Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODOLOGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


RELEVANSI METODE PEMBELAJARAN PAI
Dosen Pengampu :
Dr. Nurainiah, S.Pd.I.,MA

Disusun oleh :
Kelompok 6

MUHAMMAD RIZKI HIDAYATULLAH


ARRAIYAN ZAMZAMI
FIKRI ANANTA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SERAMBI MEKAH
2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT.
Atas Limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Relevansi
Metode Pembelajaran PAI” dapat kami selesaikan dengan baik. kami berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini
dapat kami susun melalui beberapa referensi dari buku dan jurnal yang dapat kami temukan.
Kami berharap semoga makalah ini kedepannya juga dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
anda praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam
pembuatan tugas makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Banda Aceh, 18 November 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN....................................................................................................................iii
A. Latar Belakang...............................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................iii
C. Tujuan............................................................................................................................iii
BAB II........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................1
A. Pengertian Relevansi Metode Pembelajaran PAI...........................................................1
B. Relevansi Metode PAI Dengan Tujuan Pembelajaran....................................................1
C. Relevansi Metode PAI Dengan Bahan Ajar....................................................................2
D. Relevansi Metode PAI Dengan Situasi...........................................................................3
E. Relevansi Metode PAI Dengan Peserta Didik................................................................3
F. Relevansi Metode PAI Dengan Evaluasi........................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................6
KESIMPULAN :....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang sistematis dan berurutan.
Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran perlu direncanakan dengan baik. Beberapa
kompetensi yang harus dikuasai Guru Agama Islam pada khususnya adalah
merencanakan dan mendesain pembelajaran. Seorang Guru Pendidikan Agama Islam
perlu memiliki Kompetensi merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil
dan proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu relevansi metode pembelajaran PAI ?
 Bagaimana relevansi metode PAI dengan tujuan pembelajaran ?
 Bagaimana relevansi metode PAI dengan bahan ajar ?
 Bagaimana relevansi metode PAI dengan situasi ?
 Bagaimana relevansi metode PAI dengan peserta didik ?

 Bagaimana relevansi metode PAI dengan evaluasi ?

C. Tujuan

 Untuk mengetahui arti dan maksud dari relevansi metode pembelajaran PAI.
 Untuk mengetahui relevansi metode PAI dengan tujuan pembelajarannya.
 Untuk mengetahui relevansi metode PAI dengan bahan ajarnya.
 Untuk mengetahui relevansi metode PAI dengan situasinya.
 Untuk mengetahui relevansi metode PAI dengan peserta didiknya.
 Untuk mengetahui relevansi metode PAI dengan evaluasinya.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Relevansi Metode Pembelajaran PAI


Kata relevansi berasal dari kata relevan, yang mempunyai arti bersangkut paut,
yang ada hubungan, selaras dengan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
relevansi berarti hubungan; kaitan. Menurut Sukmadinata, relevansi terdiri dari relevansi
internal dan relevansi eksternal. Relevansi internal adalah adanya kesesuaian atau
konsistensi antara komponen-komponen kurikulum seperti tujuan, isi, proses
penyampaian dan evaluasi, atau dengan kata lain relevansi internal menyangkut
keterpaduan komponen-komponen dalam kurikulum. Sedangkan relevansi eksternal
adalah kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan
dalam masyarakat.1
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai prinsip-prinsip yang mendasari
kegiatan yang mengarahkan perkembangan seseorang khususnya proses belajar
mengajar. Menurut pandangan Arifin dalam Rahmat Hidayat berarti suatu jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan.2
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa relevansi itu adalah
hubungan, kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan Metode Pembelajaran
adalah suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar mencapai
tujuan pembelajaran.

B. Relevansi Metode PAI Dengan Tujuan Pembelajaran


Kerelevansi metode PAI dengan tujuan pembelajaran harus dilihat dari tujuan
yang hendak dicapai, seperti jika tujuan pembelajarannya berpusat pada ranah kognitif
maka metode driil kurang tepat jika digunakan, metode yang tepat digunakan pada ranah
kognitif ini ialah metode tanya jawab, pemberian tugas, diskusi dll. Jika tujuan
pembelajarannya berpusat pada ranah afektif maka metode yang tepat ialah metode
keteladanan. Jika tujuan pembelajarannya berpusat pada ranah psikomotor maka metode
yang cocok ialah metode alat peraga, dan simulasi.

1
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal 150-
151
2
Rahmat Hidayat, Ilmu Pendidikan Islam: Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia, (Medan: LPPPI, 2016), hal 110

1
Jadi dapat kita simpulkan bahwa metode pembelajaran yang akan di gunakan
harus dilihat dari tujuan pembelajarannya (kognitif, afektif, psikomotor). Dan jika tujuan
pembelajarannya mencakup ketiga ranah tersebut maka gurulah yang harus
mengsesuaikan dan mengkolaborasi kemampuan kreatifitasnya dalam metode-metode
tersebut.

C. Relevansi Metode PAI Dengan Bahan Ajar


Bahan ajar pada dasarnya adalah semua bahan yang didesain secara spesifik
untuk keperluan pembelajaran, bahan ajar berupa seperangkat materi yang disusun secara
sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar
dengan baik. Secara umum wujud bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
1. Bahan ajar cetak (printed), yaitu media ajar cetak seperti buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, foto atau gambar.
2. Bahan ajar dengar (audio), yaitu bahan ajar yang menggunakan media dengar / audio
seperti kaset, radio, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar lihat-dengar (audio visual), yaitu bahan ajar yang menggunakan media
audio visual seperti video compact disk, dan film.
4. Bahan ajar interaktif / multimedia interaktif, yaitu bahan ajar yang menggunakan
kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, gambar, animasi, dan video).3
Bahan pembelajaran yang baik harus mempermudah dan bukan sebaliknya
mempersulit siswa dalam memahami materi yang sedang di pelajari. Oleh karena itu,
bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria berikut:
1. Sesuai dengan topik yang dibahas.
2. Memuat intisari atau informasi pendukung untuk memahami materi yang dibahas.
3. Disampaikan dalam bentuk dan Bahasa yang singkat, padat, sederhana, sistematis,
sehingga mudah dipahami.
4. Dilengkapi contoh dan ilustrasi yang relevan dan menarik.
5. Memuat gagasan yang bersifat tantangan sehingga menarik rasa ingin tahu siswa dan
sebaiknya diberikan sebelum berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar sehingga
siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran PAI yang benar ialah sesuai
dengan kriteria dan prinsip-prinsip bahan ajar Pendidikan agama islam itu sendiri dan

3
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal 182

2
jika metode pembelajarannya tidak memperhatikan bahan yang diajarkan maka tujuan
dari pembelajaran tersebut tidak akan tercapai secara maksimal.

D. Relevansi Metode PAI Dengan Situasi


Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas atau situasi
lingkungan. Bila jumlah murid begitu banyak, maka metode diskusi agak sulit digunakan
apalagi bila ruangan yang tersedia kecil. Metode ceramah juga harus mempertimbangkan
jangkauan suara guru. Maka metode yang tepat digunakan adalah metode seperti: tanya
jawab, simulasi dan lain-lainnya. Akan tetapi guru juga harus bisa menyesuaikan metode
tersebut dengan situasi tempat ia berada agar tujuan dari materi yang akan disampaikan
pun tercapai secara maksimal. Jadi sangat penting diperhatikan bagi seorang guru
mengenai situasi tempat ia mengajar.

E. Relevansi Metode PAI Dengan Peserta Didik


Salah satu aspek yang ada didalam kerangka pembelajaran adalah aspek peserta
didik, semua guru pasti mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki individu yang
berbeda-beda karena setiap anak adalah seorang individu. Untuk mencari perbedaan-
perbedaan setiap individu yang dimiliki oleh setiap peserta didik dibutuhkan waktu yang
lama seperti bagaimana cara ia menyerap materi, kecepatan belajar, sikap terhadap
belajar dan cara belajar. Maka sebagai seorang guru harus memiliki metode cara
mengajar dan juga berpikir yang logis untuk menghadapi perbedaan individu yang
dimiliki oleh peserta didik agar dapat memahami karakteristik setiap individu. Oleh
karena itu guru harus menyesuaikan materi, metode, dan juga cara ajar yang baik karena
pemahaman dan keberhasilan peserta didik itu dipengaruhi bagaimana cara respon dan
cara mengajar seorang guru dalam menilai dan mengolah karakteristik individu yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut.

F. Relevansi Metode PAI Dengan Evaluasi


Dalam pelaksanaan evaluasi perlu diperhatikan beberapa prinsip sebagai dasar
pelaksanaan penilaian. Prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut ini:
1. Evaluasi komprehesif (menyeluruh). Yaitu pengukuran yang meliputi aspek
kognitif, efektif, dan psikomotorik.
2. Prinsip kesinambungan (kontinuitas). Yaitu penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan.

3
3. Evaluasi yang dilakukan secara terus menerus dari waktu ke waktu untuk
mengetahui perkembangan peserta didik.
4. Prinsip penilaian yang objektif.
5. Evaluasi penilaian dan objektifitas yang adil dan toleran.
6. Prinsip sistematis. Yaitu penilaian yang dilakukan secara sistematis dan
menyeluruh.4
Berkaitan dengan metode dalam Pendidikan agama islam maka ada beberapa
jenis evaluasi yang dapat diterapkan:
1. Evaluasi Formatif, yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai
oleh para peserta didik setelah menyelesaikan satuan program pembelajaran
(kompetensi dasar) pada mata pelajaran tertentu.
2. Evaluasi Sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta
didik setelah megikuti pelajaran dalam satu semester dan akhir tahun untuk
menentukan jenjang berikutnya.
3. Evaluasi Penempatan (placement), yaitu evaluasi tentang peserta didik untuk
kepentingan penempatan di dalam situasi belajar yang sesuai dengan kondisi
atau kemampuan yang dimiliki pserta didik.
4. Evaluasi Diagnostik, adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk keperluan latar
belakang (psikologi, fisik, lingkungan) dari peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam
memecahkan masalah kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik
tersebut. Evaluasi ini erat kaitannya dengan kegiatan bimbingan atau
penyuluhan di sekolah.5
Berikut ini adalah jenis-jenis alat evaluasi:
1) Alat/Instrumen Evaluasi Bentuk Non-Tes:
 Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,
logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu,. Alat
yang digunakan dalam melakukan observasi adalah pedoman observasi.6
 Wawancara
4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal 226
5
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal 227-228

6
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal 153

4
Wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu : pertama, wawancara bebas yaitu
si penjawab (responden) diperkenanakan untuk memberikan jawaban secara bebas
sesuai dengan ia ketahui tanpa diberikan Batasan oleh pewawancara. Kedua,
adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah Menyusun pertanyaan
terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informasi yang
diperlukan saja.7
 Angket
Angket (kuisioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi tidak
langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini berisi daftar pertanyaan yang bertujuan
untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai halyang berkaitan dengan
responden.
 Skala sikap
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek
tertentu. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni pendukung (positif), menolak
(negatif), dan netral. Sikap juga dapat diartikan reaksi seseorang terhadap suatu
stimulus yang datang pada dirinya.8
2) Alat/Instrumen Evaluasi Bentuk Tes:
 Uraian
 Objektif
 Lisan
Apapun metode yang digunakan oleh seorang guru maka hendaknya
memperhatikan beberapa item berikut seperti:
a. Berpusat pada anak didik.
b. Belajar dengan memberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu.
c. Mengembangkan kemampuan sosial.
d. Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi.
e. Mengembangkan kreatifitas dan keterampilan memecahkan masalah.

BAB III
PENUTUP

7
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal 157
8
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal 113

5
KESIMPULAN :
1. Metode yang akan digunakan harus melihat tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Metode pembelajaran PAI yang benar adalah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kriteria
bahan ajar Pendidikan Agama Islam itu sendiri. Apabila metode yang digunakan tidak
memperhatikan bahan yang akan diajarkan maka tujuan dari pembelajaran tidak akan
tercapai secara maksimal.
3. Dengan sesuainya metode yang digunakan guru dengan situasi sekolah tempat ia
mengajar maka tujuan dari materi yang akan disampaikan pun akan tercapai secara
maksimal.
4. Apabila siswa memiliki kemampuan rata-rata yang sama maka guru bisa menggunakan
metode seperti: diskusi, tanya jawab, dan simulasi. Kemudian apabila kemampuan siswa
di suatu kelas tidak merata maka metode yang mungkin digunakan seperti: pendekatan
personal. Ini semua Kembali kepada kreatifitas guru dalam melihat kemampuan,
kematangan, dan latar belakang siswa.
5. Apabila metode yang digunakan guru adalah metode tanya jawab dalam proses
pembelajaran maka evaluasi yang cocok untuk diterapkan adalah tes lisan. Karena pada
awalnya siswa sudah dibimbing oleh guru untuk menuturkan dan menjelaskan materi
pelajaran secara lisan. Ini akan memudahkan guru untuk menguji seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

6
Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Eko Putro Widoyoko. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2007.

Rahmat Hidayat. Ilmu Pendidikan Islam: Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia.
Medan: LPPPI, 2016.

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Anda mungkin juga menyukai