LK. 3.1 Penyusunan Hasil Best Practice
LK. 3.1 Penyusunan Hasil Best Practice
Judul
Judul Best Practice ini adalah: “Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Perserta Didik Pada
Materi Norma dan Aturan”.
B. Pendahuluan
Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku baik aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern berasal dari diri siswa mencakup minat,
keinginan, dan kecakapan belajar. Faktor ekstern diantaranya guru dengan segala
strateginya. Dalam mengemban tugas, guru menjadi kunci utama dalam proses
pembelajaran, karenanya dituntut selalu melakukan inovasi pembelajaran mencakup
penemuan dan pemanfaatan media, pengelolaan kelas, dan mengatur strategi
pembelajaran dengan baik.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang guru dan dosen, Bab I pasal 1
menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah.
Di Indonesia muatan kurikulum yang berorientasi pada pengembangan berbagai
keterampilan berpikir, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai diperhatikan
dengan diterapkannya Kurikulum 2013. Dengan demikian keterampilan berpikir tingkat
tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) menjadi tujuan utama dalam proses
pembelajaran, termasuk pembelajaran PKN.
Kegiatan siswa yang dominan dalam pembelajaran adalah mendengar, mencatat
materi, serta mengerjakan latihan soal yang dijelaskan dan dituliskan oleh guru di papan
tulis, siswa kurang dilibatkan dalam menemukan konsep sehingga pembelajaran menjadi
monoton dan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran seperti mengemukakan pendapat, bertanya pada guru, dan saling berbagi
informasi dengan teman jarang muncul.
Menurut Sardiman (2001) pengertian Motivasi berasal dari kata “motif” yang
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, Pendapat lain juga
mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi dalam
proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai
tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus. Ngalim Purwanto, mengatakan
bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang komplek di dalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku tehadap suatu tujuan. Menurut Slameto (2003) menyatakan
bahwa guru dalam mengajar harus efektif baik untuk dirinya maupun untuk pebelajar.
Sedangkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang menuntut siswa untuk terampil dan
peka terhadap pemecahan masalah yang ada di lingkungan riil sosialnya secara
kolaboratif. PBL merupakan model pembelajaran konstruktivisme, dimana fokus
pembelajaran ada pada masalah yang dipilih yang mengandung isu-isu atau
permasalahan global yang saat ini terjadi.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
pembelajaran kurang variatif dengan hanya menggunakan metode ceramah dengan
media papan tulis. Guru hanya berfokus pada bagaimana sedapat mungkin mengajar
target pelajaran pelajaran yang telah dirumuskan di dalam kurikulum. Hal ini
menyebabkan proses pembelajaran tidak menyenangkan, siswa tidak antusia, pasif dan
kurang semangat dalam mengikuti pelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKN menjadi rendah. Siswa merasa jenuh dan bosan dengan
metode pembelajaran yang kurang bervariatif. Bahkan tugas yang diberikan oleh guru-
guru tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dan hanya sekedar mengumpulkan tugas
untuk mendapat nilai saja. Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru
juga belum sesuai harapan.
Melihat permasalahan di atas, maka guru harus mampu mengambil langkah
perbaikan untuk meningkatkan kembali motivasi belajar siswa. Motivasi dan keakfitan
siswa dalam belajar akan muncul bila kondisi belajar mengajar guru dapat dilakukan
dengan cara yang menyenangkan. Untuk itu dibutuhkan inovasi yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan
pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pemanfaatan media
Podcast (Play on Demand and Broadcast) menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) pada mata pelajaran PKN di kelas X SMA Daarul Quran
Bandung.
Podcast adalah sebuah hasil rekaman audio yang bisa didengarkan oleh khalayak
umum melalui media internet. Beda halnya dengan radio yang wajib dilakukan dan
dibawakan secara langsung dalam frekuensi tertentu. Sedangkan, podcast bisa
diimplementasikan secara fleksibel atau kapanpun diinginkan. Serta bisa didengarkan
melalui berbagai media elektronik yang ada.
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi
profesionalisme guru dalam menulis pengalaman-pengalaman selama kegiatan
pembelajaran di kelasnya terutama pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa.
C. Pembahasan
Pelaksanaan best practice ini adalah pembelajaran yang berlangsung pada tanggal
7 – 13 Desember 2023 yang bertempat di SMA Daarul Quran Bandung. Sasaran
pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas X SMA Daarul Quran Bandung.
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman
terbaik penulis dalam menerapkan pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa melalui pemanfaatan media pembelajaran menggunakan Podcast melalui
model Problem Based Learning.
Proses pelaksanaan best practice ini menggunakan kerangka STAR (situasi-
tantangan-aksi-refleksi) dijelaskan dalam tabel berikut:
D. Kesimpulan
Berdasarkan langkah-langkah atau sintaks pembelajaran dengan menggunakan
metode PBL yang dilakukan, terlihat bahwa pembelajaran tersebut telah menunjukkan
arah yang positif dan efektif dalam meningkatkan motivasi belajar PKN siswa. Hal ini
terlihat dari adanya perubahan-perubahan yang dialami siswa antara sebelum dengan
sesudah diterapkannya pembelajaran PBL, diantaranya siswa terlihat lebih antusias
dalam proses pembelajaran, lebih aktif dalam berdiskusi, serta semakin percaya diri
untuk berbicara di depan umum.
E. Daftar Pustaka
Ahdar, A. 2019. Belajar dan Pembelajaran.
http://repository.iainpare.ac.id/1639/1/Belajar%20Dan%20Pembelajaran.pdf
Rifda, Arum. 2022. Apa itu Podcast? Pengertian, Manfaat dan Cara Membuatnya.
https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-podcast/#:~:text=Podcast%20adalah
%20sebuah%20hasil%20rekaman,secara%20langsung%20dalam%20frekuensi
%20tertentu.
Stevani. 2015. Analisis Disiplin Kerja Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP N 8 Padang.
https://media.neliti.com/media/publications/54485-ID-analisis-disiplin-kerja-guru-
dan-motivas.pdf
● Bernalar Kritis
● Kreatif
● Bergotong royong
☐ PJJ Daring
☐ PJJ Luring
☐ Paduan antara tatap muka dan PJJ (Blended
Learning)
Fase E Elemen Mata Pelajaran UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945
Capaian Pembelajaran Menerapkan perilaku taat hukum berdasarkan
peraturan yang berlaku di masyarakat ;
menganalisis tata urutan peraturan perundang
undangan di Indonesia.
☐ Presentasi ☐ Permainan
☐ Demonstrasi ☐ Ceramah
☒ Project ☐ Simulasi
☐ Eksperimen
Konsep Norma dan Aturan yang berlaku di masyarakat
Keterampilan mengkaji wacana/ literasi, bekeja sama, kolaborasi, dan merancang
kesepakatan dalam peraturan
Sikap Menghormati pendapat, memprakarsai untuk mematuhi norma dan
aturan
Pertanyaan Esensial ● Bagaimana mempratikkan membuat kesepakatan bersama dalam
MATERI AJAR
Norma dan Aturan yang berlaku di masyarakat
tersebut?
tersebut?
dalam melaksanakannya.
☒ Tertulis
RUBRIK PENILAIAN
Asesmen dilakukan melalui performa karya, kolaborasi, dan penyajian.
Asesmen Pengetahuan
No Rumusan Soal
1. Sebutkan 5 contoh perbuatan yang terkategori pelanggaran terhadap norma dan aturan di
sekolah!
2. Jelaskan 3 tahapan proses sebuah peraturan dibentuk oleh lembaga legislatif!
3. Berikan 4 contoh sikap yang harus muncul dalam mematuhi aturan beserta alasannya!
4 Jelaskan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai Pasal 7 UU Nomor 12
Tahun 2011!
5 Analisis dampak dari sikap patuh terhadap hasil kesepakatan norma dan aturan di sekolah
dengan menyebutkan :
1. klausul aturan tata tertib
2. perilaku yang harusnya muncul
3. perilaku pelanggaran yang biasanya terjadi
4. dampak terhadap diri saat melanggar/mematuhi aturan tersebut
Asesmen Keterampilan
Penilaian untuk Statuta Komitmen
Berikan tanda cek (✔) pada kriteria
No Nama Berpandangan Rasional dalam Terukur media yang Nilai=
Siswa ke depan dan proses dan dan dapat menarik jumlah
berpikir positif mudah dilakukan (✔) x 25
dipahami
1
2
Asesmen sikap
Berikanlah predikat: (A) untuk Baik Sekali; (B) untuk Baik; (C) untuk Cukup;(D) untuk Kurang
No Nama Siswa kolaborasi Menghormati Santun Nilai Akhir
pendapat
Kriteria Ketercapaian:
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Butuh
pendampingan
4 3 2 1
Ketepatan dalam Mampu dapat Mampu Tidak dapat
memecahkan memecahkan memecahkan 3- memecahkan 1- memecahkan
permasalahan beberapa 4 masalah 2 masalah masalah
mempratikkan masalah mempratikkan mempratikkan mempratikkan
membuat mempratikkan membuat membuat membuat
kesepakatan membuat kesepakatan kesepakatan kesepakatan
bersama dalam kesepakatan bersama dalam bersama dalam bersama dalam
menyusun bersama dalam menyusun menyusun menyusun
sebuah norma menyusun sebuah norma sebuah norma sebuah norma
dan aturan yang sebuah norma dan aturan yang dan aturan yang dan aturan yang
berlaku di dan aturan yang berlaku di berlaku di berlaku di
sekolah berlaku di sekolah sekolah sekolah
sekolah dengan
baik
Ketepatan Mampu memberikan 3-4 memberikan 1-2 Tidak dapat
memberikan memberikan contoh perilaku contoh perilaku memberikan
contoh perilaku beberapa dan sikap dan sikap contoh perilaku
dan sikap contoh perilaku menegosiasi menegosiasi dan sikap
menegosiasi dan sikap kesepakatan kesepakatan menegosiasi
kesepakatan menegosiasi bersama dalam bersama dalam kesepakatan
bersama dalam kesepakatan menyusun menyusun bersama dalam
menyusun bersama dalam sebuah norma sebuah norma menyusun
sebuah norma menyusun dan aturan yang dan aturan yang sebuah norma
dan aturan yang sebuah norma berlaku di berlaku di dan aturan yang
berlaku di dan aturan yang sekolah sekolah berlaku di
sekolah berlaku di sekolah
sekolah dengan
baik
Ketepatan cara Mampu Memberikan 3-4 Memberikan 1-2 Tidak dapat
membuat memberikan cara merancang cara merancang memberikan cara
merancang beberapa cara statuta statuta merancang
statuta merancang kesepakatan kesepakatan statuta
kesepakatan statuta bersama dalam bersama dalam kesepakatan
bersama dalam kesepakatan menyusun menyusun bersama dalam
menyusun bersama dalam norma dan norma dan menyusun norma
norma dan menyusun aturan yang aturan yang dan aturan yang
aturan yang norma dan berlaku di berlaku di berlaku di
berlaku di aturan yang sekolah agar sekolah agar sekolah agar
sekolah agar berlaku di dipatuhi dipatuhi dipatuhi
dipatuhi sekolah agar
dipatuhi dengan
baik
DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, Jimly. 2005. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Konstitusi Press
Mahkamah Konsitusi Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Sekretariat Jenderal, Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia.
Mariamah, S. 2013. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.
Nugroho, F.T. (2020). Makna Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang Perlu Diketahui dan
Dipahami. Retrieved 17 December 2020, from
https://www.bola.com/ragam/read/4349080/makna-pembukaan-undang-undang-dasar-
1945-yang-perlu-diketahui-dan-dipahami
Pasha, Musthafa Kamal. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Yogyakartaa: Citra
Karsa mandiri.
(33) Peraturan dan tata tertib di lingkungan sekolah - YouTube