Anda di halaman 1dari 1

Rumah Mewah Yang Terbengkalai

Tidak mungkin sebagai manusia bisa menyenangkan semua orang dilingkungan kita. Pasti
ada beberapa orang yang tidak menyukai kita. Sama halnya dengan ayahku, akibat ulah rekan
kerjanya yang iri. Sekarang aku dan sekeluarga harus tinggal di daerah pedesaan. Dengan
rumah mewah dan pemandangan yang asri di pagi hari. Membuat perasaan setiap orang yang
memandangnya menjadi tenang. Tapi semua keindahan di lingkungan ini akan hilang saat
pukul jam 12 malam.

“Pergi kau!” teriak ibuku dari dapur.

“Kenapa, Bu?” tanyaku saat melihat ular berwarna hitam yang pergi melewati pintu
belakang.

“Lain kali, pintu belakang ditutup saja.” Saran ayahku.

Mungkin memang wajar ada ular di daerah persawahan. Tapi kenapa ular ini berwarna
hitam dan tidak terlihat seperti ular sawah. Pikiranku tentang ular itu perlahan-lahan hilang
saat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Saat malam hari sebelum jam 12 malam, kami harus masuk di kamar masing-masing. Hal
ini karena di jam 12 malam, akan ada kejadian-kejadian aneh yang membuat kita susah tidur.
Pernah suatu ketika aku susah tidur, aku mendengar bunyi jam dinding yang berdetak lebih
cepat dari biasanya ditambah ada seseorang yang mengetuk jendela kamarku padahal
kamarku ada di lantai dua dengan pemandangan sawah.

Kejadian di rumah ini semakin parah, saat ayahku pergi bekerja. Setiap kali ayah
membuka pintu rumah, beliau langsung terduduk di depan pintu. Katanya jantungnya seperti
ditikam. Hal itu juga dirasakan oleh seluruh anggota keluargaku saat membuka pintu depan
rumah. Dan masalah ini bertambah parah saat ayahku jatuh sakit setelah perjalanan dari luar
kota. Penyakit ayahku ini sudah berusaha untuk diobati tapi selalu saja seperti ini, ayahku
seperti mayat hidup. Saat ayahku berpamitan akan keluar kota, kakakku melihat ada seorang
bayangan hitam yang mengikuti ayah sejak beliau keluar dari pintu rumah. Seakan-akan
rumah ini tidak mengizinkan penghuninya untuk meninggalkan rumah.

Anda mungkin juga menyukai