PENDAHULUAN
masyarakat. Pola hidup yang tidak sehat seperti pola makan yang tidak teratur,
memakan makanan yang dapat mengiritasi mukosa lambung (asam, pedas, kafein),
aturan minum menjadi faktor pencetus timbulnya gastritis. Gambaran klinis yang
sering terjadi pada orang yang mengalami gastritis adalah nyeri di ulu hati, mual,
dan muntah. Gastritis terjadi akibat adanya iritasi mukosa lambung oleh agen iritan
yang mengakibatkan mukosa lambung luka dan terjadi inflamasi. Gastritis sering
dihubungkan dengan faktor stress dan pola makan yang tidak teratur yang
menyebabkan produksi cairan asam lambung meningkat. Cairan asam lambung ini
bisa mengikis dinding lambung sehingga luka dan terasa perih bila terkena bahan
asam. Bila luka lambung semakin meluas, berisiko melukai pembuluh darah dan
cukup tinggi yaitu dengan persentase 40,8%.Gastritis ada yang bersifat akut
maupun kronis dan adapula yang menyebabkan perdarahan dan erosif. Gastritis
erosif merupakan salah satu tipe gastritis yang menimbulkan hematemesis maupun
melena akibat hilangnya integritas dan adanya perlukaan mukosa lambung yang
BB: 65 kg
TB: 167 cm
BMI = Berat Badan (Kg) = 65
Tinggi Badan(m)2 (1,67)2
b. Leher
- KGB : tidak ada pembesaran
- Tiroid : tidak membesar
- JVP : tidak terjadi peningkatan
c. Thorax
1. Cor :
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL Sinistra
- Perkusi : Batas jantung normal
- Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, ekstrasistole (-), gallop (-). Murmur
(-)
2. Pulmo :
Ventral Dorsal
Inspeksi: Inspeksi:
Simetris Simetris
Retraksi -/- Retraksi -/-
Ketinggalan gerak -/- Ketinggalan gerak -/-
Palpasi: P: Palpasi:
Fremitus raba Fremitus raba
N N N N
N N N N
N N N N
Perkusi : Perkusi :
S S S S
S S S S
S S S S
S S S S S S S S
S S S S
Ventral Dorsal
Auskultasi : Auskultasi :
DS
DS
V V
V V V V
V V
V V V V V V
V V
V V
V V V V Rhon
V V ki
- -
Rhon - -
ki - -
- - - - - -
- - - -
- -
- - - - Wheez
- - ing
- -
Wheez - -
ing - -
- - - - - -
- - - -
- -
- - - -
- -
d. Abdomen
- Inspeksi : cembung
- Auskultasi : bising usus (+) normal.
- Palpasi : soepel, hepatomegali (-), splenomegali (-), nyeri tekan pada
epigastrium(+), Shifting dullnes (-)
- Perkusi : hipertimpani, nyeri ketok ginjal (-)
e. Ekstremitas
- Superior : akral hangat +/+, edema-/-
- Inferior : akral hangat +/+, edema -/-
2.5 Diagnosis
2.6 Planning
Darah Lengkap
Rapid test
Rontgen Thorax AP
Tes Faal Hati
Tes Faal Ginjal
- Terapi lanjut
- Transfusi prc 2kolf/hari
-
2.7 Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
3.1. Definisi
Gastritis adalah keadaan dimana terjadi inflamasi pada mukosa dan submukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, dan lokal yang dapat disebabkan olehbakteri,
obat-obatan, maupun ageniritan lain seperti alkohol dan kafein yang menyebabkan perlukaan
yang dapat menimbulkan erosi pada lapisan lambung . Pada sebagian kasus tidak berkolerasi
dengan keluhan dan gejala klinis pasien , sebaliknya keluhan dan gejala klinis pasien
berkolerasi positif dengan komplikasi gastritis (Hirlan, 2009).
Gastritis dapat dibagi menjadi gastritis akut dan kronik. Gastritis akut yang paling
dramatis adalah gastritis hemoregik akut atau disebut gastritis erosif akut. Pada gastritis erosif
akut ditemukan adanya perdarahan mukosa lambung, kehilangan integritas yang karakteristik
dari mukosa lambung (erosi) yang menyertai lesi peradangan. Gastritis erosif merupakan tipe
gastritis yang tidak menggambarkan inflamasi yang jelas pada mukosa lambung akan tetapi
dapa tmenghilangkan lapisan atas mukosa yang dapat mengakibatkan perdarahan, erosi, atau
punulkus. Gastritis erosif dapat bersifat akut maupun kronis. Penyebab gastritis erosif baik
akut maupun kronis adalah penggunaan jangka lama golongan NSAID seperti ibuprofen dan
aspirin.Selain itu, agen lain seperti konsumsi alkohol, kafein, dan radiasi juga dapat
menyebabkan gastritis erosif. Gastritis erosif dapat menyebabkan erosi dan ulkus pada
mukosa lambung yang nantinya dapat menyebabkan perdarahan, tanda adanya perdarahan
pada saluran cerna bagian atas adalah muntah darah (hematemesis), tinja berwarna hitam
sepertiter (melena), dan dapat pula tinja yang bercampur darah merah apabila perdarahan
yang terjadi masif dan motilitas usus meningkat.
Gastritis erosif biasanya berhubungan dengan penyakit serius atau akibat penggunaan
obat. Gastritis erosif sering ditemukan pada pasien yang mempunyai penyakit berat (gastritis
akibat stres) dikarenakan oleh beberapa faktor yang menjadi etio-patofis dari gastritis erosif
seperti iskemi mukosa lambung, difusiasam dari lumen kedalam mukosa lambung, sekresi
asam empedu, sekresiduodeni-pankreatik lain yang mengalir balik ke lambung (Lindshet,
2006).
3.2. Etiologi
Bahan iritan yang dapat melukai mukosa lambung antara lain obat-obat golongan
NSAID, kafein, asamempedu, enzimpankreatik, danetanol. Penyebab paling umum dan
sangat penting yang berhubungan dengan obat adalah aspirin dan NSAID lain. Obat ini
menghambat aktivitas siklo oksigenase mukosa lambung, dengan demikian mengurangi
sintesis dan kadar jaringan prostaglandin mukosa jaringan, yang memainkan peran penting
pada pertahanan mukosa. Pengurangan prostaglandin jaringan inilah yang dianggap sebagai
mekanisme terpenting tetapi bukan eksklusif. Ada kemungkinan lain bahwa aspirin dapat
mencederai pembuluh darah kecil dalam mukosa lambung melalui penghambatan prostasiklin
dalam dinding pembuluh atau melalui penghambatan sintesis tromboksan oleh trombosit.
Kemungkinan yang lainya itu melalui efek sodium salisilat, hasil metabolisme aspirin yang
ditemukan di sirkulasi, yang toksik terhadap respirasi mitokondria dan fosforilasi
oksidatifdarisel, yang dapat mengakibatkan cedera selendotelial dan epitelial dengan
perdarahan kedalam jaringan atau trombosis vaskuler melalui kekacauan selendotelial. Asam
pada lumen lambung tampaknya penting dalam mengakibatkan cedera yang berhubungan
dengan salisilat pada mukosa lambung.
Etanol dapat merusak lambung berhubungan dengan perdarahan subepitelial dengan
edema yang mengelilinginya dan peningkatan sel-sel peradangan mukosa lhanya ringan
sampai sedang. Mekanisme alkohol merusak mukosa lambung dimungkinkan akibat lipolitik
dan lipofilik yang ada padanya dan/atau gangguan sawar mukosa lambung atau kerusakan
langsung pembuluh darah mukosa kecil(Hirlan, 2009).
Diet penyakit gastritis adalah untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya
yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam
lambung yang berlebihan. Syarat-syarat diet penyakit gastritis adalah:
3.6 Prognosis
Prognosis baik (dubia ad bonam), karena pembaharuan sel yang cepat dan sifat
restitutif mukosa lambung, lesi gastritis erosif dapat menghilang dalam waktu 48 jam setelah
gastritis erosifakut, akan tetapi terkadang tindakan lanjut diperlukan untuk menghentikan
perdarahan pada beberapa kasus yaitu dengan cara embolisasi atau infusvas
opresinarterigastricasinistra.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV,
Jilid I. 2006. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI.
8. Katzung, B.G. 2014. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 10. Jakarta: EGC.