Anda di halaman 1dari 1

WEB OF CAUSATION

Muhamad Opi Hafiizh THALASEMIA Pemeriksaan Penunjang/diagnostik:


2350321108 Studi hematologi, elektroforesis
Gangguan sintesis Rantai α dan β tidak Transfusi hemoglobin, rontgen dan analisa DNA
rantai globin α dan β seimbang
𝐷𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑃𝑢𝑠𝑡𝑎𝑘𝑎:
Definisi Thalasemia: merupakan kelainan Zat besi dalam Salsabila, N., Rukmi, R., Perdani, W., Ayu, N., &
darah yang disebabkan oleh kelainan Gangguan sintesis Hb A (2α dan 2β Darah ↑ Irawati, V. (2019). Nutrisi Pasien
hemoglobin yang menyebabkan kerusakan Thalassemia. Majority, 8(1).
rantai globin α dan β tidak terbentuk Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018), Standar
pada SDM sehingga penderitanya mengalami Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
kurang darah (Salsabila, dkk, 2019) Hemokromotosis Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat
Indonesia
Hemolisis THALASEMIA Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran
Etiologi: Gangguan genetik, kelainan struktur Hepatomegali Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
hemoglobin, produksi satu atau lebih dari satu Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi
jenis rantai polipeptida terganggu, terjadi Anemia Berat Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1,
kerusakan sel darah merah, deoksigenasi ↓O2 Anoreksia Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Pertumbuhan sel O2 dalam SDM ↓


Manifestasi Klinis: Lemah, kulit pucat Resiko Defisit
otak terhambat
kekuning-kuningan, pertumbuhan yang Nutrisi
Manajemen Nutrisi : (I.03119)
terhambat, pembesaran limfa dan hepar, BB
Perubahan Aliran darah ke Observasi : identifikasi status nutrisi, identifikasi alergi dan intoleransi makanan, identifikasi
menurun, mudah mengantuk makanan yang disukai, identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient, monitor asupan
bentuk ATP organ vital dan
makanan, monitor berat badan, monitor hasil pemeriksaan laboratorium. Terapeutik : lakukan
jaringan ↓ oral hygiene sebelum makan, jika perlu, fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida
Penatalaksanaan: Transfusi Sel darah merah,
Menurunnya makanan), sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai, berikan makan tinggi serat
pemberian chelating agents (desferal), untuk mencegah konstipasi, berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein, berikan
tindakan splenektomi, transplantasi sumsum energi yang
O2 dan nutrisi suplemen makanan, jika perlu, hentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik jika
tulang belakang dihasilkan asupan oral dapat ditoleransi. Edukasi : anjurkan posisi duduk, jika mampu, ajarkan diet yang
tidak ditransfort
diprogramkan. Kolaborasi : kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda nyeri,
secara adekuat antiemetik), jika perlu, kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
Kelemahan Fisik nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

Intoleransi
Aktivitas Perfusi Perifer Tidak
Efektif
Intervensi Kep :
Perawatan Sirkulasi : (I.02079)
Manajemen Energi : (I.05178)
Observasi : periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian kalpiler, warna, suhu, angkle brachial
Observasi : identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan monitor kelelahan
index), identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar
fisik dan emosional, monitor pola dan jam tidur monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
kolesterol tinggi), monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas. Terapeutik : hindari
melakukan aktivitas. Terapeutik : sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya,
pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi, hindari pengukuran tekanan darah pada
suara, kunjungan), lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif, berikan aktivitas distraksi yang
ekstremitas pada keterbatasan perfusi, hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada area yang cidera,
menyenangkan, fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan.
lakukan pencegahan infeksi, lakukan perawatan kaki dan kuku, lakukan hidrasi. Edukasi : anjurkan mengecek
Edukasi: anjurkan tirah baring, anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap, anjurkan
air mandi untuk menghindari kulit terbakar, anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan,
menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang, ajarkan strategi koping
dan penurun kolesterol, jika perlu, anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur, anjurkan
untuk mengurangi kelelahan. Kolaborasi : kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
menghindari penggunaan obat penyekat beta, anjurkan melahkukan perawatan kulit yang tepat (mis.
meningkatkanasupan makanan
Melembabkan kulit kering pada kaki), anjurkan program rehabilitasi vaskuler, anjurkan program diet untuk
Komplikasi : Gagal Jantung, Fraktur Patologi, Hepatomegali,Splenomegali, memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan, omega3), informasikan tanda dan gejala darurat
Kematian yang harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa)

Anda mungkin juga menyukai