Oleh: Citra Ayu Asmara / V1823018 / D3 THP UNS Masa perkembangan anak adalah masa yang membutuhkan banyak perhatian tambahan, karena masa ini mudah untuk kita lihat dan pikirkan dan terjadi dengan sangat cepat. Jika dalam perkembangannya seorang anak mempunyai hambatan, maka akan mudah untuk melakukan intervensi agar tercipta kematangan yang sempurna atau ideal. Masa keemasan adalah sebuah istilah yang saat ini sering digunakan untuk menggambarkan masa perkembangan anak. Istilah ini memiliki arti usia emas, yang artinya saat masa ini anak memiliki segala keunggulan dan keunikan. Masa golden age menjadi masa yang menentukan kehidupan anak di kemudian hari, masa ini tidak dapat diulang kembali dan tidak dapat terjadi lagi. Tahap-tahap penting perkembangan mental umumnya juga terjadi selama waktu ini. Dimana perkembangan otak berlangsung begitu cepat. Menilai kesehatan anak tidak hanya dilihat kesehatan fisiknya, tetapi juga perkembangan yang sesuai dengan usianya. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika mentalnya sehat. Hal ini juga akan memengaruhi bagaimana perilaku anak berkembang menjadi dewasa. Kesehatan mental seorang anak dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Menurut Katarina Suko Tri Palupi Hapsari, banyak hal yang dapat menyebabkan gangguan mental. Seperti menderita penyakit tertentu, riwayat genetic, penggunaan obat dalam jangka waktu yang lama, masalah kehamilan, atau mengalami stress akibat oeristiwa traumatis seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang disayangi, atau terisolasi untuk waktu yang lama. Lingkungan sekitar, seperti keluarga atau tempat bermain juga dapat menyebabkan gangguan mental. Diantaranya adalah akibat peristiwa traumatic seperti pelecehan seksual dan kekerasan yang dialami penderita, perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian. Selain factor psikologis, factor biologis juga dapat menyebabkan gangguan mental. Seperti gangguan pada fungsi sel saraf otak, kelainan bawaan atau cidera pada otak, kekurangan oksigen pada otak bayi saat persalinan, riwayat gangguan mental dari orang tua atau keluarga, dan kekurangan nutrisi. Kemampuan anak untuk bersosialisasi sangat dipengaruhi oleh kesehatan mentalnya. Kondisi pikiran anak juga akan berdampak pada perilaku dan kualitas hidup mereka. Memperkuat hubungan dengan anak merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mendukung kesehatan mental mereka. Hubungan emosional antara anak dan orang tua dapat diperkuat dengan memperhatikan keluhan mereka dan mendorong aktivitas mereka. Hal ini memberikan kesan kepada anak bahwa mereka dapat bercerita kepada orang tua dan tidak ada yang perlu disembunyikan ketika ada masalah. Kedua, cintai anak-anak tanpa syarat. Elemen-elemen dasar dari sebuah keluarga adalah cinta, rasa aman, dan penerimaan. Anak-anak harus memahami bahwa kasih sayang orang tua mereka tidak bergantung pada prestasi mereka. Menerima kesalahan adalah hal yang penting. Hasilnya, rasa percaya diri akan meningkat di rumah yang penuh dengan cinta dan perhatian. Orang tua menanamkan kemandirian penting pada anak-anak sejak kecil agar mereka belajar bertanggung jawab, mengambil keputusan sendiri, dan tahu apa yang mereka inginkan. Membiasakan diri untuk mandiri akan membuat mental anak lebih tangguh dan siap menghadapi segala sesuatu. Stimulasi minat dan bakat anak. Setiap anak memiliki minat dan keahlian unik. Mengizinkan dan mendorong anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya dapat membantu menjaga kesehatan mentalnya. Tidak ada alasan untuk melarang atau membatasi aktivitas anak kecuali jika aktivitas tersebut dapat membahayakan keselamatannya. Penting untuk menjaga kesehatan mental anak dengan menjalani gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat dapat meningkatkan kesehatan mental dan mencegah gangguan mental pada anak-anak, seperti pada orang dewasa (Ridlo, 2020). Memastikan kesehatan mental anak adalah hal penting yang membutuhkan perhatian kedua orang tua. Hal ini dikarenakan anak-anak yang memiliki kesehatan mental yang kuat akan lebih mampu untuk fokus, berpikir jernih, tumbuh secara sosial, dan lebih cepat mempelajari kemampuan baru. Orang tua dan pengasuh lainnya, termasuk instruktur dan teman, memainkan peran yang sama pentingnya dalam membantu anak-anak muda untuk mendapatkan kepercayaan diri, rasa positif terhadap diri sendiri, dan perspektif emosional yang baik tentang kehidupan. Karakteristik positif seperti tidak mudah marah, lebih adaptif, komunikator yang lebih baik, dan tangguh dalam menghadapi kesulitan sering kali ditunjukkan oleh anak-anak yang memiliki kesehatan mental yang baik. Hal-hal tersebut merupakan prasyarat penting untuk masa remaja nantinya. DAFTAR PUSTAKA Katarina Suko Tri Palupi Hapsari, S. P. (2023, Juli 18). Pengaruh Bermain Terhadap Perkembangan Jiwa Anak. Retrieved Juli 18, 2023, from RSJD Atma Husada Mahakam: https://rsjdahm.kaltimprov.go.id/pengaruh-bermain-terhadap-perkembangan-jiwa-anak/ Ridlo, I. A. (2020). Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia. Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 155-164