ASMA BRONCHIAL
Disusun oleh:
NAMA : ABRIAN
NIM : P07120423040
------------------------------------- -------------------------------------
zat kimia yang menyebabkan inflamsi ketika sel ini terstimulus oleh
(Puspitasari, 2019).
a. Faktor genetik
4) Ras/etnik
5) Obesitas Obesitas atau peningkatan/body mass index (BMI),
b. Faktor lingkungan
sebagainya).
c. Faktor lain
3) Exercise-induced asthma
udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan
(Prasetya, 2014). Antibody ini terutama melekat pada sel yang terdapat
(Prasetya, 2014)
4) Pathway Asma Bronkhial
c. Sesak napas.
f. Takikardi.
(2016) yaitu:
b. Antikolinergik
e. Metilxantin
a. Penyuluhan
7) Pemeriksaan Penunjang
d. AGD Terjadi pada asma berat, pada fase awal terjadi hipoksemia
umur, dan jenis kelamin karena pengkajian umur dan jenis kelamin
diperlukan pada klien dengan asma.
b. Keluhan utama
Pada klien dengan asma juga dikaji adanya riwayat penyakit yang
1) Psiko-sosio-kultural
bisa
menjadi pencetus terjadinya serangan asma.
semakin tinggi.
tumbuhan)
12) Paru- paru (Infiltrasi pada lobus paru, perkusi pekak (redup),
tidak ada)
tidak ada)
2) Diagnosis Keperawatan
(2014) yaitu :
napas.
yang tertahan
2. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan Setelah dilakukan Intervensi Manajemen Jalan Napas
upaya napas ( D.0005) keperawatan selama ….x 24 jam (1.01011)
diharapkan pola nafas membaik
dengan kriteria Observasi
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan Setelah dilakukan intervensi Manajemen energi (1.05178)
(D.0056) keperawatan selama …..x 24 jam
diharapkan toleransi aktivitas Observasi
meningkat dengan kriteria hasil: - Identifikasi gangguan
- Kemudahan dalam fungsi tubuhyang
melakukan aktivitas mengakibatkkan
sehari-hari meningkat kelemahan
- Kekuatan tubuh bagian dan - Monitor kelemahan
atas bawah meningkat fisik danemosional
- Monitor pola dan
- keluhan lelah menurun
- dispneu saat aktivitas jam tidur
menurun - Monitor lokasi
dan
ketidaknyamanan
selama
melakukan
aktivitas
Terapeutik
Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah stimulus
(mis. Cahaya, suara,
kunjungan)
Lakukan latihan rentang
gerak pasif/aktif
Berikan
aktivitas
distraksi yang
menenangkan
Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Edukasi
- - Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan
aktivitassecara
bertahap
- Anjurkan
menghubungi
perawatjika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
- Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupanmakanan.
5. Defisit Pengetahuan b.d kurang Setelah dilakukan intervensi Edukasi Kesehatan ( l.12383)
terpapar informasi (D.0111) keperawatan, selama …..x 24 jam
Maka Tingkat Pengetahuan Observasi
meningkat dengan kriteria hasil : - Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
- Perilaku sesuai anjuran informasi
meningkat - Identifikasi faktor-faktor
- Kemampuan menjelaskan yang dapat meningkatkan dan
pengetahuan tentang suatu menurunkan motivasi
topik meningkat perilaku hidup bersih dan
- Perilaku sesuai dengan sehat
pengetahuan meningkat Terpeutik
- Pertanyaan tentang - Sediakan materi dan median
masalah yang dihadapi pendidikan kesehatan
menurun - Jadwalkan pendidikan
- Menjalani pemeriksaan kesehatan sesuai kesepakatan
yang tidak tepat menurun - Berikan kesempatan untuk
- Perilaku membaik bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
Sumber : SDKI,SIKI,SLKI (2018)
DAFTAR PUSTAKA
Rosdahl, C. B., & T.Kowalski, M. (2017). Buku Ajar Keperawatan Dasar Edisi
10. Jakarta: EGC.