DOSEN PEGAMPU
Dr. Ir. ISNA SYAUQIAH, ST., MT.
DISUSUN OLEH
KELOMPOK VI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya. Karena dengan berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Metil Ester Sulfonat”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah proses industri kimia organik.
Kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Isna Syauqiah, ST., MT.
selaku dosen pengampu mata kuliah proses industri kimia organik. Tak lupa pula,
kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung dalam
pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari isi materi maupun
penyusunan makalahnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan tentang metil ester sulfonat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu sulfonasi dan metil ester sulfonat?
2. Apa prinsip dasar sulfonasi?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan metil ester sulfonat dengan
proses sulfonasi?
4. Apa saja keunggulan proses sulfonasi?
5. Apa saja kegunaan metil ester sulfonat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sulfonasi dan metil ester sulfonat.
2. Untuk mengetahui prinsip dasar sulfonasi.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan metil ester sulfonat
dengan proses sulfonasi.
4. Untuk mengetahui keunggulan proses sulfonasi.
5. Untuk mengetahui kegunaan metil ester sulfonat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
irreversible dan bersifat endotermis. Proses sulfonasi pada lignin bertujuan untuk
mengubah sifat hidrofilitas dari lignin yang tidak larut dalam air dengan
memasukkan gugus sulfonat yang lebih polar dari gugus hidroksil, sehingga akan
meningkatkan sifat hidrofilitasnya dan menjadikan lignosulfonat. Suhu dan pH
merupakan faktor yang paling berpengaruh pada reaksi pembentukan lignosulfonat.
Reaksi sulfonasi ini digunakan untuk mereaksikan ampas tebu (lignin-OH) dengan
pereaksi sulfat (menggunakan NaHSO3) (Fiyani dkk., 2020).
4
dengan laju alir metanol yang terkontrol dan hidrogen peroksida sesudahnya.
Reaksi bleaching lalu dilanjutkan dengan metanol reflux dan pengontrolan
temperatur yang presisi.
c. Tahap Netralisasi
Acid ester yang terbentuk dalam proses sulfonasi bersifat tidak stabil dan mudah
terhidrolisis. Oleh karena itu, pencampuran yang sempurna antara asam sulfonat
dan aliran basa dibutuhkan dalam proses netralisasi untuk mencegah lokalisasi
kenaikan pH dan temperatur yang dapat mengakibatkan reaksi hidrolisis yang
berlebih. Neutralizer beroperasi secara kontinu, mempertahankan komposisi
dan pH dari pasta secara otomatis.
d. Tahap Pengeringan
Selanjutnya, pasta netral MES dilewatkan ke dalam sistem TurboTubeTM Dryer
dimana metanol dan air proses yang berlebih dipisahkan untuk menghasilkan
pasta terkonsentrasi atau produk granula kering MES, dimana produk ini
tergantung pada berat molekul MES dan target aplikasi produk. Langkah akhir
adalah merumuskan dan menyiapkan produk MES dalam komposisi akhir, baik
itu dalam bentuk cair, batangan semi-padat atau granula padat, dengan
menggunakan teknologi yang tepat.
5
• Reaksi bersifat lengkap.
• Kelarutannya tinggi.
b) Kelemahannya antara lain:
• Viskositasnya tinggi.
• Reaksi samping realtif banyak.
c) Proses sulfonasi dengan menggunakan H2SO4 punya beberapa kelebihan:
• Viskositasnya rendah
• Reaksi samping relatif sedikit.
d) Kelemahannya antara lain:
• Laju reaksi lambat
• Kapasitas reaktor terkadang besar.
• Reaksi bersifat partial.
• Kelarutannya rendah.
e) Proses sulfonasi menggunakan oleum, realtif lebih menguntungkan karena
oleum memiliki sifat-sifat penengah antara SO3 dan H2SO4. Antara lain :
• Laju reaksi yang relatif rendah dibanding H2SO4.
• Reaksi samping yang relatif sedikit dibanding SO3.
• Viskositas yang relatif rendah dibanding SO3.
• Kapasitas reaktor minimal.
• Kelarutannya relatif tinggi dibanding H2SO4.
• penanganannya mudah
• biaya operasional produksi juga relatif lebih murah
• konversi proses ini 99%
• Warna dari produk yang dihasilkan terang
• Dihasilkan produk lain H2SO4 yang masih dapat dijual dipasaran
f) Kelemahannya:
• masalah korosi potensial yang disebabkan oleh asam sulfat.
• selama proses berlangsung banyak H2SO4 yang tidak bereaksi
Dari ketiga proses yang ada maka proses yang paling menguntungkan adalah proses
sulfonasi dengan oleum 20% dengan 3 pertimbangan, yaitu biaya operasional
6
produksi lebih rendah dan menghasilkan H2SO4 yang dapat dijual, proses lebih
mudah penanganannya, dan konversi lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang
lainnya 99% (Putri dan Mustain, 2020).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari makalah ini adalah:
1. Sulfonasi merupakan reaksi substitusi elektrofilik, dimana terjadi pembentukan
gugus –SO3H, –SO2Cl dalam molekulnya. Sedangkan, metil ester sulfonat
(MES) adalah surfaktan anionik yang dihasilkan melalui reaksi antara metil
ester asam lemak dengan agen pensulfonasi atau yang lebih dikenal dengan
reaksi sulfonasi.
2. Reaksi sulfonasi merupakan reaksi antara ion bisulfit dengan molekul lignin.
Proses sulfonasi pada lignin bertujuan untuk mengubah sifat hidrofilitas dari
lignin yang tidak larut dalam air dengan memasukkan gugus sulfonat yang
lebih polar dari gugus hidroksil, sehingga akan meningkatkan sifat
hidrofilitasnya dan menjadikan lignosulfonat.
3. Langkah-langkah pembuatan metil ester sulfonat dengan proses sulfonasi ada
empat tahap, yaitu tahap sulfonasi, tahap pemucatan (bleaching), tahap
netralisasi dan tahap pengeringan.
4. Keunggulan proses sulfonasi salah satunya adalah membuat laju reaksi menjadi
cepat.
5. Kegunaan metil ester sulfonat dalam berbagai industri, seperti industri sabun,
detergen, farmasi, kosmetika, cat, dan industri perminyakan. Bahan baku
pembuatan surfaktan dapat diperoleh dari minyak bumi (fossil fuel) atau dari
minyak nabati dan hewani
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu adalah memperbanyak dan memperluas
sektor industri metil ester sulfonat. Dikarenakan metil ester sulfonat memiliki
banyak kegunaan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti sabun. Dengan adanya
industri yang besar di Indonesia dapat menciptakan lapangan yang besar juga bagi
masyarakat Indonesia.
8
DAFTAR PUSTAKA