Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN METODE PERENDAMAN BAKING

POWDER DAN KAPUR SIRIH TERHADAP PEMBUATAN


KERIPIK KENTANG
KARYA TULIS BUGEMM

Disusun Oleh
ANIS THALITA PUTRI HANDAYANI
NIS 7296
KELAS X-4

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN


SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Peserta Didik : Anis Thalita Putri Handayani


NIS : 7296
Kelas : X-4
Nama Pembimbing : Marini Puspa Sari, S.Pd.
Judul Penelitian : “Perbandingan Metode Perendaman Kapur Sirih dan
Baking Powder Terhadap Pembuatan Keripik Kentang”

Penguji, Palembang,
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kentang atau bisa disebut dengan Solanum tuberosum L, adalah tanaman
umbi-umbian yang merupakan makanan pokok di Eropa, walaupun pada
awalnya di datangkan dari Amerika Selatan. Kentang merupakan tanaman dari
suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dikonsumsi yakni
kentang itu sendiri. Untuk daerah yang tropis seperti Indonesia, kentang cocok
ditanam di dataran tinggi yang mempunyai iklim yang sejuk. Kentang bisa di
olah menjadi berbagai macam makanan, dan rata-rata hampir semua orang
membuat kentang menjadi olahan keripik kentang. Keripik kentang juga
biasanya digunakan sebagai makanan pendamping untuk makan siang, atau bisa
digunakan untuk camilan ringan.
Keripik kentang merupakan makanan ringan (snack food) yang lebih
mengutamakan karakteristik (appereance), kerenyahan (texture), dan warna
dibandingkan kandungan gizinya. Menurut Adiyoga et al. (1999), keripik
kentang secara umum adalah produk yang dihasilkan melalui tahapan
pengupasan, pengirisan, perendaman dalam larutan dan penggorengan. Faktor-
faktor yang menentukan kualitas keripik kentang yaitu warna, kenampakan, cita
rasa, tekstur, kandungan minyak, kandungan air dan nilai gizi. Agar
menghasilkan keripik kentang yang lezat dan renyah, sangat dibutuhkan
metode perendaman yang tepat. Beberapa alternatif yang pada umumnya
digunakan untuk makanan agar membuat makanan menjadi gurih adalah Baking
Powder dan Kapur Sirih.
Baking powder adalah salah satu senyawa kimia yang sering dijadikan
bahan pengembang (leavening agent). Nama lain dari baking powder yaitu
Natrium bikarbonat (NaHCO3). Baking powder juga mengandung basa
(natrium bikarbonat), tepung jagung, dan asam yang dibutuhkan agar adonan
mengembang. Baking powder cocok digunakan kue kering yang tidak
mengandung asam. Fungsi utama baking powder yaitu sebagai bahan
pengembang adonan makanan. Manfaat pembuatan baking powder adalah
untuk menciptakan gelembung udara yang memberikan tekstur ringan dan
lapang pada makanan yang dipanggang.
Kapur sirih atau kalsium hidroksida adalah produk yang dihasilkan dari
campuran kalsium oksida dan air. Zat ini memiliki pH basa yang kuat dan tidak
berbau. Zat kimia ini juga kerap digunakan pada industri seperti pengolahan
limbah, produksi kertas, konstruksi hingga pengolahan makanan. Kapur sirih
dapat menghasilkan berbagai macam manfaat, salah satunya adalah menjaga
lebersihan gigi, meluruskan rambut, membuat kue lebih kenyal, membuat
lontong lebih padat, membuat irisan buah lebih kesat, dan dapat menghilangkan
bau badan. Kapur sirih sendiri sangat aman dikonsumsi karena dapat membuat
makanan menjadi renyah dan adonan makanan pun menjadi kalis. Beberapa
contoh makanan khas indonesia yang menggunakan kapur sirih yaitu klepon
dan lontong.
Berdasarkan kandungan pada Baking Powder dan Kapur sirih yang
bermanfaat untuk makanan, kedua bahan tersebut memungkinkan mempunyai
manfaat untuk keripik kentang agar lebih gurih. Untuk itulah penelitian
perbandingan metode perendaman baking powder dan kapur sirih terhadap
pembuatan keripik kentang penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui apa
saja tekstur yang dihasilkan setelah melakukan perendaman menggunakan
kedua metode tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil keripik kentang dengan metode yang menggunakan kapur
Sirih?
2. Bagaimana hasil keripik kentangg dengan metode yang menggunakan
Baking powder?
3. Apa perbandingan metode perendaman yang menggunakan baking powder
dengan kapur sirih terhadap pembuatan keripik kentang?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui hasil metode perendaman kentang yang menggunakan kapur
sirih
2. Mengetahui hasil metode perendaman kentang yang menggunakan baking
powder
3. Membandingkan metode perendaman yang menggunakan baking powder
dengan kapur sirih terhadap pembuatan keripik kentang.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, sebagai ilmu pengetahuan tentang macam-macam
perbandingan yang dihasilkan setelah melakukan penelitian dengan metode
perendaman kentang.
2. Bagi pembaca, sebagai ilmu pengetahuan yang baru untuk mendalami apa
saja metode perendaman yang dapat digunakan untuk pengolahan keripik
kentang.
3. Bagi masyarakat, sebagai sebuah informasi yang baru terkait dengan
perbandingan dan hasil akhir yang dihasilkan dari kedua metode tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Metode
2.1.1 Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani “Greek”, yakni “Metha” berarti
melalui , dan “Hodos” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain,
metode artinya jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
tertentu.

2.2 Perendaman
2.2.1 Pengertian Perendaman
Perendaman atau stepping, adalah suatu proses perendaman padatan
organik di dalam air yang bertujuan untuk mengekstrak rasa atau
melembutkan suatu komponen yang ingin kita rendam. Metode perendaman
adalah metode pengolahan atau pengawetan yang dapat meningkatkan daya
simpan daging (Afrianti et al., 2013). Metode perendaman sendiri sudah
banyak diterapkan oleh masyarakat yaitu salah satunya menggunakan
bahan-bahan alami.

2.3 Kapur Sirih


2.3.1 Pengertian Kapur Sirih
Menurut KBBI, Kapur Sirih adalah Kapur yang halus dan lembut
untuk ramuan makan sirih. Kata “Sirih” dalam kamus bahasa Indonesia
ialah sejenis tumbuhan yang memanjat dengan akarnya; buah atau daunnya
dimakan (dikunyah) bersama-sama dengan gambir, pinang, kapur bagi
orang pemakan sirih pinang.

2.3.2 Manfaat Kapur Sirih


Kapur sirih yang dilarutkan adalah salah satu bahan yang
mengandung ion Ca2+. Menurut Wulandari (1999), menjelaskan bahwa
larutan kapur sirih Ca(OH)2 biasanya digunakan sebagai larutan perendam
bahan makanan agar dapat memberikan tekstur yang baik setelah diberi
perlakuan panas, seperti penggorengan. Keuntungan penggunaan larutan
kapur sirih Ca(OH)2 dalam perendaman bahan pangan adalah kapur yang
termasuk elektrolit kuat, akan mudah larut dalam air. Penggunaan kapur
dalam proses perendaman dapat membantu mempertahankan warna bahan
dan tekstur keripik yang dihasilkan semakin renyah (Purnomo, 2006).

2.4 Baking Powder


2.4.1 Pengertian Baking Powder
Baking powder adalah pengembang yang terdiri bahan natrium
bikarbonat, dan ditambahkan bahan lainnya yaitu komponen asam yang
terdiri dari bahan pengemulsi, cream of tartar dan sodium asam pirofosfat.
Menurut KBBI, Baking powder adalah bubuk pengembang atau pemuai.

2.4.2 Karakteristik Baking Powder


Untuk karakteristik Baking Powder (Natrium Bikarbonat)
terdapat 4 karakteristik yaitu:
1. Memiliki titik lebut yang tinggi
2. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat
3. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik
4. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini
tergantung dari jenis asam/basa kuat prmbentuknya
(Pitriajuliani, 2012).

2.4.3 Manfaat Baking Powder


Berdasarkan fisiknya, Baking Powder sangat bermanfaat dan
digunakan untuk kehidupan rumah tangga. Baking Powder dapat
menetralkan bau secara kimia, sehingga digunakan sebagai bahan dalam
pembuatan sabun mandi dan deodorant. Natrium Bikarbonat atau Baking
Powder juga digunakan sebagai ragi dalam pembuatan makanan yang
dipanggang seperti roti atau pancake. (Purwanto, 2012).
2.5 Kentang
2.5.1 Pengertian Kentang
Kentang (Solanum Tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman
pangan yang ada di Indonesia setelah gandum, padi, dan jagung. Tanaman
kentang juga memiliki nilai gizi yang menjadikan tanaman ini banyak sekali
dibudidayakan diberbagai wilayah di Indonesia.

2.5.2 Golongan Kentang


Menurut Samadi (2011), berdasarkan warna umbinya, kentang
dibedakan menjadi 3 golongan berikut:
1. Kentang putih, yaitu jenis kentang dengan warna kulit dan daging umbi
putih. Termasuk dalam kelompok ini adalah varietas Marita, Donata,
Radosa, dan Diamant.
2. Kentang kuning, yaitu jenis kentang yang umbinya dan kulitnya
berwarna kuning. Misalnya varietas Patrones, Thung, Eidenheimer,
Rapan, Granila, Cipanas, Segunung, dan Cosima.
3. Kentang merah, yaitu jenis kentang dengan warna kulit san daging umbi
merah. Misalnya varietas Desiree dan Arka.

Anda mungkin juga menyukai