Tugas Agama
Tugas Agama
Oleh
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan taufik dan
hidayah- Nya makalah yang berjudul “Iman Kepada Qada dan qadar” telah
diselesaikan penyusunannya.
Penyusunan makalah ini dapat terlaksana berkat adanya bimbingan dan arahan dari
guru kami serta dukungan orang tua dan teman-teman, sehingga kamiucapkan banyak
terima kasih atas bantuan yang telah mereka berikan demi kesempurnaan makalah ini.
Tujuan pembuatan makalah ini semata-mata hanya untuk memenuhi tugaspada mata
pelajaran pendidikan agama islam, serta untuk memperluas pengetahuan kita tentang
qada dan qadar di mana kita dapat memahami apa yangdisebut qada dan qadar. Dan
berusaha mengimani dengan cara melaksanakan ibadah, seperti shalat lima waktu,
puasa ramadhan, shalat sunnah dan sebagainya.
Perlu disadari bahwa Penyusunan makalah ini masih dijumpai adanya kekurangan
ataupun kesalahan, maka sikap adaptif dan responsive serta kritiksaran sangat
dibutuhkan guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb
i
DAFTAR ISI
KATAP ENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................1
1.1 Latar belakang ...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah.................................................................................................................2
BAB II ...................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Beriman Kepada Qada Dan Qadar ............................................................ 3
2.2 Dalil Tentang Qada dan Qadar....................................................................................... 4
2.3 Pengaruh Iman kepda Qada dan Qadar......................................................................... 6
2.4 Hikmah orang yang beriman Kepada Qadha’ dan Qadar........................................... 7
BAB III..................................................................................................................................... 8
PENUTUP................................................................................................................................ 9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 9
3.2 Saran...................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 9
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Latar Belakang
Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-
warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan
(tetapkan) dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak
satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah
terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula dengan bencana-
bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami,
tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda
bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah SWT.Dengan bekal
keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang
mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak
berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT.
Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah
ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh
manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan
Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih,
dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi yang diinginkan
setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang
terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun
yang buruk.
BAB II
PEMBAHASAN
"…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." [Al-
Ahzab/33 :38]
Juga firman-Nya:
َو ِإْن ِم ْن َش ْي ٍء ِإاَّل ِع ْنَدَنا َخَزاِئُنُه َو َم ا ُنَنِّز ُلُه ِإاَّل ِبَقَد ٍر َم ْع ُلوٍم
"Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah kha-zanahnya, dan Kami
tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu." [Al-Hijr/15 : 21]
Juga firman-Nya:
"Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah
sebaik-baik yang menentukan." [Al-Mursalaat/77 : 22-23]
"…Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya." [Al-Furqaan/25 : 2]
“… (Allah mempertemukan kedua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan
yang mesti dilaksanakan...” [Al-Anfaal/8: 42]
َو َقَض ْيَنا ِإَلٰى َبِني ِإْس َر اِئيَل ِفي اْلِكَتاِب َلُتْفِس ُدَّن ِفي اَأْلْر ِض َم َّرَتْيِن
“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, ‘Sesungguhnya
kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali...” [Al-Israa’/17 : 4]
2. Dalil-Dalil Dari As-Sunnah
Sementara dari sunnah ialah seperti sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebagaimana yang terdapat dalam hadits Jibril Alaihissalam
َقَدُر ِهللا َو َم ا َش اَء َفَعَل: َو َلِكْن ُقْل، َك اَن َك َذ ا َو َك َذ ا، َلْو َأِّنْي َفَع ْلُت:َْو ِإْن َأَص اَبَك َش ْيٌئ َفَال َتُقل
Demikianlah (dalil-dalil tersebut), dan akan kita temukan dalam kitab ini
dalil-dalil yang banyak dari al-Qur-an dan as-Sunnah, sebagai tambahan
atas apa yang telah disebutkan.
3. Dalil-Dalil Dari Akal
Sedangkan dalil akal, maka akal yang sehat memastikan bahwa Allah-lah
Pencipta alam semesta ini, Yang Mengaturnya dan Yang
Menguasainya. Tidak mungkin alam ini diadakan dengan sistim yang
menakjubkan, saling menjalin, dan berkaitan erat antara sebab dan akibat
sedemikian rupa ini adalah secara kebetulan. Sebab, wujud itu sebenarnya
tidak memiliki sistem pada asal wujud-nya, lalu bagaimana menjadi
tersistem pada saat adanya dan perkembangannya.
Jika ini terbukti secara akal bahwa Allah adalah Pencipta, maka sudah
pasti sesuatu tidak terjadi dalam kekuasaan-Nya melainkan apa yang
dikehendaki dan ditakdirkan-Nya.
Di antara yang menunjukkan pernyataan ini ialah firman Allah Azza wa
Jalla:
ُهَّللا اَّلِذ ي َخ َلَق َس ْبَع َس َم اَو اٍت َوِم َن اَأْلْر ِض ِم ْثَلُهَّن َيَتَنَّز ُل اَأْلْم ُر َبْيَنُهَّن ِلَتْع َلُم وا َأَّن َهَّللا َع َلٰى ُك ِّل َش ْي ٍء
َقِد يٌر َو َأَّن َهَّللا َقْد َأَح اَط ِبُك ِّل َش ْي ٍء ِع ْلًم ا
8
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan. (QS Al- Qashas ayat 77)
d. Jiwanya Tenang
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa mengalami
ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab iaselalu merasa senang dengan apa
yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur.
Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. Allah
SWT berfirman :
Artinya : Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati
yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-
hamba-Ku, dan masuklah kedalam sorga-Ku. ( QS. Al-Fajr ayat 27-30)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beriman kepada qada’ dan qadar akan melahirkan sikap
optimis,tidak mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai
ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan
yang terbaik kepada seorang muslim, sesuai dengan sifatnya yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Olehkarena itu,jika kita tertimpa musibah
maka ia akan bersabar, sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut
Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah.Karena
dalam kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang
dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk
mencari takdir yang terbaik dari Allah.
3.2 Saran
Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-
hari. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan
iman dan takwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil
menurut pandangan AllahSWT. Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah
senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah kita.Serta Kita harus
senantiasa bersabar, berikhtiar dan bertawakal dalam menghadapi takdir Allah
DAFTAR PUSTAKA
Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung: Tiga Mutiara.