Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDAGOGIK SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:
❖ NABILA ZALIANTY JAFAR : 230241517
❖ DANDY : 230241508
❖ EDO RAHMAT : 230241530
❖ ZHORIP : 230241486
❖ JOSMI : 230241489
❖ ODE : 230241518

DOSEN PENGAMPU:
RATNO PURNAMASARI

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2023/2024

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Pendagogik sebagai
Pendekatan dalam Pendidikan”. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas
Pembelajaran Pendagogik serta untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan tentang media
pendekatan dalam pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Pendagogik yaitu Bapak Ratno Purnamasari dan semua pihak yang telah memberikan
dukungan serta bimbingan selama proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dalam memahami pentingnya memahami pendekatan dalam
pendidikan.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa
mendatang.

Pangkalpinang, 25 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN.......................................................................................…. 1
KATA PENGANTAR...................................................................................… 2
DAFTAR ISI.............................................................................................…… 3
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................….. 4
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................……. 6
2.1 PENGERTIAN PENDAGOGIK.…............................................…. 6
2.2 PENGERTIAN PENDEKATAN
DALAM PENDIDIKAN…………:...………………………………….7
2.3 PRINSIP PENDAGOGIK…...…………..........................................7
2.4 JENIS PENDEKATAN
DALAM PENDIDIKAN………………………....……………………8
BAB III
PENUTUP……................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN………..............................................................................12
3.2 SARAN………....................................................................................….12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................… 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Di zaman globalisasi sekarang, semua bagian kehidupan harus terus maju dan
berkembang dengan cepat. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia terus dilakukan sejalan dengan perkembangan global yang semakin maju.
Perkembangan SDM juga memiliki dampak pada sektor pendidikan. Pendidikan menjadi
hal yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Usaha untuk mengembangkan
harus sesuai dengan metode pengajaran yang tepat agar siswa dapat menerima pendidikan
dengan baik. Saat ini, metode pengajaran di sekolah-sekolah, termasuk SD, SMP, dan
SMA masih mengikuti paradigma lama, di mana peran serta kegiatan guru mendominasi
proses pembelajaran dan guru yang lebih aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya.
Peserta didik hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Peserta didik
biasanya tidak diajak untuk memahami peristiwa dan konsep dalam materi
fisika, sehingga pengetahuan mereka tentang fisika terasa kurang dan mereka butuh
waktu lebih lama untuk memahami materi pembelajaran fisika.
Interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Agar mencapai tujuan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh guru,
dibutuhkan interaksi positif antara guru dan murid. Dalam situasi ini, guru perlu untuk
memastikan bahwa interaksi antara kedua belah pihak tetap menyenangkan dan tidak
membosankan. Ini bertujuan agar siswa mencapai target yang ditetapkan oleh guru dan
merasa senang dalam proses belajar mengajar. Selain itu, mereka juga bisa merasa dekat
dengan guru yang mengajar.
Dalam proses mengajar, penting untuk menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran
yang sesuai. Sebagai pendidik, kita harus pintar dalam memilih dan menerapkan
pendekatan dengan bijaksana. Persepsi guru terhadap murid akan mempengaruhi sikap
dan tindakan. Tidak semua guru memiliki pandangan yang sama saat mengajar murid. Ini
akan berdampak pada pendekatan yang diambil oleh pendidik dalam mengajar. Seorang
guru yang melihat siswa sebagai individu yang unik akan berbeda dengan guru yang
memperlakukan siswa sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala
hal. Oleh karena itu, penting untuk mengoreksi pandangan yang salah dalam menilai

4
siswa. Oleh karena itu, para pendidik perlu menyadari bahwa setiap anak didik adalah
individu dengan berbagai perbedaan, sehingga diperlukan beberapa pendekatan dalam
proses pembelajaran.

II. RUMUSAN MASALAH


Makalah ini berisi penjelasan tentang pendekatan dalam pembelajaran. Beberapa
permasalahan yang akan dibahas, yaitu:
1. Defisini pendagogik
2. Definisi pendekatan dalam pendidikan
3. Prinsip pendagogik
4. Jenis pendekatan dalam pendidikan

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendagogik


Istilah pedagogik (bahasa Belanda: paedagogiek, bahasa Inggris:
pedagogy) berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu paedos 'or
'anak' dan agogos 'memimpin' atau 'panduan'. 'Anak' berarti offspring dan 'agogos'
berarti memandu, menuntun atau memimpin. Dari dua kata tersebut, terbentuk
beberapa istilah yang memiliki arti khusus masing-masing. Istilah-istilah yang
dimaksud meliputi paedagogos, pedagogos (paedagoog atau pedagogue),
paedagogia, pedagogi (paedagogie), dan pedangogik (paedagogik).
Menurut Langeveld (dalam Syaripudin & Kurniasih, 2008 hlm 8),
pendidikan sebenarnya adalah proses memberikan bimbingan dan dukungan
spiritual kepada individu yang belum dewasa, dan mendidik adalah tindakan yang
sengaja dilakukan untuk.
mencapai tujuan belajar. Dengan demikian, pendidikan merupakan usaha yang
sengaja dilakukan oleh orang dewasa untuk membantu atau mengarahkan anak
(orang yang belum dewasa) menuju kedewasaan.
Menurut Sadulloh dalam Hoogveld (2018: hlm 2), Pedagogik adalah ilmu
yang mempelajari tentang bagaimana membimbing anak menuju tujuan tertentu,
sehingga nantinya dia dapat mandiri menyelesaikan tugas-tugas hidupnya.
Pedagogik adalah ilmu tentang pendidikan anak, sementara Andragogi adalah
ilmu tentang pendidikan orang dewasa.
Menurut Sadulloh (2014, hal. 1) mengenai definisi pedagogi adalah kajian
mengenai pendidikan anak, yang juga merupakan teori tentang pendidikan anak.
Ilmu pedagogi sangat penting bagi guru terutama guru TK dan SD karena mereka
akan menghadapi anak-anak yang masih belum dewasa. Tugas seorang guru tidak
hanya untuk mengajar dan mentransformasikan pengetahuan kepada anak di
sekolah, tetapi juga untuk mengembangkan kepribadian anak didik secara
menyeluruh. Pedagogik adalah ilmu atau seni mendidik yang mempelajari
tentang perkembangan anak agar dapat membimbing mereka menjadi mandiri
dalam menjalani kehidupan.

6
2.2 Pengertian Pendekatan dalam Pendidikan
Menurut Milan Rianto, pendekatan pembelajaran adalah cara pandang
terhadap proses belajar mengajar yang memudahkan bagi guru dalam
pengelolaannya dan mempermudah peserta didik dalam belajar. Ada dua jenis
pendekatan pembelajaran, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan proses termasuk pendekatan yang berorientasi pada
proses kepada guru atau lembaga pendidikan, pentingnya penyajian bahan ajar
yang melibatkan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Saat ini,
banyak kegiatan pembelajaran masih terkendali oleh guru dan staf lembaga
pendidikan (sekolah), sehingga peserta didik cenderung pasif. Oleh karena itu,
diperlukan pendekatan yang berorientasi kepada peserta didik dan penyajian
bahan ajar yang lebih menekankan peran serta peserta didik selama proses
pembelajaran. Sementara itu, peran guru hanyalah sebagai pendamping,
pembimbing, dan pemimpin.
2. Cara mengajar dilihat dari segi materi mencakup pendekatan kontekstual,
penyajian materi yang disesuaikan dengan situasi kehidupan para siswa, dan
pendekatan tematik. Penyampaian materi pelajaran dalam bentuk topik-topik
dan tema.

2.3 Prinsip- Prinsip Pendagogik


Pedagogi memiliki arti ilmu pendidikan atau ilmu pengajaran. Pedagogi juga
mengacu pada ilmu pendidikan atau ilmu pengajaran. Arti yang lebih luas dari
pedagogi melibatkan kesadaran terhadap arah, tujuan, dan karakteristik dari proses
pedagogi. Menurut Alberto Garcia dkk (2005), pedagogis adalah tindakan guru dan
siswa di lingkungan sekolah, dimana interaksi tersebut didasarkan pada teori
pedagogis tertentu, berfokus pada tujuan institusional, dan melibatkan interaksi
yang erat dengan keluarga dan masyarakat dalam rangka mencapai pembentukan
siswa yang sehat.
Menurut Alberto Garcia dkk (2005), pedagogis merupakan
aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di lingkungan sekolah, dimana interaksi
tersebut didasarkan pada teori pedagogis tertentu, yang bertujuan mencapai tujuan
institusi, dan melibatkan keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam pembentukan
siswa secara holistik. Ana Maria Gonzalez Soca menjelaskan bahwa proses pedagogis
adalah pendidikan yang memperhatikan keterkaitan antara pendidikan dan

7
pengajaran, dengan tujuan untuk membentuk kepribadian siswa agar siap
menghadapi kehidupan. Prinsip-prinsip pedagogis adalah proses pedagogis yang
menjadi standar dan prosedur tindakan yang menentukan dasar pedagogis apa yang
paling penting dalam proses pembentukan kepribadian.
Menurut Addine (2001), pedagogical principles itu adalah:
1. Gabungan ciri-ciri ilmiah dan ideologis dalam proses pendidikan.
2. Prinsip hubungan antara sekolah dan kehidupan didasarkan pada dua aspek
penting, yaitu: hubungan antara kehidupan dan pekerjaan sebagai kegiatan yang
membentuk manusia.
3. Menyelami proses adalah hal yang menggabungkan karakter dan pendidikan
individual, serta menghormati kepribadian siswa.
4. Prinsip yang mengacu pada kesatuan antara pengajaran, pendidikan, dan
perkembangan proses, karena itu berasal dari hubungan dialectis antara
pendidikan dan pengajaran yang harus terhubung dengan kegiatan pembangunan
secara umum.
5. Kognitif dan afektif tidak dapat beroperasi dalam keadaan yang tidak ada
emosionalnya.
6. Setiap Subsistem aktivitas, komunikasi, dan kepribadian memiliki hubungan yang
saling terkait satu sama lain.

2.4 Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pendidikan


1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual adalah pendekatan yang memperhatikan perbedaan-
perbedaan siswa secara personal sehingga setiap siswa dapat mengembangkan
potensinya secara maksimal melalui pendekatan ini. Pendekatan individual ini
didasarkan pada pengakuan akan perbedaan individual yang dimiliki setiap
siswa. Sebagai individu, anak memiliki kebutuhan dasar baik secara fisik
maupun kebutuhan untuk diakui sebagai pribadi, untuk dihargai dan
menghargai orang lain, serta untuk merasa aman. Sebagai makhluk sosial, anak
juga memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan teman-temannya, guru, dan
orang tua, serta menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.

8
Ciri-ciri dari pendekatan individual, yaitu:
1. Guru memberikan pendekatan personal kepada setiap siswa di kelas dan
memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi aktif, kreatif, dan
mandiri dalam proses belajar.
2. Guru harus peka dalam mencermati perbedaan sifat-sifat dari setiap anak
didik secara individual.
3. Peran guru di kelas lebih sebagai pendamping dan pemberi fasilitas. Para
siswa dapat lebih mengendalikan bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
4. Seorang pengajar harus memiliki kemampuan untuk menyajikan materi
pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam arti yang
menghibur, mudah dipahami, dan tidak membosankan bagi siswa.
5. Pembelajaran perorangan dilakukan untuk membantu siswa dalam
menyelesaikan pembelajaran mereka.
2. Pendekatan Kelompok
Dalam proses belajar mengajar, terkadang ada guru yang memilih untuk
menggunakan pendekatan kelompok sebagai alternatif dari pendekatan biasa.
Pendekatan kelompok kadang-kadang dibutuhkan dan penting untuk
membangun dan meningkatkan sikap sosial anak didik. Diketahui bahwa murid
adalah makhluk homo secius, yang cenderung hidup bersama. Saat seorang
guru memilih untuk menggunakan pendekatan kelompok, hal itu harus
dipertimbangkan bahwa pendekatan tersebut sejalan dengan tujuan
pembelajaran, sarana pendukung pembelajaran, penguasaan metode, dan
kesesuaian bahan ajar dengan pendekatan kelompok bagi para siswa. Oleh
karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan dengan sembarangan,
melainkan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang ikut mempengaruhi
penggunaannya. Dalam mengatur kelas, terutama mengenai penempatan siswa,
pendekatan kelompok sangat penting. Perbedaan individual anak didik, baik
dari segi biologis, intelektual, maupun psikologis, menjadi dasar dalam
melakukan pendekatan kelompok.
3. Pendekatan Bervariasi
Ketika seorang guru menghadapi masalah dengan siswa yang bermasalah,
maka guru akan menghadapi berbagai masalah yang beragam. Tidak semua
anak menghadapi masalah yang sama, kadang-kadang ada perbedaan di antara
mereka. Setiap murid memiliki masalah yang berbeda, sehingga pendekatan

9
yang digunakan harus disesuaikan dengan masalah masing-masing murid.
Berbagai pendekatan didasarkan pada gagasan bahwa setiap siswa memiliki
berbagai masalah dalam proses belajarnya. Dalam pengajaran, kasus-kasus
sering muncul dengan berbagai alasan, sehingga diperlukan metode pemecahan
yang bervariasi untuk menangani setiap kasus. Oleh karena itu, pendekatan
yang beragam ini dapat digunakan oleh guru sebagai alat untuk meningkatkan
kualitas pengajaran.
4. Pendekatan Edukatif
Segala tindakan yang dilakukan oleh guru dalam proses pendidikan dan
pengajaran haruslah bertujuan untuk mendidik, dan bukan dilakukan karena
alasan-alasan lain seperti dendam, gengsi, atau ingin menimbulkan rasa takut.
Seorang siswa yang melakukan kesalahan, seperti mengganggu kelas saat guru
sedang mengajar, seharusnya tidak dihukum dengan cara fisik yang
menyebabkan luka atau cedera. Ini merupakan hukuman yang tidak memiliki
nilai pendidikan. Guru telah melakukan kesalahan dalam memberlakukan
sanksi hukum. Guru telah menggunakan teori kekuasaan, yaitu teori power
untuk mengendalikan orang lain. Dalam situasi pendidikan, seorang guru akan
kehilangan kebijaksanaan dan kecerdasan jika mereka memanfaatkan
kekuasaan dengan tidak tepat. Karena itu dapat berdampak negatif pada
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak didik. Cara yang tepat untuk
seorang guru adalah dengan menerapkan pendekatan edukatif. Setiap tindakan
dan perilaku yang dilakukan oleh guru harus memiliki nilai pendidikan,
dimaksudkan untuk mendidik murid agar menghargai aturan hukum,
perilaku yang baik, norma sosial, dan norma agama. Sebagai contoh, ketika
lonceng masuk kelas berbunyi, anak-anak harus menunggu di luar kelas dan
ketua kelas harus mengatur barisan mereka. Semua anak perempuan berdiri
berjajar dalam kelompok sesuai dengan jenis kelamin mereka. Sama halnya
dengan semua anak perempuan, anak laki-laki juga harus berbaris dalam
kelompok sesuai jenisnya. Guru berdiri di sisi pintu masuk sambil memeriksa
bagaimana anak-anak berbaris di depan pintu masuk kelas. Semua murid
dipersilakan masuk oleh ketua kelas. Mereka masuk ke kelas satu per satu, lalu
satu per satu mereka menyalami guru. Semua anak masuk dan pelajaran pun
dimulai.

10
5. Pendekatan Agama
Di sekolah, pendidikan tidak hanya mencakup satu atau dua mata pelajaran,
tetapi melibatkan banyak mata pelajaran. Dalam praktiknya, tidak hanya
menggunakan satu pendekatan, tetapi juga dapat menggabungkan dua atau
lebih pendekatan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip mengajar seperti
korelasi dan sosialisasi, guru dapat menyampaikan pesan-pesan keagamaan ke
seluruh mata pelajaran. Terutama untuk mata pelajaran umum, pendekatan
keagamaan sangatlah penting. Ini bertujuan supaya nilai budaya ini tidak
terpisah dari nilai-nilai agama tetapi bersatu dengan nilai agama. Pastinya,
seorang guru harus memiliki pengetahuan yang baik tentang ajaran-ajaran
agama yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Pelajaran biologi,
contohnya, tidak terpisah dari agama, tetapi ada korelasinya. Masalahnya
sekarang adalah apakah guru mata pelajaran itu mau atau tidak. Pendekatan
agama dapat membantu guru untuk mengurangi kecilnya kepentingan agama
dalam diri siswa, sehingga nilai-nilai agama tersebut tidak diolok-olok dan
diremehkan, tetapi diyakini, dipahami, dirasakan dan diamalkan dengan
sungguh-sungguh oleh siswa.
6. Pendekatan Bermakna
Bahasa adalah sarana untuk mengungkapkan dan memahami pemikiran,
pendapat, dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa adalah sarana
untuk menyampaikan arti yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan
kosakata). Dengan cara ini, struktur bertindak sebagai sarana untuk
mengungkapkan makna (ide, pemikiran, pendapat, dan perasaan). Jadi,
pendekatan kebermaknaan melibatkan unsur-unsur kunci, yaitu bahasa dan
makna. Contohnya adalah cara untuk belajar bahasa Inggris dengan
baik. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama yang dianggap penting
di Indonesia untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Salah satu alasan mengapa siswa menemui kesulitan dalam menguasai bahasa
Inggris adalah karena pendekatan yang digunakan oleh guru kurang tepat,
selain faktor lain seperti sejarah, fasilitas, lingkungan, dan kompetensi guru itu
sendiri. Oleh karena itu harus diselesaikan. Salah satu cara untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan baru, yaitu
pendekatan kebermaknaan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pendekatan dalam pendidikan bisa diartikan sebagai pandangan atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran atau sebagai gambaran umum dari tindakan guru dan peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam memahami informasi sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Berbagai pendekatan dalam pendidikan, yaitu:
• Pendekatan individual
• Pendekatan kelompok
• Pendekatan Bervariasi
• Pendekatan Edukatif
• Pendekatan Agama
• Pendekatan Bermakna

3.2 SARAN
Dengan berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar, diharapkan guru dapat
mengoptimalkan dan menerapkan pendekatan itu untuk mengatasi semua masalah yang
timbul dalam usahanya membentuk kepribadian murid sehingga akhirnya bisa mencapai hasil
yang memuaskan dan menciptakan generasi bangsa yang berkualitas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012 http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode


-strategi-dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/
Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
(suatu pendekatan teoritis psikologis). Jakarta; Rineka Cipta.
Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung; Alfabeta

13

Anda mungkin juga menyukai