Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan 1

 Rentang tanggung jawab yang dimiliki manajer operasi di dalam pabrik atau layanan itu
sendiri adalah: penting, mendalam, dan luas cakupannya.
 Manajemen operasi berkaitan dengan kegiatan yang memungkinkan suatu organisasi untuk
mengubah berbagai input dasar menjadi output yang berguna bagi pelanggan akhir.
 Manajemen operasi memiliki cakupan tanggungb jawab yang sangat luas dan akan
memanfaatkan berbagai fungsi dalam organisasi, tidak terbatas pada departemen tertentu.
 Manajemen operasi berkaitan dengan menyatukan area dan fungsi lain menjadi inti pusat dari
kemampuan bagi organisasi. Manajemen operasi tidak lagi terbatas pada fokus sempit pada
aktivitas spesifik organisasi.
 Dalam era modern manajemen operasi, organisasi tidak lagi melihat diri mereka sebagai
elemen yang berdiri sendiri dalam keseluruhan proses tetapi sebaliknya, melihat diri mereka
sebagai bagian dari perusahaan yang lebih luas. Tidak hanya organisasi yang bersangkutan
dengan mentransfer barang dan jasa ke pelanggan akhir, tapi harus dilakukan dengan cara
memberikan nilai tambah. Nilai tambah, dalam istilah yang paling sederhana berarti
pendapatan atau manfaat yang diperoleh dari melakukan operasi tertentu lebih besar dari
biaya melakukannya.
 Semua organisasi, baik mereka berada di sektor swasta atau publik, atau di bidang manufaktur
atau jasa, memiliki operasi di dalamnya. Nilai tambah operasi penting bagi sektor swasta dan
publik.
 Melihat manufaktur versus layanan, kita perlu melihat manufaktur dan layanan dalam hal
memahami berbagai aktivitas yang saling terkait dari input dasar hingga pengiriman
pelanggan akhir.
 Perbedaan antara manufaktur dan jasa tidak begitu mendalam seperti yang sering dinyatakan
dalam alasan; masalah utamanya lebih cenderung menjadi perbedaan antara bahan,
pelanggan, atau pemrosesan informasi operasi.

Ringkasan 2

 Selain tanggung jawab manajerial yang besar dalam mengelola aset utama, biaya, dan sumber daya
manusia, kontribusi manajemen produksi dan operasi sangat penting karena dapat memberikan
sejumlah peluang keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

 Strategi harus ada jika organisasi ingin bersaing dalam dunia bisnis, membutuhkan inovasi yang
cepat dan berkesinambungan, serta terbuka terhadap persaingan global di banyak industry dan pasar.

 Di Jepang dan perusahaan kelas dunia lainnya, kontribusi manajemen operasi terhadap perencanaan
bisnis adalah sentral. Keterlibatan ini membantu memandu perusahaan dengan mencocokkan
kemampuan inti perusahaan dengan persyaratan pasar.

 Strategi operasi sangat penting sebagai bagian dari strategi bisnis yang lebih luas, dalam
mengintegrasikan dan menggabungkan persyaratan utama kompetitif, termasuk biaya,

kecepatan pengiriman, keandalan pengiriman, fleksibilitas, dan konfigurasi spesifik pelanggan.

 Memiliki strategi operasi penting karena kemampuan untuk menjadi gesit, ramping dan fleksibel
tidak terjadi secara kebetulan. Strategi operasi menjadi sarana untuk mewujudkan kapabilitas.
Apa Itu Strategi Operasi?

Tidak ada satu cara terbaik untuk merumuskan strategi dan perdebatan tentang apakah strategi harus
internal, berbasis sumber daya atau sepenuhnya eksternal digerakkan oleh pasar. Dalam praktek,
banyak organisasi akan menggabungkan pertimbangan internal dan eksternal dengan cara yang sama
bahwa mereka cenderung berinovasi sebagai hasil dari keduanya. Kemampuan ini tidak terbatas pada
operasi saja tetapi mencakup kemampuan operasi dalam hal: kualitas, inovasi, fleksibilitas, volume
dan variasi, kecepatan dan keandalan pengiriman.

Mengapa Strategi Operasi Itu Penting

Salah satu tugas utama manajer operasi dalam mengembangkan strategi adalah memahami factor
faktor kompetitif yang dimiliki perusahaan dan memiliki kemampuan untuk menghadapi persyaratan
kompetitif tersebut.

Ringkasan 3

Tata letak (layout) fisik dan proses transformasi yang dilakukan organisasi adalah faktor penting
dalam manajemen operasi strategis. Ini karena tata letak dan proses transformasi menjadi petunjuk
tentang apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan organisasi.

 Layout dan pemilihan proses adalah memiliki kepentingan strategis untuk operasi manufaktur dan
jasa. Tujuan strategisnya adalah menyelaras kan proses transformasi dengan kebutuhan pasar dan
memahami implikasi perubahannya.

 Lima jenis dasar pilihan proses adalah proyek, job, batch, line, dan proses berkelanjutan.

 Jenis dasar layout adalah fixe layout, proses layout, kelompok (gabungan) layout dan produk
layout.

 Ada hubungan antara tata letak (fisik operasi) dan pilihan proses (transformasi).

 Pilihan proses akan menunjukkan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh perusahaan. Pilihan
proses dapat secara signifikan mempengaruhi apa yang perusahaan jual dan apa yang dapat
ditawarkan.

 Kebutuhan untuk memenuhi persyaratan volume dan variasi, menyebabkan teknologi produksi
berada diantara volume dan variasi.

 Teknologi proses bukanlah solusi cepat dan investasi harus dilakukan bersamaan dengan
keterampilan dan kemampuan. Setiap investasi harus dilakukan untuk mendukung perusahaan di
pasar yang dipilihnya dan tidak boleh berada di keinginan dari spesialis teknis tertentu, tetapi harus
menjadi keputusan holistik bagi perusahaan.

 Sejumlah besar investasi telah dilakukan di beberapa pabrik dengan sedikit keunggulan kompetitif
yang diperoleh. Namun, ketika investasi yang tepat dibuat, itu akan memungkinkan perusahaan untuk
beroperasi di tingkat dunia, asalkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar di mana perusahaan
bersaing.
 Teknologi proses merupakan kebutuhan dalam rangka memenuhi kebutuh pasar. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, teknologi dapat digunakan untuk pergantian cepat dan waktu pengaturan, volume dan
variasi campuran, kecepatan pengiriman dan persyaratan keandalan, dan untuk memastikan kualitas
proses. Namun, teknologi tidak boleh dipandang sebagai pengganti kemampuan sumber daya
manusia.

 Investasi dalam teknologi adalah keputusan strategis. Investasi harus dilakukan untuk
memungkinkan perusahaan mendukung pasar di mana perusahaan bersaing.

Topik 4
Inovasi – Mengelola Pembaruan Bisnis
Dalam banyak kasus, masing-masing perusahaan dapat memperbarui dirinya sendiri,
beradaptasi terhadap lingkungannya dan berpindah ke hal-hal baru. Seperti, perusahaan
Nokia yang pernah menjadi pembuat sepatu boot yang sederhana dan menjadi pemain nomor
satu dalam bisnis global telepon seluler. Perusahaan Stora di Swedia, yang didirikan pada
abad kedua belas sebagai perusahaan pemotongan dan pemrosesan kayu masih berkembang
hingga saat ini.

Tujuan Topik ini adalah agar Mhs


 Memahami pentingnya strategis inovasi;
 Menyadari bahwa manajemen operasi dapat memainkan peran sentral dan peran penting
dalam proses inovasi;
 Menghargai bagaimana operasi sejalan dengan proses inovasi.

Apakah perusahaan perlu berinovasi? untuk mengubah apa yang mereka tawarkan dan
bertahan hidup. Perusahaan yang mampu bertahan dan bahkan mampu tumbuh karena
mereka mampu melakukan perubahan (pembaruan) yang teratur dan terfokus. Mengelola
proses pembaruan ini adalah salah satu tantangan paling penting yang dihadapi manajer
operasi strategis.

Apa Itu Inovasi?


Inovasi dapat berbagai bentuk. Dapat diperalatan atau cara prosesnya terorganisir dan
terstruktur. Inovasi tergantung pada sikap untuk berubah, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.1. Apapun bentuknya, inovasi setidaknya merupakan keharusan untuk bertahan
hidup dan itu juga dapat menawarkan peluang nyata untuk pertumbuhan.

Inovasi dan Manajemen Operasi


Inovasi dapat menjadi proses yang berisiko dan tidak pasti, tetapi dapat dikelola. Intinya
adalah mengalokasikan sumber daya dan mengendalikan aktivitas dalam hal ini manajemen
operasi. Mengapa inovasi sering kali dikelola dengan buruk dalam organisasi justru karena
kurang terintegrasinya perspektif manajemen operasi. Misalnya, jika inovasi dilihat sebagai
penemuan, maka perusahaan cenderung mengelolanya melalui R&D.
Jadi yang dibutuhkan dalam manajemen inovasi yang sukses adalah strategi, pendekatan
integratif dan sistemik. Dalam hal proses, perlu melihat struktur proses itu sendiri, input-
output yang terlibat dan faktor yang dapat mempengaruhi positif atau negatif cara kerja
proses. Gambar 4.3 memberikan model proses sederhana dari faktor-faktor ini.

Gambar 4.3
Mengaktifkan dan faktor penghambat dalam inovasi.

Jenis-Jenis Inovasi

Inovasi datang dalam berbagai konfigurasi, dapat radikal dan sangat terlihat (seperti: sumber
cahaya baru atau robot di industri proses), tetapi yang lain kurang terlihat atau kurang
dramatis. Tantangan untuk manajemen inovasi yang efektif dimulai dengan pemahaman
tentang seluruh jenis inovasi dan kebutuhan untuk mengelolanya secara
berbeda. Gambar 4.5 menunjukkan jenis inovasi ini.

Gambar 4.5 Jenis-jenis inovasi.

Mengapa penting untuk memikirkan berbagai jenis inovasi? Sederhananya, mereka


membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda. Pada akhirnya, perubahan radikal dalam
produk dan proses mungkin akan menawarkan kesempatan untuk mengubah aturan
permainan bisnis, tetapi itu membutuhkan manajemen yang sangat hati-hati dan fokus. Untuk
sukses dalam proses inovasi membutuhkan pendekatan potofolio manajemen operasi
strategis.

Proses Inovasi

Inovasi, bukan hanya tentang penemuan tetapi tentang urutan kegiatan yang terlibat dalam
mengubah ide hingga menjadi realitas. Tahapan atau fase dalam setiap proses inovasi adalah
sebagai berikut:
 Memindai lingkungan (internal dan eksternal) untuk mengetahui sinyal ancaman dan
peluang perubahan.
 Memutuskan (berdasarkan pandangan strategis tentang bagaimana perusahaan dapat
berkembang dengan baik) sinyal mana yang harus ditanggapi.
 Memperoleh sumber daya untuk merespons (melalui menciptakan sesuatu yang baru
melalui R&D, atau melalui transfer teknologi, dll).
 Mengimplementasikan proyek inovasi (mengembangkan teknologi dan pasar internal atau
eksternal).
Kami juga harus menambahkan poin bahwa perusahaan dapat belajar dari kemajuan melalui
siklus ini sehingga mereka dapat membangun basis pengetahuan mereka dan dapat
meningkatkan cara mengelola proses, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 4.7 berikut
ini.

TOPIK 5
BUSINESS PROCESS REENGINEERING (BPR)
Setelah berakhirnya perang dingin dengan collapse-nya USSR tahun 1992, dalam dunia
bisnis internasional Amerika Serikat merasa kedodoran menghadapi Jepang dan the four
tigers (Hongkong, Singapore, South Korea, Taiwan).

APA BPR ITU?

BPR merupakan sebuah model bisnis yang baru secara konseptual agar perusahaan dapat
kembali bersaing di dalam dunia bisnis yang baru. BPR merupakan cara baru melihat
organisasi. Secara definisi BPR adalah “Pemikiran ulang secara FUNDAMENTAL dan
perancangan ulang secara RADIKAL atas PROSES bisnis untuk mendapatkan perbaikan
DRAMATIS dalam hal kinerja, seperti biaya, kualitas, pelayanan, dan kecepatan” (Hammer,
M., 1995).

FUNDAMENTAL; RADIKAL;
DRAMATIS; PROSES

FUNDAMENTAL, membuat pertanyaan yang paling dasar tentang perusahaan dan


bagaimana operasinya dengan melihat asumsi-asumsi yang mendasari cara
menyelenggarakan binis. Kadang-kadang asumsi itu usang, salah dan tidak sesuai.
RADIKAL, berarti mulai dari akar permasalahan, bukan membuat perubahan minor atau
berkutat dengan yang sudah ada, tetapi meninggalkan cara lama.
DRAMATIS, bukan untuk mencapai peningkatan marjinal atau incremental, tetapi
pencapaian lompatan besar (quantum leaps) dalam hal kinerja perusahaan.
PROSES, kata kunci yang paling penting, untuk menghasilkan perubahan radikal harus
melihat proses bisnis secara keseluruhan.

MEMILIH PROSES UTK INOVASI


TIGA KRITERIA UNTUK MEMBANTU PILIHAN
 Kegagalan
Proses-proses mana yang paling payah?
 Kepentingan
Proses-proses mana yang mempunyai dampak terhadap pelanggan?
 Kelayakan
Proses-proses mana yang saat ini paling mudah untuk di inovasi?.
TIGA KEKUATAN YG DIHADAPI PELAKU BISNIS 3P ATAU 3C
 PELANGGAN (COSTUMERS)
 PERSAINGAN (COMPETITION)
 PERUBAHAN (CHANGE)
KARAKTERISTIK 3P ATAU 3C INI SUNGGUH
BERBEDA DENGAN ARTINYA DI MASA LALU.

PENYEBAB KEGAGALAN BPI


1. TDK ADA SISTEM MANAJEMEN YG MEMONITOR KINERJA PROSES
BISNIS
2. TDK MAMPU MENGIDENTIFIKASI PROSES BISNISNYA
3. PERBAIKAN PROSES BISNIS TDK MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA
OUTPUT BISNIS
4. TDK ADA KONSISTENSI DAN KOMITMEN

MEREALISASIKAN STRATEGI
 MENILAI KINERJA SETELAH REDESAIN
 MENGKAPITALISASI PENINGKATAN KINERJA
 MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN PROSES BARU
 MEMPERBAIKI TERUS MENERUS

Anda mungkin juga menyukai