Anda di halaman 1dari 56

PERMINTAAN DAN PERILAKU

KONSUMEN
FATHIMAH KURNIAWATI
PENDAHULUAN
Teori konsumsi: mempelajari konsumen memuaskan
kebutuhannya dengan pembelian/penggunaan barang dan jasa
Tujuan konsumsi: memaksimalkan utilitas dengan beberapa
kendala (pendapatan dan harga)
UTILITY adalah kepuasan yang muncul dari konsumsi.

Perilaku konsumen: bagaimana konsumen memutuskan berapa


jumlah barang dan jasa yang akan dibeli dalam berbagai situasi (∆
harga, ∆ pendapatan)

Slide 2
KARDINAL VS. ORDINAL
Kardinal Ordinal
 Kepuasan tidak hanya dapat Kepuasan hanya dapat
diperbandingkan, tetapi juga diperbandingkan/diperingkat.
dapat diukur. Rasional: memaksimalkan
 MU uang konstan dan MU utilitas dengan pendapatan
barang konsumsi turun. pada pasar tertentu (asumsi:
informasi pasar sempurna)
 Konsumen memaksimalkan
utilitasnya dengan tunduk Diminishing Marginal Rate of
pada kendala anggaran mereka Substitution: konsumsi barang
A, konsumsi barang B
 TU: penjumlahan unit
kepuasan yang diperoleh dari Total utility tergantung dari
masing-masing yang jumlah yang dikonsumsi
dikonsumsi Bersifat consistency dan Slide3
transivity of choice
PENDEKATAN CARDINAL
Utilitas adalah tingkat kepuasaan yang diperoleh seorang
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang atau jasa

Total Utility Marginal


(TU) Utility (MU)

Tingkat kepuasaan total Tambahan tingkat kepuasaan


yang diperoleh konsumen total (TU) sebagai akibat
dari mengkonsumsi suatu penambahan satu unit
barang/jasa barang/jasa yg dikonsumsi

Slide 4
TABEL UTILITAS
Jumlah Barang yg Total Utility Marginal Utility (MU)
Dikonsumsi (Q) (TU) MU = ΔTU/ΔQ
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 82 7
6 87 5
7 89 2
8 89 0
9 87 -2
Slide 5
TOTAL UTILITY & MARGINAL UTILITY
100
90
TU • TU  C, tetapi TU
80
semakin sedikit s/d titik
Total Utlity

70
60 maksimal dan setelahnya
50
40
menurun
30
• MU nilainya menurun s/d
20
10 MU berpotongan dengan
0 Q sumbu X dan setelahnya
35 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
negatif
30
• Hukum Gossen (Law of
Marginal Utility

25
Deminishing Marginal
20
Utility): konsumsi  
15 MU
marginal kepuasan makin
10
kecil
5
• TU mencapai maksimal,
Slide
0 Q
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MU = 0 6
-5
SYARAT KEPUASAAN MAKSIMAL
Seorang konsumen menghadapi problem sbb:
 Harga makanan (PX) Rp5.000/unit
 Harga pakaian (PY) Rp50.000/unit
 Tambahan tingkat kepuasaan dari konsumsi 1 unit terakhir
makanan (MUX) = 5
 Tambahan tingkat kepuasaan dari konsumsi 1 unit terakhir
pakaian (MUY) = 50
 Uang yang dimiliki oleh konsumen = Rp50.000

Barang apa saja yg harus dibeli oleh konsumen tersebut agar ia


dapat memaksimalkan tingkat kepuasaannya?

Slide 7
SYARAT KEPUASAAN MAKSIMAL
Dengan budget yang dimilikinya, konsumen tsb memiliki
pilihan: apakah membeli 10 unit makanan dgn MUX = 50
atau 1 unit pakaian dgn MUY = 50
Hipotesis:
 Seorang konsumen akan memaksimumkan tingkat
kepuasaan dari barang-barang yang dikonsumsinya
apabila ratio antara MU dengan harga dari tiap-tiap
produk yang dikonsumsinya adalah sama:
5 50 MU X MUY MU N
    ... 
5000 50000 PX PY PN
Slide 8
PEMBUKTIAN
Karena setiap titik di sepanjang IC akan memberikan
tingkat kepuasaan yg sama, maka keuntungan total yg
diperoleh dari peningkatan konsumsi sebuah barang akan
= kehilangan total dari penurunan konsumsi barang
lainnya:
0 = MUX(∆X) + MUY(∆Y)
-(∆Y / ∆X) = MUX / MUY
Ingat: -(∆Y / ∆X) = MRS, maka:
MRS = MUX / MUY
Ingat: MRS = price ratio (PX / PY), maka:
MUX / MUY = PX / PY → MUX / PX = MUY / PY
Slide 9
PEMBUKTIAN HUKUM PERMINTAAN
Kondisi utilitas maksimum: MU X MU Y

Jika PX ↓, maka: PX PY
MU X MU Y

PX PY
Pada kondisi ini, adalah menguntungkan bagi konsumen
untuk terus menambah konsumsi barang X karena akan
menambah tingkat kepuasaannya. Akan tetapi, Law of
Diminishing Marginal Utility akan bekerja, sehingga MUX
akan semakin menurun dgn bertambahnya konsumsi
barang X s/d kondisi utilitas maksimum kembali tercapai
Jika PX ↓, maka QX ↑ (hukum permintaan terbukti)
Slide 10
PENDEKATAN ORDINAL

Slide 11
PREFERENSI KONSUMEN

Dengan banyaknya produk yg ditawarkan di pasar dewasa


ini, cara menentukan preferensi konsumen melalui
market base.

Market basket adalah sebuah koleksi barang, yang


terdiri atas satu barang atau lebih

Slide 12
ALTERNATIVE MARKET BASKETS
Dengan meminta konsumen membandingkan antara pilihan-pilihan
market basket, preferensi konsumen atas suatu/beberapa produk bisa
diketahui

TABEL I
Market Basket Makanan Pakaian
A 20 30
B 10 50
C 40 20
D 30 40
E 10 20 Slide
13
F 10 40
ASUMSI PREFERENSI KONSUMEN
1) Preferensi konsumen adalah lengkap
Konsumen dapat memperbandingkan dan
memperingkatkan keseluruhan pilihan atas market basket
Untuk setiap 2 market basket A dan B:
 Konsumen akan memilih A dibandingkan B, atau

 Konsumen akan memilih B dibandingkan A, atau

 Konsumen indifferent atas keduanya

Indifferent: sama puasnya


Slide 14
ASUMSI PREFERENSI KONSUMEN
2) Preferensi konsumen adalah transitive
Jika konsumen lebih memilih market basket A dibandingkan market
basket B dan lebih memilih market basket B dibandingkan market
basket C, maka konsumen akan lebih memilih market basket A
dibandingkan market basket C

 Asumsi transitivity ini digunakan untuk menjamin agar preferensi


konsumen:
 Konsisten
 Rational
3) Setiap barang adalah “good” (diinginkan), sehingga
konsumen akan memilih untuk meng-konsumsi ‘lebih
banyak’ barang dibandingkan ‘lebih sedikit’

Slide 15
MARKET BASKETS
Pakaian
(unit per minggu) Grafik disamping merupakan
plot dari titik-titik market
50 B
basket yg terdiri dari pakaian
F dan makanan yang disajikan
D
40 dalam Tabel I

A
30

E C
20

10

Makanan
10 20 30 40 (unit per minggu) Slide 16
OBSERVASI
Atas dasar asumsi ke-3, market basket A lebih diinginkan
oleh konsumen dibandingkan market basket E karena
market basket A memiliki lebih banyak makanan dan
pakaian (20, 30) dibandingkan market basket E (10, 20)
Begitu pula market basket D (30, 40) akan jauh lebih
diinginkan oleh konsumen dibandingkan market basket E
Akan tetapi memperbandingkan antara A dengan B, C
atau F tidak mungkin tanpa adanya informasi tambahan
mengenai pemeringkatan yang dilakukan oleh konsumen.
Mengapa?

Slide 17
INDIFFERENCE CURVE
Indifference Curve (U):
Pakaian Kurva yang menghubungkan
(unit per minggu)
B titik-titik kombinasi barang
50 (market basket) yg memberikan
tingkat kepuasan yang sama bagi
D konsumen
40
F
A
30

E C
20
U1

10

Makanan Slide
10 20 30 40 (unit per minggu) 18
CIRI-CIRI KURVA INDIFERENS

Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya
Kurva Indiferens tidak berpotongan satu sama lain.
Berslope negatif.
Cembung terhadap titik origin.
INDIFFERENCE CURVE
Perhatikan:
Indifference Curve A dan B berada pada U1 sehingga
Pakaian
(unit per week) tidak mungkin konsumen akan indifferent atas
saling berpotongan keduanya. A dan C berada pada
U2, dengan demikian konsumen
seharusnya juga merasa indifferent
antara B dan C (B ≈ C).
Akan tetapi hal ini tidak benar
(bahwa B ≈ C), karena B > C,
A
sehingga melanggar asumsi ke-2

B
C U1
U2 Makanan Slide
(unit per week) 20
INDIFFERENCE MAP
Indifference Map:
Suatu kumpulan yang terdiri dari beberapa
Pakaian indifference curve, yang menggambarkan
(unit per week) preferensi konsumen atas beragam
kemungkinan kombinasi barang/jasa.

A Semakin jauh Indifference Curve dari


titik origin (0), semakin tinggi tingkat
kepuasaan bagi konsumen

B
C
U3
U2
Slide
U1 Makanan 21
0 (unit per week)
MARGINAL RATE OF SUBSTITUTION
Marginal Rate of Substitution:
Jumlah unit suatu barang yang
Pakaian konsumen bersedia korbankan untuk
(unit per week)
A memperoleh unit barang lainnya
Perhatikan:
MRSFC menurun (diminish) ketika
-6
bergerak turun sepanjang kurva (ex:
B dari titik A menuju s/d titik E
1

MRS MP    P
-4
C
1
M
-2
D
1 -1 E
1 U1
Slope IC
Slide
Makanan 22
(unit per week)
PERFECT SUBSTITUTES
Perfect Substitute:
Jus Apel
2 barang dikatakan perfect
(glasses)
substitute, apabila nilai MRS
(trade-off) antara kedua barang
4 tersebut adalah konstan
Perhatikan:
3 Indifference Curve dari kedua
barang digambarkan dengan garis
2 lurus

Jus Jeruk
Slide
(glasses)
1 2 3 4 23
PERFECT COMPLEMENTS
Perfect Complement:
2 barang dikatakan perfect
Sepatu
complement, apabila hanya ada
sebelah
kiri satu kombinasi (proporsi) dari
kedua barang yang ‘berarti’
Perhatikan:
Indifference Curve dari kedua
barang digambarkan dengan garis
3 IC3 berbentuk L.
Penambahan pada hanya salah
2
satu barang tdk akan menambah
IC2
tingkat kepuasan konsumen

1 IC1
Slide
Sepatu 24
1 2 3 sebelah kanan
BUDGET CONSTRAINT
Kendala Biaya
 Konsumen memiliki batasan kemampuan untuk mengkonsumsi
barang atau jasa yg diinginkan, yaitu harga barang/jasa tersebut
 Kendala biaya menunjukkan seluruh kombinasi barang yang bisa
dibeli konsumen jika (seluruh) pendapatan konsumen dipakai
untuk membeli barang tersebut:
 Dimana: I = PxX + PyY + … + PNN

I : Pendapatan konsumen
Px & Py : Harga barang X dan Y
X &Y : Kuantitas barang X dan Y
Slide 25
MARKET BASKETS & BUDGET LINE
Contoh
Pendapatan konsumen $80, harga barang M = $1/unit dan harga barang
P = $2/unit

TABEL II
Market Makanan Pakaian Pengeluaran
Basket (M) (P) Total
A 0 40 $80
B 20 30 $80
C 40 20 $80
D 60 10 $80
E 80 0 $80
Slide
26
MARKET BASKETS & BUDGET LINE
Pakaian
( P) Budget Line: I = PMM + PPP
M + 2P = $80
I / PP = 40 A Rearranging:
P = I / PP – (PM / PP)M
B
30
Intercept Slope BL

C
20 P PM 1
10
 
D
M PP 2
10
20

E Price
Makanan
(M)
Ratio
20 40 60 I / PM = 80
Slide
27
MARKET BASKETS & BUDGET LINE
Pakaian
( P) Budget Line:
PMM +PPP = I
( Maksimal )

Tidak tercapai
PMM +PPP > I

Tercapai tapi
tidak maksimal
PMM +PPP < I
Makanan
(M) Slide
28
EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN
Pakaian
( P) Dengan asumsi harga barang
60
konstan, perubahan pendapatan
akan menyebabkan budget line
bergeser paralel ke kanan
(pendapatan meningkat) dan ke
40
kiri (pendapatan berkurang)
I = 120 tanpa mengubah slope kurva BL
20 I = 80
I = 40

Makanan
40 80 120 (M) Slide
29
EFEK PERUBAHAN HARGA
Pakaian
( P) Dengan asumsi pendapatan konstan,
perubahan harga akan menyebabkan
budget line berotasi pada sumbu barang
yang harga relatif-nya tidak berubah
(slope kurva BL berubah)
40
PM ↑ → Purchasing power konsumen ↓
→ slope BL (-PM/PP) ↑ → BL berotasi di
PM = 0.5
sumbu P ke kiri
PM ↓ → Purchasing power konsumen ↑
→ slope BL (-PM/PP) ↓ → BL berotasi di
PM = 1 sumbu P ke kanan
PM = 2 PM↑
PM↓
Makanan
40 80 160 (M) Slide
30
CONSUMER CHOICE
Konsumen membuat keputusan (konsumsi) secara
rasional—Konsumen memilih produk yang akan
memberikan tingkat kepuasan yang maksimal, dengan
anggaran terbatas yang mereka miliki
2 kondisi yg harus dipenuhi untuk mencapai
maksimalisasi kepuasan konsumen:
1) Pilihan konsumen (yaitu, kombinasi barang) harus
berada di sepanjang budget line
2) Konsumen harus dapat memperoleh kombinasi
barang/jasa yang paling diinginkannya dalam market
basket yang paling maksimal (i.e. kurva IC yang
tercapai dan paling jauh dari titik origin)
Slide 31
MAKSIMALISASI KEPUASAAN
Pakaian
( P)
Titik A: Tidak maksimal, karena dengan
realokasi dapat diperoleh tingkat
kepuasan yg lebih tinggi (U2)
MRS (slope A) > slope BL (PM / PP)
Titik B: Tingkat kepuasan maksimal,
40 diperoleh ketika kurva BL dan IC
A bersinggungan
C MRS = PM / PP
Titik C: Tidak tercapai dgn BL yg tersedia
B
U3
U2
U1
Makanan
80 (M) Slide
32
CORNER SOLUTION
Pakaian
( P)
Corner Solution terjadi ketika
konsumen hanya memilih
salah satu produk.
Pada saat corner solution,
U1 U2 U3 MRS ≠ price ratio (slope BL)
40

A B C Makanan
80 (M) Slide
33
DERIVASI KURVA PERMINTAAN DGN INDIFFERENCE
CURVE
Dengan menggunakan IC dan BL, kita dapat memperkirakan
efek pendapatan, substitusi dan total efek dari perubahan harga
Contoh:
Jika X adalah barang normal, maka tunjukkan efek pendapatan
(IE), efek substitusi (ES) dan total efek apabila harga barang X
turun.

Slide 34
CONT’D,…

QY
Titik A adalah kombinasi barang yang
akan memberikan tingkat kepuasaan
P yang maksimum dimana konsumen akan
mengkonsumsi S unit X dan R unit Y
A
R

BL1 U1

O S
QX
Q

Slide 35
CONT’D,…

QY
Penurunan harga X menyebabkan kurva
BL berotasi ke luar (dari BL1  BL2)
P

A
R

U1
BL1 BL2
O S
QX
Q

Slide 36
CONT’D,…

Efek substitusi (ES) dicari dengan cara


QY menggeser kurva BL2 sedemikian rupa
sehingga menyinggung kurva IC yang
lama (U1)
P Efek substitusi (AB), terjadi karena
harga makanan turun jumlah makanan
yg diminta meningkat, sedangkan
A pendapatan tetap (kepuasannya sama).
B

U1
BL1
BL2
O QX
Q
ES +

Slide 37
CONT’D,…

Letak persinggungan IC dengan BL yang


QY baru akan sensitif apakah barang
diasumsikan barang normal atau inferior
inferior
Barang Normal
Barang normal adalah barang yang
akan dikonsumsi lebih banyak seiring
A peningkatan pendapatan konsumen
C
B
U2

BL1 U1

O QX
BL2
ES +

Slide 38
CONT’D,…

Efek pendapatan (BC)


QY terjadi karena harga
makanan turun, secara
inferior riil pendapatan
Barang Normal meningkat.

A
C
B
U2
U1
BL1
O QX
BL2
SE + IE +

Slide 39
CONT’D,…
QY
Ketika harga makanan turun,
terjadi total efek (efek
pendapatan + efek substitusi)
sebesar AC

A
R
C
W
B
U2
U1
BL1 BL2
O QX
A B C
Efek Substitusi Efek Pendapatan
Efek Total Slide
40
OBSERVASI
Ketika produk diasumsikan adalah barang normal:
 Penurunan harga akan menyebabkan jumlah barang yg
diminta meningkat
 Efek substitusi, efek pendapatan dan total efek
memiliki arah yg sama
 Total efek merupakan penjumlahan efek substitusi
dan efek pendapatan
Ketika harga turun, efek substitusi selalu positif (akan
selalu menyebabkan peningkatan jumlah barang yg
diminta), apapun asumsi jenis barangnya (yaitu: normal,
inferior ataupun giffen)
Slide 41
DERIVASI KURVA PERMINTAAN
Pakaian Price-Consumption Curve:
Kurva yg menghubungkan titik-titik
keseimbangan konsumen apabila terjadi
perubahan harga salah satu barang yg
dikonsumsi konsumen dan harga barang
lainnya tetap.

R U1
A
B
W C
Z
U2 U3
BL1
BL2 BL3
O MakananSlide
S X Y
42
DERIVASI KURVA PERMINTAAN
PM Perubahan harga hanya
menyebabkan timbulnya
pergerakan disepanjang
kurva permintaan

A
P0

B
P1

C
P2
DM
O QM Slide
Q0 Q1 Q2
43
EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN
Pakaian Income-Consumption Curve:
Kurva yg menghubungkan titik-titik
keseimbangan konsumen apabila terjadi
perubahan perdapatan pada tingkat
harga yang konstan

X
C U3
Y
B U2
Z
A
U1
BL1 BL2
BL3
O
Makanan
S T U Slide
44
DERIVASI KURVA PERMINTAAN
Harga Perubahan pendapatan
Makanan menyebabkan kurva
permintaan bergeser

P
A B C

DM1 DM2 DM3


Jumlah
O Q0 Q1 Q2 Makanan Slide
45
KURVA ENGEL
Kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang
dikonsumsi dengan pendapatan
Pendapatan Pendapatan

Inferior
I*
Normal

Quantitas Quantitas
X X
Barang Normal Barang Inferior Slide
46
TOPICS TO BE DISCUSSED

Market Demand

Consumer Surplus
MARKET DEMAND

From Individual to Market Demand

Market Demand Curves

A curve that relates the quantity of a good that all consumers in a market buy
to the price of that good.
DETERMINING THE
MARKET DEMAND CURVE

Price Individual A Individual B Individual C Market


($) (units) (units) (units) (units)

1 6 10 16 32

2 4 8 13 25

3 2 6 10 18

4 0 4 7 11

5 0 2 4 6
SUMMING TO OBTAIN A
MARKET DEMAND CURVE
Price
5 The market demand
curve is obtained by
summing the consumer’s
4 demand curves

3
Market Demand

1
DA DB DC

0 5 10 15 20 25 30 Quantity
Slide 50
MARKET DEMAND

Two Important Points

1) The market demand will shift to the right as more consumers enter
the market.

2) Factors that influence the demands of many consumers will


also affect the market demand.
CONSUMER SURPLUS

Consumer Surplus

The difference between the maximum amount a consumer is willing to pay for a good
and the amount actually paid.
CONSUMER SURPLUS

Price The consumer surplus


($ per 20 of purchasing 6 concert
ticket) tickets is the sum of the
19
surplus derived from
18 each one individually.

17
16
15 Consumer Surplus
6 + 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 21
14 Market Price
13

0 1 2 3 4 5 6 Rock Concert Tickets


Slide 53
CONSUMER SURPLUS

The stepladder demand curve can be converted into a straight-line demand


curve by making the units of the good smaller.
CONSUMER SURPLUS

Price Consumer Surplus


($ per 20
for the Market Demand
ticket)
19
18
17
16 Consumer
Surplus
15
1/2x(20  14)x6,500  $19,500
14 Market Price

13
Demand Curve
Actual
Expenditure

0 1 2 3 4 5 6 Rock Concert Tickets


Slide 55
CONSUMER SURPLUS

Combining consumer surplus with the aggregate profits that producers obtain
we can evaluate:

1) Costs and benefits of different market structures

2) Public policies that alter the behavior of consumers and firms

Anda mungkin juga menyukai