Anda di halaman 1dari 3

Hukum Aqiqah – Kitab Terjemah Bulugul

Maram.
 31 Juli 2018

 Posted by Gema
31JUL
AQIQAH / AKIKAH berarti menyembelih kambing pada hari ketujuh kelahiran
seseorang anak. Menurut bahasa, akikah berarti pemotongan, Hukumnya sunah
muakkadah bagi mereka yang mampu, bahkan sebagian ulama menyatakan wajib. Bagi
seorang ayah yang mampu hendaknya menghidupkan sunnah ini hingga ia mendapat
pahala.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

: ‫َو َعْنَسُمَر َةرضياللهعنهَأَّنَر ُس وَاَللَّلِه صلىاللهعليهوسلمَق اَل‬


‫ِمِذ‬ ‫ِعِه‬ ‫ِب ِق ِتِه‬ ‫ٍم‬
‫ َو َص َّح َح ُه َالِّتْر ّي‬,‫ َو ُيَس َّم ى ) َرَو اُه َاْلَخ ْم َس ُة‬, ‫ َو ُيْح َلُق‬, ‫ ُتْذ َبُحَعْنُه َيْو َم َس اِب‬, ‫( ُك ُّلُغاَل ُمْر َتَه ٌن َع يَق‬
Wa ‘an ‫ رض ياللهعنه‬Samurata anna Rasulullah ‫ ﷺ‬qaala : kullu ghulaamin
murtahanun bi’aqiiqatihi, tudzbahu ‘anhu yauma saabi’ihi, wayuhlaqu, wayusamma.
Rawahu Ahmadu wal arba’atu, wa shahhahahut Tarmidziyyu

Dari Samurah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam


bersabda: “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya; ia disembelih hari ketujuh (dari
kelahirannya), dicukur, dan diberi nama.” Riwayat Ahmad dan Imam Empat. Hadits
shahih menurut Tirmidzi.

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

‫ِة‬ ‫ِم ِن ِف ِن‬ ‫ِئ ِض‬


‫ َو َعْنَاْلَج اِر َي َش اٌة ) َرَو‬, ‫َو َعْنَعا َش َةَر َيَالَّلُهَعْنَه ا ( َأَّنَر ُس وَاَللَّلِه صلىاللهعليهوسلمَأْم َر ُه ْم َأْنُيَعَّق َعْنَاْلُغاَل َش اَتا ُم َك ا َئَتا‬
‫اُه َالِّتْر ِمِذ ُّيَو َص َّح َح ُه‬
Wa ‘an ‘Aisyata anna Rasulullah‫ﷺ‬amarahum an yu’aqqa ‘an ghulaami syaataani
mukaafiataani, wa ‘anil jaariyati syatun. Rawahu Tarmiaziyyu wa shahhahhahu

Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam


memerintahkan mereka agar beraqiqah dua ekor kambing yang sepadan (umur dan
besarnya) untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan. Hadits shahih
riwayat Tirmidzi
Bisa disimpulkan bahwa jika seseorang berkemampuan untuk menyembelih 2 ekor
kambing bagi akikah anak laki-lakinya, maka sebaiknya ia melakukannya, namun jika
tidak mampu maka 1 ekor kambing untuk akikah anak laki-lakinya juga diperbolehkan
dan mendapat pahala.
Dalam penyembelihan akikah, banyak hal yang perlu diperhatikan, di antaranya, sebaiknya tidak
mematahkan tulang dari sembelihan akikah tersebut, dengan berharap akan keselamatan tubuh dan
anggota badan anak tersebut. ‘Akikah sah jika memenuhi syarat seperti syarat hewan Qurban, yaitu
tidak cacat dan memasuki usia yang telah disyaratkan oleh agama Islam. Seperti dalam definisi tersebut
di atas, bahwa akikah adalah menyembelih kambing pada hari ketujuh semenjak kelahiran seorang anak,
sebagai rasa syukur kepada Allah. Tetapi boleh juga mengganti kambing dengan unta ataupun sapi
dengan syarat unta atau sapi tersebut hanya untuk satu anak saja, tidak seperti kurban yang mana
dibolehkan untuk 7 orang. Tetapi, sebagian ulama berpendapat bahwa akikah hanya boleh dengan
menggunakan kambing saja, sesuai dalil-dalil yang datang dari Rasulullah Sallahualaihiwasalam.
Ada perbedaan lain antara akikah dengan Qurban, kalau daging Qurban dibagi-bagikan dalam keadaan
mentah, sedangkan akikah dibagi-bagikan dalam keadaan matang. Hikmah syariat akikah yakni dengan
akikah, timbullah rasa kasih sayang di masyarakat karena mereka berkumpul dalam satu walimah
sebagai tanda rasa syukur kepada Allah swt. Dengan akikah pula, berarti bebaslah tali belenggu yang
menghalangi seorang anak untuk memberikan syafaat pada orang tuanya, dan lebih dari itu semua,
bahwasanya akikah adalah menjalankan syiar Islam.
Referensi : Kitab Tarjamah Bulugul Maram, Bab Akikah Hal. 589.
Percetakan dan Penerbit Al Quran Gema Risalah Press.
Bulugul Maram

Anda mungkin juga menyukai