Perbesar
Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayat Syah (kiri), Raja Haji Fisabilillah (tengah), Raja Ali Haji
(kanan). Foto: Kemsos/kepripedia.com.
Tepat hari ini, 10 November, diperingati sebagai hari pahlawan
nasional. Di mana, menjadi hari untuk mengenang jasa-jasa para
pahlawan di Indonesia.
Berdasarkan data di Direktorat K2KRS (Kepahlawanan, Keperintisan,
Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial), ada 191 pahlawan yang tercatat
sebagai pahlawan nasional.
Dari jumlah tersebut 3 di antaranya terdapat makamnya di Kepulauan
Riau.
Perbesar
Raja Ali Haji tercatat sebagai pahlawan nasional dari Kepulauan Riau
pada November 2004 silam.
Beliau lahir pada tahun 1808 di Selangor. Di usia 65 tahun, Raja Ali
Haji tutup usia. Tepatnya pada 1873 di Pulau Penyengat, Kepulauan
Riau. Ia pun dimakamkan di Pulau Penyengat.
Raja Ali Haji adalah ulama, sejarawan dan pujangga abad 19
keturunan Bugis dan Melayu. Ia adalah tokoh penting di dalam
budaya dan kesustraan Melayu.
Singkat riwayatnya, sekitar tahun 1840 Raja Ali Haji mulai aktif
sebagai pengarang dan sebagai cendikiawan terkemuka pada
zamannya. Ia banyak melahirkan karya yang beragam dibidangnya
seperti bahasa, agama, hukum pemerintahan dan syair-syair naratif.
Buku-buku yang dikarangnya dalam bidang bahasa meliputi sebuah
kamus monolingual ensiklopedia berjudul kitab pengetahuan bahasa
dan tata ejaan untuk menuliskan huruf Arab Melayu.
Raja Ali Haji merupakan pelopor perkamusan monolingual Melayu
karena karyanya Kitab Pengetahuan Bahasa dinilai merupakan suatu
karya yang luar biasa.
Hampir semua karyanya mengungkapkan kecintaan sang pengarang
kepada kehidupan, tanah air dan bangsa serta semangat menentang
penjajah.
Raja Ali Haji patut disebut sebagai Bapak Bahasa Melayu-Bahasa
Indonesia yang memiliki peranan yang besar dalam meletakkan dasar-
dasar terbentuknya Bahasa Indonesia yang kini merupakan bahasa
persatuan.
Perbesar