Anda di halaman 1dari 5

Ini 3 Pahlawan Nasional yang

Dimakamkan di Kepulauan Riau

Perbesar

Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayat Syah (kiri), Raja Haji Fisabilillah (tengah), Raja Ali Haji
(kanan). Foto: Kemsos/kepripedia.com.
Tepat hari ini, 10 November, diperingati sebagai hari pahlawan
nasional. Di mana, menjadi hari untuk mengenang jasa-jasa para
pahlawan di Indonesia.
Berdasarkan data di Direktorat K2KRS (Kepahlawanan, Keperintisan,
Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial), ada 191 pahlawan yang tercatat
sebagai pahlawan nasional.
Dari jumlah tersebut 3 di antaranya terdapat makamnya di Kepulauan
Riau.
Perbesar

Makam Raja Haji Fisabilillah di Pulau Penyengat, Tanjungpinang. Foto: Hasrullah/kepripedia.com


Raja Haji Fisabilillah
Raja Haji Fisabilillah merupakan pahlawan nasional yang tercatat
berasal dari Provinsi Riau. Meski sejatinya ia berasal dari Kepri,
namun kala SK pahlawan nasionalnya dikeluarkan pada tahun 1997,
Provinsi Kepri belum dimekarkan dan masih bergabung di Riau.
Raha Haji Fisabillah lahir pada tahun 1727 di Kota Lama, Ulusungai,
Riau, Indonesia.
Sultan Riau-Lingga-Johor ini meninggal dunia dalam usia 57 tahun
pada 18 Juni 1784 di Teluk Ketapang, Melaka (sekarang Malaysia).
Singkatnya, Raja Haji Fisabililah adalah Raja Yang Dipertuan Muda
Riau-Lingga-Johor-Pahang IV, ia terkenal dalam melawan
pemerintahan Belanda dan berhasil membangun pulau Biram Dewa di
sungai Riau.
Raja Haji sudah terlibat dalam pertempuran dengan pihak Belanda
pada Perang Linggi tahun 1756-1758. Perang tersebut meletus sebagai
reaksi usaha Belanda meluaskan kekuasaannya di Riau.
Pada pertempuran tersebut, Raja Haji terluka. Namun pada
pertempuran selanjutnya, pasukan gabungan dari Linggi, Selangor,
Remban, Kelang dan Siak dapat mengepung Kota Malaka sehingga
satu persatu tempat-tempat kekuasaan Belanda di sekitar Malaka
berhasil dikuasai dan diduduki.
Ia berperang melawan Belanda dalam peperangan hebat di Teluk
Ketapang (Malaka) pada tahun 1784 yang mana Raja Haji sendirilah
yang memimpin.
Raja Haji Gugur pada saat melakukan penyerangan pangkalan
maritim Belanda di Teluk Ketapang (Melaka) pada tahun 1784.
Raja Haji Fisabillah lalu dimakamkan di Pulau Penyengat, Kepulauan
Riau. Secara administrasi terletak di Kota Tanjungpinang.
Perbesar

Makam Raja Ali Haji di Pulau Penyengat, Tanjungpinang. Foto: Hasrullah/kepripedia.com.


Raja Ali Haji
Pahlawan nasional ini sangat tidak asing oleh sebagian besar pecinta
buku dan sastra. Beliau adalah Raja Ali Haji, penggubah Gurindam 12
yang terkenal saat ini hingga ke berbagai negara.
ADVERTISEMENT

Raja Ali Haji tercatat sebagai pahlawan nasional dari Kepulauan Riau
pada November 2004 silam.

Beliau lahir pada tahun 1808 di Selangor. Di usia 65 tahun, Raja Ali
Haji tutup usia. Tepatnya pada 1873 di Pulau Penyengat, Kepulauan
Riau. Ia pun dimakamkan di Pulau Penyengat.
Raja Ali Haji adalah ulama, sejarawan dan pujangga abad 19
keturunan Bugis dan Melayu. Ia adalah tokoh penting di dalam
budaya dan kesustraan Melayu.
Singkat riwayatnya, sekitar tahun 1840 Raja Ali Haji mulai aktif
sebagai pengarang dan sebagai cendikiawan terkemuka pada
zamannya. Ia banyak melahirkan karya yang beragam dibidangnya
seperti bahasa, agama, hukum pemerintahan dan syair-syair naratif.
Buku-buku yang dikarangnya dalam bidang bahasa meliputi sebuah
kamus monolingual ensiklopedia berjudul kitab pengetahuan bahasa
dan tata ejaan untuk menuliskan huruf Arab Melayu.
Raja Ali Haji merupakan pelopor perkamusan monolingual Melayu
karena karyanya Kitab Pengetahuan Bahasa dinilai merupakan suatu
karya yang luar biasa.
Hampir semua karyanya mengungkapkan kecintaan sang pengarang
kepada kehidupan, tanah air dan bangsa serta semangat menentang
penjajah.
Raja Ali Haji patut disebut sebagai Bapak Bahasa Melayu-Bahasa
Indonesia yang memiliki peranan yang besar dalam meletakkan dasar-
dasar terbentuknya Bahasa Indonesia yang kini merupakan bahasa
persatuan.

Perbesar

Makam Sultan Mahmud Riayat Syah di Daik Lingga. Foto: Hasrullah/kepripedia.com


Sultan Mahmud Riayat Syah
Sultan Mahmud Riayat Syah, merupakan pahlawan nasional ketiga
yang tercatat dimakamkan di Kepulauan Riau.
Beliau tercatat sebagai pahlawan nasional yang berasal dari
Kepulauan Riau pada 2017 lalu.
Sultan Mahmud lahir di Hulu Sungai Riau, Agustus 1760. Beliau
mangkat (meninggal dunia) pada usia ke 52 tahun, tepatnya 12
Januari 1812.
Sultan Mahmud Riayat Syah adalah raja kedelapan sekaligus raja
terakhir dari Kesultanan Melaka. Dia terpilih menjadi raja
menggantikan ayahnya, Sultan Alauddin Riayat Syah I Sultan
Mahmud Riayat Syah terkenal dengan Perang Gerilya Laut
Pada 1782 Sultan Mahmud Riayat Syah dan Yang Dipertuan Muda IV
Raja Haji memerangi Belanda yang hendak menanamkan
pengaruhnya di Riau-Lingga.
Perang Riau I itu berlangsung pada 1782—1784. Pasukan Sultan
Mahmud Riayat Syah berhasil mengalahkan pasukan Belanda di
Tanjungpinang dan sekitarnya dalam suatu peperangan yang sangat
dahsyat sehingga menjatuhkan banyak korban di pihak Belanda.
Dalam perang itu pasukan Riau-Lingga dapat meledakkan kapal
komando Belanda Malaka’s Walvaren.
Makam Sultan Mahmud Riayat Syah saat ini terletak di Daik Lingga.
Tepat di kawasan Masjid Sultan.

Anda mungkin juga menyukai