Muhamad Fadhli - Kapita Selekta Hukum Islam - A
Muhamad Fadhli - Kapita Selekta Hukum Islam - A
10040020188
UAS Kapita Selekta Hukum Islam
Kelas A
Ayat tersebut berisi perintah Allah kepada umat muslim untuk menafkahkan harta
yang dimilikinya dengan bersedekah kepada orang yang membutuhkan. Ayat ini juga
menegaskan untuk tidak memberikan suatu yang buruk melainkan hal yang baik.
Dengan kata lain, dalam bersedakah hendaknya memberikan sesuatu hal yang
bermanfaat dan berguna bagi si penerima. Bukan barang bekas yang sudah tidak layak
pakai, tetapi benda yang juga masih dibutuhkan oleh mereka atau layak pakai.
Ayat ini menjabarkan tentang infaq, yaitu sedekah yang diberikan kepada orang yang
membutuhkan. Wakaf merupakan salah satu bentuk infaq yang disyariatkan dalam
Islam. Wakaf merupakan amalan yang menyedekahkan manfaat dari harta benda yang
dimiliki untuk tujuan yang bernilai. Seorang muslim boleh memberikan harta benda
miliknya yang berupa uang, benda bergerak dan benda tidak bergerak. Wakaf ini
bertujuan untuk membantu orang yang membutuhkan dan menjaga harta benda yang
dimiliki
2. Wakaf menurut syafi’l dan ahmad yaitu melepaskan harta yang di wakafkan dari
kepemilikan wakif , setelah sempurnanya prosedur perwakafan.
Maksud dari melepaskan harta dan dilarang di pindah milikan harta wakaf tersebut
yaitu Jika wakif wafat, harta yang diwakafkan tersebut tidak dapat diwarisi oleh ahli
warisnya. Wakif menyalurkan manfaat harta yang diwakafkannya kepada mauquf
‘alaih (penerima manfaat wakaf) sebagai sedekah yang mengikat, dimana wakif tidak
dapat melarang penyaluran sumbangannya tersebut.
Apabila wakif melarangnya, maka Qadli atau pemerintah berhak memaksanya, agar
memberikannya kepada mauquf ’alaih. Karena itu, Mazhab Syafi’i mengartikan
wakaf adalah tidak melakukan suatu tindakan atas suatu benda, yang berstatus sebagai
milik Allah Swt, dengan menyedekahkan manfaatnya kepada suatu kebajikan (sosial)