Anda di halaman 1dari 2

WOC (WEB OF CAUSATION) NEFROLITIASIS

DI RUANG DAHLIA RSUD dr. DORIS SYLVANUS

PALANGKA RAYA

Oleh:

EPA IKE NURJANAH

P1337420921194

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2022
WEB OF CAUSATION PENATALAKSANAAN
PENGERTIAN NEFROLITIASIS Tujuan utama tatalaksana pada pasien nefrolitiasis adalah mengatasi nyeri, menghilangkan
Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah batu yang batu yang sudah ada, dan mencegah terjadinya pembentukan batu yang berulang.
terdapat di saluran kemih, batu yang sering 1. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
dijumpai tersusun dari kristal-kristal kalsium. Batu
ETIOLOGI MANIFESTASI KLINIS Bekerja dengan menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan di luar tubuh untuk
ginjal atau kalkulus adalah bentuk deposit mineral,
paling umum oksalat Ca 2+ dan fosfat Ca2+ , 1. Faktor dari dalam (intrinsik), seperti keturunan, usia (lebih menghancurkan batu di dalam tubuh.
1. Adany a nyeri pada punggung atau
namun asam urat dan kristal juga pembentuk batu banyak pada usia 30-50 tahun, dan jenis kelamin laki-laki 2. PCNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy)
nyeri kolik renal yang hebat
dalam saluran kemih, batu ini umumnya lebih banyak dari pada perempuan. Merupakan salah satu tindakan endourologi untuk mengeluarkan batu yang berada
ditemukan pada pelvis dan kaliks ginjal 2. Nyeri pinggang
2. Faktor dari luar (ekstrinsik), seperti geografi, cuaca dan di saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke dalam kalises
3. Takikardia melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu
suhu, asupan air (bila jumlah air dan kadar mineral kalsium
pada air yang diminum kurang), diet banyak purin, oksalat 4. Demam dan menggigil menjadi fragmen-fragmen kecil
PEMERIKSAAN PENUNJANG 5. Adanya rasa mual dan
(teh, kopi, minuman soda, dan sayuran berwarna hijau 3. Bedah terbuka
terutama bayam), kalsium (daging, susu, kaldu, ikan asin, terjadinya muntah dan Pembedahan terbuka itu antara lain pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil
1. Urinalisa dan jeroan), dan pekerjaan (kurang bergerak). gangguan perut. batu pada saluran ginjal.
2. Pemeriksaan darah lengkap 3. penyebab lain adalah Infeksi saluran kemih, Stasis obstruksi 6. Adanya darah di dalam urin dan 4. Terapi Konservatif atau Terapi Ekspulsif Medikamentosa (TEM)
3. Foto Rontgen saluran kemih adanya gangguan buang air Ditujukan pada kasus dengan batu yang ukuranya masih kurang dari 5mm, dapat
4. IVP
kecil u a diberikan ada asien an belum memiliki indikasi en eluaran batu secara aktif.
5. Sistoureteroskopi
6. USG Abdomen
NEFROLITIASIS PENGKAJIAN
1. Data umum
2. Alasan masuk rumah sakit/ keluhan utama
Manajemen nyeri
3. Riwayat Penyakit Sekarang
SLKI: Tingkat Nyeri menurun dengan Kriteria Hasil :
Obstruksi pada ginjal 4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Keluhan Nyeri menurun Penatalaksanaan 5. Pemeriksaan Fisik
2. Meringis menurun
a. Keadaan Umum (kesadaran, TTV
3. Frekuensi nadi membaik b. Pemeriksaan kondisi mata, telinga,
Observasi Peningkatan hidung, abdmen, dada,
1. Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi , frekuensi, kualitas Gesekan pada Penurunan reabsorbsi ekstremitas
distensi abdomen Bedah Non bedah
danintesitas nyeri dinding ureter dan sekresi turbulen 6. Pola Kesehatan sehari-hari : Nutrisi, Eliminasi
2. Identifikasi skala nyeri Identifikasi factor yang memperberat 7. Hasil pemeriksaan diagnostik
dan memperingan nyeri
Tindakan insisi
Terapeutik Inflamasi/ peradangan Anoreksia Aliran urin ke
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri bedah
uretra menurun Resiko Infeksi
2. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri SLKI: resiko infeksi berkurang dengan Kriteria
Edukasi Hasil :
Mual dan
Ajarkan teknik non farmakologi (nafas dalam) Rangsangan terhadap Terputusnya 1. Tidak ada tanda gejala infeksi
muntah Volume urin
Kolaborasi mediator reseptor nyeri jaringan kulit 2. Menunjukkan kemampuan untuk
Kalaborasi pemberian analgetik, jika perlu menurun
mencegah timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal
Observasi :
Output Mudah
Luka terbuka 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
Manajemen Nutrisi Nyeri akut berlebih Gangguan terkontaminasi sistemik
SLKI: Status nutrisi membaik eliminasi urin kuman dan Terapeutik
Observasi bakteri 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
1. Identifikasi status nutrisi 2. Nyeri dengan pasien dan lingkungan pasien
Ketidakseimbangan
Monitor asupan makanan 3. 2. Pertahankan teknik aseptic pada pasien
nutrisi kurang dari beresiko tinggi
Monitor berat badan
kebutuhan tubuh Resiko infekdi 3. Rawat luka (inspeksi kondisi luka)
4. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
1. Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
2. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
DAFTAR PUSTAKA benar
3.Berikan suplemen makanan, jika perlu Tiim Pokjja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diiagnosiis Keperawatan Indonesiia: Defiiniisii dan Indiikator Diiagnostiik. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat 3. AJarkan cara memeriksa kondisi luka atau
Edukasi PPNI.
luka oprasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu Tiim Pokjja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensii Keperawatan Indonesiia : Defiiniisii dan Tiindakan Keperaatan. Jakarta; Dewan Pengurus Pusat
4. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
PPNI Tiim Pokjja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesiia : Defiiniis dan Kriiteriia Hasiill Keperawatan. Jakarta; Dewan Pengurus
2. Ajarkan diet yang diprogramkan 5. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Pusat PPNI Hadiibrata. 2021. Laporan Pendahulluan Nefrolliitiiasiis. . http://repository.lppm.unila.ac.id/35936/1
http://repos
Kolaborasi
Norkhayatii. 2021. Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Nefrolliitiiasiis . http://repository.unissula.ac.id/23702/1/40901800065_fullpdf
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda
nyeri, antiemetik), jika perlu

Anda mungkin juga menyukai