Prak..Biopangan 2023 Muhammad Nasrullah 202211110013
Prak..Biopangan 2023 Muhammad Nasrullah 202211110013
BIOKIMIA PANGAN
Disusun Oleh :
Muhammad Nasrullah (202211110013)
Dosen pengampu :
Ir. Nunuk Hariani, M.P
LANDASAN TEORI
Praktikum merupakan bagian dari pendidikan dan pengajaran yang bertujuan agar siswa
memperoleh peluang untuk memeriksa, menguji, dan melaksanakan, dalam keadaan nyata apa
yang diperoleh dalam teori, seperti yang dapat diterapkan pada praktikum uji makanan.
Praktikum uji makanan memiliki tujuan agar dapat mengidentifikasi zat-zat makanan. Uji
zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi
bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak dengan
mengelompokkanya sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalamnya.
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia memperoleh tenaga
dan energi dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia untuk kelangsungan hidup dan
menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki jaringan yang rusak, maka dari itu manusia
dihimbau untuk memperhatikan makanan yang mereka konsumsi setiap harinya. Makanan terdiri
atas bermacam-macam zat yang dikenal sebagai nutrien, dan dibedakan menjadi makronutrien
dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam jumlah besar oleh tubuh seperti karbohidrat,
lemak, dan protein. Sedangkan mikronutrien merupakan zat yang diperlukan dalam jumlah yang
sangat sedikit oleh tubuh seperti mineral dan vitamin.
1. Karbohidrat
a) Fungsi karbohidrat
1. Monosakarida
(a) Glukosa
(b) Fruktosa
(c) Galaktosa
2. Oligosakarida
(b) Laktosa
(c) Maltosa
3. Polisakarida
2. Lemak
a) Fungsi lemak
Lemak atau lipid memiliki peranan penting bagi tubuh, selain menjadi
sumber energi kedua dalam tubuh, lemak juga memiliki peran seperti sebagai
bantalan penahan panas di bawah kulit, komponen struktural dalam tubuh, dan
pembawa bagi absorpsi vitamin larut lemak.
b) Klasifikasi lemak
3. Protein
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti bahan
makronutrien lain (karbohidrat dan lemak), protein lebih berperan dalam pembentukan
biomolekul dari pada sebagai sumber energi. Meskipun demikian, bila organisme sedang
kekurangan energi, maka protein ini juga dapat digunakan sebagai sumber energi setelah
karbohidrat dan lemak.
a) Fungsi protein
b) Klasifikasi protein
2.1 Karbohidrat
2.2 Protein
2.3 Lemak
METODOLOGI
3.1 Karbohidrat
a. Isi tabung reaksi dengan 10 tetes reagent Fehling A dan 10 tetes reagent
Fehling B.
b. Tambahkan 1 ml larutan karbohidrat, kocok hingga homogen.
c. Panaskan dalam penangas air.
d. Amati dan catat perubahan yang terjadi.
e. Bandingkan dengan larutan karbohidrat yang lain.
3.2 Protein
a. Tambahkan 2 ml susu.
b. Teteskan NaOH setetes demi setetes sambil dikocok sampai berbuih.
c. Amati perubahan yang terjadi.
d. Larutan sabun yang terbentuk digunakan untuk uji salting out protein.
a. Siapkan 3 tabung reaksi, tiap tabung beri dengan 10 tetes minyak kelapa
dan 3 ml aquadest.
b. Tabung 1 tambahkan 1 ml Na2CO3.
c. Tabung 2 tambahkan sedikit sabun bubuk.
d. Tabung 3 tanpa penambahan apapun.
e. Ketiga tabung dikocok, lalu amati dan catat emulsi yang terbentuk.
a. Isi tabung reaksi dengan 1 tetes minyak lalu tambahkan 1 ml alcohol lalu
dikocok (larut).
b. Tuangkan sedikit larutan tersebut keatas kertas saring, lalu kering
anginkan kertas saringnya.
c. Amati dan catat ada atau tidaknya noda minyak pada kertas saring.
3.3.5 Prosedur Penyabunan Lemak
4.1 Karbohidrat
4.2 Protein
SUSU KRIM
Keterangan Pembahasan
- Larutan berwarna kuning muda
Diberi reagent millon.
- Endapan larut
Dipanaskan selama 20 detik. Warna kuning muda lebih pudar.
- Terdapat sedikit endapan.
Ditetesi NaNO3 - Endapan berwarna kuning muda
- Timbul kerak – kerak di dinding
DORANG
- Larutan berwarna neon
Diberi reagent millon.
- Terdapat endapan
- Larutan bening
Dipanaskan selama 20 detik
- Terdapat endapan berwarna kuning.
- Larutan jernih
Ditetesi NaNO3 - Tidak larut dalam larutan
- Terdapat endapan berwarna kuning
UDANG
Diberi reagent millon. Endapan berwarna putih.
Dipanaskan selama 20 detik Endapan berwarna kuning pucat.
- Tidak terdapat kerak pada dinding
tabung reaksi
Ditetesi NaNO3 - Terdapat sedikit endapan berwarna
kuning.
- Larutan berwarna bening.
BASA KUAT
Larutan Pembahasan
- Sebelum diberi basa kua, larutan keruh.
Udang - Setelah diberi 65 tetes basa kuat, larutan udang
berwarna bening dan tidak terdapat endapan.
- Sebelum diberi basa kuat, larutan keruh.
Dorang - Setelah diberi 35 tetes basa kuat, larutan tetap
keruh tetapi tidak terdapat endapan.
- Sebelum diberi basa kuat larutan berwarna putih.
Susu Krim - Setelah diberi 35 tetes basa kuat, larutan berwarna
abu – abu keruh.
ASAM KUAT
Larutan Pembahasan
18 tetes H2SO4 ditambahkan pada larutan udang tidak
Udang
terjadi perubahan warna dan tidak ada endapan.
Dorang 18 tetes H2SO4 ditambahkan pada larutan dorang tidak
terjadi perubahan warna dan tidak ada endapan.
18 tetes H2SO4 ditambahkan pada larutan susu, terjadi
Susu Krim perubahan warna dari putih menjadi krem dan terdapat
endapan berwarna bata.
Larutan Pembahasan
Setelah penambahan 1 ml reagent biuret terjadi
Udang
perubahan warna larutan dari krem keruh menjadi ungu.
Setelah penambahan 1 ml reagent biuret terjadi
Dorang
perubahan warna larutan dari keruh menjadi ungu.
Setelah penambahan 1 ml reagent biuret terjadi
Susu Krim
perubahan warna larutan dari putih menjadi ungu.
Keterangan Pembahasan
Tambahkan 2 ml susu kemudian teteskan - Larutan keruh
NaOH setetes demi setetes sambil dikocok - Larut
sampai berbuih. - Tidak terbentuk endapan
Keterangan Pembahasan
5 ml larutan sabun dari percobaan penyabunan
- Larutan keruh
protein ditambah dengan garam dapur hingga
- Terdapat endapan garam
jenuh. Kocok dan diamkan, lalu amati apa
- Tidak larut
yang terjadi.
4.3 Lemak
Keterangan Pembahasan
- Larutan jernih
Tabung 1 : 2 ml minyak kelapa + 2 ml air - Terdapat sedikit gelembung minyak
dibawah permukaan.
- Larutan berwarna ungu cerah
Tabung 3 : 2 ml minyak kelapa + 2 ml Na2CO3 - Terdapat cincin diatas permukaan
2% larutan
- Terbentuk sedikit gelembung minyak.
Tabung 4 : 2 ml minyak kelapa + 2 ml alcohol - Larutan jernih
dingin - Terbentuk sedikit gelembung minyak.
Tabung 5 : 2 ml minyak kelapa + 2 ml alcohol - Larutan jernih
panas - Terbentuk banyak gelembung minyak
- Larutan jernih
Tabung 6 : 2 ml minyak kelapa + 2 ml aseton
- Terdapat endapan di bawah permukaan
dingin
larutan berupa gelembung minyak.
- Larutan sedikit keruh
Tabung 7 : 2 ml minyak kelapa + 2 ml aseton - Terbentuk cincin diatas permukaan
panas - Terdapat endapan di bawah permukaan
larutan berupa gelembung minyak.
- Larutan jernih
Tabung 8 : 2 ml minyak kelapa + 2 ml
- Terdapat endapan di bawah permukaan
premium
larutan berupa gelembung minyak.
Keterangan Pembahasan
Isi tabung reaksi dengan 10 tetes larutan
Larutan berwarna ungu.
KMnO4
Tetesi larutan tersebut dengan minyak kelapa Terdapat endapan berwarna ungu tua dan
sampai warna cerah dari KMnO4 hilang. minyak
Hitunglah berapa banyak minyak yang
Sebanyak 28 tetes minyak yang dibutuhkan.
dibutuhkan.
MINYAK JELANTAH
Keterangan Pembahasan
Penambahan reagent Na2CO3 Terjadi perubahan warna menjadi putih.
Penambahan larutan sabun Terjadi perubahan warna menjadi putih pekat.
- Larutan keruh
Tanpa penambahan
- Minyak tidak menyatu
MINYAK GORENG
- Terjadi perubahan warna menjadi ungu
Penambahan reagent Na2CO3 - Terbentuk cincin diatas permukaan
larutan
Terbentuk endapan di atas dan di bawah
Penambahan larutan sabun
permukaan larutan.
- Larutan keruh
Tanpa penambahan
- Minyak tidak menyatu
4.3.4 Greast Spot Test
Keterangan Pembahasan
Isi tabung reaksi dengan 1 tetes minyak lalu
Larutan yang berada pada tabung reaksi jernih.
tambahkan 1 ml alcohol dan dikocok (larut)
Tuangkan sedikit larutan tersebut keatas kertas
saring, lalu keringkan dan amati ada atau Terdapat noda minyak pada kertas saring.
tidaknya noda minyak pada kertas saring.
Keterangan Pembahasan
- Larutan keruh
Tambahkan 2 ml minyak kelapa kemudian
- Larutan sedikit berbusa
teteskan NaOH setetes demi setetes sambil
- Terbentuk endapan sedikit keruh diatas
dikocok sampai berbuih.
permukaan larutan.
Keterangan Pembahasan
5 ml larutan sabun dari percobaan penyabunan - Larutan jernih
lemak ditambah dengan garam dapur hingga - Terdapat endapan keruh sedikit kuning
jenuh. Kocok dan diamkan, lalu amati apa diatas permukaan larutan
yang terjadi. - Terbentuk buih
Lampiran 1
DOKUMENTASI
v
Test Tollens
Test Casein
Test Mollisch
Test Pengendapan
Asam Kuat
Test Millon
Test Daya Kelarutan
Lemak
Test Emulsi
Test Salting Out Test Penyabunan (penambahan Na2CO3)
(penambahan Sabun)
Test Melunturkan
Warna KMnO4
BAB V
KESIMPULAN
Setelah dilakukan praktikum reaksi karbohidrat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Percobaan kelarutan prinsip kerjanya kelarutan lemak atau minyak dapat dilihat dengan
pengamatan langsung yang tergantung dari bahan pelarut yang digunakan.
2. Percobaan emulsi prinsip kerjanya yaitu lemak atau minyak tidak dapat larut dalam air
tetapi dapat membentuk emulsi yang stabil bila ada bahan lain yang berfungsi
sebagai emulgator.
3. Percobaan benedict Prinsip kerja percobaan ini yaitu gugus aldehid atau keton bebas akan
membentuk kupro oksida yang berwarna kuning hingga merah.
4. Percobaan asam basa prinsip kerjanya yaitu lemak atau minyak bila dibiarkan lama akan
mengalami perubahan.
5. Percobaan penyabunan prinsip kerjanya yaitu bila alkali bergabung dengan
asam lemak akan menbentuk sabun, yang dapat berfungsi sebagai emulgator.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6881/3/BAB%20II.pdf
https://www.academia.edu/29435497/Laporan_Praktikum_Biokimia_LEMAK_LIPID