Anda di halaman 1dari 10

TERAPI KOMPLEMENTER

Di susun Oleh:

1.Fahmi Asyiddiqi
2.Abdulloh Hasan
3.Moh. Ishak
4.Alfiatus Solihah
5.Masruruoh
6.Siti Rohmah

AKADEMI KEPERAWATAN NAZHATUT THULLAB


SAMPANG
TAHUN AJARAN 2015-2016

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya dan menjungjung tinggi nabi Muhammad SAW
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu dan tanpa adanya halangan
yang berarti.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas. Pembahasan dalam
makalah ini adalah tentang Terapi Komplementer. Kami harap makalah ini bisa
menambah wawasan.

Kami akui, kami tidaklah sempurna seperti kata pepatah tak ada gadig yang
tak retak begitu pula dalam penulisan ini, apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam
penulisan dalam makalah ini penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................4

PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah................................................................................................5

1.3 Tujuan..................................................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................6

PEMBAHASAN............................................................................................................6

2.1 Definisi.................................................................................................................6

2.2 Tujuan Terapi komplementer...............................................................................7

2.3 Jenis – Jenis Terapi Komplementer.....................................................................8

2.4 Metode Terapi Komplmenter.........................................................................8

2.5 Obat obatan Terapi Komplementer......................................................................8

2.6 Kendala Terapi Komplementer............................................................................8

BAB III........................................................................................................................10

PENUTUP...................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan........................................................................................................10

3.2 Saran..................................................................................................................10

LAMPIRAN PERTANYAAN...................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah proses melalui mana kita membentuk kembali dasar
asumsi dan pandangan dunia tentang kesejahteraan dan melihat kematian sebagai alami
proses kehidupan. Terapi di keperawatan adalah konsep diri sebagai penyembuh harus
dipahami dan dialami oleh setiap perawat untuk akan pengetahuan dan terampil
dalam pengiriman arahan atau konseling pasien dalam penggunaan berbagai terapi. Hal ini
mencakup pemahaman kesehatan. Terapi komplementer ini sudah dikenal secara luas serta
telah digunakan sejak dulu dalam dunia kesehatan. Dengan demikian sangat penting bagi
perawat profesional kesehatan untuk melakukan penilaian holistik pasien mereka untuk
menentukan arah yang luas dari penyembuhan praktek praktek yang akan mereka
jalankan. Hal ini berlaku tidak hanya bagi pasien baru tapi untuk semua pasien. Penggunaan
terapi komplementer, alternati menjadi lebih kompleks terhadap tingkat pemahaman
pribadi. Dalam masing masing terapi komplementer komunikasi penyembuhan
sering terjadi antara perawat dan pasien.. Terapi komplementer adalah salah satu
model terapi yang digunakan perawat dalam melakukan perawatan kepada pasien.
Untuk perawat di seluruh dunia yang menggunakan terapi komplementer kepada pasien dapat
memberikan layanan yang berkualitas holistik. Pelengkap & Alternati/ Terapi di keperawatan
dapat menggambarkan bagaimana perawat dapat membantu pasien dalam
penyembuhannya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi dari terapi komplementer.?
2. Apa tujuan dari terapi komplementer?
3. Apa saja Jenis jenis terapi komplementer.?
4. Apa saja metode terapi komplementer.?
5. Apa saja obat obatan yang digunakan pada terapi komplementer.?

4
6. Apa saja kendala terapi komplementer.?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam terapi komplementer dan
bagaimana perbedaan terapi komplementer dengan terapi medis.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Menurut kamus besar bahasa indonesia KBBI Terapi adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit pengobatan penyakit
perawatan penyakit. komplementer adalah bersifat melengkapi bersifat
menyempurnakan.

Menurut WHO Pengobatan komplementer adalah pengobatan non


konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan sehingga untuk
indonesia jamu misalnya bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan
pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan
yang sudah dari jaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun - temurun
pada suatu negara. Tetapi di Philipina misalnya jamu indonesia bisa dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer.

Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang


dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer, tradisional dan alternati
adalah pengobatan non kon-ensional yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kurati dan rehabilitatif yang
diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas keamanan dan efektifitas yang
tinggi berandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran
konvensional. Fungsi dari terapi komplementer yaitu mengurangi dampak
negatif obat obat kimia yang diminum.

6
2.2 Tujuan Terapi komplementer
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem
sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh
dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita
sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri,
asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan
nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat.

2.3 Jenis – Jenis Terapi Komplementer


a. Nutrisi (Nutritional Therapy);
b. Terapi herbal (Herbal Therapy);
c. Terapi psiko – somatik (Mind – Body Therapy)
d. Terapi spiriyual berbasis doa (Spiritual Therapy Based on Prayer)

2.4 Metode Terapi Komplmenter


a. Yoga
b. Akupuntur
c. Pijat refleksi
d. Chiropractic
e. Tanaman obat herbal
f. Homeopati, natuopati
g. Terapi polaritas atau reiki
h. Tekhnik – tekhnik relaksasi
i. Hipnoterapi, meditasi dan visualisasi

7
2.5 Obat obatan Terapi Komplementer
1. Bersifat natural yaitu mengambil bahan dari alam, seperti jamu-jamuan,
rempah yang sudah dikenal (jahe, kunyit, temulawak, dan sebagainya).
2. Pendekatan lain seperti menggunakan energi tertentu yang mampu
mempercepat proses penyembuhan, hingga menggunakan doa tertentu yang
diyakini secara spiritual memiliki kekuatan penyembuhan

2.6 Kendala Terapi Komplementer


1. Masih lemahnya pembinaan dan pengawasan
2. Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan bimbingan
3. Terbatasnya anggaran yang tersedia untuk pelayanan kesehatan komplementer
4. Belum memadainya regulasi yang mendukung pelayanan kesehatan
komplementer
5. Terapi komplementer belum menjadi program prioritas dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer, tradisional dan
alternati adalah pengobatan non kon-ensional yang di tunjukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kurati dan
rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas keamanan
dan efektifitas yang tinggi berandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum
diterima dalam kedokteran konvensional. Fungsi dari terapi komplementer
yaitu mengurangi dampak negatif obat obat kimia yang diminum.

9
LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Apabila minum jamu dengan dosis yang tidak diketahui apakah dapat
merusak kinerja hati.?
2. Bagaimana cara untuk mengatasi kendala komplementer no.2 ?
3. Apakah terapi komplementer bertentangan dengan ilmu kesehatan.?
4. Apabila mengalami sakit sebaiknya diobati secara medis atau terapi
komplementer?
5. Kedukun itu termasuk terapi komplemnter atau tidak ?

JAWABAN
1. Iya, karena organ hati adalah organ yang bertugas untuk menyaring racun
dalam darah yang bisa diperoleh dari makanan yang kita makan sebelum
diedarkan kembali keseluruh jaringan tubuh. Karena jamu hanya diiolah
secara tradisional maka kemungkinan besar ia masih mengandung toksin
yang akan memperberat kerja hati, selain itu kebersihannya juga bisa
menjadi pertanyaan dan bisa mengandung bakteri atau jamur yang dapat
memperoduksi toksin berbahaya sekali dua kali mungkin saja tak akan
terasa namun jika dilakukan dalam waktu yang lama hati bisa mengalami
disfungsi.
2. Kendala Terbatasnya kemampuan tenaga kesehatan dalam melakukan
bimbingan itu bisa diatasi dengan mengikuti berbagai pelatihan atau
bimbingan seperti seminar yang berhubungan dengan terapi komplementer
seperti contohnya terapi bekam atau akupuntur
3. Tidak bertentangan karena pada rumah sakit internasional ada yang
menggunkan terapi komplementer sebagai pendukung kepada pengobatan
medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis
yang konvensional. Sesuai dengan Peraturan
4. Tergantung pada individu misalnya individu tersebut lebih memilih
berobat ke dokter berarti ia lebih percaya kepada tim medis dibandingkan
dengan terapi komplementer
5. Iya termasuk, karena bisa jadi termasuk ke jenis jenis terapi komplementer
misalnya menggunakan terapi spiritual seperti pada kiyai atau dukun

10

Anda mungkin juga menyukai