Anda di halaman 1dari 9

LECTURE NOTES

Tax Management and Strategy

Week 2
Aspect and Factors on Tax
Management Implementation

Tax Management & Strategy


LEARNING OUTCOMES

LO 1 : Explain overview of Tax Management and understand about effective cash


management on tax.

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):

1. Aspect on Tax Management Implementation


2. Purpose on Tax Management Implementation
3. Requirement on Tax Management Implementation
4. Factors on Tax Management Implementation

Tax Management & Strategy


ISI MATERI

Aspek Legalitas Manajemen Pajak

Perbedaan utama antara tax avoidance dan tax evasion terletak para sisi legalitasnya dimana
tax avoidance dianggap sebagai upaya tax management yang legal karena lebih banyak
memanfaatkan loopholes dalam peraturan, sedangkan tax evasion mengarah pada suatu
tindak pidana perpajakan yang ilegal karena berada di luar bingkai ketentuan perpajakan
(unlawfull) (Nobes dalam Santoso dan Rahayu, 2019).

Menurut Gunadi, aspek legalitas dari suatu tax avoidance atau tax evasion baru dapat
diketahui setelah adanya putusan pengadilan yang tetap dan mengikah (inkracht). Oleh
karena itu istilah yang lebih tepat untuk menyatakan legalitas dari suatu tax management
adalah acceptable dan unacceptable atau legitimate dan illegitimate.

Dari perspektif negara, tax evasion maupun tax avoidance sama-sama tidak memberikan
pemasukan uang pajak. Sehingga upaya-upaya manajemen pajak sedikit banyak berpengaruh
terhadap upaya otoritas pajak untuk mengumpulkan uang dari masyarakat melalui pajak.
Beberapa pasal yang bisa dijadikan acuan untuk menetapkan legal atau tidaknya upaya-upaya
tax management adalah pasal 38, 39, 41, 41A, 41B dan 43 UU KUP.

Solpicciotto dalam Santoso dan Rahayu (2019) mengatakan bahwa terdapat 3 prinsip yang
dapat dijadikan uji penentu legal atau tidaknya suatu upaya manajemen pajak, yaitu:

• the existence of a valid economic or business purpose


• compliance with both the letter and broadly speaking, the spirit of the law
• openness, or at least lack of excessive secrecy

Tax Management & Strategy


Ada empat tujuan pokok dari manajemen pajak, yaitu;

1. Secara finansial mikro, tujuan manajemen pajak adalah meminimalisasi laba setelah
pajak
2. Secara organisasional-makro, tujuan manajemen pajak adalah memaksimalisasi laba
setelah pajak
3. Secara praktikal, tujuan manajemen pajak adalah mengurangi kejutan-kejutan saat
dilakukan pemeriksaan oleh petugas pajak
4. Memenuhi kewajiban perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku

Syarat – Syarat Manajemen Pajak yang Baik


Manajemen pajak yang baik mensyaratkan tiga hal:

1. Tidak melanggar/bertentangan dengan ketentuan yang berlaku


2. Secara bisnis, masuk akal karena manajemen pajak merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari corporate global strategy
3. Didukung oleh bukti-bukti yang memadai baik dari segi pencatatan akuntansi-
keuangannya maupun segi hukum perjanjian/pengikatannya seperti bukti tagihan,
invoice, kontrak perjanjian dan dokumentasi pendukung lainnya.

Tax Management & Strategy


Persyaratan-persyaratan tersebut mengakibatkan perusahaan setidaknya menguasai tiga hal
pokok:

1. Pemahaman terhadap ketentuan peraturan perundangan yang berlaku baik bidang


perpajakan
2. Pemahaman terhadap PSAK, GAAP, ataupun IFRS accounting standard yang berlaku
3. Memahami prinsip dan ketentuan hukum perdata, perikatan maupun hukum dagang
4. Memahami human-relationship yang las, komunikasi dan networking yang cukup
baik dengan petugas pajak

Faktor – Faktor yang Berpengaruh dalam Penyusunan Strategi Manajeman Pajak

Faktor-faktor berpengaruh dalam penyusunan strategi manajemen pajak


1. Fakta-fakta yang relevan
Seorang konsultan yang diminta untuk melakukan tax planning untuk lainnya ia
harus benar-benar menguasai situasi yang dihadapi kliennya tersebut. Informasi
keuangan kunci seperti bidang usaha, tujuan transaksi, si produksi, pendanaan,
pemasaran, dan berbagai situasi yang relevan yang yang yang sudah seharusnya
diketahui secara baik karena hal ini ini dibutuhkan untuk dapat membuat perencanaan
pajak yang tepat dan integratif. Dalam penyusunan perencanaan pajak tersebut,
konsultan pajak juga dapat memasukkan berbagai masalah internasional yang
berkaitan dengan situasi yang dihadapi mempertimbangkan fungsi perencanaan pajak
sekarang tidak lagi sekedar mencakup wilayah lokal saja, namun juga sudah
menyentuh aspek internasional seiring dengan Fenomena globalisasi, keterbukaan
informasi, dan kecanggihan teknologi. Fakta-fakta ini harus dipastikan telah
diperhitungkan dalam penyusunan perencanaan pajak kepada klien.

2. Faktor-faktor perpajakan
Analisis penyusunan manajemen pajak tak lepas dari dua hal pokok yang terkait
dengan faktor-faktor pada, berupa:
1) Pengetahuan apa sistem perpajakan nasional yang dianut oleh suatu negara,

Tax Management & Strategy


2) Setiap fiskus dalam menginterpretasikan peraturan perpajakan, baik undang-
undang pajak domestik maupun ketentuan perjanjian penghindaran pajak berganda
(Tax Treaty).
Dalam sistem perpajakan modern, terdapat berbagai jenis pajak yang menjadi
pertimbangan utama untuk dikelola meliputi pajak langsung maupun pajak tidak
langsung, bea masuk dan cukai seperti:
a. Pajak penghasilan badan
b. PPH orang pribadi
c. Pajak atas keuntungan pemindahan harta
d. PPH pemungutan atau pemotongan atas penghasilan modern tertentu
e. PPH pemotongan atas gaji
f. Pajak atas modal
g. Pajak atas impor ekspor serta biaya masuk
h. Pajak atas undian atau hadiah
i. Bea materai
j. Capital transfer tax
k. Lisensi bisnis
l. Pajak penjualan

Ketika wajib pajak menyusun suatu perencanaan pajak, dia harus mengetahui dan memahami
secara pasti kewajiban perpajakan apa saja yang akan dihadapinya baik pajak lokal maupun
pajak luar negeri, terutama jika skema transaksinya berhubungan dengan pihak luar negeri.
Terkait dengan masalah penafsiran atas suatu undang-undang atau peraturan,
problematika yang sering dihadapi dalam praktek biasanya berhubungan dengan perbedaan
sistem hukum yang dianut antara satu negara dengan negara lain di samping interpretasi atas
hukum domestik yang masih belum seragam. Manajemen perpajakan yang baik akan selalu
bersifat bersikap hati-hati dalam menginterpretasikan suatu ketentuan sesuai konteks hukum
yang dianut oleh masing-masing negara. Sebagai contoh adanya perbedaan penafsiran atas
terminologi penghasilan kena pajak bentuk usaha tetap, penduduk, domisili dan lain-lain.
Masalah interpretasi ini seringkali muncul saat wajib pajak menyusun internasional tax
planning karena pemahaman penafsiran faktor penghubung yang menyebabkan wajib pajak
orang pribadi terkena pajak atas hubungan domisili atau status kewarganegaraan nya atau

Tax Management & Strategy


penentuan hak pemajakan atas suatu kejadian yang dapat dipajaki harus diketahui secara pasti
benar dan akurat. Oleh karena itu itu di dalam Tax Treaty definisi dan kriteria kriteria yang
berkaitan dengan faktor penghubung tadi dirumuskan secara tegas. Faktor pajak yang lain
yang relevan untuk diketahui untuk melakukan manajemen pajak yang efektif adalah:
1. Insentif pajak
2. Tax Havens
3. Anti avoidance klausul
4. Konflik hukum
5. Masalah pengenaan pajak berganda baik secara yuridis maupun ekonomis

3. Faktor-faktor Non pajak (Non-Tax factors)


Beberapa faktor bukan pajak yang relevan dicermati dalam penyusunan suatu
perencanaan pajak antara lain adalah menyangkut masalah-masalah :
a. Status badan hukum (legal entity)
b. Mata uang dan nilai tukar (curenncy)
c. Sistem pengawasan devisa
d. Program insentif investasi
e. Sistem hukum dan administrasi atau tata usaha negara
f. Stabilitas ekonomi dan politik negara
g. Topografi Tenaga Kerja dan tingkat pengangguran
h. Pasar ( market)
i. Fasilitas perbankan
j. Iklim usaha
k. Bahasa(Language)
l. Sistem akuntansi dan pembukuan ( accounting and Bookeeping system)

Semua faktor di atas harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan pajak, khususnya
terkait dengan pemilihan lokasi investasi apakah berupa cabang, anak perusahaan atau
keperluan lainnya tergantung dimensi manajemen pajak yang akan disusun apakah
perencanaan pajak nasional atau perencanaan pajak internasional.

Tax Management & Strategy


KESIMPULAN

Perbedaan utama antara tax avoidance dan tax evasion terletak para sisi legalitasnya
dimana tax avoidance dianggap sebagai upaya tax management yang legal karena lebih
banyak memanfaatkan loopholes dalam peraturan, sedangkan tax evasion mengarah pada
suatu tindak pidana perpajakan yang ilegal karena berada di luar bingkai ketentuan
perpajakan.
Masalah interpretasi ini seringkali muncul saat wajib pajak menyusun internasional
tax planning karena pemahaman penafsiran faktor penghubung yang menyebabkan wajib
pajak orang pribadi terkena pajak atas hubungan domisili atau status kewarganegaraan nya
atau penentuan hak pemajakan atas suatu kejadian yang dapat dipajaki harus diketahui secara
pasti benar dan akurat. Oleh karena itu itu di dalam Tax Treaty definisi dan kriteria kriteria
yang berkaitan dengan faktor penghubung tadi dirumuskan secara tegas.

Tax Management & Strategy


DAFTAR PUSTAKA

1. Drs. Chairil Anwar Pohan, M.Si., MBA. Manajemen Perpajakan: Strategi


Perencanaan Pajak dan Bisnis. Edisi Revisi 2019. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama Jakarta. ISBN: 9786020311012.
2. Iman Santoso, Ning Rahayu. (2019). Corporate Tax Management : Mengulas
upaya pengelolan pajak perusahaan secara konseptual-praktikal. Edisi Revisi
2019. Penerbit : Ortax Jakarta. ISBN 9786029518270.

Tax Management & Strategy

Anda mungkin juga menyukai