Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN KOMUNITAS KOMPLOMENTER

DISUSUN

OLEH

KELOMPOK 1

ADE JIHAN FARIDA A SIPI

AFITA

ALFIA

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes )

MALUKU HUSADA

AMBON

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan terhadap kehadiran Tuhan YME, karena berkat rahmat dan
hidayahnya, Kami dapat menyelesaikan Tugas ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada
teman-teman yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam tugas ini yang
berjudul “Keperawatan Komunitas I ”.

Demikianlah yang dapat kami tuliskan pada kata pengantar ini. Apabila terdapat
kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan makalah ini kami harap untuk memaklumi karena
kami masih proses pembelajaran.

Kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Ambon,11 Januari 2021


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistimatika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar terapi komplomenter
2.1.1 Defenisi
2.1.2 Tujuan/sasaran
2.1.3 Manfaat
2.1.4 Ruang lingkup
2.1.5 Etika pemberian
2.2 Kelemahan terepi komplomenter
2.3 Kelebihan terapi kompolmenter
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Berikan contoh terapi komplomenter
3.2. Proses pembuatan penyajian setiap terapi
3.3 Penggunaan setiap terapi
BAB IV. KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), terapi adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit.
Komplomenter adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Pengobatan
komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis konvesional dan
bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia.
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam-macam system pengobatan dan
perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari
pengobatan konvensional.
Menurut WHO pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang
bukan berasal dari Negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu midsalnya, bukan
termasuk pengobatan komplementer terapi tetapi merupakan pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan untuk diturunkan secara turun menurun pada suatu Negara.
Terapi komplementer adalah penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain
diluar pengobatan media yang konvensional. Berdasarkan data yng bersumber dari badan
kesehatan dunia pada tahun2005,terdapat 75-80% dari seluruh penduduk dunia pernah
menjalani pengobatan non konvensional. Di Indonesia sendiri, kepopuleran pengobatan non
konvensional, termadsuk pengobatan komplementer ini, bias diperkirakan dari mulai
menjamurnya iklan-iklan terapi non konvensional diberbagai media.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar komplementer
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan komplementer
3. Dan untuk mengetahui prpses pembuata penyajian terapi komplementer.
1.3 Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan ini adalah metode dengan menggunakan analisa dari berbagai
referensi seperti buku atau jurnal dan berfokus pada metode pembelajaran mengenai
perencanaan keperawatan. Referensi adalah sesuatu yang dipakai dalam pemberian informasi
untuk memperkuat pernyataan dengan tegas, atau sering disebut juga dengan “rujukan”.
Sumber materi referensi ialah tempat materi itu ditemukan.
1.4 Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri atas :
COVER
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar terapi komplomenter


2.1.1 Defenisi
2.1.2 Tujuan/sasaran
2.1.3 Manfaat
2.1.4 Ruang lingkup
2.1.5 Etika pemberian
2.2 Kelemahan terepi komplomenter
2.3 Kelebihan terapi kompolmenter

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Berikan contoh terapi komplomenter
3.2. Proses pembuatan penyajian setiap terapi
3.3 Pegunaan setiap terapi
BAB IV. KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Dasar Terapi Komplementer


1.1.1 Definisi
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung pengobatan medis/konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional
1.1.2 Tujuan/sasaran
1. Sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis.
2. Untuk memperbaiki fungsi dari system tubuh, terutama system
kekebalan dan pertahanan tubuh.
3. Lebih berserah diri dan ikhlas menerima keadaan
1.1.3 Manfaat
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplomenter mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah.

Berikut ini adalah manfaat terapi komplementer dari beberapa teknik terapi
komplementer yang paling banyak diminati oleh masyarakat.

1. Akupuntur

menurut struktur bahasa, akupuntur berarti tusuk jarum dalam bahasa Indonesia.
akupuntur merupakan salah satu teknik terapi komplementer yang sudah ada sejak
zaman dahulu. Teknik terapinya adalah dengan menusukkan jarum pada bagian titik
saraf tertentu di tubuh manusia. Terapi akupuntur ini tidak boleh dilakukan
sembarangan dan terapis harus sangat paham dengan titik syaraf tubuh manusia karena
jika tidak dapat menyebabkan kegagalan terapi bahkan menimbulkan penyakit baru.
Berbagai penyakit yang dapat diatasi oleh terapi akupuntur adalah:

1. Nyeri, seperti nyeri kepala, nyeri sendi, nyeri lambung, nyeri lutut dan nyeri
punggung.
2. Gangguan fungsional tubuh seperti asma, mual, sembelit, gangguan haid, telinga
berdenging, tekanan darah tinggi, iritasi usus besar, insomnia, morning sickness, dan
vertigo.
3. Penyakit saraf, misalnya kelumpuhan saraf, saraf terjepit, hemiparesis,
kesemutan, dan lainnya.
4. Serta berbagai gangguan kesehatan lainnya seperti kecanduan rokok,
meningkatkan stamina, disfungsi ereksi dan obesitas.

2. Chiropractic

Chiropractic merupakan terapi yang ditujukkan untuk memperbaiki tulang


belakang. Terapi komplementer jenis ini dapat menggunakan tangan atau alat terapi
khusus namun tujuan utamanya sama. Seluruh tubuh manusia dilindungi oleh tengkorak
dan tulang belakang sehingga sering terjadi sublukasi atau gangguan posisi pada tulang
belakang. Ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf
seluruh tubuh. berbagai gejala dari adanya kelainan tulang belakang ini yang dapat
dikoreksi dengan terapi chiropractice antara lain adalah:

1. Sakit kepala terutama yang terasa pada bagian tengkuk dan dahi
2. Sakit pinggang
3. Migraine
4. Nyeri punggung
5. Lutut sakit
6. Kesemutan
7. Pegal saat hamil

3. Terapi akupresur

Terapi akupresur dalam ilmu pengobatan tradisional tiongkok, ada teori yang
menyebutkan bahwa munculnya suatu penyakit disebabkan oleh adanya gangguan aliran
elergi yang disebut “chi” didalam tubuh. Akupresur bekerja dengan cara membebaskan
sumbatan energy tersebut. Teknik akupresur yang menekan titik-titik ternteu pada tubuh
dipercaya bias mengatasi penyumbatan aliran energy dan mengembalikan keseimbangan
energi ditubuh anda. Berikut ini beberapa manfaat akupresur yang perlu diketahui :

1. Meredakan rasa sakit


2. Membantu meringankan efek kemoterapi
3. Meredakan stress dan cemas
4. Memperbaiki kulitas tidur

4. Terapi Energi

Terapi energi dilakukan dengan menggabungkan beberapa jenis energi yang berguna
untuk meningkatkan kesehatan tubuh. energi merupakan hal penting dalam tubuh
sehingga terkadang perlu dimanipulasi supaya keberadaannya tetap stabil dalam tubuh.

5. Terapi Reiki

Terapi reiki dilakukan dengan cara mentransferkan energi dari satu orang ke orang
lainnya. ini dilakukan oleh para ahli yang sudah berpengalaman. Saat ini banyak pasien
telah membuktikan bahwa terapi reiki cukup ampuh dan mampu menyembuhkan lebih
cepat. Manfaat terpai reiki bagi kesehatsan :

1. Memberikan efek relaksasi


2. Mengurangi nyeri
3. Meringankan rasa cemas dan gejala depresi
4. Meringankan efek samping kemoterapi

1.1.4 Ruang Lingkup


Terapi komplementer dan alternatif adalah terapi dalam ruang lingkup luas
meliputi system kesehatan, dan praktek - praktek yang berhubungan dengan teori-teori
dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu / periode tertentu.

System kesehatan pada terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan.


Pencegahan penyakit dan rehabilitas. Bentuk promosi kesehatan misalnya
memperbaiki gaya hidup dengan menggunakan terapi nutrisi. Seseorang yang
menerapkan nutrisi sehat, seimbang, mengandung berbagai unsur akan meningkatkan
kesehatan tubuh. Intervensi komplementer ini berkembang ditingkat pencegahan
primer, sekunder, tersier dan dapat dilakukan ditingkat individu maupun kelompok
misalnya untuk strategi stimulasi imajinatif dan kreatif. Rehabilitasi merupakan semua
tindakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak disability agar individu dapat
berintegrasi dalam masyarakat (Nezabudkin,2007).

teori-teori dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu / periode tertentu pada
terapi komplementer merujuk pada definisi teori komplementer yaitu terapi yang
digunakan secara bersama sama dengan terapi lain dan bukan untuk menggantikan
terapi medis.Terapi komplementer ini dapat digunakan sebagai single terapi ketika
digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Sebagai contoh dalam suatu daerah tertentu
ada yang meyakini penggunaan lavender pada pengurangan nyeri, mengobati luka dll
dengan periode waktu yang dapat ditentukan.

1.1.5 Etika Pemberian

Etik merupakan landasan perilaku seseorang dalam memutuskan benarvatau salah


dalam suatu tindakan atau perilaku. Bioethics, biomedical ethic dan medical ethics adalah
kompenen etik yang memiliki hubungan erat dalam pelayanan kesehatan serta hubungan
antara tenaga kesehatan dan pasien.

Dalam pelayanan keperawatan Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI )


menetapkan kode etik perawat yang selanjtnya diterapkan atau dilaksnakan oleh komisi
etik pelayanan keperawatan, sehingga hal ini akan mengarahkan seorang perawat dalam
menentukan keputusan benar atau salah asuhan keperawatan atau perilaku seorang
perawat dari segi etik. Peraturan etik untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan secara khas
ditemukan pada kode etik asosiasi profesi masing-masing.

1.2 Kelemahan Terapi Komplementer


1. Akupuntur
Pada terapi akupuntur dapat terjadi komplikasi seperti infeksi karena sterilisasi jatum
yang tidak adekuat atau jarum yang ditinggalkan dalam tempat untuk waktu yang
lama, jarum yang patah, perasaan mengantuk pasca pengobatan.
2. Chiropractic
Kebanyakan pasien bias segera merasakan efek pengobatan setelah diberi tindakan,
namun beberapa orang mengalami rasa nyeri ringan, seperti orang yang habis
berolahraga.
3. Terapi akupresur
Akupresur disimulasinya satu persatu. Kekurangan lainnya, akupresure tidak bias
menjangkau titik yang dalam, seperti titik didaerah paha, pantat dan dsd. Walaupun
bias, harus dengan tenaga yang kuat untuk menjangkaunya.
4. Terapi reiki
Terapi Reiki bersifat tidak efektif.

1.3 Kelebihan Terapi Komplementer


1. Akupuntur
a. Meningkatkan kulitas hidup
b. Mampu meredam stress dan depresi
c. Meredakan sakit punggung
d. Mengembalikan fungsi seksual
e. Melangsingkan tubuh
f. Mengurangi efek samping dari kemoterapi
2. Chiropractic
Chiropratic saat ini telah diketahui sebagai salah satu tektik pengobatan non-
invasif dan bebas obat untuk mengobati nyeri punggung, nyri leher, nyeri sendi,
sakit kepala dan gangguan neuromusculoskeletal lainnya.
3. Terapi akupresur
Kelebihan akupresur atau pengobatan totok jari adalah akupresur bila diterapkan
kepada setiap orang, khususnya dengan orang yang takut dengan jarumakupuntur,
jadi walaupun anak kecil, tidak akan ketakutan, selain dari itu pengobatan
akupresure tidak mempunyai resiko penularan penyakit atau dibandingkan dengan
menggunakan jarum akupuntur.

4. Terapi Reiki
Berikut ini adalah kelebihan terapi reiki, yaitu :
Mempelajari reiki itu sangat mudah dan cepat, bahkan hanya dalam
beberapa jam saja sudah bias.
Tidak ada tehnik yang sulit untuk dfapat menyalurkan energy reiki, hanya
sekedar menempelkan tangan saja.
Anda akan memperoleh banyak manfaat setiap kali anda menyalurkan
energy reiki sekalipun untuk orang lain.
Energy reiki bekerja secara otomatis, akan berhenti sendiri jika sudah
tidak dibutuhkan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Contoh Terapi Komplementer


1. Pada tanggal 21 Juli 2010, seorang pensiunan guru di Jombang Jawa timur tewas
setelah melakukan pengobatan tradisional bekam. Dia adalah Suparno, pria
berusia 55 tahun yang sebelumnya datang pada Siti Mufritah yang bekerja sebagai
ahli bekam dengan keluhan asam urat dan darah tinggi. Siti yang telah puluhan
tahun membuka praktik bekam dirumahnya di desa Pundong Jombang Jawa
Timur inipun langsung melakukan terapi bekam dengan alat sedot tradisional
miliknya yang terbuat dari tanduk sapi namun terapi bekam belum dijalani tiba-
tiba tubuh Suparno ambruk dan langsung meninggal dunia. Atas musibah yang
terjadi pada Suparno polisi pun langsung datang untuk melakukan identifikasi.
2. Pada tanggal 17 September 2010, Seorang warga di Lumajang Jawa Timur tewas
saat melakukan terapi akupunktur pada seorang tabib setempat. Korban yang
bernama wawan sehari-hari bekerja sebagai satpam SMK Pasirian ini tewas saat
sang tabib akupunktur menusukkan 12 jarum ketubuh korban. Oleh kejadian itu
sang tabib akupunktur ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setempat dan
polisi juga menyita barang-barang bukti
3. Pada tanggal 24 Juni 2014, seorang pria bernama Li Lin, asal Chengdu, Tiongkok,
melakukan pengobatan lantaran bahunya terasa kaku. Ia pun memilih bekam. Usai
terapi, bahunya pun terasa lebih baik dan ia pun menjalani kegiatannya itu setiap
hari di tempat yang sama selama sebulan. Namun ia mulai merasakan luka besar
di punggungnya. Karena Li mengalami demam 37,7 derajat dan punggungnya
benar-benar bengkak, keluarga mengirim Li ke ruang gawat darurat. Pada
pemeriksaan, ditemukan bahwa ia memiliki infeksi bakteri. Dokter Xie Liang
menambahkan kalau Li beruntung datang ke rumah sakit ketika semakin
membengkak. Kini kondisi Li mulai membaik dan nyawanyapun tidak
terancam.12
4. Pada tanggal 6 Januari 2016, seorang wanita muda meninggal setelah terapi
"chiropractic" atau disebut dengan perawatan pijat tulang belakang. Allya Siska
Nadya, yang akrab disapa Siska meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah
(RSPI), Jakarta Selatan, setelah sebelumnya menjalani terapi di Klinik
Chiropractic di kawasan Pondok Indah. Dan keluarga pun melaporkan kasus
dugaan malapraktik ini ke Polda Metro Jaya
3.2 Proses Pembuatan Penyajian Setiap Terapi
1. Akupuntur
Sebelum terapi dilakukan, dokter spesialis akupuntur akan mensterilkan jarum
yang akan dilakukan untuk menentukan titik akupuntur sesuai dengan kondisi
atau gejala yang dialami pasien. Akupuntur dapat dilakukan dengna possisi
duduk atau berbaring, tergantung lokasi jarum yang akan ditempatkan.
Selanjutnya dokter akan mensuskkan jarum ketitik akupuntur yang telah
ditentukan. Jarum biasanya akan dibirkan pada titik akupuntur selama kurang
lebih 10-20 menit. Saat jarum ditusuk, pasien mungkin akan merasakan
sensasi kesemutan atau sedikit nyeri. Terapi akupuntur biasanya berlangsung
selama 20-60 menit, tergantung jenis penyakit dan kondisi kesehatan pasien
secara keseluruhan. Jumlah jarum yang digunakan berkisar anatara 5-20 jarum
dalam satu kali sesi terapi.
2. Chiropractic
Dalam menjalani prosedur chiropractic, seorang chiropractic akan melakukan
penekanan pada sendi tulang belakang (manipulasi tulang belakang)
menggunakan tangan atau alat bantu khusus. Tekanan yang dilakukan harus
terkontrol dengan baik, misalnya cepat-lambatnya dank eras-lembutnya,
sesuai kebutuhan pasien.
3. Akupresur
Sama seperti akupuntur, pengobatan ini juga dipercaya baik untuk merelaksasi
dan menghobati beragam jenis penyakit. Ada ratusan titik akupresur
dipermukaan tubuh, namun titik yang umum digunakan antara lain :
LR-3 atau titik hati 3. Titik ini berada bagian lunak diantara ibu jari kaki
dan jari kedua pada kaki.
L14 atau titik usus besar berada dijari tangan. Posisinya dibagian lunak
antara jari telunjuk dan ibu jari.
SP-6 atau titik limpa 6. Titik ini berada sekitar tiga jari diatas
pergelangan kaki, tepatnya pada bagian lunak atau otot betis bagian
bawah.
4. Terapi Reiki
Saat memulai terapi pengobatan, terapi reiki akan meminta psien untuk
berbaring ditempat tidur. Selain itu, pasien akan diminta untiuk rileks, dan
tenang. Jika perlu, terapi akan memutarkan music bernada lembut agar pasien
merasa lebih rileks. Selanjutnya terapi reiki, akan meletakkan tangannya pada
tubuh pasien atau beberapa cm diatas tubuh pasien untuk menyalurkan energy.
Terapi biasanya dimulai dari kepala, kemudian turun ke kaki. Namun focus
terapi juga dapat ditujukkanpada area tubuh tertentu, terutama yang
bermasalah. Selain menyalurkan energy dari tangan, terapi reiki juga akan
menggunakan batu Kristal selama sesi pengobatan berlangsung. Kristal
biasanya ditempatkan diatas atau di sekitar tubuh pasien. Selama sesi ini
berlangsung, pasien akan merasakan sensasi hangat atau dingin, kesemutan,
atau justru tidak merasakan apa-apa. Terapi ini biasanya berlangsung selama
20-60 menit.
3.3 Penggunaan Setip Terapi
Penggunaan akupresur dilakukan dengan cara memberikan tekanan dibagian tubuh
tertentu. Tekanan ini bias diberikan melalui siku, tangan, atau alat bantu jarum.
Karena itu, akupresur sering kali dinmakan akupuntur tanpa jarum.
Penekanan atau pemijitan pada titik akupresur dilakukakn dengan
mempertimbangkan reaksi “yang” yaitu reaksi yang menguatkan energi.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung pengobatan medis/konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang
konvensional.
Pengobatan dengan menggunakan terapi komplomenter mempunyai manfaat
selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah.
4.2 Saran
Perawat sebagai salah satu professional kesehatan, dapat turut serta berpartisipasi
dalam terapi komplementer. Peran yang dijalankan dengan peran-peran yang ada.
Arah perkembangan kebutuhan masyarakat dan keilmuan mendukung untuk
meningkatkan peran perawat dalam terapi komplementer karena kenyataannya,
beberapa terapi keperawatan yang berkembang diawali dari alternative atau
tradisional terapi.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/Konsep-Dasar-Terapi-Komplementer

https://manfaat-co-id.cdn/manfaat.co.id/manfaat-terapi

https://repository.unika.ac.id

https://www.academia.edu/KONSEP_LEGAL_ETIK_teraphy_komplementer

https://id.scribd.com/doc/Kelebihan-Kekurangan-Terapi-Komplementer

https://www.alodokter.com/mengenal-teknik-pengobatan-dan-peran-dokter-spesialis-akupuntur

https://www.alodokter.com/mengenal-reiki-terapi-alternatif-jepang-yang-menggunakan-media-
energi

htpps://www.alodokter.com/mengenal-akupresur-dan-manfaatnya-untuk-tubuh-anda

Anda mungkin juga menyukai