Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PREFORMULASI

“ FORMULASI SEDIAAN TABLET DENGAN KOMBINASI PVP


POLIVINIL PIROLIDON (PVP) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TABLET “
Dosen Pengampu: Apt. Rifa'atul Mahmudah, S. Farm., M. Farm.

OLEH :

KELOMPOK 1 A

NUR FAJRIANI ALL RIFKA (O1A122048)

MUHAMMAD YAMRIL (O1A122135)

NAIL NURUL HASANAH (O1A122236)

NIRCHANY NURYADDIN (O1A122238)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah dengan berjudul ‘Formulasi Sediaan Tablet Dengan
Kombinasi Pvp Polivinil Pirolidon (Pvp) Sebagai Bahan Pengikat
Tablet’ dapat selesai. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata
kuliah Preformulasi dari Ibu Apt. Rifa'atul Mahmudah, S.Farm., M. Farm. Selain
itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentang Sifat fisik suatu obat dengan menggunakan metode dispersi padat.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Apt. Ibu Rifa'atul


Mahmudah, S. Farm., M. Farm. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Kendari, 18 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………

A. Latar Belakang………………………………………………………………

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...

C. Tujuan……………………………………………………………………….

D. Manfaat ……………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………...

A.Definisi Tablet...........................……………………………………………….

B. Penggunaan PVP Sebagai Bahan Pengikat........................................................

C. Metode Yang Digunakan ...................................................................................

D.Pembuatan Tablet................................................................................................

E. Evaluasi Tablet..................................................................................................

BAB III PENUTUP…………………………………………………………

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..

3.2 Saran…………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang Indonesia sering menggunakan bahan-bahan alami untuk
mengobati penyakit. Menurut Undang-Undang Obat dan Kesehatan, obat
alami merupakan bahan obat yang bahan dasarnya berasal dari alam,
seperti hewan, tumbuhan, atau mineral. Berdasarkan proses produksi dan
keterangan jenis pemakaian, serta tingkat bukti khasiatnya, obat bahan
alam dibagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut: Herbal, obat
herbal terstandar dan fitofarmaka. Salah satu tumbuhan obat yang sering
digunakan yaitu talas (Colocasia esculenta (L.) Schott). Masyarakat
menggunakan talas untuk menyembuhkan luka ringan, luka bakar dan
pendarahan. Beberapa penelitian melaporkan bahwa talas mengandung
senyawa aktif berupa fenol, tanin, flavonoid, saponin dan selulosa yang
berperan sebagai antioksidan, antiseptik, antibakteri dan antiinflamasi.
Sediaan formulasi perlu dilakukan untuk memudahkan
pemanfaatan daun sirsak, mengatasi zat aktif yang tidak stabil dan untuk
menghantarkan obat ke tempat absorbinya. Sediaan formulasi dapat
berupa tablet, kapsul, serbuk, sirup, suspensi, emulsi. Tablet merupakan
sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi, tablet dipilih karena mempunyai kelebihan diantaranya : cocok
untuk industri skala besar, takaran dosis tepat, pemakaian mudah, lebih
stabil, penyimpanan dan pengemasan mudah. Pemilihan zat tambahan
harus disesuaikan dengan sifat fisika kimia dari bahan obat serta dengan
tujuan yang ingin dicapai. Dalam pembuatan tablet diperlukan bahan
pengisi atau zat tambahan lainnya. Bahan tambahan yang terpenting
adalah bahan pengikat. Salah satu bahan pengikat yang sering digunakan
adalah polivinil pirolidon (PVP). Granul dengan bahan pengikat PVP
memiliki sifat alir yang baik, sudut diam yang minimum, menghasilkan
fines lebih sedikit dan daya kompaktibilitasnya lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tablet
2. Mengapa penggunaan PVP sebagai bahan pengikat
3. Apa metode yang digunakan dalam pembuatan tablet
4. Bagaiamana cara pembuatan tablet
5. Apa saja evaluasi tablet
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi tablet
2. Untuk mengetahui alasan penggunaan PVP sebagai bahan pengikat
3. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pembuatan tablet
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan tablet
5. Untuk mengetahui apa saja evaluasi tablet

D. Manfaat
1. Kita dapat mengetahui definisi dari tablet
2. Kita dapat mengetahui alasan penggunaan PVP sebagai bahan pengikat
3. Kita dapat mengetahui metode yang digunakan dalam pembuatan
tablet
4. Kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan tablet
5. Kita dapat mengetahui apa saja evaluasi dari tablet
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tablet
Tablet merupakan sediaan yang paling banyak digunakan, hal ini
dikarenakan tablet memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh sediaan
farmasi yang lain, baik dari segi produksi, penyimpanan, distribusi,
maupun pemakaiannya. Bahan tambahan merupakan bahan selain zat aktif
yang ditambahkan dalam pembuatan tablet untuk berbagai fungsi sehinnga
memiliki peranan yang sangat penting dalam pembuatan tablet, selain itu
bahan tambahan juga membantu selama proses pembuatan, melindungi
dan meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas sediaan, membantu dalam
meningkatkan keamanan dan efektifitas produk selama distribusi dan
penggunan. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi (Depkes RI,2014), dibuat secara kempa-cetak
berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Bentuk sediaan
tablet mempunyai keuntungan yang meliputi ketetapan dosis, praktis
dalam penyajian, biaya produksi yang murah, mudah dikemas, tahan alam
penyimpanan, mudah dibawa dan bentuk nya memikat.

B. Penggunaan PVP
PVP merupakan pengikat polimer serbaguna yang memiliki
keunggulan yaitu dapat berfungsi sebagai pengikat yang baik untuk
metode granulasi basah dan granulasi kering atau kempa langsung,
mempunyai sifat alir yang baik sehingga menghasilkan tablet yang
kompak, ketersediaan hayati, bersifat inert dan stabil, tidak memiliki rasa
dan bau. PVP bersifat sedikit higroskopis namun tidak menjadi keras
seiring dengan bertambahnya waktu dan membuatnya menjadi bahan
pengikat yang baik untuk tablet kunyah
Bahan pengikat yang digunakan yaitu PVP (polivinilpirolidon)
yang merupakan pengikat polimer, PVP memiliki sifat alir yang baik
sehingga menghasilkan tablet yang kompak, ketersediaan hayati, bersifat
inert dan stabil, serta tidak memiliki rasa dan bau . Granul dengan bahan
pengikat PVP memiliki sifat alir yang baik, sudut diam yang minimum,
menghasilkan fines lebih sedikit dan daya kompatibilitasnya baik.
Penggunaan PVP sebagai bahan pengikat mampu menghasilkan tablet
yang tidak keras, waktu disintegrasinya cepat sehingga tablet cepat
terdisolusi dalam cairan tubuh, terabsorbsi, kemudian mampu terdistribusi
ke seluruh tubuh serta sirkulasi sistemik dan memberikan efek terapi
Dalam pembuatan tablet diperlukan bahan pengisi atau zat
tambahan lainnya. Bahan tambahan yang terpenting adalah bahan
pengikat. Salah satu bahan pengikat yang sering digunakan adalah
polivinil pirolidon (PVP). Granul dengan bahan pengikat PVP memiliki
sifat alir yang baik, sudut diam yang minimum, menghasilkan fines lebih
sedikit dan daya kompaktibilitasnya lebih baik. Menurut penelitian
Herawati, dkk. (2014), Penggunaan PVP sebagai bahan pengikat
menghasilkan tablet yang tidak keras, waktu disintegrasinya cepat
sehingga cepat terdisolusi dalam cairan tubuh, terabsorpsi, setelah itu
terdistribusi ke seluruh tubuh serta sirkulasi sistemik dan memberikan efek
terapi.
Penggunaan PVP konsentrasi 5% menghasilkan granul dengan
daya kompresi yang baik. Selain pengikat yang perlu diperhatikan adalah
penggunaan adsorbent, karna yang digunakan dalam formulasi tablet
adalah ekstrak kental. Polyvinylpyrrolidone (PVP) digunakan sebagai
pengikat dalam penelitian ini. PVP dapat meningkatkan kekerasan tablet
dan compact tablet. Keunggulan PVP dibanding bahan pengikat lainnya
adalah dapat berperan sebagai bahan pengikat yang baik pada granulasi
basah, granulasi kering dan kempa langsung.

C. Metode Yang Digunakan


Dengan varian PVP (polyvinylpyrrolidone) yaitu 1%, 3-5%
sebagai bahan pengikat tablet dengan granulasi basah. Dalam pembuatan
tablet yang mengandung ekstrak daun talas (Colocasia esculenta (L.)
Schott.), granul dievaluasi untuk waktu alir, kadar air, sudut istirahat dan
kompresibilitas. Serta mengevaluasi sifat fisik tablet yang meliputi
keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu
hancur.
Pembuatan tablet parasetamol dilakukan dengan menggunakan
metode granulasi basahdengan dosis parasetamol 650 mg/tablet.
Ditimbang semua bahan sesuai bobot yang ditentukan,selanjutnya
dilakukan proses pembuatan tablet dimana zat aktif parasetamol
dimasukan ke dalamlumpang kemudian dimasukan sedikit demi sedikit
laktosa, digerus sampai halus. Ditambahkanprimogel sebagai bahan
penghancur, setelah itu ditambah PVP dan dicampur dengan amilum
umbiporang (Amorphopallus oncophyllus) sedikit demi sedikit hingga
didapatkan masa basah, laluditekan granulasi basah dengan ayakan No.12
lalu adonan granul basah dikeringkan pada suhu500C. Setelah itu granul
yang telah dikeringkan diayak dengan ayakan No.14. Kemudian
dicampurgranul kering yang sudah diayak dengan magnesium stearate lalu
dimasukkan ke dalam mesinpencetak tablet.
D. Cara Pembuatan Tablet
Formulasi ekstrak daun talas (Colocasia esculenta (L.) Schott.)
dibuat dari beberapa pengikat PVP (Polivinill-pyrrolidone) 1%, 3%, 5%.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak daun talas (Colocasia
esculenta (L.) Schott.) dengan dosis 100 mg/70 kg bb/hari mampu
memberikan aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Ini memungkinkan
untuk menyiapkan tablet 600 mg menggunakan 1 tablet sekali sehari.
Saring semua bahan lalu giling ekstrak kering dengan laktosa
anhidrat dan bubuk hingga homogen. Secara bertahap tambahkan larutan
PVP (polyvinylpyrrolidone) dan aduk sampai terbentuk kisi-kisi halus.
Kemudian disaring melalui ayakan 14 mesh dan dikeringkan pada suhu
60°C selama 24 jam. Timbang granul kering dan saring kembali No. 16.
Evaluasi sifat fisik granul ekstrak daun talas (Colocasia esculenta (L.)
Schott.), meliputi waktu alir, kadar air, sudut diam dan kompresibilitas.
Granul yang diayak, dievaluasi sifat fisik granulnya, kemudian
magnesium stearat dimasukkan ke dalam toples kemudian dikocok secara
homogen. Granula dikempa menjadi tablet dengan berat 600 mg per tablet
dengan menggunakan mesin press tablet. Mengevaluasi sifat fisik tablet
ekstrak daun talas (Colocasia esculenta (L.) Schott.), meliputi
keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu
hancur.
E. Evaluasi Tablet

Anda mungkin juga menyukai