Anda di halaman 1dari 60

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PEKERJAAN PERBAIKAN TANAH TAHAP I

Jasa Konsultansi Rancangan Teknik Terinci (RTT) Konstruksi


Runway, Taxiway dan Apron Berikut Fasilitas Penunjangnya di
Proyek New Yogyakarta International Airport

Paket : Sisi Udara

n NSE
Nur Straits Engineering

www.nse-corp.co.id
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEKERJAAN PERBAIKAN TANAH TAHAP I

PEKERJAAN
JASA KONSULTASI RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT) KONSTRUKSI
RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA
DI PROYEK NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT (NYIA)

Bandung, 16 Januari 2018

Diperiksa dan dinyatakan benar oleh : Disusun oleh :


KSO Ciriajasa Bluevisions TGP PT Nur Straits Engineering
( ) ( Team Leader )

Suherman S
PMSC Konsultan RTT Airside

Disetujui oleh :
PT Angkasa Pura I (Persero)
Project Management Office
Group Head

Widodo

Mengetahui :
PT Angkasa Pura I (Persero)
Direktur Teknik

Polana B. Pramesti
Document Title : Rencana Kerja dan Syarat-syarat Perbaikan Tanah Tahap I
Rancangan Teknik Terinci (RTT) Konstruksi Runway,
Taxiway dan Apron berikut Fasilitas Penunjangnya di Proyek
New Yogyakarta International Airport (NYIA)

Originator : PT. Nur Straits Engineering (NSE)


Client : PT. Angkasa Pura I
Location : Kulon Progo
Document Type : RKS | Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Reason for Prepared Checked Approved Project Unit Owner


Rev Status Issue Date
Issue Nur Straits Engineering Angkasa Pura I

Printed initials in the approval boxes confirm that the document has been signed.
The originals are held within Document Management.

STATUS CODE : IFC = Issued For Comment, IFA = Issued For Approval, IFU = Issued For Use
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 2 of 58

Lembar Revisi

Revisi Tanggal Keterangan Revisi

Additional Approvers (If Applicable)

Nama Designation Tanda Tangan Tanggal


RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 3 of 58

DAFTAR ISI

PASAL 1 PERSYARATAN UMUM 7


1.1 Umum 7
1.1.1 Nama Proyek 7
1.1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan 7
1.1.3 Maksud dan Tujuan 8
1.1.4 Ketentuan Umum 8
1.1.5 Tahapan Pelaksanaan (Umum) 9
1.1.6 Peraturan dan Ketentuan Yang Mengikat 10
1.1.7 Waktu Pelaksanaan 10
1.1.8 Pengujian Kualitas Hasil Pekerjaan 11
1.1.9 Pekerjaan yang Tidak Memenuhi Persyaratan dan Penolakan 11
1.2 Persiapan 11
1.2.1 Direksi Keet 11
1.2.2 Laboratorium 12
1.2.3 Pemasangan Patok dan Pengukuran 12
1.2.4 Pembuatan Jalan Sementara 16
1.2.5 Papan Nama Proyek 16
1.2.6 Rambu Jalan dan K3 16
1.3 Pengujian Lapangan 17
1.3.1 Umum 17
1.3.2 Pemenuhan Terhadap Spesifikasi 17
1.3.3 Pengukuran dan Pembayaran 17
1.4 Pelaksanaan Pekerjaan 18
1.4.1 Umum 18
1.4.2 Pengendalian Mutu Bahan/Material dan Keterampilan Kerja 18
1.4.3 Pengelola Lapangan dari Kontraktor 19
1.4.4 Pengendalian Lingkungan, Pengendalian Kebersihan Lingkungan,
Kebersihan Peralatan, dan Keselamatan Kerja. 19
1.4.5 Pengaturan Pekerjaan di Lapangan 20
1.5 Standar Rujukan 21
1.5.1 Umum 21
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 4 of 58

1.5.2 Jaminan Kualitas 22


1.6 Bahan-Bahan dan Penyimpanan 23
1.6.1 Umum 23
1.6.2 Sumber Bahan-Bahan 24
1.6.3 Pengangkutan 25
1.6.4 Penyimpanan Bahan 26
1.6.5 Pengukuran dan Pembayaran 26
1.7 Dokumen Rekaman Proyek 27
1.7.1 Umum 27
1.7.2 Dokumen Rekaman Proyek 28
1.7.3 Penyimpanan 28
1.7.4 Bahan Rekaman Proyek 28
1.7.5 Pemeliharaan Dokumen Pelaksanaan Proyek 28

PASAL 2 PEKERJAAN TANAH 30


2.1 Pembersihan (Clearing), Penggusuran (Grubbing) dan Pengupasan
(Stripping) 30
2.1.1 Pembersihan (Clearing) 30
2.1.2 Penggusuran (Grubbing) 30
2.1.3 Pengupasan Tanah Bagian Atas (Stripping Topsoil) 30
2.1.4 Penempatan Tanah Buangan 30
2.1.5 Pengukuran 31
2.1.6 Pembayaran 31
2.2 Galian 31
2.2.1 Umum 31
2.2.2 Pelaksanaan Pekerjaan 36
2.2.3 Pengukuran 38
2.2.4 Pembayaran 40
2.3 Urugan 40
2.3.1 Umum 40
2.3.2 Pengendalian Mutu 46
2.3.3 Pengukuran 49
2.3.4 Pembayaran 49
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 5 of 58

2.4 Perbaikan Tanah Dengan Pemadatan Dalam (Deep Compaction) dan


Surface Compaction 50
2.4.1 Uraian 50
2.4.2 Kriteria Desain dan Pekerjaan 51
2.4.3 Pemilihan Teknik Perbaikan Tanah dan Urutan Pekerjaan 52
2.4.4 Trial Pekerjaan Kompaksi (Deep Compaction) 52
2.4.5 Kualifikasi Khusus Kontraktor Pekerjaan Perbaikan Tanah 53
2.4.6 Pelaksanaan Pekerjaan Kompaksi 54
2.4.7 Pemeriksaan Kualitas Pekerjaan Pemadatan 55
2.4.8 Toleransi Dimensi 56
2.4.9 Perbaikan Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan 56
2.4.10 Pemulihan Pekerjaan Setelah Pengujian 57
2.4.11 Jaminan 57
2.4.12 Dasar Pembayaran 58
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 6 of 58

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Test Laboratorium Bahan Urugan ....................................................................... 46


Tabel 2.2 Persyaratan Pengendalian Lapangan.................................................................. 47
Tabel 2.3 Kriteria Kepadatan Minimum yang Harus Dicapai................................................ 51
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 7 of 58

PASAL 1 PERSYARATAN UMUM

1.1 Umum

1.1.1 Nama Proyek

Pekerjaan “Jasa Konsultansi Rancangan Teknik Terinci (RTT) Konstruksi Runway,


Taxiway dan Apron Berikut Fasilitas Penunjangnya di Proyek New Yogyakarta
International Airport (NYIA)” Paket Sisi Udara.

1.1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan

Lingkup rencana kerja ini meliputi pekerjaan-pekerjaan berikut:

1. Perbaikan tanah untuk area di bawah perkerasan sisi udara meliputi Runway,
Holding bay dan Rapid Exit Taxiway sesuai dengan gambar rencana

Selain pekerjaan di atas yang merupakan pekerjaan pokok yang harus diselesaikan,
Kontraktor juga diwajibkan melaksanakan/mentaati pekerjaan-pekerjaan pendukung
yang diatur di dalam pasal-pasal selanjutnya di dalam bab ini, yang terdiri atas:

1. Penyediaan tenaga
2. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan.
3. Penyediaan perlengkapan dan penjagaan keamanan.
4. Penyediaan peralatan.
5. Penyediaan bahan.
6. Peninjauan lapangan.
7. Mobilisasi / Demobilisasi.
8. Perlindungan terhadap cuaca.
9. Keselamatan, keamanan dan perlindungan terhadap lingkungan hidup.
10. Gangguan terhadap lalu lintas dan daerah sekitarnya yang berdekatan.
11. Kerusakan yang harus dihindari.
12. Kontraktor harus menjaga kebersihan lokasi proyek dan lokasi-lokasi yang
terpengaruh oleh proyek ini.
13. Pembuatan shop drawing (Gambar Pelaksanaan).
14. Pembuatan Gambar Sesuai Pelaksanaan (As-Built Drawing) dan buku
penggunaan & pemeliharaan bangunan.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 8 of 58

Lingkup kerja kontraktor meliputi supply material, supply peralatan yang tepat dan
memadai serta pelaksanaan pekerjaan perbaikan tanah, termasuk penyediaan
instrumentasi yang diperlukan untuk memonitor pelaksanaan pekerjaan pada
konstruksi Runway sesuai dengan Gambar konstruksi.

Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan usulan metoda kerja


selambat-lambatnya dua (2) minggu sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor Pelaksana
bertanggung jawab penuh terhadap hasil pekerjaan konstruksi dan dalam
pelaksanaannya diawasi oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilan Pemilik Pekerjaan.

Khusus pada pekerjaan perbaikan tanah, Kontraktor diperbolehkan mengusulkan


desain alternatif yang kualitasnya lebih baik (bila ada) kepada Pemilik Pekerjaan guna
optimisasi biaya dan percepatan pelaksanaan. Jika hal ini dilakukan maka Kontraktor
wajib melakukan desain perencanaan perbaikan tanah secara independen, detail dan
komprehensif berdasarkan data penyelidikan geoteknik dan data teknis lainnya.
Selanjutnya, desain perencanaan tersebut dapat dipresentasikan di depan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya dan Konsultan Pengawas untuk disetujui sebelum
dilaksanakan di lapangan. Kontraktor harus bertanggung jawab sepenuhnya atas
perencanaan, pelaksanaan dan hasil dari alternatif desain yang diajukan untuk
memenuhi tolok ukur keberhasilan (performance criteria) yang telah ditetapkan oleh
Pemilik Pekerjaan.

Perlu dicatat bahwa penyelidikan tanah telah dilakukan oleh PT Angkasa Pura I dan
hasilnya terlampir dalam dokumen lelang ini. Penggunaan data tanah oleh Kontraktor
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kontraktor diwajibkan untuk
melakukan investigasi tambahan guna memverifikasi data-data yang diberikan oleh
PT Angkasa Pura I.

1.1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dokumen ini adalah untuk pekerjaan perbaikan tanah pada runway
Holding bay dan Rapid Exit Taxiway sesuai dengan gambar rencana.

1.1.4 Ketentuan Umum

1. Kontraktor harus menjamin bahwa semua aktivitas untuk dan yang berhubungan
dengan pekerjaan ini tidak akan mengganggu fasilitas umum, termasuk (tetapi
tidak terbatas pada) aktivitas transportasi.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 9 of 58

2. Kontraktor bertanggungjawab penuh atas semua dampak akibat aktivitas pada


pekerjaan ini termasuk ganti rugi kepada pihak-pihak lain tanpa ada penambahan
biaya maupun perpanjangan waktu kontrak.
3. Kontraktor bertanggungjawab penuh atas tercapainya kualitas pekerjaan sesuai
yang telah ditetapkan di dalam dokumen tender. Apabila terdapat pekerjaan yang
kualitasnya kurang dari yang telah ditetapkan di dalam dokumen kontrak,
Kontraktor wajib memperbaikinya dan/atau membuatnya lagi sampai bisa tercapai
kualitas yang ditetapkan, tanpa ada penambahan biaya maupun perpanjangan
waktu kontrak.

1.1.5 Tahapan Pelaksanaan (Umum)

Tahapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi secara umum adalah sebagai berikut:

Tahap 1 - Melakukan survey dan demarkasi batas – batas lokasi proyek, melakukan
identifikasi dan marking pada utilitas existing bawah tanah (jika ada) dan
dilanjutkan dengan site clearing, membuat direksi kit, membangun pagar
proyek serta persiapan akses jalan kerja / mobilisasi.

Tahap 2- Melakukan pre-engineering test pada material timbunan yang akan


digunakan (tanah timbunan pilihan dan tanah timbunan biasa) untuk
mengkonfirmasikan: jenis, gradasi serta CBR telah sesuai dengan kriteria
yang disyaratkan dalam dokumen perencanaan – Oleh Kontraktor.

Tahap 3 - Mobilisasi peralatan pekerjaan dan personnel – Oleh Kontraktor.

Tahap 4 - Supply material timbunan, penyiapan lahan (termasuk Stripping),


penimbunan menggunakan material tanah timbunan – Oleh Kontraktor.

Tahap 5 - Melakukan setting peralatan untuk setiap set peralatan yang akan
digunakan, trial perbaikan tanah dengan metoda yang dipilih (Deep
Compaction atau pilihan lain) dan evaluasi hasilnya terutama (tidak
terbatas) untuk bagian dalam (dijelaskan di dalam Bab 2.4) – Oleh
Kontraktor.

Tahap 6 - Pengerjaan perbaikan tanah bagian dalam – Oleh Kontraktor.

Tahap 7 - Melakukan uji verifikasi dengan N-SPT dan CPT sampai kedalaman 10
meter dari elevasi dasar lapisan subgrade – Oleh Kontraktor.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 10 of 58

Tahap 8 - Mengulangi Tahapan 5 – 7 pada blok–blok perbaikan tanah selanjutnya –


Oleh Kontraktor.

1.1.6 Peraturan dan Ketentuan Yang Mengikat

Kontraktor harus mentaaati semua peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuan


yang berlaku selama melaksanakan pekerjaan. Adapun peraturan-peraturan tersebut
adalah sebagai berikut:

1. RKS dan Gambar Rencana.


2. Petunjuk Direksi/Pemilik Pekerjaan dan pengawas pekerjaan.
3. Peraturan yang berlaku di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero).
4. Peraturan-peraturan nasional dan internasional yang sedang berlaku, seperti
(tidak terbatas pada): keputusan presiden, keputusan menteri, keputusan Dirjen
Perhubungan Udara, ICAO, ataupun FAA.
5. Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Peraturan
Kawasan Bandara yang berlaku.
6. Peraturan-peraturan yang berlaku pada pekerjaan timbunan dan galian serta
pekerjaan perbaikan tanah yang berlaku, seperti (tidak terbatas pada): SNI,
AASHTO, Peraturan Bahan, atau pun ASTM.
7. Peraturan/undang-undang tentang keselamatan kerja yang dikeluarkan
Departemen Tenaga Kerja.
8. Peraturan/undang-undang tentang Pelestarian Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.
9. Peraturan-peraturan Iain yang berkaitan dengan pekerjaan ini.

1.1.7 Waktu Pelaksanaan

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jangka waktu


sebagaimana tertuang di dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan.
2. Penentuan waktu pelaksanaan berdasarkan persetujuan PT Angkasa Pura
(Persero) I. Apabila PT Angkasa Pura (Persero) I meminta waktu pelaksanaan
pekerjaan siang dan malam hari untuk mengejar ketinggalan, Kontraktor wajib
mengikutinya.
3. Direksi/Pemilik Pekerjaan dapat menghentikan pekerjaan untuk sementara waktu
apabila Kontraktor terbukti melanggar Dokumen Kontrak. Penghentian pekerjaan
ini tidak merubah total jangka waktu yang telah ditetapkan di dalam RKS.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 11 of 58

1.1.8 Pengujian Kualitas Hasil Pekerjaan

Pelaksana Pekerjaan harus membuat dan mengajukan usulan perihal cara pengujian
hasil pekerjaan untuk semua pekerjaan. Cara yang diusulkan harus diambil dari/sesuai
dengan standar yang lazim digunakan di Indonesia. Dalam hal belum ada standard
Indonesia, dapat digunakan standard yang berlaku di negara-negara lain yang telah
dikenal secara internasional. Dalam usulan tadi Pelaksana Pekerjaan harus
menyertakan usulan nama/tempat (laboratorium/instansi) pelaksana pengujian
dimaksud dan semua biaya yang akan timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
harus merupakan instansi independen. Atas usulan Kontraktor ini, Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya akan melakukan evaluasi dan
memberikan persetujuannya.

1.1.9 Pekerjaan yang Tidak Memenuhi Persyaratan dan Penolakan

Kontraktor harus menyelesaikan semua pekerjaan seperti disyaratkan (memenuhi)


persyaratan di dalam) Dokumen Kontrak dan Gambar-Gambar Perencanaan dengan
menggunakan bahan-bahan yang juga memenuhi persyaratan-persyaratan di dalam
Dokumen Kontrak.

Apabila bahan-bahan bangunan dan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak
memenuhi standar yang disyaratkan, maka harus dilaksanakan penggantian/
perbaikan atau pengadaan/pembuatan kembali sepenuhnya atas tanggungan
Kontraktor tanpa penambahan biaya dan perpanjangan waktu pelaksanaan.

1.2 Persiapan

1.2.1 Direksi Keet

Kontraktor diwajibkan membuat Direksi Keet dan gudang-gudang bahan. Lokasi,


desain dan pembuatan Direksi Keet harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya di Lapangan. Direksi keet terdiri dari (minimum)
pondasi dangkal, dinding triplek, rangka kayu Borneo, atap seng gelombang dan lantai
di-floor/diplester.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 12 of 58

Perlengkapan pada Direksi keet terdiri dari beberapa set meja, kursi tamu, papan
tulis/white board, file kabinet, gambar rencana, time schedule, grafik cuaca, buku tamu
dan buku harian mingguan standar.

1.2.2 Laboratorium

Laboratorium digunakan sebagai pengendalian mutu dalam pelaksanaan proyek atau


uji kualitas. Uji kualitas ini bertujuan untuk membuktikan kesesuaian batas minimal
nilai ukur (parameter) dari bahan yang akan dan telah/sedang dilaksanakan termasuk
bahan maupun campuran bahan yang telah terpasang, yang dituangkan melalui
dokumen spesifikasi teknis pekerjaan. Pengujian-pengujian tersebut meliputi dan tidak
terbatas pada sebagai berikut: indeks properties, analisis saringan, CBR, Kompaksi
dan Unconfined.

Kontraktor harus membangun laboratorium pengujian kualitas material dan


menyiapkan staf, tenaga laboratorium dan peralatan pengujian laboratorium
disesuaikan dengan pekerjaan yang ada di dalam Kontrak.

Bangunan Laboratorium disesuaikan dengan kondisi di lapangan dengan


mempertimbangkan semua material yang akan dites. Semua biaya yang dikeluarkan
dalam penyediaan laboratorium/tes laboratorium sudah termasuk dalam biaya proyek.

1.2.3 Pemasangan Patok dan Pengukuran

A. Persyaratan Umum untuk Pengukuran dan Persiapan Kerja.


1) Perlindungan terhadap titik acuan (reference point) / marka yang diperlukan.
2) Melakukan semua pekerjaan dengan hati-hati dalam rangka melindungi/
mempertahankan semua benchmarks, monumen dan titik acuan lain.
3) Apabila ternyata ada “reference marks or point” tergeser atau terganggu maka
Kontraktor harus melaporkan ke Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau Perwakilannya dan secara hati-hati memasang kembali sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.

4) kontraktor wajib melakukan pengecekan terhadap benchmark-benchmark


eksisting dan juga pengecekan beberapa kontur sebagai verifikasi dari
kontraktor. Kontraktor dapat menambah titik bantu (control point) pengukuran
untuk memudahkan dalam konstruksi dan juga stake out titik koordinat.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 13 of 58

5) Selama proses konstruksi, kontraktor wajib melakukan pengukuran progress


penimbunan (elevasi) maupun koordinat-koordinat deep compaction, termasuk
penurunan dan uplift akibat deep compaction. Nantinya kontraktor wajib
membuat gambar as-built setelah pekerjaan selesai.

B. Persyaratan Umum
1) Yang menjadi lingkup pekerjaan pengukuran meliputi “Traverse Survey, Center
line Survey, Profile leveling cross section survey and existing services survey”
pada lokasi yang menjadi lingkup pekerjaan di bawah kontrak untuk persiapan
pelaksanaan pekerjaan lebih lanjut. Semua hasil pengukuran dan informasi
ketinggian harus di transfer dalam bentuk gambar dan disampaikan ke
Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya untuk
mendapatkan persetujuan. Apabila hasil pengukuran dan gambar sudah betul/
akurat dan memuaskan maka Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau Perwakilannya serta Kontraktor akan menandatangani gambar tersebut,
dimana gambar tersebut harus menjadi acuan pelaksanaan konstruksi.
2) Pelaksanaan pengukuran harus dilaksanakan oleh personil yang mendapat
kendali langsung oleh tenaga ahli pengukuran (Geodetic Engineer) dan
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.

C. Bench Marks Existing


1) System koordinat X dan Y sesuai dengan gambar rencana.
2) Terdapat beberapa Bench Marks di lokasi proyek seperti yang terdapat pada
gambar rencana yang dapat dipakai sebagai acuan.

D. Metoda Pengukuran
Kontraktor harus menyampaikan proposal metoda pelaksanaan pengukuran
dimana metoda tersebut harus dilaksanakan mengikuti standar internasional.
Pelaksanaan pengukuran belum dapat dimulai sebelum proposal metoda
pelaksanaan tersebut disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau Perwakilannya. Kontraktor harus memperhatikan hal-hal di bawah ini selama
melakukan pelaksanaan pengukuran.

1) Tranverse Survey
a) Semua ukuran harus dimulai dan berakhir pada bench mark yang pertama.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 14 of 58

- “Triangle survey adopting a traverse method” harus digunakan untuk


menentukan titik awal untuk setiap pengukuran area.
- Sudut horizontal harus diukur tiga kali untuk kedua arah jarum jam dan
berlawanan jalur jam dan sudut yang dipakai adalah rata-rata dari enam
pembacaan.
b) Pengukuran jarak harus dilakukan dua kali. Rata-rata dari dua pengukuran
yang diambil sebagai ukuran jarak. Hal ini apabila dua ukuran tersebut tidak
berbeda melebihi dari toleransi standard.
c) Kesalahan “angular and linier” akhir tidak boleh melebihi ketentuan-
ketentuan standar.

2) Levelling Survey
a) “Levelling survey” harus dimulai dan berakhir pada bench mark yang
permanen.
b) Toleransi kesalahan akhir tidak boleh melebihi dari 10√D dalam satuan
mm, dimana D adalah jarak loop (loop distance) dalam km.
c) Akurasi peralatan harus dalam batas-batas toleransi spesifikasi produsen /
pabrik peralatan.

3) Cross section
a) Dilaksanakan tegak lurus terhadap arah ”center-line” yang telah ditentukan
untuk setiap pengukuran kawasan pada setiap interval tiga meter
sepanjang ”center-line”.
b) Sepanjang arah tegak lurus ”center-line”, elevasi/level diukur setiap
perubahan titik/point, tepi perkerasan, struktur lain seperti drainase, pagar
dan lain-lain.
c) Dilaksanakan dengan penandaan titik yang dicat warna putih untuk
memudahkan pelaksanaan di lapangan.

4) Long Section
a) Dilaksanakan setiap interval lima meter sepanjang ”center-line”.
b) Semua elevasi dari titik-titik ini yang mengalami perubahan elevasi, tepi
perkerasan dan bangunan sepanjang cross section harus tercatat.
c) Dilaksanakan dengan penandaan titik yang dicat warna putih untuk
memudahkan pelaksanaan di lapangan.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 15 of 58

5) Penyusunan Data dan Pembuatan Peta (Compiling and Mapping)


a) Data pengukuran lapangan harus disusun dan diproses dengan cara yang
akan dijelaskan berikut ini.
b) Data pengukuran selanjutnya diketik dan ditandatangani oleh Pengawas
Lapangan (Field supervisor) yang harus berisi item-item di bawah ini:
- Nama dan koordinat dari benchmark yang digunakan sebagai titik acuan
(referensi acuan) untuk pertalian dan titik utama (linkage and principal
points).
- Perhitungan ketidakcocokan evaluasi antara elevasi point utama awal
dan elevasi point utama akhir.
- Nama dan type peralatan yang dipakai.
- Ukuran panjang poligon.
- Metoda perhitungan sudut dan koreksi poligon.
- Lokasi peta dan uraian benchmark harus disampaikan dalam gambar.
- Semua sketsa lapangan dan hasil perhitungan.
- Koordinat dan elevasi dari titik kritis/utama dan kemiringan elevasi pada
titik pertemuan selama pelaksanaan survey lapangan, termasuk titik
awal dan titik akhir pada area survey.
- Hasil pengukuran harus diproses untuk menunjukan semua level, kontur
setiap 25 cm interval dan data lapangan dan diplot pada gambar dengan
ukuran A1 dengan skala sebagai berikut:
 Layout Plan Skala 1 : 1000.
 Profil Skala Vertikal 1 : 100, Horizontal 1 : 1000.
 Potongan Melintang Skala 1 : 100 untuk vertikal dan horizontal.

E. Bench Marks Sementara


Setiap interval 500 m harus dibuatkan bench marks sementara. Lokasi dan
konstruksi bench marks sementara harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.

F. Persyaratan Gambar Topografi


1) Selama satu minggu sesudah pelaksanaan pengukuran selesai Kontraktor
harus sudah menyampaikan gambar blue print tiga set ke Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya untuk pengecekan dan
persetujuan/approval.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 16 of 58

2) Setelah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemilik


Pekerjaan atau Perwakilannya, Kontraktor harus menyampaikan gambar
topografi hasil pengukuran ke Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau Perwakilannya sebanyak 5 (lima) set blue print dan 1 (satu) set asli kalkir.
3) Lima set blue print gambar topografi harus dijilid dengan rapi dengan cover
yang mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau Perwakilannya.

G. Kontraktor harus menyediakan patok dari kayu kaso ukuran 4/6 cm, tinggi 200 cm
atau sesuai kebutuhan, dicat warna putih dan hitam, tiap satu km dibutuhkan 80
buah patok.

H. Pengukuran dilakukan Kontraktor bersama Konsultan Pengawas dan Pemilik


Pekerjaan atau Perwakilannya, dari mulai Sta. awal sampai Sta. akhir.

I. Hasil pengukuran merupakan salah satu dasar awal pekerjaan (MC0), bagian
dasar perhitungan pembayaran dan dasar peritungan akhir pekerjaan (Final
Quantity)

1.2.4 Pembuatan Jalan Sementara

Kontraktor harus membuat jalan sementara yang berada di dalam area proyek untuk
mobilisasi alat berat dan pengangkutan material tanah. Jalan sementara dibuat
dengan lapisan sirtu setebal 20 cm yang dipadatkan. Lebar jalan sementara adalah 10
meter untuk memungkinan berpapasan alat berat. Kontraktor harus menjamin jalan
sementara yang dibuat dan direncanakan cukup untuk mobilitas dan pergerakan alat
berat serta truk selama konstruksi dan memperbaiki dengan segera jika terjadi
kerusakan.

1.2.5 Papan Nama Proyek

Kontraktor harus menyediakan papan nama proyek dengan ukuran, material


penyusun dan bentuk atas persetujuan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya serta
Pengawas Pekerjaan dan diberi penamaan sesuai informasi dari Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya

1.2.6 Rambu Jalan dan K3

Kontraktor wajib menyediakan rambu-rambu jalan dan akses yang digunakan selama
konstruksi baik dipersimpangan jalan, jalan masuk ke proyek dan di area kerja. Selain
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 17 of 58

itu, rambu-rambu K3 juga harus ditempatkan pada seluruh area proyek khususnya
pada area yang sering terjadi aktivitas yang bersamaan dan rawan insiden. Seluruh
pekerja wajib mematuhi rambu-rambu dan harus menggunakan peralatan K3 yang
disyaratkan sesuai dengan bidang pekerjaan.

1.3 Pengujian Lapangan

1.3.1 Umum

A. Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan keterampilan


untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan
menurut perintah Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.

B. Pengujian untuk material akan dilaksanakan oleh laboratorium independen yang


sesuai dengan pengaturan oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya. Pengujian khusus di laboratorium independen harus juga
dilaksanakan bila diminta oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.

C. Kontraktor harus menyediakan laboratorium lapangan untuk kebutuhan pengujian


lapangan.

1.3.2 Pemenuhan Terhadap Spesifikasi

Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam spesifikasi.


Bilamana hasil pengujian tidak memuaskan, Kontraktor harus melakukan pekerjaan-
pekerjaan perbaikan dan peningkatannya jika diperlukan oleh Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya, dan harus melengkapi pengujian-
pengujian untuk menunjukkan terpenuhinya spesifikasi.

1.3.3 Pengukuran dan Pembayaran

Kontraktor harus bertanggungjawab membayar biaya-biaya semua pengujian yang


dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi. Biaya pengujian yang
ditentukan dalam bab ini harus dimasukan dalam item pembayaran, dan tidak ada
pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk pengujian.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 18 of 58

1.4 Pelaksanaan Pekerjaan

1.4.1 Umum

A. Uraian
Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan penampilan pekerjaan yang benar,
Kontraktor harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang sesuai
keahliannya, sebagaimana ditentukan dan memuaskan Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya. Staf teknik tersebut jika dan bilamana
diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan pengujian lapangan
untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan keterampilan kerja.
Mengendalikan dan mengorganisir tenaga kerja Kontraktor dan memelihara
catatan-catatan serta dokumentasi proyek.

B. Pemeriksaan Lapangan
Sebelum pengaturan lapangan dan pengukuran, Kontraktor harus mempelajari
gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya mengadakan pemeriksaan daerah proyek,
dan rekontruksi drainase tepi taxiway serta melakukan pemeriksaan yang terinci
semua pekerjaan yang diusulkan.

1) Patok-patok stasiun harus diperiksa


2) Pada lokasi dimana pelebaran harus dilaksanakan, potongan melintang asli
harus direkam dan diperlihatkan.
3) Pada daerah-daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan/atau
lapis permukaan harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu
taxiway, sebagian runway harus diukur, serta penampang melintang diambil
pada interval tertentu untuk menentukan kelandaian dan kemiringan melintang,
dan untuk menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya konstruksi baru.

1.4.2 Pengendalian Mutu Bahan/Material dan Keterampilan Kerja

A. Semua bahan atau material yang dipasok, harus sesuai dengan spesifikasi dan
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya. Sertifikat ujian pabrik pembuat harus diserahkan untuk semua
item-item yang dibuat pabrik. Kontraktor harus menyediakan contoh-contoh semua
bahan atau material yang diperlukan untuk pengujian dan mendapatkan
persetujuan sebelum digunakan di lapangan dan bilamana Konsultan Pengawas
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 19 of 58

dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya meminta demikian, sertifikasi


selanjutnya harus dilakukan atau pengujian-pengujian dilaksanakan untuk
menjamin kualitas.

B. Semua ketrampilan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi


dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.

C. Bahan atau material harus diuji di lapangan dan atau di laboratorium atas
permintaan Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya dan
Kontraktor harus membantu dan menyediakan peralatan dan tenaga untuk
pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.

D. Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan atau material di


lapangan harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.

1.4.3 Pengelola Lapangan dari Kontraktor

A. Kontraktor harus menunjukan seorang pimpinan lapangan untuk memberikan


nasihat dan mengatur pekerjaan kontrak, termasuk pengorganisasian tenaga dan
peralatan Kontraktor dan bertanggung jawab bagi pengadaan bahan-bahan yang
sesuai dengan persyaratan kontrak. Pimpinan lapangan harus memiliki
pengalaman paling sedikit selama sepuluh tahun pada pekerjaan proyek dan harus
tenaga ahli di bidang sipil yang mampu. Untuk perbaikan-perbaikan kecil dan
pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini dapat tidak harus dan tergantung kepada
konfirmasi tertulis dari Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.

B. Kontraktor harus menyediakan layanan pelaksana lapangan dan quality control


yang mampu dan berpengalaman untuk mengendalikan pekerjaan lapangan
dalam kontrak, termasuk pengawas lapangan, kualitas dan keterampilan kerja,
sesuai dengan syarat-syarat kontrak.

1.4.4 Pengendalian Lingkungan, Pengendalian Kebersihan Lingkungan, Kebersihan


Peralatan, dan Keselamatan Kerja.

A. Kontraktor harus, menjamin bahwa akan memberikan perhatian yang penuh


terhadap pengendalian pengaruh lingkungan serta akan mentaati perundang-
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 20 of 58

undangan lingkungan hidup. Kontraktor juga menjamin bahwa semua penyediaan


disain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan polusi lingkungan
dan perlindungan lahan serta lintasan air disekitarnya akan ditaati.

B. Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan-kendaraan yang memancarkan


suara sangat keras (gaduh), dan di dalam daerah pemukiman suatu saringan
kegaduhan harus dipasang serta dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua
peralatan dengan motor, di bawah pengendalian Kontraktor.

C. Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat yang berisik


dalam daerah-daerah tertentu sampai larut malam atau dalam daerah-daerah
rawan seperti dekat Pemukiman, Perkantoran, dan lain-lain.

D. Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, Kontraktor harus melakukan
penyiraman secara teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan
kerilkil dan harus menutupi truk angkutan dengan terpal.

1.4.5 Pengaturan Pekerjaan di Lapangan

A. Patok alinyemen, beserta patok stasiun yang dipasang secara benar akan diambil
sebagai acuan untuk pengaturan lapangan pekerjaan-pekerjaan proyek.

B. Jika dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya, Kontraktor harus mengadakan survei secara cermat dan
memasang patok beton (Bench Marks) pada lokasi yang tetap, sepanjang proyek
untuk memungkinkan disain, survei, atau pengaturan di lapangan pekerjaan yang
harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi di masa depan.

C. Kontraktor harus memasang tonggak-tonggak konstruksi untuk membuat garis


dan kelandaian bagi pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu runway, ketinggian
perkerasan, drainase samping dan gorong-gorong, sesuai dengan gambar-
gambar proyek menurut perintah Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya. Persetujuan Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum
pelaksanaan pekerjaan konstruksi berikut sebagai modifikasi (perubahan) yang
mungkin diperlukan oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya yang harus dilaksanakan tanpa penundaan.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 21 of 58

D. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pelebaran dan pembangunan


baru, penampang melintang harus diambil pada setiap jarak 5 meter, atau satu
jarak lain yang dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau Perwakilannya, digunakan sebagai satu dasar untuk penghitungan volume
pekerjaan yang dilaksanakan. Penampang melintang tersebut harus digambar
pada profil dengan skala dan ukuran-ukuran ditentukan oleh Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya, serta garis-garis dan permukaan
penyelesaian yang diusulkan harus kepada Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya untuk mendapatkan persetujuan dan tandatangan,
serta untuk suatu pengesahan yang diperlukan. Yang asli dan satu copy akan
ditahan oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya dan
dua copy yang sudah ditanda tangani dikembalikan kepada Kontraktor.

E. Pekerjaan-pekerjaan ini harus ditata di lapangan dibawah pengendalian dan


pengaturan penuh oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya, serta dalam satu kesesuaian yang tinggi terhadap gambar-gambar
dan spesifikasi. Setiap koreksi atau perubahan dalam alinyemen atau ketinggian
harus atas dasar penyelidikan serta pengujian lapangan lebih lanjut dan harus
dilaksanakan sebagaimana yang diperlukan dibawah pengawasan Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.

F. Jika diharuskan demikian oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya, Kontraktor harus menyediakan semua instrumen yang diperlukan,
personil, tenaga dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan penataan di lapangan
atau pekerjaan lapangan yang relevan.

1.5 Standar Rujukan

1.5.1 Umum

A. Peraturan-peraturan dan standar yang dijadikan acuan dalam dokumen kontrak


akan membentuk persyaratan kualitas untuk berbagai jenis pekerjaan yang harus
di selenggarakan beserta cara-cara yang digunakan untuk pengujian-pengujian
yang memenuhi persyaratan-persyaratan ini.

B. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk penyediaan bahan-bahan dan


keterampilan kerja yang diperlukan untuk memenuhi atau melampaui peraturan-
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 22 of 58

peraturan khusus atau standar-standar yang dinyatakan demikian dalam


spesifikasi-spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.

1.5.2 Jaminan Kualitas

A. Selama Pengadaan
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian semua bahan-
bahan yang diperlukan dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa bahan-bahan
tersebut memenuhi dan melebihi persyaratan khusus.

B. Selama Pelaksanaan
Kontraktor harus wajib menjamin semua pelaksanaan pekerjaan dan bahan-
bahannya dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan yang dipersyaratkan
di dalam dokumen kontrak. Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya mempunyai wewenang untuk menolak bahan-bahan, barang-
barang dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang
ditentukan tanpa konpensasi bagi Kontraktor.

C. Tanggung Jawab Kontraktor


Kontraktor harus melengkapi bukti yang diperlukan bahwa bahan-bahan,
keterampilan kerja atau kedua-duanya sebagaimana yang diminta oleh Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya atau yang ditentukan oleh
dokumen kontrak memenuhi atau melebihi yang ditentukan dalam standar-standar
yang diminta.
Bukti-bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya secara tertulis, dan harus
masuk copy hasil-hasil pengujian yang resmi.

D. Standar-standar
Standar-standar terpakai yang menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas
pada, standar sebagai berikut:
1) Buku / Peraturan / Petunjuk Pelaksanaan Bina Marga
2) Buku / Peraturan / Pelaksanaan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
3) SII = Standar Industri Indonesia
4) AASHTO = American Association of State Highway And Transportation
Officials (Bagian 1 dan 2)
5) SNI = Standar Nasional Indonesia
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 23 of 58

6) ASTM = American Society for Testing And Materials


7) MPBJ = Manual Pemeriksaan Bahan Jalan
8) ICAO = International Civil Aviation Organization
9) PUBI = Persyaratan Umum Bahan bangunan di Indonesia (1982)
10) FAA = Federal Aviation Administration

E. Standard International yang secara umum dan luas digunakan sebagai acuan
harus menjadi acuan utama untuk pelaksanaan standard lain seperti Standard
Jepang dan Indonesia dapat digunakan apabila tidak ada uraian (“articles”) yang
dapat digunakan pada standard International.

F. Persyaratan Standar
Kontraktor harus mengerahkan tiga (3) set copy standard yang relevan dengan
spesifikasi pekerjaan, seperti: ASTM, AASTO, SNI, ASNI, Standar Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara, ASTM, AASHTO, SNI dan lain-lain 14 (empat belas)
hari sebelum item pekerjaan dimulai.

1.6 Bahan-Bahan dan Penyimpanan

1.6.1 Umum

A. Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1) Memenuhi dengan standar dan spesifikasi yang dapat dipakai.
2) Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang
ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi-spesifikasi lain yang
dikeluarkan atau yang disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.
3) Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat harus
diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.

B. Penyerahan
1) Sebelum mengadakan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah
galian untuk suatu bahan, Kontraktor harus menyediakan kepada Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya contoh-contoh bahan
untuk mendapatkan persetujuan. Contoh tersebut harus disertai informasi
mengenai sumber, lokasi sumber, dan setiap klasifikasi lain yang diperlukan
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 24 of 58

oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya untuk


memenuhi persyaratan-persyaratan spesifikasi.
2) Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan
memproses bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi ini
serta harus memberitahu Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya paling sedikit 30 hari sebelumnya atau suatu jangka waktu lain
yang dinyatakan oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya secara tertulis bahwa bahan tersebut digunakan dalam
pekerjaan. Laporan ini harus berisi semua informasi yang diperlukan.
Persetujuan sebuah sumber tidak berarti bahwa semua bahan-bahan dalam
sumber tersebut disetujui.
3) Dalam kasus bahan-bahan aspal, semen, dan kayu struktural dan bahan-
bahan lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum persetujuan
dari Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya
diberikan. Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya
memberikan persetujuan ini secara tertulis. Pengiriman bahan ke lapangan
harus dilakukan dalam jam kerja proyek dan untuk bahan aspal langsung
dilakukan pemeriksaan penetrasi dan titik lembek. Selanjutnya bahan yang
sudah sampai di lapangan harus diuji ulang dibawah pengawasan Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.

1.6.2 Sumber Bahan-Bahan

A. Sumber-sumber
1) Lokasi sumber bahan yang mungkin, diperlihatkan dalam dokumen-dokumen
atau yang diberikan disediakan sebagai satu petunjuk saja. Ini adalah
tanggung jawab Kontraktor untuk mengadakan identifikasi dan memeriksa
kecocokan semua sumber-sumber bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan dan untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.
2) Sumber bahan tidak boleh dipilih dalam sumber alam dilindungi, hutan lindung,
atau dalam daerah yang mudah terjadi longsoran atau erosi.
3) Kontraktor akan menentukan berapa banyak peralatan dan pekerjaan yang
diperlukan untuk memproduksi bahan-bahan tersebut memenuhi spesifikasi
ini. Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya akan
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 25 of 58

menolak atau menerima bahan-bahan dari sumber-sumber bahan atas dasar


persyaratan kualitas yang ditentukan dalam kontrak.
4) Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkan
erosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah produktif secara lain berpengaruh
berlawan dengan daerah sekelilingnya.

B. Persetujuan
1) Pemesanan bahan-bahan akan diberikan jika Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya telah memberikan persetujuan untuk
menggunakannya. Bahan-bahan tidak boleh digunakan untuk maksud-maksud
lain daripada yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya.
2) Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang
telah disetujui Direksi, maka Direksi dapat menolak bahan tersebut dan minta
diganti.

1.6.3 Pengangkutan

A. Prinsip Dasar
Seksi ini menetapkan ketentuan-ketentuan untuk transportasi dan penanganan
tanah, bahan campuran panas, bahan-bahan lain, peralatan, dan perlengkapan.
Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Peraturan Kawasan Bandara yang berlaku,
maupun ketentuan-ketentuan tentang pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup.

Mengingat lokasi proyek, Kontraktor harus merencanakan, mempertimbangkan


dan mengatur transportasi dengan sebaik-baiknya agar tidak mengganggu
lalulintas serta bertanggung jawab atas efek dari aktivitas pengangkutan baik di
dalam terutama di luar lokasi proyek.

B. Koordinasi
Kontraktor harus melakukan koordinasi (dengan sebaik-baiknya) yang diperlukan
dalam kegiatan transportasi baik dengan semua pihak untuk pekerjaan yang
sedang dilaksanakan atau yang sedang dilaksanakan dalam bentuk-bentuk
lainnya, maupun untuk pekerjaan dengan Sub Kontraktor atau perusahaan utilitas
dan lainnya yang dipandang perlu.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 26 of 58

Apabila terjadi tumpang tindih pelaksanaan antara beberapa Kontraktor, maka


Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya mempunyai
keleluasan/wewenang penuh untuk memerintahkan setiap Kontraktor dan berhak
untuk menentukan urutan pekerjaan selanjutnya untuk menjaga kelancaran
penyelesaian seluruh proyek.

C. Pembatasan Beban Lalu Lintas


Bilamana diperlukan Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya dapat mendapat batas beban dan muatan sumbu untuk melindungi
jalan atau jembatan yang ada di lingkungan proyek.

1.6.4 Penyimpanan Bahan

Bahan-bahan harus disimpan dalam cara sedemikian rupa sehingga bahan-bahan


tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi dan sedemikian sehingga bahan
tersebut selalu siap digunakan serta dengan mudah dapat diperiksa oleh Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya. Penyimpanan diatas hak milik
pribadi hanya akan diizinkan jika telah diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau
penyewa yang diberi kuasa.

Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas penggalian
air dan kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh bercampur dengan tanah
dasar, dan bila diperlukan satu lapisan alas dasar pelindung harus disediakan.

Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan bahan-bahan sejenis harus dilindungi
secocoknya dari hujan dan banjir.

Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus ditempat-tempat yang memadai


dan tidak boleh menimbulkan dampak lain dan membendung lintasan air.

Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan angkutan,


daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya, khususnya selama
musim kering.

1.6.5 Pengukuran dan Pembayaran

A. Kompensasi, Sewa dan Royalty


Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber bahan, misalnya
sewa, royalty (pajak) dan semua biaya-biaya sejenisnya, akan dimasukan dalam
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 27 of 58

harga satuan dalam bahan-bahan yang bersangkutan serta tidak ada pembayaran
terpisah kepada Kontraktor untuk biaya-biaya ini.

B. Pekerjaan-pekerjaan Lapangan untuk Sumber Bahan


1) Kontraktor akan menyelenggarakan semua pengaturan untuk membuka
sumber bahan, kecuali diperintahkan lain oleh Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya secara tertulis.
2) Semua biaya yang diperlukan untuk pembukaan sumber-sumber bahan,
seperti pembongkaran tanah selimut dan tanah bagian atas, serta menimbun
kembali lapangan tersebut setelah galian diselesaikan telah masuk dalam
harga satuan dalam penawaran dan tidak ada pembayaran tambahan untuk
pekerjaan ini.

1.7 Dokumen Rekaman Proyek

1.7.1 Umum

A. Kontraktor akan menyimpan satu rekaman pekerjaan kontrak dan akan


menyelesaikan rekaman semua perubahan pekerjaan dalam kontrak sejak dimulai
sampai selesainya pekerjaan proyek dan harus memindahkan informasi akhir
tersebut ke dalam Dokumen Rekaman Akhir sebelum penyelesaian pekerjaan.

B. Penyerahan-penyerahan
1) Kontraktor akan meyerahkan kepada Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya untuk persetujuannya rekaman proyek tersebut
yang selalu dilaksanakan pada hari ke 25 tiap-tiap bulan atau tanggal lain
menurut perintah Pemilik Pekerjaan. Persetujuan Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya terhadap dokumen ini diperlukan untuk
persetujuan pembayaran.
2) Kontraktor akan menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya untuk mendapatkan persetujuannya Dokumen
Rekaman Proyek Akhir (final) pada waktu permohonan untuk Sertifikat
Penyelesaian Utama, dilengkapi dengan catatan-catatan berikut :
- Tanggal
- Nomor dan Jadwal Proyek
- Nama dan alamat Kontraktor
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 28 of 58

- Nomor dan judul masing-masing dokumen rekaman


- Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang diserahkan adalah lengkap
dan akurat
- Tanda tangan Kontraktor atau wakilnya yang diberi kuasa

1.7.2 Dokumen Rekaman Proyek

A. Perangkat Dokumen Proyek


Dengan pemenangan kontrak, Kontraktor akan mendapatkan seperangkat
lengkap semua dokumen dari Pimpinan Proyek tanpa beban biaya, yang berkaitan
dengan Kontrak. Dokumen tersebut akan meliputi:
1) Persyaratan Umum Kontrak
2) Gambar Rencana Kontrak
3) Spesifikasi
4) Addendum
5) Modifikasi-modifikasi lain terhadap Kontrak (jika ada)
6) Catatan Pengujian Lapangan (jika ada).

1.7.3 Penyimpanan

Dokumen proyek tersebut harus disimpan di dalam kantor lapangan dalam satu file
dan rak dan Kontraktor harus menjaga serta melindunginya dari kerusakan dan hilang
sampai pekerjaan selesai serta harus memindahkan data rekaman tersebut kepada
Dokumen Rekaman Proyek Akhir (final).

Dokumen rekaman tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan pelaksanaan dan
dokumen itu harus dapat diperoleh setiap waktu untuk pemeriksaan oleh Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.

1.7.4 Bahan Rekaman Proyek

Segera setelah semua bahan, aspal, agregat, bahan-bahan runway, campuran aspal
panas, dan sebagainya disetujui, maka semua contoh yang telah disetujui harus
disiapkan dengan baik di lapangan.

1.7.5 Pemeliharaan Dokumen Pelaksanaan Proyek

1. Kontraktor harus melimpahkan tanggung jawab pemeliharaan Dokumen Rekaman


kepada salah seorang staf yang ditunjuk sebagaimana yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya sebelumnya.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 29 of 58

2. Segera setelah diterimanya Dokumen Kerja (Job Set), Kontraktor harus memberi
tanda pada setiap dokumen dengan judul “Dokumen Rekaman Proyek-Dokumen
Kerja”, dengan huruf cetak setinggi 5 cm atau sesuai dengan perintah Pemilik
Pekerjaan.

3. Pemeliharaan
Pada saat penyelesaian kontrak, kemungkinan sejumlah Dokumen Kerja harus
dikeluarkan untuk mencatat masukan-masukan baru dan untuk pemeriksaan dan
dalam kondisi-kondisi yang demikian kegiatan seperti ini akan dilaksanakan, maka
Kontraktor harus mencari cara yang cocok untuk melindungi Dokumen Kerja
tersebut untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 30 of 58

PASAL 2 PEKERJAAN TANAH

2.1 Pembersihan (Clearing), Penggusuran (Grubbing) dan Pengupasan


(Stripping)

2.1.1 Pembersihan (Clearing)

Terdiri dan pekerjaan pembersihan dan pembuangan pohon, semak belukar dan
material lain yang tidak digunakan termasuk pemindahan pagar apabila diperlukan.
Selain itu, terpal-terpal bekas tambak harus dibersihkan dan lubang bekas tambak
ditutup dan dikondisikan sehingga tidak ada air yang tergenang.

Sisa-sisa bahan bangunan dan juga material pembersihan lainnya harus dipindahkan
keluar area bandara dan lokasi pembuangan harus mendapat persetujuan dari AP1.

2.1.2 Penggusuran (Grubbing)

Tanah yang digusur dari pekerjaan jika terdapat bekas pohon, akar, tunggul-tunggul
kayu dan material lain yang tidak berguna, mengganggu, harus dibongkar sampai
bersih dan semua lubang-Iubang yang terjadi akibat gusuran harus ditutup dengan
bahan material lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjan
atau yang mewakilinya dan dipadatkan lapis-perlapis serta diperoleh kepadatan yang
sama dengan kepadatan tanah sekitarnya.

2.1.3 Pengupasan Tanah Bagian Atas (Stripping Topsoil)

Semua tanah bagian teratas sampai sedalam yang diperintahkan oleh Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya dengan sekurang-kurangnya
20 cm atau sesuai dengan gambar kerja harus dibuang dari daerah-daerah yang akan
direncanakan sebagai lapisan teratas. Bila pengupasan topsoil dirasa perlu dalam
perencanaan pekerjaan itu maka pada waktu pengangkatan stripping topsoil agar
ditempatkan di lokasi yang disetujui Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.

2.1.4 Penempatan Tanah Buangan

Semua bahan-bahan bongkaran, hasil pembersihan, pembongkaran dari lapisan


teratas harus diatur sedemikian rupa sehingga penempatannya sesuai dengan
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 31 of 58

petunjuk Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau yang mewakilinya. Apabila
bekas tanaman-tanaman atau tonggak-tonggak harus dibakar, maka pembakarannya
dapat dilakukan dengan ijin Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau yang
mewakilinya dan diijinkan oleh Hukum atau Peraturan setempat, apabila diijinkan
pembakaran harus dilakukan pengawasan.

2.1.5 Pengukuran

Banyaknya pembersihan serta pembongkaran ditentukan dalam meter persegi, dari


hasil pembersihan serta pembongkaran yang sesungguhnya adalah yang
dilaksanakan dalam pekerjaan itu. Banyaknya tanah bagian teratas yang dikupas
ditentukan dalam meter persegi, dan hasil pengupasan sesungguhnya adalah yang
dilaksanakan dalam pekerjaan itu.

Volume dari clearing dan grubing ditunjukan dengan pereneanaan atau permintaan
oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau yang mewakilinya akan
banyaknya m2 untuk pekerjaan tanah clearing dan grubbing.

Untuk pembersihan pohon, volume dari pohon, ditentukan menurut ukuran diameter,
ukuran cm dari pohon, akan dibayar menurut schedule dari ukuran pohon.

2.1.6 Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya ditetapkan


dalam kontrak yang bersangkutan.

Pembayaran dibuat pada harga satuan kontrak per m2 untuk clearing. Harga ini
termasuk ganti-rugi penuh untuk semua material dan semua tenaga kerja,
perlengkapan, dan alat-alat yang diperlukan.

2.2 Galian

2.2.1 Umum

2.2.1.1 Uraian

a. Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan


tanah atau batu ataupun bahan-bahan lainnya dari jalan kendaraan dan sekitarnya
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kontrak yang diterima.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 32 of 58

b. Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan selokan-selokan,
pembuatan parit atau pondasi pipa, gorong-gorong, saluran-saluran atau
bangunan-bangunan lainnya, untuk pembuangan bahan-bahan yang tidak cocok
dan tanah bagian atas, untuk pekerjaan stabilisasi dan pembuangan tanah
longsoran, untuk galian bahan konstruksi atau pembuangan bahan-bahan buangan
dan pada umumnya pembentukan kembali daerah jalan, sesuai dengan spesifikasi
ini dan dalam pemenuhan yang sangat bertanggung jawab terhadap garis batas,
kelandaian dan potongan melintang yang ditunjukkan pada gambar rencana atau
seperti diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.
c. Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan bab ini berlaku untuk semua
pekerjaan galian yang dilaksanakan dalam hubungan dengan kontrak, termasuk
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dalam Bab-bab lain, dan semua galian di
klasifikasikan dalam satu atau dua kategori.
d. Galian dengan kedalaman sekitar 1 meter dari permukaan tanah dapat
menggunakan slope 1H : 1V. Jika ditemui galian lebih dalam dari 1 meter, maka
kemiringan lerengan ditingkatkan menjadi 1.5H : 1V. Galian lebih dari 3 meter harus
menggunakan analisis kestabilan lereng. Jika terjadi kenaikan muka air tanah yang
signifikan dan menggenangi galian, air yang tergenang di dalam lubang harus
dipompa untuk menjaga stabilitas galian.

2.2.1.2 Macam Pekerjaan Galian

a. Galian batu terdiri dari penggalian batu-batu besar dengan volume 1 m3 atau lebih
besar atau bahan konglomerat padat yang keras yang dalam pendapat Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya tidak praktis untuk menggali
tanpa menggunakan peralatan kerja.
b. Semua penggalian lain akan dianggap sebagai galian biasa. Galian biasa
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: galian biasa untuk material timbunan dan
galian biasa sebagai bahan bangunan. Bahan biasa harus mencakup seluruh galian
yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu dan masih dapat dilakukan dengan
penggaruk (ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton
dan tenaga kuda netto maksimum 180 PK (tenaga kuda).
 Galian biasa untuk material timbunan
Bahan galian yang memenuhi persyaratan yang akan digunakan sebagai
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 33 of 58

material timbunan harus bebas dari bahan-bahan organik dalam jumlah yang
merusak, seperti daun, rumput, akar dan kotoran.
 Galian biasa sebagai bahan konstruksi
Bahan galian yang memenuhi persyaratan yang akan digunakan sebagai bahan
konstruksi harus bebas dari bahan-bahan organik dalam jumlah yang merusak,
dan dapat digunakan sebagai bahan konstruksi karena memenuhi spesifikasi ini.

2.2.1.3 Toleransi Ukuran

Kelandaian, garis batas dan formasi akhir setelah penggalian tidak boleh berbeda dari
yang ditentukan lebih besar 2 cm pada setiap titik, sedangkan untuk galian perkerasan
tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang disyaratkan. Pekerjaan yang tidak
memenuhi toleransi ini harus diperbaiki sehingga diterima Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya. Permukaan galian tanah maupun batu yang
tidak sesuai dan terbuka terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus
memiliki cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas dari permukaan
itu tanpa terjadi genangan.

2.2.1.4 Pemeriksaan di Lapangan

a. Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar di bawah Bab ini, ketinggian dan garis
batasnya harus disetujui Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya, sebelum Kontraktor memulai pekerjaan.
b. Sesudah masing-masing penggalian untuk lapis tanah dasar, formasi/pondasi
dipadatkan, Kontraktor harus memberitahukan hal tersebut kepada Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya dan tidak ada bahan alas
dasar atau bahan lainnya akan dipasang sampai Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya telah menyetujui.

2.2.1.5 Penjadwalan Pekerjaan

a. Pembuatan parit atau penggalian lainnya memotong jalan kendaraan harus


dilaksanakan dengan menggunakan pelaksanaan setengah lebar atau secara lain
diadakan perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga tetap terbuka untuk lalu lintas
pada setiap waktu.
b. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya gambar rincian semua bangunan sementara yang
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 34 of 58

diusulkan untuk digunakan, seperti penyangga, penguatan, cofferdam (bangunan


sementara), dinding pemutus aliran rembesan (cut off) dan bangunan-bangunan
untuk pembelokan sementara aliran sungai serta harus mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya sesuai dengan
gambar-gambar, sebelum melakukan pekerjaan galian yang dimaksudkan
Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan pengamanan dengan bangunan-
bangunan yang diusulkan tersebut.

2.2.1.6 Penggunaan dan Pembuangan Bahan-bahan Galian

a. Semua bahan-bahan galian yang dapat dipakai di dalam batas-batas dan lingkup
kerja proyek, dimana mungkin akan digunakan dengan cara yang paling efektif,
untuk pembuatan formasi pematang atau untuk urugan kembali.
b. Bahan-bahan galian yang berisikan tanah-tanah organis, gambut, berisikan akar-
akar atau barang-barang tumbuhan yang banyak, dan juga tanah yang mudah
mengembang yang menurut pendapat Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau Perwakilannya akan menghalangi dalam pemadatan bahan lapisan di atasnya
atau dapat menimbulkan suatu penurunan yang tidak dikehendaki atau
kehancuran, akan diklasifikasikan sebagai tidak cocok digunakan sebagai urugan
dalam pekerjaan.
c. Setiap bahan yang melebihi kebutuhan untuk timbunan, atau setiap bahan yang
disetujui Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannyamenjadi
bahan yang tidak cocok untuk urugan, harus dibuang dan diratakan dalam lapisan-
lapisan tipis oleh Kontraktor diluar jalan seperti yang diperintahkan oleh Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya
d. Kontraktor akan bertanggung jawab untuk semua penyelenggaraan dan biaya-
biaya bagi pembuangan bahan-bahan kelebihan atau bahan tidak cocok, termasuk
pengangkutannya dan mendapatkan izin dari pemilik atau penyewa lahan dimana
buangan tersebut dilakukan.

2.2.1.7 Pengamanan Pekerjaan Galian

a. Selama pekerjaan penggalian, kemiringan galian yang stabil yang mampu


menyangga bangunan-bangunan, struktur atau mesin-mesin disekitarnya harus
dijaga pada seluruh waktu, serta harus dipasang penyangga dan penguat yang
memadai bila permukaan galian yang tidak ditahan dengan cara lain dapat menjadi
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 35 of 58

tidak stabil. Bila diperlukan, Kontraktor harus menopang struktur-struktur di


sekitarnya yang mungkin menjadi tidak stabil atau menjadi berbahaya oleh
pekerjaan galian.
b. Alat-alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau maksud-maksud
sejenisnya, tidak diizinkan berdiri atau beroperasi lebih dekat dari 1,5 meter dari
ujung parit terbuka atau galian pondasi, terkecuali pipa-pipa atau struktur telah
selesai dipasang dan ditutup dengan paling sedikit 60 cm urugan dipadatkan.
c. Bendungan sementara, dinding pemotong aliran rembesan atau sarana-sarana lain
yang mengeluarkan air dari galian, harus didesain secara baik dan cukup kuat
untuk menjamin tidak terjadinya roboh mendadak, dimungkinkan mampu
mengalirkan secara cepat bahaya banjir pada struktur.
d. Semua galian terbuka harus dipasang rintangan yang memadai untuk menghindari
tenaga kerja atau lain-lainnya jatuh dengan tidak sengaja ke dalam galian dan
setiap galian terbuka di dalam daerah badan perkerasan atau bahu perkerasan
sebagai tambahan harus diberi marka pada malam hari dengan drum dicat putih
(atau semacamnya) dengan lampu merah sehingga diterima Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya
e. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengadakan perlindungan bagi setiap
pipa bawah tanah yang berfungsi. Kabel-kabel, konduit atau struktur di bawah
permukaan lain yang dapat dipengaruhi dan harus bertanggung jawab untuk biaya
perbaikan setiap kerusakan yang disebabkan oleh operasinya.

2.2.1.8 Perbaikan Penggalian yang Tidak Diterima

Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang diberikan harus
diperbaiki oleh Kontraktor sebagai berikut:
a. Bahan-bahan yang tersisa (karena penggalian yang tidak efisien) harus dibuang
dengan galian berikutnya.
b. Daerah yang telah terlanjur digali, atau daerah dimana telah bercerai berai atau
berjatuhan, harus diurug kembali dengan urugan pilihan atau bahan pondasi
bawah/pondasi atas yang mana yang dapat diterapkan sehingga diterima Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 36 of 58

2.2.2 Pelaksanaan Pekerjaan

2.2.2.1 Prosedur Umum

a. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi gangguan


terhadap bahan-bahan di bawah dan di luar batas galian yang ditentukan
sebelumnya.
b. Bila bahan tersebut yang nampak keluar di atas garis formasi/tanah dasar atau
permukaan pondasi adalah dalam kondisi lepas-lepas atau lunak atau secara lain
tidak cocok dalam pendapat Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya, bahan itu harus dibuang seluruhnya dan diganti dengan urugan
yang cocok, seperti diperintahkan Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.
c. Dimana batu, lapisan keras atau bahan tidak dapat dihancurkan lainnya ditemukan
berada di atas garis formasi untuk saluran yang dilapisi, atau penggalian permukaan
untuk perkerasan dan bahu perkerasan, atau di atas bagian dasar parit pipa atau
galian pondasi struktur, bagian tersebut harus digali terus sedalam 20 cm sampai
satu permukaan yang merata dan halus. Tidak ada runcingan-runcingan batu akan
ditinggalkan menonjol dari permukaan yang nampak keluar dan semua bahan-
bahan yang lepas-lepas harus dibuang. Profil galian yang telah ditetapkan harus
dikembalikan dengan pengurugan kembali dan dipadatkan dengan bahan pilihan
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya.
d. Setiap bahan muatan di atas harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil
sebelum penggalian dan talud tebing halus dipotong menurut sudut rencana talud.
Untuk tebing yang tinggi harus dibuatkan barometer pada setiap ketinggian tebing
5,0 m yang sesuai dengan gambar standar.
e. Untuk perlindungan tebing terhadap erosi, akan dibuatkan saluran cut off (penutup
aliran rembesan) dan saluran pada kaki tebing sebagaimana ditunjukan pada
Gambar Rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya di lapangan. Daerah-daerah yang baru
selesai digali, secepatnya harus dilindungi juga dengan penyediaan lempengan
rumput atau tanaman-tanaman lain yang disetujui.
f. Sejauh mungkin dan seperti diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya, Kontraktor harus menjaga tersebut bebas air dan
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 37 of 58

harus melengkapi dengan pompa-pompa, peralatan dan tenaga kerja, serta


membuat tempat air mengumpul, saluran sementara atau tanggul sementara
seperlunya untuk mengeluarkan atau membuang air dari daerah-daerah disekitar
galian.

2.2.2.2 Penggalian untuk Saluran Drainase

a. Kontraktor harus menjamin sepanjang waktu drainase pekerjaan yang layak dengan
menjadwalkan konstruksi galian parit sedemikian, sehingga drainase berfungsi
sebelum pekerjaan timbunan dan struktur perkerasan dimulai. Bila diperlukan
pemompaan air harus dilaksanakan untuk menjamin bahwa air tidak menggenangi
pekerjaan.
b. Pemeliharaan periodik baik galian parit sementara maupun permanen juga harus
dijadwalkan sedemikian rupa, sehingga suatu aliran air yang lancar dapat
dipertahankan selama keseluruhan periode kontrak dan periode jaminan.
c. Galian parit harus terlebih dahulu dipotong sedikit lebih kecil dari penampang
melintang yang disetujui, dan pemotongan akhir, termasuk perbaikan setiap kerusakan
yang terjadi selama pekerjaan konstruksi, harus dilaksanakan setelah penyelesaian
semua pekerjaan yang berdekatan atau bersebelahan.
d. Pemeliharaan rutin saluran dan pengalirannya harus dilaksanakan selama masa
konstruksi berlangsung dan setelah penyelesaian akhir selesai dilaksanakan sehingga
tidak mengakibatkan penyumbatan.
e. Pekerjaan saluran yang ada dan yang telah diperbaiki harus lancar dan tidak boleh
tersumbat. Pemeliharaan tersebut harus dilaksanakan secara rutin dan dapat
menampung serta mengalirkan limbah air hujan dari pemukaan badan dan bahu
landasan.
f. Selama musim hujan Kontraktor harus menyediakan pekerja yang akan mengawasi
dan mencatat tidak berfungsinya saluran tersebut, misalnya terjadi penyumbatan,
peluapan, erosi dan sebagainya dan melaporkan pada engineer untuk tindak lanjut.

2.2.2.3 Penggalian untuk Bahan Urugan

a. Lubang-Iubang bahan galian, apakah berada dalam kawasan Proyek atau dimana
saja, harus digali sesuai dengan ketentuan-ketentuan spesifikasi ini.
b. Persetujuan untuk membuka satu daerah galian baru, atau mengoperasikan
daerah galian yang ada, harus diperoleh dari Konsultan Pengawas dan Pemilik
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 38 of 58

Pekerjaan atau Perwakilannya secara tertulis sebelum suatu operasi galian dimulai.
c. Lubang-Iubang harus dibatasi apabila lubang-lubang tersebut mengganggu
drainase asli atau drainase yang didesain.
d. Di sisi daerah yang miring, lubang-lubang galian bahan diatas sisi jalan yang lebih
tinggi, harus dibuat landai dan dibuat mengalirkan air untuk membawa semua air
permukaan ke saluran tepi dan ke gorong-gorong di dekatnya tanpa terjadi
genangan
e. Ujung dari satu lubang galian bahan tidak boleh lebih dekat dari 2 meter dari kaki
satu tanggul atau 10 meter dari bagian puncak satu galian.
f. Semua lubang galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh Kontraktor
harus ditinggalkan dalam kondisi yang rapih dan teratur dengan sisi dan talud yang
stabil setelah pekerjaan selesai.
g. Penentuan Quarry dilakukan oleh Kontraktor minimum 3 Quarry atau sesuai
dengan volume timbunan yang dibutuhkan.

2.2.2.4 Pembongkaran Bangunan Sementara

a. Kecuali diperintahkan lain oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya, semua struktur sementara seperti tanggul sementara atau
penyangga penguat, harus dibongkar oleh Kontraktor setelah selesainya struktur
permanen atau pekerjaan lain untuk mana galian itu telah dilaksanakan
b. Bahan-bahan yang dikumpulkan dari bangunan-bangunan sementara tersebut
tetap menjadi milik Kontraktor atau mungkin jika disetujui dianggap cocok oleh
Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya, disatukan ke
dalam pekerjaan permanen dan dibayar di bawah item pembayaran yang relevan
dimasukkan ke dalam Daftar Penawaran.
c. Setiap bahan galian yang dapat diizinkan sementara dipasang di dalam satu jalan
air, harus dibuang dalam satu cara sehingga tidak merusak jalan air. Semua
permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan
mempunyai kemiringan yang cukup menjamin limpasan bebas air permukaan.

2.2.3 Pengukuran

Pengukuran volume galian ditunjukan dengan perencanaan atau permintaan oleh


Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau yang mewakilinya.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 39 of 58

Pekerjaan galian harus diukur untuk pembayaran sebagai volume di tempat dalam
meter kubik bahan yang dipindahkan, setelah dikurangi bahan galian yang digunakan
dan dibayar sebagai timbunan biasa atau timbunan pilihan dengan faktor penyesuaian
berikut ini:
 Bahan Galian Biasa yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan faktor
penyusutan (shrinkage)
 Bahan Galian Batu yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan faktor
pengembangan (swelling)

a. Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang melintang profil tanah asli
sebelum digali yang telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir dengan garis,
kelandaian dan elevasi yang disyaratkan atau diterima. Metode perhitungan
haruslah metode luas ujung rata-rata, dengan menggunakan penampang melintang
pekerjaan dengan jarak tidak lebih dari 25 meter.

b. Pekerjaan Galian yang dapat dimasukkan untuk penggukuran dan pembayaran


menurut Seksi ini akan tetap dibayar sebagai galian hanya bilamana bahan galian
tersebut tidak digunakan akan dibayar dalam Seksi lain dari Spesifikasi ini.

c. Bilamana bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan dapat
digunakan sebagai bahan timbunan, namun tidak digunakan oleh Kontraktor
sebagai bahan timbunan, maka volume bahan galian yang tidak terpakai ini dan
terjadi semata-mata hanya untuk kenyamanan Kontraktor dengan exploitasi sumber
bahan (borrow pits) tidak akan dibayar.

d. Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi oleh
bidang-bidang sebagai berikut:
i) Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang dasar pondasi yang
melalui titik terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini galian
tanah diperhitungkan sebagai galian biasa atau galian batu sesuai dengan
sifatnya.
ii) Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi.
iii) Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi.
Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar bidang-bidang yang diuraikan di
atas sebagai pengembangan tanah selama pemancangan, tambahan galian
karena kelongsoran, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 40 of 58

e. Pengangkutan hasil galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi timbunan


sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan jarak melebihi 5
km harus diukur untuk pembayaran sebagai volume di tempat dam kubik meter
bahan yang dipindahkan per jarak tempat penggalian sampai lokasi pembuangan.

2.2.4 Pembayaran

Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang kriterianya ditetapkan


dalam kontrak yang bersangkutan.

Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan
pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan
pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan dan
biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan galian sebagaimana diuraikan
dalam Seksi ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

1 Galian Biasa Meter Kubik

2.3 Urugan

2.3.1 Umum

2.3.1.1 Uraian

a. Pekerjaan ini terdiri dari mengadakan, mengangkut, penempatan dan memadatkan


tanah yang disetujui untuk pembangunan landas pacu runway, holding bay dan
rapid exit taxiway (RET), pengurugan kembali parit-parit atau galian di sekeliling
pipa atau struktur serta pengurugan sampai kepada garis batas, kemiringan dan
ketinggian penampang melintang yang ditentukan atau disetujui.
b. Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasangan bahan filter pilihan sebagai alas
dasar untuk pipa atau saluran beton, atau sebagai bahan drainase porous yang
disediakan untuk drainase di bawah permukaan. Bahan-bahan ini dimasukkan ke
dalam Spesifikasi-spesifikasi ini.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 41 of 58

2.3.1.2 Sumber Material

a. Sumber material pasir didapat dari darat atau laut, selama memenuhi kriteria butiran
yang telah ditetapkan pada RKS ini.
b. Konsultan diperbolehkan mengajukan lokasi sumber material yang dianggap sesuai
dengan spesifikasi (menyertakan dokumen hasil pengujian laboratorium) dan layak
dalam segi ekonomi.
c. Sumber material harus merupakan sumber yang layak secara administrasi dan
AMDAL.
d. Kontraktor harus melengkapi dokumen-dokumen yang menyangkut pada masalah
perijinan dan urusan administrasi lainnya.

Kontraktor Pelaksana sendiri atau bekerja sama dengan pihak penambang yang telah
terlebih dahulu bekerja harus mengurus perijinan penambangan. Persyaratan yang
harus dilengkapi adalah Surat Ijin Penambanagan Daerah (SIPD). Ada dua macam
SIPD yang harus dipenuhi oleh kontraktor, yaitu SIPD Eksplorasi dan SIPD
Eksploitasi.

Bila ada surat-surat perijinan yang harus dilengkapi, menjadi tanggung jawab
kontraktor dan wajib melengkapi dengan atas sepengetahuan Pemberi Tugas dan
Konsultan.

2.3.1.3 Jenis Urugan

Urugan yang dicakup oleh persyaratan-persyaratan bab ini terdiri dari urugan biasa,
urugan pilihan dan urugan dari dalam.

1) Urugan biasa
 Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi
yang diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut SNI-03-6797-2002 atau CH
menurut Unified Soil Classification System (USCS). Urugan bila diuji dengan
SNI 03-1744-1989, harus memiliki nilai CBR tidak kurang dari 6 % (CBR
laboratorium setelah perendaman 4 hari) seperti yang ditentukan oleh SNI 03-
1742-1989.
 Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan biasa harus terdiri dari bahan
galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya sebagai bahan yang memenuhi
syarat untuk dipergunakan dalam pekerjaan
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 42 of 58

 Bahan urugan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang mempunyai sifat-
sifat sebagai berikut:
- Tanah yang mengandung organik seperti jenis tanah CL, OL, ML, OH dan
Pt dalam sistem USCS dan tanah yang mengandung daun, rumput, akar dan
sampah.
- Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan sangat tinggi dalam
klasifikasi Van der Merwe, Carter dan Bentley dengan ciri-ciri memiliki
Indeks Plastisitas (IP) lebih dari 55% atau Liquid Limit (LL) lebih besar dari
40% dan/atau memiliki kandungan mineral dominan Na-Montmorillonite.

2) Urugan Pilihan
 Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan pilihan harus terdiri dari bahan
tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan untuk urugan biasa dan
sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang terkandung dari
maksud penggunaanya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya. Dalam segala hal,
seluruh urugan pilihan, bila diuji sesuai dengan SNI 03-1744-1989, memiliki nilai
CBR paling sedikit 10 % setelah 4 hari perendaman, seperti jenis tanah GW,
GP, GC, GM, SW, SP dan SM dalam sistem Unified Soil Classification System
(UCSC).
 Urugan pilihan digunakan pada lokasi seperti ditetapkan di dalam gambar
desain. Urugan pilihan dari bahan sirtu atau kerikil atau bahan berbutuir bersih
lainya dengan persyaratan kepadatan ≥1.8 ton/m3 dan sudut geser ≥ 20° dan
Index Plastisitas maksimum 6 %.

3) Urugan dari material setempat


 Urugan ini adalah urugan tanah yang berasal dari penggalian tanah di dalam
area rencana bandar udara. Penggunaan urugan ini dimaksudkan untuk
memanfaatkan tanah galian sebagai upaya efisiensi dan optimalisasi anggaran.
Urugan ini dapat digunakan untuk timbunan di bawah area konstruksi maupun
timbunan di luar konstruksi sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.
 Urugan dari material setempat dapat digunakan sebagai bahan timbunan
apabila telah diuji dengan SNI 03-1744- 1989, harus memiliki nilai CBR tidak
kurang dari 6 % (CBR setelah perendaman 4 hari seperti yang ditentukan oleh
SNI 03-1742-1989).
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 43 of 58

 Bahan urugan material setempat tidak boleh dari bahan galian tanah yang
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
- Tanah yang mengandung organik seperti jenis tanah OL, ML, OH, CL dan Pt
dalam sistem USCS dan tanah yang mengandung daun, rumput 1 akar dan
sampah.
- Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan sangat tinggi dalam
klasifikasi Van der Merwe, Carter dan Bentley dengan ciri-ciri memiliki Indeks
Plastisitas (IP) lebih dari 55% atau Liquid Limit (LL) lebih besar dari 40%
dan/atau memiliki kandungan mineral dominan Na- Montmorillonite.

2.3.1.4 Persyaratan Pemadatan Untuk Urugan

1. Untuk areal dimana akan dibuat konstruksi perkerasan, semua lapisan timbunan
yang berada di bawah elevasi 1 meter sampai dengan 3 meter dari permukaan
subgrade harus dipadatkan sekurang kurangnya 90% terhadap Maximum Dry
Density (MDD) pada Optimum Moisture Content (OMC).
2. Semua yang lebih dari 30 cm sampai dengan kedalaman 1 meter di bawah
permukaan tanah dasar harus sampai 95 % MOD pada OMC.
3. Semua timbunan di bawah struktur konstruksi sampai kedalaman 30 cm harus
dipadatkan sampai mencapai 100% MOD pada OMC.
4. Pada daerah airstrip untuk lapisan teratas setebal 150 mm harus dipakai material
timbunan tertentu yang sudah disetujui Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya.

2.3.1.5 Toleransi Ukuran

1. Ketinggian dan kemiringan akhir pematang tanah dasar dan bahu, setelah
pemadatan tidak boleh ada 2 cm lebih tinggi atau 2 cm lebih rendah dari yang
ditentukan atau disetujui.
2. Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus dan
seragam dan mempunyai kemiringan yang cukup menjamin limpasan bebas air
permukaan.
3. Permukaan akhir talud pematang tidak boleh berbeda dari garis profil yang
ditentukan lebih dari 10 cm.
4. Timbunan tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm
atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 44 of 58

2.3.1.6 Contoh Tanah Untuk Urugan

Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan


atau Perwakilannya hal-hal berikut ini paling sedikit 14 hari sebelum mulai
digunakannya setiap bahan sebagai urugan.

Beberapa contoh bahan yang akan digunakan untuk timbunan minimum dua karung
masing-masing 50 kg untuk satu tempat pengambilan tanah/quarry
 Dua contoh bahan dengan berat masing-masing 50 kg, salah satu dari bahan
tersebut akan disimpan di Direksi Keet oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya sebagai acuan selama jangka waktu kontrak.
 Setiap Pindah Quarry Kontraktor harus melakukan pengujian tanah kembali.
 Surat pernyataan mengenai asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan
sebagai bahan urugan pilihan bersama-sama dengan hasil pemeriksaan yang
menyatakan bahwa bahan tersebut memenuhi Spesifikasi.

2.3.1.7 Pelaksanaan Pekerjaan

Urugan tidak boleh dilaksanakan, dipasang, dihampar atau dipadatkan selama hujan
atau kondisi basah dan selama kondisi-kondisi dimana pemadatan tidak dapat
dikontrol.

2.3.1.8 Perbaikan Urugan yang Tidak Diterima atau Tidak Stabil

 Urugan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang ditentukan atau
disetujui atau dengan toleransi permukaan yang ditentukan, harus diperbaiki dengan
membuat terurai permukaan tersebut, dan membuang atau menambah bahan-
bahan yang diperlukan diikuti dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

 Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kandungan
kelembutan seperti yang ditentukan dan diperintahkan oleh Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya, harus diperbaiki dengan menggaruk
bahan tersebut sampai kedalaman 15 cm atau seperti penebaran urugan, masing-
masing lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang
cocok dan memadai yang disetuiui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau Perwakilannya sampai kepada persyaratan-persyaratan kepadatan berikut:
 Lapisan-Iapisan yang lebih dari 30 cm di bawah permukaan tanah dasar harus
dipadatkan sampai 95% kepadatan kering standar maksimum yang ditetapkan
sesuai AASHTO T99.
Untuk tanah-tanah yang berisi lebih dari 10% bahan-bahan yang tertahan diatas
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 45 of 58

saringan 19 mm maka kepadatan kering maksimum yang didapat harus


disesuaikan untuk bahan-bahan oversize (kelewat besar) tersebut seperti
diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya
 Lapisan-Iapisan di dalam 30 cm atau kurang, di bawah permukaan tanah dasar,
harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering standar maksimum yang
ditetapkan sesuai AASHTO T99.

MDD = Maximum Dry Densily


OMC = Optimum Moisture Content
 Tergantung kepada jenis pelaksanaan dan persyaratan khusus Konsultan/Pemilik
Pekerjaan, pengujian-pengujian kepadatan di lapangan dengan methoda kerucut
pasir harus dilakukan di atas masing-masing lapisan urugan yang telah didapatkan,
sesuai dengan AASHTO T191 (PB 0103-76) dan jika hasil sesuatu pengujian
menunjukan bahwa kepadatannya kurang dan kepadatan yang diminta. Kontraktor
harus memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan kedalaman penuh lapisan dan
dilokasi yang ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
Perwakilannya, yang tidak boleh berjarak lebih dari 200 m.
 Pemadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan tersebut
berada didalam batas 3% kurang dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar
air optimum Kadar air optimum akan ditetapkan sebagai kadar air dimana kepadatan
kering maksimum dicapai bila tanah tersebut dipadatkan sesuai dengan AASHTO
T99.
 Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta masuk
ketengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian menerima desakan
pemadatan yang sama.
 Jika bahan urugan harus ditempatkan di atas kedua sisi sebuah pipa atau saluran
beton atau struktur, pelaksanaannya harus sedemikian sehingga urugan tersebut
dibentuk sampai ketinggian yang hampir sama di atas kedua sisi struktur.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 46 of 58

 Terkecuali disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau


Perwakilannya, urugan disekitar ujung satu box culvert tidak boleh ditempatkan lebih
tinggi dari dasar dinding belakang atau kepala box culvert sampai bangunan atas
dipasang.
 Urugan ditempat-tempat yang sulit dicapai oleh peralatan pemadatan harus
ditempatkan dalam lapisan-lapisan dengan bahan-bahan lepas ketebalan tidak
melebihi 20 cm dan dipadatkan menyeluruh menggunakan mesin pemadat yang
disetujui. Harus diberikan perhatian khusus untuk menjamin tercapainya pemadatan
yang diterima di bawah dan di samping pipa-pipa, untuk mencegah rongga-rongga
dan untuk menjamin pipa-pipa tersebut mendapat dukungan sepenuhnya.

2.3.2 Pengendalian Mutu

2.3.2.1 Tes Laboratorium

Tes kondisi kualitas bahan urugan harus dilaksanakan kedua-duanya untuk sumber
pengadaan dan test ditempat seperti diperintahkan Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya, untuk dapat memenuhi persyaratan-persyaratan
Spesifikasi ini Tes Laboratorium berikut ini dijadikan rujukan (referensi).

Tabel 2.1 Test Laboratorium Bahan Urugan

Test Judul Singkat

ASTM D 421 Dry preparation dari sampel tanah


ASTM D 422 Particle size analysis
ASTM D 427 Shrinkage Factors
ASTM D 854 Spesific Gravity Tanah
ASTM D 1557 Moisture Density relation (Metode D)
ASTM D 1883 Bearing Ratio of laboratory compacted
ASTM D 2217 Wet preparation dari sampel tanah
ASTM D 2487 Classification of soils
ASTM D 4318 Liquid limit, Plastic limit and Plasticity of soils
Test Lapangan
ASTM D 1556 In-situ density, sand cone
ASTM D 2167 In-situ density, rubber balloon
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 47 of 58

2.3.2.2 Pengendalian Lapangan

Tes Pengendalian Lapangan berikut ini harus dilaksanakan untuk memenuhi


persyaratan Spesifikasi. Kontraktor harus menyediakan semua bantuan yang
diperlukan dalam bentuk tenaga kerja, pengangkutan dan pengujian.

Tabel 2.2 Persyaratan Pengendalian Lapangan

Test Pengendalian Prosedur

a. Pengujian kepadatan urugan  Untuk menentukan hubungan kepadatan dan


padat di Lapangan (Test kadar air pemasangan
Sandcone) (AASHTO T 191)  Harus dilaksanakan setiap layer/lapis atau tiap
(SNI 03-1976-1990) 1000 m3 bahan timbunan sampai kedalaman
penuh.
 Urugan ditempatkan dalam lapisan di bawah
formasi konstruksi harus diuji setiap 2500 m2.
 Untuk urugan kembali di sekeliling struktur/di
dalam parit gorog- gorong, paling sedikit 1 tes
untuk setiap bagian urugan kembali selesai
dipasang.

b. Penentuan CBR Lapangan  Menggunakan alat CBR lapangan di lokasi yang


Urugan padat diminta oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya dan dilakukan
setiap 1000 m2.

c. Pengujian Permukaan (Surface  Permukaan harus diuji untuk kerataan & ketepatan
Test) kemiringan jika perlu bagian yang kurang rata
maupun kemiringan/ketinggian kurang tepat, maka
tanahnya harus dibuang, ditimbun kembali,
dipadatkan lagi, sampai didapat kerataan,
kemiringan & ketinggian yang diperlukan.
 Permukaan yang sudah selesai tidak boleh selisih
> 12 mm jika dites dengan tongkat lurus panjang 3
meter yang dilaksanakan sejajar tegak lurus
dengan garis tengah.

2.3.2.3 Percobaan Pemadatan


1. Sebelum pekerjaan pemadatan tanah dilakukan, Kontraktor harus melaksanakan
percobaan pemadatan dengan setiap material yang akan dipakai untuk timbunan
baik itu material dari luar maupun dan hasil ekskavasi. Kontraktor harus
menyerahkan metode kerja pemadatan kepada Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau yang mewakilinya untuk mendapatkan persetujuan tentang cara
kerja yang akan dilaksanakan.
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 48 of 58

2. Percobaan pemadatan merupakan suatu demonstrasi pekerjaan oleh Kontraktor


untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan
atau yang mewakilinya tentang metode yang diusulkan. Bilamana dalam
demonstrasi tersebut kualitas yang dipersyaratkan tidak dapat dicapai Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya berhak memerintahkan
Kontraktor untuk mengulanginya. Pekerjaan percobaan ini tidak dibayar.
3. Percobaan pemadatan termasuk tes laboratorium dan tes lapangan sesuai yang
disyaratkan Kontraktor harus menyampaikan semua hasil tes kepada Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.
4. Prosedur percobaan meliputi areal percobaan dengan luas tidak kurang dari 30
meter x 15 meter pada lokasi yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya, dengan ketebalan yang sama tetapi
dengan kadar air yang berbeda dengan:
 Sekurang kurangnya 10 lintasan dengan pneumatic tyred dengan berat yang
akan ditentukan kemudian oleh konsultan pengawas dan Konsultan Pengawas
dan Pemilik Pekerjaan atau yang mewakilinya pada saat percobaan.
 Sekurang kurangnya 10 lintasan menggunakan peralatan lain sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya.
 Metode lain yang diusulkan Kontraktor untuk dapat mencapai persyaratan.
5. Dengan cara tersebut pemadatan maksimum yang dapat dicapai dengan kadar air
dan peralatan tertentu. Untuk ini keterangan mungkin subgrade perlu disiram
dengan air selama beberapa jam sebelum pekerjan percobaan pemadatan
dilaksanakan.
6. Menindaklanjuti pemadatan percobaan, Kontraktor harus menyampaikan kepada
Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya usulan metode
pemadatan untuk setiap jenis material yang akan dipakai dalam pekerjaan. Usulan
Kontraktor harus mencakup juga jumlah dan tipe peralatan, berat dan tekanan roda
bila dipakai pneumatic tired roller, cara memperoleh kadar air yang diperlukan,
jumlah lintasan dan tebal hamparan sebelum dipadatkan.
7. Bila Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau yang mewakilinya
berpendapat bahwa hasil pemadatan percobaan telah sesuai dengan yang
dipersyaratkan, maka Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau yang
mewakilinya akan memberikan persetujuan terhadap metoda yang diusulkan
Penyedia barang dan jasa Bila Konsultan Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 49 of 58

yang mewakilinya tidak menyetujui usulan Kontraktor maka Kontraktor harus


menyerahkan secara tertulis amandemen usulan untuk pemadatan dan bila
diperlukan mengadakan percobaan ulang.
8. Selanjutnya dalam pelaksanaan pekerjaan pemadatan Kontraktor harus tetap
mengikuti prosedur yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau Perwakilannya untuk setiap material yang akan dipadatkan dan
hasil pemadatan harus memenuhi persyaratan.
9. Meskipun metode dan rencana Kontraktor telah disetujui Konsultan Pengawas dan
Pemilik Pekerjaan atau Perwakilannya, Kontraktor harus bertanggung jawab penuh
terhadap pekerjaan tanah sesuai dengan gambar dan persyaratan yang telah
ditentukan.

2.3.3 Pengukuran
Volume urugan ditunjukkan dengan perencanaan atau permintaan oleh Konsultan
Pengawas dan Pemilik Pekerjaan atau yang mewakilinya akan banyaknya m3 untuk
pekerjaan urugan.

Urugan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang diperlukan,
diselesaikan di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus berdasarkan gambar
penampang melintang profil tanah asli yang disetujui atau profil galian sebelum setiap
timbunan akhir yang disyaratkan dan diterima. Metode perhitungan volume bahan
haruslah metode luas bidang ujung, dengan menggunakan penampang melintang
pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih dari 25 m.

Timbunan yang digunakan dimana saja di luar batas Kontrak Pekerjaan, atau untuk
mengubur bahan sisa atau yang tidak terpakai, atau untuk menutup sumber bahan,
tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran timbunan.

2.3.4 Pembayaran
Tahap pembayaran dilakukan berdasarkan prestasi kerja yang Kriterianya ditetapkan
dalam kontrak yang bersangkutan. Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan
di atas, dalam jarak angkut berapapun yang diperlukan, harus dibayar untuk per
satuan pengukuran dari masing-masing harga yang dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran terdaftar di bawah, dimana harga
tersebut harus sudah merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan,
penghamparan, pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, seluruh biaya
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 50 of 58

lain yang perlu atau biasa untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari
pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

1 Timbunan Biasa Meter Kubik

2 Timbunan Pilihan Meter Kubik

2.4 Perbaikan Tanah Dengan Pemadatan Dalam (Deep Compaction) dan


Surface Compaction

2.4.1 Uraian

Pekerjaan ini terdiri dari pekerjaan pengadaan tanah timbunan, penghamparan dan
pemadatan tanah baik di permukaan maupun di kedalaman tertentu yang ditentukan
berdasarkan kriteria yang harus dicapai pekerjaan ini. Secara umum pekerjaan
perbaikan tanah dengan pemadatan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Surface Compaction adalah kompaksi tanah timbunan bagian atas yang harus
dilakukan secara bertahap lapisan demi lapisan seperti yang telah dijelaskan pada
Bab 2.3.
2. Deep Compaction adalah kompaksi yang ditujukan untuk memadatkan tanah pasir
loose (lepas) terutama pada tanah asli (maupun sebagian tanah timbunan untuk
perataan) untuk mencapai kepadatan sesuai yang dipersyaratkan di dalam
spesifikasi ini (ditampilkan pada Tabel 2.1).

Pekerjaan kompaksi yang disebutkan di atas harus dilakukan oleh Kontraktor yang
dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang akan disebutkan pada dokumen ini.
Lingkup pekerjaan Kontraktor meliputi perencanaan pekerjaan (metoda pemadatan,
energi, jumlah lintasan, dll), melakukan seluruh pengawasan internal pekerjaan,
menyediakan peralatan, tenaga kerja, pengujian serta instrumentasi yang
berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan kompaksi pada proyek ini.

Pekerjaan perbaikan tanah dengan pemadatan ini dilakukan untuk tanah asli dan
tanah timbunan hingga elevasi dasar lapisan tanah dasar (subgrade).
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 51 of 58

2.4.2 Kriteria Desain dan Pekerjaan

Pekerjaan kompaksi harus dilakukan dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Pekerjaan perbaikan tanah dengan pemadataan (deep compaction) dilakukan


untuk memitigasi potensi likuifaksi pada tanah kepasiran dibawah muka air tanah
dengan beban gempa perioda ulang 1000 tahun yaitu : percepatan PSA 0.4g dan
magnitude 7.5 (Mw) hingga mencapai min faktor keamanan (FOS) yaitu 1.3.
Kontraktor menjamin bahwa hasil dari seluruh pekerjaan kompaksi pada pekerjaan
ini akan menghasilkan kepadatan tanah pasir yang tidak akan terjadi likuifaksi
pada saat terjadi gempa desain sesuai dengan peraturan / standard yang berlaku
dan teori serta praktis yang terupdate pada saat pelaksanaan.

2. Kriteria penerimaan pekerjaan deep compaction harus memenuhi salah satu nilai
pencapaian sebagai berikut: nilai N-SPT minimum dan qc sondir minimum serta Dr
> 70 % berdasarkan kondisi yang paling kritis. Kriteria minimum yang harus dicapai
ditampilkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Kriteria Kepadatan Minimum yang Harus Dicapai

N-SPT
Kedalaman (m) Lapangan qc minimum (MPa) Dr (%)
minimum

2 16 7 > 70
4 22 9 > 70
6 26 13 > 70
8 30 15 > 70

*Kedalaman diukur dari elevasi dasar lapisan subgrade


*Sondir harus mampu mencapai lapisan pasir padat (kapasitas 20 ton)

3. Kriteria penerimaan pekerjaan deep compaction masih diijinkan dengan metode


bukan yang terkritis, dengan syarat :
a. Harus disusun korelasi baru antara metode soil investigasi yang terkritis
dengan yang kurang kritis, kemudian meningkatkan harga-harga kriteria
minimumnya menjadi setara yang terkritis.
Contoh : Misal yang terkritisnya dengan N-SPT, sementara hasil sondir masih
akan dipakai, maka harus disusun korelasi qc. Kriteria qc seperti ditampilkan
pada Tabel 2.3 ditingkatkan berdasarkan korelasi qc = f x N-SPT (lihat juga
Bab 2.4.4).
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 52 of 58

b. Metode soil investigasi dengan yang terkritis masih tetap (harus) dilakukan,
tidak boleh dihilangkan sama sekali, minimal dengan perbandingan 1 : 4.
Contoh : Misal yang terkritisnya dengan N-SPT, maka metode penerimaan bisa
menggunakan N-SPT dan sondir. Ratio minimum N–SPT adalah 1:4 dari
sondir.
c. Kontraktor menjamin kriteria kepadatan minimum untuk metode terkritis bisa
dipenuhi di seluruh area.
4. Kriteria penerimaan pekerjaan surface compaction yaitu untuk kedalaman 0
(permukaan) sampai kedalaman 2 meter dari elevasi dasar lapisan subgrade
mengikuti kriteria yang telah disampaikan pada Bab 2.3

2.4.3 Pemilihan Teknik Perbaikan Tanah dan Urutan Pekerjaan

Dalam hal metoda perbaikan tanah, kontraktor dapat menggunakan teknik yang dapat
memadatkan tanah (agar tercapai kepadatan yang dipersyaratkan sehingga tidak
terjadi likuifaksi), tidak terbatas pada Dynamic Compaction, Vibro Compaction, Rapid
Impulse Compaction (RIC) dan metode lainnya selama mampu memenuhi kriteria
kepadatan desain yang telah ditetapkan dan dijelaskan pada Bab 2.4.2, sedangkan
untuk pemadataan area permukaan, Kontraktor harus mengajukan metoda teknik
kompaksi untuk pekerjaan surface compaction. Teknik kompaksi baik untuk bagian
dalam (deep compaction) dan permukaan (surface compaction) yang diajukan oleh
Kontraktor harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan Pemilik
Pekerjaan atau yang mewakilinya.

Kontraktor diwajibkan untuk mendesain dan menentukan urutan pekerjaan yang akan
dilakukan terkait pekerjaan perbaikan tanah dengan pemadatan untuk memastikan
pencapaian kriteria desain yang ditentukan.

2.4.4 Trial Pekerjaan Kompaksi (Deep Compaction)

Kontraktor Pelaksana diwajibkan melakukan trial pekerjaan kompaksi untuk


mendapatkan komposisi pemadatan seperti (tidak terbatas): energi pemadatan,
jumlah lintasan, dan jarak antar titik pemadatan yang paling optimum untuk mencapai
kriteria kepadatan yang ditetapkan. Pekerjaan trial kompaksi bisa diterima apabila
hasil kepadatannya memenuhi semua kriteria (N-SPT, qc, dan Dr) yang ditampilkan
pada Tabel 2.3. Apabila kriteria kepadatan tidak terpenuhi, maka Kontraktor
Pelaksana wajib melakukan trial ulang hingga kriteria kepadatan tercapai. Selama trial
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 53 of 58

kompaksi berlangsung perlu juga adanya pemantauan terhadap dampak metoda


pemadatannya (deep compaction) terhadap lingkungan di sekitar area pemadatan
seperti vibrasi dan crater yang terjadi. Pencatatan kedalaman penetrasi untuk setiap
pemadatan/tumbukan harus dilakukan.

Pengujian sebelum dan sesudah pekerjaan trial kompaksi harus dilakukan sebagai
proses verifikasi dari hasil dari pekerjaan trial kompaksi. Untuk trial pekerjaan deep
compaction, pengujian sebelum dan sesudah pekerjaan harus dilakukan di titik yang
sama dengan menggunakan Standard Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration
Test (CPT). Dari hasil tersebut dikorelasikan terhadap hasil pengujian yang paling kritis
untuk dijadikan sebagai acuan terbaru. Pengujian harus dilakukan oleh pihak
independent dengan alat yang kondisinya baik dan terkalibrasi secara periodik.
Pengujian minimal dilakukan di dua lokasi, yaitu lokasi jatuhnya hammer/probe, dan
lokasi diantaranya tepat di tengah-tengah (kondisi paling lemahnya). Untuk trial jumlah
lintasan pada pekerjaan surface compaction, uji lapangan menggunakan Sand Cone
atau test lain yang sepadan (pasca kompaksi) diperlukan sebagai tolak ukur
keberhasilan pekerjaan kompaksi.

Uji kompaksi harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan atau
Perwakilannya. Hasil uji kompaksi akan dituangkan dalam berita acara dan akan
digunakan sebagai kriteria penerimaan pekerjaan pada saat pekerjaan perbaikan
tanah dengan pemadatan dilakukan.

2.4.5 Kualifikasi Khusus Kontraktor Pekerjaan Perbaikan Tanah

Kontraktor pelaksana perbaikan tanah harus memiliki kualifikasi yang memadai dan
memiliki pengalaman minimal 10 tahun dalam melaksanaakan pekerjaan perbaikan
tanah sejenis dengan minimum volume kumulatif 1000 Ha untuk pekerjaan kompaksi.
Daftar list beserta salinan kontrak pekerjaan sejenis yang telah dilakukan harus
disertakan guna proses validasi. Kontraktor harus memiliki tenaga ahli geoteknik yang
kompeten dan berpengalaman serta mampu menganalisa data tersebut, mampu
melaksanakan pengujian dilapangan serta merencanakan pelaksanaan sesuai
dengan kondisi lapangan.

Kontraktor pelaksana perbaikan tanah harus memiliki peralatan yang sesuai dalam
jumlah yang memadai serta operator-operator peralatan yang berpengalaman/
qualified. Peralatan harus dalam kondisi baik sehingga menjamin kelancaran
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 54 of 58

pekerjaan. Pada saat pelaksanaan operator harus mampu membaca dan menganalisa
data-data yang ditampilkan pada monitor computer yang terdapat di peralatan
sehingga mampu mengambil tindakan tindakan yang diperlukan/keputusan yang tepat
untuk menjamin keberhasilan teknik yang diimplementasikan. Apabila peralatan teknik
atau material yang digunakan oleh Kontraktor masih terikat oleh suatu hak paten
maka Kontraktor bertanggungjawab untuk memperoleh ijin-ijin yang diperlukan dan
pemilik patent serta membebaskan pemilik proyek dan pihak lain dari segala tuntutan
yang mungkin timbul selama dan setelah pelaksanan proyek.

2.4.6 Pelaksanaan Pekerjaan Kompaksi

Sebelum dimulainya pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan beberapa dokumen


antara lain: layout pekerjaan, metode pekerjaan kompaksi dan tahapan
pengerjaannya, jadwal pekerjaan, peralatan yang digunakan, format pencatatan
pekerjaan, usulan progam pengendalian mutu, dan rencana keselamatan. Dokumen
tersebut harus melalui persetujuan Pemilik dan Konsultan sebelum pekerjaan
kompaksi dimulai.

Pekerjaan kompaksi dimulai setelah melalui trial kompaksi yang telah memenuhi
kriteria kepadatan. Kompaksi terdiri atas dua macam pekerjaan yaitu deep compaction
dan surface compaction.

Selama dilangsungkannya pekerjaan kompaksi, umumnya tanah akan mengalami


penurunan (ground subsidence). Oleh karenanya, timbunan kompensasi disarankan
dihampar sebelum treatment dimulai, penambahan timbunan ini akan memberikan
dampak positif pada peningkatan tegangan overburden selama proses kompaksi
dilaksanakan. Selain itu, penambahan timbunan kompensasi ini juga dapat
menghindarkan pengulangan pekerjaan penimbunan kembali untuk mencapai final
elevasi yang diinginkan.

Selama masa pelaksanaan pemadatan, tidak diizinkan adanya kerusakan struktur


atau utilitas di sekitar area pemadatan. Perlu adanya pemantauan terhadap vibrasi
yang terjadi di sekitar area pemadatan. Kerusakan struktur atau utilitas yang dihasilkan
dari pelaksanaan pekerjaan kompaksi harus diperbaiki atas biaya Kontraktor hingga
ke tahap yang disetujui oleh pemilik pekerjaan.

Surface compaction dilaksanakan dengan melakukan uji lintasan terlebih dahulu untuk
mendapatkan lintasan yang memberikan kepadatan paling optimum. Setelah
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 55 of 58

pekerjaan pemadatan selesai, perlu dilakukan pengujian in-situ. Pemadatan dilakukan


dengan tebal maksimum sebesar 30 cm untuk setiap tahapan pemadatan.

Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan deep compaction, harus memiliki


perekaman otomatis dalam hal jumlah tumbukkan dan juga dapat diprint out sebagai
kontrol pekerjaan.

2.4.7 Pemeriksaan Kualitas Pekerjaan Pemadatan

Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam


Dokumen Kontrak dan Gambar-gambar perencanaan dengan menggunakan
bahan/peralatan yang terbaik, dan dengan metoda pelaksanaan pekerjaan terbaik.

Semua bahan/peralatan yang dipakai dalam pekerjaan proyek, harus mendapat


persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebelum digunakan, meskipun
bahan/peralatan tersebut telah dinyatakan diterima pada waktu didatangkan di
site/lokasi. Untuk kontrol kualitas (QA/QC), peralatan kompaksi yang digunakan dalam
pelaksanaan deep compaction, harus memiliki perekaman otomatis dalam hal jumlah
tumbukkan dan juga dapat diprint out sebagai kontrol pekerjaan.

Pekerjaan yang telah dilaksanakan apabila tidak memenuhi persyaratan, akan ditolak
dan Kontraktor Pelaksana harus mengganti/melaksanakan ulang pekerjaan-pekerjaan
dimaksud tanpa perpanjangan waktu pelaksanaan dan tanpa biaya tambahan.

Setiap kerugian sebagai akibat adanya pekerjaan yang ditolak oleh Pemberi Tugas/
Konsultan Pengawas menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana.

Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak untuk menolak salah satu atau semua
bahan/peralatan dan teknik pelaksanaan yang tidak sesuai dengan kualitas dan
metode kerja yang telah disetujui. Kontraktor Pelaksana harus segera memindahkan
bahan/peralatan atau membongkar pekerjaan-pekerjaan yang dimaksud atas biaya
Kontraktor Pelaksana.

Pemeriksaan kualitas pekerjaan perbaikan tanah dilakukan dengan pengujian


langsung di lapangan dengan tata cara seperti disampaikan pada Bab 2.4.2.
Pengujian dilakukan untuk setiap luasan area pekerjaan sebesar 2500 m2 dan untuk
setiap penambahan lapisannya jika pekerjaan perbaikan tanah dilakukan selapis demi
selapis. Untuk setiap area : Runway, rapid exit taxiway dan holding bay masing-masing
harus dilakukan pengujian minimal 1 tes boring dengan N-SPT dan 1 CPT sebelum
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 56 of 58

dan setelah perbaikan di titik yang sama untuk memverifikasi hasil korelasi qc dan N-
SPT yang dipilih pada saat trial. Pengujian lapangan harus dilakukan oleh Pihak
Independent. Hal-hal lain yang dapat digunakan sebagai indikator pengendalian
kualitas pekerjaan selama masa konstruksi telah disampaikan dalam kriteria Desain
dan Pekerjaan perbaikan tanah dengan pemadatan. Kriteria penerimaan pekerjaan
yang belum terdapat dalam kriteria desain akan merujuk pada hasil trial kompaksi yang
tertuang dalam berita acara.

2.4.8 Toleransi Dimensi

Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih
rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.

Seluruh permukaan timbunan akhir yang tidak terlindung harus cukup halus dan rata
serta mempunyai kemiringan yang cukup untuk menjamin pengaliran bebas dari air
permukaan.

Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari garis profil yang
ditentukan. Timbunan tidak boleh dihamparkan dalam ketebalan lapisan yang
dipadatkan melebihi 30 cm.

2.4.9 Perbaikan Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

Timbunan akhir yang tidak sesuai dengan penampang melintang yang ditentukan atau
disetujui atau dengan toleransi permukaan yang ditentukan, harus diperbaiki dengan
mengupas permukaan tersebut dan membuang atau menambah material
sebagaimana diperlukan, disusul dengan pembentukan pemadatan kembali.

Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan dalam batas kadar air yang ditentukan
atau sebagaimana di arahkan oleh Konsultan Pengawas, harus dikoreksi dengan
mengupas material disusul dengan penyiraman dengan jumlah air secukupnya dan
mencampur secara keseluruhan dengan sebuah mesin perata (grader) atau peralatan
lain yang disetujui.

Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan dalam batas kadar air yang ditetapkan
atau sebagaimana diarahkan oleh Konsultan Pengawas, harus dikoreksi dengan
mengupas material disusul dengan pengerjaan dengan mesin perata (grader)
berulang-ulang atau peralatan lainnya yang disetujui, dengan selang istirahat antara
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 57 of 58

pekerjaan, dibawah kondisi cuaca kering. Jika tidak atau jika pengeringan yang cukup
tidak dapat dicapai dengan pengerjaan dan membiarkan material terlepas, maka
Konsultan Pengawas dapat memerintahkan agar material tersebut dikeluarkan dari
pekerjaan dan diganti dengan material kering yang memadai.

Timbunan yang menjadi jenuh karena hujan atau banjir atau sebaliknya, setelah
dipadatkan secara memuaskan sesuai dengan spesifikasi ini, pada umumnya tidak
akan memerlukan pekerjaan perbaikan selama sifat material dan kerataan permukaan
masih memenuhi persyaratan dari spesifikasi ini.

Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi persyaratan sifat atau kepadatan material
dari spesifikasi ini harus diperbaiki sebagaimana diarahkan oleh Konsultan Pengawas
dan dapat meliputi pemadatan tambahan, pengupasan, kemudian disusul dengan
pengaturan kadar air dan pemadatan kembali atau pembuangan dan penggantian
material.

2.4.10 Pemulihan Pekerjaan Setelah Pengujian

Semua lubang pada pekerjaan akhir yang dibuat oleh pengujian kepadatan atau
lainnya harus ditimbun kembali oleh Kontraktor Pelaksana tanpa penundaan dan
dipadatkan hingga persyaratan toleransi permukaan dan kepadatan sebagaimana
tercantum dalam spesifikasi teknis ini terpenuhi.

2.4.11 Jaminan

Kontraktor diwajibkan untuk mendesain dan memilih teknik kompaksi yang sesuai
untuk memastikan pencapaian kriteria desain yang ditentukan dan pemilihan metoda
tersebut juga harus mempertimbangkan impact pada existing properties yang ada
disekeliling area kerja. Kerusakan struktur atau utilitas yang dihasilkan dari
pelaksanaan pekerjaan kompaksi harus diperbaiki atas biaya Kontraktor hingga ke
tahap yang disetujui oleh pemlik pekerjaan.

Selanjutnya, Kontraktor diwajibkan untuk melakukan verifikasi lanjutan terhadap data


tanah existing yang ada dan memberikan perhitungan detail engineering design yang
optimal pada tiap zona yang dibuat. Kontraktor dalam hal ini bertanggung jawab
sepenuhnya/menjamin atas hasil kerjanya sesuai tolok ukur keberhasilan yang telah
ditetapkan diatas. Jaminan tersebut ditujukan kepada pemberi kerja dan boleh dalam
bentuk jaminan korporasi (corporate guarantee) atau professional indemnity
RANCANGAN TEKNIK TERINCI (RTT)
KONSTRUKSI RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON
BERIKUT FASILITAS PENUNJANGNYA di
PROYEK NEW YOGYAKARTA AIRPORT (NYIA)
DOC. NO DOC. TITLE PAGE
56-NSE-AP1-RKS-2A-00U RKS PERBAIKAN TANAH TAHAP I 58 of 58

insurance. Jaminan Korporasi tersebut harus dikeluarkan oleh kantor perusahaan


Kontraktor perbaikan tanah.

2.4.12 Dasar Pembayaran

Pembayaran akan dilakukan berdasarkan harga dan quantity yang tercantum dalam
Bill of Quantity (BOQ) kontrak. Kontraktor harus mempertimbangkan potensi-potensi
biaya lainnya karena kerja tambah tidak dapat dianggarkan selama tidak ada
perubahan desain. Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk
semua biaya, meliputi supply material, tenaga kerja, peralatan, perlengkapan dan
kebutuhan insidentil yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
Pasal ini. Kontraktor tidak berhak untuk mengajukan pekerjaan tambah kepada pemilik
proyek selama jumlah instrumentasi yang telah terpasang tidak berubah.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

1 Pekerjaan Deep Compaction (Pemadatan Tanah Meter Persegi


Dalam)

Anda mungkin juga menyukai