PEMANFAATAN AIR LAUT SEBAGAI SUMBER CADANGAN ENERGI

BERSIH
Abelius Maruli Tua Pangaribuan1, Monica Fiantia2,
Annisa Fithri Dwi Jayanti3, Nadia Salsabila4
S1 Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya.
abelius.22038@mhs.unesa.ac.id,monica.22106@mhs.unesa.ac.id,annisa.22108@mhs.unesa.ac.id,nadia.22137@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini membahas pemanfaatan energi bersih di Surabaya North Quay, sebuah tempat
wisata yang menggunakan energi laut sebagai sumber tenaga untuk operasionalnya. Dengan pendekatan
kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk memahami pemanfaatan energi bersih di lokasi tersebut.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, termasuk energi matahari,
angin, air, geotermal, biomassa, dan tenaga ombak. Pemanfaatan sumber daya alam ini dapat membantu
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu
contoh pemanfaatan energi bersih adalah Surabaya North Quay, sebuah tempat wisata yang menggunakan
energi laut sebagai sumber tenaga untuk operasionalnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif untuk memahami penggunaan energi bersih di Surabaya North Quay, yang merupakan langkah
penting dalam memahami pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Pengembangan energi terbarukan,
seperti energi arus laut dan energi air, memiliki peran krusial dalam memenuhi kebutuhan energi dan
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Surabaya North Quay menjadi contoh nyata
bagaimana energi terbarukan, seperti energi air dan energi laut, dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam operasional tempat wisata. Dengan demikian, pengembangan teknologi energi
bersih dari air laut terus berlanjut sebagai upaya untuk mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan
lingkungan dan memenuhi kebutuhan energi di masa depan.
Kata kunci : Energi Bersih Surabaya North Quay

ABSTRACT
This research discusses the use of clean energy in Surabaya North Quay, a tourist attraction that
uses marine energy as a power source for its operations. With a qualitative approach, this
research aims to understand the use of clean energy in this location. Indonesia has great potential
in developing renewable energy, including solar energy, wind, water, geothermal, biomass and
wave power. Utilizing these natural resources can help reduce dependence on fossil fuels and
reduce greenhouse gas emissions. One example of the use of clean energy is Surabaya North
Quay, a tourist attraction that uses marine energy as a power source for its operations. This
research uses a qualitative approach to understand the use of clean energy in Surabaya North
Quay, which is an important step in understanding the use of renewable energy in Indonesia. The
development of renewable energy, such as ocean current energy and water energy, has a crucial
role in meeting energy needs and reducing dependence on fossil fuels. Surabaya North Quay is a
clear example of how renewable energy, such as water energy and marine energy, can be used to
meet electricity needs in tourist attraction operations. Thus, the development of clean energy
technology from sea water continues as an effort to diversify energy sources and reduce
dependence on fossil fuels, which is an important step in maintaining environmental
sustainability and meeting future energy needs.
Keywords: Clean Energy Surabaya North Quay.

Pendahuluan mengurangi emisi gas rumah kaca, dan

Indonesia merupakan negara yang kaya
akan sumber daya alamnya. Sehingga
banyak sekali sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.
Salah satunya yaitu energi bersih, yang
dimana energi bersih merujuk pada sumber
daya energi dan teknologi yang lebih ramah
lingkungan dan memiliki dampak minimal
terhadap lingkungan. Energi bersih biasanya
dihasilkan dari sumber-sumber yang dapat
diperbaharui dan memiliki emisi gas rumah
kaca yang rendah. Energi bersih tersebut
memiliki banyak jenisnya yaitu Energi
Matahari (Solar): Menghasilkan energi dari
radiasi matahari menggunakan panel surya.
Energi Angin (Wind): Menggunakan turbin
angin untuk mengonversi energi kinetik
angin menjadi listrik. Energi Air
(Hydropower): Menggunakan energi air
aliran sungai atau air terjun untuk
menghasilkan listrik. Energi Geotermal:
Memanfaatkan panas bumi dari dalam bumi
untuk menghasilkan listrik atau panas.
Energi Biomassa: Menggunakan bahan
organik, seperti limbah pertanian atau
biomassa hutan, untuk menghasilkan energi.
Tenaga Ombak dan Pasang Surut atau air
laut: Menggunakan energi dari pergerakan
gelombang laut atau perubahan pasang surut
untuk menghasilkan listrik. Penggunaan
energi bersih dapat membantu mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil,
berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan
iklim. Namun, setiap sumber energi,
termasuk yang bersih, memiliki keuntungan
dan tantangan sendiri, dan pemilihan sumber
energi yang tepat harus mempertimbangkan
aspek ekonomi, teknis, dan lingkungan
secara menyeluruh.
Indonesia merupakan negara kepulauan
yang memiliki 17.001 pulau, dimana
banyaknya kepulauan tersebut menjadikan
Indonesia sebagai negara yang kaya akan
sumber daya alamnya. Sumber daya alam
yang ada dapat dimanfaatkan sebagai
sumber keberlangsungan hidup masyarakat,
salah satunya adalah air laut. Air laut
merupakan salah satu energi alternatif yang
dimana dapat menjadi sumber kehidupan
bagi manusia, salah satunya dapat digunakan
sebagai sumber tenaga untuk
membangkitkan listrik. Dapat diketahui
bahwasannya air memiliki sifat yang tidak
akan habis sehingga hal tersebut
menyebabkan air laut dapat dijadikan
sumber tenaga untuk jangka waktu yang
cukup lama. Pemanfaatan air laut sebagai
sumber cadangan energi bersih menjadi
topik yang semakin penting dalam upaya
mengatasi tantangan energi global dan
mengurangi dampak negatif perubahan
iklim. Air laut adalah sumber daya yang
melimpah di Bumi, dan potensi energi yang
terkandung di dalamnya dapat dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan energi dunia.
Salah satu cara utama untuk memanfaatkan
air laut sebagai sumber energi adalah
melalui teknologi energi laut, yang
mencakup energi pasang surut, energi
gelombang laut, dan energi panas laut.
Surabaya merupakan wilayah dataran
rendah yang dimana wilayah tersebut dekat
dengan permukaan laut. Sehingga banyak
masyarakat Surabaya khususnya Surabaya
Utara bermata pencaharian sebagai nelayan.
Energi air laut sangat memengaruhi
keberlangsungan hidup masyarakat yang
tinggal di wilayah tersebut. Selain itu energi
bersih merupakan hal yang penting untuk
dilestarikan manfaatnya. Selain itu dengan
adanya energi air laut bisa menjadikan suatu
objek wisata. Salah satunya yang ada di
Surabaya yaitu Surabaya North Quay. Yang
dimana berlokasi diberlokasi di lantai dua
dan tiga gedung megah Terminal Gapura
Surya Nusantara, di dalamnya merupakan
tempat wisata yang dapat melihat langsung
keindahan laut. Surabaya North Quay
tersedia untuk semua orang dan
menawarkan aktivitas berbeda seperti
Kunjungan Fun Tour bersama Artama III
Harbour Cruise, di mana para tamu dapat
menikmati perjalanan, memesan makanan
dan minuman, bahkan berkaraoke. Wilayah
ini juga menjual oleh-oleh, kamar mandi
bersih, serta kawasan pusat jajanan dan
pertokoan. Selain itu, terdapat penginapan di
dekat Surabaya North Quay untuk para tamu
yang mencari akomodasi. Surabaya North
Quay diproyeksikan menjadi destinasi
kongkow baru di Kota Pahlawan.
Komunitas-komunitas anak muda yang
gemar mencari suasana baru dapat hang-out
di tempat yang modern dengan suasana laut
di sini. Kini untuk keluarga muda juga tidak
perlu jauh-jauh untuk bersantai bersama
anak-anak sembari mengenalkan dunia
bahari. Mengenai energi yang terjangkau
dan bersih di Surabaya North Quay, penting
untuk dicatat bahwa kawasan ini pada
dasarnya adalah lokasi wisata dan terminal
pelabuhan. Meskipun hal ini tidak secara
langsung menambah energi bersih,
Suarabaya North Quay tetap berperan dalam
memajukan praktik ekonomi dan efisiensi
energi dalam operasionalnya. Pengunjung
dan pelaku bisnis di ruang tersebut dapat
berkontribusi terhada energi yang terjangkau
dan bersih dengan menerapkan praktik
energi yang berkelanjutan dan mendukung
upaya-upaya lokal yang mengarah pada
kemajuan terjangkau dan ramah lingkungan.
Energi apakah yang digunakan oleh
Surabaya North Quay untuk
mengoperasikan kapal dan wista di
Surabaya North Quay?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu
proses eksplorasi dan pemahaman
berdasarkan metode yang meneliti fenomena
sosial. Dalam penelitian ini, peneliti
membuat gambaran yang kompleks,
mengolah kata-kata, laporan terperinci dari
sudut pandang responden dan mengarahkan
penyelidikan dalam keadaan yang alami.
Penelitian kualitatif diselesaikan dalam
keadaan alamiah dan bersifat penemuan.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah
instrumen kuncinya. Oleh karena itu,
peneliti harus memiliki informasi hipotetis
dan pengetahuan yang luas sehingga dapat
menganalisis, mengkontruksi dan
membangun objek yang diteliti menjadi
fokus dan lebih jelas. Penelitian ini relevan
dengan menggunakan metode kualitatif
karena memenuhi ciri-ciri pendekatan
metode kualitatif, terutama mencakup
informasi melalui observasi, wawancara,
persepsi, dan kajian dokumen.

HASIL DAN PEMBAHASAN berkelanjutan dan daya dukung

Kita membutuhkan energi bersih dan ekologi.
terbarukan untuk memenuhi kebutuhan 2. Investasi pada Landasan
sehari-hari. Energi yang kita butuhkan Ketenagalistrikan Berkelanjutan:
biasanya energi angin, energi air, energi pemerintah dan sektor swasta dapat
panas bumi, dan sel surya. Karena energi ini menginvestasikan sumber daya
dapat dihasilkan secara terus menerus, maka dalam kerangka ketenagalistrikan
ini termasuk jenis energi terbarukan. Era yang ramah lingkungan, misalnya,
energi bersih semakin mendekati kenyataan, pengembangan pembangkit listrik
khususnya di sektor transportasi. Target yang berorientasi matahari, turbin
SDGs diharapkan dapat mengurangi angin, dan perusahaan pengisi daya
ketergantungan masyarakat terhadap bahan berbasis sinar matahari.
bakar fosil, dengan lebih dari 50% aktivitas 3. Strategi Pendukung: Pemerintah
mobil dan industri pada akhirnya dapat menjalankan strategi yang
menggunakan energi terbarukan seperti membantu pengembangan energi
tenaga angin dan surya pada tahun 2050. ramah lingkungan, misalnya,
Sumber energi listrik yang berasal dari memberikan insentif untuk
generator akan digunakan. Topik ini dibahas penggunaan energi berkelanjutan,
pada Forum Menteri Energi Bersih (CEM) pedoman yang mendorong
yang diselenggarakan selama tiga hari pada pemanfaatan energi ramah
tanggal 6 hingga 8 Juni 2017 di Beijing, lingkungan, dan memberikan dana
Tiongkok. Perwakilan dari 25 negara di penghargaan kepada proyek-proyek
seluruh dunia berpartisipasi dalam energi berkelanjutan.
konferensi tersebut. Diskusi utama akan 4. Pekerjaan inovatif: Mendukung
berkisar pada topik yang berkaitan erat karya inovatif kemajuan energi
dengan teknologi energi ramah lingkungan. ramah lingkungan untuk membangun
Indonesia mempunyai potensi energi baru produktivitas dan kelangsungannya.
terbarukan yang sangat besar. Apabila 5. Kemitraan Publik-Swasta: Berikan
potensi tersebut berhasil dimanfaatkan maka energi pada organisasi antara
manfaatnya akan memberikan dampak yang masyarakat umum dan bidang
sangat besar bagi kehidupan masyarakat. rahasia untuk mendorong proyek
Untuk mengefektifkan pemanfaatan energi pembangkit listrik berkelanjutan.
bersih dan ramah lingkungan di Surabaya, 6. Schooling and Preparing :
beberapa tahapan dapat dilakukan: Memberikan pendidikan dan
penyiapan kepada masyarakat
1. Memperluas Perhatian dan Instruksi setempat dan angkatan kerja
Masyarakat: Misi untuk mengenai energi berkelanjutan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat memperluas pemahaman dan
tentang pentingnya energi kemampuan di bidang ini.
Dengan melakukan langkah-langkah
tersebut, diharapkan pemanfaatan energi
ramah lingkungan di Surabaya dapat
ditingkatkan sehingga dapat membantu
mengurangi emisi zat perusak ozon,
menjaga kelestarian aset, dan membuka
lowongan baru.
Energi Terbarukan
Energi Energi terbarukan diartikan sebagai
energi yang dihasilkan/dihasilkan dari
sumber alami dan terbarukan secara terus
menerus seperti: Contohnya termasuk sinar
matahari, angin, hujan, pasang surut,
gelombang, dan energi panas bumi. The
International energy Agency (IEA)
mendefinisikan energi terbarukan sebagai
listrik dan panas yang dihasilkan dari
sumber energi surya, angin, laut, dan energi.
Turunan hidrogen dari pembangkit listrik
tenaga air, biomassa, energi panas bumi,
bahan bakar nabati, dan sumber daya
terbarukan. Beberapa sumber energi bersih
dan berkelanjutan yang dapat disalurkan
menggunakan air laut yang berada di
Surabaya Nort Quay antara lain:
1. Energi listrik dari suhu air laut:
Menggunakan kemampuan suhu air
laut untuk menghasilkan energi
listrik dengan menggunakan kontras
suhu udara laut di permukaan dan di
laut
2. Pembangkit listrik berkelanjutan
lainnya: Selain memanfaatkan suhu
air laut, air laut juga dapat digunakan
untuk mengembangkan pembangkit
listrik ramah lingkungan lainnya,
seperti energi biomassa dan biofuel.
3. Intrusi Air Laut: Intrusi air laut
merupakan suatu kekhasan yang
patut dicermati dalam pemanfaatan
air laut. Inrusi air laut merupakan
permasalahan yang terjadi di
beberapa kota besar di Indonesia,
termasuk di Surabaya, yang terjadi
ketika air laut menembus zona
perairan baru sehingga air baru
tersebut menjadi asin. Dengan
memanfaatkan kemampuan aliran
energi dan suhu air laut, Surabaya
dapat mengembangkan sumber
energi berkelanjutan yang tidak
berbahaya bagi ekosistem dan
praktis. Meski masih ada beberapa
kendala yang harus diatasi, seperti
belum adanya subsidi dari
pemerintah dan belum adanya
kerangka kerja untuk kawasan timur,
namun pemanfaatan energi air laut di
Surabaya bisa untuk dikenbangkan.
Air laut dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi ramah lingkungan melalui
beberapa inovasi, seperti energi aliran,
energi gelombang, dan energi
momentum laut. Berikut ini beberapa
kelebihan dan kekurangan pemanfaatan
air laut sebagai sumber energi
berkelanjutan:
Kelebihan:
1. Potensi Energi yang Mengalir:
Energi yang mengalir memiliki
potensi luar biasa sebagai sumber
energi berkelanjutan. Inovasi yang
paling dikenal luas untuk mengubah
aliran energi adalah dengan
membangun bendungan di daerah
sempit atau muara.
2. Tidak berbahaya bagi ekosistem:
Penggunaan energi yang mengalir
dipandang sebagai sumber listrik
berkelanjutan yang sempurna dan
tidak berbahaya bagi ekosistem
 3. Memungkinkan di Indonesia:
Indonesia memiliki potensi energi
mengalir yang sangat besar, dan
pemanfaatan energi mengalir di
Indonesia menunjukkan
kemungkinan yang menjanjikan
untuk perbaikan sebagai sumber
energi yang bersih dan tidak
berbahaya bagi ekosistem, ramah
lingkungan.
4. Tidak akan habis: Air laut tidak akan
pernah habis sehingga cenderung
dimanfaatkan sebagai sumber energi
dalam jangka waktu yang lama.
Kelemahan:
1. Gangguan Air Laut: Gangguan air
laut merupakan permasalahan yang
terjadi di beberapa komunitas
perkotaan besar di Indonesia,
termasuk Surabaya. Gangguan air
laut merupakan permasalahan yang
terjadi ketika air laut menembus
zona perairan baru sehingga air baru
tersebut menjadi berbau tajam
2. Ketergantungan pada Zat Garam :
Zat garam pada air laut
mempengaruhi sifat sebenarnya dari
air laut, dan semakin baik kandungan
garam pada lautan maka semakin
besar pula tegangan dan arus listrik
yang dialirkan oleh air laut tersebut.
3. Kesulitan Mekanik: Penggunaan
energi yang mengalir memerlukan
inovasi yang kompleks dan
keinginan yang hati-hati untuk
meningkatkan pemanfaatan sumber
energi ini
Mempertimbangkan manfaat dan
ketidaknyamanan ini, penggunaan udara laut
sebagai sumber energi berkelanjutan
memerlukan cara yang hati-hati dan luas
untuk meningkatkan kapasitas sebenarnya
sekaligus mengatasi kesulitan yang ada.
Energi Arus Laut
Energi arus laut, termasuk energi arus laut,
merupakan salah satu jenis energi baru
terbarukan yang ada di Indonesia. Potensi
energi ini di Indonesia saja sebesar 17,9
GW, namun tingkat pemanfaatannya masih
sangat rendah (Tim Sekjen Dewan Energi
Nasional, 2019). Karena letak geografisnya
yang didominasi oleh kepulauan, maka
Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu
adanya peningkatan pemanfaatan energi
laut. Sebagai perbandingan, potensi energi
laut Indonesia setara dengan 53,3%
kapasitas pembangkit listrik Jawa-Bali.
Meskipun energi ini cukup murah untuk
digunakan dalam skala besar, terutama
untuk memenuhi kebutuhan listrik, namun
minimnya teknologi canggih untuk
membangun pembangkit listrik arus laut
(PLTAL) menjadi alasan utama mengapa
pembangkit listrik arus laut tidak
dikembangkan. Padahal energi ini cukup
murah untuk diterapkan secara luas,
khususnya untuk memenuhi kebutuhan
listrik bagi masyarakat pesisir dan wilayah
di sekitar selat, dapat juga digunakan untuk
peralatan sensor jarak jauh seperti alat
pengukur tinggi gelombang laut (tsunami).
Contoh pemodelan kendali turbin sumbu
vertikal pembangkit listrik tenaga arus laut
(PLTAL) dalam kondisi kecepatan arus laut
yang bervariasi berpotensi memanfaatkan
energi arus laut sebagai alternatif sumber
energi terbarukan. Pemanfaatan arus laut
sebagai sumber mata air pembangkit listrik
tenaga air laut (PLTAL) seharusnya bisa
dilakukan melalui beberapa inovasi yang
telah diciptakan. Jika dikaji, berikut cara-
cara menjadikan arus laut sebagai sumber
mata air pembangkit listrik tenaga air laut:
 1. Konversi Tenaga Kinetik :
Standar yang tercipta dalam
pemanfaatan inovasi
pemanfaatan energi laut adalah
melalui perubahan energi aktif
massa air laut menjadi energi
listrik. Inovasi ini dapat dibantu
dengan menggunakan turbin
udara laut yang dapat mengubah
energi aktif aliran laut menjadi
energi listrik.
2. Pemanfaatan Inovasi:
Pemanfaatan inovasi seperti
Nuclear Power Change (OTEC),
Marine Momentum Turbine, dan
Swaying Water Section (OWC)
merupakan inovasi yang dapat
dimanfaatkan untuk
meningkatkan pemanfaatan arus
laut sebagai sumber energi
listrik.
3. Karya inovatif: Karya inovatif
inovasi yang lebih modern
diharapkan dapat meningkatkan
pemanfaatan arus laut sebagai
sumber energi listrik. Hal ini
termasuk menciptakan inovasi
yang dapat mengatasi kesulitan
dalam memanfaatkan energi
momentum laut, misalnya variasi
pada contoh transportasi laut
Indonesia.
Dengan memanfaatkan aliran laut sebagai
sumber mata air pembangkit listrik tenaga
air laut dipercaya dapat menghasilkan energi
listrik yang tidak berbahaya bagi ekosistem
dan layak. Meski masih dalam tahap
perbaikan, namun kemampuan energi
momentum laut sebagai sumber energi
ramah lingkungan masih menunjukkan
peluang perbaikan yang menjanjikan di
kemudian hari. Potensi pembangkit listrik
arus laut di Surabaya mempunyai beberapa
kelebihan dan kendala. Berikut adalah
beberapa fokus penting sehubungan dengan
pembangkit listrik pasang surut air laut di
Surabaya:
Kelebihan:
1. Stabilitas: Energi momentum laut
memiliki atribut stabil, yang
membuat kekuatan yang diciptakan
lebih mengejutkan dan mudah untuk
disaring
2. Pola dan Energi: Energi pasang surut
laut memiliki contoh dan energi yang
dapat diubah sesuai kebutuhan,
sehingga masuk akal untuk
menyediakan kebutuhan listrik
3. Potensi Besar: Indonesia mempunyai
potensi energi pasang surut air laut
yang sangat besar, khususnya di
perairan Jawa-Bali dengan kecepatan
momentum laut sekitar 2,5
Kendala:
1. Teknologi: Inovasi energi pasang
surut laut masih belum stabil dan
mengalami kemajuan sehingga
kemajuan di Indonesia masih
menjadi sebuah ujian.
2. Finansial: Minat terhadap
pembangkit listrik tenaga pasang
surut memerlukan investasi yang
sangat besar, yang mungkin menjadi
batasan bagi perbaikan di Indonesia
3. Kerangka Pemeliharaan:
Pemeliharaan landasan di Indonesia,
misalnya, organisasi transportasi dan
kantor pelabuhan, memerlukan
pemeriksaan dan perbaikan lebih
lanjut
Meskipun terdapat beberapa hambatan,
potensi pembangkit listrik momentum laut
di Surabaya mempunyai dampak yang
sangat penting. Dengan mengatasi
hambatan-hambatan ini, Indonesia dapat
mengembangkan pembangkit listrik
momentum laut sebagai sumber listrik
berkelanjutan yang bersih dan tidak
berbahaya bagi ekosistem.
Energi air
Indonesia memiliki potensi besar untuk
pengembangan pembangkit listrik tenaga
air. Itu disebabkan kondisi topografi dan
geografi Indonesia yang merupakan negara
kepulauan bergunung dan berbukit serta
dialiri oleh banyak sungai dan dikelilingi
oleh lautan, daerah daerah tertentu
mempunyai danau/waduk yang cukup
potensial sebagai sumber energi air.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah
salah satu teknologi yang sudah terbukti
(proven), tidak merusak lingkungan,
menunjang diversifikasi energi dengan 2007
memanfaatkan energi terbarukan,
menunjang program pengurangan
pemanfaatan BBM, dan sebagian besar
memakai kandungan lokal. Energi baru
terbarukan merupakan solusi penggunaan
teknologi ramah lingkungan dalam sistem
pembangkit tenaga listrik. Misalnya
pembangkit listrik tenaga air dan
pembangkit listrik tenaga angin. Pada tahun
2007, konsumsi energi negara ini tecatat
terdiri dari 4,4% energi baru dan terbarukan.
Tingkat pemanfaatan energi air nasional
sebesar 8,6%, dimana 0,216% merupakan
pembangkit listrik tenaga mikro hidro
(PLTMH). Penggunaan energi air di
Indonesia diperkirakan mencapai 50 MW
pada pembangkit listrik tenaga air mini dan
mikro pada tahun 2019. Pembangkit listrik
tenaga air sendiri merupakan bagian dari
energi baru terbarukan berbasis air.
Meskipun pembangkit listrik tenaga air
merupakan teknologi ramah lingkungan
(green energy), namun dampaknya terhadap
lingkungan harus tetap diperhatikan. Faktor
penting yang mempengaruhi lingkungan,
seperti ketersediaan lahan, kualitas air, dan
emisi gas rumah kaca (CO2).
Energi bersih dan terbarukan diperlukan
untuk memenuhi semua kebutuhan kita
sehari-hari. Kita biasanya membutuhkan
energi angin, energi air, energi panas bumi
dan juga sel surya. Energi ini termasuk
sumber energi terbarukan karena dapat
diperoleh secara terus menerus. Pemenuhan
kebutuhan energi tidak lepas dari partisipasi
pemerintah dalam implementasi
kebijakannya. Energi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi dan mendorong
pembangunan suatu negara, oleh karena itu
diperlukan strategi yang tepat untuk
mencapai tujuan keberlanjutan sosial,
ekonomi, dan keberlanjutan jangka panjang.
Aktivitas industri dan pertumbuhan ekonomi
didorong oleh ketersediaan sumber daya
energi primer. Sumber energi primer
dibedakan menjadi dua sumber, yaitu:
sumber energi primer yang berasal dari
bahan bakar fosil (minyak bumi, gas alam,
dan batubara) dan sumber energi baru
terbarukan (EBT) (DEN, 2014).
Surabaya North Quay merupakan wisata
yang dibuka dan diresmikan pada tahun
2017, seiring berjalannya waktu banyak
pengunjung yang berwisata untuk melihat
keindahan laut serta kapal yang berlayar di
Tanjung Perak. Maka dari itu adanya wisata
ini membuat daya tarik tersendiri untuk
masyarakat setempat. Surabaya North Quay
memanfaatkan energi bersih yaitu energi
terbarukan untuk mengaliri listrik yang ada.
Hasil wawancara kami terhadap petugas
yang berada di Surabaya North Quay yaitu
dapat di katakan bahwasannya Surabaya
North Quay memiliki rekomendasi terhadap
peningkatan investasi energi laut
pengembangan kebijakan dalam mendukung
energi laut dan kolabarasi antar pemerintah
industri dan lembaga riset untuk memajukan
energi laut. North quay dapat menekankan
pentingnya energi laut sebagai bagian dari
strategi difersivikasi energi untuk mencapai
tujuan keberlanjutan. Selain itu North Quay
dapat mengatasi tantangan dalam
pemanfaatan air laut sebagai sumber
cadangan energi bersih mengatasi dengan
cara memanfaatkan air laut sebagai sumber
cadangan energi, pemanfaatan air laut
sebagai energi bersih sangat penting untuk
di pertahankan dan dikembangkan.
Perancanaan lebih lanjut dalam pemanfaatan
air laut sebagai sumber cadangan energi
bersih di north quay yaitu dengan
kedepannya terdapat operasional baru yaitu
operasional PPQ suplay air ke kapal dari air
laut lalu diolah dan bisa di manfaatkan
untuk kapal yang berada di Surabaya North
Quay. Energi bersih yang berasal dari air
laut melibatkan teknologi untuk mengestrak
energi air laut yang diolah untuk bermanfaat
bagi manusia. Dalam hal ini energi air dan
arus air memiliki beberapa macam yaitu :
1. Energi Ombak (Wave Energy):
Energi ombak mencoba untuk
menangkap energi dari gerakan
ombak di laut. Teknologi seperti
pembangkit listrik ombak
menggunakan perangkat yang
merespons gerakan ombak untuk
menghasilkan energi listrik. Konsep
ini berfokus pada potensi energi
kinetik yang dihasilkan oleh
gelombang laut.
2. Energi Pasang Surut (Tidal Energy):
Energi pasang surut melibatkan
pemanfaatan perbedaan ketinggian
air laut antara pasang dan surut.
Turbin pasang surut dapat digunakan
untuk mengubah energi pasang surut
menjadi energi listrik. Proyek seperti
bendungan pasang surut dan turbin
pasang surut di selat atau teluk
tertentu telah diusulkan dan
dibangun.
3. Energi Termal Laut (Ocean Thermal
Energy): Energi termal laut mencoba
untuk mengeksploitasi perbedaan
suhu antara lapisan air hangat di
permukaan laut dan lapisan air
dingin di kedalaman laut. Proses ini
melibatkan penggunaan mesin termal
laut untuk menghasilkan energi
listrik.
Desalinasi dan Pembangkit Listrik Terpadu:
Sejumlah proyek telah mencoba untuk
mengintegrasikan pembangkit listrik dengan
proses desalinasi air laut. Proses ini
mencoba untuk mencapai efisiensi yang
lebih tinggi dengan memanfaatkan panas
yang dihasilkan dari pembangkit listrik
untuk membantu dalam desalinasi air laut.
Tantangan yang terkait dengan teknologi ini
termasuk dampak lingkungan, biaya
investasi awal, dan stabilitas teknologi di
lingkungan laut yang keras. Meskipun
demikian, pengembangan teknologi energi
bersih dari air laut terus berlanjut sebagai
upaya untuk mendiversifikasi sumber energi
dan mengurangi ketergantungan pada bahan
bakar fosil.
Kesimpulan
Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
Indonesia memiliki potensi besar dalam
pengembangan energi terbarukan, seperti
energi arus laut dan energi air, yang dapat
membantu memenuhi kebutuhan energi dan
mengurangi ketergantungan pada bahan
bakar fosil. Surabaya North Quay, sebagai
contoh nyata, telah berhasil memanfaatkan
energi laut untuk memenuhi kebutuhan
listrik dalam operasional tempat wisata.
Pemanfaatan energi bersih dan terbarukan
ini menjadi langkah penting dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan dan memenuhi
kebutuhan energi di masa depan. Selain itu,
pengembangan teknologi energi bersih dari
air laut terus berlanjut sebagai upaya untuk
mendiversifikasi sumber energi dan
mengurangi ketergantungan pada bahan
bakar fosil. Hal ini menunjukkan bahwa
Indonesia memiliki potensi besar untuk
menjadi pemimpin dalam pengembangan
energi terbarukan di kawasan Asia
Tenggara. Dengan memanfaatkan sumber
daya alam yang melimpah, seperti energi
matahari, angin, air, geotermal, biomassa,
dan tenaga ombak, Indonesia dapat
memperkuat kemandirian energinya dan
berkontribusi pada upaya global dalam
mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan
demikian, pemanfaatan energi bersih dan
terbarukan di Surabaya North Quay tidak
hanya memberikan manfaat lokal dalam hal
operasional tempat wisata, tetapi juga
memberikan kontribusi yang signifikan
dalam upaya global untuk mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan dan
mengurangi ketergantungan pada bahan
bakar fosil. Langkah-langkah ini sejalan
dengan tujuan pembangunan berkelanjutan
yang telah ditetapkan dalam berbagai agenda
internasional, seperti Sustainable
Development Goals (SDGs), yang
menekankan pentingnya aksi kolaboratif
dalam mengatasi tantangan energi dan
lingkungan.
Saran
dapat disarankan bahwa pemanfaatan energi
bersih dan terbarukan, seperti energi air dan
energi laut, perlu didorong secara lebih luas
di Indonesia. Langkah-langkah konkret,
seperti insentif untuk investasi dalam
teknologi energi bersih, pengembangan
infrastruktur untuk memfasilitasi
pemanfaatan energi terbarukan, dan
kampanye penyadaran masyarakat tentang
manfaat energi bersih, dapat membantu
mempercepat adopsi energi terbarukan di
berbagai sektor. Selain itu, kerjasama antara
pemerintah, sektor swasta, dan lembaga
akademis dalam penelitian dan
pengembangan teknologi energi bersih juga
dapat menjadi langkah strategis dalam
mempercepat transisi menuju energi bersih
di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia
dapat memperkuat kemandiriannya dalam
hal energi, mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan, dan berkontribusi pada
upaya global dalam mengurangi emisi gas
rumah kaca.
DAFTAR PUSTAKA
PEMANFAATAN AIR LAUT SEBAGAI SUMBER
CADANGAN ENERGI LISTRIK. (2020).
Vertes Elektro, 22-33.
Afian kasharjanto, Daif Rahuna, & Rina. (2017).
PEMANFAATAN ENERGI ARUS LAUT DI
INDONESIA. Jurnal Wave, 75-84.
Kasharjanto, A. (2017). KAJIAN PEMANFAATAN
ENERGI ARUS LAUT DI INDONESIA.
Jurnal Wave, 75-84.
Muh.N.Habibi, Aldi, Arif Jaya, Sugianto, & Muh.
Amin. (2020). Audit Energi Listrik Pada
PT. Industri. Jurnal Logitech, 5-9.