Ketenagakerjaan
Dalam ekonomi mikro, kebutuhan tenaga kerja yaitu orang yang melakukan pekerjaan untuk
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri, kelompok atau golongan.
Sedangkan dalam ekonomi makro kebutuhan tenaga kerja yaitu secara nasional merupakan
salah satu faktor terpenting dalam perusahan. Maksudnya tenaga kerja ditinjau secara makro
adalah orang yang melakukan pekerjaan untuk meghasilkan barang atau jasa untuk
Di era globalisasi untuk saat ini, persaingan perusahaan semakin ketet. Meningkatnya
persaingan mendorong proses perbaikan di ruang lingkup kerja suatu perusahaan seperti
peningkatkan prduktivitas karyawan dan melakukan segala sesuatu dengan lebih baik dan
murah. Upaya untuk meningkatkan efisiensi proses produksi perusahaan dapat melakukan
pegelolaan sumber daya secara efektif dan efisien agar output yang dihasilkan oleh setiap
karyawan dapat memenuhi apa yang ditergetkan oleh perusahaan agar bisa mencapai dengan
baik.
Dalam dunia kerja, banyak pelamar yang bersaing dengan melamar pekerjaan. Di dalam
dunia yang sanggat modern ini, mencari pekerjaan sangatlah sulit karena di zaman modern
ini lah kebanyakan perusahaan mencari karyawan yang bener-benar kerjanya tersebut. Untuk
itu, kita harus pintar-pintar mencari pekerjaan yng sesuai dengan kemampuan kita sendiri.
Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan (OECD) menyatakan bahwa negara
Indonesia ini bakal menjadi negara dengan jumlah Sarjana muda terbanyak ke-lima di masa
depan. Situasi ini bakal terwujud paling lambat pada tahun 2020 yang akan mendatang.
perkirakan sekitar 5.81%, masih relatif bagus, dibandingkan dengan angka pengangguran di
Perancis yang tembus dengan nilai 9% atau bahkan di Spanyol yang lebih melonjak tinggi
dengan nilai 23%. Idealnya, angka pengangguran itu sebaiknya bernilai 3%. Kalau lebih
rendah malah bisa berbahaya, karena industri ataupun perusahaan akan sangat kesulitan
Untuk mencapai angka pengangguran yang sangat ideal, butuh pertumbuhan ekonomi yang
meningkat nilainya sekitar 8-10%. Data terakhir pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya
sekitar 4.7%. sehingga masih jauh dari apa yang di harapan oleh pemerintah di Indonesia
Upaya peningkatkan kualitas tenaga kerja tidak hanya menjadi kewajiban pihak pemerintah,
namun pihak swasta dan juga individu itu sendiri wajib ikut serta untuk meningkatkan kualtas
tenaga kerja. Berikut upaya peningkatkan kualitas tenaga kerja yang dapat dilakukan untuk
melakukan upaya-upaya berikut untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mengatasi
masalah pengangguran.
Menyusun kurikulum pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
Latihan Kerja (BLK) atau lembaga-lembaga yang berdiri dilingkungan masyakarat seperti
B. Upaya Swasta
Pihak swasta merupakan pihak yang banyak memakai jasa tenaga kerja dan keduanya
memberi pengaruh satu sama lain. Pihak tenaga kerja membutuhkan pihak swasta dalam hal
ini perusahaan untuk dapat memperoleh upah yang akan digunakan untuk kesejahrataan
hidupnya. Sedangkan pihak swasta membutuhkan tenaga kerja agar usaha yang sedang
dijalankannya terus berjalan. Namun beda cerita jika tenaga kerja yang dipekerjakan
memiliki kualitas yang paling rendah, hal ini lah jusrtu akan merugikan pihak swasta dan
pada akhirnya pihak swasta akan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan tersebut
tenaga kerja. Pihak swasta (perusahaan) dapat berperan dalam upaya peningkatkan kualitas
tenaga kerja diantaranya dengan melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam
rangka memberikan kesempatan magang kepada peserta didik. Hal ini dilakukan agar peserta
Perusahaan dan tenaga kerja merupakan hubungan yang saling memengaruhi secara positif.
Sebuah perusahaan tidak akan maju tanpa pekerja, dan pekerja tidak akan bisa memenuhi
kebutuhan hidupnya tanpa adanya perusahaan sebagai lahan pekerjaan. Oleh karena itu
perusahaan dan pekerja harus saling bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama.
C. Upaya Individu
Individu merupakan pemegang kendali penuh atas dirinya sendiri. Tidak mungkin seseorang
menjadi lebih baik tanpa usaha dirinya sendiri. Hal ini lah juga beraku bagi seorang pekerja,
tidak mungkin dia akan mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya jika dia tidak
meningkatkan kualitas dirinya. Oleh karena itu seorang pekerja harus senantiasa
meningkatkan kualitas dirinya agar dapat menghadapi persaingan dan memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Persiapan yang harus dilakukan adalah meningkatkan kemamupuan dalam hal keterampilan,
bahasa serta wawasan. Ketiga kemampuan tersebutlah yang akan membentuk indivdu (tenaga
kerja) yang berkualitas. Dimanapun dia bekerja, dia akan selalu dapat beradaptasi terhadap
berbagai macam situasi seperti tempat kerja, fasilitas yang baik, prosedur, dan sebagainya.
Contoh Kasus
tenaga kerja lebih banyak dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan peningkatan
permintaan produk tekstil di dalam negeri dan ekspor. Ansari Bukhari, Sekretaris Jendral
Kementerian Perindustian, mengatakan bahwa kebutuhan pekerja di industri TPT tidak hanya
berupa kuantitas, akan tetapi juga diperlukan peningkatkan kualitas sumber daya insani
“Perusahaan Industri TPT merupakan salah satu produk andalan industry manufaktur dan
Ansari membuka secara resmi pelatihan tenaga kerja industri garmen di Balai Diklat Industri
(BDI), didampingi Kapusdiklat Mujiono, Kepala BDI Bapak Abdillah Benteng, dan Ketua
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat. Kebutuhan tenaga kerja di sektor
peningkatkan di tingkat operator, akan tetapi rata-rata 500 orang per tahun. Ada pun, Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil Kemenperin hanya mampu meluluskan 300 orang setiap tahun
sehingga dibutuhkan pelatihan tambahan berkerja sama dengan perusahaan TPT di sejumlah
daerah sekitar.
KERJA SAMA
Pada kesempatan yang sama ini, BDI Jakarta menandatangani nota kesepahaman mengenai
penempatan tenaga kerja untuk peserta pelatihan basis kompetensi di bidang garmen dengan
10 pengusaha anggota API tersebut. “Prospek pertumbuhan indstri TPT akan semakin baik
karena permintaan pasar di dalam negeri meningkat dan konsumsi dunia juga tinggi.” Dia
menuturkan industri TPT nasional berpeluang memanfaatkan pasar dunia dengan pembatasan
impor produk dari China ke Amerika, Eropa dan beberapa negara Amerika Latin sebagai
salah satu pasar ekspor Indonesia. Selain itu, paparnya, kondisi ini juga didukung dengan
mahalnya biaya tenaga kerja di Pantai Timur China yang merupakan basis industri TPT
China, sehingga diyakini adanya relokasi industri ke negara lain, seperti Bangladesh,
“Indonesia bersaing ketat dengan negara-negara tersebut untuk menarik investasi. Biaya
tenaga kerja di Indonesia relatif lebih tinggi dari ke dua negara tersebut, maka itu Indonesia
harus mampunyai keungglan atau kualitas yang lebih tinggi untuk bisa menyaingkan atau
Ansari mengharapkan pelatihan ini dapat menigkatkan kompetensi dan kemampuan tenaga
kerja perusahaan industri yang siap pakai dalam bidang garmen untuk mendukung efisiensi
dan produktivitas, serta meningkatkan daya saing. Menurutnya, peluang pasar ekspor bagi
perusahaan industri TPT sangat terbuka karena mampu menghasilkan produk dengan kualitas
tinggi, desain baru, dan kemampuan pasok yang lebih cepat dibandingakan dengan negara
saingan tersebut.