Anda di halaman 1dari 25

A.

Judul
Judul Best Practice ini adalah: “Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Perserta Didik Pada
Materi Norma dan Aturan”.

B. Pendahuluan
Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku baik aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor intern berasal dari diri siswa mencakup minat,
keinginan, dan kecakapan belajar. Faktor ekstern diantaranya guru dengan segala
strateginya. Dalam mengemban tugas, guru menjadi kunci utama dalam proses
pembelajaran, karenanya dituntut selalu melakukan inovasi pembelajaran mencakup
penemuan dan pemanfaatan media, pengelolaan kelas, dan mengatur strategi
pembelajaran dengan baik.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang guru dan dosen, Bab I pasal 1
menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah.
Di Indonesia muatan kurikulum yang berorientasi pada pengembangan berbagai
keterampilan berpikir, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai diperhatikan
dengan diterapkannya Kurikulum 2013. Dengan demikian keterampilan berpikir tingkat
tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) menjadi tujuan utama dalam proses
pembelajaran, termasuk pembelajaran PKN.
Kegiatan siswa yang dominan dalam pembelajaran adalah mendengar, mencatat
materi, serta mengerjakan latihan soal yang dijelaskan dan dituliskan oleh guru di papan
tulis, siswa kurang dilibatkan dalam menemukan konsep sehingga pembelajaran menjadi
monoton dan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran seperti mengemukakan pendapat, bertanya pada guru, dan saling berbagi
informasi dengan teman jarang muncul.
Menurut Sardiman (2001) pengertian Motivasi berasal dari kata “motif” yang
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, Pendapat lain juga
mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi dalam
proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai
tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus. Ngalim Purwanto, mengatakan
bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang komplek di dalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku tehadap suatu tujuan. Menurut Slameto (2003) menyatakan
bahwa guru dalam mengajar harus efektif baik untuk dirinya maupun untuk pebelajar.
Sedangkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu
strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang menuntut siswa untuk terampil dan
peka terhadap pemecahan masalah yang ada di lingkungan riil sosialnya secara
kolaboratif. PBL merupakan model pembelajaran konstruktivisme, dimana fokus
pembelajaran ada pada masalah yang dipilih yang mengandung isu-isu atau
permasalahan global yang saat ini terjadi.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
pembelajaran kurang variatif dengan hanya menggunakan metode ceramah dengan
media papan tulis. Guru hanya berfokus pada bagaimana sedapat mungkin mengajar
target pelajaran pelajaran yang telah dirumuskan di dalam kurikulum. Hal ini
menyebabkan proses pembelajaran tidak menyenangkan, siswa tidak antusia, pasif dan
kurang semangat dalam mengikuti pelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKN menjadi rendah. Siswa merasa jenuh dan bosan dengan
metode pembelajaran yang kurang bervariatif. Bahkan tugas yang diberikan oleh guru-
guru tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dan hanya sekedar mengumpulkan tugas
untuk mendapat nilai saja. Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru
juga belum sesuai harapan.
Melihat permasalahan di atas, maka guru harus mampu mengambil langkah
perbaikan untuk meningkatkan kembali motivasi belajar siswa. Motivasi dan keakfitan
siswa dalam belajar akan muncul bila kondisi belajar mengajar guru dapat dilakukan
dengan cara yang menyenangkan. Untuk itu dibutuhkan inovasi yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan
pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pemanfaatan media
Podcast (Play on Demand and Broadcast) menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) pada mata pelajaran PKN di kelas X SMA Daarul Quran
Bandung.
Podcast adalah sebuah hasil rekaman audio yang bisa didengarkan oleh khalayak
umum melalui media internet. Beda halnya dengan radio yang wajib dilakukan dan
dibawakan secara langsung dalam frekuensi tertentu. Sedangkan, podcast bisa
diimplementasikan secara fleksibel atau kapanpun diinginkan. Serta bisa didengarkan
melalui berbagai media elektronik yang ada.
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi
profesionalisme guru dalam menulis pengalaman-pengalaman selama kegiatan
pembelajaran di kelasnya terutama pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa.

C. Pembahasan
Pelaksanaan best practice ini adalah pembelajaran yang berlangsung pada tanggal
7 – 13 Desember 2023 yang bertempat di SMA Daarul Quran Bandung. Sasaran
pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas X SMA Daarul Quran Bandung.
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman
terbaik penulis dalam menerapkan pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi
belajar siswa melalui pemanfaatan media pembelajaran menggunakan Podcast melalui
model Problem Based Learning.
Proses pelaksanaan best practice ini menggunakan kerangka STAR (situasi-
tantangan-aksi-refleksi) dijelaskan dalam tabel berikut:

Lokasi SMA Daarul Quran Bandung


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
materi Norma dan Aturan
Penulis Darmawan, S.IP
Tanggal 8 Desember 2023 dan 13 Desember 2023
Situasi:  Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kondisi yang menjadi latar  Hampir semua tenaga pendidik pada
belakang masalah, mengapa sekolah kami termasuk saya sendiri belum
praktik ini penting untuk menerapkan model pembelajaran dan
dibagikan, apa yang menjadi metode pembelajaran inovatif dalam
peran dan tanggung jawab anda pembelajaran, sehingga saya memilih untuk
dalam praktik ini. menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) agar dapat menjadi
motivasi untuk rekan-rekan guru yang lain
dan saya sendiri.
 siswa terbiasa dihadapkan pada
pembelajaran konvensional sehingga ketika
guru menerapkan model pembelajaran
inovatif, siswa merasa kesulitan dalam
belajarnya.
 Siswa sering mengalami kesulitan dalam
mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
 Siswa juga sering mengalami kesulitan
bekerja sama dalam kelompok.
 Peserta didik kurang tekun dan ulet dalam
belajar dan dalam mengerjakan tugas yang
diberikan guru
 Peserta didik sering malas dan mengantuk
dalam proses pembelajaran di kelas
 Ada peserta didik yang mengobrol saat guru
menerangkan di depan kelas.

 Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan :


Praktik baik ini sangat penting untuk
dibagikan agar terjadi perubahan motivasi
belajar siswa secara khusus dan terjadinya
perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran
secara umum, sehingga diharapkan terjadinya
indikator berikut:
1. Aktivitas belajar peserta didik semakin
meningkat
2. Peserta didik semakin tekun dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru
3. Peserta didik semakin ulet dalam
menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan
dalam pembelajaran
4. Peserta didik memberikan umpan balik dan
respon yang positif terhadap informasi yang
disampaikan guru
5. Mulai tumbuhnya motivasi dan semangat
internal dari dalam diri peserta didik itu
sendiri secara mandiri
6. Peserta didik mulai resisten/ kebal dan
mulai dapat mengatasi terhadap gangguan-
gangguan belajar dari luar diri siswa
7. Mulai tumbuh dan berkembangnya
kemampuan berfikir kritis peserta didik
setelah melalui serangkaian kegiatan
pembelajaran yang mengasah rasa ingin
tahunya.
 Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini :
 Melakukan proses KBM secara efektif
dengan menggunakan media, metode dan
model pembelajaran yang tepat sehingga
tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa
bisa tercapai sesuai yang di harapkan.
 Menjadikan siswa aktif dalam kegiatan
belajar mengajar
 Menciptakan suasana kelas yang kondusif
 Menciptakan metode pembelajaran yang
bervariasi
 Meningkatkan antusias dan semangat dalam
belajar
 Memberikan penghargaan dan penguatan
yang positif
 Menciptakan aktivitas yang melibatkan siswa
di dalam kelas
 Meningkatkan prestasi dan mutu belajar
siswa menjadi lebih baik.

Tantangan :  Tantangan Untuk mencapai Tujuan :


Apa saja yang menjadi  Keaktifan siswa di kelas masih minim,
tantangan untuk mencapai belum mampu berpikir kritis dan belum bisa
tujuan tersebut? Siapa saja yang memecahkan masalah.
terlibat,  Siswa yang sangat beragam dan heterogen,
baik dari segi pengetahuan, keterampilan
dan motivasinya.
 Siswa masih canggung saat
mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
 Siswa masih perlu diarahkan dan dibimbing
dalam melakukan praktikum meskipun
urutan langkahnya telah jelas tertuang di
dalam LKPD.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam


pelaksanaan praktik baik ini adalah:
1. Penulis yang berperan sebagai guru dan subjek
utama yang melakukan praktik baik.
2. Siswa yang menjadi sampel dalam proses
pembelajaran
3. Teman sejawat yang merupakan guru yang
membantu mengobservasi pelaksanaan praktik
pembelajaran yang dilakukan oleh guru
sekaligus memberikan masukan dan sarannya
4. Videografer yang mengambil video pada proses
praktik pembelajaran
5. Kepala Sekolah yang telah memberikan izin,
masukan dan saran pada praktik pembelajaran
yang dilakukan.

Aksi :  Langkah-langkah yang dilakukan untuk


Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut :
dilakukan untuk menghadapi  Mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan
tantangan tersebut/ strategi apa pada proses pembelajaran, seperti
yang digunakan/ bagaimana menyiapkan kelas yang representatif,
prosesnya, siapa saja yang menyiapkan rombongan belajar,
terlibat / Apa saja sumber daya berkoordinasi dengan guru lain saat meminta
atau materi yang diperlukan pertukaran jam, berkoordinasi dengan
untuk melaksanakan strategi ini kameramen, dan menyiapkan media yang
dibutuhkan, seperti kamera, tripod, infokus,
smart TV, headset, mikrofon, dan laptop.
 Menggunakan waktu yang ada walaupun
sangat terbatas dengan sebaik mungkin dalam
membimbing siswa dan menyiapkan proses
pembelajaran saat PPL.
 Menggunakan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning) dalam
pembelajaran di kelas selama PPL.
 Guru sering dan selalu memberikan
bimbingan dan arahan kepada siswa dalam
kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran
agar tujuan pembelajaran bisa terlaksana dan
adanya efisiensi waktu. Prosesnya guru selalu
berkeliling dari kelompok ke kelompok,
mengecek dan membimbing jika ada
kesalahan dan menjawab pertanyaan siswa
yang tidak mereka mengerti.
 Melakukan diskusi dan mendapat bimbingan
dari dosen dan guru pamong selama kegiatan
PPG khususnya dalam kegiatan Praktek
Pembelajaran Inovatif. Hal ini sangat
membantu saya dalam mengatasi
permasalahan di atas. Selain itu, diskusi yang
saya lakukan dengan teman-teman mahasiswa
dan teman sejawat/guru di sekolah sangat
membantu saya menyelsaikan masalah ini.
 Strategi yang digunakan :
 RPP di susun sesuai dengan kurikulum dan
di lengkapi dengan model pembelajaran dan
metode pembelajaran.
 Memilih kelas yang telah terpasang smart
TV dan layar agar memudahkan dalam
persiapan pembelajaran.
 Pemilihan model pembelajaran
Guru memilih model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning) yang sesuai
dengan karakteristik Siswa dan materi ajar.
Pada pelaksanaan praktik baik ini guru
memilih model pembelajaran Problem
Based Learning, sesuai dengan hasil
wawancara dan kajian literatur bahwa model
pembelajaran ini mampu meningkatkan
hasil belajar. Guru harus mempelajari model
pembelajaran Problem Based Learning ini
serta melaksanakan tiap-tiap langkah yang
tertuang di dalam RPP
 Meningkatkan motivasi siswa
Guru menyampaikan kegunaan
pembelajaran hari ini dalam kehidupan
sehari-hari. Serta pembelajaran berpusat ke
siswa yang menuntut siswa untuk terlibat
aktif.

Refleksi Hasil dan dampak  Dampak aksi dari Langkah-langkah yang


Bagaimana dampak dari aksi dilakukan :
dari Langkah-langkah yang  Sangat efektif. Karena proses
dilakukan? Apakah hasilnya pelaksanaan praktik baik berjalan lancar
efektif? Atau tidak efektif? walaupun belum sempurna seperti yang
Mengapa? Bagaimana respon di harapkan. Siswa sangat antusias, lebih
orang lain terkait dengan strategi aktif dalam berdiskusi, serta semakin
yang dilakukan, Apa yang percaya diri untuk berbicara di depan
menjadi faktor keberhasilan atau umum.
ketidakberhasilan dari strategi  Dampak dari penerapan model pembelajaran
yang dilakukan? Apa PBL (Problem Based Learning) serta
pembelajaran dari keseluruhan penyusunan skenario pembelajaran yang
proses tersebut sitematis menjadikan siswa menjadi lebih aktif
dan lebih memahami konsep saat pembelajaran
karena proses pembelajaran yang padat dan
menitik beratkan pada aktifitas siswa.
 Respon orang lain terkait dengan strategi yang
dilakukan :
 Respon dari rekan rekan guru di sekolah
sangat positif. Mereka berharap dan sangat
ingin menerapkan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning) dan metode
pembelajaran yang di gunakan dan
menerapkan unsur TPACK dalam kegiatan
pembelajajaran. Menurut rekan rekan guru,
siswa akan lebih mudah memahami materi
jika proses pembelajaran nya menggunakan
Metode dan Model pembelajaran serta
menerapkan unsur TPACK dalam
pembelajaran. Hal hal seperti itu bisa
menambah motivasi anak untuk belajar.
 Faktor keberhasilan dari strategi yang
dilakukan :
 Penggunaan model dan metode serta
penerapan unsur TPACK dalam
pembelajaran
 Bimbingan dari Dosen dan Guru Pamong
 Dukungan dari rekan rekan guru dan kepala
sekolah
 Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut :
 Harus di persiapkan lebih maksimal lagi
meskipun banyak tantangan yang di hadapi
pada pelaksanaan PPL ini.
 Memilih strategi dan model pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa

D. Kesimpulan
Berdasarkan langkah-langkah atau sintaks pembelajaran dengan menggunakan
metode PBL yang dilakukan, terlihat bahwa pembelajaran tersebut telah menunjukkan
arah yang positif dan efektif dalam meningkatkan motivasi belajar PKN siswa. Hal ini
terlihat dari adanya perubahan-perubahan yang dialami siswa antara sebelum dengan
sesudah diterapkannya pembelajaran PBL, diantaranya siswa terlihat lebih antusias
dalam proses pembelajaran, lebih aktif dalam berdiskusi, serta semakin percaya diri
untuk berbicara di depan umum.

E. Daftar Pustaka
Ahdar, A. 2019. Belajar dan Pembelajaran.
http://repository.iainpare.ac.id/1639/1/Belajar%20Dan%20Pembelajaran.pdf

Lupitasari, Lusiana Intan. 2022. Penggunaan Mebel Tv Qu (Media Pembelajaran Berbasis


Tayangan Video Dan Quizizz) Melalui Model Problem Based Learning Dalam
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Vii Smpn 3 Comal, Kabupaten
Pemalang. https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/670996-1670637942.pdf

Rifda, Arum. 2022. Apa itu Podcast? Pengertian, Manfaat dan Cara Membuatnya.
https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-podcast/#:~:text=Podcast%20adalah
%20sebuah%20hasil%20rekaman,secara%20langsung%20dalam%20frekuensi
%20tertentu.

Stevani. 2015. Analisis Disiplin Kerja Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII Di SMP N 8 Padang.
https://media.neliti.com/media/publications/54485-ID-analisis-disiplin-kerja-guru-
dan-motivas.pdf

Universitas Sumatera Utara. 2022. Undang-Undang tentang Guru dan Dosen.


https://jdih.usu.ac.id/phocadownload/userupload/Undang-Undang/UU%2014-
2005%20Guru%20dan%20Dosen.pdf
LAMPIRAN

Lampiran 1: Foto kegiatan


Lampiran 2: Modul Ajar

MODUL AJAR PPKn

SMAS Daarul Qur’an Bandung


[PKN.E.UJS.10.B.3]
IDENTITAS PERANGKAT AJAR
Nama Darmawan, S.IP. Jenjang/ Kelas SMA/ X [PKN.E.UJS.10.B.3]

Asal Sekolah SMAS Daarul Qur’an Mata Pelajaran PPKn


Bandung
Alokasi 3 pertemuan Jumlah Siswa 20
Waktu 2 x 40 menit
Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan ● Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME

● Bernalar Kritis

● Kreatif

● Bergotong royong

Moda Pembelajaran ☒ Tatap Muka

☐ PJJ Daring
☐ PJJ Luring
☐ Paduan antara tatap muka dan PJJ (Blended
Learning)
Fase E Elemen Mata Pelajaran UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 1945
Capaian Pembelajaran Menerapkan perilaku taat hukum berdasarkan
peraturan yang berlaku di masyarakat ;
menganalisis tata urutan peraturan perundang
undangan di Indonesia.

Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat mengasosiasikan,


mempraktikkan dan mengusulkan membuat
kesepakatan bersama di sekolah terkait dengan
norma yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta

2. Melalui kajian sebuah wacana tentang proses


pembuatan norma yang berlaku di sekolah,
peserta didik dapat menyusun tahapan dalam
membuat kesepakatan mematuhi norma
3. Melalui diskusi kelompok hasil kajian wacana
proses pembuatan norma yang berlaku di sekolah,
peserta didik dapat menyajikan perilaku taat
hukum berdasarkan peraturan yang berlaku di
masyarakat
4. Melalui komitmen norma yang berlaku di
sekolah, peserta didik dapat merancang
kesepakatan bersama untuk dipatuhi
Kata Kunci ● Mempratikkan membuat kesepakatan bersama

DESKRIPSI UMUM KEGIATAN


Pengaturan Siswa ☐ Individu
☐ Berpasangan
☒ Berkelompok (>3 orang)
Metode ☒ Diskusi ☐ Eksplorasi

☐ Presentasi ☐ Permainan

☐ Demonstrasi ☐ Ceramah

☒ Project ☐ Simulasi

☐ Eksperimen
Konsep Norma dan Aturan yang berlaku di masyarakat
Keterampilan mengkaji wacana/ literasi, bekeja sama, kolaborasi, dan merancang
kesepakatan dalam peraturan
Sikap Menghormati pendapat, memprakarsai untuk mematuhi norma dan
aturan
Pertanyaan Esensial ● Bagaimana mempratikkan membuat kesepakatan bersama dalam

menyusun sebuah norma dan aturan yang berlaku di sekolah?

● Apa yang akan dilakukan untuk menegosiasi kesepakatan

bersama dalam menyusun sebuah norma dan aturan yang berlaku


di sekolah?
● Bagaimana merancang statuta kesepakatan bersama dalam

menyusun norma dan aturan yang berlaku di sekolah agar


dipatuhi?

MATERI AJAR
Norma dan Aturan yang berlaku di masyarakat

A. Norma dan Aturan hukum di Indonesia


Masyarakat Indonesia mengenal banyak Norma, salah satunya adalah norma hukum.
Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh lembaga yang berwenang atau pemerintah
merupakan wujud dari norma tersebut. Adapun peraturan perundang-undangan itu sendiri
merupakan seluruh peraturan yang berasal dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Sedangkan peraturan yang berlaku di masyarakat, selain produk pemerintah
terdapat pula peraturan yang dibuat sebagai kesepakatan bersama.
Sebelum kita mencoba memahami peraturan yang berlaku di masyarakat, berikut ini
disampaikan hal-hal yang dapat digunakan dalam peraturan di masyarakat.
1. Pengertian Peraturan Perundang-undangan Nasional. Menurut ketentuan umum UU No.
12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan. Peraturan
Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan. Peraturan perundang-undangan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 memiliki pengertian peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
2. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia Jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan di Indonesia sesuai Pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
d. Peraturan Pemerintah (PP)
e. Peraturan Presiden (Perpres)
f. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
g. Peraturan Daerah Kota/Kabupaten (Perda Kota/Kabupaten)
B. Proses Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
Terdapat minimal 3 proses dalam tahapan pembuatan peraturan:
a. dikaji secara sosiologis
b. dikaji secara politis
c. diabstraksi untuk dicari unsur hukumnya
C. Menampilkan Sikap sesuai dengan Peraturan yang berlaku di Sekolah
a. Pengetahuan peraturan di sekolah
b. Pemahaman kaidah-kaidah peraturan di sekolah
c. Sikap terhadap norma-norma di sekolah

ALAT, BAHAN, SARANA, DAN PRASARANA


Alat dan bahan, ● Proyek statuta ajakan berkomitmen dalam mematuhi norma dan
perkiraan untuk 20 aturan yang berlaku di sekolah berbentuk piagam
siswa ● Alat dan Bahan yang harus dipersiapkan guru:
1.Camera
2.Headset/ microphone
3.Smart TV
4.Tata tertib norma dan aturan yang berlaku di sekolah
5.Menyiapkan wacana tentang menyusun sebuah norma dan
aturan yang berlaku di sekolah dengan memperhatikan aspek:
o Bidang norma yang dikaji: Tata Tertib dan Aturan kenaikan
di sekolah
o Mencari obyek wacana dampak positif dari sikap patuh
terhadap norma dan peraturan
6. Merumuskannya menjadi sebuah target kesepakatan yang
rasional yang dapat dimodifikasi oleh siswa untuk
berkomitmen dalam mematuhi norma dan aturan yang berlaku
di sekolah
7. Menyiapkan rubrik penilaian pengetahuan dan observasi sikap
8. Menyiapkan rubrik penilaian keterampilan berkolaborasi dalam
kelompok
Sarana dan 1. Kajian literatur didapat dari sumber elektronik dan/ atau non-
Prasarana elektronik sehingga dibutuhkan adanya jaringan internet
(audio, video, artikel, poster)
URUTAN KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Alokasi Waktu
1 Guru membuka kegiatan bersama siswa melakukan: 15’

● Berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing

● Menanyakan keadaan siswa dengan mengecek kehadiran

● Mengkondisikan dengan komitmen dan kesungguhan belajar

● Apersepsi, materi sebelum dan materi yang akan berlangsung

2 Guru meminta siswa mencari berita tentang kesepakatan 50’


bersama dalam menyusun sebuah norma dan aturan yang
berlaku di sekolah, kemudian memberikan pertanyaan:

● Sebutkan contoh norma dan aturan di sekolah?

● Apa yang melatar belakangi pembuatan norma dan aturan

tersebut?

● Apa sanksi yang didapat bagi pelanggar norma dan aturan

tersebut?

● Bagaimana tindak lanjut agar tidak terjadi pelanggaran

terhadap norma dan aturan tersebut?


3 Guru menyampaikan capaian pembelajaran dan tujuan
pembelajaran, membentuk 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang
peserta didik
4 Agar anak memahami tentang bagaimana bernalar kritis dan
bergotong royong dalam mengkaji wacana tentang proses
pembuatan norma yang berlaku di sekolah, guru meminta peserta
Kegiatan Alokasi Waktu
didik :

● Melakukan Kajian norma dan aturan yang berlaku di sekolah

● Mengkaji literatur tentang pembuatan peraturan

● Menemukan bentuk pelanggaran beserta sanksinya.

● Mengidentifikasi pelanggaran apa yang sering dilakukan

peserta didik di sekolah dan dijadikan komitmen dalam


statuta perubahan sikap.
Melalui diskusi kelompok hasil kajian wacana proses pembuatan
norma yang berlaku di sekolah, peserta didik menegosiasi untuk
melakukan kesepakatan mematuhi norma, guru memandu
pelaksanaan diskusi dengan mengamati sikap yang diunjukan
mereka dalam berkolaborasi di kelompoknya berupa:

● Santun dalam menyampaikan pendapat

● Bekerja sama, saling mengisi, dan mendukung

● Menghormati perbedaan pendapat

● Beritikad baik mematuhi hasil kesepakatan

Melalui pembuatan statuta komitmen norma yang berlaku di


sekolah, peserta didik merancang kesepakatan bersama untuk
dipatuhi, guru memandu syarat-syarat pembuatan sebuah statuta
komitmen yakni:
o Berpandangan ke depan dan berpikir positif
o Rasional dalam proses dan mudah dipahami
o Terukur dan dapat dilakukan
o Dibuat dalam media yang menarik
5 Meminta tiap kelompok menyajikan statuta komitmen untuk
ditanggapi dan saling mengapresiasi sebagai bentuk dukungan
dari kelompok lainnya.
Kegiatan Alokasi Waktu
6 Dari jawaban peserta didik, guru memberi penguatan tentang:

● Makna Norma dan Aturan hukum yang berlaku di Indonesia

dalam kehidupan di sekolah

● Proses penyusunan peraturan dan komitmen kepatuhan

dalam melaksanakannya.

● Menampilkan sikap untuk meyakini dampak baik yang

ditimbulkan dari komitmen mematuhi aturan.


7 Bersama-sama membuat statuta komitmen perubahan sikap
dalam sebuah piagam di kertas HVS/ glosary dapat dilakukan
dengan tulis tangan atau digital. Menempelnya di tempat yang
selalu terlihat dan terbaca untuk mengingatkan.
8 Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran tentang 15’
menemukan pelanggaran norma dan aturan dalam kehidupan
sehari-hari
9 Mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a
Refleksi guru

● Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?

● Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?

Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran


Bagaimana menilai ketercapaian tujuan pembelajaran ☐ Asesmen Individu
☐ Asesmen Kelompok
☒ Keduanya
Jenis Asesmen ☒ Performa

☒ Tertulis

RUBRIK PENILAIAN
Asesmen dilakukan melalui performa karya, kolaborasi, dan penyajian.
Asesmen Pengetahuan
No Rumusan Soal

1. Sebutkan 5 contoh perbuatan yang terkategori pelanggaran terhadap norma dan aturan di
sekolah!
2. Jelaskan 3 tahapan proses sebuah peraturan dibentuk oleh lembaga legislatif!
3. Berikan 4 contoh sikap yang harus muncul dalam mematuhi aturan beserta alasannya!
4 Jelaskan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia sesuai Pasal 7 UU Nomor 12
Tahun 2011!
5 Analisis dampak dari sikap patuh terhadap hasil kesepakatan norma dan aturan di sekolah
dengan menyebutkan :
1. klausul aturan tata tertib
2. perilaku yang harusnya muncul
3. perilaku pelanggaran yang biasanya terjadi
4. dampak terhadap diri saat melanggar/mematuhi aturan tersebut

No Kunci Jawaban Kriteria skor Bentuk Nilai=


jumlah
(✔ ) x 5
1. Peserta didik dapat memberikan jawaban sesuai (1) jika terdapat 1 Essai 20
analisisnya bahwa suatu perbuatan terkategoori jawaban benar
pelanggaran terhadap norma dan aturan di (2) jika terdapat 2
sekolah. Contoh: tidak berpakaian PSAS sesuai jawaban benar
aturan, terlambat datang ke sekolah, tidak (3) jika terdapat 3-4
melaksanakan pembelajaran sesuai komitmen, jawaban benar
melakukan perbuatan asusila/ perundungan, (4) jika semua benar
terlibat perkelahian, dll
2. 3 tahapan proses sebuah peraturan dibentuk oleh (1) jika ada upaya essai 20
lembaga legislatif! menjawab namun
Terdapat minimal 3 proses dalam tahapan salah
pembuatan peraturan: (2) jika terdapat 1
a. dikaji secara sosiologis jawaban konsep dan
b. dikaji secara politis alasannya benar
c. diabstraksi untuk dicari unsur hukumnya (3) jika terdapat 2
konsep dan
alasannya benar
(4) jika konsep dan
alasannya semua
benar
3. Peserta didik dapat memberikan 4 contoh sikap 1) jika terdapat 1 essai 20
yang harus muncul dalam mematuhi aturan konsep dan
beserta alasannya sesuai pendapat mereka alasannya benar
berdasarkan nilai dan norma yang berlaku. (2) jika terdapat 2
Contoh: menerima hasil kesepakatan, alasannya konsep dan
jika seseorang memiliki jiwa legawa dan alasannya benar
menerima hasil kesepakatan karena hal tersebut (3) jika terdapat 3
merupakan putusan bersama maka hal konsep dan
keteraturan dapat terwujud. alasannya benar
(4) jika terdapat 4
konsep dan
alasannya benar
4 hierarki peraturan perundang-undangan di (1) menyebutkan 1-3 essai 20
Indonesia sesuai Pasal 7 UU Nomor 12 Tahun peraturan secara
2011! tidak berurutan
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik (2) menyebutkan 1-3
Indonesia Tahun 1945 peraturan secara
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat berurutan (3)
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah menyebutkan 4-7
Pengganti Undang-Undang peraturan secara
d. Peraturan Pemerintah (PP) tidak berurutan
e. Peraturan Presiden (Perpres) (4) menyebutkan 4-7
f. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi) peraturan secara
g. Peraturan Daerah Kota/Kabupaten (Perda berurutan
Kota/Kabupaten)
5 Dampak dari sikap patuh terhadap hasil 1) jika menyebutkan essai 20
kesepakatan norma dan aturan di sekolah dengan 1 konsep
menyebutkan : (2) jika terdapat 2
1. klausul aturan tata tertib, siswa menyebutkan konsep
salah satu pasal dalam peraturan di sekolah (3) jika terdapat 3
2. perilaku yang harusnya muncul konsep
3. perilaku pelanggaran yang biasanya terjadi (4) jika terdapat 4
4. dampak terhadap diri saat
melanggar/mematuhi aturan tersebut

Asesmen Keterampilan
Penilaian untuk Statuta Komitmen
Berikan tanda cek (✔) pada kriteria
No Nama Berpandangan Rasional dalam Terukur media yang Nilai=
Siswa ke depan dan proses dan dan dapat menarik jumlah
berpikir positif mudah dilakukan (✔) x 25
dipahami
1
2

Asesmen sikap
Berikanlah predikat: (A) untuk Baik Sekali; (B) untuk Baik; (C) untuk Cukup;(D) untuk Kurang
No Nama Siswa kolaborasi Menghormati Santun Nilai Akhir
pendapat

Kriteria Ketercapaian:
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Butuh
pendampingan
4 3 2 1
Ketepatan dalam Mampu dapat Mampu Tidak dapat
memecahkan memecahkan memecahkan 3- memecahkan 1- memecahkan
permasalahan beberapa 4 masalah 2 masalah masalah
mempratikkan masalah mempratikkan mempratikkan mempratikkan
membuat mempratikkan membuat membuat membuat
kesepakatan membuat kesepakatan kesepakatan kesepakatan
bersama dalam kesepakatan bersama dalam bersama dalam bersama dalam
menyusun bersama dalam menyusun menyusun menyusun
sebuah norma menyusun sebuah norma sebuah norma sebuah norma
dan aturan yang sebuah norma dan aturan yang dan aturan yang dan aturan yang
berlaku di dan aturan yang berlaku di berlaku di berlaku di
sekolah berlaku di sekolah sekolah sekolah
sekolah dengan
baik
Ketepatan Mampu memberikan 3-4 memberikan 1-2 Tidak dapat
memberikan memberikan contoh perilaku contoh perilaku memberikan
contoh perilaku beberapa dan sikap dan sikap contoh perilaku
dan sikap contoh perilaku menegosiasi menegosiasi dan sikap
menegosiasi dan sikap kesepakatan kesepakatan menegosiasi
kesepakatan menegosiasi bersama dalam bersama dalam kesepakatan
bersama dalam kesepakatan menyusun menyusun bersama dalam
menyusun bersama dalam sebuah norma sebuah norma menyusun
sebuah norma menyusun dan aturan yang dan aturan yang sebuah norma
dan aturan yang sebuah norma berlaku di berlaku di dan aturan yang
berlaku di dan aturan yang sekolah sekolah berlaku di
sekolah berlaku di sekolah
sekolah dengan
baik
Ketepatan cara Mampu Memberikan 3-4 Memberikan 1-2 Tidak dapat
membuat memberikan cara merancang cara merancang memberikan cara
merancang beberapa cara statuta statuta merancang
statuta merancang kesepakatan kesepakatan statuta
kesepakatan statuta bersama dalam bersama dalam kesepakatan
bersama dalam kesepakatan menyusun menyusun bersama dalam
menyusun bersama dalam norma dan norma dan menyusun norma
norma dan menyusun aturan yang aturan yang dan aturan yang
aturan yang norma dan berlaku di berlaku di berlaku di
berlaku di aturan yang sekolah agar sekolah agar sekolah agar
sekolah agar berlaku di dipatuhi dipatuhi dipatuhi
dipatuhi sekolah agar
dipatuhi dengan
baik

Pertanyaan Refleksi untuk Siswa


Isilah dengan cara mencentang (V) sesuai dengan yang dirasakan
No Pernyataan Ya Tidak
1. Setelah mempelajari Norma dan Aturan yang berlaku di
masyarakat ini saya akan membuat target kehidupan yang lebih
baik
2. Sebagai warga negara saya memahami nilai-nilai Norma dan
Aturan yang berlaku di masyarakat menjadikan saya warga
negara yang baik
3. Setelah mempelajari Norma dan Aturan yang berlaku di
masyarakat, saya akan menghormati nilai gotong royong
sehingga mampu berkolaborasi dengan siapapun.
4. Bagi saya pembelajaran Norma dan Aturan yang berlaku di
masyarakat harus diajarkan pada seluruh masyarakat Indonesia
5. Setelah mempelajarinya saya tidak dapat menyimpulkan nilai
yang bisa saya amalkan tentang Norma dan Aturan yang berlaku
di Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, Jimly. 2005. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Konstitusi Press
Mahkamah Konsitusi Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Sekretariat Jenderal, Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia.
Mariamah, S. 2013. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.
Nugroho, F.T. (2020). Makna Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang Perlu Diketahui dan
Dipahami. Retrieved 17 December 2020, from
https://www.bola.com/ragam/read/4349080/makna-pembukaan-undang-undang-dasar-
1945-yang-perlu-diketahui-dan-dipahami
Pasha, Musthafa Kamal. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Yogyakartaa: Citra
Karsa mandiri.
(33) Peraturan dan tata tertib di lingkungan sekolah - YouTube

LEMBAR KERJA SISWA


Lakukanlah langkah-langkah dalam membuat Analisis dan target pencapaian:
1. Membaca berbagai wacana tentang Norma dan Aturan yang berlaku di masyarakat di
berbagai media massa
2. buatlah dalam deskripsi naratif tentang cara membuat kesepakatan dalam menyusun
Norma dan Aturan yang berlaku di masyarakat
3. Gunakan bahasa yang baik
4. Dalam memberikan analisis dan opini harus memperhatikan etika penyampaian opini
dengan landasan yang kuat, hindarkan dari masalah yang menyangkut SARAP (Suku,
Agama, Ras, Antar Golongan, Politik, Pornoaksi, Pornografi, Perundungan, dan Promosi)
5. Buatlah sebuah statuta komitmen yang ingin dicapai dengan syarat-syarat berikut:
o Berpandangan ke depan dan berpikir positif
o Rasional dalam proses dan mudah dipahami
o Terukur dan dapat dilakukan
o Dibuat dalam media yang menarik
6. Penilaian bersifat Individu, namun diskusi dilakukan secara berkelompok.

BAHAN BACAAN SISWA


Berikut salah satu rujukan yang dapat dijadikan bahan pembelajaran:
Tata tertib dan peraturan sekolah, dapat dikaji melalui link youtube berikut:
(33) Peraturan dan tata tertib di lingkungan sekolah - YouTube

BAHAN BACAAN GURU


Mariamah, S. 2013. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.
(33) Peraturan dan tata tertib di lingkungan sekolah - YouTube

Anda mungkin juga menyukai