pasien di pasang balutan. GOOD JOB TEAM !!!!!

Anda mungkin juga menyukai