Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nasta’in waala umuriddunya waddin


wassalatu wassalamu ala asrofil ambiya’i wal mursalin waala alihi wasohbihi
ajma’in ama ba’du Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat
taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman &
Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar
Muhammad SAW.

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang “kejujuran”

Jamaah muslim yang selalu dalam lindungan rahmat Allah SWT. Jujur
merupakan bentuk dari kesesuaian antara ucapan dan perbuatan, kesesuaian
antara informasi dan kenyataan, bentuk ketegasan dan juga kemantapan hati
serta sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan. Sebagai
umat Islam yang beriman, nilai-nilai kejujuran merupakan salah satu hal yang
sangat penting, bahkan dalam Al Quran pun juga telah ditegaskan tentang
arti penting kejujuran yaitu

” Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan
hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar “ QS. At Taubah 119
Seorang Imam Besar yaitu Imam AL Ghazali telah membagi kejujuran dalam 5
bentuk yaitu :

1. Jujur dalam Ucapan

Jujur dalam ucapan mengandung arti tentang tiap kata yang meluncur dari
mulut kita sebaiknya selalu mengandung kebenaran. Bahkan dalam hadits
nabi telah disebutkan, “Barangsiapa diantara kalian yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR
Bukhori Muslim).

2. Jujur dalam Berniat Niat merupakan satu langkah awal yang paling
penting dalam melakukan suatu perbuatan. Dan bentuk dari jujur
dalam niat adalah berbanding lurus antara apa yang diniatkan dengan
perbuatan yang dilakukan.
3. Jujur dalam kemauan
Bersikap jujur terhadap kemauan merupakan salah satu usaha agar dapat
terhindar dari berbagai kesalahan dalam menyampaikan sebuah kebenaran.
Pada waktu seseorang telah jujur dengan kemauannya, maka tidak ada hal
yang akan dia capai kecuali melakukan segala perkara yang telah dibenarkan
oleh Allah dan RasulNya.

4. Jujur dalam menepati janji


Seperti yang telah kita ketahui bahwa janji adalah hutang. Karena ini adalah
hutang tentu wajib untuk dibayar dan harus senilai dengan hutang. Menepati
janji juga bukan merupakan sembarang sikap. Dengan menepati janji, juga
merupakan salah satu perwujudan perbuatan yang mempertaruhkan harkat
dan martabat dirinya di hadapan orang lain hanya untuk memberikan
keyakinan kepada orang lain tersebut bahwa ia sanggup untuk membayar
hutangnya itu. Dengan melakukan sikap jujur, maka janji tersebut akan dapat
terlunasi dan amanah pun juga bisa dijalankan.

5. Jujur dalam Perbuatan


Tentu dengan segala bentuk jujur dalam hati, dalam niat, kemauan dan juga
janji, semuanya itu tak akan lengkap jika kita tidak mewujudkannya dalam
bentuk perbuatan. Jujur dalam perbuatan mengandung arti memperlihatkan
sesuatu apa adanya sesuai dengan apa yang terjadi.
Jujur merupakan salah satu pondasi untuk kita dalam berakhlak mulia.
Dengan selalu membiasakan berperilaku jujur, maka secara tidak langsung
juga telah menunjukkan akhlak baik seorang muslim. Minimal marilah kita
untuk jujur terhadap diri sendiri.

Billahi taufik wal hidayah.


Wassalamualaikum. Wr.wb

Anda mungkin juga menyukai