Analisis Kesalahan Berbahasa Teks Deskripsi
Analisis Kesalahan Berbahasa Teks Deskripsi
Ditulis dan Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata kuliah Dasar-dasar
Menulis
Oleh :
2013
A. Judul Penelitian
Analisis Kesalahan Berbahasa pada Karangan Deskripsi Siswa SMP
Negeri 1 Batuwarno
B. Latar Belakang Masalah
Bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Di dalam perkembangannya kita sebagai warga negara wajib menjaga dan
melestarikan bahasa Indonesia agar mampu mencapai kesempurnaan yang diinginkan.
Menurut Arifin dkk (2001:1) berpendapat bahwa semua warga negara indonesia wajib
membina dirinya masing-masing dalam pemakaian bahasa indonesia agar bahasa itu
tumbuh dan berkembang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Maka dari itu kita harus
mampu menghilangkan kesalahan kesalahan berbahasa indonesia agar bahasa indonesia
mampu berkembang dengan baik.
Kesalahan berbahasa Indonesia merupakan masalah mendasar dari penggunaan
bahasa itu sendiri. Keadaan ini dikarenakan bahasa indonesia merupakan perpaduan antara
berbagai bahasa di tanah air, diantaranya adalah bahasa melayu, bahasa daerah, dan bahasa
inggris. Kesalahankesalahan yang terjadi merupakan hal yang wajar karena bahasa indonesia
belum sempurna. Menurut Arifin dkk (2001:16) berpendapat bahwa kesalahan umum
berbahasa indonesia timbul dalam masyarakat antara lain, karena bahasa Indonesia sedang
berkembang. Kesalahan berbahasa ini sering terjadi pada karangan siswa dengan berbagai
penyebab.
Menulis suatu karangan bukanlah pekerjaan yang mudah bagi siswa. Hal ini
dibuktikan dengan masih banyaknya kesalahan aspek kebahasaan maupun aspek penulisan.
Fenomena ini merupakan pengaruh dari kebiasaan para siswa yang enggan untuk membaca
buku sehingga kosa kata yang mereka miliki sangatlah terbatas. Selain itu penggunaan
bahasa indonesia yang dicampur dengan bahasa daerah,bahasa gaul dan bahasa asing di
dalam komunikasi. Menurut Nasucha dkk (2012:2) berpendapat bahwa bahasa Indonesia
pada waktu yang akan datang akan berbeda dengan bahasa indonesia dewasa ini. Gejala-
gejala yang akan mengarah ke kenyataan itu sudah terlihat pada saat ini , baik dari skap
generasi muda terhadap bahasa Indonesia maupun dari pengaruh bahasa jawa, bahasa gaul,
bahasa slank, dan lainnya.
Kesalahan mengarang mencakup berbagai kesalahan seperti kesalahan
pernbentukan kata (morfologi), kesalahan menuliskan kalimat (sintaksis), dan kesalahan
pemilihan kata (leksikal). Kebanyakan siswa menulis karangan diskripsi dengan bahasa
sendiri, tanpa memperhatikan apakah bahasa tersebut sudah sesuai dengan kaidah bahasa
yang berlaku. Hal ini terjadi karena siswa menganggap karangan diskripsi merupakan
karangan bebas yang bisa dibuat dengan bahasa sendiri. Anggapan ini sangat menyimpang
karena semua jenis karangan harus menerapkan kaidah bahasa yang berlaku, walaupun
tidak keseluruhan dari karangan tersebut menerapkan peraturan ini.
Kesalahan berbahasa merupakan masalah yang harus segera disesaikan agar bahasa
indonesia mampu berkembang dan menuju kesempurnaan sebagai bahasa nasional atau
bahkan menjadi bahasa internasional. Dari sebab tersebut penulis tertarik untuk
menganalisis berbagai kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa SMK Pancasila 4
Baturetno di dalam membuat karangan diskripsi agar kesalahan berbahasa tersebut dapat
diminimalisir atau bahkan dihilangkan.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa rumusan
masalah,diantaranya adalah:
1. Kesalahan berbahasa apakah yang dilakukan oleh siswa SMK Pancasila 4 Baturetno
di dalam mengarang karangan diskripsi?
2. Bagaimanakah solusi yang tepat di dalam menangani kesalahan berbahasa di dalam
karangan diskripsi siswa SMK Pancasila 4 Baturetno?
D. Tujuan Penelitian
Dengan menyelesaikan penelitian Kesalahan Berbahasa Pada Karangan Diskripsi
Siswa SMK Pancasila 4 Baturetno, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memperbaiki penggunaan bahasa siswa SMK Pancasila 4
Baturetno di dalam membuat karangan diskripsi.
2. Agar siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah yang berlaku.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan, serta bahan dalam
penerapan ilmu bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian mengenai kesalahan
berbahasa.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
Menambah pengetahuan siswa mengenai penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar di dalam mengarang karangan diskripsi. Siswa mampu
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar di ranah akademik
maupun kehidupan sehari-hari.
b. Manfaat bagi Guru
Sebagai bahan rujukan di dalam pengajaran mengenai penggunaan bahasa
Indonesia.
c. Manfaat bagi Penulis
Penelitian ini akan menjadi rujukan penulis untuk mengetahui segala hal
yang berhubungan dengan kesalahan berbahasa Indonesia.
F. Kajian Teori
1. Pengertian Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang digunakan untuk menggambarkan
suatu objek berupa benda, tempat, orang, dan lain sebagainya, yang bertujuan agar
pembaca seolah-olah melihat objek tersebut secara langsung. Menurut Nasucha dkk
(2012:53) berpendapat bahwa paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan
memberikan kesan atau impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat,
peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis.
2. Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa
Menurut Setyawati (2010:13-14) dalam bahasa indonesia terdapat beberapa
kata yang artinya bernuansa dengan kesalahan yaitu;penyimpangan, pelanggaran,
dan kekhilafan. Keempat kata itu dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Kata ‘salah’ diantonimkan dengan ‘betul’, artinya apa yang dilakukan tidak betul,
tidak menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan. Hal tersebut
mungkin disebabkan oleh pemakai bahasa yang belum tahu, atau tidak tahu
terdapat norma, kemungkinan yang lain dia khilaf. Jika kesalahan ini dikaitkan
dengan penggunaan kata, dia tidak tahu kata yang tepat dipakai.
Pada tataran fonologi kesalahan yang terjadi adalah penulisan yang disesuaikan
dengan ucapan atau ujaran sehari-hari. Sebagian besar kesalahan berbahasa
Indonesia dalam tataran fonologiberkaitan dengan pelafalan. Bila kesalahan
pelafalan tersebut dituliskan, maka terjadilah kesalahan bahasa dalam ragam
tulis (Setyawati, 2010:25). Kesalahan berbahasa yang berkaitan dengan tataran
fonologi diantaranya adalah:
1) Kesalahan pelafalan karena perubahan fonem
vokal,contohnya adalah
Moral moril
Ramadan romadon
Terjemahan tarjamahan
Nasihat nasehat
2) Kesalahan pelafalan karena perubahan fonem
konsonan, contohnya adalah:
Murid murit
Negatif negatip
Motivasi motifasi
Izin ijin
Pena pen
Jenderal jendral
Sutera sutra
Nakhoda nakoda
Matriks matrik
Musyrik musrik
b. Tataran morfologi
Kesalahan berbahasa digolongkan dalam tataran morfologi apabila kesalahan
tersebut berkaitan dengan pembentukan kata dalam kalimat. Klasifikasi
kesalahan berbahasa dalam tataran mofologi antara lain: (a) penghilangan afiks,
(b) bunyi yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan, (c) peluluhan bunyi yang
seharusnya tidak luluh, (d) penggantian morf, (e) penyingkatan morf mem-,
men-, meng-, meny-, dan menge-, (f) pemakaian afiks yang tidak tepat, (g)
penentuan bentuk dasar yang tidak tepat, (h) penempatan afiks yang tidak tepat
pada gabungan kata, dan (i) pengulangan kata majemuk yang tidak tepat
(Setyawati, 2010:49).
c. Tataran sintaksis
Kesalahan dalam tataran sintaksis antara lain berupa: kesalahan dalam bidang
frasa dan kesalahan dalam bidang kalimat. Menurut setyawati (2010:76)
Kesalahan dalam bidang frasa dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya:
(a) adanya pengaruh bahasa daerah, (b) penggunaan preposisi yang tidak tepat,
(c) kesalahan susunan kata, (d) penggunan unsur yang berlebihan atau mubazir,
(e) penggunaan bentuk superlatif yang berlebihan, (f) penjamakan yang ganda,
dan (g) penggunaan bentuk resiprokal yang tidak tepat. Sedangkan kesalahan
dalam bidang kalimat apabila kalimat tersebut tidak mempunyai unsur yang
lengkap yaitu subjek, predikat, objek.
d. Tataran Semantik
Kesalahan berbahasa dapat digolongkan ke dalam tataran semantik apabila
kesalahan tersebut berkenaan denganbahasa tulis maupun bahasa lisan
sehingga maknanya menyimpang dari tataran fonologi, morfologi, maupun
sintaksis. Kesalahan pada tataran semantik diantaranya adalah:
a) Kesalahan penggunaan kata yang mirip, contoh:
Bentuk tidak baku:
Bentuk baku:
− Daging kurban itu akan dibagikan kepada yang berhak
menerimanya.
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif (Sabaeni dkk, 2013:83). Metode ini digunakan untuk
memperoleh data berupa karangan deskripsi yang dibuat oleh siswa SMK Pancasila 4
Baturetno untuk dianalisis mengenai kesalahan berbahasa yang terdapat pada
karangan deskripsi tersebut.
Setelah data terkumpul, tahap berikutnya adalah klasifikasi untuk
memudahkan penulis dalam menganalisis data. Data
DAFTAR PUSTAKA
Nasucha, Yakub dkk. 2012. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta:Media Perkasa.
Salaeh, Miss Khaiyah. 2007. “Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Karangan Non Fiksi
Mahasiswa Thailand di Universitas Muhammadiyah Surakarta”. Skripsi.
Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik.
Surakarta:Yuma Pustaka.
Umar, Husein. 1999. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta:Raja Grafindo Persada.