1. Rekrutmen Internal Rekrutmen internal adalah proses pengisian peran terbuka dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) internal perusahaan. Rekrutmen ini bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1. Promosi atau naik jabatan, ketika sebuah peran yang kosong diisi oleh karyawan yang sebelumnya menempati posisi jabatan yang lebih rendah. 2. Rotasi atau perputaran peran, yakni pengisian peran yang kosong dengan karyawan yang sebelumnya menempati posisi jabatan dengan level sama. 3. Demosi atau turun jabatan, yakni pengisian peran oleh karyawan yang sebelumnya menempati level jabatan lebih tinggi. 2. Rekrutmen Eksternal Jenis rekrutmen eksternal adalah pengisian peran kosong di perusahaan melalui proses hiring karyawan baru dari luar organisasi. Ada lima jenis rekrutmen eksternal yang dapat memaksimalkan proses hiring kandidat: 1. Job ad Jenis rekrutmen yang lazim dilakukan banyak perusahaan. Metode publikasi terbuka ini dapat menjaring pelamar kerja dari mana saja. Meski demikian, hiring dengan cara ini juga punya kelemahan, terutama dalam hal seleksi dan biaya rekrutmen. Job ad biasanya mendatangkan ratusan pelamar kerja, tapi mayoritas di antara mereka kurang memenuhi syarat. Sementara, Anda harus memilih sedikit dari mereka untuk diwawancarai. Proses seleksi ini dapat memakan waktu yang panjang jika Anda benar-benar ingin mendapatkan kandidat yang tepat. 2. Refferal Rekrutmen ini lebih terbatas dibandingkan job ad, yaitu ketika perusahaan mencari kandidat dari luar berdasarkan referensi karyawan. Perusahaan meminta karyawan yang memiliki teman, kerabat, atau kenalan yang memenuhi syarat untuk mengajukan rekomendasi nama. Jika dalam job ad, Anda menghabiskan waktu untuk menyingkirkan banyak kandidat yang tidak berkualifikasi, maka dengan sistem referral ini Anda hanya akan menerima kandidat yang rata-rata memenuhi syarat. Pekerjaan Anda lebih mudah karena hanya mencari yang terbaik di antara mereka untuk diwawancarai. 3. Lembaga Pendidikan Rekrutmen ini dilakukan perusahaan melalui kerja sama dengan sekolah vokasional, yakni saat lembaga pendidikan berkomitmen menyediakan lulusan berkualitas untuk perusahaan bersangkutan. Umumnya, ini didahului dengan proses magang sebagai masa latihan kerja dan penilaian, yang kemudian dapat berlanjut dengan rekrutmen. Metode ini juga dilakukan dengan mencari bakat- bakat potensial di sejumlah kampus. Beberapa perusahaan besar kerap melakukan rekrutmen di beberapa universitas untuk mendapatkan fresh graduate atau karyawan non-pengalaman. 4. Lembaga Pemerintah Rekrutmen ini memanfaatkan agenda Kementerian atau Dinas Ketenagakerjaan. Setiap lembaga tersebut, baik di pusat maupun daerah, punya program untuk mengurangi pengangguran melalui pembukaan job center dan penyelenggaraan job fair. Seperti halnya job ad, metode ini mendatangkan kandidat dengan beragam kualitas, sehingga kurang dapat diandalkan apabila Anda mencari kandidat top talent dengan keterampilan dan pengalaman yang mengagumkan. 5. Recruitment agency Rekrutmen ini paling efektif untuk mendapatkan kandidat hebat. Agen perekrutan atau headhunter yang bekerja secara profesional akan membantu Anda menemukan dan merekrut kandidat dengan kualifikasi menonjol yang paling sesuai dengan peran yang Anda cari. Dengan metode rekrutmen ini, Anda dapat meminimalkan risiko salah rekrut kandidat. Proses hiring melalui agen rekrutmen biasanya dilakukan dengan kurasi dan seleksi yang sangat ketat, sehingga menghasilkan kandidat yang benar-benar berkualitas.
Diantara Stretegi rekrutmen yang telah dijabarkan diatas. Menurut saya
strategi terbaik yang saya pilih adalah melalui lembaga pendidikan. Dengan membuka rekrutmen melalui lembaga Pendidikan lulusan graduate dapat mendapatkan kesempatan yang sama dan lebih membuka peluang yang besar agar mereka dapat berkembang. Mengingat banyak sekali fresh graduate yang tidak mendapatkan kesempatan terjun langsung didunia kerja karena persyaratan pengalaman.