Anda di halaman 1dari 7

Fikih Kurban

khotbahjumat.com/5681-fikih-kurban.html

August 3, 2020

Khotbah Pertama:

‫ وأﺷﻬﺪ أن‬،‫ وﻣﺎ ﺗﻔﻀﻞ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺟﺰﯾﻞ اﻟﻌﻄﺎﯾﺎ واﻟﻬﺒﺎت‬،‫ﻧﺤﻤﺪ اﷲ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻣﻦ ﺑﻪ ﻋﻠﯿﻨﺎ ﻣﻦ ﻣﻮاﺳﻢ اﻟﺨﯿﺮات‬

‫ وأﺷﻬﺪ أن ﻣﺤﻤﺪاً ﻋﺒﺪه ورﺳﻮﻟﻪ‬،‫ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ ﺷﺮﯾﻚ ﻟﻪ ﻣﺴﺒﻎ اﻟﻨﻌﻢ وداﻓﻊ اﻟﻨﻘﻢ وﻓﺎرج اﻟﻜﺮﺑﺎت‬

‫ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وأﺻﺤﺎﺑﻪ وﻣﻦ ﺗﺒﻌﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎن ﻣﺎ داﻣﺖ اﻷرض‬،‫أﻛﻤﻞ اﻟﺨﻠﻖ وأﻓﻀﻞ اﻟﺒﺮﯾﺎت‬
ً‫ وﺳﻠﻢ ﺗﺴﻠﯿﻤﺎ‬،‫واﻟﺴﻤﺎوات‬.

Ibadallah,

Sesungguhnya hari Id adalah hari yang berbahagia bagi kaum muslimin. Dari Aisyah
radhiallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ وإن ﻋﯿﺪﻧﺎ ﻫﺬا اﻟﯿﻮم‬،‫إن ﻟﻜﻞ ﻗﻮم ﻋﯿﺪا‬

“Sesungguhnya setiap kaum itu memiliki Id. Adapun hari raya Id kita adalah pada hari
ini.” [Muttafaqun ‘alaih].

1/7
Oleh karena itu, kita dilarang berpuasa di hari ini. Dan dari Abu Said al-Khudri radhiallahu
‘anhu, ia berkata,

‫ﻧﻬﻰ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﺳﻠﻢ ﻋﻦ ﺻﻮم ﯾﻮم اﻟﻔﻄﺮ واﻟﻨﺤﺮ‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk berpuasa di hari Idul Fitri dan Idul
Adha.” [Muttafaqun ‘alaih]

Dan hari ini adalah hari menyembelih. Dinamakan dengan hari menyembelih, karena
pada tanggal 10 Dzul Hijjah inilah disyariatkan untuk memulai penyembelihan. Dan hari
ini adalah hari paling agung di sisi Allah. Dari Abdullah bin Qarth, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

‫أﻋﻈﻢ اﻷﯾﺎم ﻋﻨﺪ اﷲ ﯾﻮم اﻟﻨﺤﺮ ﺛﻢ ﯾﻮم اﻟﻘﺮ‬

“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari an-nahr (10 Dzul Hijjah). Kemudian hari
al-qar (11 Dzul Hijjah).” [HR. Ahmad dan Abu Dawud].

Dan amalan yang paling mulia pada hari tersebut adalah menyembelih hewan kurban.
Uang yang dibelanjakan untuk hewan ini adalah sedekah yang terbaik. Karena itu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih dua kambing pada hari ini. Siapa yang lebih
memilih bersedekah dengan uangnya dan meninggalkan berkuban, makai a telah keliru
dalam mencari yang utama. Tidak seharusnya seseorang mengedepankan akal dan
logikanya dalam masalah ini.

Sesungguhnya syarat paling agung agar amalan seseorang diterima, termasuk kurban ini
adalah ikhlas berharap wajah Allah semata. Tidak ada riya dan bangga diri. Allah Ta’ala
berfirman,

‫ِﻦ ﯾَﻨَﺎﻟُ ُﻪ اﻟﺘﱠ ْﻘ َﻮى ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ‬


ْ ‫اﷲَ ﻟُ ُﺤﻮ ُﻣ َﻬﺎ َو َﻻ ِد َﻣﺎ ُؤ َﻫﺎ َوﻟَﻜ‬
‫ﺎل ﱠ‬
َ َ‫ﻟَ ْﻦ ﯾَﻨ‬

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah,
tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” [Quran Al-Hajj: 37].

Suatu amalan tidak akan diterima kecuali dengan ikhlas berharap wajah Allah.

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ َذﺑَ َﺤ ُﻬ َﻤﺎ‬:‫ َوﻓِﻲ ﻟَ ْﻔ ٍﻆ‬.‫ﺎﺣ ِﻬ َﻤﺎ‬ ِ ‫ﻀ ُﻊ ِر ْﺟﻠَ ُﻪ َﻋﻠَﻰ‬ َ ‫ْﺸﯿْﻦ أَ ْﻣﻠَ َﺤﯿ‬
ِ ‫ﺻ َﻔ‬ ُ ‫ َوﯾُ َﻜﺒ‬،‫ُﺴ ﱢﻤﻲ‬
َ َ‫ َوﯾ‬،‫ﱢﺮ‬ ِ ‫ أ ْﻗ َﺮﻧَﯿ‬،‫ْﻦ‬
َ ‫ َوﯾ‬،‫ْﻦ‬ ِ ِ َ ‫ُﻀ ﱢﺤﻲ ﺑِ َﻜﺒ‬ َ ‫َﻛ‬
َ ‫ﺎن ﯾ‬

‫ ﻣُﺘﱠ َﻔ ٌﻖ َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ‬.ِ‫ﺑِﯿَ ِﺪه‬

2/7
“Nabi menyembelih dua ekor kambing yang putih bersih, aku melihat beliau meletakkan
kakinya di pangkal leher keduanya, lalu mengucapkan bismillah, bertakbir dan
menyembelihnya dengan tangannya.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Karena itu, kita harus bersemangat untuk berkurban. Dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ﻣﻦ وﺟﺪ ﺳﻌﺔ ﻓﻠﻢ ﯾﻀﺢ ﻓﻼ ﯾﻘﺮﺑﻦ ﻣﺼﻼﻧﺎ‬

“Siapa yang memiliki kelapangan. Namun ia tidak menyembelih, maka jangan dekati
tempat shalat kami.” [HR. Daruquthni].

Yang afdhal adalah seseorang menyembelih hewan yang berharga dan gemuk. Dari Abu
Dzar radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

: ‫ أي اﻟﺮﻗﺎب‬:‫ ﻗﻠﺖ‬:‫ ﻗﺎل‬.“ ‫ “اﻹﯾﻤﺎن ﺑﺎﷲ واﻟﺠﻬﺎد ﻓﻲ ﺳﺒﯿﻠﻪ‬:‫ﯾﺎ رﺳﻮل اﷲ أي اﻷﻋﻤﺎل أﻓﻀﻞ؟ ﻗﺎل‬

‫” أﻧﻔﺴﻬﺎ ﻋﻨﺪ أﻫﻠﻬﺎ وأﻛﺜﺮﻫﺎ ﺛﻤﻨًﺎ‬:‫ ﻗﺎل‬،‫أﻓﻀﻞ‬

“Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Iman kepada Allah
dan jihad di jalan-Nya.” Aku bertanya lagi, “Hamba sahaya seperti apa yang terbaik?”
Beliau menjawab, “Yang terbaik bagi pemiliknya dan paling mahal harganya.”

Sembelihan yang dianjurkan adalah yang berwarna putih. Atau dominan putih. Telah
dijelaskan sebelumnya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih dua
ekor kambing yang putih atau dominan warna putihnya.

Cara menyembelihnya adalah dengan menghadapkan hewan tersebut kea rah kiblat.
Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu memakruhkan kalau hewan sembelihan di hadapakan ke
arah selain kiblat. Hewan tersebut direbahkan di bagian sisi kirinya. Kemudian semua
kakinya menghadap ke arah kiblat.

Saat menyembelih mengucapkan Bismillah wallahu akbar. Hal ini berdasarkan perbuatan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. dan mengatakan, “Allahumma taqabbal minni wa
min fulan” (Ya Allah terimalah ini dariku dan dari si fulan). Atau siapa saja yang
bersamanya mendapatkan pahala. Seperti istri dan anak. Dari Aisyah radhiallahu ‘anha,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫اﻟﻠﻬﻢ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﻦ ﻣﺤﻤﺪ وآل ﻣﺤﻤﺪ‬

“Ya Allah, terimalah ini dari Muhammad dan keluarga Muhammad.” [HR. Muslim].

Dan dari Abdullah bin Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berkata,

3/7
‫اﻟﻠﻬﻢ ﻣﻨﻚ وﻟﻚ‬

“Ya Allah, ini dari-Mu dan untuk-Mu.” [HR. al-Baihaqi].

Dan dianjurkan juga untuk menajamkan pisau agar hewan yang disembelih nyaman. Dari
Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ وﻟﯿﺤﺪ أﺣﺪﻛﻢ‬،‫ وإذا ذﺑﺤﺘﻢ ﻓﺄﺣﺴﻨﻮا اﻟﺬﺑﺢ‬،‫إن اﷲ ﻛﺘﺐ اﻹﺣﺴﺎن ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻲء ﻓﺈذا ﻗﺘﻠﺘﻢ ﻓﺄﺣﺴﻨﻮا اﻟﻘﺘﻠﺔ‬

‫ﺷﻔﺮﺗﻪ ﻓﻠﯿﺮح ذﺑﯿﺤﺘﻪ‬

“Sesungguhnya Allah menuliskan kebaikan dalam segala hal. Apabila kalian membunuh,
maka baguskanlah caranya. Dan apabila kalian menyembelih, baguskanlah juga cara
menyembelihnya. Tajamkan pisau dan buat nyaman hewan sembelihan itu.” [HR.
Muslim].

Waktu menyembelih dimulai dari selesai shalat Id. Siapa yang menyembelih sebelum
shalat Id, maka sembelihannya tidak dianggap kurban. Dari Jundub bin Sufyan
radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

: ‫ﺷﻬﺪت اﻷﺿﺤﻰ ﻣﻊ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﺳﻠﻢ ﻓﻠﻤﺎ ﻗﻀﻰ ﺻﻼﺗﻪ ﺑﺎﻟﻨﺎس ﻧﻈﺮ إﻟﻰ ﻏﻨﻢ ﻗﺪ ذﺑﺤﺖ‬
‫ “ﻣﻦ ذﺑﺢ ﻗﺒﻞ اﻟﺼﻼة ﻓﻠﯿﺬﺑﺢ ﺷﺎة ﻣﻜﺎﻧﻬﺎ وﻣﻦ ﻟﻢ ﯾﻜﻦ ذﺑﺢ ﻓﻠﯿﺬﺑﺢ ﻋﻠﻰ اﺳﻢ اﷲ” ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﯿﻪ‬:‫ﻓﻘﺎل‬

“Aku menyaksikan hari Adha bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika
beliau selesai mengerjakan shalat, beliau melihat ada kambing yang sudah disembelih.
Beliau bersabda, ‘Siapa yang menyembelih sebelum shalat, maka sembelihlah lagi
kambing. Siapa yang belum menyembelih, sembelihlah sekarang dengan menyebut
nama Allah.” [Muttafaqun ‘alaih]

ُ ‫ أَُﻗ ْﻮ ُل َﻗ ْﻮﻟِﻲ َﻫ َﺬا َوأَ ْﺳﺘَ ْﻐﻔ‬،‫اﻟﺤ ِﻜﯿ ِْﻢ‬


‫ِﺮ‬ ‫ﺎن َو ﱢ‬
َ ‫اﻟﺬ ْﻛ ِﺮ‬ َ ‫ َوﻧَ َﻔ ْﻌﻨَﺎ ﺑِ َﻤﺎ ِﻓ ْﯿ ِﻪ ﻣ‬،‫آن اﻟ َﻌ ِﻈﯿ ِْﻢ‬
ِ َ‫ِﻦ اﻟﺒَﯿ‬ ِ ‫اﻟﻘ ْﺮ‬ ْ ‫ﺎر َك اﷲُ ﻟ‬
ُ ‫ِﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ ﻓِﻲ‬ َ َ‫ﺑ‬
َ ‫ِﺮ ْو ُه إِﻧﱠ ُﻪ ُﻫ َﻮ اﻟ َﻐ ُﻔ ْﻮ ُر‬
‫اﻟﺮ ِﺣ ْﯿ ُﻢ‬ ْ ‫ِﻦ ُﻛ ﱢﻞ َذ ْﻧ ٍﺐ َﻓ‬
ُ ‫ﺎﺳﺘَ ْﻐﻔ‬ ْ ‫ْﻦ ﻣ‬
َ ‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ‬
ْ ‫ْﻊ اﻟﻤ‬ َ ‫ِﻲ َوﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﻟ‬
ِ ‫ِﺠ ِﻤﯿ‬ ْ ‫ اﷲَ ﻟ‬.

Khutbah Kedua:

4/7
‫ وﺣﺠﺔ ﻋﻠﻰ اﻟﻌﺒﺎد‬،‫ وﻗﺪوة ﻟﻠﻌﺎﻣﻠﯿﻦ‬،‫اﻟﺤﻤﺪ ﷲ اﻟﺬي ﺑﻌﺚ ﻧﺒﯿﻪ ﻣﺤﻤﺪاً ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﺳﻠﻢ رﺣﻤﺔ ﻟﻠﻌﺎﻟﻤﯿﻦ‬
ً‫ وأﺷﻬﺪ أن ﻣﺤﻤﺪا‬،‫ وأﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وﺣﺪه أﻧﺠﺰ وﻋﺪه وﻧﺼﺮ ﻋﺒﺪه وﻫﺰم اﻷﺣﺰاب وﺣﺪه‬،‫أﺟﻤﻌﯿﻦ‬

‫ﻋﺒﺪه ورﺳﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وأﺻﺤﺎﺑﻪ وﻣﻦ ﺗﺒﻌﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎن إﻟﻰ ﯾﻮم اﻟﺪﯾﻦ وﺳﻠﻢ ﺗﺴﻠﯿﻤﺎً أﻣﺎ‬

‫ﺑﻌﺪ‬:

Ibadallah,

Ada enam cacat pada hewan kurban. Kalau salah satunya ada pada hewan kurban,
maka kurbannya tidak sah sebagai hewan kurban. Empat di antara cacat tersebut
disebutkan dalam hadits al-Barra bin Azib radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ﱢﻦ َﻇ ْﻠ ُﻌ َﻬﺎ‬
ُ ‫ َو ْاﻟ َﻌ ْﺮ َﺟﺎ ُء اَْﻟﺒَﯿ‬,‫ﺿ َﻬﺎ‬ ُ ‫ﯾﻀ ُﺔ اَْﻟﺒَﯿ‬
ُ ‫ﱢﻦ َﻣ َﺮ‬ َ ‫ َو ْاﻟ َﻤ ِﺮ‬,‫ﱢﻦ َﻋ َﻮ ُر َﻫﺎ‬
ُ ‫ اَْﻟ َﻌ ْﻮ َرا ُء اَْﻟﺒَﯿ‬:‫ﻟﻀ َﺤﺎﯾَﺎ‬ ُ ‫أَ ْرﺑَ ٌﻊ َﻻ ﺗَ ُﺠ‬
‫ﻮز ﻓِﻲ اَ ﱠ‬

َ ‫ َو‬. ُ ‫ﯿﺮ ُة اَﻟﱠﺘِﻲ َﻻ ﺗُ ْﻨﻘِﻲ” – َر َوا ُه اَْﻟ َﺨ ْﻤ َﺴﺔ‬


‫ﺻ ﱠﺤ َﺤ ُﻪ اَﻟﺘﱢ ْﺮ ِﻣﺬ ﱡ‬
ُ ‫ َواﺑ‬,‫ِي‬
‫ْﻦ ِﺣﺒﱠﺎن‬ َ ‫َ َو ْاﻟ َﻜ ِﺴ‬

“Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban: (1) buta sebelah dan jelas
sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas
pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.” [Dikeluarkan
oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Dishahihkan
oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban].

Cacat yang kelima yang membuat kurban menjadi tidak sah adalah kalau salah satu
telinga hewan tersebut terpotong. Apalagi kalau sampai kedua telinganya terpotong.
Cacat yang keenam adalah ekor yang terpotong. Selain dari cacat-cacat ini, kurbannya
sah.

Yang afdhal, daging hewan kurban itu dibagi menjadi tiga bagian. Sebagian untuk
dimakan. Sebagian lagi untuk disedekahkan. Dan Sebagian lagi untuk diberikan kepada
orang lain. Tidak boleh memberi bagian manapun dari bagian hewan kurban sebagai
upah untuknya. Dari Ali bin Abu Thalib radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

َ ‫ ﻟُ ُﺤﻮ َﻣ َﻬﺎ َو ُﺟﻠُﻮد‬، ‫ َوأَ ْن ﯾَ ْﻘ ِﺴ َﻢ ﺑُ ْﺪﻧَ ُﻪ ُﻛﻠﱠ َﻬﺎ‬، ‫أَ ﱠن اﻟﻨﱠﺒِ ﱠﻰ – ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﻪ وﺳﻠﻢ – أَ َﻣ َﺮ ُه أَ ْن ﯾَ ُﻘﻮ َم َﻋﻠَﻰ ﺑُ ْﺪﻧِ ِﻪ‬
‫َﻫﺎ‬
‫ارﺗِ َﻬﺎ َﺷ ْﯿﺌًﺎ‬ ِ ‫ﻼﻟَ َﻬﺎ [ ﻓِﻰ ْاﻟ َﻤ َﺴﺎﻛ‬
َ ‫ َو‬، ]‫ِﯿﻦ‬
َ ‫ﻻ ﯾُ ْﻌ ِﻄ َﻰ ﻓِﻰ ِﺟ َﺰ‬ َ ‫َو ِﺟ‬

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan dia untuk mengurusi unta-unta hadyu.
Beliau memerintah untuk membagi semua daging qurbannya, kulit dan jilalnya (kulit yang
ditaruh pada punggung unta untuk melindungi dari dingin) untuk orang-orang miskin. Dan

5/7
‫‪beliau tidak diperbolehkan memberikan bagian apapun dari qurban itu kepada tukang‬‬
‫‪jagal (sebagai upah).” [HR. al-Bukhari dan Muslim].‬‬

‫‪Kaum muslimin,‬‬

‫‪Pada hari raya Idul Adha kali ini, Allah mengumpulkan dua keutamaan pada kita. Karena‬‬
‫‪bertepatan dengan hari Jumat. Sehingga tergabunglah keutamaan hari raya Idul Adha‬‬
‫‪dan hari raya pekanan yaitu hari Jumat. Hari Jumat adalah hari terbaik dari hari-hari yang‬‬
‫‪lain. Dan Idul Adha hari yang palig agung yang ada di dunia ini. Karena itu,‬‬
‫‪manfaatkanlah keutamaan ini.‬‬

‫‪Yang perlu diketahui juga adalah Shalat Id itu menggugurkan kewajiban shalat Jumat.‬‬
‫‪Namun tetap wajib diganti dengan shalat zuhur. Namun mengerjakan Jumat lebih afdhal.‬‬

‫ْﻦ‪ ،‬اَ ْ َ‬
‫ﻷﺋِ ﱠﻤ ِﺔ اﻟ َﻤ ْﻬ ِﺪﯾﱢﯿ َ‬
‫ْﻦ‪،‬‬ ‫اﺷ ِﺪﯾ َ‬ ‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ْﻦ ُﺧﻠ َﻔﺎﺋِ ِﻪ ﱠ‬
‫اﻟﺮ ِ‬ ‫ار َ‬
‫ُﺤ ﱠﻤﺪٍ‪َ ،‬و ْ‬ ‫اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫ﺻ ﱢﻞ َو َﺳﻠﱢ ْﻢ َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﺒﺪ َ‬
‫ِك َو َر ُﺳ ْﻮﻟ َ‬
‫ِﻚ ﻧَﺒِﯿﱢﻨَﺎ ﻣ َ‬
‫ﺎن إِﻟَﻰ ﯾَ ْﻮ ِم‬‫ْﻦ‪َ ،‬و َﻣ ْﻦ ﺗَﺒِ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺈِ ْﺣ َﺴ ٍ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬و َﻋ ِﻦ اﻟﺘﱠﺎﺑِ ِﻌﯿ َ‬ ‫اﻟﺼ َﺤﺎﺑَ ِﺔ أَ ْﺟ َﻤ ِﻌﯿ َ‬
‫ِﻲ‪َ ،‬و َﻋ ِﻦ ﱠ‬ ‫أَﺑِ ْﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ‪َ ،‬و ُﻋ َﻤ َﺮ‪َ ،‬و ُﻋ ْﺜ َﻤ َ‬
‫ﺎن‪َ ،‬و َﻋﻠ ﱟ‬
‫اﺟ َﻌ ْﻞ َﻫ َﺬا اﻟﺒَﻠَ َﺪ آ ِﻣﻨًﺎ‬
‫ْﻦ‪َ ،‬و ْ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬و َد ﱢﻣ ْﺮ أَ ْﻋﺪَا َء اﻟ ﱢﺪﯾ َ‬ ‫اﻟﺸ ْﺮ َك َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺸ ِﺮ ِﻛﯿ َ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬وأَذ ﱠ‬
‫ِل ﱢ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫اﻟ ﱢﺪﯾ َ ﱠ َ‬
‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ أ ِﻋ ﱠﺰ ِ‬
‫ْﻦ َﻋﺎ َﻣ ًﺔ ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫ِﺮ ﺑِ َﻼ ِد اﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫‪.‬ﻣ ْ‬
‫ُﻄ َﻤﺌِﻨ‪‬ﺎ َو َﺳﺎﺋ َ‬

‫اﺟ َﻌ ْﻞ ﺗَ ْﺪ ِﻣﯿ َ‬
‫ْﺮ ُه ﻓِﻲ ﺗَ ْﺪﺑِﯿ ِ‬
‫ْﺮهِ‪،‬‬ ‫ْﻦ ﺑِ ُﺴ ْﻮ ٍء َﻓﺄَ ْﺷﻐ ِْﻠ ُﻪ ﺑِﻨَ ْﻔ ِﺴﻪِ‪َ ،‬و ْ‬
‫ار ُد ْد َﻛ ْﯿ َﺪ ُه ﻓِﻲ ﻧَ ْﺤ ِﺮهِ‪َ ،‬و ْ‬ ‫اﻹ ْﺳ َﻼ َم َو ْاﻟﻤ ْ‬
‫ُﺴﻠِ ِﻤﯿ َ‬ ‫َ‬ ‫ﱠ‬
‫اَﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ َﻣ ْﻦ أ َرا َد ِ‬
‫ْﺮ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ إِﻧﱠﺎ ﻧَ ْﺠ َﻌﻠُ َﻚ ﻓِﻲ‬ ‫ُﱢ‬ ‫اﺟ َﻌ ْﻠ َﻬﺎ َﺳﺒَ َﺐ ﻟ ِْﻠ َﻘ َ‬
‫ﻀﺎ ِء َﻋﻠَ ْﯿ ِﻪ إِﻧﱠ َﻚ َﻋﻠَﻰ ﻛﻞ َﺷ ْﻲ ٍء َﻗ ِﺪﯾ ٍ‬ ‫اﻛ ِﺸ ْﻒ ﻧَ َﻮاﯾَﺎ ُه َو ُﺧ َﻄ َﻄ ُﻪ َو ْ‬
‫َو ْ‬

‫اﺷﻐ ِْﻠ ُﻬ ْﻢ‬


‫ﺾ‪َ ،‬و ْ‬ ‫َﻫ ْﻢ ﻓِﻲ ﻧُ ُﺤ ْﻮ ِر ِﻫ ْﻢ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﺳﻠﱢ ْﻂ ﺑَ ْﻌ َ‬
‫ﻀ ُﻬ ْﻢ َﻋﻠَﻰ ﺑَ ْﻌ ٍ‬ ‫اﻛ ِﻔﻨَﺎ ُﺷ ُﺮ ْو َر ُﻫ ْﻢ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ُر ﱠد َﻛ ْﯿﺪ ُ‬
‫ﻧُ ُﺤ ْﻮر ِﻫ ْﻢ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬
‫ِ‬
‫ُﺠ ِﺮ ِﻣﯿ َ‬
‫ْﻦ‬ ‫‪.‬ﺑِﺄَ ْﻧ ُﻔ ِﺴ ِﻬ ْﻢ‪َ ،‬وأَ ْﻧ ِﺰ ْل ﺑِ ِﻬ ْﻢ ﺑَ ْﺄ َﺳ َﻚ اﻟﱠﺬ ْ‬
‫ِي َﻻ ﯾَ ُﺮ ﱡد َﻋ ِﻦ اﻟ َﻘ ْﻮ ِم اﻟﻤ ْ‬

‫ِﺢ ﺑِ َﻄﺎﻧَﺘَ ُﻬ ْﻢ‪َ ،‬وأَ ْﺑ ِﻌ ْﺪ‬ ‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬


‫ﺻﻠ ْ‬ ‫ُﻀﻠﱢﯿ َ‬ ‫ﺿﺎﻟﱢﯿ َ‬
‫ْﻦ َو َﻻ ﻣ ِ‬ ‫ْﺮ َ‬ ‫اﺟ َﻌ ْﻠ ُﻬ ْﻢ ُﻫﺪَا َة ُﻣ ْﻬﺘَ ِﺪﯾ َ‬
‫ْﻦ‪َ ،‬ﻏﯿ َ‬ ‫ِﺢ ُو َﻻ َة أُﻣ ْ‬
‫ُﻮ ِرﻧَﺎ‪َ ،‬و ْ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَ ْ‬
‫ﺻﻠ ْ‬

‫اﺟ َﻤ ْﻊ َﻛﻠِ َﻤﺘَ ُﻬ ْﻢ َﻋﻠَﻰ ْاﻟ َﺤ ﱢﻖ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ أَﯾﱢ ْﺪ ُﻫ ْﻢ ﺑِ ْﺎﻟ َﺤ ﱢﻖ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻧ ُ‬
‫ﺼ ْﺮ ُﻫ ْﻢ ﺑِ ْﺎﻟ َﺤ ﱢﻖ‬ ‫ْﻦ‪ ،‬اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ْ‬ ‫اﻟﺴ ْﻮ ِء َواﻟﻤ ْ‬
‫ُﻔ ِﺴ ِﺪﯾ َ‬ ‫َﻋ ْﻨ ُﻬ ْﻢ ﺑِ َﻄﺎﻧَ َﺔ ﱡ‬
‫ْﻊ ْاﻟ َﻌﻠِ ْﯿ ُﻢ‬ ‫ﱠﻞ ِﻣﻨﱠﺎ إِﻧﱠ َﻚ أَ ْﻧ َﺖ ﱠ‬
‫اﻟﺴ ِﻤﯿ ُ‬ ‫ْﻦ‪َ ،‬رﺑﱠﻨَﺎ ﺗَ َﻘﺒ ْ‬
‫َك ﯾَﺎ َر ﱠب اﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿ َ‬
‫َك َوﺑِ َﻼد َ‬
‫اﺣﻢ ﺑِ ِﻬ ْﻢ ِﻋﺒَﺎد َ‬ ‫َﱠ‬ ‫ﺼﺮ َ ﱠ‬
‫اﻟﺤﻖ ﺑِ ِﻬ ْﻢ‪ ،‬اﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ ْ ِ‬ ‫‪َ .‬وا ْﻧ ُ ِ‬

‫ُﺮ ﺑ ْﺎﻟ َﻌ ْﺪ ِل َواﻹ ْﺣ َﺴﺎن َوإﯾﺘَﺎ ِء ذِي ْاﻟ ُﻘ ْﺮﺑَﻰ َوﯾَ ْﻨ َﻬﻰ َﻋ ْﻦ ْاﻟ َﻔ ْﺤ َﺸﺎ ِء َو ْاﻟﻤُﻨ َﻜﺮ َو ْاﻟﺒَ ْﻐﻲ ﯾَﻌ ُ‬
‫ِﻈ ُﻜ ْﻢ‬ ‫ﱠ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِﻋﺒَﺎ َد اﷲِ‪) ،‬إِ ﱠن اﷲَ ﯾَﺄﻣ ُ ِ‬
‫ْﻜ ْﻢ َﻛﻔ ً‬
‫ِﯿﻼ‬ ‫ِﻫﺎ َو َﻗ ْﺪ َﺟ َﻌ ْﻠﺘُ ْﻢ ﱠ‬
‫اﷲَ َﻋﻠَﯿ ُ‬ ‫ﺎن ﺑَ ْﻌ َﺪ ﺗَ ْﻮﻛِﯿﺪ َ‬ ‫ﻀﻮا َ‬
‫اﻷ ْﯾ َﻤ َ‬ ‫ﺎﻫ ْﺪﺗُ ْﻢ َوﻻ ﺗَ ُ‬
‫ﻨﻘ ُ‬ ‫ون* َوأَ ْو ُﻓﻮا ﺑ َﻌ ْﻬ ِﺪ ﱠ‬
‫اﷲِ إِ َذا َﻋ َ‬ ‫ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮ َ‬
‫ِ‬
‫اﺷ ُﻜ ُﺮ ْو ُه َﻋﻠَﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ ﯾَﺰ ْد ُﻛ ْﻢ‪َ ،‬وﻟَﺬ ْ‬
‫ِﻛ ُﺮ اﷲِ‬ ‫ِ‬ ‫اﷲَ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَ ْﻔ َﻌﻠُ َ‬
‫ﻮن( ]اﻟﻨﺤﻞ‪َ ،[91-90:‬ﻓ ْﺎذ ُﻛ ُﺮ ْوا اﷲَ ﯾَ ْﺬ ُﻛ ْﺮ ُﻛ ْﻢ‪َ ،‬و ْ‬ ‫إ ﱠن ﱠ‬
‫ِ‬
‫‪ .‬أَ ْﻛﺒَ ُﺮ‪َ ،‬واﷲُ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ﺗَ ْ‬
‫ﺼﻨَﻌ ْ‬
‫ُﻮ َن‬

‫‪6/7‬‬
Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

7/7

Anda mungkin juga menyukai